Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PARKIR MOBIL

Disusun Oleh:

IHOT PARNINGOTAN HARIANJA


1805042049
EK-5D

Dosen Pembimbing:

HARRIS AMINUDDIN

Program Studi Teknik Elektronika


Jurusan Teknik Elektro

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meningkatnya penggunaan mobil di kota medan tidak diseimbangkan dengan penyediaan area
parkir yang memadai dan mengakibatkan banyak pengendara yang parkir di sembarang tempat. Sistem
perparkiran yang ada hanya memanfaatkan area parkir dan petugas parkir yang mengawasi.
Pengendara juga harus berkeliling untuk mencari tempat yang kosong apabila petugas atau
pengendara tidak memperhatikan daya tampung area parkir tersebut maka pemilik kendaraan
terpaksa harus keluar jika tidak mendapatkan tempat parkir. Teknologi yang juga terus berkembang
seiring zaman khususnya pada bidang mikrokontrol. Teknologi mikrokontroler yang sering digunakan
dalam industri yang diprogram sedemikian rupa agar dapat mengontrol peralatan atau mesin secara
otomatis untuk menghemat waktu dan tenaga manusia, solusi dari permasalahan perparkiran dapat
dibuat dengan cara merancang sistem parkir sederhana dengan menggunakan Arduino uno ataupun
nano sebagai mikrokontrol atau processor, LCD untuk menampilkan informasi tersedianya lahan parkir
dan LED sebagai indikator untuk memberi tahu nomor area parkir yang kosong. Sistem parkir ini juga
dapat menggerakkan palang secara otomatis melalui deteksi sensor ultrasonic (PING HC-SR04) agar
petugas tidak perlu membukanya secara manual. Dengan sistem parkir ini para pengendara tidak perlu
berkeliling untuk mencari tempat yang kosong.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang yang dipaparkan, maka rumusan masalah yang diperoleh
adalah bagaimana membuat sistem parkir dengan menggunakan sistem mikrokontroler yang
memudahkan pengguna kendaraan mengetahui status dan nomor area parkir yang kosong.

C. Tujuan dan Manfaat Pembuatan

Tujuan dari pembuatan Rancang Bangun Sistem Parkir Sederhana Menggunakan Arduino UNO ataupun
NANO adalah :
1. Membuat sistem parkir menggunakan Arduino UNO ataupun NANO.
2. Mencegah mobil lain masuk dalam area parkir setelah penuh.

Manfaat :
1. Membantu pengguna kendaraan mengetahui area parkir yang tersedia.
2. Memudahkan petugas mengawasi banyaknya mobil pada lahan parkir.
BAB II
ISI
A. Sistem Kerja Alat:
Sistem alarm parkir mobil dengan sensor jarak ultrasonik dan Arduino sebagai pemrosesnya.
Ketika akan memarkir mobil, supaya ada “early warning” ketika jarak (belakang) sudah
deket dengan tembok misalnya, akan muncul warning. Warning berupa suara “tit...” yang
dihasilkan oleh buzzer.

B. Kebutuhan Hardware :
 Sensor Ultrasonik HC-SR04
 Modul LCD 2x16
 Buzzer
 Modul Arduino UNO/NANO
 Power supply +9Volt

Sensor Ultrasonik HC-SR04

Buzzer
INKUBATEK

1. Sensor ultrasonik HC-SR04

Apa itu sensor ultrasonic ? Sensor jenis ini adalah modul elektronik yang
mendeteksi sebuah objek menggunakan suara. Sensor ultrasonic terdiri dari sebuah
transmitter (Pemancar) dan sebuah receiver (penerima). Transmitter berfungsi untuk
memancarkan sebuah gelombang suara kearah depan. Jika ada sebuah objek didepan
transmitter maka sinyal tersebut akan memantul kembali ke Receiver. 

Fungsi sensor ultrasonic adalah mendeteksi benda atau objek di hadapan sensor.
Penerapannya banyak dipakai pada robot pemadam api dan robot obstacle lainnya.
Salah satu sensor yang paling sering digunakan adalah sensor ultrasonic tipe HC
SR04.

Sensor Ultrasonic HC SR04


HC-SR04 merupakan sensor ultrasonik yang dapat digunakan untuk mengukur jarak
antara penghalang dan sensor. Sensor ini mirip dengan sensor PING namun berbeda
dalam jumlah pin serta spesifikasinya. Konfigurasi pin dan tampilan sensor HC-
SR04 diperlihatkan pada Gambar dibawah ini :

Pin pada sensor HC SR04

Fungsi Pin-pin HC-SR04


1. VCC = 5V Power Supply. Pin sumber tegangan positif sensor.
2. Trig = Trigger/Penyulut. Pin ini yang digunakan untuk membangkitkan sinyal
ultrasonik.
3. Echo = Receive/Indikator. Pin ini yang digunakan untuk mendeteksi sinyal
pantulan ultrasonik.
4. GND = Ground/0V Power Supply. Pin sumber tegangan negatif sensor.

HC-SR04 memiliki 2 komponen utama sebagai penyusunnya yaitu ultrasonic


transmitter dan ultrasonic receiver. Fungsi dari ultrasonic
transmitter adalah memancarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 KHz
kemudian ultrasonic receiver menangkap hasil pantulan gelombang ultrasonik yang
mengenai suatu objek. 
Waktu tempuh gelombang ultrasonik dari pemancar hingga sampai ke
penerima sebanding dengan 2 kali jarak antara sensor dan bidang pantul seperti
yang diperlihatkan pada Gambar dibawah ini :

 Cara Kerja Sensor HC SR04

Prinsip pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 adalah, ketika


pulsa trigger diberikan pada sensor, transmitter akan mulai memancarkan
gelombang  ultrasonik, pada saat yang sama sensor akan menghasilkan output TTL
transisi naik menandakan sensor mulai menghitung waktu pengukuran,
setelah receiver menerima  pantulan yang dihasilkan oleh suatu objek maka
pengukuran waktu akan dihentikan dengan menghasilkan output TTL transisi turun. 

Jika waktu pengukuran adalah t dan kecepatan suara adalah 340 m/s, maka jarak
antara sensor dengan objek dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan dibawah
ini :

Baca juga : 10 Project Internet Of Things ( IoT) Paling Populer

Pemilihan HC-SR04 sebagai sensor jarak yang akan digunakan pada penelitian ini
karena memiliki fitur sebagai berikut; kinerja yang stabil, pengukuran jarak yang
akurat dengan ketelitian 0,3 cm, pengukuran maksimum dapat mencapai 4 meter
dengan jarak minimum 2 cm, ukuran yang ringkas dan dapat beroperasi pada level
tegangan TTL Prinsip pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai
berikut ; 

awali dengan memberikan pulsa Low (0) ketika modul mulai dioperasikan, kemudian


berikan pulsa High (1) pada trigger selama 10 μs sehingga modul mulai
memancarkan 8 gelombang kotak dengan frekuensi 40 KHz, tunggu hingga transisi
naik terjadi pada output dan mulai perhitungan waktu hingga transisi turun terjadi,
setelah itu gunakan Persamaan 2.1 untuk mengukur jarak antara sensor dengan
objek. Timing diagram pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04 diperlihatkan pada
Gambar berikut :

2. LCD 2x16
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi untuk menampilkan karakter
angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus
yang rendah. LCD (Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 merupakan
modul LCD buatan hitachi. Modul LCD (Liquid Cristal Display) dot matrik
M1632 terdiri dari bagian penampil karakter (LCD) yang berfungsi
menampilkan karakter dan bagian sistem prosesor LCD dalam bentuk
modul dengan mikrokontroler yang diletakan dibagian belakan LCD
tersebut yang berfungsi untuk mengatur tampilan LCD serta mengatur
komunikasi antara LCD dengan mikrokontroler yang menggunakan modul
LCD tersebut. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2×16
(2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah.
Modul prosesor M1632 pada LCD tersebut memiliki memori tersendiri
sebagai berikut.
 CGROM (Character Generator Read Only Memory)
 CGRAM (Character Generator Random Access Memory)
 DDRAM (Display Data Random Access Memory)
Fisik LCD (Liquid Cristal Display) Dot Matrix 2×16 M1632
Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display) Dot Matrix 2×16 M1632
1. DB0 – DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur
komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi
dari mikrokontrooler ke modul LCD.
2. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register sellect)
yaitu dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan
logika high (1) sebagai register data.
3. R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau
tulis dari data yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan
memberikan logika low (0) untuk fungsi read dan logika high (1) untuk
mode write.
4. Enable (E), berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali
pengiriman atau pembacaan data.
Penulisan Data Register Perintah LCD (Liquid Cristal Display) M1632
Penulisan data ke Register Perintah dilakukan dengan tujuan mengatur
tampilan LCD, inisialisasi dan mengatur Address Counter maupun Address
Data. Kondisi RS berlogika 0 menunjukkan akses data ke Register
Perintah. RW berlogika 0 yang menunjukkan proses penulisan data akan
dilakukan. Nibble tinggi (bit 7 sampai bit 4) terlebih dahulu dikirimkan
dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock.Kemudian Nibble rendah (bit 3
sampai bit 0) dikirimkan dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock lagi.
Untuk mode 8 bit interface, proses penulisan dapat langsung dilakukan
secara 8 bit (bit 7 … bit 0) dan diawali sebuah pulsa logika 1 pada E Clock.
Pembacaan Data Register Perintah LCD (Liquid Cristal Display) M1632
Proses pembacaan data pada register perintah biasa digunakan untuk
melihat status busy dari LCD atau membaca Address Counter. RS diatur
pada logika 0 untuk akses ke Register Perintah, R/W diatur pada logika 1
yang menunjukkan proses pembacaan data. 4 bit nibble tinggi dibaca
dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock dan kemudian 4 bit nibble
rendah dibaca dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock. Untuk Mode 8
bit interface, pembacaan 8 bit (nibble tinggi dan rendah) dilakukan
sekaligus dengan diawali sebuah pulsa logika 1 pada E Clock.
Penulisan Data Register Data LCD (Liquid Cristal Display) M1632
Penulisan data pada Register Data dilakukan untuk mengirimkan data yang
akan ditampilkan pada LCD. Proses diawali dengan adanya logika 1 pada
RS yang menunjukkan akses ke Register Data, kondisi R/W diatur pada
logika 0 yang menunjukkan proses penulisan data. Data 4 bit nibble tinggi
(bit 7 hingga bit 4) dikirim dengan diawali pulsa logika 1 pada sinyal E
Clock dan kemudian diikuti 4 bit nibble rendah (bit 3 hingga bit 0) yang
juga diawali pulsa logika 1 pada sinyal E Clock.
Pembacaan Data Register Data LCD (Liquid Cristal Display) M1632
Pembacaan data dari Register Data dilakukan untuk membaca kembali
data yang tampil pada LCD. Proses dilakukan dengan mengatur RS pada
logika 1 yang menunjukkan adanya akses ke Register Data. Kondisi R/W
diatur pada logika tinggi yang menunjukkan adanya proses pembacaan
data. Data 4 bit nibble tinggi (bit 7 hingga bit 4) dibaca dengan diawali
adanya pulsa logika 1 pada E Clock dan dilanjutkan dengan data 4 bit
nibble rendah (bit 3 hingga bit 0) yang juga diawali dengan pulsa logika 1
pada E Clock.
LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter (2×40 dan
4×40), dimana kita menggunakan DDRAM untuk mengatur tempat
penyimpanan karakter tersebut.

Susunan alamat pada LCD


Alamat awal karakter 00H dan alamat akhir 39H. Jadi, alamat awal di
baris kedua dimulai dari 40H. Jika Anda ingin meletakkan suatu karakter
pada baris ke-2 kolom pertama, maka harus diset pada alamat 40H. Jadi,
meskipun LCD yang digunakan 2×16 atau 2×24, atau bahkan 2×40, maka
penulisan programnya sama saja.
CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter,
dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
Namun, memori akan hilang saat power supply tidak aktif sehingga pola
karakter akan hilang. Berikut tabel pin untuk LCD M1632. Perbedaannya
dengan LCD standar adalah pada kaki 1 VCC, dan kaki 2 Gnd. Ini
kebalikan dengan LCD standar.
Susunan kaki pada LCD
Perlu diketahui, driver LCD seperti HD44780 memiliki dua register yang
aksesnya diatur menggunakan pin RS. Pada saat RS berlogika 0, register
yang diakses adalah perintah, sedangkan pada saat RS berlogika 1, register
yang diakses adalah register data.

3. BUZZER
Cara Kerja Piezoelectric Buzzer
Seperti namanya, Piezoelectric Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek
Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke
bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah
menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator.
Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar dari sebuah Piezoelectric Buzzer.

 
Jika dibandingkan dengan Speaker, Piezo Buzzer relatif lebih mudah untuk digerakan. Sebagai
contoh, Piezo Buzzer dapat digerakan hanya dengan menggunakan output langsung dari sebuah
IC TTL, hal ini sangat berbeda dengan Speaker yang harus menggunakan penguat khusus untuk
menggerakan Speaker agar mendapatkan intensitas suara yang dapat didengar oleh manusia.
Piezo Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz
hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional Piezoelectric Buzzer yang
umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.
C. Diagram Blok:

LCD 2X16

Arduino
Sensor Ultrasonik
HC-SR04

Buzzer
BAB III
PROSEDUR
SKEM ATIK

INKUBATEK

Koneksi Arduino UNO dengan LCD:


Pin ARDUINO LCD
2 RS
3 EN
4 D4
5 D5
6 D6
7 D7

Koneksi Sensor Ultrasonic:


Pin Sensor Ultrasonic Pin ARDUINO
VCC +5V
GND GND
TRIGER Pin 8
ECHO Pin 9

Koneksi Buzzer:
Buzzer Pin ARDUINO
+ Buzzer PIN 12

Source Code/Sketch :
/*************************************
* Program : Project 110. Sistem parkir mobil
* 125 Proyek Arduino Inkubatek
* www.inkubator-teknologi.com
* www.tokotronik.com
* ***********************************/
#define TRIGPIN 8
#define ECHOPIN 9
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5,6,7);
int jarak,timer;
void setup()
{ lcd.begin(16,
2);
lcd.print(" ALARM PARKIR");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(" MOBIL ");
delay(2000);
lcd.clear();
lcd.print("Status=");

pinMode(ECHOPIN, INPUT);
pinMode(TRIGPIN, OUTPUT);
pinMode(11,OUTPUT);
}

void loop()
{ digitalWrite(TRIGPIN,
LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(TRIGPIN, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(TRIGPIN, LOW);
timer = pulseIn(ECHOPIN, HIGH);
jarak= timer/58;
if (jarak>25)
{ lcd.setCursor(7,0);
lcd.print("Aman ");
}
else if(jarak>20)
{ lcd.setCursor(7,0
)
lcd.print("Awas ");
digitalWrite(11,1);
delay(500);
digitalWrite(11,0);
delay(500);
}
else if(jarak>10)
{ lcd.setCursor(7,0);
lcd.print("Waspada");
digitalWrite(11,1);
delay(300);
digitalWrite(11,0);
delay(300);
}
else {
lcd.setCursor(7,0);
lcd.print("Bahaya ");
digitalWrite(11,1);
delay(100);
digitalWrite(11,0);
delay(100);
}
}

LANGKAH KERJA
1. Koneksikan antara sistem Arduino dengan peripheral lain (Sensor Ultrasonik dll) seperti
pada rangkaian (skematik).
2. Pasang power supply (adaptor 9V) dan hidupkan (colokkan ke sumber PLN 220V)
sehingga lampu LED indikator nyala.
3. Program Arduino dengan program diatas.
4. Tampilan pertama pada LCD :
5. Setelah 2 detik sensor ultrasonik langsung membaca jarak dan menampilkan status
ALARMJika jarak antara objek dengan sensor lebih
jarak mobil dengan benda dibelakangnya,
besar dari 25 cm (jarak < 25cm) makaPARKIR
buzzer tidak berbunyi dan LCD menampikan
“status=Aman”.

Status= Aman
6. Jika jarak antara objek dengan sensor lebih kecil dari 25 cm (jarak < 25cm) dan jarak
sensor lebih besar dari 20 cm (jarak > 20cm) maka buzzer berbunyi dengan frekuensi
rendah dan LCD menampilkan “status=Awas”.
7. Jika jarak antara objek dengan sensor lebih kecil dari 20 cm (jarak < 20cm) dan jarak
Status= Awas
sensor lebih besar dari 10 cm (jarak > 10cm) maka buzzer berbunyi dengan frekuensi
sedang dan LCD menampilkan “status=Waspada”.

Status= Waspada

8. Jika jarak antara objek dengan sensor lebih kecil dari 10 cm (jarak < 20cm) maka buzzer
berbunyi dengan frekuensi tinggi dan LCD menampilkan “status= Bahaya”.
Status= Bahaya

Anda mungkin juga menyukai