Anda di halaman 1dari 5

Penerapan protokol kesehatan di era new normal sering kali diabaikan, masyarakat

merasa virus sudah menjadi hal biasa sehingga banyak diantaranya tidak lagi mematuhi
aturan yang mewajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Beberapa
hal tersebut ditemukan di lapangan terutama bagi para pelaku ekonomi yang melaksanakan
kegiatan jual menjual barang dan jasa di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan Bhakti Karya Praja yang telah diselenggarakan memiliki maksud dan
tujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang sempat terganggu karena adanya virus
Covid-19. Pemulihan ekonomi mulai berjalan seiring dengan dibukanya akses perbelanjaan
baik itu pasar tradisional maupun pasar modern. Salah satu pasar terbesar di Kota Manado
yang melakukan kegiatan jual beli setiap hari selama 1x16 jam yakni Pasar Karombasan yang
berlokasi di Wanea. Pasar Karombasan sering ramai di padati oleh masyarakat, di dalam
pasar ini terdapat terminal angkutan kota. Adapun pasar modern yang paling banyak
dikunjungi di Kota Manado yakni pusat belanja Manado Town Square yang beroperasi 1x12
jam. Maka dari itu, kegiatan Bhakti Karya Praja berfokus pada protokol kesehatan antara
pedagang dan pembeli guna untuk kemajuan ekonomi pasca pandemi, rangakaian kegiatan
diantaranya meliputi:

1.1 Pembagian Tempat Cuci Tangan

Pembagian tempat cuci di tangan di Pasar Karombasan di letakkan pada jalan masuk
keluar pengunjung. Penempatan yang strategis dimana masyarakat bisa memanfaatkan
sarana cuci tangan dengan baik sebelum melakukan jual beli barang dan jasa. Berdasarkan
koordinasi langsung dengan pengelolah pasar, maka diharapkan dengan adanya tempat cuci
tangan, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan di area perbelanjaan.
Gambar 1. Penyerahan Tempat Cuci Tangan Kepada Pengelolah Pasar di
Pasar Karombasan, Wanea, Kota Manado

1.2 Pembagian Masker

Memakai masker merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan guna untuk
pencegahan penanggulangan virus covid-19. Melihat banyaknya masyarakat yang sudah
lalai dalam menggunakan masker, maka adapun target lokasi pembagian yang menjadi
sasaran yakni di kawasan yang padat dengan aktivitas jual beli. Sebanyak lima ratus masker
dibagikan kepada seluruh masyarakat yang beraktivitas di area belanja Pasar Karombosan
dan Kawasan Megamall. Pembagian masker meliputi pedagang, pembeli, anak-anak, tukang
parker, penumpang, pengelola pasar hingga masyarakat yang berada di daerah kawasan
terminal.

Gambar 2. Pembagian Masker di Pasar Karombasan Dan Kawasan Mega


Mall, Kota Manado

Masker yang dibagikan kepada masyarakat, dianjurkan untuk langsung dipakai agar
dapat diaplikasikan dengan baik. Setelah pembagian masker, masyarakat menjadi sadar akan
pentingnya memakai masker di era new normal, dorongan dan ajakan yang dilakukan untuk
memakai masker menjadi bagian dari tujuan pelaksanaan kegiatan bhakti karya praja dimana
dapat menyeimbangkan pemulihan ekonomi dengan tetap patuh protokol kesehatan.

1.3 Pembagian Handsanitizer

Pentingnya mencuci tangan menjadi komponen penting dalam menanggulangi


penyebaran virus covid-19. Selain tempat cuci tangan yang dibagikan, adapula handsanitizer
yang praktis dengan ukurannya yang mudah diletakkan pada setiap tempat yang sempit.
Peletakkan handsanitizer sangat memperhatikan keadaan sosial masyarakat dimana, terdapat
banyaknya orang dalam satu cakupan daerah aktivitas sehingga memungkinkan tempat cuci
tangan kurang cocok dibandingkan dengan handsanitizer.

Gambar 3. Pembagian Handsanitizer di Loket Pelabuhan Dan Pedagang Kaki di


Lima, Kota Manado

Melihat dibukanya kembali beberapa akses untuk kendaraan beroda empat yang
membawa angkutan barang sandang dan pangan untuk dikirim melalui jalur kapal laut, maka
perlu adanya handsanitizer sebagai alat yang praktis diletakkan pada loket tiket masuk kendaraan
di pelabuhan Manado. Dari sisi lain, pemenuhan ekonomi bagi para pedagang kaki lima harus
mendapat perhatian yang cukup, oleh sebab itu handsanitizer perlu diletakkan guna untuk
mengurangi resiko penyebaran covid-19.

1.4 Distribusi Stiker Covid-19

Berbagai macam cara dilakukan oleh pemerintah agar dapat mengajak masyarakat patuh
akan protokol kesehatan. Salah satu ide dan gagasan yang dituangkan dalam kegiatan yang
diselenggarakan yakni anjuran pemerintah dibuat menarik dengan trend agar diminati oleh
masyarakat. Secara sadar, kegiatan ini telah membawa dampak yang baik bagi masyarakat di
sektor perekonomian.
Gambar 4. Distribusi Stiker Covid-19 di Pasar Karombasan Dan Terminal
Karombasan, Kota Manado

Distribusi stiker dilakukan pada pedagang Pasar Karombasan dan kepada angkutan dari
dalam maupun dari luar kota yang mengangkut penumpang maupun barang dagangan untuk
diperjualbelikan di Pasar Karombasan. Adapun, stiker dibagikan kepada pengunjung yang berada
di kawasan pasar yang sudah berbelanja. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat dalam mendukung pemulihan ekonomi di era new normal.

1.5 Penyemprotan Disinvektan

Penyemprotan cairan disinfektan sterilisasi. Disinfektan merupakan proses


dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik
virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Sasaran penyemprotan yakni ruko-ruko
penjualan di Perkamil, Kota Manado. Penyemprotan ini dilakukan pada pagi hari disaat sebelum
jam kerja dimana area ruko masih dalam keadaan sepi. Dalam melakukan kegiatan ini, seorang
anggota dari kelompok kami wajib mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai Standar
Operasi Prosedur (SOP) penyemprotan covid-19.

Gambar 5. Penyemprotan Disinvektan di Ruko Perkamil, Kota Manado


Penyemprotan dilakukan atas kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Manado yang membantu memfasilitasi peralatan penyemprotan
disinvektan. Kegiatan ini berlangsung dengan baik, serta sasaran ruko sepajang tujuh puluh
meter dapat diakukan dengan efisiensi waktu yang baik.

1.6 Pengawasan Vaksinasi

Target pemerintah dalam program vaksinasi di Indonesia diharapkan akan selesai pada
bulan Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai