Anda di halaman 1dari 1

Permasalah tentang Penggunaan sumber energi terbarukan berupa bahan bakar nabati (BBN) perlu

ditingkatkan. Mengingat kebutuhan akan sumber bahan bakar yang berasal dari fosil setiap tahun
makin meningkat dan bahan bakar tersebut terbatas dan mahal, mendorong berbagai penelitian dan
pengembangan untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih murah, ramah lingkungan, dan dari bahan
alam yang sifatnya terbarukan. Biji karet merupakan limbah dari tanaman karet yang memiliki
potensi sumber biomassa yang sangat besar, namun dalam pemanfaatanya belum maksimal dan hanya
menjadi limbah perkebunan.
Dipilihnya metode pirolisis dilihat dengan adanya selulosa dalam kandungan biji karet maka dapat di
konversi menjadi bahan bakar. Bahan bakar tersebut berupa Biofuel. Pada umumnya, biofuel dibuat
melalui proses pirolisis ,dimana pirolisis merupakan pengeringan dengan cara pembakaran tidak
sempurna bahan-bahan yang mengandung karbon, menggunakan suhu tinggi diatas 300ºC.
Oleh karena itu, diharapkan agar limbah biji karet dapat menjadi produk yang lebih bermanfaat,
sehingga limbah biji karet yang ada di perkebebunan tidak terbuang sia-sia dan bisa menghasilkan
produk yang mempunyai nilai guna.

Penelitian Rencana Penelitiaan


Terdahulu Penelitian sekarang yang akan datang

konversi Investigasi
Produksi Bio- Termal dan Rencana penelitian
termokimia mekanisme ko-
oil dari Biji ko-pirolisis pirolisis serpih Konversi biji karet
dari limbah
Karet bungkil biji minyak dan menjadi Biofuel
cangkang biji
Menggunakan karet dengan cangkang biji karet, menggunakan
karet untuk
Proses menghasilkan
limbah hasil produk dan katalis zeolit alam
Pirolisis polistiren optimalisasi
bahan bakar
untuk parameter pirolisis
dan bahan
produksi bio- menggunakan
kimia bernilai
oil metodologi response
tambah
surface

Pengembangan dari produksi biofuel biji karet

Anda mungkin juga menyukai