Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU LATSAR CPNS

GELOMBANG 2 ANGKATAN IV KELOMPOK 1


ANALISIS ISU MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN
DI DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATAM

OLEH : TRY GINA RAMADHANI R, A.Md. Akun


NDH : 05

A. IDENTIFIKASI ISU

Beberapa isu-isu instansi yang terjadi di unit tempat saya bekerja adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kesadaran ASN dalam menjaga dan memelihara fasilitas/barang milik
negara yang digunakan
2. Rendahnya minat dan kesadaran ASN untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
3. Kurang aktif beroperasinya website atau media sosial resmi instansi

B. DESKRIPSI ISU

1. Rendahnya kesadaran dalam menjaga dan memelihara fasilitas/barang milik negara


yang digunakan di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam. Hal ini terbukti
dengan ada beberapa barang yang ditemukan dalam keadaan rusak berat, namun tidak
dilaporkan kepada pengurus barang untuk dilakukan pemusnahan barang. Serta barang
yang dipakai masih dalam kurun waktu yang singkat tapi sudah ditemukan dalam
keadaan rusak dan tidak dapat dipakai lagi. Barang- barang tersebut memang dipakai
untuk keperluan bekerja, akan tetapi dalam penjagaan dan pemeliharaannya kurang
maksimal sehingga cepat rusak dan tidak dapat digunakan kembali atau bisa diperbaiki
tetapi harga perbaikannya mahal setara dengan pergantian unit baru.
2. Rendahnya minat dan kesadaran ASN di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam
untuk ikut pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh instansi-intansi atau lembaga-
lembaga lain baik secara online maupun offline. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kali
bagian Umum dan Kepegawaian (UMPEG) menghimbau melalui whatsapp group
tentang jam pelajaran ASN yang dimana dapat diketahui melalui aplikasi SIMPEG
ternyata masih sangat kurang jauh dan belum memenuhi target dari 20 (dua puluh) jam
pelajaran dalam 1 tahun. Sementara kepala bagian umum dan kepegawaian tersebut
sudah sering membagikan beberapa kesempatan untuk ikut pelatihan melalui whatsapp
group.
3. Kurangnya keaktifan website atau portal resmi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota
Batam. Situs resmi instansi dapat diakses melalui : https://cipkataru.batam.go.id/ .
Namun pada saat dibuka, pada halaman struktur organisasi masih kosong. Halaman
laporan dan data juga kosong, serta halaman informasi juga masih kosong. Hal ini
menandakan kurangnya inisiatif pegawai pengelola di instansi untuk mengembangkan
situs tersebut dan memberikan informasi yang efektif melalui situs tersebut. Dan untuk
media sosial seperti facebook atau instagram tidak ditemukan akunnya sama sekali,
sehingga masyarakat tidak dapat melihat kegiatan-kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan oleh ASN dalam bekerja.

C. DAMPAK ISU

1. Dampak dari isu yang pertama yaitu rendahnya kesadaran dalam menjaga dan
memelihara fasilitas/barang milik negara yang digunakan adalah :
 Pegawai selaku pengguna barang, tidak dapat kepercayaan lagi untuk menggunakan
fasilitas atau barang milik negara
 Pegawai yang lain akan sulit melakukan permintaan barang yang baru
 Pengurus barang masih bertanggung jawab penuh atas status pemeliharaan barang

2. Dampak dari isu yang kedua yaitu rendahnya minat dan kesadaran ASN untuk ikut
pelatihan adalah :
 Kurangnya kemampuan intelektual ASN sehingga tidak dapat bekerja secara optimal
 ASN tidak mampu bersaing dengan orang-orang baru yang lebih melek teknologi

3. Dampak dari isu yang ketiga yaitu kurang aktif beroperasinya website atau media sosial
resmi milik instansi adalah :
 Masyarakat tidak dapat memantau dan menilai kinerja dari instansi
 Pegawai tidak dapat menyebarluaskan keunggulan instansi
D. KETERKAITAN ISU

1. Keterkaitan isu rendahnya kesadaran dalam menjaga dan memelihara fasilitas/barang


milik negara yang digunakan dengan manajemen ASN adalah keterkaitan dengan pengadaan
barang yang akan diajukan untuk pemenuhan kebutuhan barang baru. Apabila barang yang
lama tidak dijaga dengan baik, maka akan kesulitan mengajukan barang baru kembali.
2. Keterkaitan isu rendahnya minat dan kesadaran ASN untuk ikut pelatihan-pelatihan yang
diadakan oleh instansi-instansi atau lembaga-lembaga pelatihan adalah keterkaitan dengan
pengembangan karier ASN yang tidak bisa berkembang bahkan hanya stuck di posisi lama
saja. Sementara untuk pengembangan karier sangat dibutuhkan agar ASN bisa semakin naik
pangkat, golongan atau jabatannya. Hal ini berpengaruh juga dengan penghasilan yang akan
diterima oleh ASN tersebut.
3. Keterkaitan isu kurang aktif beroperasinya website atau media sosial resmi milik instansi
dengan smart ASN adalah tidak tercapainya literasi digital pemberian dan penyebar luasan
informasi mengenai perkembangan kegiatan ataupun aktifitas harian yang dilakukan oleh
instansi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak bisa memantau atau menilai hasil
pekerjaan, atau bahkan masih ada juga masyarkat yang belum mengetahui keberadaan serta
tidak familiar dengan instansi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam.

E. TEKNIK ANALISIS ISU

Alat analisis isu yang digunakan adalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Dengan
kriteria meliputi :

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis, serta ditindak lanjuti
2. Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas, lalu dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan terburuknya jika isu tersebut tidak segera
ditangani sebagaimana mestinya
Penilaian metode USG dilakukan dengan menggunakan tabel berikut ini :
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat mendesak Harus ditindak lanjuti dalam kurun waktu 1 Bulan
4 Mendesak Harus ditindak lanjuti dalam kurun waktu 3 Bulan
3 Cukup mendesak Harus ditindak lanjuti dalam kurun waktu 6 Bulan
2 Kurang mendesak Harus ditindak lanjuti dalam kurun waktu 1 Tahun
1 Tidak mendesak Harus ditindak lanjuti dalam kurun waktu >1 Tahun

Tabel 1 deskripsi kriteria urgency

Nilai Indikator Deskripsi Indikator


5 Sangat serius Dampak isu akan berpengaruh pada 1 unit kerja dan unit kerja
lain yang terkait
4 Serius Dampak isu akan berpengaruh pada 1 unit kerja
3 Cukup serius Dampak isu akan berpengaruh pada 1 sub bidang
2 Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada semua ASN
1 Tidak serius Dampak isu akan berpengaruh pada 1 ASN

Tabel 2 deskripsi kriteria seriousness

Nilai Indikator Deskripsi Indikator


5 Sangat cepat memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 bulan
4 Cepat memburuk Memburuk dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup cepat memburuk Memburuk dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang cepat memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak cepat memburuk Memburuk dalam kurun waktu >1 tahun

Tabel 3 deskripsi kriteria growth


No Penilaian Masalah Kriteria Jumlah Rangking
U S G
1 Rendahnya kesadaran ASN dalam menjaga dan 5 4 4 13 1
memelihara fasilitas/barang milik negara yang
digunakan
2 Rendahnya minat dan kesadaran ASN untuk 4 5 3 12 2
mengikuti pelatihan-pelatihan
3 Kurang aktif beroperasinya website atau media 3 4 3 10 3
sosial resmi instansi

Tabel 4 analisis isu menggunakan metode USG

Berdasarkan hasil analisa isu tersebut, dapat disimpulkan bahwa isu “rendahnya kesadaran
ASN dalam menjaga dan memelihara fasilitas/barang milik negara yang digunakan” yang
akan saya kembangkan untuk dicari akar penyebab dan gagasan ide penyelesaiannya.

F. PENYEBAB TERJADINYA ISU

Sistem Individu

Tidak ada SOP Lalai dan


pemakaian acuh
barang

Malas memelihara
Kurangnya pengendalian barang
dan pengawasan Rendahnya kesadaran
ASN menjaga dan
memelihara barang
milik negara
Kurangnya pengendalian
dan pengawasan

Tidak ada sosialisasi


perawatan barang

Lingkungan

Gambar 1 Analisis Fishbone


G. GAGASAN PENYELESAIAN ISU

Berdasarkan hasil analisis fishbone diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab
terbesar isu tersebut terjadi adalah kurangnya pengendalian dan pengawasan dari pihak-
pihak terkait di instansi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam. Beberapa gagasan
yang dapat disampaikan guna penyelesaian isu tersebut adalah :
1. Berkoordinasi dengan kepala dinas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
rutin terhadap penggunaan barang serta menetapkan SOP penggunaan dan permintaan
barang
2. Melakukan sosialisasi tentang tata cara pemeliharaan barang kepada pengguna barang
3. Menekankan kepada pengguna barang bahwa barang yang dipakai harus dijaga dan
apabila ada barang yang rusak sebelum pemakaian mencapai 12 bulan maka kerusakan
menjadi tanggung jawab pengguna barang dan pengguna barang memegang
konsekuensi sepenuhnya terhadap barang yang dipakai
4. Menghimbau para pengguna barang yang barang-barangnya sudah rusak untuk segera
melaporkan kepada pengurus barang agak dapat dilaporkan kepada sekretaris daerah
guna dilakukan pemusnahan

Anda mungkin juga menyukai