Anda di halaman 1dari 3

Penentuan Isu Aktualisasi

3.1.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan pengalaman melaksanakan kegiatan pelayanan selama 16 (enam belas) bulan,
Penulis berhasil mengidentifikasi beberapa isu yang terjadi di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Lumajang Bidang Bina Marga antara lain:
1. Belum tersedianya keseluruhan data LHR Jalan pada Aset Dinas PUTR
Belum tersedianya data LHR yang update setiap tahun diseluruh aset jalan Kab. Lumajang
membuat proses perencanaan jalan disetiap tahun kurang memiliki dasar yang kuat untuk
menguji ketepatan pemilihan konstruksi jalan yang nantinya akan beresiko membuat kondisi
jalan yang telah dibangun tidak mencapai Umur Rencana yang telah ditetapkan.

2. Manajemen penyimpanan data administrasi yang kurang sistematis


Belum tersedianya SOP yang tetap serta perangkat pendukung dalam penyimpanan data
administrasi mengakibatkan pencarian data kegiatan yang telah dilaksanakan memerlukan
waktu yang lama dalam pencariannya serta mempunyai resiko kehilangan data menjadi
cukup besar.

3. Sering terlambatnya dokumen administrasi kontrak yang dikerjakan oleh penyedia jasa
Tidak adanya buku manual yang menjadi acuan bersama antara pihak Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa membuat proses administrasi kontrak menjadi lama dan berakibat
terganggunya pelaksanaan di lapangan.

4. Kurangnya pengendalian pengawasan kegiatan pekerjaan jalan dan jembatan


Kurang optimalnya kondisi pengawasan lapang dikarenakan belum meratanya pengalaman
personil Konsultan Pengawas pada pekerjaan jalan dan jembatan menuntut Pengguna Jasa
untuk mengerahkan Assisten PPTK sebagai penguat kondisi tersebut tetapi belum adanya
SOP yang jelas dalam pengontrolan kondisi lapang oleh Assisten PPTK membuat hasil yang
dicapai belum sesuai dengan yang diinginkan oleh PPTK. Keadaan ini dapat berakibat pada
hasil pekerjaan yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat.

5. Inventarisasi drainase dalam kota yang belum menyeluruh


Dengan kondisi cuaca saat ini yang memiliki curah hujan tinggi menuntut saluran drainase
dapat bekerja dengan optimal sehingga tidak terjadi genangan pada jalan aset kabupaten
yang nantinya akan berpengaruh pada keadaan konstruksi jalan. Pada realita saat ini ketika
terjadi curah hujan yang tinggi terdapat titik-titik genangan pada jalan aset kabupaten
sehingga beresiko bagi pengguna jalan dan destruktif pada konstruksi jalan aspal. Tidak
adanya data arah laju aliran, volume konstruksi drainase dan kondisi eksisting yang berupa
saluran tertutup mengakibatkan lamanya proses penanganan kondisi genangan tersebut dan
dapat beresiko tidak terintegrasinya pembangunan saluran drainase dalam kota.

3.1.2 Analisis Model AKPL


Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang
akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang
jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K
(Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan.

Tabel 1 Angka Penilaian AKPL

Aktual 1 Pernah benar-benar terjadi


2 Benar-benar sering terjadi
3 Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5 Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
Kekhalayakan 3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
1 Masalah sederhana
2 Masalah kurang kompleks
Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan
3
Problematik solusi
4 Masalah kompleks
Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
5
solusinya
1 Masuk akal
2 Realistis
3 Cukup masuk akal dan realistis
Kelayakan
4 Masuk akal dan realistis
Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
5
pemecahan masalahnya

Tabel 2 Penilaian dengan Menggunakan AKPL

NO ISU A K P L TOTAL
1. Belum tersedianya keseluruhan data LHR
5 5 3 4 17
Jalan pada Aset Dinas PUTR
2. Manajemen penyimpanan data
4 2 4 3 13
administrasi yang kurang sistematis
3. Sering terlambatnya dokumen
administrasi kontrak yang dikerjakan oleh 4 2 5 3 15
penyedia jasa
4. Kurangnya pengendalian pengawasan
4 5 4 4 16
kegiatan pekerjaan jalan dan jembatan
5. Inventarisasi drainase jalan dalam kota
5 4 5 4 18
yang belum menyeluruh dan lengkap

3.1.3 Analisis Teknik USG


Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali untuk
dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan
menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

Tabel 3 Angka Penilaian USG

Urgency 1 Tidak penting


2 Kurang penting
3 Cukup penting
4 Penting
5 Sangat penting
Seriousness 1 Akibat yang ditimbulkan tidak
serius
2 Akibat yang ditimbulkan kurang
serius
3 Akibat yang ditimbulkan cukup
serius
4 Akibat yang ditimbulkan serius
5 Akibat yang ditimbulkan sangat
serius
Growth 1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang

Tabel 4 Penilaian USG

NO ISU U S G TOTAL
Inventarisasi drainase jalan dalam
1. kota yang belum menyeluruh dan 4 5 4 13
lengkap
Belum tersedianya keseluruhan data
2. 3 4 2 9
LHR Jalan pada Aset Dinas PUTR
Kurangnya pengendalian pengawasan
3. kegiatan pekerjaan jalan dan 4 4 3 11
jembatan

Anda mungkin juga menyukai