A. Sistem Penerangan 3. Cara memeriksa switch rem depan dan belakang dengan
ohmmeter, sebagai berikut.
Latihan a. Putuskan/lepaskan semua kabel switch rem depan
1. Lampu jauh memiliki arah penyinaran lurus ke depan, sehingga maupun belakang yang dihubungkan dengan lain alat pada
memberi jarak pandang yang lebih jauh saat berkendara di sambungannya, lalu tes dengan ohmmeter.
malam hari. Sedangkan lampu dekat memiliki arah penyinaran b. Kabel hijau kuning dihubungkan dengan positif ohmmeter,
mengarah turun di atas permukaan jalan, sehingga tidak dan negatif ohmmeter dihubungkan dengan kabel hitam. Jika
menyilaukan pengendara dari arah lain ketika berpapasan. handle rem ditarik atau pedal rem diinjak, jarum ohmmeter
2. a. Periksa magnet dan kumparan untuk penerangan dan ukur bergerak. Jika handle/pedal dilepas jarum ohmmeter diam.
nilai tahanan yang keluar dari magnet ada kemungkinan 4. Jika arus klakson diambil dari flasher, maka bunyi klakson akan
magnet atau koil ada yang putus atau terbakar. terputus-putus.
b. Periksa konektor lampu dan pastikan lampu dan konektor 5. a. Penyebab lampu sein tidak berkedip adalah flasher mati
terpasang dengan baik. Ada kemungkinan keadaan (kemungkinan kumparan putus atau terbakar) dan/atau
konektor/lampu yang sudah jelek. salah satu bola lampu putus.
c. Periksa soket kabel dan pastikan sambungannya baik. Ada b. Pemeriksaan yang diperlukan sebagai berikut.
kemungkinan soket jelek dan minta ganti.
1) Periksa flasher dari kondisi kumparan. Ganti flasher,
3. Salah satu penyebab lampu kepala mudah putus adalah
jika terputus atau terbakar.
terganggunya regulator rectifier sehingga arus yang disalurkan
2) Periksa kondisi tiap bola lampu. Pastikan apakah ada
berlebihan.
bola lampu yang mati atau tidak.
4. Syarat-syarat penggunaan lampu depan adalah :
Kegiatan
a. Kekuatan lampu depan untuk penerangan dengan daya
25 watt. Kegiatan peserta didik untuk melakukan perbaikan dan penggantian
lampu pada sistem penerangan, sistem instrumen, dan sistem sinyal.
b. Untuk lampu jauh jarak pandang tidak lebih dari 100 m dan
Hasil yang didapatkan sesuai hasil kegiatan peserta didik dalam
dapat dengan jelas melihat keadaan jalan di depan.
melakukan perbaikan pada sistem penerangan, sistem instrumen,
c. Untuk menghidupkan lampu dan memindah lampu jauh-
dan sistem sinyal sesuai SOP.
dekat menggunakan sakelar lampu dan sakelar dim.
5. Langkah-langkah pemeriksaan dan perbaikan sakelar (switch) Uji Kompetensi
sebagai berikut. I.
a. Periksa sambungan antarterminal yang ada switch (atau 1. e 3. e 5. c 7. a 9. a
konektor switch) dengan menggunakan multimeter untuk
menentukan benar atau tidaknya sambungan. 2. b 4. c 6. c 8. e 10. c
b. Tanda “0” menunjukkan terminal yang memiliki hubungan II.
(kontinuitas), yaitu sirkuit/rangkaian tertutup pada posisi 1. Berikut langkah pemeriksaan dan penanganan (troubleshooting)
switch yang ditunjukkan (yang bersangkutan). jika meter bahan bakar tidak bekerja.
c. Jika terdapat sambungan yang kurang baik atau tidak ada a. Periksa sender bahan bakar. Jika terdapat kerusakan, ganti
hubungan (kontinuitas), perbaiki atau ganti (bila perlu) switch unit pompa bahan bakar.
tersebut. b. Periksa kabel dan sambungan pada sistem sinyal. Lakukan
B. Sistem Sinyal/Tanda perbaikan jika ada kabel yang longgar, putus, atau terlepas.
2. Penyebabnya adalah flasher mati dan/atau soket pada flasher
C. Sistem Instrumen tidak terpasang dengan baik.
3. a. Baterai rusak atau elektroniknya kosong.
Latihan
1. Klakson berbunyi terus-menerus kemungkinan disebabkan b. Regulator rectifier (kiprok) rusak.
oleh: 4. Cara pengecekan fungsi lampu rem adalah dengan menyalakan
kunci kontak, kemudian menginjak rem belakang dan/atau
a. Tombol klakson tidak bekerja, dalam hal ini tidak terdapat
menarik tuas rem depan. Bila keduanya menyala, berarti lampu
hubungan arus listrik dari massa (bodi motor) ke klakson.
rem berfungsi dengan baik. Sebaliknya, apabila keduanya tidak
b. Kabel massa klakson terluka, sehingga tersentuh pada body
menyala berarti ada kemungkinan bola lampu rem putus.
motor, atau salah sambung, yaitu langsung diikat ke bodi
5. Untuk menghasilkan refleksi cahaya yang baik dan bertujuan
motor.
memaksimalkan terjadi pemantulan cahaya atau refleksi cahaya.
2. a. Kabel speedometer putus atau berkarat.
Soal Remidi
b. Gearbox speedometer sudah aus atau pecah.
1. Berikut tahapan pemeriksaan pengukur tinggi permukaan bensin.
c. Gear lepas atau rusak, per yang berguna untuk menggerakkan
a. Buka/lepaskan pengukur tinggi permukaan bensin.
jarum patah.
b. Periksa tahanan menggunakan multimeter (skala ohmmeter)
d. Bagian dalam speedometer berkarat.
pada setiap posisi pelampung. Jika nilai tahanan yang diukur
tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti satu set pengukur
tinggi permukaan bensin tersebut.
A. Sistem Pengapian 5. Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh busi.
a. Mampu menerima beban sampai dengan tegangan
B. Pemeriksaan Gangguan pada Sistem Pengapian 40.000 volt.
C. Permasalahan/Gangguan pada Sistem Pengapian Sepeda b. Daya isolasi sampai dengan 1.000oC.
c. Cepat mencapai temperatur pembersihan diri.
Motor
d. Konstruksi mekanis yang kuat.
D. Perbaikan Gangguan pada Sistem Pengapian Sepeda e. Tahan terhadap proses kimia yang terjadi di ruang bakar.
Motor f. Tahan terhadap perubahan temperatur, yaitu gas panas/
campuran bahan bakar yang dingin.
Latihan g. Mampu mengalirkan panas pada isolator dan elektrode.
1. Penyetelan waktu pengapian magneto dilakukan dengan cara
mengubah kerenggangan celah platina.
a. Apabila pengapian terlalu cepat (voor), celah platina Kegiatan
dirapatkan. Kegiatan 1
b. Apabila pengapian terlalu lambat (naa), celah platina Kegiatan peserta didik untuk melakukan percobaan dalam
direnggangkan. mendiagnosis kerusakan pada sistem pengapian sepeda motor.
2. Hal yang membedakan pengapian konvensional dengan Hasil yang didapat sesuai hasil percobaan peserta didik dalam
pengapian elektronik adalah penggunaan platina dan transistor. mendiagnosis kerusakan pada sistem pengapian sesuai SOP.
Platina pada pengapian konvensional, sedangkan transistor
pada pengapian elektronik. Kegiatan 2
3. a. Kunci kontak Kegiatan peserta didik untuk melakukan percobaan dalam melakukan
b. CDI perbaikan pada sistem pengapian sepeda motor. Hasil yang didapat
c. Pulsar sesuai hasil percobaan peserta didik dalam melakukan perbaikan
d. Koil pada sistem pengapian sesuai SOP.
e. Busi Uji Kompetensi
f. Spool I.
4. Cara menyetel celah busi dapat menggunakan feeler gauge
1. b 4. a 7. c 10. b 13. c
dengan spesifikasi: 0,6-0,7 mm.
a. Jika celah elektrode yang terlalu kecil, maka akan berakibat 2. e 5. d 8. c 11. a 14. d
pada lemahnya bunga api dan elektrode cepat kotor, 3. d 6. c 9. a 12. e 15. c
khususnya pada mesin dua tak (two stroke). II.
b. Jika celah elektrode terlalu besar, maka akan berakibat pada 1. Berikut cara menggunakan busi yang tepat pada sepeda
tingginya kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga motor.
api. a. Setelan celah tepat.
b. Penggunaan busi dingin dan busi panas sesuai dengan
karakter mesin.
A. Sistem Pengaliran Bahan Bakar Injeksi bakar, mengatur campuran udara dan bahan bakar ideal yang
sesuai dengan temperatur mesin sampai hasil sisa pembakaran
B. Komponen dan Sensor pada Sistem Injeksi komponen tersebut.
Latihan 4. MIL merupakan lampu indikator yang terdapat pada speedometer,
1. ECT berfungsi untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin, biasanya pada warna indikator tersebut berwarna kuning yang
sedangkan EOT berfungsi untuk mengetahui kondisi suhu air memiliki fungsi sebagai penanda pada pemakaian sepeda motor,
panas. tentang kerusakan pada sistem injeksi.
2. a. Distribusi bahan bakar yang lebih baik (campuran udara 5. Pada sistem injeksi bahan bakar, masuknya bahan bakar ke
bahan bakar disuplai dengan jumlah yang sesuai ke dalam ruang bakar karena adanya tekanan (injeksi), sedangkan
silinder). pada sistem bahan bakar mekanik (konvensional), masuknya
b. Putaran stasioner lebih lembut (campuran bahan bakar dan bahan bakar karena adanya isapan (kevakuman).
udara yang kurus tidak menjadikan putaran mesin kasar C. Troubleshooting Sistem Bahan Bakar Injeksi
oleh karena disribusi bahan bakar lebih baik dan kecepatan
atomisasi yang rendah). Latihan
c. Irit (efisiensi tinggi oleh karena takaran campuran bahan 1. Karena ukuran dari ujung injektor berukuran mikron, sistem
bakar yang lebih tepat, atomisasi, distribusi, dan adanya injeksi bahan bakar pada motor gampang tersumbat oleh kotoran
sistem pemutus bahan bakar). dan akan memengaruhi kinerja motor.
d. Emisi gas buang rendah (ketepatan takaran campuran 2. Arti kedipan tersebut adalah kode 39 yang menandakan terjadi
udara dan bahan bakar yang menjadikan sempurnanya masalah atau gangguan pada fuel injector (open atau short circuit).
pembakaran dapat mengurangi emisi gas buang). 3. a. Motor susah di starter.
3. Sistem ini memiliki fungsi untuk mengatur waktu pengapian, b. Performa mesin pincang (brebet).
c. Motor mati mendadak (mogok).
yaitu pengatur waktu kapan injektor akan menyemprotkan bahan
d. Asap knalpot pekat.
A. Sistem Pengaman pada Sepeda Motor b. Pada alat ini sudah dilengkapi dengan menu “Ganti
Password”, jika suatu saat pengguna merasa password
Latihan yang digunakan sudah tidak aman, maka pengguna
1. Radio Frequency Identification (RFID) adalah proses identifikasi langsung bisa mengganti password.
seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi c. Untuk menjaga kemungkinan Tag ID atau kunci pengaman
radio. Radio Frequency Identification (RFID) menggunakan pelapis hilang atau rusak, alat ini juga dilengkapi dengan menu
frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah “Registrasi Tag ID”.
device kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter + 3. Kunci setang, kunci garpu, kunci magnet (shutter magnetic key),
responden). sistem alarm, kunci immobilizer, dan keyless.
2. a. Untuk menghidupkan motor, di samping memakai kunci ada
sebuah Tag ID yang juga berfungsi sebagai kunci pelapis,
untuk meningkatkan keamanan pada motor.