Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Asyrof Luayyi (19201722)

Kelas : IAT 5

TUGAS REVIEW RELASI ANTARA TUHAN DAN MANUSIA


Siapa toshihiko izutsu? Beliau adalah seorang ilmuwan jepang yang hafal Al-Qur'an
dan menguasai agama budha sejak kecil. Izutsu di lahirkan di tokyo pada tanggal 4 Mei 1914.
Dimana ayahnya merupakan master dalam agama budha. Dalam bab ini menjelaskan
semantik dan al Qur'an. Menurut izutsu ialah kajian analaitik terhadap istilah-istilah kunci
suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual
weitanschauung atau ladangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa itu. Izutsu juga
mengatakan bahwa konsep dalam al-Qur’an itu tidak sederhana melainkam kedudukannya
saling terpisah. Akan tetapibsangat brgantung dan menghasilkan makna konkret dari seluruh
sistem hubungan itu.
Dalam slide ke 4 menjelaskan tentang makna dasar dan makna relasional apa makna
dasar dan relasional? Yaitu disini izutsu mengatakam bahwa makna dasar ialah sesuatu yang
melekat pada kata itu sendiri sedangkan relasional ialah sesuatu yang konotatif yang di
berikan dan di tambajkan pada makna yang sudah ada dengan meletakkan kata tersebut pada
posisi Khusus dalam bidang khusus juga. Dalam pembahasan ini dapat di contohkan kata
Kafara yang berarti tidak bersyukur kata ini berlawanan dengan kata syakaro yang berarti
syukur.
Pada kasus ini dalam kata syakaro "rasa syukur" tidak akan pernah mungkin
memperoleh makma yang dekat dengan percaya atau yakin kecuali setelah di keluarkan dari
jalan semantik khusus. Dimana semua unsur memiliki andil lamgsung yang memungkin kata
tersebut berkembang ke arah itu. Dalam pembedaan dapat dideskripsikan antara makna dan
relasional agak lebih memadai dengan memyatakan bahwa dalam kasus shakara makna
relasional menonjol berkembang disekitar inti semantik dasar kata tersebut di dalam al
Qur'an, sementara pada kasus kafara makna relasionalnya menjadi kuat dan mengatasi makna
dasar sedemikian rupa sehingga menghasilkan kata baru dengan makna dasar "tidak percaya."
Pembahasan selanjutnya ialah menjelaskam tentang kosakata dan weltanschauung
menurut izutsu bisa disebut weltanschauung semantik budaya, jika semua analisis tersebut
akan membantu merekonstruksi pada tingkat analitik struktur keseluruhan budaya itu sebagai
suatu konsep masyarakat yang sungguh ada. Analisis semantik diaku sebagai ilmu budaya
dan analisis insur dasar dan relasional terhadal kunci harus di lakukan dengan cara
sedemikian rupa sehingga jika benar-benar dilakukan maka kombinasi dua aspek makna kata
akan memperjelas aspek khusus. Perlu di jelaskan lagi apa yang dimaksud “Weltamschauung
Semantik” secara detail, bagaimans dengan sifat-sifat dasar dan dasar apa yang bisa di
tawarkan untuk mempertahankan bentuk filosofis sebuah ontologi dinamis sepintas merujuk
pada bentuk yang dibuat masa awal. Dan perlu di catat juga bahwa tidak semua kata-kata
dalam suatu kosakata sama nilainya dalam pembentukan strujtur dasar konsepsi ontologis
yang didasari kosakata tersebut, walaupun kata-kata itu mungkin tampak penting dari sudut
pandang lain.
Istilah kunci merupakan pola umum kosakata yang mewakili kata-kata yang menjadi
anggotanya. Dan kata-kata tersebut dalam kedudukanya memiliki hubungan rangkap dan
beragam antara satu sama lainnya. Seperti yang dikatakan oleh izutsu bahwasannya kata-kata
itu tidak benar-benar bebas antara satu dengan lainnya mereka saling berhubungan dengan
cara yang sangat rumit dan dengan arah yang beragam. Kawasan yang idbentuk oleh beragam
hubungan diantara kata-kata disebut medan semantik. Dijelaskan perbedaan antara kosakata
dan medan semantik yaitu merupakan perbedaan yang relatif. Secara esensial keduanya tidak
bisa dibedakan. Karena bagaimanapun medan semantik tidak kurang teraturnya dibandingkan
dengan kosakata. Sebab ia merupakan bangunan kata-kata yang disusun dalam pola yang
penuh makna yang mewakili suatu sistem konsep yang diatur sesuai dengan proses
konseptual.

KELEBIHAN
Dalam bab ini penjelasannya cukup banyak dan referensinya juga banyak. karena itu
bagus jika di dalami dan di pelajari. Refensi yang di ambil banyak sumbernya. Bahasanya
yang banyak juga membuat bab ini menarik untuk dipelajari karena banyak hal yang harus di
pahami.
KEKURANGAN
Menurut saya bahasa yang di gunakan dalam bab ini bahasa yang tinggi jadi saya
sendiri terkadang kurang paham. karena bahasa yang di gunakan menggunakan kata kata
sastra yang tinggi membuat bab ini sulit di fahami bagi pembaca yang baru mengenal sastra.

Anda mungkin juga menyukai