Anda di halaman 1dari 4

Zam Zam: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

https://ejurnal.univalabuhanbatu.ac.id/index.php/zamzam/index
Volume 1 | Nomor 2 | Februari|2023
e-ISSN:

UNGKAP POTENSI DIRI SISWA MTS AR-ROYAN MELALUI


PENGENALAN OTAK KANAN DAN OTAK KIRI
Syahnila Natasya1, Selamat Subagio2, Shabrina Rasyid Munthe3, Ronal Watrianthos4,
Samsir5, Ridho Kurniawan6, Kusmanto7
123456,Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu, Sumatera Utara, Indonesia
Kata Kunci: Abstrak. Menurut teori split-brain Roger Sperry, Komponen terbesar dari
Otak kanan; otak manusia adalah otak besar, yang selanjutnya terbagi menjadi dua bagian,
Otak kiri; yakni belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Optimalisasi potensi otak
Statistik deskriptifmerupakan tujuan utama dari berbagai riset di bidang pendidikan menyadari
bahwa menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri menjadi hal yang
Penulis penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran penggunaan
Koresponden: otak kanan dan kiri siswa/i MTS AR-ROYYAN serta seberapa besar
Institusi pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajarnya. Jenis penelitian ini adalah
E-mail penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan melalui tes ketajaman mata dengan metode video game. Teknik
Diterima: analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif sederhana untuk
Tanggal/Bulan/Tahun mengetahui tingkat penggunaan otak kanan dan otak kiri. Hasil penelitian
Direvisi: menunjukkan bahwa secara umum tingkat penggunaan otak kiri lebih
Tanggal/Bulan/Tahun dominan daripada otak kanan.
Diterbitkan:
Tanggal/Bulan/Tahun Abstract. According to Roger Sperry's split-brain theory, the largest
component of the human brain is the cerebrum, which is further divided into
two parts, namely the left hemisphere and the right hemisphere. Optimizing
brain potential is the main goal of various research in the field of education
realizing that balancing the functions of the right brain and left brain is
important. The purpose of this study was to see an overview of the use of the
right and left brains of MTS AR-ROYYAN students and how much influence
they had on the achievement of their learning outcomes. This type of research
is descriptive research with a quantitative approach. Data collection was
carried out through an eye acuity test using the video game method. Data
analysis techniques were carried out using simple descriptive statistics to
determine the level of use of the right brain and left brain. The results showed
that in general the level of use of the left brain is more dominant than the right
brain.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution


4.0 International License

1. Pendahuluan
Dari semua organ dalam tubuh, otak adalah organ tubuh yang paling rumit dimiliki oleh
setiap manusia (Rachmswati, 2022). Dengan berat sekitar 2% dari tubuh manusia, otak
mengandung sekitar 100 miliar neuron dan 100 triliun koneksi. Karena pada intinya otak setiap
manusia punya pusat perintah dari berbagai hal yang bias kita rasakan, pikirkan dan

59
lakukan.(Wigati & Sutriyono, 2018)menjelaskan bahwa otak adalah organ yang
mengontrol segala sesuatu tentang individu. Komponen terbesar dari otak manusia adalah
otak besar, menurut teori split-brain Roger Sperry. Teori tersebut juga menyatakan bahwa
otak besar dibagi menjadi dua bagian, otak kiri belahan otak dan belahan otak kanan.
Serebrum adalah bagian dari otak manusia yang memproses semua aktivitas intelektual
kecerdasan
Optimalisasi potensi otak merupakan tujuan utama dari berbagai riset di bidang pendidikan
menyadari bahwa menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri menjadi hal yang penting.
Dalam tubuh manusia, fungsi dan kinerja kedua belahan otak tersebut tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Karena masing-masing dalam kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi dan
kinerja masing-masing dan tidak dapat terpisahkan dalam tubuh manusia itu sendiri.
Otak belahan kiri cenderung terhubung ke analisis logika, definisi, teori, pengetahuan,
matematika, pemikiran linier, fakta, objektif, berorientasi pada detail, praktis, memiliki
kemampuan membaca, menulis yang lebih tinggi, keterampilan berhitung yang baik dan ranah
konkret lainnya. Itulah mengapa otak belahan kiri sering disebut sebagai otak digital. Otak
belahan kanan yang sering disebut sebagai otak analog berfungsi dalam kreativitas, irama,
perasaan, imajinasi, gambaran ruang, warna, dan ranah abstrak lainnya yang cenderung lebih
visual dan intuitif. Meskipun cenderung kurang terorganisir namun otak belahan kiri sangat
kreatif
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, mayoritas masyarakat menganggap kemampuan
menghitung dan menghafal yang didominasi otak kiri yang lebih diutamakan dan ditonjolkan.
Sedangkan kreativitas dan imajinasi yang didominasi oleh otak kanan tidak begitu dianggap
dan selalu dikesampingkan. Siswa yang proses berpikirnya dominan menggunakan otak kiri
belum tentu hasil belajar matematikanya lebih baik dari pada siswa yang proses berpikirnya
dominan menggunakan otak kanan. Beranjak dari hal tersebut diatas, maka mengungkap
potensi diri melalui kinerja otak kiri dan otak kanan dianggap cukup penting untuk dilakukan.

2. Metode
Penelitian dan pengabdian ini berlangsung pada 7 Januari 2023 secara tatap muka di MTS
AR-ROYYAN yang berlokasi di Jalan Mangga Besar No.91 Sidorukun, Kecamatan
Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Responden yang berpartisipasi adalah
68 siswa-siswi kelas 8 disekolah tersebut diatas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yang diarahkan untuk menentukan sifat suatu situasi pada waktu penelitian itu dilakukan.

Gambar 2. Tahapan Kegiatan

Dalam penelitian ini, tidak ada perlakuan yang diberikan/dikendalikan dan tujuannya
adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Sementara
itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui pemberian angket yang berisi
pertanyaan/pernyataan yang berhubungan dengan penggunaan otak kanan dan otak kiri, dan
soal tes dalam bentuk uraian sehingga data yang diperoleh berupa deskripsi yang memaparkan
variabel yang menentukan pengguna otak kiri, atau pengguna otak kanan.

60
3. Hasil dan Pembahasan
Dengan dilakukannya penelitian ini, para siswa di Madrasah Tsanawiyah Ar-Royyan
Kecamatan Pangkatan telah mampu membedakan fungsi dari cara kerja otak kanan dan kiri.
Selain itu para siswa juga mampu menentukan sifat dan karakteristik pribadi dengan hanya
melihat definisi otak kanan dan kiri itu sendiri. Responden mampu menyimak dan mengikuti
setiap proses PKM dengan baik. Responden juga mampu menangkap informasi serta
merespons kegiatan dengan baik. Hambatan ditemukan pada jumlah siswa yang terlalu
banyak dan dilaksanakan di luar ruangan sehingga membuat responden sangat mudah
terdistraksi oleh lingkungan sekitarnya.

Gambar 1. Responden Yang Berpartisipasi Dalam Penelitian Diberikan


Stimulasi/Pendekatan Kuantitatif

Di dalam melakukan penelitian, para siswa sangat menikmati rangkaian acara sudah
disiapkan sedemikian rupa dengan menerapkan belajar sambil bermain. Dengan meminimkan
tekanan yang diberikan, pemateri berharap kegiatan ini berjalan dengan menyenangkan dan
menarik minat responden yang berpartisipasi. Tujuannya tak lain untuk mengasah otak agar
siswa mampu menyadari jalan kerja otaknya masing-masing apakah memakai otak kanan atau
kiri.

Gambar 3. Dokumentasi Pemateri Bersama Responden


Sebagai pembuka dan awalan dari penelitian ini, pemateri memberikan gambaran-
gambaran yang dapat dipahami responden sebagai tolak ukur apakah responden lebih dominan
menggunakan otak belahan kiri, atau otak belahan kanannya, sehingga responden mampu
menentukan sikap dan dapat menggali potensi diri yang selama ini masih dianggap abu-abu.
Pemateri memberikan stimulasi video sebagai sarana menggali hal tersebut diatas, yang berisi
persoalan atau permasalahan yang harus dipecahkan responden sebagai hasilnya.
Di bagian inti acara, kami selaku pelaksana kegiatan PKM membuat dua kelompok yang
terpisah sesuai dengan kemampuan otak masing-masing responden, guna membangun Kerja
sama antar kelompok untuk pemecahan materi yang diberikan pemateri yakni Dosen Pamong
61
dan Mahasiswa. Pemateri memberikan soal yang menarik dan mengasah otak dengan
menayangkan sebuah video game yang berisi persoalan yang harus dipecahkan responden.
Penayangan video game tersebut mampu meningkatkan daya tarik responden selama mengikuti
kegiatan PKM tersebut.

4. Simpulan
Selama pelaksanaan PKM diruang terbuka, responden mampu menyimak dan mengikuti
setiap proses kegiatan dengan baik. Mereka juga mampu mengumpulkan informasi dan
merespons kegiatan dengan baik. Namun, ruangan yang terbuka membuat siswa mudah
teralihkan perhatiannya oleh lingkungan sekitarnya. Sebagai tindak lanjut dari setiap
informasi dan materi yang telah diberikan, responden mampu menentukan dominasi
penggunaan otak belahan kiri dan otak belahan kanannya, kemudian menentukan sikap dan
potensi diri selanjutnya sejak dini setelah kegiatan pengabdian. Dengan membagi kelompok
responden dengan kemampuan otak kanan dan otak kiri, responden juga dapat membangun
Kerja sama untuk memecahkan materi yang tersaji dalam kegiatan PKM tersebut.

5. Referensi
Marisa, C., Kasmanah, K., & Kusuma, A. M. (2022). Pengaplikasian Diksi dan metode
pembelajaran dalam Layanan Bimbingan Konseling Format Klasikal secara Daring.
ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(1), 60–70.
https://doi.org/10.29408/ab.v3i1.5752
Wahyuningsih, B. Y., & Sunni, M. A. (2020). Efektifitas Penggunaan Otak Kanan dan
Otak Kiri terhadap Pencapaian Hasil Belajar Mahasiswa. Palapa, 8(2), 351–368.
https://doi.org/10.36088/palapa.v8i2.885
Nursalam, Sindi., Yessi Larbona., dkk. (2022). Perbandingan Kinerja Otak Kanan dan
Kiri pada Layanan Bimbingan Klasikaldi SMPN 2 Cikarang Selatan. Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai:Jurnal Pendidikan dan Konseling. 4(6).
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/8978/6774
Wigati, & Sutriyono. (2018). Deskripsi penggunaan otak kiri dan otak kanan pada
pembelajaran matematika materi pola bagi siswa SMP. Jurnal Mitra Pendidikan, 2(1), 11–22.
Muhammad Aris, A. (2014). Lincolin Arsyad, 3(2), 1–46. Retrieved from
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127

62

Anda mungkin juga menyukai