Laporan akhir magang 2 di SD Negeri Susukan 01 Ungaran Timur yang disusun oleh
Kelompok 8 :
1. RIZKI JALIYATUL .M (20320023)
2. KHALIFA TITA YANSA ( 20320019)
3. HANIFAH KURNIAWATI (20320069)
4. KANAYA AZZAHRA . C (20320049)
5. TAFAOZISOKHI GAHO (20320066)
Mengetahui
Dekan
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan magang ini 2
ini tepat waktu.Laporan magang ini menjelaskan berbagai macam kegiatan yang
dilakukan oleh kelompok 8 dalam kurun waktu 2 minggu di SDN Susukan 01.Kegiatan
ini bertujuan untuk mengobservasi terstruktur dan terbimbing terkait dengan
Implementasi Kurikulum Merdeka pada tingkat satuan Pendidikan. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Magang 2 sebagai syarat untuk mengikuti
mata kuliah Magang 3. Terima kasih kepada kontributor untuk makalah ini:
Tim Penyususun
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
magang merupakan kegiatan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa/I
dengan melakukan praktik kerja lapangan secara langsung pada lembaga atau
instansi yang relevan dengan pendidikan yang ditempuh mahasiswa dalam
perkuliahan.
B. Tujuan Penulisan
1. Memperkenalkan mahasiswa pada dunia pendidikan maupun dunia
kerjayang sebenarnya
2. Salah satu persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah wajib
3. Menjalin kerja sama antara universitas dan pihak sekolah
4. Dan bisa mempraktekan teori yang selama ini di dapat di bangku
perkuliahan.
C. Manfaat Penulisan
a. Dapat memperoleh tambahan wawasan, pengetahuan, danketerampilan
untuk meningkatkan kecerdasan intelektual.
b. Sebagai sarana untuk menetapkan dan mengembangkan disiplin ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.
c. Sebagai sarana untuk melatih dan menemukan pola berfikir efektif dan
efisien dalam menghadapi suatu masalah.
d. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk dapat merasakan dunia kerja yang
sebenarnya secara langsung, bekerja sama dengan tim, maupun bekerja
secara perorangan.
D. Profil Sekolah
a. Sejarah sekolah SDN susukan 01
SD Negeri Susukan 01, terletak di Jl. Panjaitan No: 20 Susukan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. SD Negeri Susukan 01 berdiri
pada tahun 1982. Berdirinya sekolah ini sesuai dengan Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah, yang
ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
8
Propinsi Daerah Tingakat I Jawa Tengah oleh Bapak Drs. Karseno pada
tanggal 1 Agustus Tahun 1982 dengan SK No: 421.2/002/VII/82 Status
tanah SD N Susukan 01 adalah tanah Kelurahan Susukan Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Dengan luas keseluruhan 2.885
M2, Luas bangunan SD Susukan 01 adalah 1389 M2.
Kepala Sekolah SD N Susukan 01 dari awal sampai sekarang
sbb:
1. Bpk. Sutrimo
2. Bpk. Nachrowi, BA
3. Bpk. Sudiran, BA
4. Ibu Sri Suharni
5. Bpk. Drs. Karyoto
6. Ibu Nurhayati,S.Pd
7. Bpk. Sumadi, S.Pd
IDENTITAS SEKOLAH
Table 1 Identitas Sekolah
Status : Negeri
Kabupaten : Semarang
9
Mempersiapkan siswa berprestasi dalam
mengembangkan kepribadian berbudi
Visi : luhur, mandiri serta dapat menguasai
IMTAQ dan IPTEK
10
Seluruh elemen sekolah dan elemen
masyarakat secara sadar dan iklas dapat
dan mau terlibar langsung mendukung
program sekolah secara optimal.
Peserta didik bersikap sopan
dimanapun juga.
Alamat Imail
: Sdnegerisusukan001@gmail.com
Sekolah
11
BAB II
12
merdeka?Sebagaimana dikutip laman Kemendikbudristek, Perangkat Ajar bisa
berupa bahan ajar, modul ajar/RPP+, modul proyek, atau buku teks. Melalui
Perangkat Ajar ini, penggunanya dapat dengan mudah menemukan inspirasi
materi pengajaran sesuai dengan mata pelajaran dan fase di mana para guru
mengajar.
Tujuan penulisan perangkat ajar adalah untuk memandu pendidik untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Setiap perangkat ajar juga dilengkapi
dengan alur dan capaian pembelajaran yang memudahkan guru dalam
menavigasi proses pembelajaran yang sesuai dengan prinsip Kurikulum
Merdeka.Perangkat ajar kurikulum merdeka memiliki sistematika penulisan
berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Komponen dalam perangkat
ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya.Pada aspek
penggunaan perangkat ajar, guru SD Negeri Susukan 01 memiliki 6 buku
pegangan. Diantara 6 buku tersebut terdapat 3 buku yang sama dengan siswa
dan 3 buku referensi yang dicari sendiri oleh guru atau diadakan dari
sekolahan. Buku pegangan tersebut dapat berupa printout atau E-book. pada
kelas 1, ada buku paket yang disediakan oleh dinas dan dari sumber lain
contohnya buku ESPS Erlangga. Buku paket yang disediakan dinas tidak boleh
dibawa pulang oleh siswa.
Selain buku, para guru juga menggunakan perangkat ajar digital seperti
LCD yang digunakan untuk memaparkan materi. Disetiap kelas disediakan
LCD yang dapat diakses oleh semua guru. LCD ini sangat berguna untuk
memaparkan materi yang sulit dinalar oleh siswa, sehingga para siswa dapat
memahami materi dengan mudah.
13
cerdas. Namun, juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang
disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila. .Dilansir dari dokumen yang
diterbitkan oleh Kemendikbud, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
dalam Kurikulum Merdeka adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang
dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Dalam pelaksanaannya, Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila ini dapat dilakukan secara fleksibel, baik dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Merdeka juga dirancang terpisah dari intrakurikuler. Hal ini
dikarenakan tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projeknya tidak
berkaitan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Pada aspek projek profil pelajar pancasila, SD Negeri Susukan 01 tidak
memiliki tim khusus dalam pembuatan projek. Lebih tepatnya guru kelas 1 dan
kelas 4 bekerja sama untuk membuat projek. Berdasrkan wawancara yang kami
lakukan dengan guru kelas 4, beliau menyatakan bahwa guru kelas 1 dan kelas
4 bekerja sama untuk menentukan sebuah tema yang akan dibuat projek. Selain
dengan guru kelas, sekolah juga melibatkan komite dan orangtua siswa untuk
mendiskusikan mengenai projek yang akan dilaksanakan.Selanjutnya untuk
implementasinya guru menyesuaikan tingkat kesulitan dengan kemampuan
setiap siswa atau sesuai dengan tingkat kelas. Seperti yang saya dapatkan dari
hasil wawancara, pada semester 2 tahun pelajaran 2022/2023 guru kelas 1 dan
guru kelas 4 memilih tema kearifan lokal. Berdasarkan tema tersebut guru
mengangkat kearifan lokal batik, karena lokasi SD Negeri Susukan 01 dekat
dengan sentra pembuatan batik. Untuk final projek profil pelajar pancasila
siswa diajak ke sentra pembuatan batik dan belajar membuat batik.
14
bukan pada tingkatan kelas.Pada aspek pembelajaran sesuai tahap capaian
belajar peserta didik, pembelajaran berdasarkan asesmen diagnostik yang
dilakukan oleh guru, siswa dikelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok
menurut capaian belajar mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama.
Berdasrkan wawancara yang kami lakukan dengan guru kelas 4, hal tersebut
dilakukan untuk mempermudah guru dalam memberikan perhatian lebih untuk
anak yang capaian belajarnya kurang. Selain itu sekolah juga
menyelenggarakan progam pelajaran tambahan untuk siswa yang kurang
mampu memahami pelajaran dan untuk siswa yang ingin menambah
pemahaman mereka pada pelajaran.
15
Tahap 4 : Sekolah Menyusun kurikulum satuan Sekolah bukan Menyusun
pendidikan yang kontekstual dan sesuai dengan kurikulum tapi menyesuaiakan
aspirasi komunitas sekolah, menstrukturkan kurikulum dengan visi dan misi
pembelajaran sesuai dengan visi misi sekolah, sekolah
kebutuhan murid dan konteks sekolah,
menstrukturkan pembelajaran dengan
melibatkan perwakilan murid, orang tua dan
masyarakat.
B. Aspek Penggunaan Perengkat Ajar
Tahap 1 : Guru menggunakan buku teks sebagai Guru selalu menggunakan buku teks
sumber utama pengajaran dan perangkat ajar sebagai sumber utama dalam
lainnya sebegai referensi tambahan untuk guru. mengajar dan juga menggunakan
referensi lain.
16
Tahap 2 : Tim guru membuat penyesuaian kecil Guru-guru bekerjasa dalam
terhadap modul projek yang disediakan oleh membuat perngkat ajar serta
Kemdikbud sesuai kesepakatan tim guru yang mengfasilitasiprojek tersebut.
memfalisitasi projek.
Tahap 3 : Tim guru menggunakan modul; projek Guru-guru menggunakan
yang disediakan oleh Kemdikbud sebagai modul,projek dari kemdikbud
referensi untuk mengembangkan modul yang sebagai referensi dan kemudian
lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan mengembangkannya dalam tim.
dan minat siswa.
Tahap 4 : Tim guru menggunakan modul projek guru kelas 1 dan kelas 4 bekerja
yang disediakan oleh Kemdikbud sebagai sama untuk menentukan sebuah
referensi untuk mengembangkan modul yang tema yang akan dibuat projek. Selain
kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan dan dengan guru kelas, sekolah juga
minat siswa, siswa dan/ atau masyarakat melibatkan komite dan orangtua
(misalnya komunitas atau organisasi peduli siswa untuk mendiskusikan
pendidikan) terlibat dalam perencangan projek, mengenai projek yang akan
rancangan projek disebarkan melalui aplikasi dilaksanakan.
daring Kemdikbud untuk guru/ sekolah lain.
D. Aspek Pembelajaran Sesuai Tahap Capaian
Belajar Peserta Didik
Tahap 1 : Pembelajaran berdasarkan asesmen Guru di SDN Susukan 01 ssudah
diagnostic, guru mengajar seluruh siswa di mengajar sesuai fase tapi antara fase
kelasnya sesuai dengan fase capaian belajar tersebut didak berjalan lancer
mereka. karena kurikulum merdeka hanya
berlaku di kelas 1dan 4.
Tahap 2 : Pembelajaran berdasarkan asesmen Guru selalu membuat rombongan
diagnostic, siswa di Angkatan yang sama dibagi belajar sesuai dengan kemampuan
menjadi dua atau lebih rombongan belajar, setiap siswa dalam satu fase.
masing-masing siswa diajarkan oleh guru mata
pelarajan yang berbeda, setiap siswa belajar
sesuai dengan fase capaian belajarnya.
Tahap 3 : Berdasarkan asesmen diagnostic, siswa Pada aspek ini SD N Susukan 01
di kelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok khususnya dikelas 4 guru membagi
menurut capaian belajar mereka, dan keduanya siswa menjadi 2 kelompok sesuai
diajarkan oleh guru yang sama, sekolah dengan kemampuan belajarnya, hal
menyelenggarakan program pelajaran tambahan ini dilakukan untuk mempermudah
untuk siswa yang belum siap belajar sesuai guru dalam membagi perhatian yang
kelasnya. lebih kepada siswa yang kurang
mampu memahami materi dengan
baik. Selain itu sekolah juga
memberikan tambahan pelajaran
setelah pulang sekolah untuk siswa
yang tertinggal materi atau
yangbkurang mampu memahami
materi pada saat pulang sekolah.
17
Pelajaran tambahan ini juga bisa
diikuti oleh siswa lain yang ingin
menambah pemahaman dan
pengetahuan mereka.
Tahap 4 : berdasarkan asesmen diagnostic, siswa Selain membuat kelompok bagi
di kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih siswa, guru juga mengadakan
kelompok menurut capaian belajar mereka, dan program belajar tambahan selama
keduanya diajarkan oleh guru yang sama, 1jm,diluar jam belajar.
sekolah menyelenggarakan program pelajaran
tambahan untuk siswa yang belum siap belajar
sesuai kelasnya.
18
BAB llI
a. Kesulitan dalam menghadapi perbedaan pada salah satu siswa dengan siswa
lain, yang disebabkan oleh perbedaan IQ, karakter, atau latar belakang
kehidupannya.
19
Problematika dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
20
Pendidik dalam proses pembelajaran adalah mata pelajaran
utama. Karena di tangan pendidik terletak kemungkinan berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran. Masalah yang berkaitan
dengan pendidik antara lain:
21
PROBLEMATIKA - PROBLEMATIKA
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH
DASAR
22
3. Guru membuat media
pembelajaran sendiri dengan
menggunakan alat dan bahan
yang seadanya
23
BAB IV
24
PROGRAM SEMESTER KURIKULUM
MERDEKA SEKOLAH ...
TAHUN
PELAJARAN
2022-2023
KE : I
LAS
MA : BAHASA
PEL INDONESI
A
25
tanda tanya
dan tanda
seru dalam
kalimat,
serta
membaca
dan menulis
suku kata
yang diawali
dengan huruf
‘h’ dan ‘c’
3 1,3 Menanggapi 8 1 v v v v SUMA
bacaan TIF
tentang cara vvvv
menjaga
kebersihan
diri,
membaca
dan menulis
suku kata
yang diawali
dengan huruf
‘k’
4 1,4 Menyimak, 8 1 v v v v SU P S R RAPOR
menanggapi, MA T UE PTS
dan v v v v TIF S S M
menirukan UE
gerakan pada LD
bacaan AI
tentang NA
aneka gerak, L
melakukan P
instruksi TP
serta ST
membaca S
dan menulis
suku kata
yang diawali
dengan huruf
‘l’
5 1,5 Menyimak 8 2 v vv v SUMA
dan TIF
menanggapi v vv v
bacaan
tentang sikap
baik kepada
26
teman,
mengenali
tanda titik
pada akhir
kalimat serta
membaca
dan menulis
kata-kata
yang diawali
dengan huruf
‘m’
6 1,6 Menyimak 8 2 v v v v SUMA
dan TIF
menanggapi vvvv
bacaan
tentang
keragaman
di sekitar,
membaca
dan menulis
kata yang
diawali
dengan huruf
‘g’
7 1,7 Menyimak 8 2 v v v v SUMA
dan TIF
menanggapi vvvv
bacaan
tentang
hidup hemat,
membaca
dan menulis
kata yang
sering
ditemui
sehari-hari
8 1,8 Menyimak 8 2 v v v v SUM S S C R
dan ATIF UUL A
menanggapi vvvv MS A P
bacaan AUS O
tentang TLS R
lingkungan I AMSP
dan pekerja F NE
di sekitar E
rumah, AS T
membaca KA I
27
dan menulis H N
kata yang I G
sering R
ditemui
(
S
A
)
JUMLAH 6
4
Mengetahui Ungran ,
2023
28
berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi
serta di depan banyak pendengar secara santun.
Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui
berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik
juga mulai mampu mengungkapkan gagasannya secara lisan dan tulisan dengan sikap
yang baik menggunakan kata-kata yang dikenalinya sehari-hari.
29
alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan
garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui
media digital.
Peserta didik mengembangkan tulisan tangan yang
semakin baik.
Peserta didik mampu menulis teks deskripsi
dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks
rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali
narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau
didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan
sehari-hari, dan menulis teks eksposisi tentang
kehidupan seharihari.
4.4.Pembuatan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Rasional :
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum
bertujuan agar siswa mampu mendengarkan, membaca, memirsa (viewing),
berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal
lingkup materi yang saling berhubungan dan saling mendukung pengembangan
kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa
(mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis) siswa. Kompetensi
sikap secara terpadu dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan
dan kompetensi keterampilan berbahasa. Ketiga hal lingkup materi tersebut adalah
bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra (pemahaman, apresiasi,
tanggapan, analisis, dan penciptaan karya sastra); dan literasi (perluasan
30
kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan, khususnya yang berkaitan
dengan membaca dan menulis)
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari
kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial
menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang
digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran
bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan
berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi
dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis,
berbicara dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan, berbasis genre yang terkait
dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang
didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan alur
pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan
(explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi
genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain
sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan
kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri,
kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
31
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.1* Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi
Pembelajaran lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri
fisik manusia, fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan
tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa kunci : instruksi lisan, pengelolaan diri,
Kunci, merawat tubuh
Topik/Konten Topik/Konten Inti : Menjelaskan dan mempraktikkan
Inti, Penjelasan instruksi lisan
Singkat Penjelasan Singkat : Fokus pada pembelajaran ini,
Pelajar belajar untuk menyimak instruksi yang
disampaikan oleh guru secara lisan kemudian
mempraktikkannya
Profil Pelajar Mandiri : Mengidentifikasi dan menggambarkan kemampuan,
Pancasila prestasi, dan ketertarikannya secara subjektif
Glosarium Instruksi : perintah atau arahan (untuk melakukan pekerjaan atau
melaksanakan tugas)
32
Tujuan 1.2 Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik
Pembelajaran menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting
dari teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan)
tersebut.
33
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.3 Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif
Pembelajaran yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar
(beragam topik yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca
indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam
lingkungan terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan
siang malam dan perubahan waktu)
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa kunci : simpulan sederhana, teks naratif
Kunci, Topik / Konten Inti : Membuat/menulis simpulan
Topik/Konten sederhana dari teks naratif
Inti, Penjelasan Penjelasan Singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar
Singkat membuat/menulis simpulan sederhana berdasarkan
informasi penting yang diperolehnya dari teks naratif.
Sebelumnya, guru perlu mengidentifikais bakat serta
minat Pelajar untuk menyesuaikan teks naratif yang
dapat dipilih oleh siswa.
Profil Pelajar Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan sesuai dengan minat
Pancasila dan kesukaannya,serta untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya
Glosarium Simpulan : hasil menyimpulkan; kesimpulan
Teks naratif : teks yang tidak bersifat dialog, dan isinya
merupakan suatu kisah sejarah, deretan peristiwa, dan
sebagainya
34
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.4 Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota
Pembelajaran tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek
(berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa kunci : kosa kata anggota tubuh, panca indra,
Kunci, eksplorasi lingkungan (lingkungan alam dan lingkungan
Topik/Konten buatan)
Inti, Penjelasan Topik/Konten Inti : Mengklasifikasi kosa kata
Singkat Penjelasan Singkat : Fokus pembelajaran ini adalah
Pelajar mengidentifikasi kata – kata yang sering
digunakan dan kata – kata baru yang didapat dari teks
kemudian mengklasifikasikannya dalam kelompok kosa
kata anggota tubuh dan panca indra.
Profil Pelajar Bernalar kritis : Mengidentifikasi dan mengatur informasi dan
Pancasila gagasan yang sederhana.
Glosarium Indra : alat pembantu untuk melihat (mata), alat pembantu
untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau
(hidung), alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat
pembantu untuk merasakan ( indra peraba).
35
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.5* Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk)
Pembelajaran menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang
diambil mengenai benda hidup dan benda mati di sekitar siswa)
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa Kunci : suku kata, kata yang sering ditemui,
Kunci, kombinasi (kv dan kvk)
Topik/Konten Topik/ Konten Inti : merangkai suku kata menjadi kata
Inti, Penjelasan yang sering ditemui
Singkat Penjelasan Singkat : Fokus pembelajaran ini, Pelajar
belajar untuk mengidentifikasi pola pembentukan suku
kata, terutama pola kombinasi (kv dan kvk). Guru dapat
memulai dengan menampilkan beberapa gambar dan
kata dengan kombinasi kv dan kvk.
Profil Pelajar Kreatif : Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau
Pancasila gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya.
Glosarium Kombinasi : gabungan beberapa hal (pengertian, perkara,
warna, pasukan, dan sebagainya)
36
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan
Pembelajaran mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan
dan t
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa Kunci : menuliskan nama, perkenalan diri,
Kunci, keluarga
Topik/Konten Topik/Konten Inti : menuliskan namanya sendiri dan
Inti, Penjelasan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya
Singkat Penjelasan Singkat : Fokus pembelajaran ini, Pelajar
belajar menuliskan kata sederhana yaitu namanya sendiri
sekaligus menggunakannya untuk ungkapan perkenalan
diri dan keluarganya
Profil Pelajar Berkebhinekaan global : Mengidentifikasi dan mendeskripsikan
Pancasila ide-ide tentang dirinya dan berbagai macam kelompok di
lingkungan
sekitarnya, serta cara orang lain berperilaku dan berkomunikasi
dengannya.
Glosarium Istilah kekerabatan dalam keluarga, seperti : Ayah, Ibu, Kakak,
Adik, Nenek, Kakek, Paman, Tante
37
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.7 Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau
Pembelajaran pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama
hari dna bulan) secara lisan atau tulis. .
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa Kunci : menceritakan ulang, cerita atau
Kunci, pengalaman sehari - hari
Topik/Konten Topik/Konten Inti : menceritakan ulang
Inti, Penjelasan Penjelasan Singkat : Fokus pembelajaran ini, Pelajar
Singkat belajar untuk memilih sebuah cerita yang menarik
baginya kemudian menceritakan ulang dengan
menggunakan kata – kata sendiri, bisa juga obyek cerita
bersumber dari pengalaman sehari – seharinya, namun
guru perlu membimbing agar siswa menceritakan
pengalaman yang menarik dan menyenangkan bagi
dirinya.
Profil Pelajar Kreatif : Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau
Pancasila gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan
pikiran
dan/atau perasaannya
Glosarium
38
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.8 Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa”
Pembelajaran untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang
disampaikan oleh guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya.
(Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa kunci : kata tanya, memperjelas pemahaman,
Kunci, penjelasan
Topik/Konten Topik/Konten Inti : Menggunakan kata tanya “Apa” dan
Inti, Penjelasan “Mengapa”
Singkat Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran ini, Pelajar
belajar untuk memperjelas pemahamannya sesuai
dengan penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman,
dan orang dewasa di sekitarnya dengan menggunakan
kata tanya yang dikuasainya.
Profil Pelajar Bernalar kritis : Mengajukan pertanyaan untuk menjawab
Pancasila keingintahuannya dan untuk mengidentifikasi suatu
permasalahan
mengenai diri dan lingkungan sekitarnya.
Glosarium Apa : kata tanya untuk menanyakan nama (jenis, sifat) sesuatu
Mengapa : kata tanya untuk menanyakan sebab, alasan, atau
perbuatan
39
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1. 9 Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang
Pembelajaran diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya
dengan suara yang keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan
terkait dengan topik cuaca dan siang malam)
Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jumlah Jam
Kata/Frasa Kata/Frasa Kunci : jawaban, santun
Kunci, Topik/Konten Inti : Menjawab pertanyaan yang diajukan
Topik/Konten orang lain
Inti, Penjelasan Penjelasan Singkat : Fokus pembelajaran ini adalah
Singkat Pelajar belajar untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan oleh guru, teman, dan orang
dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan jelas
namun santun.
Profil Pelajar Akhlak kepada manusia : Mengenali perbedaan fisik dan sikap
Pancasila antara dirinya dengan orang lain dan mengekspresikannya
secara
positif. Mendengarkan dengan baik pendapat temannya, baik itu
sama ataupun berbeda dengan pendapat yang dimilikinya.
Glosarium Santun : halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya);
sabar dan tenang; sopan
40
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
Pembelajaran dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
(CP) orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar
mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan
kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam
Tujuan 1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang
Pembelajaran lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada
topik cuaca dan siang malam
41
Mengetahui Ungaran, maret 2023
Kepala sekolah SDN Susukan 01 Guru Kelas 1
Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran (ATP) Modul ajar serupa dengan RPP
ataulesson plan yang memuat rencana pembelajaran di kelas. Namun, pada
modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding RPP sehingga
disebut RPP Plus.Berikut contoh modul ajar :
42
Nama penyusun : Kelompok 8
Nama Sekolah : SD Negeri Susukan 01
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase B, Kelas / Semester : IV (Empat) A / I (Ganjil)
43
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2022 (PROTOTIPE)
BAHASA INDONESIA SD KELAS 4
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Kelompok 8
Instansi : SD Negeri Susukan 01
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : B/4
Bab I : Sudah Besar
Tema : Aku
Hari/Tanggal : .....................................
Alokasi Waktu : 6 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita;
Peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang panjang;
Peserta didik dapat membedakan antara kalimat transitif dan kalimat intransitif, serta
menggunakannya; dan
Peserta didik dapat mencari arti kata di dalam kamus dan membuat Proyek Kamus Kelas
Empat.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri;
Bernalar kritis;
Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
Buku Siswa : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021, Bahasa Indonesia: Lihat Sekitar, SD Kelas IV, Penulis: Eva Y. Nukman,
Cicilia Erni Setyowati
Buku cerita anak
Media cetak dan elektronik
Brosur dan poster tentang hemat listrik
Internet
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 28 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
44
Model pembelajaran tatap muka, dan blended learning.
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Konten Capaian Pembelajaran :
Pertemuan 1
Memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita serta mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi.
Pertemuan 2
Berbicara dengan santun, menggunakan kata maaf, tolong, permisi, dan terima kasih.
Berbicara dengan volume yang tepat sesuai konteks dan tempat berbicara, berbicara dengan
jelas sehingga dipahami oleh lawan bicara.
Pertemuan 3
Mengidentifikasi kalimat transitif dan intransitif di dalam cerita
Menuliskan kalimat menggunakan tanda baca yang tepat sesuai fungsinya dan sesuai kaidah
bahasa Indonesia.
Pertemuan 4
Membaca dan mengucapkan katakata yang panjang (tiga suku kata atau lebih) menggunakan
pengetahuannya terhadap kombinasi huruf.
Pertemuan 5
Menyimak dengan saksama dan memahami informasi dalam teks yang dibacakan.
Pertemuan 6
Menjelaskan makna kosakata baru pada teks yang dibacakan berdasarkan pemahamannya
terhadap tulisan dan gambar pendukung.
Menuliskan kalimat dengan struktur SPOK menggunakan tanda baca yang tepat dan kosakata
yang sesuai.
Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Melalui kegiatan membaca cerita, peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan yang
dihadapi tokoh dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.
Pertemuan 2
Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu mengemukakan pendapat atau menceritakan
pengalaman dengan santun.
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mencari kalimat di dalam cerita, peserta didik dapat memahami pemakaian
kalimat transitif dan intransitif dengan baik.
Melalui kegiatan latihan ini, peserta didik dapat menggunakan tanda baca serta kalimat
transitif dan intransitif dengan tepat.
Pertemuan 4
Melalui kegiatan membaca nyaring, peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang panjang
dengan benar.
Pertemuan 5
Melalui kegiatan menyimak cerita yang dibacakan, peserta didik dapat menemukan,
menyimpulkan informasi, serta menyampaikan kembali simpulannya dengan tepat.
45
Pertemuan 6
Melalui kegiatan membuat kalimat, peserta didik menggunakan kosakata baru dalam kalimat
dengan benar sesuai ketentuan bahasa Indonesia
Melalui kegiatan menulis surat, peserta didik dapat menggunakan tanda baca, kosakata baru,
dan kalimat transitif dan intransitif dengan tepat.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Meningkatkan kemampuan siswa tentang memahami dan menjelaskan permasalahan yang
dihadapi tokoh cerita serta mengaitkannya dengan pengalaman pribadi;
Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang
(tiga suku kata atau lebih) menggunakan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf; dan
Meningkatkan kemampuan siswa tentang menulis dengan menggunakan kosakata baru dan
kalimat transitif/ intransitif.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa saja perubahan pada diri kalian dibandingkan setahun lalu saat kalian di awal kelas tiga
?
Bagaimana menurut kalian cerita berjudul “Tak Muat Lagi”?
Diskusikan bersama, seperti apakah hubungan kakak-adik yang baik?
Apakah baju, sepatu, tas, atau buku kalian dijual, diberikan kepada adik, atau disumbangkan?
D. PERSIAPAN BELAJAR
Bab ini dimulai dengan tanya jawab santai tentang diri peserta didik dan perubahan yang mereka
alami. Kegiatan pembuka dilanjutkan dengan permainan mengurutkan agar peserta didik
bersemangat memulai pelajaran.
Tip Pembelajaran
• Ini kegiatan pertama peserta didik di kelas 4. Hindarkan kesan bahwa “sudah besar” hanya
terkait tinggi badan, karena pertumbuhan anak berbeda-beda.
• Soroti perubahan positif sekecil apa pun yang terkait kemandirian pribadi, membantu orang
lain, kegiatan keagamaan, dan lain-lain. Contoh:
• sudah bisa menyiapkan sarapan sendiri
• sudah hafal dua surat pendek di kitab suci
• dan lain-lain.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat
menanyakan apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
46
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya,
peserta didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi
dapat didengar jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang
mendapat giliran menyimak boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya
atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan
tata tertib dalam berdiskusi dengan baik.
Kegiatan Inti
Membaca
1. Guru mempersilakan peserta didik membaca cerita “Tak Muat Lagi”.
Kosakata baru ditandai kuning agar peserta didik memberikan perhatian lebih.
2. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
3. Jika semua selesai membaca, guru mengajak peserta didik mendiskusikan isi cerita tersebut.
4. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk
menjawab atau bertanya.
Tip Pembelajaran
• Perhatikan bahwa tidak semua pertanyaan memiliki jawaban eksplisit di dalam teks. Oleh
karena itu, guru perlu membaca dan memahami semua pertanyaan terlebih dahulu.
Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan permasalahan yang dihadapi tokoh dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.
2. Guru memperlihatkan Peserta didik membaca teks dengan nyaring, lalu menjawab
pertanyaan terkait teks.
47
4.6. Pembuatan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran(KKTP)
48
Menceritakan √
pengalaman
pribadi
dengan jelas
Menjelaskan √
hubungan
cerita dengan
peristiwa
sehari-hari
49
1. Sumatif Tengah Semester
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang paling
tepat!
c. Mooo d. Embekk
2. Adik menangis karena balonnya meletus. Bunyi balon metelus adalah ....
c. Dorr d. Pyarr
a. Duk-duk b. Mbek-mbek
c. Guk-guk d. Petok-petok
a. Bebek b. Burung
50
c. Ayam d. Anjing
a. B b. D
c. D d. P
a. T b. A
c. B d. U
a. Baju b. Biru
c. Bola d. Beruang
a. Bung-a b. Bu-nga
c. Bun-ga d. B-unga
a. Melihat b. Berbicara
c. Mencium d. Berjalan
a. Kepala b. Mata
51
Kunci Jawaban!
A. Pilihan Ganda
1 B 6 C
2 C 7 D
3 D 8 B
4 B 9 A
5 A 10 C
B. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai jawaban yang paling
tepat!
e. Kangguru f. Burung
g. Kucing h. Ayam
52
12.
Hewan di atas berjalan dengan ....
e. Terbang f. Merayap
g. Berenang h. Melompat
13. Berikut ini hewan yang bergerak dengan cara berenang adalah ....
f.
e.
g. h.
e. i f. j
g. o h. l
15. Nama hewan yang berawalan dari huruf ‘L’ adalah ....
e. Lebah f. Lidi
g. Lidah h. Luas
53
16. Gambar yang menunjukkan kegiatan mendorong adalah ....
e. f.
g. h.
a. b.
c. d.
18.
Suku kata yang benar untuk melengkapi nama binatang pada gambar di atas
adalah ....
e. La f. Li
54
g. Lu h. Le
19.
Suku kata yang benar untuk melengkapi nama binatang pada gambar di atas
adalah ....
e. Le-le f. Lu-lu
g. Lo-la h. La-li
20. Nama tumbuhan yang berawalan dengan suku kata ‘lo-’ adalah ....
e. Labu f. Luwak
g. Lobak h. Loncat
55
Kunci Jawaban!
B. Pilihan Ganda
1 A 6 D
2 B 7 C
3 C 8 B
4 D 9 A
5 A 10 C
56
BAB V
Penilaian autentik tersusun dari dua kata yaitu penilaian dan autentik. Penilaian
(assessment) adalah suatu kegiatan untuk melakukan prosedur pengukuran
(kuantitatif) melalui pengujian, pengamatan, pencatatan dan pendokumentasian
informasi secara langsung atau tidak langsung tentang peserta didik atau program.
Penilaian merupakan suatu proses yang sistematik dalam pengumpulan data untuk
perumusan keputusan terhadap efektifitas dan keberhasilan suatu program berdasarkan
prosedur operasi standar dan prinsip-prinsip ilmiah secara tepat.Mengacu pada
Permendikbud Nomor 23 tahun 2013, standar penilaian pendidikan adalah kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Menurut Trianto beliau menjelaskan bahwa penilaian adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh
tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh
siswa.
57
kuensi berupa lama waktu siswa berada di sekolah,dana, dan setting pembelajaran
yang tidak selalu berada di dalam lingkungan sekolah.
1. Mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk.
2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
3. Menggunakan berbagai cara dan sumber.
4. Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian.
5. Tugas-tugas yang diberikan mencerminkan bagian-bagian kehidupan nyata setiap
hari.
6. Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian, bukan
keluasannya (kuantitas).
58
Sedangkan karakteristik penilaian autentik, adalah sebagai berikut:
1. Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, pencapaian
kompetensi terhadap satu kompetensi dasar (formatif) maupun
pencapaian terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam
satu semester (sumatif).
2. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta,
menekankan pencapaian kompetensi keterampilan (skill) dan kinerja
(performance), bukan kompetensi yang sifatnya hafalan dan ingatan.
3. Berkesinambungan dan terintegrasi, merupakan satu kesatuan secara
utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap
pencapaian kompetensi siswa.
4. Dapat digunakan sebagai feed back,dapat digunakan sebagai umpan
balik terhadap pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif.
Berdasarkan hasil observasi kami di SDN Susukan 01 tentang penilaian
autentik.Kami melihat ada beberapa problematika yang dialami atau sedang
berlangsung terutama pada penerapannya.Masalah-masalah yang sedang dihadapi
atau dialami oleh beberapa pihak,baik dari siswa,guru dan kepala sekolah khususnya
pada penilaian autentik.Pada bagian ini akan membahas apa saja problematika yang
sedang di alami oleh guru pada pelaksanaan penilaian autentik di SDN Susukan
01.Problematika atau masalah yang sedang dialami oleh guru-guru SDN Susukan 01
terutama yang menerapkan kurikulum merdeka yaitu guru kelas 1 dan guru kelas 4
yaitu mulai dari penerapan penilaian autentik oleh Bapak/ibu di SDN Susukan 01
sudah menerapkannya.Sementara model penilaian autentik yang sering digunakan
oleh bapak/ibu guru di SDN Susukan 01 adalah model sumatif dan formatif.Sementara
guru-guru juga harus mengalisis capaian pembelajaran(CP) terlebih dahulu sebelum
melakukan penilaian,namun untuk penilaian aspek sikap guru-guru di SDN Sususkan
01 menggunakan rubrik dan rubrik itu sendiri sudah dicantumkan pada perangkat
pebelajaran.Untuk Langkah-langkah penilaian autentik yaitu mulai dari mentukan
standar penilaian,menentukan tugas-tugas atau kompetensi yang harus dicapai oleh
siswa,membuat kriteria penilaian berdasarkan aspek pengetahuan,keterampilan,dan
59
pembuatan rubrik yang tercantumkan pada perangkat pembelajaran.Kendala yang
sering diaami oleh guru-guru di SDN Susukan 01 dalam pelaksanaan penilaian
autektik diantaranya adalah cara memahami karakteristik setiap siswa agar dapat
melakukan penilaian,juga kesulitan karena kemampuan setiap siswa yang berbeda-
beda,sehingga guru harus dapat mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya
sendiri,untuk mengatasi kendala-kendala tersebut guru sudah melakukan pendekatan
langsung kepada setiap siswa untuk memahami setiap karakter siswa,kemudian sudah
mampu untuk bekerja sama dengan orangtua siswa dalam mengarahkan anak-
anak.Sementara untuk mengatasi kendala dalam hal kemampuan anak yang berbeda-
beda yaitu guru membuat kelompok belajar siswa sesuai dengan kemampuannya.
Sehingga guru mampu menumbuhkan minat belajar bagi setiap anak,setelah itu yang
sudah memenuhi standar kemampuan bisa belajar hal baru atau naik pada tingkat
selanjutnya dan tidak merasa terganggu atau terhalang akibat anak-anak yang
berkemampuan rendah.Namun sebaliknya untuk anak-anak yang berkemampuan
rendah tersebut guru mempunyai tangggung jawab untuk menuntaskan sampai anak-
anak tersebut benar- benar mampu sama seperti anak lainnya, upaya yang dilakukan
selama ini adalah mendisplinkan anak untuk belajar, kemudian guru membuat jadwal
belajar tambahan bagi siswa yang berkemampuan rendah yaitu di jadwalkan diluar jam
pembelajaran,seperti di saat jam pulang sekolah anak-anak yang berkemampuan
rendah akan mengikuti pembelajaran tambahan dari guru kelasnya selama satu jam
dan disaat itu anak-anak tersebut bisa diajari secara khusus oleh guru kelasnya.
60
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang. Setelah membahas
problematika yang dialami oleh guru, pada bagian ini juga akan membahas
problematika yang terjadi atau dialami oleh siswa di SDN Susukan 01. Berdasarkan
hasil pengamatan dan wawancara yang kami laksanakan yaitu mewawancarai
beberapa anak yaitu mulai dari siswa kelas 1 dan selanjutnya untuk kelas 4 dari
pernyataan beberapa murid tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa siswa akan
mendapatkan penjelasan atau informasi dari guru yang berhubungan dengan penilaian
yang akan di dilaksanakan nantinnya. Kemudian penilaian yang dilakukan oleh guru
tersebut mencakup dua bentuk penilaian yaitu penilaian formatif dan penilaian
sumatif.Menurut peryataan siswa yang kami wawancarai, menyatakan bahwa mereka
akan mendapatkan nilai yang maksimal apabila mereka banyak aktif dikelas,juga bisa
memperbaiki hasil karyanya supaya lebih bagus dari yang lainnya.Siswa lebih banyak
berkarya dan berpikir lebih kreatif dari sebelumnya, juga mendapatkan kesempatan
untuk belajar dari teman-teman yang lain dan bisa bekerja sama dianatara kelompok
belajarnya untuk menghasilkan karya yang maksimal.
61
kurang ,guru-guru hanya menggunakan LCD agar lebih memudahkan dalam
mengajar.Selain beberapa kendala tersebut ada beberapa pendukung yang dimiliki
oleh sekolah dalam melaksanakan penilaiana autentik yaitu seperti ketersediaan buku,
baik buku dari dinas maupun buku-buku yang diadakan oleh sekolah sebagai sumber
belajar.dan memiliki perangkat pembelajaran seperti LCD dan alat pembelajaran
lainnya.
NO PERTANYAAN DESKRIPSI
1 Ketersediaan rubrik penilaian. Rubrik Sudah tersedia.
2 Kesesuaian bentuk pengukuran Pengukuran dengan indikator pencapaian
dengan indikator pencapaian kompetensi sudah disesuaikan .
kompetensi .
3 Guru mencantumkan rubrik Rubrik penilaian sudah tercantum pada modul ajar
penilaian dalam RPP.
4 Guru menyampaikan kompetensi Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar
yang harus dikuasai oleh peserta guru terlebih dahulu menyampaikan apa yang
didik . menjadi kopetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik.
5 Guru menyampaikan tujuan Ya,guru menyampaikan apa yang menjadi tujuan
penilaian yang akan dilakuakan. dari penilaian yang akan dilakuakan.
6 Guru menggunkan satu atau lebih Observasi,cacatan anekdot,kuisioner.
instrumen pengukuran kompetensi
sikap .
7 Guru menggunakan satu atau lebih Hanya menggunakan rubrik dengan metode
instrumen pengukuran kompetensi sumatif dan formatif.
pengetahuan.
8 Guru menggunakan satu atau lebih Guru Menggunakan observasi dan projek.
instrumen pengukuran kompetensi
keterampilan.
9 Instrumen penilaian peserta didik Penilaian peserta didik yag diarahkan pada
diarahkan pada penguasaan penguasaan keterampilan berpikir tingkat
keterampilan berpikir tingkat tinggi tinggi(HOST) yaitu melalui soal-soal pretest.
(HOST).
10 Bahasa yang digunakan dalam Ya, pertanyaan jelas dan tidak mengandung
instrumen jelas dan tidak makna yang ambigu.
memberikan banyak penafsiran.
62
11 Penggunaan alat teknlogi dan Menggunakan laptop/ computer dengan program
informasi untuk mengolah nilai. excel.
63
BAB VI
SIMPULAN
Perangkat Ajar pada platform Merdeka Mengajar berisi kumpulan perangkat ajar
yang dapat digunakan guru untuk mencari referensi atau inspirasi materi pengajaran
yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan muridnya.
Setiap perangkat ajar juga dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran yang
memudahkan guru dalam menavigasi proses pembelajaran yang sesuai dengan
prinsip Kurikulum Merdeka.Perangkat ajar kurikulum merdeka memiliki sistematika
penulisan berdasarkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen.
Dilansir dari dokumen yang diterbitkan oleh Kemendikbud, Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka adalah kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan.
Berdasrkan wawancara yang kami lakukan dengan guru kelas 4, beliau menyatakan
bahwa guru kelas 1 dan kelas 4 bekerja sama untuk menentukan sebuah tema yang
akan dibuat projek.
Selain dengan guru kelas, sekolah juga melibatkan komite dan orangtua siswa untuk
mendiskusikan mengenai projek yang akan dilaksanakan.Selanjutnya untuk
implementasinya guru menyesuaikan tingkat kesulitan dengan kemampuan setiap
siswa atau sesuai dengan tingkat kelas.
Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) adalah
pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan
kelas.Pada aspek pembelajaran sesuai tahap capaian belajar peserta didik,
pembelajaran berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan oleh guru, siswa
dikelas yang sama dibagi menjadi dua kelompok menurut capaian belajar mereka,
dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama.
Istilah problem atau problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu problematic yang
berarti masalah atau persoalan. Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan
antara apa yang seharusnya dengan apa yang sebenarnya terjadi, antara teori dengan
praktek, antara metode dengan implementasi, antara rencana dengan pelaksana.
64
Jadi, problematika adalah bentuk suatu persoalan atau permasalahan yang perlu
adanya pembenahan untuk diselesaikan, utamanya dalam proses belajar mengajar,
baik dari dalam diri peserta didik (internal) maupun dari luar peserta didik
(eksternal).
Masalah yang berkaitan dengan pendidik antara lain: 1) Masalah penguasaan guru
terhadap materi Pengetahuan dan kemampuan seorang guru dipengaruhi oleh
pendidikan yang diperoleh sebelumnya, sehingga apapun yang diberikan kepada
siswa benar-benar sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Sebagai seorang guru harus menguasai materi yang akan diajarkan dan
dikembangkan, dalam arti meningkatkan kemampuan mereka dalam hal
pengetahuan, karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang akan
diperoleh dan dicapai oleh siswa.
Mengelola kelas adalah keterampilan yang harus dimiliki bagi guru untuk
menciptakan dan mengkondisikan belajar secara optimal serta menyelesaikannya
ketika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, dengan kata lain adalah
kegiatan untuk menciptakan kondisi yang optimal dalam proses pembelajaran.
Perangkat ajar merupakan berbagai materi pengajaran yang dapat digunakan guru
untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Perangkat ajar bisa berupa bahan
ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks.Seperti yang telah kita ketahui bahwa
pada implementasi kuriklum merdeka ini di sekolah guru-guru wajib membuat
perangkat pembelajarannya sendiri guna untuk menyesuaikan dengan kondisi kelas,
karakter siswa dan fese setiap siswa.Menurut apa yang telah kami amati dan kami
observasi di SDN Susukan 01 telah berhasil membuat perangkat pembeljarannya
khusunya bagi kelas yang menenerapkan kurikulum merdeka diantaranya kelas 1 dan
kelas 4.Jika dilhat dari sisi kesempurnaan benar jika di katakana belum sempurna
dalam pembuatannya,namun hal ini di sebabkan karena guru masih kurang paham
dan masih banyak belajar mengenai kurikulum merdeka ini.Adapun perangkat
pembelajaran yang telah ada dibuat dengan bantuan tim guru-guru bukan semata-
mata guru perorangan/sendiri.
Penilaian merupakan suatu proses yang sistematik dalam pengumpulan data untuk
perumusan keputusan terhadap efektifitas dan keberhasilan suatu program
berdasarkan prosedur operasi standar dan prinsip-prinsip ilmiah secara
65
tepat.Mengacu pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2013, standar penilaian
pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik.
Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa
yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen
penilaian yang disesuaikan dengan Pada penilaian autentik, siswa diminta untuk
menerapkan konsep atau teori dalam keadaan sebenarnya sesuai dengan capaian
pembelajaran(CP),alur tujuan pembelajaran(ATP),serta berbadasarkan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran(KKTP),kemampuan atau keterampilan yang
dimiliki siswa.
66
Sehingga guru mampu menumbuhkan minat belajar bagi setiap anak,setelah itu yang
sudah memenuhi standar kemampuan bisa belajar hal baru atau naik pada tingkat
selanjutnya dan tidak merasa terganggu atau terhalang akibat anak-anak yang
berkemampuan rendah.Namun sebaliknya untuk anak-anak yang berkemampuan
rendah tersebut guru mempunyai tangggung jawab untuk menuntaskan sampai anak-
anak tersebut benar- benar mampu sama seperti anak lainnya, upaya yang dilakukan
selama ini adalah mendisplinkan anak untuk belajar, kemudian guru membuat jadwal
belajar tambahan bagi siswa yang berkemampuan rendah yaitu di jadwalkan diluar
jam pembelajaran,seperti di saat jam pulang sekolah anak-anak yang berkemampuan
rendah akan mengikuti pembelajaran tambahan dari guru kelasnya selama satu jam
dan disaat itu anak-anak tersebut bisa diajari secara khusus oleh guru kelasnya.
Ketika menerapkan penilaian autentik dengan untuk mengetahui hasil dan prestasi
belajar belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan
konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi di luar
sekolah.Penilaian autentik siswa mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang.
Kemudian penilaian yang dilakukan oleh guru tersebut mencakup dua bentuk
penilaian yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif.Menurut peryataan siswa
yang kami wawancarai, menyatakan bahwa mereka akan mendapatkan nilai yang
maksimal apabila mereka banyak aktif dikelas,juga bisa memperbaiki hasil karyanya
supaya lebih bagus dari yang lainnya.Siswa lebih banyak berkarya dan berpikir lebih
kreatif dari sebelumnya, juga mendapatkan kesempatan untuk belajar dari teman-
teman yang lain dan bisa bekerja sama dianatara kelompok belajarnya untuk
menghasilkan karya yang maksimal.
67
dengan kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam membantu guru melaksanakan
penilaian autentik yaitu SDM yang tidak merata, media belajar yang kurang ,guru-
guru hanya menggunakan LCD agar lebih memudahkan dalam mengajar.Selain
beberapa kendala tersebut ada beberapa pendukung yang dimiliki oleh sekolah dalam
melaksanakan penilaiana autentik yaitu seperti ketersediaan buku, baik buku dari
dinas maupun buku-buku yang diadakan oleh sekolah sebagai sumber belajar.dan
memiliki perangkat pembelajaran seperti LCD dan alat pembelajaran lainnya.
68
DAFTAR PUSTAKA
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-
Pengembangan-Kurikulum-Operasional-di-Satuan-Pendidikan.pdf
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/perangkat-ajar-dalam-kurikulum-
merdeka-ada-apa-saja-17706/
https://pendidikan.kulonprogokab.go.id/detil/1753/gelar-karya-projek-
penguatan-profil-pelajar-
pancasila#:~:text=Dilansir%20dari%20dokumen%20yang%20diterbitkan,Pan
casila%20yang%20disusun%20berdasarkan%20Standar
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/pengajaran-sesuai-
tingkat-kemampuan/
69
LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. LOKASI SEKOLAH
Lampiran 1 Lokasi Sekolah
2. PROFIL SEKOLAH
Lampiran 2 Profil Sekolah
Status : Negeri
70
Kecamatan : Ungaran Timur
Kabupaten : Semarang
71
Dapat mempertahankan dan
meningkatkan prestasi yang telah
diraih sekolah.
Peserta didik terbiasa tertib dan
disiplin.
Peserta didik terbiasa menjalankan
ajaran agamanya.
Seluruh elemen sekolah dan elemen
masyarakat secara sadar dan iklas
dapat dan mau terlibar langsung
mendukung program sekolah secara
optimal.
Peserta didik bersikap sopan
dimanapun juga.
Alamat Imail
: Sdnegerisusukan001@gmail.com
Sekolah
3. LAMPIRAN RPP
4. DOKUMENTASI KEGIATAN
72
Lampiran 5 Perkenalan Pada Siswa
73
FOTO MENGOBSERVASI SISWA KELAS 4
Lampiran 8 Observasi Siswa Kelas 4
74
6. FOTO PENYERAHAN PLAKAT
Lampiran 10 Penyerahan Plakat
75