Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 hukum pidana khusus

Nama : Safaruddin

Nim : 041388293

Soal :

1. Jelaskan definisi hukum pidana menurut wiryono projodikoro


2. Sebugtkan substansi hukum pidana khusus menurut para pakar minimal 2
3. Jelaskan rumus RP_X – RP_Y = RP_Z
4. Apakah subyek dan unsur tindak pidana korupsi
5. Jelaskan asal usul money laundry atau TPPU diawal tahun 1930 dan bentuk-bentuk money
laundry dijaman modern
6. Apakah subyekj-subyek dari TPPU

Jawaban :

1. Wiryono Projodikoro mendefinisikan hukum sebagai kumpulan peraturan yang dibuat oleh
negara atau otoritas yang berwenang untuk mengatur tindakan manusia dalam masyarakat
dengan tujuan untuk menjamin terciptanya ketertiban dan keadilan. Hukum juga dapat
diartikan sebagai seperangkat aturan yang digunakan untuk mengatur tindakan antara
manusia dan hak mereka dalam masyarakat yang diakui oleh negara dan dipaksakan dengan
sanksi-sanksi tertentu.
2. Menurut para pakar, terdapat banyak jenis hukum pidana khusus. Berikut adalah dua contoh
dari jenis tersebut:

1. Hukum Pidana Narkotika

Hukum Pidana Narkotika adalah bagian dari hukum pidana yang memuat ketentuan-ketentuan
tentang tindak pidana yang berkaitan dengan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Tujuan dari hukum pidana ini adalah untuk mencegah penyalahgunaan narkotika dan secara
bersamaan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

2. Hukum Pidana Korupsi

Hukum Pidana Korupsi memuat ketentuan-ketentuan tentang tindak pidana korupsi dan
pemberantasan korupsi. Hukum pidana ini ditujukan untuk menegakkan keadilan dan menjaga
integritas negara serta mencegah praktek korupsi dalam pemerintahan, bisnis, dan masyarakat.
Tindak pidana korupsi dapat berupa pemerasan, suap, manipulasi, penyalahgunaan
wewenang, dan tindakan lain yang merugikan negara atau masyarakat.

3. Tindak Pidana Kroupsi merupakan tindak pidana yang di perhitungkan dan perhitungannya
dihitung secara ekonomis Rumus RP - X -- RP- Y = RP - Z
RP - X ( Hasil Korupsi ) - RP- Y ( Biaya Selama Di Tahanan – Denda = Biaya Legitasi ) = RP – Z
( Hasil )
4. Subyek dalam tindak pidana korupsi adalah:

1. Pejabat Negara
Pejabat Negara mencakup semua orang yang diangkat, dipilih, atau
dianggat/diusulkan oleh negara, baik secara langsung maupun tidak langsung dan memiliki
wewenang untuk mengambil kebijakan atau membuat keputusan, misalnya anggota parlemen,
pejabat pemerintah, dan hakim.

2. Pihak swasta
Pihak swasta meliputi orang atau korporasi yang melakukan bisnis dengan pejabat
negara, baik itu untuk tujuan pribadi maupun perusahaan.

Unsur tindak pidana korupsi meliputi:

1. Melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan


Tindakan korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan korupsi maupun tidak melakukan
tindakan yang melanggar hukum dan bertentangan dengan kewajiban pejabat negara atau
pihak swasta.

2. Permintaan atau penerimaan suap


Tindakan korupsi meliputi permintaan atau penerimaan suap oleh pejabat negara,
baik itu dalam bentuk uang, barang atau jasa, dalam kaitannya dengan kekuasaan atau
kewenangan yang dimilikinya.

3. Pemberian suap
Tindakan korupsi juga dapat meliputi pemberian suap oleh pihak swasta pada pejabat
negara untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis atau lainnya.

4. Penyalahgunaan wewenang
Tindakan korupsi juga dapat dilakukan melalui penyalahgunaan wewenang oleh
pejabat negara atas kekuasaan yang dimilikinya, seperti penyalahgunaan wewenang pada
proses pengadaan barang atau jasa.

5. Asal-usul kegiatan pencucian uang atau money laundering bermula pada era tahun 1930-an di
Amerika Serikat. Pada saat itu, pengedar alkohol ilegal atau dikenal dengan sebutan
penyelundup alkohol menjual produk mereka secara illegal melalui jaringan ilegal. Uang hasil
penjualan alkohol ilegal kemudian akan dicuci dan didistribusikan kembali ke pasar dengan
cara-cara yang tersembunyi untuk menghindari pengawasan pihak berwajib. Oleh karena itu,
pencucian uang menjadi hal yang umum dilakukan pada masa tersebut.

Dalam era modern, money laundering masih banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Berikut
adalah beberapa bentuk money laundering di zaman sekarang:

1. Electronic Money Laundering, yaitu melakukan pencucian uang dengan menggunakan


media elektronik seperti kartu kredit, transfer antar bank, atau perdagangan
cryptocurrency.
2. Mengubah bentuk uang, yaitu mengubah uang tunai menjadi aset berharga seperti saham,
properti, atau logam mulia.

3. Underground Banking, yaitu melakukan pencucian uang melalui jaringan perbankan ilegal
yang tidak diawasi oleh otoritas keuangan resmi.

4. Shell Company, yaitu melakukan pencucian uang dengan menginvestasikan uang haram ke
perusahaan fiktif (shell company) agar terlihat seperti perusahaan yang legal dan resmi.

5. Kasino, yaitu melakukan pencucian uang dengan cara mengubah uang kotor menjadi koin
dan memainkan permainan kasino untuk menyamarinya sebagai uang kemenangan.

Anda mungkin juga menyukai