Anda di halaman 1dari 16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Praktek Kerja Lapangan

a. Pengertian Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan merupakan mata kuliah yang di

laksanakan di luar kampus yakni di masyarakat dan atau pada

instansi-instansi yang memiliki relevansi dengan persoalan aplikasi

bidang keilmuan yang dikembangkan di setiap Program

Studi/prodi dalam rangka mengembankan wawasan, keterampilan,

dan sikap tentang dunia kerja yang akan di kembangkan. Praktek

kerja lapangan sendiri adalah merupakan salah satu kerja sama

antar pihak akademik dengan pihak dunia industri atau dunia usaha

dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa dalam

menjalankan kegiatan di dunia kerja sesungguhnya, selain itu

mahasiswa dapat secara langsung menjalankan praktek kerjaagar

nanti setelah menyelesaikan perkuliahannya, mahasiswa telah

terlatih dalam dunia kerja karena sebelumnya sudah menjalankan

pelatihan selama beberapa bulan melalui kegiatan PKL (Ahmad,

2019:180)

Pelatihan kerja lapangan, Praktek kerja lapangan, on-the-

job training atau biasa disebut dengan PKL adalah salah satu

10
11

bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja langsung.

PKL bisa dilakukan oleh murid SMA/SMK, mahasiswa maupun

karyawan baru. Di tingkat mahasiswa, PKL merupakan

implementasi secara sistematis dan sinkron antara program

pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja

untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.(Onny, 2019:2)

Praktek kerja lapangan atau disebut dengan PKL adalah

salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja

langsung. Di tingkat mahasiswa PKL merupakan implementasi

secara sistematis dan singkron antara program pendidikan

disekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh

melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk

mencapai tingkat keahlian tertentu. Berdasarkan hal tersebut dapat

dikatakan bahwa Praktek Kerja Lapangan memberikan pengalaman

kerja langsung kepada peserta didik dalam rangka menanamkan

iklim kerja positig yang berorientasi pada peduli mutu proses dan

hasil kerja. Serta, memberikan bekas etos kerja yang tinggi bagi

peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi

tuntutan pasar kerja global.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi Pasal 5 Ayat 4 bahwa pengalaman kerja


12

mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 berupa

pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu, berbentuk pelatihan

kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan

lain sejenis.

Oleh sebab itu pelaksanaan PKL dilaksanakan guna untuk

menambah wawasan serta menyiapkan mahasiswa untuk

menghadapi dunia kerja nantinya. Secara tidak langsung dengan

mengikuti PKL mahasiswa juga dapat belajar mengenai dunia kerja

nantinya.

b. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan PKL, mahasiswa diharapkan mampu

mengasah keberanian dan pengetahuan dalam mengenal dunia

kerja sebelum masuk dunia kerja setelah lulus nantinya. Selain itu,

mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisa dan memperbaiki

sistem yang ada di tempat PKL. Sehingga mahasiswa tidak hanya

menjadi kenal prosedur yang ada di instansi, namun dapat

memberikan ide guna memperbaiki proses bisnis pada instansi

tempat PKL(Ahmad, 2019:181). Penjelasan dari diatas yaitu tujuan

praktek kerja lapangan adalah untuk mengembangkan kemampuan

peserta khususnya aspek keterampilan yang berkenaan dengan

fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, penggerakan,

pengorganisasian, koordinasi, ketenangan, supervisi, pengawasan,

penilaian), melalui :
13

1) Penggunaan konsep-konsep dan prinsip ilmu pengetahuan

dan teknologi

2) Menggunakan konsep manajemen sebagai metode kerja

dalam memberikan pelayanan tempat manajemen

3) Menggunakan teknik dan pendekatan yang tepat dalam

memenuhi kebutuhan keryawan dan masyarakat.

Setelah mahasiswa melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan

Praktek Kerja Lapangan, diharapkan mahasiswa dapat:

1) Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman,

kemampuan dan keterampilan mahasiswa serta

mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di bangku

kuliah.

2) Mengarahkan mahasiswa untuk menemukan permasalahan

maupun data yang berguna dalam penulisan laporan.

3) Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha

penyempurnaan kurikulum yang ssuai dengan tuntutan

dunia kerja dan masyarakat.

4) Membina dan meningkatkan kerjasama antara kampus dan

badan usaha di mana mahasiswa ditempatkan.

Secara umum tujuan dari praktik kerja industri adalah

memberikan pengalaman pembelajaran secara langsung kepada

peserta didik untuk menerapkan bekal ilmu pengetahuan kesehatan


14

lingkungan sehingga dihasilkan lulusan yang berkemampuan,

mandiri dan berjiwa wirausaha (Yulianto,2018:4)

Secara garis besar, tujuan Praktek Kerja Lapangan untuk

membantu mahasiswa untuk memiliki wawasan karier, memilih

bidang karier yang ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi

dalam lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahliannya.

c. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Bagi Mahasiswa

Menurut Oemar Hamalik (2007:93), praktek kerja lapangan

memberikan manfaat.

1) Manfaat bagi peserta.

a) Menyediakan kesempatakan bekerja kepada peserta

didik untuk melatih keterampilan-keterampilan

manajemen dalam situasi lapangan yang aktual, hal

ini penting dalam rangka belajar menerapkan teori

atau konsep atau prinsip yang telah disepakati

sebelumnya.

b) Memberikan pengalaman-pengalaman praktis

kepada peserta sehingga hasil pelatihan bertambah

kaya dan luas,

c) Peserta berkesempatan memecahkan berbagai

masalah manajemen di lapangan dengan

mendayagunakan kemampuannya.
15

d) Mendekatkan dan menjembatani penyiapan peserta

untuk terjun ke bidang tugasnya setelah menempuh

program pelatihan tersebut.

2) Manfaat bagi lembaga pelatihan

a) Mengembangkan dan membina kerja sama antara

lembaga pelatihan dengan organisasi dan

manajemen tempat penyelenggara praktek tersebut.

b) Lembaga pelatihan berkesempatan menguji tingkat

relevansi dan efektivitas program peralihan serta

memperoleh informasi balikan mengenai program

pelatihan yang telah di laksanakan.

c) Tenaga pelatih turut memperoleh pengalaman

tertentu dari lingkungan manajemen tempat

penyelenggaraan praktek.

d) Lembaga pelatihan mendapat bantuan yang sangat

berharga dari organisasi di luar lembaga dalam

melaksanakan program pelatihan.

e) Lembaga pelatihan turut dan berkesempatan

melaksanakan program pengabdian masyarakat

terhadap organisasi penyelenggara praktek dalam

pelaksanaan program produktivitas organisasi

bersangkutan.

3) Manfaat bagi Organisasi Penyelenggara Praktek Kerja


16

a) Para manajer dan tenaga di lingkungan organisasi

mempunyai kesempatan memberikan

sumbangannya dalam upaya menyiapkan tenaga

progesional.

b) Dalam hal-hal tertentu, organisasi atau lembaga

tersebut mendapat bantuan dalam melaksanakan

kegiatan di lingkungan organisasinya.

c) Kehadiran tenaga/peserta praktek kerja turut

berpengaruh terhadap tenaga kerja yang ada berupa

pengetahuan dan keterampilan serta motivasi untuk

belajar terus.

d) Lembaga atau organisasi bersangkutan secara

langsung merupakan sumbangan sosial dan kegiatan

pemasaran melalui para peserta tersebut.

4) Manfaat bagi Pengembangan Program Pelatihan

Hasil praktek dan kerja laporan serta hasil penilaian

praktek pada gilirannya dapat digunakan sebagai bahan

masukan untuk melakukan modifikasi, perbaikan dan

peningkatan, efisiensi pelatihan untuk masa selanjutnya.

d. Kendala Praktek Kerja Lapangan

Dalam penyelenggaraan suatu kegiatan, biasanya

tak pernah lepas dari kesulitan-kesulitan yang menjadi


17

kendala, baik kendala yang dihadapi siswa maupun kendala

yang dihadapi oleh pihak sekolah.

Desi,2022, menjelaskan bahwa,dalam pelaksanaan

PKL secara work from home ditemukan beberapa kendala,

seperti perubahan sistem kerja yang diakibatkan oleh

pandemi yang menyebabkan kegiatan PKL mahasiswa

kurang optimal, selain itu sistem kerja work from home ini

membuat mahasiswa kurang terbimbing dengan baik.

Namun dengan demikian, kendala tersebut tidak

mengurangi kesiapan kerja para mahasiswa karena rata-rata

mahasiswa tersebut sudah memiliki keterampilan dan

kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Adapun beberapa kendala menurut Aprilia:2021

yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja

Lapangan antara lain: 1 Sikap mental siswa yang kurang

berani bertanya kepada instruktur PKL. Kurangnya

keberanian siswa dalam bertanya kepada instruktur apabila

mengalami kesulitan merupakan suatu kendala, karena hal

tersebut tentu akan menyulitkan pembimbing PKL dalam

memberikan bimbingan karena siswa cenderung diam dan

tidak mau bertanya apabila menemui kesulitan. Ketika

mengalami kesulitan selama melaksanakan praktek siswa


18

lebih memilih untuk menanyakan masalahnya pada

karyawan yang sudah akrab dengan mereka.

Ayu Dita:2016, menjelaskan adapun kendala-kendala

umum biasanya yang dialami oleh mahasiswa yang

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah :

a. Adanya perasaan canggung, kaku dan berbagai

ketakutan dalam berinteraksi dengan karyawan, karena awal

masuk praktek kerja lapangan mahasiswa langsung kerja

tetapi sempat kenalan terlebih dahulu dengan seluruh

karyawan yang ada di rauangan keuangan.

b. Sulit menyesuaikan dengan tempat kerja, dimana

lingkungan perkuliahan akan sangat jauh berbeda dengan

lingkungan dunia kerja. Sehingga terkadang cukup lama

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kerja.

c. Sulit membagi waktu antara praktek kerja lapangan

dengan menulis Tugas Akhir. Dikarenakan kadang PKL

diadakan disaat akhir semester sebelum bahkan bisa

bersamaan dengan penulisan Skripsi.

d. Jarak tempat magang dengan tempat tinggal yang

cukup jauh sehingga waktu yang di tempuh untuk pulang

pergi dari perusahaan ke rumah cukup lama.


19

Ada juga menurut Margaretha:2017, berbagai kendala yang

dihadapi selama masa Praktek Kerja Lapangan biasanya

adalah kurangnya komunikasi kepada sesama pegawai

karena pekerjaan yang memerlukan ketelitian yang tinggi

sehingga pegawai kurang memperhatikan mahasiswa PKL.

2. Pandemi covid 19

a. Pengertian Pandemi Covid 19

COVID-19 atau Corona Virus Disease tahun 2019

merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh

coronavirus jenis baru. Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar

dari virus yang bisa menyebabkan berbagai gejala ringan hingga

berat. Setidaknya, terdapat dua jenis coronavirus yang juga pernah

menyerang masyarakat Indonesia dan kasus penyebarannya cukup

tinggi. Dari segi gejalanya, keluarga virus ini seringkali menyerang

di sistem pernapasan manusia. (Heylen, 2020)

Pandemi Global dinyatakan oleh WHO (World Health

Organization) pada 11 maret 2020 akibat wabah covid-19

menyebar luas. WHO meminta negara-negara termasuk Indonesia

untuk mengambil tindakan yang mendesak dan agresif untuk

mencegah dan mengendalikan covid-19. Pandemi covid-19

memaksa pembatasan aktivitas sosial, ekonomi, keagamaan

termasuk kegiatan perkuliahan. Penutupan beberapa fasilitas

umum, olahraga dan pertokoan serta perkuliahan dilakukan secara


20

online memberikan dampak yang sangat berpengaruh. (Jossae,

2020)

Menurut Kementrian Kesehatan Republi Indonesia, adapun

gejala umum yang akan dirasakan oleh penderita ketika terpapar

COVID-19 adalah demam dengan suhu tubuh melebihi 38 derajat

celcius, timbul gejala batuk, sesak nafas yang teramat hingga

membutuhkan perawatan intens di rumah sakit. Selain perihan

gejala, rupanya penyebaran COVID-19 atau virus corona ini

tergolong sangat mudah. Salah satu penulisan menyebutkan bahwa

dari 1 pasien positif bisa menularkan 3 orang disekitarnya.

b. Dampak covid 19

1) Bagi pendidikan

Pembelajaran secara daring dan bekerja dirumah bagi para

pendidik merupakan perubahan yang harus dilakukan untuk tetap

mengajar selama pandemi covid-19. Pendidikan jarak jauh

memiliki tujuan agar mutu pendidikan meningkat dan relevansi

pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses dan perluasan

pendidikan. (Niken, 2020)

Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada tanggal

18 Maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan

disemua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi

penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan. Belajar


21

dirumah dapat difokuskan dengan pendidikan kecakapn hidup

antara lain mengenai pandemi Covid-19 (Wahyu, 2020)

Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ) merupakan altenatif yang

digunakan saat ini oleh setiap universitas untuk melaksanakan

proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka.

Perubahan proses belajar mengajar menjadi PBJJ merupakan suatu

keputusan yang harus dilakukan oleh Universitas untuk tujuan

pendidikan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. (Niken,

2020)

2) Bagi dunia kerja

Semenjak adanya pandemi Covid-19, banyak sekokah dan

universitas yang diliburkan oleh pemerintah dengan

memberlakukan belajar dan bekerja didalam rumah, membatasi

kegiatan keagamaan, pembatasan moda tranportasi, pembatasan

kegiatan ditempat umum dan meliburkan tempat kerja dan kegiatan

lainnya khusus terkait aspek pertahanan keamanan. Dengan adanya

pandemi Covid-19 ini mau tidak mau beberapa perusahaan

mengurangi jumlah pekerja atau karyawan sehingga terjadi PHK

terhadap karyawan sebagai upaya pencegahan pencegahan

penyakit. (Syahrial,2020)

Di awal perkembangan pandemi Covid-19, sektor yang paling

terdampak paling lesu adalah perekonomian. Semakin terasa,

pandemi juga mengakibatkan dampak yang luar biasa. Saat ini,


22

situasi tengah berubah dengan adanya pembiasaan diri terhadap

Covid-19. Pembiasaan diri ini bukan berarti menyerah pada

keadaan. Pembiasaan tatanan hidup ini dilakukan sebagai cara agar

sektor-sektor penting dalam kehidupan tidak mati begitu saja.

Adaptasi kebiasaan baru mengarah pada tetap berlanjutnya

kegiatan-kegiatan seperti biasanya, dengan tetap melakukan

protokol kesehatan dan menjaga dari penularan Covid-19.

(Hanung,2020)

Banyak pula perusahaan yang mengambil langkah-langkah dan

ekstrim untuk mempertahankan bisnis mereka dan tentunya untuk

mengurangi kerugian akibat Covid-19. Dalam situasi ini, usaha

diberbagai sektor ekonomi sedang menghadapi krisis ekonomi

yang dapat mengacam operasi dan kesehatan mereka, terutama di

antara perusahaan kecil, sementara jutaan pekerjaan dan

pendapatan serta mengalami PHK. (Syahrial,2020)

3) Bagi kegiatan sosial

Pandemi Covid-19 ini membawa petaka bagi kehidupan sosial

dan budaya masyarakat. Terlebih semenjak diberlakukan social

distancing yang kemudian diubah menjadi phsyical distancing.

Pada pembelakuannya, masyarakat dihimbau agar menjauhi kontak

fisik antara satu orang dengan lainnya, selalu berdiam di rumah,

menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan, hingga selalu

memakai masker. Bahkan saat pandemi Covid-19 sedang


23

gencarnya, muncul tagar “dirumahaja” dimedia digital sebagai aksi

seruan agar tidak keluar rumah dan menghindari penyebaran virus.

(Sri,2020)

Manusia serasa disambut oleh ketakutan yang begitu luar biasa.

Virus ini mengancam bagi semua aspek kehidupan sosial. Ditinjau

dari pandangan Selo Soemardjan bapak sosiologi Indonesia,

fenomena yang terjadi saat ini adalah perubahan bentuk sosial yang

diakibatkan adanya pandemi dan mempengaruhi tingkah laku

manusia seperti kegiatan atau aktivitas sehari-hari, dari peristiwa

ini dapat dilihat telah mengalami perubahan. Pandemi Covid-19

terbentuk dari perubahan yang tidak direncanakan, dimana

perubahan yang tidak direncanakan itu merupakan hal yang terjadi

di luar jangkauan pengawasan atau kemampuan manusia.

Perubahan ini dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak

diharapkan.

Berbagai pengaruh memicu petaka sosial bagi masyarakat.

Termasuk permasalahan pada tingkat perceraian yang tinggi akibat

terhambatnya faktor ekonomi masyarakat sebab pemberlakuan

Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB), kekerasan pada

perempuan dan anak, tingkat kriminalitas yang semakin tinggi,

pendidikan anak yang tidak biasa, proses adaptasi masyarakat ke

era new normal yang dianggap sulit, kehamilan yang tidak

diinginkan, dan banyak yang lainnya lagi. (Sri,2020)


24

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian Aprilia Sari Yudha:2021 yang berjudul Analisis Kendala

Praktik Kerja Lapangan Secara Daring Bagi Mahasiswa Jurusan

PIAUD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di Era COVID-19.

Adapun hasil dari penelitian ini adalah kendala yang muncul akibat

pelaksanaan PKL secara Daring adalah kendala komunikasi, kendala

jaringan internet dan kendala pengumpulan penugasaan (tagihan dan

produk). Solusi masalahnya adalah dengan guru pamong dan DPL

menjembatani komunikasi antara mahasiswa dengan anak didik dan

juga menjadwalkan pertemuan tatap muka dengan mahasiswa secara

berskala melalui platform daring.

2. Penelitian Sri Hartuti:2013 Yaitu Analisis Keberhasilan Praktek Kerja

Lapangan (PRAKERIN) Pada siswa Kelas XII Progaram Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Blora. Simpulan hasil

penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada

PKL adalah pemahaman dan kesadaran mereka mengetahui tugas dan

tanggung jawab masing-masing. Disarankan hendaknya lebih

memperhatikan pembelajaran yang telah diikuti dengan seksama agar

antara teori dengan praktek sehingga dapat selaras.

3. Penelitian Nurlaila Mahmudah:2020 Yaitu Pengelolaan Praktik Kerja

Lapangan (Pkl) Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Upaya Mewujudkan

Kesiapan Kerja Di Smk Negeri 2 Yogyakarta. Hasil penelitian pengelolaan


25

PKL masa pandemi Covid-19 dalam upaya mewujudkan kesiapan kerja di

SMK Negeri 2 Yogyakarta menunjukkan bahwa. Perencanaan mencapai

skor 2,9 dengan predikat baik melalui identifikasi industri, rencana jadwal

koordinasi, sosialisasi, pembekalan, penyebaran angket tentang opsi PKL,

screening kesehatan secara online, surat pernyataan ijin orangtua siswa dan

penyiapan sarana PKL model projeck work di sekolah. Pengorganisasian

mencapai skor 3,75 dengan predikat sangat baik. Hal ini tercermin dengan

adanya struktur organisasi kepanitiaan, SK tentang pembimbing internal dan

eksternal serta jobdiskripsi kepanitiaan secara lengkap. Pelaksanaan PKL

mencapai skor 3,4 dengan predikat Baik melalui pelaksanaan screening

kesehatan siswa secara online, distribusi surat pernyataan ijin orangtua, opsi

PKL sesuai pilihan siswa, berita acara penyerahan dan penarikan sisw,

pengajuan tempat PKL oleh siswa serta dibuatnya buku jurnal siswa.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan Sangat Baik dengan skor 3,75.

Monitoring dilaksakan secara blanded yaitu 1 kali dalam sebulan di IDUKA

dan 1 kali dalam seminggu dilakukan di sekolah selama tiga bulan.

Anda mungkin juga menyukai