Anda di halaman 1dari 185

TBL RESPIROLOGI

NOVEMBER 2022
1.
Laki laki berusia 27 tahun dtaang dengan keluhaan batuk sejak 4 hari yang
lalu disertai sesak, demam, dan lemas. Diketahui beberapa ungags di sekitar
tempat tinggalnya mati tidak diketahui pennyebabnya. PF menunjukkan TD
120/80, HR 90x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 38,5. Pemeriksaan
konfirmasi yang dapat dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis
adalah…
a. PCR
b. Rapid test
c. ELISA
d. Darah Rutin
e. CT scan thoraks
1.
Laki laki berusia 27 tahun dtaang dengan keluhaan batuk sejak 4 hari yang
lalu disertai sesak, demam, dan lemas. Diketahui beberapa ungags di sekitar
tempat tinggalnya mati tidak diketahui pennyebabnya. PF menunjukkan TD
120/80, HR 90x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 38,5. Pemeriksaan
konfirmasi yang dapat dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis
adalah…
a. PCR
b. Rapid test
c. ELISA
d. Darah Rutin
e. CT scan thoraks
2.
Laki laki berusia 27 tahun dtaang dengan keluhaan batuk sejak 4 hari yang
lalu disertai sesak, demam, dan lemas. Diketahui beberapa ungags di sekitar
tempat tinggalnya mati tidak diketahui pennyebabnya. PF menunjukkan TD
120/80, HR 90x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 38,5. Pasien dikatakan
terkena H5N1 oleh dokter. Tatalaksana yang tepat adalah…
a. Oseltamivir 85 mg x 2
b. Oseltamaivir 85 mg x 3
c. Oseltamivir 75 mg x 2
d. Oseltamivir 75 mg x 3
e. Oseltamivir 60 mg x 2
2.
Laki laki berusia 27 tahun dtaang dengan keluhaan batuk sejak 4 hari yang
lalu disertai sesak, demam, dan lemas. Diketahui beberapa ungags di sekitar
tempat tinggalnya mati tidak diketahui pennyebabnya. PF menunjukkan TD
120/80, HR 90x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 38,5. Pasien dikatakan
terkena H5N1 oleh dokter. Tatalaksana yang tepat adalah…
a. Oseltamivir 85 mg x 2
b. Oseltamaivir 85 mg x 3
c. Oseltamivir 75 mg x 2
d. Oseltamivir 75 mg x 3
e. Oseltamivir 60 mg x 2
3.
Wanita usia 50 tahun datang ke poli umum klinik anda dengan keluhan
batuk batuk selama 1 bulan terakhir. Batuk berdahak, terdapat
penurunan berat badan dankeringat malam. Hasil pemeriksaan Xray
didapatkan adanya kavitas pada paru kanan atas dengan diameter 2
cm. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. TB paru milier
b. TB paru primer
c. TB paru mild lesion
d. TB paru moderate lesion
e. TB paru far advance lesion
3.
Wanita usia 50 tahun datang ke poli umum klinik anda dengan keluhan
batuk batuk selama 1 bulan terakhir. Batuk berdahak, terdapat
penurunan berat badan dankeringat malam. Hasil pemeriksaan Xray
didapatkan adanya kavitas pada paru kanan atas dengan diameter 2
cm. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. TB paru milier
b. TB paru primer
c. TB paru mild lesion
d. TB paru moderate lesion
e. TB paru far advance lesion
4.
Laki-laki 30 tahun menjalani pengobatan TB. Pasien mendapat
pengobatan TB 6 bulan, saat ini pengobatan sudah berjalan selama 2
bulan. Saat ini pasien datang untuk kontrol dan didapatkan BTA sputum
didapatkan hasil BTA (+/+). Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah…
a. Melanjutkan terapi TB fase lanjutan
b. Mengulang terapi TB fase intensif dari awal
c. Pengobatan kategori 2
d. Pemeriksaan rontgen
e. Pemeriksaan darah rutin
4.
Laki-laki 30 tahun menjalani pengobatan TB. Pasien mendapat
pengobatan TB 6 bulan, saat ini pengobatan sudah berjalan selama 2
bulan. Saat ini pasien datang untuk kontrol dan didapatkan BTA sputum
didapatkan hasil BTA (+/+). Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah…
a. Melanjutkan terapi TB fase lanjutan
b. Mengulang terapi TB fase intensif dari awal
c. Pengobatan kategori 2
d. Pemeriksaan rontgen
e. Pemeriksaan darah rutin
5.
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang ke poli umum
mengeluh sesak napas. Keluarganya bercerita, 3 jam sebelum
masuk ke rumah sakit gigi palsu pasien tidak sengaja
tertelan.Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan TD 120/80
mmHg, suhu 36,7, HR 100x/menit, RR 28x/menit. PF thoraks:
inspeksi hemithoraks kanan tertinggal, suara dasar vesikuler
hemithoraks kanan menurun. Hasil rontgen thoraksterlampir.
Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus di atas?
a. Pneumonia
b. Pneumothorkas
c. Ateletaksis
d. Efusi Pleura
e. Karsinoma paru
5.
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang ke poli umum
mengeluh sesak napas. Keluarganya bercerita, 3 jam sebelum
masuk ke rumah sakit gigi palsu pasien tidak sengaja
tertelan.Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan TD 120/80
mmHg, suhu 36,7, HR 100x/menit, RR 28x/menit. PF thoraks:
inspeksi hemithoraks kanan tertinggal, suara dasar vesikuler
hemithoraks kanan menurun. Hasil rontgen thoraksterlampir.
Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus di atas?
a. Pneumonia
b. Pneumothorkas
c. Ateletaksis
d. Efusi Pleura
e. Karsinoma paru
6.
Seorang laki laki 55 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan batuk
batuk. Pasien mengaku sudah mengalami batuk sejak 3tahun terakhir. Beliau
adalah perokok sejak usia 17 tahun dan mengaku mengkonsumsi rokok 1
bungkus rokok per hari. Pasien baru berhenti merokok 2 tahun terakhir ini,
serta akhir akhir ini mengalami penurunan BB. Hasil pemeriksaan: TD 110/80
mmHg, HR 100x/menit, RR 28x/menit, Suhu 36,8, BMI 17,7 kg/m2,
didapatkan barrel chest. Etiologi yang mendasari BB turun pada pasien
adalah…
a. Kurang aktivitas fisik
b. Laju metabolic rendah
c. Kekurangan hormon tiroid
d. Inflamasi kronik
e. Kelebihan hormon tiroid
6.
Seorang laki laki 55 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan batuk
batuk. Pasien mengaku sudah mengalami batuk sejak 3tahun terakhir. Beliau
adalah perokok sejak usia 17 tahun dan mengaku mengkonsumsi rokok 1
bungkus rokok per hari. Pasien baru berhenti merokok 2 tahun terakhir ini,
serta akhir akhir ini mengalami penurunan BB. Hasil pemeriksaan: TD 110/80
mmHg, HR 100x/menit, RR 28x/menit, Suhu 36,8, BMI 17,7 kg/m2,
didapatkan barrel chest. Etiologi yang mendasari BB turun pada pasien
adalah…
a. Kurang aktivitas fisik
b. Laju metabolic rendah
c. Kekurangan hormon tiroid
d. Inflamasi kronik
e. Kelebihan hormon tiroid
7.
Seorang laki laki usia 43 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan
batuk dan sesak sejak 3 hari yang lalu. Awalnya pasien sudah demam sejak 1
minggu dan memberat sejak 3 hari ini. Terdapat dahak kental awalnya warna
putih kemudian berubah menjadi kuning. Pemeriksaan fisik: TD: 120/80
mmHg, HR 90x/menit, suhu 38, RR 26x/menit. Ronkhi di kedua hemithoraks,
wheezing (-/-), perkusi redup. Apakah tatalaksana yang tepat dari kasus di
atas?
a. Cefixim 2x200mg
b. Levofloxacin 1x750mg
c. Amoxicillin 3x500mg
d. Erithromicin 3x500mg
e. Azithromicin 1x500mg
7.
Seorang laki laki usia 43 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan
batuk dan sesak sejak 3 hari yang lalu. Awalnya pasien sudah demam sejak 1
minggu dan memberat sejak 3 hari ini. Terdapat dahak kental awalnya warna
putih kemudian berubah menjadi kuning. Pemeriksaan fisik: TD: 120/80
mmHg, HR 90x/menit, suhu 38, RR 26x/menit. Ronkhi di kedua hemithoraks,
wheezing (-/-), perkusi redup. Apakah tatalaksana yang tepat dari kasus di
atas?
a. Cefixim 2x200mg
b. Levofloxacin 1x750mg
c. Amoxicillin 3x500mg
d. Erithromicin 3x500mg
e. Azithromicin 1x500mg
8.
Seorang laki-laki 76 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan sesak napas, sesak dirasakan
sejak 6 bulan namun semakin memberat sejak 4 hari yang lalu. Pasien merupakan perokok
sejak SMP yang dapat menghabiskan 3 pak sehari, keluhan batuk-batuk lama disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 100 x/m,
frekuensi napas 24 x/m. Pada pemeriksaan fisik ditemukan barrel chest, kulit memerah, sela
iga melebar, hipersonor dan wheezing seluruh lapang paru. Pada pemeriksaan foto thoraks
didapatkan gambaran diafragma mendatar, tear drop heart, hyperaerated lung. Apakah
diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini ?

A.Emfisema pulmonum
B.Bronkitis Kronis
C.TB paru
D.Pneumonia
E.Asma bronchial
9.
Seorang perempuan usia 44 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas dan nyeri dada sebelah kiri sejak 30 menit yang lalu. Dari anamnesis pasien memiliki
riwayat batuk disertai penurunan berat badan dan saat ini sedang mengonsumsi OAT sudah
2 bulan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg, denyut nadi
98x/menit, laju pernapasan 32 x/menit, suhu 37,7oC, dan saat dilakukan pemeriksaan fisik
paru didapatkan barrel chest disertai gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi didapatkan
suara hipersonor, setelah dilakukan foto thorax didapatkan gambaran hiperlusen pada paru
kiri. Dimanakah letak lokasi pemasangan needle thoracosintesis apabila terjadi tension pada
pasien ini ?

A. ICS V di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line


B. ICS IV di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line
C. Garis pertemuan ICS II dan midclavicular line
D. Garis pertemuan ICS III dan midclavicular line
E. ICS II di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line
10.
Seorang laki-laki usia 77 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
disertai mengi dan batuk berdahak. Keluhan sesak terutama saat aktivitas ringan seperti
berjalan bahkan untuk mengancing baju saja sudah sesak. Pasien memiliki riwayat sudah
merokok sejak 30 tahun yang lalu dan menghabiskan sekitar 3 pak perhari. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 97x/menit, laju
pernapasan 30x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan fisik didapatkan edem pada ekstremitas.
Saat dilakukan pemeriksaan spirometri post bronkodilator hasilnya FEV1 22%. Apakah
tatalaksana farmakologi yang tepat sesuai kondisi pada pasien ini?
A. Simtomatis, mukolitik, anti tusif
B. SABA, antikolinergik saat sesak
C. SABA, LABA, antikolinergik saat sesak
D. SABA, LABA, antikolinergik long act
E. SABA, LABA, antikolinergik long act, dan steroid inhalasi
11.

Seorang laki-laki usia 46 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk berdahak sejak 3
minggu yang lalu disertai sesak, sebelumnya 1 tahun lalu pasien terdiagnosis TB dan rutin
menjalani pengobatan hingga dinyatakan sembuh, saat ini pasien juga kembali
mengonsumsi obat TB. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg,
denyut nadi 76x/menit, laju pernapasan 26x/menit, suhu 37,7oC. Pemeriksaan bakteriologis
pada bulan ke 2 didapatkan hasil +/+ dan pasien dinyatakan resisten terhadap rifampicin
dan pirazinamid. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. TB monoresisten
B. TB MDR
C. TB RR
D. TB XDR
E. TB poliresisten
12.
Seorang perempuan usia 51 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan batk, demam
dan sesak napas sejak, pasien juga mengeluh batuk berdahak selama 1 bulan. Riwayat
konsumsi OAT 2 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 90x/menit, laju
pernapasan 25x/menit, suhu 37,8oC, Dari hasil pemeriksaan foto thorax didapatkan
gambaran tram track line, pemeriksaan sputum didapatkan frothy sputum, mukus, pus dan
darah. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?

A. Asma bronkial
B. Bronkopneumonia
C. Bronkitis kronik
D. Bronkiektasis terinfeksi
E. TB paru
13.
Seorang perempuan usia 54 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk berdarah sejak 3 bulan yang lalu disertai berat badan yang
semakin menurun, pasien juga mengeluh bahwa ada nyeri dada
sebelah kiri. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, denyut nadi 96x/menit, laju pernapasan 26x/menit, suhu
37,2oC, pada pemeriksaan perkusi didapatkan perkusi pekak pada
lapang paru kiri, pada palpasi didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening supraklavikula kiri. Saat dilakukan pemeriksaan foto thorax
didapatkan hasil sebagai berikut: Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien ini?
1.A. Aspergilosis
2.B. Karsinoma paru
3.C. Karsinoma mediastinum
4.D. Abses paru
5.E. Efusi pleura pocketed
14.
Seorang laki-laki usia 54 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas,
pasien juga mengeluh nyeri dada saat menarik dan membuang napas. Pasien memiliki
riwayat sakit kuning sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, denyut nadi 93x/menit, laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,8oC Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan penurunan fremitus, didapatkan edema ekstremitas +/+,
asites +, spider naevi +. Pemeriksaan penunjang didapatkan opasitas dengan penumpulan
sudut kostofrenikus, setelah dilakukan pungsi didapatkan data berat jenis 1,007, LDH 170,
rivalta - . Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
1.A. Karsinoma paru
2.B. Efusi pleura transudat
3.C. Efusi pleura eksudat
4.D. Karsinoma mediastinum
5.E. Tuberkulosis milier
15.
Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke IGD RS dengan
keluhan batuk dan sesak napas, keluhan sudah dirasakan sejak 1
bulan dan dirasakan berat badan semakin kurus. Pasien memiliki
riwayat konsumsi OAT sudah 1 tahun. Riwayat sesak kambuh-
kambuhan sebelumnya disangkal. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 121x/menit,
laju pernapasan 27x/menit, suhu 36,7oC, pemeriksaan auskultasi
didapatkan rhonki dan suara amforik di lapang paru kanan. Hasil foto
thorax tampak gambar berikut: Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien saat ini?
A. Bagassosis
B. Abses paru
C. Beryliosis
D. Aspergiloma
E. Empiema
16.
Laki-laki, usia 50 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk berdahak yang
dialami sejak 2 bulan ini. Pasien juga mengeluh batuk disertai keringat pada malam hari,
dan penurunan BB tanpa sebab. Pada pemeriksaan BTA didapatkan hasil positif dan pasien
didiagnosis dengan TB paru. Pasien kemudian diberikan OAT kategori 1 oleh dokter. Pada
pemeriksaan BTA sebelum pemberian terapi didapati +3/+3. Setelah dijalani pengobatan
selama 5 bulan hasil BTA +1/+1. Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat?
A.Melanjutkan OAT KAT 1
B.Mengganti dengan OAT KAT 2
C.Menghentikan OAT dan cek BTA ulang
D.Menghentikan OAT dan kultur sputum
E.Cek ulang SPS
16.
Laki-laki, usia 50 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk berdahak yang
dialami sejak 2 bulan ini. Pasien juga mengeluh batuk disertai keringat pada malam hari,
dan penurunan BB tanpa sebab. Pada pemeriksaan BTA didapatkan hasil positif dan pasien
didiagnosis dengan TB paru. Pasien kemudian diberikan OAT kategori 1 oleh dokter. Pada
pemeriksaan BTA sebelum pemberian terapi didapati +3/+3. Setelah dijalani pengobatan
selama 5 bulan hasil BTA +1/+1. Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat?
A.Melanjutkan OAT KAT 1
B.Mengganti dengan OAT KAT 2
C.Menghentikan OAT dan cek BTA ulang
D.Menghentikan OAT dan kultur sputum
E.Cek ulang SPS
Analisa Kasus
• Pasien didiagnosis dengan TB paru dan diberi OAT kategori 1. Pada
pemantauan pengobatan TB, jika ditemukan BTA pada akhir bulan ke
5 masih positif maka pasien dianggap gagal terapi.
• Pada TB paru kasus gagal terapi maka tatalaksana yang tepat adalah
dengan menghentikan OAT kemudian dilakukan uji kultur dan
resistensi. Akan tetapi selama menunggu hasil uji kultur dan resistensi
keluar atau pada fasilitas tersebut tidak terdapat sarana untuk uji
resistensi maka pasien dapat diberikan OAT kategori 2 terlebih
dahulu.
• Sehingga pilihan C tidak dipilih. Jawaban yang tepat adalah B.
17.
Anak permepuan Usia 8 tahun, datang kepoli anak dengan keluhan
batuk sudah 1 minggu. Batuk diawali dengan tarikan napas panjang.
Berlangsung lama hingga anak muntah-muntah. Riwayat imunisasi
tidak lengkap. Pada pemeriksaan didapatkan HR 115x/menit, RR
28x/menit, suhu 37,8 C. Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah ...
A. Azitromisin 10mg/kgBB/hari selama 10 hari
B. Klaritromisin 20mg/kgBB/hari selama 7 hari
C. Azitromisin 15mg/KgBB/dosis tunggal
D. Eritromisin 50mg/kgbb/hari selama 14 hari
E. TMP/SMX 8/40mg/kgBB/hari selam a14 hari
17.
Anak permepuan Usia 8 tahun, datang kepoli anak dengan keluhan
batuk sudah 1 minggu. Batuk diawali dengan tarikan napas panjang.
Berlangsung lama hingga anak muntah-muntah. Riwayat imunisasi
tidak lengkap. Pada pemeriksaan didapatkan HR 115x/menit, RR
28x/menit, suhu 37,8 C. Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah ...
A. Azitromisin 10mg/kgBB/hari selama 10 hari
B. Klaritromisin 20mg/kgBB/hari selama 7 hari
C. Azitromisin 15mg/KgBB/dosis tunggal
D. Eritromisin 50mg/kgbb/hari selama 14 hari
E. TMP/SMX 8/40mg/kgBB/hari selam a14 hari
PENJELASAN

Pertusis
Infeksi saluran respirasi dengan karakteristik gejala
paroxysmal cough/whooping cough
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Antibiotik à Makrolid
• Azitromisin 10 mg/kgBB selama 5 hari
• Eritromisin oral (12.5 mg/kgBB/kali, 4 kali sehari) selama
10 hari
• Oksigen
• Bila pernah terjadi sianosis atau berhenti napas atau
batuk paroksismal berat.
• Tatalaksana jalan napas
• Selama batuk paroksismal, letakkan anak dengan
posisi kepala lebih rendah dalam posisi telungkup,
atau miring, untuk mencegah aspirasi muntahan dan
membantu pengeluaran sekret.

PPM IDAI, Jilid 2


TATALAKSANA

Tatalaksana
• Hindarkan sejauh mungkin segala tindakan yang dapat
merangsang terjadinya batuk
• Jangan memberi penekan batuk, obat sedatif, mukolitik
atau antihistamin.
• Obat antitusif dapat diberikan bila batuk amat sangat
mengganggu.
• Jika anak demam (≥ 39º C) yang dianggap dapat
menyebabkan distres, berikan parasetamol.
• Beri ASI atau cairan per oral. Jika anak tidak bisa minum,
pasang pipa nasogastrik dan berikan makanan cair porsi kecil
tetapi sering untuk memenuhi kebutuhan harian anak.

PPM IDAI, Jilid 2


TATALAKSANA

PPM IDAI, Jilid 2


18.
Seorang laki-laki 50 tahun yang bekerja sebagai petani mengeluh batuk
kering dan sesak napas 3 minggu, disertai nyeri seluruh persendian dan
demam. Terdapat bercak merah di tubuh dan sebagian ekstremitas atas dan
bawah. TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 22 x/m, Suhu afebris. Pada
pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan gambaran Ground-glass
appearance. Diagnosis pada pasien ini adalah?
A. Pneumonia
B. ARDS
C. TB milier
D. Pneumonitis hipersensitif
E. Asma alergika eksaserbasi
18.
Seorang laki-laki 50 tahun yang bekerja sebagai petani mengeluh batuk
kering dan sesak napas 3 minggu, disertai nyeri seluruh persendian dan
demam. Terdapat bercak merah di tubuh dan sebagian ekstremitas atas dan
bawah. TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/m, RR 22 x/m, Suhu afebris. Pada
pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan gambaran Ground-glass
appearance. Diagnosis pada pasien ini adalah?
A. Pneumonia
B. ARDS
C. TB milier
D. Pneumonitis hipersensitif
E. Asma alergika eksaserbasi
Hypersensitivity Pneumonitis
• Hypersensitivity pneumonitis is a disease of the lungs in which your lungs become
inflamed as an allergic reaction to inhaled dust, fungus, molds or chemicals.
• Commonly, these allergens are naturally occurring (organic dust).
• This leads to an exaggerated immune response (hypersensitivity). Type III hypersensitivity
and type IV hypersensitivity can both occur.
Eksposur Penyakit Resiko
Kapas Bisinosis / Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik
Monday fever pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan
/ Brown lung kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapas
disease / Mill atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok
fever kursi dan lain sebagainya.
Debu Dust-Induced Debu rumah tangga pada rumah yang jarang dibersihkan
Pnemumonitis mampu men trigger pneumonitis pada pasien yang rentan
Jamur Dampness and Berbagai macam gejala hipersensitivitas non-spesifik dapat
Mold terjadi pada pasien yang tinggal atau bekerja di bangunan yang
Hypersensitivi berjamur dan lembab.
ty Syndrome
(DMHS) ©Bimbel UKDI MANTAP
19.
Seorang anak usia 2 tahun tiba-tiba tersungkur saat anda sedang
berada di sebuah restaurant. Pasien terlihat kebiruan dan tidak
sadarkan diri. Didapati ditangannya terdapat sisa makanan yang iya
makan. Tampak anak susah bernafas. Penatalaksanaan segera yang
tepat adalah ...
A. Back Blow
B. Hemlich Manuefer
C. Chest Trust
D. Abdominal Trust
E. Membalikan posisi anak dengan kepala di bawah
19.
Seorang anak usia 2 tahun tiba-tiba tersungkur saat anda sedang
berada di sebuah restaurant. Pasien terlihat kebiruan dan tidak
sadarkan diri. Didapati ditangannya terdapat sisa makanan yang iya
makan. Tampak anak susah bernafas. Penatalaksanaan segera yang
tepat adalah ...
A. Back Blow
B. Hemlich Manuefer
C. Chest Trust / RJP
D. Abdominal Trust
E. Membalikan posisi anak dengan kepala di bawah
20.
Seoranganak 6 bulan dibawaibunyake UGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari
yang lalu. Pasien sebelumnya ada demam, batuk dan pilek.Pemeriksaan fisik :ekspirasi
memanjang, suara napas asimetris, wheezing (+), ronkhi basah nyaring. Gambaran
radiologis :hiperaerasi, diameter anteroposterior membesar dilihat dari lateral, dan
patcy infiltrate. Tidak pernah ada keluhan yang sama sebelumnya. Apakah diagnosis
pasientersebut ?
A. Bronkopneumoni
B. AsmaBronkial
C. Bronkiolitis
D. TB paru
E. Pertusis
20.
Seoranganak 6 bulan dibawaibunyake UGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari
yang lalu. Pasien sebelumnya ada demam, batuk dan pilek.Pemeriksaan fisik :ekspirasi
memanjang, suara napas asimetris, wheezing (+), ronkhi basah nyaring. Gambaran
radiologis :hiperaerasi, diameter anteroposterior membesar dilihat dari lateral, dan
patcy infiltrate. Tidak pernah ada keluhan yang sama sebelumnya. Apakah diagnosis
pasientersebut ?
A. Bronkopneumoni
B. AsmaBronkial
C. Bronkiolitis
D. TB paru
E. Pertusis
Tatalaksana
Stabil: RaJal +
Kotrimoksazol 2x1 /
Amoksisilin 2x1 à 3 Hari

membaik pengobatan
stabil
Distres Nafas tidak sianosis
: RaNap +
Ampisilin/Amoksisilin 4x1
IV/IM 1-2 hari
memberat + kloramfenikol
3x1 IV/IM
Distres Nafas sianosis :
Ampsilin+Kloramfenikol /
Ampisilin genta /
seftriakson 1x1 Kotrimoksazol 4mg TMP/kgbb/kali
Amoksisilin-Ampisilin 25mg-50mg/KgBB/kali
Kloramfenikol 25mg/KgBB/Kali
Seftriakson 80-100 mg/Kgbb/kali
21.
Bayi perempuan lahir kurang bulan, usia gestasi 35 minggu, berat lahir 1400
g, Lahir spontan, ketuban pecah 6 jam sebelumnya, warna jernih. Skor
APGAR 6-8, namun setelah lahir bayi merintih. Di ruang bayi, gerak tangis
bayi lemah, pernafasan 80x/menit, didapatkan nafas cuping hidung, retraksi
interkostal dan subkostal, sianosis berkurang dengan pemberian 02, suara
nafas menurun di kedua lapang paru dan bayi terdengar merintih. Foto dada
menunjukkan gambaran kedua lapangan paru tertutup perselubungan putih
hingga batas jantung dan paru tidak tampak jelas. Apa penyebab yang paling
sering kondisi tersebut?
a. Pneumonia
b. Atelektasis
c. Sindroma aspirasi mekonium
d. Sindroma distress nafas
e. Sepsis neonatorum
21.
Bayi perempuan lahir kurang bulan, usia gestasi 35 minggu, berat lahir 1400
g, Lahir spontan, ketuban pecah 6 jam sebelumnya, warna jernih. Skor
APGAR 6-8, namun setelah lahir bayi merintih. Di ruang bayi, gerak tangis
bayi lemah, pernafasan 80x/menit, didapatkan nafas cuping hidung, retraksi
interkostal dan subkostal, sianosis berkurang dengan pemberian 02, suara
nafas menurun di kedua lapang paru dan bayi terdengar merintih. Foto dada
menunjukkan gambaran kedua lapangan paru tertutup perselubungan putih
hingga batas jantung dan paru tidak tampak jelas. Apa penyebab yang paling
sering kondisi tersebut?
a. Pneumonia
b. Atelektasis
c. Sindroma aspirasi mekonium
d. Sindroma distress nafas
e. Sepsis neonatorum
22.
Seorang laki-laki usia 30 tahun di antar ke UGD karena penurunan kesadaran.
Sebelumnya pasien sesak nafas dan mengi sejak 1 hari yang lalu. Riwayat
alergi (+). Pasien telah diberikan obat semprot namun tidak membaik.
Pemeriksaan fisik TD 90/60mmHg, Nadi 60 x/m, RR 30x/m. bibir tampak
sianosis. Pemeriksaan paru suara nafas menurun, wheezing -/- ronkhi -/-.
Apa diagnosis yang paling tepat?
a. Asma attack berat
b. Pneumonia
c. PPOK eksaserbasi akut
d. Asma persisten berat
e. Status asmaticus
22.
Seorang laki-laki usia 30 tahun di antar ke UGD karena penurunan kesadaran.
Sebelumnya pasien sesak nafas dan mengi sejak 1 hari yang lalu. Riwayat
alergi (+). Pasien telah diberikan obat semprot namun tidak membaik.
Pemeriksaan fisik TD 90/60mmHg, Nadi 60 x/m, RR 30x/m. bibir tampak
sianosis. Pemeriksaan paru suara nafas menurun, wheezing -/- ronkhi -/-.
Apa diagnosis yang paling tepat?
a. Asma attack berat
b. Pneumonia
c. PPOK eksaserbasi akut
d. Asma persisten berat
e. Status asmaticus
23.
Seorang laki-laki usia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak. Sesak
dirasakan tiba-tiba sekitar 3 jam yang lalu. Sesak dirasakan semakin
memberat. Pasien juga mengeluh batuk.Terdapat riwayat 11 hari yang lalu
operasi tungkai kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/90
mmHg, HR 112x/menit. Pada pemeriksaan foto thoraks didapatkan palla's
sign (+), westermark's sign (+), hampton's hump (+). Diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini adalah...
A. Pneumonia
B. Emboli paru
C. Gagal gantung
D. Atelektasis
E. DVT
• Pneumonia
• Emboli paru
• Gagal gantung
• Atelektasis
• DVT

• Jawaban: B. Emboli paru


Pada pasien didapatkan sesak nafas, batuk dengan riwayat operasi tungkai
kanan 11 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan takikardia.
Pada rontgen thoraks didapatkan palla's sign (+), westermark's sign (+),
hampton's hump (+). Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta
penunjang maka didapatkan bahwa emboli paru merupakan differential
diagnosis pertama sehingga memberikan skor 3, HR > 100 (skor 1,5) dan
riwayat operasi dalam 4 minggu terakhir (skor 1,5) modified Wells Score
pasien adalah 6 sehingga pasien kemungkinan besar mengalami emboli
paru.
• Pilihan A, akan ditemukan demam, sesak dan batuk yang terjadi dengan
onset akut.
• Pilihan C, akan ditemukan gejala sesak saat aktivitas, tidur dengan
bantal lebih dari 1 dan edema pada ekstremitas.
• Pilihan D, akan ditemukan gejala sesak, perkusi pekak dan penurunan
suara napas.
• Pilihan E, akan ditemukan bengkak pada tungkai unilateral, merah dan
nyeri. Biasanya terdapat faktor risiko berupa imobilisasi.
Pulmonary Embolism
• Obstruksi pada arteri pulmonal oleh thrombus /
tumor / udara / lemak yang berasal dari
pembuluh darah lain
• PE unstable hemodynamic:
– SBP < 90 mmHg dalam waktu lebih dari 15 menit
• Lokasi
– Emboli paru paling sering terjadi pada arteri pulmonal
lobar, segmental atau subsegmental
– Saddle à emboli paru pada bifurkasi arteri pulmonal,
jarang terjadi, menyebabkan unstable hemodynamic
Emboli Paru
Modified Wells Criteria
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: EKG:
• Pemeriksaan darah • S1Q3T3 pattern:
lengkap
• Analisis Gas Darah – S dalam di lead 1
• BNP, Troponin, D-dimer – Gelombang Q dan T
• X-ray inverted di lead III
Gold standard: • Right ventricular strain:
• CT-pulmonary – T wave inversion pada
angiography atau MR- precordial lead kanan
Pulmonary angiography (V1-4) dan dapat disertain
• Ventilation perfusion pada lead inferior (II, III,
scanning aVF)
• Catheter based • RBBB
pulmonary angiography
S1

M shape RBBB

T3

Q3
Right Ventricular strain
Gambaran Radiologis Emboli Paru

Tanda Patologi

Westermarks sign Area dengan oligemia perifer.


(Oligemia à penurunan aliran darah
karena trombus)

Palla’s sign / Knuckle sign Dilatasi right descending pulmonary


artery (karena adanya trombus)

Hampton’s hump Peripheral wedge shaped opacity with


convexity towards hilum à
menggambarkan adanya infark pada
paru akibat trombus

Melting sign Infarct shows rapid clearing in


contrast to pneumonic consolidation

Fleishner’s sign Hemidiafragma terangkat


Gambaran Skematik Foto Thoraks
Emboli Paru

Hampton • Palla’s sign à


hump arrow
• Westermark sign
àcircle
Managemen PE
Hemodinamik Stabil

Assessment clinical suspicion à


Modified Wells Score

Uptodate.com
Managemen PE dengan hemadinamik tidak
stabil

Uptodate.com
24.
Seorang perempuan berusia 45 tahun mengeluhkan sesak nafas yang semakin
memberat sejak 3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat gagal jantung sejak
2 tahun yang lalu dan tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan ronki di basal kedua paru, TD 150/90 mmHg, Nadi 100x/menit,
frekuensi pernafasan 36x/menit, suhu 37. Mekanisme yang mendasari
keluhan pasien tersebut adalah…
A.Penumpukan cairan eksudat di alveoli
B.Penumpukan cairan transudat di alveoli
C.Penurunan tekanan onkotik paru
D.Penumpukan cairan di cavum pleura
E. Penurunan tekanan hidrostatikvaskuler
A.Penumpukan cairan eksudat di alveoli
B.Penumpukan cairan transudat di alveoli
C.Penurunan tekanan onkotik paru
D.Penumpukan cairan di cavum pleura
E. Penurunan tekanan hidrostatik vaskuler

• Jawaban: B. Penumpukan cairan transudate


di alveoli
Gejala sesak disertai ronchi di basal paru pada pasien dengan riwayat CHF
menunjukkan terjadinya penumpukan cairan di alveoli yang kemungkinan
merupakan suatu edema paru akut. Penumpukan ini terjadi karena
meningkatnya volume darah pada pembuluh darah di paru-paru akibat
peningkatan tekanan pada ventrikel kiri. Peningkatan volume ini akan
menyebabkan terjadinya ekstravasasi cairan transudate dari pembuluh darah
ke alveolus sehingga menggangu pertukaran udara yang menyebabkan
keluhan sesak pada pasien.
• Pilihan A, dapat terjadi pada komplikasi pneumonia.
• Pilihan C, dapat menyebabkan efusi pleura karena hipoalbumin.
• Pilihan D, terjadi pada efusi pleura.
• Pilihan E, dapat terjadi pada syok hipovolemik dan biasanya tidak
menyebabkan penumpukkan cairan pada ruang interstisial.
Acute Lung Edema
• Clinical manifestation of acute pulmonary
edema:
– Acute pulmonary edema usually presents with the
rapid onset of dyspnea at rest, tachypnea,
tachycardia, and severe hypoxemia.
– Crackles and wheezing due to alveolar flooding
and airway compression from peribronchial
cuffing may be audible.
– Release of endogenous catecholamines often
causes hypertension.
Edema Paru Akut
• Edema paru timbul bila cairan yang difiltrasi oleh
dinding mikrovaskuler lebih banyak dari yang bisa
dikeluarkan.
• Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung
maupun penyakit di luar jantung ( edema paru
kardiogenik dan non kardiogenik ).
• Edem paru kardiogenik disebabkan oleh peningkatan
tekanan hidrostatik
• Edem paru nonkardiogenik disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas pembuluh darah paru yang
menyebabkan meningkatnya cairan dan protein masuk
ke dalam interstisial paru dan alveolus
Etiologi
• Acute myocardial infarction.
• Exacerbation of chronic congestive heart failure due to arrhythmia,
myocardial ischemia, poor dietary or medical compliance, excessive
alcohol consumption, anemia, or inadequately treated hypertension.
• Valvular regurgitation (e.g., acute mitral regurgitation due to papillary
muscle rupture).
• Ventricular septal defect.
• Severe myocardial ischemia causes left ventricular diastolic dysfunction
prior to causing systolic dysfunction.
• Mitral stenosis, particularly with tachycardia.
• Bilateral renal artery stenosis.
• Postpartum cardiomyopathy.
• Other: cardiac tamponade, endocarditis, myocarditis, arrhythmias,
hypertensive crisis, endocrine abnormalities such as thyrotoxicosis.
Edema Paru Akut
• Edema paru terjadi oleh karena adanya aliran cairan
dari darah ke ruang intersisial paru yang selanjutnya ke
alveoli paru, melebihi aliran cairan kembali ke darah atau
melalui saluran limfatik.
Klinis
• Sianosis sentral
• Sesak nafas dengan bunyi napas melalui mukus berbuih
• Ronkhi basah nyaring di basal paru kemudian memenuhi
hampir seluruh lapangan paru; kadang-kadang disertai
ronki kering dan ekspirasi yang memanjang akibat
bronkospasme sehingga disebut asma kardial
• Takikardia dengan gallop S3
• Murmur bila ada kelainan katup
Pemeriksaan Radiologi
• Edema paru kardiogenik
– Pemeriksaan radiologi polos dada
• menunjukkan adanya kardiomegali,
• redistribusi pembuluh darah paru,
• infiltrat perihiler (seperti kupu —kupu), dan
• efusi pleura
• Pada edema paru non kardiogenik
– biasanya ditemukan infiltrat yang berdistribusi di
seluruh lapang paru, dengan tidak adanya
kardiomegali atau efusi pIeura.*
Batwing’s appearance Kerley B lines (panah putih) Peribronchial cuffing
25.
Seorang laki-laki berusia 47 tahun datang ke Ruamh sakit dengan keluhan
sesak disertai dengan bunyi ngik sejak 1 hari yang lalu. Sesak disertai
dengan batuk dengan dahak sulit dikeluarkan. Pasien juga mengeluh Pilek
(+) sekret warna hijau kekuningan. Pasien mempunyai riwayat
gangguan jantung dan nyeri dada. Ibu dan nenek pasien punya riwayat
asma dan keduanya telah meninggal. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 88x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C. Obat
batuk apa yang tepat diberikan kepada pasien?
A. Kodein
B. Noskapin
C. Dekstrometorfan
D. Difenhidramin
E. Bromhexin
• A. Kodein
• B. Noskapin
• C. Dekstrometorfan
• D. Difenhidramin
• E. Bromhexin

• Jawaban: E. Bromhexin
Pada pasien ini terdapat sesak dengan bunyi ngik. Adanya riwayat
asma di keluarga disertai dengan adanya dahak yang sulit
dikeluarkan menunjukkan pasien mengalami asma eksaserbasi
akut disertai ISPA. Pilihan obat batuk pada dahak produktif yang
sulit dikeluarkan adalah dengan golongan ekspektoran salah
satunya adalah bromhexin.
• Pilihan A,B, dan C, Kodein, noskapin serta dekstrometorfan
merupakan golongan obat batuk antitusif yang menekan
pusat batuk di otak. Obat-obatan ini digunakan pada jenis
batuk kering yang tidak produktif.
• Pilihan D, diberikan pada pasien yang mengalami reaksi alergi
dan menghilangkan kongesti pada hidung.
Batuk
• Definisi
Ø Merupakan mekanisme proteksi untuk membersihkan sekresi
dan benda asing pada tracheo-bronchial tree.

• Mekanisme
Ø Sebagai mekanisme defensif à punya afferent and efferent
pathways.
Ø The afferent limb includes receptors within the sensory
distribution of the trigeminal, glossopharyngeal, superior
laryngeal and vagus nerves.
Ø The efferent limb includes the recurrent laryngeal nerve and the
spinal nerves.
Mekanisme Batuk
Ø Deep inspiration àglottic closure à relaxation of the
diaphragm à muscle contraction against a closed glottis à
markedly positive intrathoracic pressure ànarrowing of the
trachea à glottis opens at once à the large pressure
differential between the airways and the atmosphere coupled
with tracheal narrowing produces rapid flow rates through the
tracheaà COUGH

Ø The shearing forces that develop aid in the elimination of


mucus and foreign materials.
Etiologi Batuk
• Berdasarkan durasinya batuk terbagi :
Ø Acute cough (<3 weeks): URTIs (especially the
common cold, acute bacterial sinusitis, and
pertussis), pneumonia, pulmonary embolus, and
congestive heart failure.
Ø Sub-acute cough (3-8 weeks): post-infectious
Ø Chronic cough (>8 weeks):
ü In a smoker: chronic obstructive lung disease or bronchogenic
carcinoma.
ü In a nonsmoker: postnasal drip (sometimes termed the upper
airway cough syndrome), asthma, and gastroesophageal reflux.
Tipe Batuk

• Non-productive (dry): No useful purpose,


increases discomfort to the patient à needs
suppression
• Productive (tenacious): Presence of excessive
sputum à suppression not desired à needs
coughing/clearing out of the sputum
Klasifikasi Obat Batuk
• Pharyngeal demulcents: Lozenges, cough drops, linctuses containing
syrup, Glycerine, Liquorice
• Expectorants:
1. Mucokinetics (Bronchial secretion enhancers): Sodium or potassium
citrate, Potassium iodide, Guaphenisin (Glyeryl guaiacolate), balsum
of Tolu, Vasaka, Ammonium chloride.
2. Mucolytics: Bromhexene, Ambroxol, Acetylcystein, Carbocystein
• Antitussives (Cough center supressants):
a) Opioids: Codein, Pholcodein
b) Non-opioids: Noscapine, Dextromethorphan, Chlophedianol
c) Antihistaminics:Chlorpheniramine, Diphenhydramine, Promethazine
• Adjuvant antitussives:
Bronchodilators: Salbutamol, Terbutaline
Expectorants
• Meningkatkan sekresi bronkus atau
mengurangi viskositasnya à mempermudah
pengeluaran dahak
Ø Mucokinetics (Bronchial secretion enhancers) à
Sodium or potassium citrate, Potassium iodide,
Guaphenisin (Glyeryl guaiacolate), balsum of Tolu,
Vasaka, Ammonium chloride.
Ø Mucolytic à Bromhexene, Ambroxol,
Acetylcystein, Carbocystein
Antitussives
(Cough Center Suppresant)
• Mekanisme
Ø Di CNS à meningkatkan ambang pusat batuk (and/or)
Ø Di perifer à mengurangi impuls batuk dari saluran pernapasan
• Gunakan hanya untuk batuk kering non produktif (or)
• Batuk sangat mengganggu, menganggu tidur (or)
• Terkait dgn penyakit lain (hernia,cardiac, ocular surgery)

Contoh
Ø Opioids: Codein, Pholcodein
Ø Non-opioids: Noscapine, Dextromethorphan, Chlophedianol
Ø Antihistaminics: Chlorpheniramine, Diphenhydramine, Promethazine
26.
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa ke puskesmas oleh ayahnya dengan
keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Dari alloanamnesis didapatkan
pasien sering mengalami sesak nafas karena asma 2 kali dalam sebulan,
diantara serangan tidak ada keluhan batuk. Pada pemeriksaan auskultasi
paru didapatkan ekspirasi memanjang, terdapat wheezing. Apakah diagnosis
yang tepat?
A. Asma intermiten
B. Asma persisten berat
C. Asma persisten ringan
D. Asma serangan sedang
E. Asma serangan ringan
26.
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa ke puskesmas oleh ayahnya dengan
keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Dari alloanamnesis didapatkan
pasien sering mengalami sesak nafas karena asma 2 kali dalam sebulan,
diantara serangan tidak ada keluhan batuk. Pada pemeriksaan auskultasi
paru didapatkan ekspirasi memanjang, terdapat wheezing. Apakah diagnosis
yang tepat?
A. Asma intermiten
B. Asma persisten berat
C. Asma persisten ringan
D. Asma serangan sedang
E. Asma serangan ringan
27.
Seorang laki laki usia 42 th diantar ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas sejak
3 hari yang lalu. sesak smkin berat dari sehari yll. Sehingga untuk jalan 5 mtr sudah
sesak. Sesak lebih memberat apabila tidur berbaring bahakan sampai terbatuk2.
setahun yll pernah sakit sperti ini tetapi sdh jarang kambuh. riwayat merokok 2 pak
perhari sejak 20thn yll..RPD HT 5th yll tdk terkontrol. Pemeriksaan fisik pasien
tampak sesak, cemas, dan berkeringat dingin. Ttv TD: 220/100 mmhg, heart rate
130x/menit, rr 30x/menit dangkal, gerak nafas simetris, sonor, vesikuler mengeras,
terdapat ronkhi basah kasar dan didapatkan gallop. Terapi farmakologi apakah yg
harus dokter berikan kepada pasien?
A. Nebulasi salbutamol 2mg
B. Injeksi furosemid 40mg iv
C. Adrenalin 0,1cc
D. Terbutalin sulfat 0,5mg SC
E. Dexametasone 5 mg iv
27.
Seorang laki2 usia 42 th diantar ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas sejak 3
hari yll. sesak smkin berat dari sehari yll. Sehingga untuk jalan 5 mtr sudah sesak.
Sesak lebih memberat apabila tidur berbaring bahakan sampai terbatuk2. setahun
yll pernah sakit sperti ini tetapi sdh jarang kambuh. riwayat merokok 2 pak perhari
sejak 20thn yll..RPD HT 5th yll tdk terkontrol. Pemeriksaan fisik pasien tampak
sesak, cemas, dan berkeringat dingin. Ttv TD: 220/100 mmhg, heart rate
130x/menit, rr 30x/menit dangkal, gerak nafas simetris, sonor, vesikuler mengeras,
terdapat ronkhi basah kasar dan didapatkan gallop. Terapi farmakologi apakah yg
harus dokter berikan kepada px..?
A. Nebulasi salbutamol 2mg
B. Injeksi furosemid 40mg iv
C. Adrenalin 0,1cc
D. Terbutalin sulfat 0,5mg SC
E. Dexametasone 5 mg iv
Acute Lung Oedem
28.
29.
30.

Anda mungkin juga menyukai