Anda di halaman 1dari 2

Resume Pertemuan 3 

Dalam hal penyidik telah selesai melakukan penyidikan, penyidik wajib segera menyerahkan
berkas perkara itu kepada Penuntut Umum untuk dilakukan penelitian terhadap kelengkapan
berkas perkara yang meliputi:  
1. Kelengkapan formil, yakni meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan formalitas/
persyaratan, tata cara penyidikan yang harus dilengkapi dengan Surat Perintah, Berita Acara,
Izin/ Persetujuan Ketua Pengadilan. Di samping penelitian kuantitas kelengkapan syarat
formal, perlu diteliti pula segi kualitas kelengkapan yakni keabsahan sesuai ketentuan
Undang-Undang; 
2. Kelengkapan materiil, yakni kelengkapan informasi, data, fakta, dan alat bukti yang
diperlukan bagi kepentingan pembuktian. Kriteria yang dapat digunakan sebagai tolak ukur
kelengkapan materiil antara lain:  
a. Apa yang terjadi (tindak pidana beserta kualifikasi dan pasal yang dilanggar); 
b. Siapa pelaku, siapa yang melihat, mendengar, mengalami peristiwa itu (tersangka,
saksi-saksi/ ahli); 
c. Bagaimana perbuatan itu dilakukan (delicti); 
d. Dimana perbuatan dilakukan (tempus delicti); 
e. Akibat apa yang ditimbulkannya (ditinjau secara viktimologis);  
f. Apa yang hendak dicapai dengan perbuatan itu (motivasi yang mendorong
pelaku). Semua bukti bukti dimasukan ke sampul berkas perkara sebagai kelengkapan
formil. Dalam pidana dikenal delik aduan dan delik biasa. 
 
Dalam Hukum Acara Pidana dikenal Delik formiil atau delik materiil. 
 Delik Materiil adalah delik atau perbuatan yang dilarang oleh hukum yang dianggap
sudah sempurna atau terpenuhi apabila perbuatan itu telah menimbulkan akibat. 
 Delik Formil adalah delik atau perbuatan yang dilarang oleh hukum yang sudah dianggap
sempurna atau terpenuhi begitu perbuatan itu dilakukan tanpa mengharuskan adanya akibat
dari perbuatan. 
 
Apa yang harus disiapkan oleh orang yang ingin melaporkan suatu tindak pidana? 
Seorang pelapor harus menyiapkan pasal dan bukti buktinya. Untuk selanjutnya di cek
kelengkapan berkas berkas yang diberikan oleh penyidik, apakan unsur unsurnya harus sesuai
dengan fakta fakta hukum. Sehingga jika berkas tidak lengkap dikembalikan 
 
Jenis Jenis Dakwaan 
 Dakwaan tunggal : Dalam surat dakwaan ini hanya satu Tindak Pidana saja yang
didakwakan, karena tidak terdapat kemungkinan untuk mengajukan alternatif atau dakwaan
pengganti lainnya 
 Dakwaan alternatif : Dalam surat dakwaan ini terdapat beberapa dakwaan yang disusun
secara berlapis, lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan
pada lapisan lainnya. Bentuk dakwaan ini digunakan bila belum didapat kepastian tentang
Tindak Pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan. Dalam dakwaan alternatif,
meskipun dakwaan terdiri dari beberapa lapisan, hanya satu dakwaan saja yang dibuktikan
tanpa harus memperhatikan urutannya dan jika salah satu telah terbukti maka dakwaan pada
lapisan lainnya tidak perlu dibuktikan lagi. 
 Dakwaan subsider : Dakwaan subsidair juga terdiri dari beberapa lapisan dakwaan yang
disusun secara berlapis dengan maksud lapisan yang satu berfungsi sebagai pengganti lapisan
sebelumnya. Sistematik lapisan disusun secara berurut dimulai dari Tindak Pidana yang
diancam dengan pidana tertinggi sampai dengan Tindak Pidana yang diancam dengan pidana
terendah. 
 Dakwaan Kumulatif : Dalam Surat Dakwaan ini, didakwakan beberapa Tindak Pidana
sekaligus, ke semua dakwaan harus dibuktikan satu demi satu. Dakwaan yang tidak terbukti
harus dinyatakan secara tegas dan dituntut pembebasan dari dakwaan tersebut. Dakwaan ini
dipergunakan dalam hal Terdakwa melakukan beberapa Tindak Pidana yang masing-masing
merupakan Tindak Pidana yang berdiri sendiri. 
 Dakwaan Campuran : Disebut dakwaan kombinasi, karena di dalam bentuk ini
dikombinasikan atau digabungkan antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan alternatif atau
subsidair. 
 
Azas Azas Penuntutan 
Asaas legalitas : Penuntut Umum wajib menuntut suatu tindak pidana. Artinya, Jaksa harus
melanjutkan penuntutan perkara yang cukup bukti. 
Asas opportunitas : Jaksa berwenang menuntut dan tidak menuntut suatu perkara ke pengadilan,
baik dengan syarat maupun tanpa syarat. 

Anda mungkin juga menyukai