Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Angkatan : 61
Kelompok :4
Pendamping : Haeli, SE., M.Ak
Nama : David Robinson Sinaga, S.E
NIP : 19940712 202012 1 002
Jabatan : Auditor - Ahli Pertama
Instansi : Inspektorat Kabupaten Sumbawa Barat

1. Identifikasi Isu

Auditor merupakan jabatan seseorang yang menyatakan pendapat atas kewajaran dalam
semua hal yang material, posisi keuangan dan arus kas yang sesuai dengan aturan yang
berlaku dan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sebagai seorang auditor
tentunya banyak permasalahan yang terjadi di internal organisasi maupun eksternal organisasi
saat melakukan sebuah penugasan. Adapun pengalaman penugasan yang telah saya
laksanakan selama bekerja 10 (sepuluh) bulan sebagai auditor di Inspektorat yakni
melaksanakan audit ketaatan pada 1 sekolah dasar, 6 desa, 1 kecamatan, dan 2 organisasi
perangkat daerah di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam proses pelaksanaan
penugasan terdapat beberapa isu/permasalahan yang terjadi di internal dan eksternal
organisasi meliputi :
1. Adanya perbedaan pandangan/pendapat antara sesama auditor
2. Lokasi kerja yang sempit
3. Tidak taunya masyarakat akan tugas pokok dan fungsi dari inspektorat
4. Pemerintah desa tidak mengetahui adanya regulasi yang sudah ditetapkan baik di
tingkat daerah maupun pusat.
5. Adanya ketidakpatuhan dalam melakukan kewajiban penyetoran pajak
6. Pemerintah desa tidak mengetahui proses pengkodefikasian aset
7. Tata kelola BUM Desa tidak berpedoman dengan aturan yang berlaku.

2. Rumusan Isu
Dari identifikasi isu diatas, dapat ditarik beberapa isu yang memang sangat penting untuk
diselesaikan yang selanjutnya dapat dilakukan pemecahan masalah terkait isu yang timbul
diantaranya :
a. Belum optimalnya tata kelola BUM Desa.
b. Belum optimalnya media sarana informasi publik di Inspektorat Kabupaten Sumbawa
Barat.
c. Tidak patuhnya pemerintah desa dalam penyetoran pajak.
d. Kurangnya pemahaman pemerintah desa dalam melakukan kodefikasi pada aset desa.
e. Belum lengkapnya sarana dan prasarana dalam mendukung kinerja auditor.

3. Analisis Isu dengan APKL


Teknik tapisan menggunakan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak) dimana Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif. Kekhalayakan
artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Layak artinya Isu tersebut
masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Teknik tapisan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak) menggunakan
skala penilaian 1-5 dengan standar :
1. Tidak Aktual/Problematik/Khalayak/Layak,
2. Kurang Aktual/Problematik/Khalayak/Layak,
3. Cukup Aktual/Problematik/Khalayak/Layak,
4. Aktual/Problematik/Khalayak/Layak,
5. Sangat Aktual/Problematik/Khalayak/Layak.
Berikut terdapat lima isu yang akan dianalisis menggunakan teknik APKL antara lain :

No Analisis
Isu Jumlah
. Aktual Problematik Khalayak Layak
1 Belum optimalnya tata kelola
3 3 3 2 11
BUM Desa
2 Belum optimalnya media sarana
informasi publik di Inspektorat 5 4 4 4 17
Kabupaten Sumbawa Barat
3 Tidak patuhnya pemerintah desa
3 4 3 3 13
dalam pembayaran pajak
4 Kurangnya pemahaman 4 4 2 4 14
pemerintah desa dalam melakukan
kodefikasi pada aset desa
5 Belum lengkapnya sarana dan
prasarana dalam mendukung 3 2 2 3 10
kinerja auditor

4. Analisis Dampak Isu


Dampak dari belum optimalnya media sarana informasi publik yang tidak dilaksanakan
Inspektorat kabupaten Sumbawa Barat yaitu :

a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan publik yang ada di


Inspektorat;
b. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap Instansi Pemerintah karena informasi
yang belum maksimal sehingga menimbulkan rasa tidak percaya;
c. Kurang adanya dukungan dari masyarakat untuk memberikan pengaduan terhadap
ASN yang melakukan pelanggaran;
d. Kurangnya informasi akan berdampak pada penilaian oleh masyarakat atas kinerja
Inspektorat Kabupaten Sumbawa Barat;
e. Berdampak pada citra dan reputasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat;
f. Kurangnya pemberian masukan, saran, gagasan, dan/atau tindakan nyata dari SOPD
serta masyarakat;
g. Penurunan kualitas layanan di Inspektorat Kabupaten Sumbawa Barat.
5. Gagasan Pemecahan Isu
Dari dampak yang dapat ditimbulkan terkait belum optimalnya media sarana informasi
publik di Inspektorat Kabupaten Sumbawa Barat, penulis dapat memberikan gagasan
pemecahan dari isu terkait yaitu perlunya Inspektorat Daerah sebagai unsur pengawasan
penyelenggaraan pemerintah daerah untuk dapat memanfaatkan media sosial dalam
penyebarluasan informasi layanan publik serta kegiatan pengawasan APIP. Media sosial telah
banyak mengubah dunia tak terkecuali bagi Indonesia sendiri dimana perkembangan media
sosial merupakan peran dari digital networking dunia. Media sosial adalah
suatu media daring yang memudahkan para penggunanya untuk melakukan
interaksi sosial secara online. Teknologi media sosial telah diadopsi dengan cepat dan terus
meluas yang pada akhirnya manusia di dunia kian muda menemukan teman, mitra hingga
kemudahan akses informasi. Media daring yang sering digunakan saat ini adalah Instagram,
Facebook, YouTube, Twitter, dan lain sebagainya.
Penulis pada kesempatan ini akan menggunakan media sosial Facebook dan Instagram
dikarenakan jejaring sosial ini telah menjadi raksasa media sosial dunia. Berdasarkan data We
Are Social and Hootsuite, pengguna facebook di Indonesia mencapai 140 juta dan Instagram
mencapai 85 juta. Penggunaan dan pemanfaatan media sosial merupakan salah satu cara
dalam menyebarluaskan program dan kebijakan pemerintah serta berinteraksi dan menyerap
aspirasi masyarakat sehingga mencapai saling pengertian dan terjalinnya komunikasi untuk
kepentingan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Proses komunikasi karena
ketertarikan yang sama terhadap suatu hal akan cepat membangun opini publik yang
berdampak pada citra dan reputasi pemerintah. Oleh karena itu, pada masa sekarang dan akan
datang, pemerintah perlu memperhatikan peran media sosial serta terlibat secara aktif di
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai