PENDAHULUAN
1
2
ton /hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik Urea 2.750 ton/hari (907.500
ton/tahun). Dengan digantinya Pabrik PUSRI II (existing) yang memiliki
kapasitas 450.000 ton per tahun, maka ketika pabrik PUSRI-IIB mulai beroperasi
akan menambah produksi sebesar 457.500 ton/urea per tahun, sehingga total
produksi urea PUSRI menjadi 2,61 juta ton per tahun.
Pabrik PUSRI-IIB dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga
hemat bahan baku gas yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49
MMBTU/Ton Ammonia dan 21,18 MMBTU/Ton Urea. Jika dibandingkan
dengan Pabrik PUSRI II (existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton
produk 49,24 MMBTU/Ton Ammonia dan 36.05 MMBTU/Ton Urea maka akan
dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMBTU per ton urea.
Selain memproduksi pupuk urea, PT PUSRI mulai mengembangkan produk
pupuk NPK Fusion, yang mulai beroperasi pada September 2014 dengan
kapasitas produksi 100.000 ton/tahun. Pada November 2015 mulai dilakukan start
up dan comissioning pabrik dan produk pupuk NPK mulai dikomersialkan pada 1
Februari 2016. Kemudian dilakukan revitalisasi dengan mendirikan pabrik NPK
Fusion II yang resmi beroperasi sejak tahun 2018 dengan kapasitas desain sebesar
2 x 100.000 ton/tahun dan dibangun dengan teknologi Steam Fused Granulation.
Berikut ini adalah pembangunan dan spesifikasi pabrik PUSRI:
1. PUSRI I
Studi kelayakan ekonomi : Gass Bell & Associates
Pelaksanaan konstruksi : Morrioson Knudsen of Asia Inc. (AS)
Penandatanganan kontrak : 01 Maret 1961
Mulai konstruksi : Oktober 1961
Selesai konstruksi : Agustus 1963
Produksi pertama : 16 Oktober 1963
Biaya : US $ 33 Juta
Sumber dana : Exim Bank (Japan) Kapasitas
Kapasitas terpasang : Amonia 180 ton/hari
Urea 300 ton/hari
Proses pembuatan : Amonia-Gidler
Urea-MTC Total Recycle B (Jepang)
4
3. PUSRI III
Studi kelayakan ekonomi : PT PUSRI
Pelaksanaan konstruksi : Kellog Overseas Corp. (AS)
Toyo Engineering Corp. (Jepang)
Penandatanganan kontrak : 07 Agustus 1974
Mulai konstruksi : 21 Mei 1975
Selesai konstruksi : November 1976
Produksi pertama : Desember 1976
Biaya : US $ 192 Juta
5
4. PUSRI IV
Studi kelayakan ekonomi : PT PUSRI
Pelaksanaan konstruksi : Kellog Overseas Corp. (AS)
Toyo Engineering Corp. (Jepang)
Penandatanganan kontrak : 07 Agustus 1975
Mulai konstruksi : 25 Oktober 1975
Selesai konstruksi : Juli 1977
Produksi pertama : Oktober 1977
Biaya : US $ 186 Juta
Sumber dana : Dana Pembangunan Saudi Arabia
Kapasitas terpasang : Amonia 1000 ton/hari
Urea 1.725 ton/hari
Proses pembuatan : Amonia-Kellog
Urea-MTC Total Recycle C-Improved(TRCI)
Kebutuhan gas alam : 50.000 MMSCF
Sumber gas alam : Pertamina Pendopo-Prabumulih
5. PUSRI IB
Studi kelayakan ekonomi : PT PUSRI
Pelaksanaan konstruksi : PT Rekayasa Industri (Indonesia)
Penandatanganan kontrak : 14 November 1989
Mulai konstruksi : Agustus 1990
Selesai konstruksi : Desember 1992
Produksi pertama : Desember 1994
6
6. PUSRI IIB
Studi kelayakan ekonomi : PT PUSRI
Pelaksanaan konstruksi : Konsorsium PT Rekayasa Industri-Toyo
Engineering Corp. (Jepang)
Penandatanganan kontrak : 14 Desember 2012
Mulai konstruksi : 8 April 2013
Selesai konstruksi : November 2015
Produksi pertama : 3 November 2016
Biaya : US $ 600 Juta
Sumber dana : PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank BNI Tbk
PT Bank Mandiri Tbk
Bank Jabar-Banten
Bank Sumsel Babel
Pemerintah RI
Kapasitas terpasang : Amonia 2000 ton/hari
Urea 2.750 ton/hari
Proses pembuatan : Amonia-KBR Purifier
Urea-ACES 21
Kebutuhan gas alam : 62 MMSCFD
Sumber gas alam : PT Pertamina EP, PT Medco Energi
Internasional, dan PT Pertamina Gas
7
Visi :
“Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia”
Misi :
1. Menyediakan produk dan solusi agribisnis yang terintegrasi
2. Memberikan nilai tambah kepada stake holders secara berkelanjutan
3. Mendorong pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran Negeri
AKHLAK :
Amanah – Kompeten – Harmonis – Loyal – Adaptif – Kolaboratif
4. Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya, butir kapas yang mekar
berjumlah 5 buah kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini melambangkan
angka 59 sebagai tahun pendirian PT PUSRI.
5. Perahu Kajang merupakan ciri khas kota Palembang yang terletak di tepian
Sungai Musi.
6. Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi pencipta akan prospek
perusahaan di masa datang.
7. Komposisi warna lambang kuning dan biru Benhur dengan dibatasi garis-
garis hitam tipis yang melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta
kesuburan, ketenangan, dan ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan cita-
cita itu.
d. Lokasi PT PUSRI ini kondusif dan nyaman sebagai kawasan industri karena
tidak terletak di pusat kota namun jarak menuju pusat kota masih terjangkau.
e. Lokasi PT PUSRI dekat dengan ibukota provinsi mempermudah perolehan
sumber daya manusia pekerja dan kemampuan pengurusan administrasi
pemerintahan.
yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti rumah sakit, fasilitas olah raga,
gedung pertemuan, perpustakaan umum, rumah makan, masjid, dan sebagainya.
Selain itu, terdapat juga penginapan yang diperuntukkan bagi tamu PT PUSRI.
Komplek perumahan dan komplek pabrik dibatasi oleh pagar dan terdapat dua
buah gerbang masuk komplek pabrik yang dijaga oleh aparat keamanan.
Empat buah pabrik terletak berkelompok mengelilingi daerah tangki
penyimpanan ammonia. Dalam setiap pabrik, terdapat rumah kompresor, dimana
kompresor dan pompa diletakkan menjadi satu agar suara bising tidak tersebar,
dan penanganan kondensat menjadi lebih mudah. Letak boiler dan GTG juga
berdekatan agar kehilangan panas akibat transportasi yang panjang dapat
dihindari. Daerah yang agak mengarah ke Sungai Musi
Urea plant utilitas plant
digunakan sebagai daerah P-II P-II pengantongan dan Gudang agar
memudahkan pengangkutan NH3 plant untuk bongkar muat di
P-II
V
T
Urea plant
P-III
NH3 plant
S P-III
O Urea plant
o
utilitas plant P-IV
P-III
N O
NH3 plant
18 17
16 15 P-IV
L A M L 19
14 13
O
20
K A 11
R 23 22 21
Q P J 2 3
24 25 26
27 1
Y P P I H
P P
D D G D
F E
Q
C
A B A
D. Perumahan 4. Absorber
E. Gedung serba guna 5. Methanator
F. Diklat 6. HTSC dan LTSC
G. Sekolah 7. ARU
H. Kolam 8. HRU, PGRU
I. Masjid 9. Molecular sieve
J. Rumah makan 10. Kompresor
K. Parkir 11. Refrigeration
L. Tenik proses 12. Reaktor ammonia
M. Dinas K3 13. Seksi penjumputan (recovery)
N. Main Lab 14. Seksi purifikasi
O. Ammonia storage 15. Seksi kristalisasi dan pembutiran
(prilling)
P. Kantor 16. Seksi sintesis urea
Q. Wisma 17. Sistem pembangkit listrik
R. Lapangan olahraga 18. Package boiler
S. Perluasan pabrik 19. Waste heat boiler
T. Gudang 20. Kantor dan pusat kontrol
U. Dermaga 21. Cooling tower
V. PPU 22. GMS
W. Rumah sakit 23. Unit penukar ion
X. Wisma 24. Filter water
25. Sand filter
26. Clarifier
27. Kantor instrumentasi dan
pemeliharaan
Ammonia, CO2 liquid, dry ice, O2, dan N2 cair. Adapun produk inovasi lainnya,
yaitu pupuk dolomit, bioripah, nutremag, dan pusrihydro (Annual Report PT
PUSRI, 2023).
1.3.1 Produk Pabrik Ammonia
Produk yang dihasilkan oleh Pabrik Ammonia adalah karbon dioksida
(CO2) dan Ammonia (NH3). Karbon dioksida dan Ammonia digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan urea. Penampungan produksi Ammonia dilakukan
di Refrigerant Receiver dan NH3 Cold Storage. Ammonia yang dihasilkan terbagi
menjadi dua jenis, yaitu produk Ammonia panas dan produk Ammonia dingin (-
33oC) berbentuk liquid dengan kemurnian 99,5%.
Spesifikasi produk karbon dioksida dan ammonia ditunjukkan pada Tabel
1.1 dan Tabel 1.2.
Tabel 1.1 Spesifikasi Produk CO2 PT PUSRI
Spesifikasi Detail Keterangan
CO2 (dry 98% weight Minimum
basis) Gas 2% volume Maksimum
inert Sulfur 1 ppm Maksimum
H2O Jenuh -
(Sumber: Dinas Teknik Proses PT PUSRI, 2023)
Petani
Gedung
Lini II
Gedung Kopersasi/KUD
PT Pupuk Sriwidjaja
Lini III penyalur
UPP
Pengencer
Keterangan:
Pupuk Kantong
Petani
Pupuk Curah
Pada tahun 2001, tata niaga pupuk diatur oleh pemerintah melalui
Keputusan Menteri Perindag RI No.93/MPP/Kep/3/2001, dimana unit niaga
PUSRI dan produsen melaksanakan penjualan pupuk di lini III (kabupaten)
sedangkan dari kabupaten sampai ke tangan petani dilaksanakan oleh distributor
(BUMN, swasta, dan koperasi). Pada Mei 2003, berdasarkan keputusan Menteri
Perindag RI No.93/MPP/2003 tentang tata niaga pupuk yang bersifat rayonisasi,
PT PUSRI mengatur distribusi untuk delapan provinsi yaitu Sumatera Barat,
Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Tengah,
dan Banten.
Surat Keputusan No.356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 yang
menegaskan kembali tanggung jawab masing-masing produsen, distributor,
pengecer, serta pengawasan terhadap pelaksanaan pendistribusian pupuk
bersubsidi di lapangan (Annual Report PT PUSRI, 2023). Wilayah pemasaran PT
PUSRI terdiri dari:
Wilayah I : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Babel, Lampung, dan Kalimantan
Barat.
Wilayah II : Banten, Jawab Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan
Kalimantan Selatan.
Selain dipasarkan di dalam negeri produk urea PT PUSRI juga diekspor ke
negara tetangga seperti Philipina, Thailand, dan Malaysia. PT PUSRI memiliki
15
sistem distribusi, baik untuk pupuk produksi dalam negeri maupun impor. Sarana
distribusi dan pemasaran yang dimiliki PT PUSRI meliputi:
1. Satu buah kapal Ammonia, yaitu MV Sultan Mahmud Badaruddin II.
2. Tujuh buah kapal pengangkut curah dan satu unit kapal sewa berdaya muat
masing-masing 66.500 ton, yaitu MV PUSRI Indonesia, MV Abusamah, MV
Sumantri Brojonegoro, MV Mochtar Prabumangkunegara, MV Julianto Mulio
Diharjo, MV Ibrahim Zahier, dan MV Otong Kosasih.
3. Empat unit pengantongan pupuk di Belawan, Cilacap, Surabaya, dan
Banyuwangi, serta 1 UPP (Unit Pengantongan Pupuk) sewa di Semarang.
4. Gerbong kereta api sebanyak 595 buah.
5. Gudang persediaan pupuk sebanyak 107 unit dan gudang sewa sebanyak 261
unit.
6. Pemasaran PUSRI daerah (PPD) sebanyak 25 unit di ibukota provinsi.
7. Pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK) sebanyak 180 kantor di ibukota
kabupaten.
8. Empat unit Kantor Perwakilan PUSRI di produsen pupuk lain, yaitu:
a. PT Pupuk Kujang
c. PT Petrokimia Gresik
1. Direktur Utama
Direktur utama adalah pemimpin tertinggi di perusahaan dalam batas
wewenang yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang saham, dan Anggaran
Dasar Perusahaan. Direktur Utama membawahi Direktur Operasi & Produksi dan
Direktur Keuangan dan Umum.
2. Direktur Operasi dan Produksi
Direktur Operasi dan Produksi adalah pembantu utama Direktur Utama
dalam bidang operasi dan produksi dalam batas dan wewenang yang diberikan
oleh Direktur Utama, Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang saham, dan
Anggaran Dasar Perusahaan. Direktur Operasi & Produksi membawahi General
Manager yang terbagi seperti berikut.
a. General Manager Operasi
Departemen ini dipimpin oleh seorang general manager operasi dan
bagian shift serta superintendent yang masing-masing bertugas mengkoordinir
jalannya operasi.
b. General Manager Teknologi
Departemen Teknologi bertugas membantu divisi operasi dalam
pengamatan operasi persiapan pengendalian mutu bahan baku serta bahan
pendukung perhitungan produksi, evaluasi kondisi operasi serta untuk melakukan
modifikasi pabrik dan peningkatan efisiensi. Departemen ini membawahi 3 divisi
yaitu:
1) Divisi Rendal Produksi
Dinas Rendal Produksi produksi dipimpin oleh seorang manager Rendal
produksi yang membawahi Staff Teknik Proses dan Dinas Administrasi Teknik
Proses.
2) Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium bertugas menganalisa, mengontrol dan mengevaluasi mutu
bahan baku dan bahan penunjang serta hasil produksi pabrik. Divisi
laboratorium ini terdiri dari tiga bagian laboratorium, yaitu bagian laboratorium
analisis, laboratorium kontrol produksi, dan laboratorium penunjang sarana.
18
Senior Foreman shift. Pengaturan jam kerja untuk tiap shift adalah:
1. Day shift : Pukul 07.00-15.00 WIB
2. Swing shift : Pukul 15.00-23.00 WIB
3. Night shift : Pukul 23.00-07.00 WIB
Selain operator dan karyawan lapangan yang jadwal kerjanya dibagi per shift
karena membutuhkan waktu 24 jam, terdapat pula karyawan non shift (pengawai
administrasi) dan jabatan setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal kerja:
1. Hari senin-kamis : 07.30 – 16.30 diselingi istirahat pukul 12.00-13.00
2. Hari jumat : 07.30 – 17.00 diselingi istirahat pukul 11.30-13.00
3. Hari sabtu dan minggu libur
Karyawan di PT PUSRI dibagi menjadi dua jenis kelompok karyawan
yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap adalah karyawan
yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam
jangka waktu yang tidak ditetapkan. Karyawan tetap PT PUSRI adalah
karyawan yang resmi rekrutmen PT PUSRI yang kadang setahun atau dua tahun
sekali diadakan rekrutmen dan dilanjutkan ke tahap pelatihan (training) dan
penempatan tugas. Operator (karyawan shift), karyawan non shift dan jabatan
setingkat kepala bagian di atas termasuk kategori karyawan tetap.
Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang hanya dipekerjakan ketika
perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan saja. Karyawan tidak tetep
biasanya dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh perusahaan ketika perusahaan
sudah tidak membutuhkan tenaga tambahan lagi. KOPSRI (Koperasi PUSRI)
adalah pihak yang bertugas mengelola karyawan tidak tetap atau karyawan
pembantu yang dibutuhkan PT PUSRI. Karyawan tidak tetap adalah kontraktor,
supir, buruh, petugas taman, office boy, dan tata usaha.
21