Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah dan Perkembangan Pabrik


PT PUSRI Palembang merupakan produsen Pupuk Urea pertama di
Indonesia yang bertempat di Jalan Mayor Zen Palembang, Sumatera
Selatan.Pemilihan Provinsi Sumatera Selatan khususnya Palembang sebagai
lokasi pabrik didasarkan pada ketersediaan bahan baku berupa gas alam dan
letaknya berada di tepian Sungai Musi yang memiliki debit air yang tinggi.
Sejak berdirinya, PT PUSRI Palembang telah mengalami tiga kali
perubahan bentuk badan usaha. Perubahan pertama berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang mengubah statusnya menjadi Perusahaan
Negara (PN). Pada perubahan kedua, kembalikan menjadi Perseroan Terbatas
(PT) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1969 pada bulan Januari
1970. Perubahan ketiga, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPS-LB) PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) tanggal 24 Desember
2010, maka sejak 1 Januari 2011 dilakukan serah terima pengalihan pengolahan
kegiatan serta sebagai Aktiva dan Pasiva dari PT PUSRI (Persero) dimaksudkan
beralih kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang merupakan bagian dari
realisasi pelaksanaan restrukturisasi holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
melalui mekanisme spin off.
Pabrik pertama yang dibangun PT PUSRI adalah PUSRI I yang diresmikan
pada tanggal 4 November 1960 dengan kapasitas terpasang sebesar 180 ton
Ammonia/hari dan 300 ton Urea/hari. Produksi perdana PUSRI I pada tanggal 16
Oktober 1963.
Pada tahun 1972 mulai didirikan pabrik PUSRI II dengan kapasitas
terpasang 660 ton Amonia/hari dan 1150 ton Urea/hari, dan pembangunannya
selesai pada tahun 1974. Pada waktu yang relatif bersamaan dibangun pabrik
PUSRI III dan PUSRI IV.
Pabrik PUSRI III dibangun pada 21 Mei 1975 dengan kapasitas terpasang
1000 ton Amoniak/hari dan kapasitas produksi Urea 1725 ton/hari atau 570 ribu

1
2

ton/tahun. 5 (lima) bulan setelah pembangunan pabrik PUSRI III, pabrik PUSRI
IV mulai didirikan dengan kapasitas terpasang dan proses yang sama.
Pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena dinilai tidak
efisien lagi. Sebagai penggantinya didirikan pabrik PUSRI IB pada tahun 1990
kapasitas produksi sebesar 446 ribu ton Amonia/tahun dan 570 ribu ton
Urea/tahun. Pada tahun 2012 bertepatan di kantor PUSRI perwakilan Jakarta
dilaksanakan penandatanganan kontrak proyek PUSRI IIB dengan kapasitas
660.000 ton Amonia /tahundan 907.000 ton Urea /tahun.
Data perluasan Pabrik PT PUSRI Palembang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Perluasan Pabrik PT PUSRI
Tahun
Kapasitas Pelaksanaan
Pabrik Mulai Lisensor Proses
Terpasang Konstruksi
Operasi
PUSRI 1976 Kellogg MTC, Total 330.000 ton Kellogg
III Recycle C- Improved Amonia/tahun Overseas
570.000 ton Corp. (AS)
Urea/tahun
PUSRI 1977 Kellogg MTC, Total 330.000 ton Kellogg
IV Recycle C- Improved Amonia /tahun Overseas
570.000 ton Corp. (AS)
Urea/tahun
PUSRI 1995 Kellogg Advanced 446.000 ton PT Rekayasa
IB Process for Cost and Amonia /tahun Industri
Energy Saving of Toyo 570.000 ton (Indonesia)
Engineering Corp. Urea/tahun
PUSRI 2016 KBR Purifier 660.000 ton PT. Rekayasa
IIB Technology, ACES Amonia /tahun Industri
21, Energy Saving of 907.000 ton (Indonesia)
Toyo Engineering Urea /tahun
Corp.
(Sumber : Humas PT PUSRI Palembang,2020)
3

Pada tahun 1997, seiring dengan bertambahnya pabrik pupuk yang didirikan
untuk mencukupi kebutuhan pupuk nasional, maka dibentuk Holding BUMN
pupuk di Indonesia. Perusahaan-perusahaan pupuk yang tercakup dalam Holding
tersebut adalah:
1. PT. Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatera Selatan sebagai perusahaan
induk.
2. PT.Petrokimia Gresik (berdiri pada 31 Mei 1975) di Gresik, Jawa Timur.
3. PT. Pupuk Kujang (berdiri pada 9 Juni 1975) di Cikampek, Jawa Barat.
4. PT. Pupuk Kalimantan Timur (berdiri pada 7 Desember 1977) di Bontang,
Kalimantan Timur.
5. PT. Pupuk Iskandar Muda (berdiri pada 24 Februari 1982) di
Lhokseumawe, NAD.
Selain itu, terdapat pula perusahaan-perusahaan lain (sebagai bagian dari
Holding Company) yang berdiri karena kebutuhan PT PUSRI dan anak-anak
perusahaannya, antara lain:
1. PT. Rekayasa Industri (berdiri pada 11 Maret 1985) di Jakarta, bergerak di
bidang Konsultasi Teknik, Perancangan, dan Konstruksi Pabrik.
2. PT. Mega Eltra (berdiri pada 1970) di Jakarta, bergerak di bidang layanan
ekspor-impor, pemasok barang kimia, distributor pupuk, dan konstruksi.

1.2. Lokasi Pabrik


PT PUSRI Palembang terletak sekitar 7 km dari pusat kota Palembang, di
tepi Sungai Musi dan berada di wilayah perkampungan Sungai Selayur,
Kecamatan Ilir Timur II, Kotamadya Palembang. Pembangunan ini ditunjang oleh
keadaan geografis Sumatera Selatan yang memilliki kekayaan alam yang
merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk.
Beberapa faktor teknis dan faktor ekonomi yang menunjang studi kelayakan
pembangunan PT PUSRI Palembang di wilayah perkampungan Sungai Selayur
adalah :
a. Keadaan geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan gas alam
sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk dalam jumlah yang cukup
4

banyak. Serta lokasi pabrik juga dekat dengan sumber bahan baku gas alam
yang berasal dari Pertamina.
b. Dekat dengan Sungai Musi yang tidak pernah kering sepanjang tahun,
merupakan salah satu sarana penting untuk sumber air, dan sebagai sarana
transportasi.
c. Dekat dengan lokasi batubara Tambang Bukit Asam. Batubara dapat
dijadikan sebagai bahan bakar yang sangat potensial selain gas alam
d. Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar,
ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7965 hektar. Dan sebagai
lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar. PT.PUSRI Palembang
juga terdapat fasilitas pendukung berupa kompleks rumah sakit, fasilitas olahraga,
gedung pertemuan, perpustakaan umum, rumah makan, masjid, dan juga
penginapan yang diperuntukan untuk tamu PT.PUSRI Palembang.Gambar tata
letak PT PUSRI Palembang dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Lokasi Tata Letak PT PUSRI Palembang


(Sumber: Humas PT.Pusri Palembang, 2020)
Keterangan :
5

A. Pos satpam 1. Primary Reformer


B. Kantor utama 2. Secondary Reformer
C. Lapangan 3. Stripper
D. Perumahan 4.Absorber
E. Gedung serba guna 5. Metanator
F. Diklat 6. HTSC dan LTSC
G. Sekolah 7. ARU
H. Kolam 8. HRU, PGRU
I. Masjid 9. Molecular sieve
J. Rumah makan 10. Kompresor
K. Parkir 11. Refrijerasi
L. Tenik proses 12. Reaktor ammonia
M. Dinas K3 13. Seksi penjumputan (recovery)
N. Main Lab 14. Seksi purifikasi
O. Ammonia storage 15. Seksi kristalisasi dan pembutiran
P. Kantor 16. Seksi sintesis urea
Q. Wisma 17. Sistem pembangkit listrik
R. Lapangan oahraga 18. Package boiler
S. Perluasan pabrik 19. Waste heat boiler
T. Gudang 20. Kantor dan pusat kontrol
U. Dermaga 21. Cooling tower
V. PPU 22. GMS
W. Rumah sakit 23. Unit penukar anion, kation
X. Wisma 24. Filter Water
25. Sand filter
26. Tangki klarifikasi
27. Kantor instrumentasi

1.3. Jenis Produk yang dihasilkan


6

1.3.1. Produk Pabrik Ammonia


Produk yang dihasilkan oleh Pabrik Amonia adalah Karbon dioksida (CO 2)
dan Ammonia (NH3). Karbon dioksida dan Amonia digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan Urea, selain digunakan sebagai bahan baku, Ammonia
juga merupakan produk yang langsung dapat dipasarkan(Dinas Teknik Proses PT
PUSRI Palembang, 2015). Penampungan produksi Ammonia dilakukan di
Refrigerant receiver dan NH3 Cold Storage. Ammonia yang dihasilkan terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu produk ammonia panas dan produksi ammonia dingin.
Data spesifikasi produk ammonia dan karbon dioksida PT PUSRI
Palembang dapat dilihat pada tabel 1.2.dan 1.3.

Tabel 1.2. Spesifikasi Produk Ammonia PT PUSRI Palembang


Spesifikasi
Detail Keterangan
Komponen
NH3 99,50% (wt) Minimum
H2O 0,50% (wt) Maksimum
Oil 5 ppm Maksimum
Insoluble Gas 500 ppm Maksimum
(Sumber : Dinas Teknik Proses PT PUSRI Palembang, 2020)

Tabel 1.3 Spesifikasi Produk Karbondiokisda Pabrik Ammonia PT PUSRI


Spesifikasi Detail Keterangan
CO2 (dry basis) 99 % (wt) Minimum
H2 0,8 % (wt) Maksimum
N2 0,2 % (wt) Maksimum

CH4 + CO + Ar 0,01 % (wt) Maksimum

(Sumber : Dinas Teknik Proses PT PUSRI Palembang, 2020)

1.3.2. Produk Pabrik Urea


Produk yang dihasilkan oleh pabrik Urea adalah Urea Prill. Urea dengan
rumus molekul NH2CONH2 adalah senyawa yang berbentuk kristal putih dan tidak
berbau. Bila bercampur air, dapat terhidrolisa menjadi senyawa Amonium
7

Karbamat, dan terdekomposisi menjadi Ammonia dan CO 2. Urea larut dalam air,
Alkohol dan Benzene. Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak
meningalkan residu garam setelah dipakai untuk tanaman.
Produk samping yang dihasilkan diantaranya adalah biuret, air dan
Amonium Karbamat. Urea akan terdekomposisi menjadi biuret jika dipanaskan
pada waktu yang lama dan tekanan yang rendah. Pembentukan biuret yang paling
utama adalah pada seksi dekomposisi dari proses Urea sehingga untuk mencegah
terjadinya hal tersebut parameter waktu tinggal didalam unit proses dekomposisi
sangat diperhatikan. Selain produk samping yang dihasilkan dari hasil reaksi
pembentukan Urea terdapat juga produk samping yang merupakan bahan baku
pembuatan Urea yaitu Ammonia dan CO2. Sifat – sifat fisik dan spesifikasi dari
produk urea yang dihasilkan PT PUSRI Palembang dapat dilihat pada tabel 1.4.
dan 1.5.

Tabel 1.4. Sifat-Sifat Fisik Urea


No. Spesifikasi Nilai
1 Titik didih 132,0C
2 Titik leleh 132,7C
3 Spgr 1,335
4 Indeks bias 1,484
5 Bentuk kristal Tetragonal
6 Panas pembentukan pada 25C -47,12 Kkal/mol
7 Panas pelarutan dalam air 60 Kkal/mol
8 Densitas curah 0,74 gr/cm3
9 Kelarutan dalam air (20℃) 51,6 gr/mol
(Sumber : Perry’s Chemical Enginering;s Handbook, 1996)
8

Tabel 1.5. Spesifikasi Produk Urea PT.PUSRI Palembang


Spesifikasi Detail Keterangan
Komponen
Nitrogen 46%(wt) Minimum
Biuret 0,9%(wt) Maksimum
Kandungan air (moisture) 0,3%(wt) Maksimum
NH3 bebas 150 ppm Maksimum
Debu (Pan) 15 ppm Maksimum
Fe 1 ppm Maksimum
Ukuran (prill size) :
-7+8 US mesh 12 kg Minimum
-12+18 US mesh 0,4 kg Maksimum
Penampilan Putih, butiran(prilled), -
Free flowing
Kecepatan muat (loading rate) 1000 Metrik ton/jam Urea dalam kantong
Ukuran vessel draft untuk 3500 Metrik ton/jam Urea curah
Pemuatan 6,5 meter
(Sumber : Dinas Teknik Proses PT.PUSRI Palembang, 2020)

1.4. Sistem Pemasaran


PT PUSRI ditunjuk sebagai penanggung jawab pengadaan dan penyaluran
seluruh jenis pupuk bersubsidi, baik yang berasal dari produksi dalam negeri
maupun luar negeri, berdasarkan dari Keputusan Menteri Perdagangan dan
Koperasi No.56/KP/II/1979. PT PUSRI bertanggung jawab dalam memasarkan
dan mendistribusikan berbagai jenis pupuk hingga sampai ke tangan petani
dengan menekankan mekanisme distribusi pada faktor biaya. Untuk dapat
memenuhi kewajibannya tersebut, PT PUSRI memiliki sistem distribusi
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.2. dan Gambar 1.3.
9

Gudang
Produsen Pupuk
Lini II
Gudang
PT PUSRI Koperasi/KUD
Lini III Penyalur
PT Pupuk Kujang
UPP (Unit
PT Pupuk Iskandar
Pengantongan Pengecer
Muda (PIM) Pupuk)

Petani

Gambar 1.2.Jalur Pengadaan dan Distribusi Pupuk Dalam Negeri


(Sumber: Teknik Proses Departemen Rendal Produksi, 2020)

KUD/ Koperasi Penyalur


Importir pupuk yang ditunjuk pemerintah
Petani
Gudang Lini II Gudang Lini III Pengecer

Gambar 1.3.Pengadaan dan Distribusi Pupuk Impor


(Sumber: Teknik Proses Departemen Rendal Produksi, 2020)

Wilayah pemasaran PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terdiri dari :


a. Pemasaran wilayah 1 :
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Babel, lampung, dan Kalimantan Barat.
b. Pemasaran Wilayah 2 :
Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa
Tengah, Jawa Barat.
Terakhir, dalam rangka lebih meningkatkan kelancaran pengadaan dan
pendistribusian pupuk bersubsidi, maka Pemerintah menerbitkan Surat Keputusan
nomor:356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 yang menegaskan kembali
tanggung jawab masing-masing Produsen, Distributor, Pengecer, serta
pengawasan terhadap pelaksanaannya dilapangan.
10

Sarana distribusi dan pemasaran yang dimiliki PT PUSRI meliputi:


1. Satu buah kapal ammonia, yaitu MV Sultan Machmud Badaruddin II
2. Tujuh buah kapal pengangkut pupuk curah dan satu unit kapal sewa berdaya
muat masing-masing 66500 ton, yaitu MV PUSRI Indonesia, MV
Abusamah, MV Sumantri Brojonegoro, MV Mochtar Prabumangkunegara,
MV Julianto Mulio Diharjo, MV Ibrahim Zahier, dan MV Otong Kosasih
3. Empat unit pengantongan pupuk di Belawan, Cilacap, Surabaya, dan
Banyuwangi, serta 1 UPP (Unit Pengantongan Pupuk) sewa di Semarang
4. Gerbong kereta api sebanyak 595 buah
5. Gudang persediaan pupuk sebanyak 107 unit dan gudang sewa sebanyak
261 unit
6. Pemasaran PUSRI Daerah (PPD) sebanyak 25 unit di ibukota propinsi
7. Pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK) sebanyak 180 kantor di ibukota
kabupaten
8. Empat unit Kantor Perwakilan PUSRI di produsen pupuk lain, yaitu:
- PT. Pupuk Kujang
- PT. Pupuk Iskandar Muda
- PT. Petrokimia Gresik
- PT. Pupuk Kalimantan Timur.

1.5 Sistem Manajemen


PT PUSRI Palembang dalam pengelolaannya menggunakan sistem Line and
Staff Organization dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh
Direktur Utama dan dibantu oleh lima orang direksi. Dalam kegiatan
operasionalnya direksi dibantu oleh staf kepala departemen. Direksi bertanggung
jawab kepada dewan Komisaris yang terdiri dari wakil-wakil pemegang saham
yang bertugas menentukan kebijaksanaan umum yang harus dilaksanakan oleh
direksi, juga bertindak sebagai pengawas atas semua pekerjaan yang telah
dilakukan oleh dewan direksi. Dewan komisaris terdiri dari wakil-wakil
pemerintah sebagai berikut :
1. Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri.
2. Departemen Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar.
11

3. Departemen Pertanian.
4. Departemen Pertambangan dan Energi.
Struktur organisasi PT PUSRIPalembang berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. SK/DIR/240/2011 pada tanggal 5 September 2011 mengenai susunan
dewan direksi dan para pejabat yang sedang menduduki jabatan tersebut dapat
dilihat pada gambar 1.4.

Gambar 1.4.Struktur Organisasi Direksi PT Pupuk Sriwijaya Palembang


(Sumber: HUMAS PT PUSRI Palembang, 2020)
Direktur produksi sebagai salah satu bagian penting di dalam perusahaan
yang membawahi 2 Kompartemen dan 1 Departemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dan Lingkungan Hidup (K3HL). Kompartemen terdiri dari kompartemen
operasi yang membawahi Departemen Operasi IB, II, III, IV, Teknik Produksi
Subdepartemen Laboratorium dan Subdepartemen PPU dan Kompartemen
Pemeliharaan membawahi Panel, Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas serta
Instrumen dan Listrik.

Anda mungkin juga menyukai