Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU FARMAKOEKONOMI

OUTCOME / MANFAAT PENGOBATAN

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Amir Hamzah

NPM : 20340120

Kelas :C

Dosen Pengampu: apt. Elvina Triana Putri, M.Farm.

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2020
1. Jelaskan perbedaan outcome economic, humanistic, dan clinical terkait
farmakoekonomi?
Jawaban :
a. Outcome Clinical
Hasil terukur yang diperoleh setelah dilakukan suatu intervensi kesehatan
seperti mortalitas, morbiditas, disability, dan clinical endpoints. Contoh
dari outcome clinical adalah : tekanan darah dalam satuan mmHg dan
kadar gula darah dalam nilai HbA1C.

b. Outcome Humanistic
Efek pada perbaikan fisik, sosial, dan emosional, misalnya: kepuasan
pasien, QALYs (Quality Adjusted Life Years).

c. Outcome Economic
Dampaknya pada penggunaan sumber daya kesehatan secara total dan
biaya. Misalnya: biaya yang bisa dihemat pada pembiayaan perawatan
terkait dengan pelayanan farmasi klinis.

2. Uraikan Patient perspective, payer perspective, provider perspective, societal


perspective!
Jawaban :
a. Patient Perspective : yaitu semua biaya relevan dan konsekuensi yang
dialami pasien, biaya termasuk biaya langsung, biaya tidak langsung,
dan biaya tidak berwujud.
b. Payer Perspective : yaitu jaminan Sosial / Pemerintah, pembayar pihak
ketiga perusahaan asuransi swasta dan pemberi kerja. (biaya langsung,
biaya tidak langsung).
c. Provider Perspective : yaitu khawatir dengan biaya penyediaan produk
atau layanan. ( biaya – direct saja).
d. Societal Perspective : yaitu perspektif terluas yang mengevaluasi semua
biaya dan konsekuensi secara komprehensif mempertimbangkan
manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, termasuk biaya
(Langsung, biaya keseluruhan dalam memberikan perawatan) dan biaya
tidak langsung (hilangnya produktivitas).

3. Jelaskan batasan dari farmakoekonomi research!


Jawaban :
Evaluasi ekonomi yang sebenarnya, harus didahului oleh penilaian
fundamental dari efektivitas klinis-farmakologis obat dibandingkan dengan
terapi alternatif. Namun, evaluasi efektivitas klinis-farmakologis
dibandingkan dengan alternatif terapeutik seringkali menemui batasan dalam
praktiknya. Batasan ini dapat muncul khususnya jika tidak ada:
 data yang memenuhi persyaratan Evidence Based Medicine (EBM);
 data titik akhir klinis berupa outcome klinis seperti nilai tekanan darah
atau kadar gula darah;
 studi komparatif langsung;
 sensitivitas pengujian;
Selain itu, perkembangan obat terkini dan celah efektivitas-efektivitas
menimbulkan tantangan untuk penilaian yang tepat dari nilai terapeutik obat
dalam praktiknya.

Anda mungkin juga menyukai