BAB VII
SPESIFIKASI TEKNIK
Pasal 2
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
a. Yang dibutuhkan adalah suatu sistem jaringan air bersih perpipaan yang dalam hal ini tidak
terpisahkan dari kebutuhan barang / material pendukungnya antara lain : pipa-pipa, fitting, gate
valve dan material lainnya, dimana akan disediakan dan diantarkan sesuai perjanjian kontrak;
b. Istilah ”Kontraktor” dianggap sama ( sinonim ) dengan ”Penyedia Barang / Jasa”;
c. Pipa-pipa, fitting dan barang/material dan accessories yang ditawarkan diutamakan produksi
dalam Negeri ;
d. Barang-barang tersebut harus dalam keadaan baik dan 100% (seratus persen) baru;
e. Harus ada penjelasan Spesifikasi Teknis mengenai barang yang ditawarkan secara lengkap
seperti Jenis, Class, Tebal, bahan, kemampuan kerja dan lain-lain;
f. Harus disebutkan merk dan atau pabrik yang membuatnya pada setiap barang/material yang
ditawarkan dan bisa terbaca dengan jelas;
g. Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang ditawarkan, brosur harus asli berhuruf
latin, dapat dibaca dan dimengerti dengan mudah (bila diperlukan kontraktor harus bisa
menjelaskan);
h. Barang yang ditawarkan seperti : pipa, fitting dan gate valve harus dilengkapi dengan Surat
Dukungan Pabrik (POA) Asli ; Adapun POA dapat diterbitkan oleh Distributor Utama/Agen Utama
atau Distributor Cabang/Agen Cabang dari satu produk merk tertentu yang dikuatkan oleh suatu
surat penunjukkan deagenan / distributor dari pabrik negara asal / agen utama.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Umum
• Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan persiapan seperti yang tercantum di
bawah ini agar pekerjaan pokok bila terselesaikan dengan baik, dimana seluruh
pekerjaan persiapan tersebut sudah termasuk di dalam penawaran.
• Kontraktor harus menyediakan los kerja dan gudang bahan dengan luas secukupnya
agar bisa merakit dan menyimpan bahan dengan aman dan terlindung.
• Kontraktor harus menyediakan keet, yang dilengkapi dengan:
a. 1 (satu) set meja tamu.
b. 2 (dua) set meja tulis ½ biro.
c. 1 (satu) buah papan tulis (white board uk, 90 x 120 cm) untuk keperluan rapat
lapangan.
d. 1 (satu) buah almari arsip (filling cabinet)
e. Sarana penerangan dan sanitasi.
f. Kontraktor harus menyediakan bahan termasuk perlengkapan :
Buku Direksi
Buku Tamu
Buku Catatan Penerimaan Barang (bahan)
Buku Catatan Jumlah Tenaga setiap hari
Buku Catatan Keadaan Cuaca
Kalender tahun pelaksanaan pekerjaan dan Kotak P3K
Meja Kursi tulis
g. Membuat Time Schedule / Tata Kala (Curve S) yang disyahkan oleh Konsultan.
h. Menyediakan RKS dan Gambar Perencanaan, untuk pedoman pelaksanaan.
i. Mengasuransikan tenaga kerja dalam Jamsostek.
j. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta
pembersihan pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
k. Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti
pada gambar.
l. Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi-
lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai jalan agar
berhati-hati.
m. Semua buku-buku harus diparaf / tanda tangan oleh penyedia barang/jasa, setelah
kegiatan selesai diserahkan kepada Direksi Pekerjaan beserta perlengkapan lainnya
kecuali meja kursi dan papan tulis milik Kontraktor.
• Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta pembersihan
pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
• Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti pada
gambar.
• Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi-lokasi
pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai jalan agar berhati-
hati.
Pasal 4
PENGADAAN PIPA PVC DAN FITTING
1. Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan standard SNI 06-0135-1987 dan bila tidak disebutkan
dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka system sambungan menggunakan system
socket.
Semua Fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 10 kg/cm2/10 bar sesuai dengan
tekanan pipa yang akan dipasang accessories.
Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process
(pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama
dengan pipa yang disambung.
3. Perlengkapan / Peralatan
a. Toleransi
Toleransi yang diijinkan akan ditunjukkan pada shop drawing dan harus diikuti secara teliti.
Pekerjaan yang bermutu tinggi pada akhirnya harus mengikuti cara perusahaan yang sangat
modern pada jenis peralatan yang dimasukkan dalam persyaratan perjanjian. Seharusnya
pertimbangan diberikan sehubungan dengan ketetapan yang ada untuk menjamin bekerjanya
alat-alat secara layak.
b. Lapisan Pelindung
Semua peralatan harus dilengkapi dengan lapisan pelindung yang baik mutunya dari pihak
yang mempunyai nama baik, kecuali kalau sudah ditentukan.
c. Plat Nama
Plat nama peralatan pada pengepakan harus dipasang sesuai peralatan itu pada tempat yang
mudah dilihat dan diambil.
4. Pengepakan dan Pengiriman Barang / Pipa
a. Pada waktu pengiriman, ujung-ujung pipa harus dibungkus untuk menjaga agar ujung-ujung
tersebut tidak rusak;
b. Waktu menyusun pipa-pipa (PVC dan GI) harus diberi alas/bantalan balok kayu dibawahnya;
c. Setiap pipa harus disimpan dan disususn rapih, dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya
dengan maksimum tinggi tumpukkan 2 (dua) meter, agar memudahkan cara penghitungannya.
Sedangkan untuk accessories harus dipak di dalam peti dan diberi tanda sesuai dengan jenis
dan ukurannya;
d. Penyusunan / penumpukkan barang digudang harus dilaksanakan dengan tenaga / mekanik
yang memadai;
e. Barang-barang yang ukuran kecil dikirim dengan menggunakan pelindung/bungkus/kotak
yang kuat.
f. Demikian spesifikasi dibuat agar dapat diperhatikan, dan merupakan satu kesatuan yang
tak terpisahkan dari dokumen pelelangan.
Pasal 5
PEKERJAAN TANAH
1. Umum
a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan tanah yang diperlukan untuk pemasangan pipa,
valve chamber, pekerjaan crossing dan pekerjaan lainnya seperti yang disyaratkan dan tertera
di dalam gambar.
b. Kontraktor harus menjaga dan berhati-hati menggunakan peralatan konstruksi berat di lokasi
pekerjaan di daerah permukiman agar tidak mengganggu linkungan sekitarnya (menimbulkan
kerusakan lingkungan).
2. Galian
a. Umum
Kecuali bila ditentukan lain, maka galian sudah termasuk penyingkiran bahan (galian) apapun
sifatnya yang dijumpai, rintangan yang bersifat bagaimanapun yang akan mengganggu
pelaksanaan dan penyelesaian yang sebagaimana mestinya.
Pembuangan bahan ( galian ) tersebut mengikuti garis ketinggian tertera dalam gambar atau
yang diperintahkan. Bila tidak ditentukan lain, seluruh lapangan pekerjaan harus dikupas
(dibersihkan) dari tumbuh-tumbuhan dan puing-puing, benda tersebut harus disingkirkan
sebelum galian atau pengukuran dilakukan. Kontraktor harus menyediakan tempat dan turap
yang diperlukan pada sisa-sisa galian, serta semua pemompaan, penggalian atau tindakan lain
yang telah disetujui untuk memindahkan atau mengeluarkan air, termasuk member perhatian
terhadap air hujan dan air bangunan yang masuk lokasi pekerjaan hingga terhindar kerusakan
pekerjaan dan sekitarnya. Pekerjaan galian yang sedang berlangsung dimana tenaga kerja
melakukan kegiatan, maka kontraktor harus melindungi tenaga kerja tersebut dengan sarana
dan alat apapun yang disetujui.
Lubang galian maupun lubang-lubang lain tidak diperkenankan dalam keadaan terbuka lebih
dari 3 x 24 jam, sehingga mengganggu kelancaran dan berbahaya bagi lalu lintas dan pejalan
kaki. Semua lubang-lubang harus diberi pelindung yang kuat dan diberi tanda peringatan.
b. Galian di Bawah Bangunan
Kecuali ditentukan lain untuk bangunan khusus atau diperintahkan oleh, galian harus
dilaksanakan sampai pada peil yang ditentukan, atau lapisan tanah keras. Bila diperintahkan
daerah di bawah bangunan harus digali lebih dalam, maka kelebihan galian atau urugan
kembali karena akibatnya akan dibayar dengan harga satuan penawar bila harga penawar
tersebut telah ditentukan, kalau tidak, pembayaran akan dilakukan sesuai dengan nilai yang
disepakati.
e. Galian Berbatu
Galian berbatu termasuk pengangkutan dan pembuangan adalah sebagai berikut :
1. Semua batu-batuan berukuran isi 0.25 m3 atau lebih.
2. Batu-batuan harus digali 15 cm melebihi ukuran luar pipa atau sambungannya, ruang antara
kemudian diisi kembali dengan pasir.
3. Urugan Pasir
a. Urugan di bawah pipa
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai gambar rencana,
sebelumnya pipa-pipa dipasang di dalamnya. Dasar pasir ini harus dipadatkan dengan
pemadat dan dibasahi serta harus mempunyai permukaan yang rata. Setiapa dasar pasir setiap
ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada keseluruhan
panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelaha pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus mulai dari
dasar sampai atas pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini disebarkan merata kesetiap
penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan dalam
keadaan basah.
b. Urugan di atas pipa
Dari bagian atas pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm di atas pipa, galian
harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus dan dipadatkan dalamkeadaan basah secara
merata. Pemborong harus bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini, untuk
menghindarkan terjadinya kerusakan atau pergeseran.
Cara atau metoda penimbuanan kembali harus dilakukan lapisan demi lapisan, dipadatkan
disekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara tidak
merusak pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada kedua
sisi. Lapisan 5 cm pertama diatas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya
peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua kerusakan pada pipa-pipa
dan alat-alat penyambung harus diperbaiki Pemborong dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 10 cm di atas pipa hingga ke permukaan, galian harus ditimbun dengan tangan
atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah
menurunnya permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan tanah untuk
memberi peluang pengendapan, Direksi/Tenaga Ahli dapat memerintahkan Pemborong, untuk
menambah timbunan pada bagian atas parit, di mana terjadi kesurutan di bawah permukaan
tanah yang bersangkutan.
4. Urugan Kembali
a. Umum
Urugan kembali tidak boleh langsung dejatuhkan di atas setiap struktur atau pipa. Bahan yang
dipakai untuk urugan kembali, adalah bahan tanah, bebas dari rumput akar, semak-semak,
bahan organic dan tumbuhan lainnya atau batu-batuan yang memiliki diameter lebih dari 15 cm.
Bahan urugan setebal 15 cm dari s etiap struktur atau pipa harus bebas dari batu-batuan,
pecahan gumpalan tanah yang berukuran maksimum lebih besar dari 7,5 cm. Urugan kembali
tidak diletakkan di sekitar atau diatas sesuatu sstruktur sampai beton mencapai kekuatan yang
cukup untuk menahan beban yang menekan. Urugan kembali di sekeliling bangunan penahan
air harus diletakkan sampai bangunan itu telah penuh dengan air ketika urugan kembali tanpa
seijin pengawas.
b. Urugan Kembali Sekeliling Bangunan, di Bawah Struktur dan di Bawah Daerah Pengerasan
Kecuali ditentukan lain untuk bangunan khusus atau diperintahkan oleh, urugan kembali
sekeliling bangunan, dibawah struktur dan dibawah daerah pengerasan harus ditebarkan
secara horizontal tidak lebih 15 cm tebalnya sebelum dipadatkan, dan pemadatannya dilakukan
dengan cara pemadatan gerak tenaga tangan. Urugan kembali harus dipasang rata lapis demi
lapis, dibasahi dan dipadatkan secara mekanis.
c. Pemeriksaan Galian Urugan
Galian dan Urugan harus di periksa dan di setujui, sebelum memulai tahapan bangunan
berikutnya. Bahan urugan harus juga disetujui.
Pasal 6
KONSTRUKSI- KONSTRUKSI PENGAMAN
1. Umum
Konstruksi- konstruksi pengaman dalam pemasangan pipa merupakan pekerjaan sipil, yang
secara umum meliputi pekerjaan pondasi/thrust block, persyaratan bahan dan pelaksanaan
harus sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi teknis untuk pekerjaan sipil.
Secara umum spesifikasi bahan-bahan konstruksi dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Semen
Semua elemen yang digunakan harus semen Portland biasa dengan mutu terbaik. Bilamana
diminta pada setiap pengiriman semen ke pekerjaan pemborong harus menyerahkan sertifikat
pengujian, yang mrnyatakan semen tersebut memenuhi syarat- syarat yang bersangkutan.
Semen harus di simpan dengan cara yang mencegah kelembapan atau pencemaran oleh
bahan- bahan lain.krikil atau batu pecahan harus di dapat dari tempat yang telah di setujui dan
harus keras dari lapisan- lapisan dan debu.
b. Pasir dan Kerikil/ Batu Pecah
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus di angkut, ditangani dan di timbun sedemikian rupa,
sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran lain, dan tidak tercampur
dengan benda- benda lain.
Krikil dan batu pecah harus didapat dari sumber yang telah di setujui dan harus keras, tahan
lama, bersih serta bebas dari lapisan yang menempel dari debu.
c. Beton
Kecuali kalau ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan campuran 1:2:3.
Perbandingan 1:2:3 hanya merupakan patokan saja dan tergantung pada krikil dan pecahan
batu yang digunakan diubah- ubah.
Untuk mendapatkann mutu campuran yang baik, dapat dipadatkan dengan baik tanpa
penggunaan air terlalu banyak.
Untuk pencampuran semen harus digunakan air yang bersih. Beton harus dibeton dan
dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah di campur dan dibiarkan dalam keadaan basah
dan terlindung dari sinar matahari selama tidakkurang dari 7 hari.
d. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat yang rapid an diperkuat untuk mencukupi pengecoran
beton seperti tertera pada gambar.
Semua sambungsan- sambungan harus rapat untuk menjamin tidak terdapat kebocoran beton
basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh debongkar selama 24 jam setelah pengecoran.
Permukaan beton hang horizontal dan terlihat harus diratakan sampai halus dengan sendok
baja, setelah pengerasan pertama dilakukan.
e. Baja
Besi beton harus ditekuk dan dipasang seperti tertera pada gambar- gambar dan harus bersih
dan bebas dari debu.
f. Bata Putih
Bata putih yang bermutu harus digunakan harus mendapat persetujuan. Bilamana diminta,
pengeboran harus menyediakan contoh- contoh.
Bata putih harus dipasang rapid an sambungan-sambungan harus sama rata dengan
permukaan.adukan untuk bata merah terdiri atas 1 bagian semen 4 bagian pasir.
2. Blok Bantalan Penahan ( Thrust Block )
Semua peralatan penyambungan pipa seperti tee, bend dan alat- alat bantu lainnya harus
tersedia lengkap dengan blok bantalan penahan dari beton untuk mencegah pergeseran dari
pada peralatan- peralatan penyambungan.
Ukuran- ukuran balik beton untuk setiap susunan dapat dilihan dari gambar rencana.
Ujung- ujung pipa yang buntu harus ditutup dengan penutup- penutup yang di sekrup atau yang
di las pada pipa- pipa dan harus dilengkapi dengan blok- blok bantalan beton bertulang seperti
tertera dalam dalam gambar rencana.
Komposisi beton yang harus digunakan adalah 1:2:3 ( beton jenis BI sebagai minimum) atau
ditentukan lain oleh dansesuai dengan gambar- gambar rencana.beton tersebut harus
ditempatkan diantara tanah dan fitting alat bantu yang harus di angker. Beton harus dipasang
sedemikian sehingga pipa dan alat bantu mudah di jangkau untuk perbaikan, kecuali jika
ditetapkan lain oleh tenaga ahli.
Urugan tidak boleh diberikan dibelakang blok bantalan tekanan untuk mengisi lebih pada
galian. Bila diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan galian, tidak akan diberikan
pembayaran tambahan.
3. Tiang Penyangga
Apabila diperlukan tiang- tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan pipa atau pipa yang
dipasang diatas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-
gambar rencana atau dan dengan petunjuk atau tenaga ahli.
4. Ruang Katup
Ruang katup ( Surface valve box dan valve chamber ) harus dibangun dengan bahan dan jenis
konstruksi seperti pad gambar- gambar rencana. Ruang katub tidak boleh mengeluarkan/
meneruskan tekanan dari atas terhadap katup dan harus terletak di tengah dan di lampaui
bagian mur dari katup dengan tutup bak yang sesuaidengan permukan jalan/ tanah setempat
atau pada permukaan lainnya sesuai dengan pengarahan dari tenaga ahli. Kotak luar harus
ditempatkan diatas plat beton bertulang yang dituang langsung ditempat sesuai gambar
rencana. Kotak- kotak luar akan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan biasa.
Setelah cetakan diambil maka sisa dalam dan sisa atas dari besi tulang disikat dengan sikat
kawat dan dicat dengan terbatu bara atau cat yang sejenis, yang di setujui oleh tenaga ahli.
Kkotak luar harus dipasang sedemikian rupa, sehingga setiap tegengan yang dapat diteruskan
ke katup. Hindra-hindra harus dipasang benar-benar tegak lurus dengan saluran pembuangan
dari katup api menjuruske jalan hidran disetel pada sebuah tegel/plat semen yang
dipancangkan dengan cara dituangkan + 20 liter beton (beton tipis) diatas tegel beton itu.
1. Umum
a. Uraian pekerjaan
Perkerjaan yang dimaksud disini adalah pemasangan jaringan pipa bermacam- macam ukuran
dan bahannya termasuk pemasangan katup ( valves ), benda khusus ( specials ), benda
sambungan ( fittings) meteran air dan benda- benda lainnya, dipasang atau dibangun sesuai
dengan gambar dan persyaratan disini. Peralatan bangunan untuk galian tanah, penggurugan
kembali, pengujian serta bahan- bahan untuk pembangunan bak katub blok bantalan, bak
meteran air yang tidak disediakan oleh pemberi tugas menyelesaikan pekerjaan pemasangan
seperti tertera pada gambar dan persyaratan ini harus diselesaikan oleh kontraktor.
b. Kontraktor menyediakan bahan/ peralatan
Kontraktor bertanggung jawab untuk menentukan dan menyediakan peralatan serta bahan
tambahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan sesuai persyaratan ini dan tertera
dalam gambar ini. Akhirnya ia harus mempertimbangkan gqambar dan daftar peralatan/ bahan ,
pemberitugas penetapan bahan- bahan tersebut untuk diadakan, dibangun dan di pasang
membentuk susunan yang lengkap. Kontraktor bertanggung jawab atas pengangkutan dan
penanganan bahan/ peralatan dari tempat penampungan.
2. Pemasangan Pipa
a. Umum
Bila tidak ditentukan lain kontraktor harus memasang semua pipa, benda khusus, sambungan,
penutup, katub, penyangga baut, mur, paking, bahan penyambungan dan perlengkapan lainnya
sesuai dengan gambar dan persyaratan ini guna menghasilkan pemasangan yang mudah
dilakukan serta menyeluruh. Pada waktu pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka semua
lubang pipa dan ujung pipa harus ditutup rapat- rapat guna menghindari dimasuki oleh binatang
atau benda- benda asing. Bila terjadi kerusakan pada pipa benda sambungan valve atau
perlengkapan lainnya selama penanganan, cepat- cepat kerusakan tersebut ditunjukkan
kepada Direksi. Direksi akan menerangkan cara perbaikannya atau menolak sama sekali
bahan yang rusak tersebut.
d. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa yang akan dimasukkan ke dalam sambungan cabang (tee) atau katup., harus
dilakukan dengan cara yang rapi dan mahir tanpa merusak pipa dan kelurusannya, serta
ujungnya rata bersudut siku-siku terhadap sambungan pipa.
3. Penyambungan Pipa
a. Sambungan “ push-on-joint”
Istilah “bell end” atau “ socket” pada pipa PVC yang digunakan di sini harus dianggap sebagai
ujung-ujung dari pipa “push – on – joint”.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan harus dimulai pada
bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell dari pipa yang bersudut.
Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan berhati-hati agar tidak
terjadi persentuhan dengan tanah. Sambungan harus diselesaikan dengan menekan bagian
akhiran yang dasar ke dasar socket, dengan alat coupling pusher atau peralatan lain yang
disetujui Direktur.
Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dari minyak, pasir
dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk sambungan, maka gelang
karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukkan ke dalam gasket pada bell socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam dari gasket
ataupada akhiran dari pipa atau keduanya. Minyak gelang harus beasal dari persediaan yang
diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Tidak diperkenankan mempergunakan
bahan yang tidak disetujui.
Pada waktu peletekan pipa dalam galian, letak ujung spigot – on – joint untuk membentuk
belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan persyaratan Direksi/ Tenaga
Ahli dan petunjuk-petunjuk dari pabrik harus diikuti. Adalah penting untuk membuat sambungan
pipa pada lintasan yang lurus dan defleksi dibuat setelah sambungan selesaikan.
(2) Tidak boleh kurang dari empat (4) jam sesudah bagian pertama urugan kembali diletakkan
seperti yang disyratkan diatas, mengurug sisa lubang parit, kecuali pada sambungan-
sambungan atau mengikuti tata cara pengujian. Sisa lubang parit diisidengan bahan urugan
pilihan dari hasil galian serta diletakkan berlapis-lapis secara horizontal. Setiap lapisan harus
dibasahi, dipadatkan, digenangi air, digiling atau pemadatan secara lain, sampai sembilan
puluh porsen (90%) dari kepadatan maksimum bila parit galian akan dibawah bagunan dan
delapan puluh lima porsen (85%) dari kepadatan maksimum ditempat lain. Apabila bahan
urugan kembali berpasir atau berbutir-butir alamiah dan lubang parit tidak akan di bawah
bangunan, serta pembuatan tidak berlapis-lapis, maka secara menggenangi atau mengguyur.
Melakukan dengan cara terakhir ini harus disetujui oleh instansi yang berwenang akan jalan
raya atau jalan umum. Bila cara menggenangidan mengguyur air diperbolehkan, sisa urugan
kembali dipasang berlapis-lapis tidak lebih dari 30 cm. Setiap lapisan digenangi, diguyur dan
ditusuk-tusuk hingga betul-betul bahan itu jatuh secara menyeluruh sebelum dipasang lapisan
berikutnya. Sebelum penggenangan dan pengguyuran tersebut, pipa harus terisi air agar tidak
terapung naik.
b. Uji Kepadatan
Apabila urugan kembali disyaratkan untuk dipadatakan sampai kepadatan yang telah
ditentukan, pengujian sesuai dilakukan oleh pemberi tugas beserta tanggungan biaya,
menggunakan peraturan pengujian yang ditentukan dalam ” cara pengujian hubungan antara
basah dan kepadatan tanah dengan menggunakan martil 10-lb dan dijatuhkan setinggi 16 inch
( ASTM – D – 1557) dengan menggunakan 3 lapisan berganti-ganti. Pengujian kepadatan
dilapangan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan dalam ” cara pengujian
kepadatan tanah ditempat dengan cara konus pasir (ASTM – D – 1556).
Pasal 8
PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS PERPIPAAN
1. Tujuan
Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk menyakinkan/menjamin bahwa
sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor dan blok-blok
penahan (permanen) sanggup menahan tekanan sesuai rencana.
Pengisian Air
Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan pengisianmaksimum 200
meter / jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar.
Air diisi dititik terendah dari bagian pipa yang akan diuji.
Penti udara harus dalam keadaan terbuka penuh selam pengisian air sampai udara betul-betul
habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan pengujian tekanan harus berasal dari sumber
yang telah disetujui dan memenuhi syarat kualitas air bersih. Biaya Pengadaan air adalah
tanggung jawab pemborong.
d. Urutan Pengujian
1) Pengujian Awal
Setelah diisi air, bagian pipa yang dilapisi semen harus didiamkan paling sedikit 24 jam, dengan
tekanan statis sebesar tekanan kerjanya. Selam 6 jam terakhir dari periode awal tadi, tekanan
harus dinaikkan sesuai tekanan pengujian. Jika terjadi penurunan volume air atau tidak
pengujian awal hannya didasarkan pada pengukuran penambahan volume.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan
membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan
tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang
diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan.
Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan
pengujian awal. Jika ada pergeseran perpindahan dan kebocoran pipa harus dilakukan
pengujian ulang.
2) Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian, lama pengujian dan toleransi penurunan tekanan ditentukan
sesuai Tabel 1 yang tercantum pada gambar standar.
Hasil pengujian pipa tidak akan diterima, jika penurunan volume dari setiap bagian pipa yang
diuji lebih besar dari toleransi yang ditentukan ( dihitung dengan satuan liter per 100 m
panajang pipa ) sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab sebelumnya. Formulir
standar ( ”Berita Acara Pengujian Pipa” ) harus digunakan untuk mencatat hasil pengujian.
e. Peringatan
Tidak diijinkan bekerja di dalam area / bagian pengujian, selama berlangsungnya pengujian
pipa.
q = 0,54 * 10 -4 *L * d * ( 1 – e(-h/4) ) * P
Dimana :
g. Penyelesaian Pengujian
Setelah ” Berita Acara Pangujian Pipa ” dtandatangani bahwa diterima dengan berhasil,
kontraktor masih harus bertanggung jawab untuk setiap tahapan pemasangan pipa hingga
seluruh sistem perpipaan selesai. Untuk itu perlu pengujian terakhir sebagai penyelesaian
pekerjaan kontraktor agar dapat dioperasikan perpipaan secara berurutan meliputi :
1. DATA PIPA
- Jenis Pipa : ............................................................................
- Diameter Pipa : ............................................................................ mm
- Class Pipa : ............................................................................
- Tipe Sambungan : ............................................................................
- Cement Lining Ada/Tidak Ada *)
- Lokasi Pipa : ............................................................................m
2. DATA PENGETESAN
- Lama Pengetesan Awal : ........................................Jam
- Lam Pngetesan Utama : ........................................Jam
- Tekanan Test : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Tekanan : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Volume Air : ........................................ Ltr/100m2
3. HASIL TES UTAMA
TEST WAKTU TEKANAN PENURUNAN VOLUME AIR (LITER)
HARI JAM
Awal Test
Akhir Test
Lama Pengetesan Jam