Anda di halaman 1dari 12

1

2.1.1. Business Model Canvas (BMC)

Business Model Canvas (BMC) merupakan suatu kerangka kerja yang


membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas
lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan
untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model
bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Bisnis model
canvas pertama kali diciptakan oleh Alex Osterwalder, seorang wirausahawan dan
konsultan bisnis asal Swiss. Tujuan penerapan model ini agar konsep bisnis yang
disusun mudah dipahami oleh semua pihak. BMC berupaya menggambarkan,
menjabarkan, dan merevisi model bisnis sebelumnya menjadi model bisnis baru
yang memberikan kinerja lebih optimal.
Business Model ini menjadi salah satu strategi manajemen yang populer di
kalangan bisnis dan sering dipelajari di Universitas.  Kepopuleran tersebut
dikarenakan tampilan Business Model Canvas (BMC) yang sederhana dan mudah
dipahami. Business Model Canvas terdiri 9 blok yang dapat diisi sesuai masing-
masing poin penting dalam suatu perencanaan bisnis perusahaan.
BMC dapat digunakan untuk semua lini bisnis tanpa terbatas sektor usahanya.
BMC sangat membantu untuk mempercepat proses analisis kekuatan dan
kekurangan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, maka analisis
kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
2

Dalam Business Model Canvas terdapat Sembilan elemen didalamnya yaitu


customer segments (segmen pelanggan), value propositons (proposisi nilai), channels
(jaringan), customer relationships (hubungan pelanggan), revenue streams (arus
pendapatan), key resources (sumber daya kunci), key activities (aktivitas kunci), key
partnerships (mitra kunci), dan cost structure (struktur biaya).

Model Business Canvas


Sumber :
www.strategyzer.com

1. Value Propositions : nilai jual produk/jasa Anda sehingga konsumen


memilih perusahaan Anda daripada kompetitor.

Yaitu nilai tambah apa yang membuat produk anda terlihat istimewa
dan beda dari yang lain. Misalnya adalah produk yang kita jual
memiliki bahan baku yang segar, dan higienis.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) terdapat elemen-elemen


yang dapat berkontribusi dalam penciptaan nilai diantaranya yaitu:

a. Newness
3

Beberapa proposisi nilai memberikan kepuasan kebutuhan yang


baru dimana pelanggan sebelumnya tidak pernah rasakan karena
tidak ada penawaran yang sama. Dalam hal ini, teknologi sering
terkait, namun tidak selalu,ada.

b. Performance

Meningkatkan kinerja produk atau layanan secara tradisional


merupakan cara yang umum untuk meciptakan nilai, selain itu
peningkatan kinerja juga mempunyai batasan.

c. Customization

Meyesuaikan produk dan layanan dengan kebutuhan spesifik dari


pelanggan atau segmen pelanggan untuk menciptakan nilai. Dalam
beberapa tahun terakhir, konsep mass customization dan
penciptaan kluster untuk pelanggan menjadi penting karena ini
memungkinkan untuk mengkustomisasi produk dan jasa.

d. Getting the job done

Nilai dapat secara sederhana diciptakan dengan membantu


pelanggan menyelesaikan pekerjaan tertentu.

e. Design

Desain merupakan elemen penting namun sulit untuk diukur.


Sebuah produk dapat menonjol karena desain yang unggul. Dalam
industri fashion dan elektronik, desain dapat menjadi bagian
penting dari proporsi nilai.

f. Brand / status

Pelanggan dapat menemukan nilai saat menggunakan dan


menampilkan merek tertentu.

g. Price

Menawarkan nilai sama tetapi dengan harga yang lebih rendah


merupakan cara yang umum untuk memenuhi kebutuhan segmen
pelanggan yang sensitive terhadap harga, tetapi dengan harga yang
4

rendah memiliki implikasi penting bagi keseluruhan model bisnis.

h. Cost reduction

Membantu pelanggan mengurangi biaya adalah cara yang penting


untuk menciptakan nilai.

i. Risk reduction

Customer value mengurangi risiko yang dihadapi saat pembelian


produk atau jasa. Tingkat layanan menjamin pengurangan
sebagian risiko yang dilakukan oleh pembeli

j. Accessibility

Membuat produk dan layanan untuk pelanggan yang tidak


memiliki akses sebelumnya adalah cara lain untuk menciptakan
nilai. Hal ini dapat dihasilkan dari inovasi model bisnis, teknologi
baru, atau kombinasi dari keduanya.

k. Convenience / usability

Membuat hal-hal yang lebih nyaman atau lebih mudah digunakan


dapat menciptakan nilai substansial.

2. Customer Segments : target konsumsi


Segmentasi yang dimaksud disini adalah siapa saja orang yang diharapkan
membeli produk yang ditawarkan yang diukur bedasarkan rentang umur,
keseharian seseorang, atau pun aktivitas kelompok.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) Customer Segment terdapat


beberapa jenis yaitu Mass Market ( Pasar Terbuka ), Niche Market (Pasar
Khusus), Segmented (Pasar Tersegmentasi), Diversified ( Diversifikasi
Pasar ), Multi-Sided Platforms ( Multi Pasar ).
a. Mass Market ( Pasar Terbuka )
Mass Market (Pasar Terbuka) adalah model bisnis yang berfokus pada
pasar massal yang tidak membedakan antara segmen pelanggan yang
5

berbeda. Proposisi nilai, saluran distribusi, dan hubungan pelanggan


semua fokus pada satu kelompok besar pelanggan dengan kebutuhan dan
masalah yang sama luas. Jenis model bisnis ini sering ditemukan di sektor
elektronik konsumen.
b. Niche Market (Pasar Khusus)
Niche Market (Pasar Khusus) merupakan model bisnis yang menargetkan
pada segmen pasar tertentu atau khusus. Proposisi nilai, saluran
distribusi, dan hubungan pelanggan semuanya disesuaikan 8 Universitas
Kristen Petra dengan kebutuhan spesifik ceruk pasar, model bisnis
semacam itu sering ditemukan dalam hubungan pemasok dan pembeli.
c. Segmented (Pasar Tersegmentasi)
Segmented (Pasar Tersegmentasi) adalah model bisnis membedakan
antara segmen pasar dengan sedikit kebutuhan dan masalah.
d. Diversified ( Diversifikasi Pasar )
Diversified ( Diversifikasi Pasar ) adalah Sebuah organisasi dengan
model bisnis pelanggan yang terdiversifikasi melayani dua segmen
pelanggan yang tidak berhubungan dengan kebutuhan dan masalah
yang sangat berbeda.
e. Multi-Sided Platforms ( Multi Pasar )
Multi-Sided Platforms ( Multi Pasar ) adalah model bisnis yang
melayani dua atau lebih pelanggan dimana antara satu dengan lainnya
saling bergantung.

3. Customer Relationship : menjangkau interaksi antar konsumen dengan baik.

Dalam hal ini kita dapat mengatur bagaimana cara menjalin hubungan yang
baik dengan konsumen ketika bisnis sudah berjalan. Hal ini dapat dilakukan
dengan membeli diskon atau promo kepada konsumen.

a. Personal assistance

Sebuah hubungan berasal dari interaksi manusia. Pelanggan dapat


berkomunikasi dengan perwakilan nyata pelanggan untuk bantuan selama
proses penjualan atau setelah pembelian selesai. Hal ini bisa terjadi di
6

tempat di titik penjualan, melalui call center, melalui e-mail, atau melalui
cara lain.

b. Dedicated personal assistance

Hubungan ini melibatkan mendedikasikan perwakilan pelanggan khusus


untuk klien individu. Ini merupakan jenis terdalam dan paling intim dari
hubungan dan biasanya berkembang selama jangka waktu yang panjang.

c. Self-service

Dalam jenis hubungan ini, perusahaan mempertahankan hubungan


langsung dengan pelanggan dengan menyediakan semua sarana yang
diperlukan bagi pelanggan untuk membantu diri mereka sendiri.

d. Automated services

Jenis hubungan yang merupakan gabungan bentuk yang lebih canggih


dari self-service pelanggan dengan proses otomatis.. Layanan otomatis
dapat mengenali pelanggan individu dan karakteristik mereka, dan
menawarkan informasi yang berhubungan dengan pesanan atau transaksi.

e. Communities

Perusahaan yang memanfaatkan masyarakat pengguna menjadi lebih


terlibat dengan pelanggan / prospek dan memfasilitasi hubungan antara
anggota masyarakat. Perusahaan yang mempertahankan komunitas online
yang memungkinkan pengguna untuk bertukar pengetahuan dan
memecahkan masalah masing-masing. Masyarakat juga dapat membantu
perusahaan lebih memahami pelanggan mereka.

f. Co-creation

Banyak perusahaan yang melampaui hubungan pelanggan secara


tradisional untuk bekerja sama menciptakan nilai dengan pelanggan.
Beberapa perusahaan merangkul para pelanggan untuk membantu dengan
desain produk baru dan inovatif.
7

4. Channels : tempat pertemuan antara penjual dengan konsumen.

Yang dimaksud dari jalur pemasaran adalah bagaimana anda akan


memperkenalkan produk tersebut kepada masyarakat. Beberapa contoh
diantaranya melalui dengan festival kuliner, aplikasi makanan online, dan
pameran instansi.

Fungsi dari channels yaitu :

1) Meningkatkan kesadaran di antara para pelanggan tentang produk dan


layanan perusahaan

2) Membantu pelanggan mengevaluasi proprosi nilai perusahaan 3)


Memungkinkan pelanggan untuk membeli produk dan jasa

4) Menyampaikan proporsi nilai kepada pelanggan

5) Menyediakan dukungan pasca pembelian kepada pelanggan

5. Key activities : kegiatan yang dilakukan untuk mencapai value propositions

Beberapa contohnya adalah pembelian bahan baku, proses pembuatan


makanan berkualitas tinggi, memberikan pelayanan yang ramah, dan
mempertahankan rasa dan resep rahasia yang membuatnya spesial.

Berikut merupakan kategori yang terdapat dalam key activities yaitu :

a. Production

Aktivitas ini sangat berhubungan dengan merancang, membuat, dan


menyalurkan produk dalam kuantitas yang substansial dan atau dalam
kualitas unggulan.

b. Problem solving

Aktivitas ini berhubungan dengan datangnya solusi baru atas


permasalahan pelanggan secara individu.

c. Platform / network
8

Model bisnis dirancang dengan sebuah platform sebagai sumber daya


kunci yang didominasi dengan platform atau jaringan yang berhubungan
dengan aktivitas kunci. Jaringan, matchmaking platforms, software, dan
bahkan merek dapat berfungsi sebagai platform.

6. Key resources : sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan


aktivitas diperusahaan.

Selain kegiatan pokok, anda juga memerlukan komponen penunjang


dalam sebuah bisnis agar semua berjalan dengan baik dan lancar.
Bagian tersebut disebut dengan key resources. Beberapa contohnya
adalah lokasi warung yang strategis, pekerja yang kompeten, supplier
bahan baku yang terpercaya, dan alat memasak yang praktis dan
modern.

Berikut merupakan kategori dari Key Resources, yaitu :

a. Physical

Kategori yang termasuk berupa aset fisik seperti fasilitas


manufaktur, bangunan, kendaraan, mesin, sistem, point-of-sales
systems, dan jaringan distribusi.

b. Intellectual

Sumber daya intelektual seperti merek, hak milik, paten, dan hak
cipta, kerjasama, dan data pelanggan merupakan komponen yang
sangat penting dari model bisnis yang kuat. Sumber daya
intelektual sulit dikembangkan tetapi ketika telah sukses
diciptakan maka dapat menawarkan nilai yang substansial.

c. Human

Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia, tetapi


manusia sangat menonjol dalam model bisnis tertentu.
9

g. Financial

Model bisnis membutuhkan sumber daya keuangan dan atau


jaminan keuangan, seperti uang tunai, jalur kredit, atau opsi saham
untuk merekrut pegawai kunci.
7. Key partners : relasi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas
perusahaan.
Kita harus menyadari bahwa bisnis tidak dapat dilakukan tanpa
bantuan pihak lain. Anda pasti memerlukan kerjasama dengan pihak
mereka. Contoh dari key partner adalah supplier bahan baku,
pedagang di pasar, penyelenggara festival, influencer, dan lain
sebagainya.
Selain itu terdapat tiga motivasi dalam membangun kerjasama, yaitu :
a. Optimization and economy of scale
Kerjasama atau hubungan pemasok dan pembeli yang dirancang
untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya dan kegiatan. Hal ini
tidak logis 18 Universitas Kristen Petra bagi perusahaan untuk
memiliki semua sumber daya atau melakukan setiap kegiatan
dengan sendirinya. Oleh karena itu, kerjasama dengan optimal dan
skala ekonomi biasanya dibentuk untuk mengurangi biaya, dan
sering melibatkan outsourcing atau berbagi infrasturktur tertentu.
b. Reduction of risk and uncertainty
Kemitraan / Kerjasama dapat membantu dalam mengurangi resiko
lingkungan yang kompetitif yang ditandai dengan ketidakpastian.
Hal ini tidak biasa bagi pesaing untuk membentuk aliansi strategis
di dua tempat secara bersamaan sekaligus.
c. Acquisition of particular resources and activities
Perusahaan yang memiliki semua sumber daya atau melakukan
semua kegiatan yang dijelaskan oleh model bisnis mereka.
Sebaliknya, mereka memperluas kemampuan mereka sendiri
dengan mengandalkan perusahaan lain untuk memberikan sumber
daya tertentu atau melakukan aktivitas tertentu. Kerjasama /
1
0

kemitraan dapat terjadi karena adanya kebutuhan untuk


memperoleh pengetahuan, lisensi, atau akses ke pelanggan.
8. Revenue streams : sumber pendapatan perusahaan.
Kita perlu mengisikan dari mana saja dana yang diperoleh untuk
menjalankan usaha. Beberapa contohnya adalah modal pribadi, dana
investor, penjualan produk, penjualan side dish, dan berbagai sistem bagi
hasil jika memang ada. 
Terdapat dua tipe dari revenue streams yang berbeda yang terlibat dalam
model bisnis yaitu :
 Transaksi pendapatan yang dihasilkan dari pembayaran pelanggan
dalam satu waktu.
 Pendapatan berulang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan untuk
menyalurkan proporsi nilai kepada pelanggan atau menyediakan
dukungan pasca pembelian
Beberapa cara untuk mendapatkan revenue streams yaitu :
a. Asset sale
Pengertian yang luas dari revenue streams didapat dari penjualan hak
kepemilikan dari suatu produk fisik.
b. Usage fee
Revenue stream ini dihasilkan dari adanya penggunaan atas jasa tertentu.
Biaya yang dibayar oleh pelanggan sesuai dengan banyaknya jumlah
layanan yang mereka gunakan.
c. Subscription fees
Revenue stream ini didapatkan dengan menjual akses terhadap suatu jasa
yang dilakukan secara berkelanjutan.
d. Lending / Renting / Leasing
Diciptakan dengan memberikan secara sementara hak ekslusif kepada
seseorang untuk memakai suatu aset dalam suatu periode waktu tertentu
dengan imbalan yang sudah disepakati bersama. Bagi 14 Universitas
Kristen Petra pemberi pinjaman, ini memberikan keuntungan. Penyewa,
di sisi lain, menikmati manfaat dari menimbulkan biaya hanya untuk
1
1

waktu yang terbatas daripada menanggung biaya penuh kepemilikan.


e. Licensing
Dengan memberi ijin kepada pelanggan untuk menggunakan properti
intelektual yang dilindungi dan menukarnya dengan biaya lisensi. Lisensi
mengijinkan pemegang hak untuk mendapatkan pendapatan dari properti
mereka tanpa harus memproduksi produk atau mengkomersialisasikan
jasa.
f. Brokerage fees
Jasa intermediasi yang dilakukan atas nama dua pihak atau lebih.
g. Advertising
Advertising merupakan biaya untuk iklan sebuah produk tertentu, jasa,
atau merek. Secara tradisional, industri media dan penyelenggara acara
sangat bergantung pada pendapatan dari iklan.

Manfaat Business Model Canvas

1. Mempersingkat penulisan perencanaan bisnis

Dengan metode konvensional,  pelaku usaha akan diharuskan menulis panjang


lebar mengenai perencanaan bisnis yang akan dibuat. Sementara dengan business
model ini, perusahaan hanya perlu mengisi poin-poin perencanaan bisnis sesuai blok
yang ditetapkan tanpa perlu menulis panjang lebar.  Penentuan poin penting pun
semakin terarah dengan blok yang telah disediakan. 

2. Meningkatkan fokus perusahaan terhadap poin penting perencanaan


bisnis

BMC memfokuskan bisnis pada elemen strategis yang paling penting dan akan
memiliki dampak terbesar pada mendorong pertumbuhan. Sifat visualnya membantu
pemahaman dengan dapat melihat gambaran keseluruhan bisnis dan dengan demikian
melihat area kekuatan dan kelemahan tergantung pada input. Itu membangun model
bisnis sedemikian rupa sehingga keseluruhan terdiri dari dan lebih besar dari jumlah
bagian.
1
2

3. Mengurangi resiko kekeliruan dalam eksekusi bisnis 

Secara tidak langsung, business model ini dapat dijadikan dokumen blueprint
perencanaan bisnis untuk perusahaan. Ketika pelaku bisnis melakukan eksekusi
bisnis, mereka dapat menjadikan Business Model Canvas akan menjadi panduan
perusahaan untuk menjalani eksekusi bisnis berdasarkan poin yang telah dirancang
sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan pun dapat mengurangi resiko kekeliruan
dalam eksekusi bisnis. 

Anda mungkin juga menyukai