Anda di halaman 1dari 11

Penanganan Kasus Diabetes Melitus

Disusun oleh :

 Astri Febrina F
 Keysha Adzana R
 Mita Riawati
 Triana Nur Hidayatie
 Thamara

Program Studi D3 Keperawatan


Stikes pamentas 2023
BAB I
Pendahuluan

1. Pengertian DM
Diabetes melitus adalah suatu kondisi penyakit yang
mana kadar gula darah melebihi batas normal atau biasa
disebut dengan hiperglikemia, hal ini terjadi karena
tubuh tidak mampu mengeluarkan ataupun
menggunakan hormon insulin dengan benar (Dinkes
Provinsi Lampung, 2019: 135).
Diabetes melitus berasal dari kata diabete yang berarti
pancuran atau pipa atau penerusan dan mellitus yang
berarti manis, atau yang biasa kita sebut penyakit
kencing manis merupakan suatu penyakit gangguan
metabolik khususnya metabolisme karbohidrat yang
menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah
akibat berkurangnya hormon insulin dari sel beta
pankreas, ataupun karena gangguan fungsi insulin, atau
keduanya. Gejala diabetes melitus dapat timbul dengan
berbagai variasi dan muncul secara perlahan-lahan
sehingga penderitanya sering tidak menyadari adanya
penyakit tersebut hingga kadar gula darahnya tinggi dan
menyebabkan berbagai komplikasi lainnya (Sutedjo,
2010: 10-12).
Menurut American Diabetes Association diabetes melitus
merupakan suatu penyakit kronis yang harus ditangani
dengan strategi yang tepat sehingga dapat mengurangi
berbagai risiko terkait peningkatan kadar glikemik. Pasien
dengan kadar glikemik yang tinggi beresiko untuk
mengalami komplikasi penyakit mikrovaskuler serta
makrovaskuler. Komplikasi jangka pendek yang dapat
terjadi yaitu kerusakan jaringan dan organ tubuh serta
ketoasidosis ketika tubuh tidak dapat menggunakan
glukosa sebagai energi akibat kekurangan insulin.
Sedangkan komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi
antara lain, kerusakan mata, gangguan pada jantung dan
pembulu darah, stroke, dan neuropati (ADA, 2015: 97-
98).

2. Klasifikasi
tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi
ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin. Belum jelas penyebab penyakit ini. Diabetes tipe
1 dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi biasanya
diabetes ini terjadi pada masa anak-anak atau remaja.

diabetes tipe 2 merupakan Penyakit ini terjadi ketika


tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin dan gula
menumpuk di dalam darah Anda.Diabetes tipe 2 berasal
dari kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Memiliki
kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko
Anda mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, diabetes tipe
2 juga mungkin terjadi dalam anggota keluarga karena
berbagi gen yang sama.

Diabetes gestasional dialami oleh ibu hamil.


Penyebabnya adalah hormon penghambat insulin yang
diproduksi oleh plasenta. Plasenta menghasilkan hormon
yang membuat sel-sel orang hamil kurang sensitif
terhadap efek insulin. Hal ini dapat menyebabkan gula
darah tinggi selama kehamilan. Selain masalah hormon,
wanita yang kegemukan saat hamil atau berat badannya
naik secara berlebihan selama kehamilan lebih mungkin
terkena diabetes gestasional.

3. Gejala DM
Seseorang yang menderita DM dapat memiliki gejala
antara lain poliuria (sering kencing), polidipsia (sering
merasa haus), dan polifagia (sering merasa lapar), serta
penurunan berat badan yang tidak diketahui
penyebabnya. Selain hal-hal tersebut, gejala penderita
DM lain adalah keluhkan lemah badan dan kurangnya
energi, kesemutan di tangan atau kaki, gatal, mudah
terkena infeksi bakteri atau jamur, penyembuhan luka
yang lama, dan mata kabur.

4. Penyebab DM
Diabetes melitus terjadi saat kadar gula (glukosa) di dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini
terjadi saat jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak mencukupi untuk mengubah glukosa
menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap di dalam darah.

Penyakit diabetes melitus ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor keturunan,
pengaruh lingkungan hingga gaya hidup tidak sehat.

Faktor genetik, Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa dielakkan yaitu faktor
genetik. Itu sebabnya, diabetes sering disebut penyakit keturunan.Menurut American Diabetes
Association, diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan yang sangat kuat dengan riwayat dan
keturunan keluarga. Pasien diabetes tipe 1 pun memiliki risiko serupa, tapi cenderung lebih
kecil.

Faktor usia, Seiring bertambahnya usia, risiko Anda untuk terkena penyakit diabetes tipe 2 pun
semakin meningkat.Semakin tua Anda, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan, termasuk
cara tubuh mengolah gula darah. Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian menurun dan
respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu.

BAB II
Anamnesa

Orientasi :
Perawat : selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya perawat Mita Riawati yg berjaga pada pagi
hari ini. Sebelumnya tujuan saya kesini karena saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan
untuk mengetahui kondisi ibu saat ini. Sebelumnya saya ingin bertanya mengenai identitas ibu
terlebih dahulu.

Nama: Ibu. Triana Nur Hidayatie

Usia: 54 tahun

Jenis kelamin: Perempuan

Alamat: Jln. H. Riyan Rt.012/Rw. 011 No. 70 D

Status: Ibu rumah tangga

Perkerjaan: Ibu rumah tangga

Pendidikan terakhir: D III Keperawatan

Agama: Islam

Suku: Jakarta

Fase kerja :
Perawat: " Baik dengan ibu Triana, berusia 54 tahun ya bu ya. Apa yang ibu rasakan hari ini bu?
".

Pasien: " Saya kalau malam sering buang air kecil sus. Kaki saya luka ngga sembuh-sembuh ".

Perawat: " Buang air kecilnya berapa kali bu dalam semalam. "

Pasien: " Saya buang air kecil semalam 4 kali sus "

Perawat: " Buang air kecilnya bagaimana bu Triana sakit atau tidak, apakah mengganggu tidur
ibu? ".
Pasien: " Ya sus sedikit sakit, saya sering terbangun malem hari untuk buang air kecil ".

Perawat : "sudah sejak kapan ibu mengalami kencing malam hari?"

Pasien : " sudah 2 mingguan sus"

Perawat: " Boleh saya lihat luka yang di kaki bu? ".

Pasie : "boleh sus"

Perawat melihat luka pasien (Lukanya basah dan bernanah pasien merasakan sakit dikakinya)

Perawat: " Ibu sebelumnya luka dikaki kecil atau seginih-seginih aja? ".

Pasien: " Luka saya tadinya lebih kecil dari ini sus".

Perawat: " Ibu kalau dibuat jalan sakit tidak bu, apa mengganggu aktivitas sehari-hari? ".

Pasien: " Iya sus, saya jadi susah untuk berjalan ".

Perawat: " Ibu di area mata terlihat burem tidak bu? ".

Pasien: " Iya sus, mata saya terkadang burem ".


Perawat: " Apa ibu merasakan gatal di area kulit ibu, kaki, dan tangan ada rasa kesemutan bu ?
".

Pasien: " Iya sus, Kadang-kadang saya kesemutan dan kulit saya gatal ".

Perawat : ibu napsu makan ngga, apakah merasa lemas

Pasien : lemas sus, kurang napsu makan juga

Perawat : berat badan ibu skrg brp?

Pasien : tadinya 60 kg, skrg turun jadi 50 kg

Perawat : apakah ibu sedang diet?

Pasien: tidak sus saya sedang tdk diet

Perawat : sehari makan brp kali bu?

Pasien: 3 kali sehari tp sedikit, karna tdk napsu makan

Riwayat penyakit terdahulu:

1.Apakah sebelumnya sudah pernah cek gula darah, asam urat, kolesterol? Belumm

2. Apakah pny riwayat tekanan darah tinggi? Tidaksus


3. Apakah pernah mengalami kegugupan? Tidak

4. Apakah punya riwayat penyakit gula? Tidak

Riwayat penyakit keluarga.

1. Apakah di keluarga ada mempunyai gejala sama seperti ibu? Iya

2. Apakah di keluarga ada yg menderita penyakit gula/kencing manis? Iya sus, ibu saya punya
penyakit kencing manis

Riwayat kebiasaan pasien

1. Bagaimana pola makan ibu sehari hari? Makan 3 kali sehari dan sering minum teh sambil
makan cemilan yg manis"

2. Apakah ibu suka makan dan minum yg manis"? Suka sekali sus

3. Apakah sering minum air putih? Jarang sus, saya lebih sering minum yg kemasan

4. Apakah ibu mengonsumsi alkohol? Tidak sus

Terminasi :
Perawat : baik saya akan mengulang kembali yg sudah tadi saya tanyakan kepada ibu jika ada
kekurangan mohon ditambahkan ya Bu..., Sejak dua minggu yg lalu sering pipis di malam hari,
kadang normal kadang juga pipis dalam 4 kali dalam semalam. Saat pipis terasa sakit dan
menggangu tidur ibu di malam hari. Lalu untuk luka di kaki untuk lukanya basah dan bernanah
dan luka membesar mengganggu aktifitas ibu sehari hari. Pengelihatan ibu terkadang buram,
ibu juga merasakan gatal di kulit, lalu kaki dan tangan terkadang terasa kesemutan, napsu
makan berkurang yang tadinya berat badan 60 turun menjadi 50. Ibu juga jarang minum air
putih dan lebih suka makan minum manis manis. Apakah ada yg terlewati?

Pasien : sudah semua sus

Perawat : "baik ibu saya rasa cukup tanya jawabnya mohon maaf apabila ada kata kata saya yg
kurang berkenan untuk sementara, saya simpulkan kondisi ibu skrg kemungkinan menderita
penyakit gula atau kencing manis"
Dokter : " Penyakit ini tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikendalikan dengan cara:

1. Merubah pola makan.

Bapak/ibu tetap makan seperti biasa 3 kali sehari hanya tidak memakan yang makanan yang
manis manis dan banyak mengandung lemak. Saat makan nanti nasinya jangan terlalu banyak
ya pak/bu. Menggoreng makananannya juga sebaiknya pakai minyak zaitun. Banyak
mengkonsumsi serat dan buah buahan.

2. melakukan aktifitas fisik

Seperti olahraga 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi 30- 45 menit. Olahraganyapun yang
menggerakkan seluruh anggota tubuh seperti berjalan, berenang, bersepeda dan sebagainya.

3. Pengetahuan tentang penyakit.

Jadi penyakit gula ini kan dimana kadar gula dalam darah kita lebih dari batas normal. Penyakit
ini tidak dapat sembuh tetapi dapat dikendalikan jadi mohon kerjasamanya ya pak/bu.

4.Pengobatan

Keberhasilan dalam pengobatan penyakit ini bukan tergantung dari obat tetapi tergantung dari
bapak/ibu sendiri. Kepatuhan bapak/ibu dalam memakan makanan yang tidak mengandung
gula/lemak dan melakukan aktifitas fisik akan mempermudah mengembalikan kadar gula dalam
darah mendekati normal jika sudah mendekati normal harus tetap menghindari makanan yang
manis dan yang mengandung lemak dan tetap melakukan aktifitas fisik agar tidak terjadi
penyakit yang lebih parah lagi.

Untuk menguatkan dugaan sementara tadi, bapak/ibu perlu melakukan pemeriksaan


penunjang seperti tes glukosa darah yang tujuannya untuk mengetahui kadar glukosa dalam
darah. Tes glukosa ini ada tes gula darah sewaktu yang bisa dilakukan kapan aja, tes gula darah
puasa yang dimana bapak/ibu pada malam hari diharuskan berpuasa untuk kemudia pada pagi
harinya dites dan tes gula darah 2 jam yang dimana nanti bapak/ibu diberikan larutan gula dan
dikemudian dites"

Anda mungkin juga menyukai