PENDAHULUAN
jasa yang didasari kesepakatan antara kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut
yang tidak langsung, karena pedagang dan pembeli tidak bertemu secara
langsung. Apabila pedagang dan pembeli tidak bertemu secara langsung, maka
lingkup yang luas. Selain itu, perdagangan makro juga mencangkup ekonomi
sendiri lebih condong kepada sebuah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
mikro ini adalah UMKM atau biasa disebut dengan Usaha Masyarakat Kecil
sekitar kita, dan produk produknya pun bisa dengan mudah untuk ditemui.
Sebagai contoh, pada toko indomaret kita bisa menjumpai area area khusus
makanan ringan, dan ditempatkan di area yang baik dan lumayan sering untuk
dilalui oleh konsumen. Peritel besar ikut serta memasarkan UMKM agar dapat
seluruh dunia, bahkan WHO telah mengumumkan bahwa virus ini adalah
pandemi. Dalam rangka menekan laju penyebaran virus ini, WHO (World
or sneeze in your bent elbow - not your hands!, Avoid touching your eyes,
nose and mouth, Limit social gatherings and time spent in crowded places,
Avoid close contact with someone who is sick, and Clean and disinfect
frequently touched objects and surfaces. Anjuran WHO yang berisikan Limit
banyaknya UMKM gulung tikar akibat tidak bisa bertahan ditengah pandemi
virus ini.
1
COVID-19 advice - Protect yourself and others | WHO Western Pacific diakses pada 10
September 2021 pukul 10:00 WIB
Dampak buruk sudah dialami oleh pelaku UMKM. Mereka umumnya
tidak memiliki kesadararan merek atau brand awareness yang kuat. Mereka
mayoritas akan menjual produk dari segi fungsi saja, bukan dari merek dan
bukan dari kedua jenis tersebut. Merek fungsional (functional brand) adalah
hanya terfokus dalam bagaimana cara mereka menjual produk secara cepat
sudah memiliki nama besar atau branding kuat dimata konsumen. Tetapi hal
itu dapat disiasati dengan menjual produk produk mereka di area yang baik
seperti area yang memiliki laju pergerakan konsumen yang cukup tinggi atau
area yang memiliki jumlah kunjungan yang tinggi. Umumnya produk produk
UMKM akan diselipkan di toko toko yang lebih besar atau peritel besar.
Masuknya produk produk UMKM pada peritel besar adalah hasil dari
corporate citizenship dan good business ethics dari sebuah entitas bisnis2.
perusahaan juga dapat diwujudkan dengan menyerap tenaga kerja dari warga
di lingkungan perusahaan.
berupa Casing Hp, Tripod, Tempered Glass, memory, dll. Selain aksesoris
telepon genggam, toko ini juga menjual produk telepon genggam dengan
merek terkemuka seperti Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, dll. Untuk aksesoris
Toko Super Dazzle memiliki produk yang sama, tetapi memiliki ukuran yang
relatif lebih besar dan memiliki kategori produk yang lebih banyak daripada
toko Dazzle. Salah satu kategori produk yang tidak ada di toko Dazzle adalah
khusus peralatan rumah tangga berada di lantai 2 toko. Hal serupa juga terjadi
di toko Super Dazzle Jakal yang juga menawarkan produk peralatan rumah
tangga pada lantai 2 mereka. Kategori peralatan rumah tangga masih terbilang
baru di toko Super Dazzle Gejayan dan Super Dazzle Jakal. Hal ini menarik,
tetapi menghadirkan kategori produk yang diluar dari kategori yang eksis.
rumah tangga seperti; kompor gas, alat alat masak, alat alat kebersihan, dll.
Selain alat alat tersebut, ada juga diselipkan produk produk UMKM juga.
Salah satu produk UMKM yang ditawarkan pada area tersebut adalah bawang
goreng. Produk ini ditawarkan pada pertengahan 2021 dan dikemas dengan
wadah berupa toples plastik, tetapi tidak ditempelkan label apapun pada
produk ini. Selain bawang goreng, masih banyak produk produk UMKM lain
yang ditawarkan pada area peralatan rumah tangga. Fenomena ini adalah hal
produk produk UMKM pada rak rak toko mereka. Bisa jadi fenomena ini
produk produk UMKM pada setiap toko mereka agar UMKM dapat
kesadaran merek yang tinggi. Kesadaran merek yang mereka miliki adalah
sebagai toko yang menjual aksesoris telepon genggam dengan harga yang
murah.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi konsep CSR dazzle dalam memasarkan
produk UMKM
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi konsep CSR
4. Manfaat Penelitian
4.1. Manfaat Praktis
Pada penelitian ini, peneliti berharap penelitian ini dapat digunakan
karena itu, umumnya ada beberapa perusahaan yang memiliki CSR. Bagian
dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penelitian ini akan memiliki
manfaat besar, salah satunya untuk mengetahui efektif dan tidaknya program
yang dikeluarkan oleh seorang CSR terhadap masyakat. Pada penelitian ini,
seorang CSR yang baik. Sehingga apabila seseorang akan menjadi seorang
CSR, maka diharapkan orang tersebut mengetahui tata cara yang benar dalam
membuat sebuah program dari CSR adalah sesuatu hal yang penting bagi
masyarakat. Jadi, dengan adanya CSR dapat digunakan oleh perusahaan dalam
dapat diketahui juga bagaimana tingkat efektifitas dari progam CSR yang
CSR.
5. Metode Penelitian
5.1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang berjenis deskriptif kualitatif. Jenis
atau suatu kejadian dengan mencari data dengan cara melakukan pengumpulan
data sampai sedetail detailnya. Apabila data yang dikumpulkan sudah cukup
atau sebuah kejadian yang sedang terjadi, maka sudah tidak diperlukan lagi
berdasarkan data-data dan hasil observasi, maka peneliti juga menyajikan data,
tidak pula menguji hipotesis, serta tidak terpaku pada teori. Dengan demikian
3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. VIII,
2007), h. 44
5.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di toko Super Dazzle Gejayan yang
ditentukan berdasarkan dari judul yang ditentukan oleh peneliti sendiri. Lokasi
ini dinilai pas dibanding lokasi lain yaitu Toko Super Dazzle Jakal karena
lokasi ini dianggap lebih agresif dalam menjual produk produk UMKM.
subjek penelitian. Pada toko super dazzle terdapat banyak pelaku UMKM
yang menjajakan produk mereka di rak rak etalase hingga di tenda belakang
Observasi langsung
penelitian. Untuk data primer pada penelitian ini nantinya berupa wawancara ,
dan dokumentasi.
6.1.1. Wawancara
6.1.2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diproses melalui
memantau aktivitas yang terjadi pada toko dazzle, dan melihat tinggi
di etalase toko.
6.2.1. Observasi
dalam melakukan olah data dari data yang diperoleh sehingga didapatkan hasil
dan observasi diperoleh, maka peneliti akan merekapnya dan memproses data
menerus sampai pada akhirnya data yang didapatkan berada pada titik jenuh.
anlisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive
kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan Huberman, 2007: 16). Menurut
Mantja (dalam Harsono, 2008: 169), reduksi data berlangsung secara terus
adalah berupa ringkasan dari catatan lapangan, baik dari catatan awal,
Harsono, 2008: 169) menyatakan bahwa sajian data berupa narasi kalimat,
kesimpulan sementara.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Implementasi
1. Pengertian Implementasi
suatu sistem. Implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
2.
Definisi CSR menurut (Petkoski and Twose 2003) yaitu sebagai komitmen
digunakan untuk merujuk pengertian CSR. CSR walau masih sangat sedikit
tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan Peraturan Menteri Negara Badan
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, khusus untuk
2.3
2.4
2. Penelitian Terdahulu
Sebelumnya, penelitian seperti ini tidak tgerlepas dari penelitian
sebelumnya. Pada penelitian sejenis ini, sebelumnya para peneliti telah
melakukan kajian terhadap implementasi dari program yang dibuat oleh CSR
terhadap masyarakat. Sehingga akan dibutuhkan penelitian sebelumnya untuk
dijadikan acuan oleh penelitian yang akan peneliti lakukan.peneliti akan
melakukan penelitian mengenai, “Implementasi Konsep CSR Dazzle Dalam
Memasarkan Produk UMKM Di Yogyakarta. berdasarkan hasil penelusuran
dari peneliti mengenai temuan penelitian sejenis yang pernah dilakukan, maka
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Selain kedua penelitian tersebut, Lita Winda Sari Br Ginting juga pernah
melakukan penelitian serupa dengan objek UMKM. tetapi yang membedakan
penelitian ini dengan yang sebelumnya adalah tindakan yang dilakukan oleh
PT. Toba Pulp Lestari Tbk terhadap UMKM hanya sekedar melakukan
pembinaan. Jadi perusahaan tersebut tidak melakukan bantuan modal terhadap
UMKM, dan juga tidak turut serta dalam meningkatkan kualitas dari produk
UMKM. Sehingga, dikarenakan tindakan dari perusahaan tersebut hanya
sekedar melakukan pelatihan, maka kondisi UMKM yang ada tidak
mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
3. Kerangka Pemikiran
Penggunaan CSR dalam beberapa tahun ini telah menjadi sebuah topik
hangat yang terus menjadi perbincangan oleh perusahaan perusahaan besar.
CSR atau Corporate Social Responsibility bertugas untuk menjaga hubungan
antara perusahaan dengan lingkungan sosial dalam bentuk kontribusi
perusahaan dengan tujuan untuk membangun ekonomi masyarakat sekitar
tempat perusahaan tersebut berada. Menurut (Kotler & Nance, 2005) CSR
didefinisikan sebagai komitmen korporasi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar melalui kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi
sumber daya korporasi. Sedangkan menurut (Widjaja & Yeremia, 2008) CSR
merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan
Terbatas) dengan segala hal (stake-holders) yang secara langsung maupun
tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin
keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan
tersebut. Adapun definisi lain dari CSR menurut World Business Council for
Sustainable Development yang mengartikan CSR sebagai komitmen bisnis
untuk memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan
dengan memperhatikan para karyawan dan keluarganya, masyarakat sekitar
serta publik pada umumnya guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
CSR
PERUSAHAAN UMKM
IMPLEMENTASI
4. Kajian Teoritis
2.1 Definisi CSR (Corporate Social Responsibility)
CSR sendiri adalah sebuah singkatan dari (Corporate Social
Responsibility). Ada banyak definisi dari CSR, tetapi ada 1 Definisi CSR
yang cukup terkenal dan diungkapkan oleh Carol (1991). Carroll (1991)
mendefinisikan CSR kedalam 4 bagian yaitu : tanggung jawab ekonomi
(economic responsibilities), tanggung jawab hukum (legal
responsibilities), tanggung jawab etis (ethical responsibilities), tanggung
jawab filantropis (philanthropic responsibilities).
Dalam memberikan sebuah definisi, Carol juga menggambarkan
bagian CSR kedalam sebuah piramida. Carroll menggambarkan keempat
bagian CSR tersebut kedalam bentuk menyerupai piramid. Piramida CSR
didasari oleh tanggung jawab ekonomi (economic responsibilities)
sebagai dasar untuk tanggung jawab yang lain. Pada saat yang bersamaan
perusahaan juga diharapkan untuk mematuhi hukum yang berlaku, karena
hukum adalah himpunan berbagai peraturan menjadi undang-undang yang
dapat diterima masyarakat atas perilaku yang dapat diterima dan yang
tidak dapat diterima, dan hal tersebut disebut juga dengan legal
responsibilities. Lalu, perusahaan juga harus bertanggung jawab sesuai
dengan asas perilaku yang disepakati secara umum atau ethical
responsibilities. Dan diakhiri dengan, perusahaan diharapkan untuk
berperilaku menjadi perusahaan yang baik (good corporate citizen)
CSR dapat dibedakan menjadi 3 jenis (Lantos, 2001), yaitu:
a. Ethical Corporate Social Responsibility adalah perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan
atau sosial kemasyarakatan akibat kegiatan bisnis perusahaan.
b. Althruistic Corporate Social Responsibility adalah aktivitas sosial
perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat tanpa terkait langsung dengan keputusan
perusahaaan.
c. Strategic Corporate Social Responsibility adalah aktivitas perusahaan
ditujukan untuk meningkatkan citra perusahaan pada target pasarnya
guna meningkatkan pendapatan perusahaan.
Dalam melakukan pengukuran kinerja CSR, peneliti akan menggunakan
GRI Index. GRI Index adalah indeks pengungkapan CSR perusahaan
dalam laporan keberlanjutan atau annual report berdasarkan GRI
Guideliness. GRI merupakan singkatan dari Global Reporting Initiative.
GRI Index adalah sebuah kerangka pelaporan untuk membuat
sustainability report yang terdiri atas prinsip-prinsip pelaporan, panduan
pelaporan dan standar pengungkapan (termasuk di dalamnya indikator
kinerja). Kategori Pengungkapan CSR menggunakan standar dari GRI
terdiri dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial
sebagai dasar sustainability reporting (Dahlia Dan Siregar 2008). Dalam
GRI berisi beberapa indikator yaitu :
a. Indikator Kinerja Ekonomi
b. Indikator Kinerja Lingkungan
c. Indikator Kinerja Tenaga Kerja
d. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia
e. Indikator Kinerja Sosial
f. Indikator Kinerja Produk
a. Dimensi Lingkungan
Dimensi lingkungan ini merepresentasikan tindakan CSR yang
memiliki keterkaitan dengan lingkungan seperti membuat program
yang memiliki tujuan untuk menjaga atau memperbaiki lingkungan.
Salah satu program yang bisa dilakukan dalam dimensi ini adalah
membuat kampanye atau ajakan untuk menanam pohon. Apadun
program lain yang bisa dilakukan yaitu dengan pembangunan pusat
pengolahan limbah.
b. Dimensi Sosial
Dimensi sosial merupakan dimensi yang memiliki arti berupa
hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Dimensi ini dapat
dicontohkan sebagai tindakan perusahaan yang memberdayakan
masyarakat. Sebagai contoh perusahaan memberikan KUR (Kredit
Usaha Rakyat) dengan Bungan yang kompetitif terhadap lingkungan
sosial tempat perusahaan tersebut berada.
c. Dimensi Ekonomi
Dimensi Ekonomimerupakan dimensi yang berisikan tentang dampak
atau timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat pada bidang
ekonomi. Pada dimensi ini dapat dicontohkan bahwa perusahaan dapat
membuka lapangan kerja yang dikhususkan atau diperuntukkan untuk
masyarakat sekitar perusahaan tersebut. tindakan ini sama saja seperti
memberdayakan masyarakat agar masyarakat mendapatkan pekerjaan
yang layak sehinga mengangkat keadaa perekonomian masyarakat
tempat perusahaan tersebut berada.
d. Dimensi Stakeholder
Dimensi stakeholder atau pemangku kepentingan. Pada dimensi ini
CSR dituntut oleh para stakeholders untuk mendapatkan citra yang
baik dari khalayak.
e. Dimensi Voluntir Murni
Dimensi voluntir murni memiliki definisi berupa tindakan CSR yang
tidak ditentukan oleh hukum. Sebagai contoh tindakan dimensi
voluntir murni adalah berdasarkan nilai nilai etika yang berada diluar
hukum atau sebuah tindakan sukarela. Tindakan CSR yang
berhubungan dengan voluntir murni adalah penggalangan dana.
4
Journal PERAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAMREVOLUSI INDUSTRI 4.0 oleh
Eka Megawati
Adapun jurnal lain yang menjelaskan peranan dari Corporate
Social Responsibility (CSR). Jurnal tersebut dibuat oleh Deasy Wulandari
dengan judul Peranan Corporate Social Responsibility Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mengurangi Kemiskinan. Pada jurnal
tersebut., Deasy Wulandari menyimpulkan bahwa pelaksanaan CSR yang
sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan harus mendapatkan apresiasi.
Program CSR tersebut tidak hanya untuk menarik simpati dari konsumen,
tetapi harus memiliki makna sebagai sebuah kewajiban dari perusahaan
kepada masyarakat dengan tujuan untuk membantu masyarakat di
lingkungan sosialnya.
Apabila CSR dilaksanakan secara terfokus, dan dilakukan integrasi
yang baik diantara pihak pihak yang memiliki keterkaitan, maka
dipercaya tingkat kemiskinan di Indonesia dapat berkurang. Yang perlu
digaris bawahi adalah pemahaman mengenai CSR yang hanya dilakukan
oleh perusahaan perusahaan besar saja adalah hal yang tidak bisa
dibenarkan. Perusahaan skala menengah bahkan mikro sesungguhnya
juga dapat melakukan program CSR juga. Perusahaan skala menengah
hingga mikro dipercaya dapat melakukan tindakan CSR dengan cara
mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak perlu dipertanyakan lagi
perusahaan mana sajakah yang harus melakukan program CSR. Setiap
perusahaan seharusnya dapat melaksanakan program CSR, baik itu
perusahaan besar maupun skala mikro. Tindakan CSR merupakan sebuah
tanggung jawab mutlak oleh perusahaan Dlam melaksanakan
kewajibannya dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
khususnya masyarakat yang memiliki domisisli yang cukup dekat dengan
lokasi dimana perusahaan tersebut berada. Dengan dilakukannya tindakan
CSR maka perusahaan memiliki dampak positif kepada masyakarat yaitu
memiliki peran untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dengan
cara meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar5.
5
Jurnal Peranan Corporate Social Responsibility sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk
mengurangi kemiskinan oleh Deasy Wulandari.
Dalam sebuah perusahaan yang besar, CSR atau corporate social
responsibility memiliki peran yang cukup penting dalam menjaga
harmonisasi antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Aktivitas CSR
(corporate social responsibility) yang dijalankan oleh perusahaan dapat
menjadi salah satu strategi dalam peningkatan membenarkan dengan sah
keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat dan peningkatan
reputasi baik perusahaan. Dalam pelaksanaannya, CSR oleh perusahaan
memiliki orientasi dari dalam lalu keluar perusahaan, yang bearti aktivitas
dari CSR akan dikelola secara langsung oleh perusahaan. Hal tersebut
dilatar belakangi oleh kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya,
seorang CSR harus juga menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan
benar, oleh karena itu antara tata kelola perusahaan dengan CSR akan
saling berkaitan satu sama lain.
The World Business Council for Sustainable Development
memberikan definisi mengenai CSR yaitu sebagai komitment perusahaan
untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja
dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal,
dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan. CSR adalah salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh
perusahaan maupun pengusaha dalam pembangunan yang berkelanjutan
untuk melakukan program pengembangan terhadap masyarakat dalam
bentuk kepedulian yang dilakukan melalui pemeliharaan sumber daya
manusia masyarakat sekitar yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat sekitar dimana tempat usaha tersebut berada. Pengembangan
CSR dapat dilakukan dengan koridor Tri Bottom Line yang memiliki
cakupan unsur sosial, ekonomi, hingga lingkungan. Sebagai mana contoh
dari tindakan CSR ini berupa melakukan pemberdayaan masyarakat
dalam bentuk akses untuk menjual barang barang hasil karya masyarakat
sekitar atau umumnya dikenal sebagai UMKM pada bagian etalase toko.
Seperti menjual pernak Pernik yang diproduksi oleh UMKM sekitarnya.
Sebelumnya Ernest and Young pernah mengemukakan bahwa
sebuah perusahaan harus memiliki 4 tanggung jawab utama terhadap
karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungan. Atas dasar itu, maka
perusahaan dapat membentuk program CSR yang sempurna. Adapun
terdapat 9 program kerja yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan CSR diantaranya;
1. Employee Programs
Dalam sebuah perusahaan, keberadaan karyawan yang
berkualitas adalah salah satu aset dalam keberlangsungan usaha
mereka. Hal ini akan berakibat pada perhatian khusus terhadap
seluruh sumber daya manusia yang berada pada lingkungan
perusahaan. Dalam rangka mendapatkan kualitas sumber daya
manusia yang baik, maka diperlukan juga program kerja yang
berdampak pada pengembangan kompetensi sumber daya
manusia, selain itu perlu juga dilakukan program yang
menjamin kesejahteraan sumber daya manusia pada perusahaan
tersebut. sebagai contoh pemberian benefit berupa bonus,
kenyamanan tempat kerja, pemberlakuan jam kerja yang sesuai
dengan aturan, jaminan Kesehatan hingga gaji yang layak
kepada seluruh sumber daya manusia yang ada. Selain hal hal
tersebut, diperlukan juga program promosi atau kenaikan
jabatan agar menumbuhkan semangat kerja yang tinggi.
2. Community and Broader Society
Umumnya hampir semua perusahaan memiliki program pada
aspek ini. Program yang dilaksanakan oleh perusahaan salah
satunya adalah pemberdayaan masyarakat. Masyarakat dapat
diberdayakan melalui banyak cara, yaitu dengan menerima
masyarakat sekitar sebagai karyawan,
Mayoritas perusahaan memiliki aktivitas dalam area ini, salah
satunya adalah melalui pemberdayaan masyarakat yang intinya
adalah bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha
mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka
(Shardlow, 1998 dalam Ambadar, 2008). Implementasi
pemberdayaan masyarakat melalui: a. proyek-proyek pembangunan
yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh dukungan
dalam memenuhi kebutuhan. b. kampanye dan aksi sosial yang
memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh
pihak-pihak lain yang bertanggung jawab.
3. Environtment Programs
Adalah sebuah program yang dilakukan perusahaan dalam
aspek pemeliharaan lingkungan. Sebagai contoh perusahaan
tersebut memiliki pengelolaan limbah yang sudah sesuai
dengan aturan yang berlaku, dan tidak mencemari lingkungan.
Selain itu, perusahaan dapat melakukan program ini dengan
memproduksi barang barang yang ramah lingkungan sperti
mudah diurai dan tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat
4. Reporting and Communications Programs
Dalam melakukan tindakan CSR, umumnya perusahaan akan
membuat laporan mengenai program tersebut secara berkala.
Laporan dapat dibentuk dengan interval harian, mingguan,
bulanan hingga tahunan. Hal ini diperlukan dalam tindakan
CSR karena dengan adanya sebuah laporan, maka program
CSR yang dijalanan dapat dipertanggung jawabkan dan
memiliki bukti riil bahwa perusahaan telah benar benar
melakukan program CSRnya dengan benar.
5. Governance or Code of Conduct Programs
Perusahaan memfokuskan kegiatan sosial yang memang sudah
ditetapkan oleh aturan yang diatur langsung oleh pemerintah.
Hal penting dalam CSR adalah bagaimana dibentuk
kesepakatan antara stakeholder, pemerintah, msayarakat, dan
dunia usaha dalam membuat regulasi yang memang sudah
disepakati oleh semua pihak dalam rangka menjaga efektifitas
CSR. Hal tersebut dapat diartikan bahwa diperlukan sekali
undang undang atau aturan yang dibentuk dengan tujuan untuk
mengatur program CSR pada level mikro hingga makro agar
program CSR tersebut tepat sasaran. Selain itu akan diperlukan
juga standar penilaian keberhasilan program CSR dan juga
koordinasi antara stakeholder, pemerintah, msayarakat, dan
dunia usaha dalam rangka melancarkan program CSR yang
diberlakukan.
6. Stakeholder Engagement Programs
Program tersebut adalah upaya dalam menciptakan, “effective
engagement programs” sebagai kunci utama dalam meraih
kesuksesan dalam strategi program CSR dan sustainability
strategy.
7. Supplier Programs
Dalam ekosistem sebuah perusahaan, diperlukan juga program
yang berfungsi untuk membina hubungan baik antara
perusahaan denga mitra bisnisnya. Hal ini dapat dilakukan
melalui pengelolaan pasokan produk dari produsen atau
supplier kepada perusahaan atau pedagang. Adapun hal yang
lain yang dapat dilakukan berupa membuat jaringan bisnis yang
kuat antara perusahaan dengan supplier. Hubungan baik yang
dibina ini mencangkup unsur kepercayaan, komitmen hingga
pembagian informasi antara perusahaan dengan penyedia
produk atau supplier.
8. Customer/Product Stewardship Programs
Dalam menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen, perusahaan
perlu untuk memperhatikan setiap keluhan dari konsumen.
Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan kualitas
produk yang mereka tawarkan. Umumnya perusahaan
memberikan jaminan kualitas produk dalam bentuk garansi
atau layanan after sales yang baik. Sehingga konsumen akan
terus membeli produk di toko tersebut, dan keberlangsungan
perusahaan akan semakin baik kedepannya.
9. Shareholder Programs
Program yang dilakukan berupa peningkatan “share value”
bagi shareholder dikarenakan shareholder merupakan prioritas
bagi perusahaan.
BAB III
OBJEK PENELITIAN
Toko Dazzle sendiri adalah sebuah perusahaan merek dagang yang cukup
terkemuka di kalangan masyakarat Yogyakarta terlebih untuk mahasiswa dan
mahasiswi yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya. Dalle sendiri
sejatinya tergolong dalam perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan
yang menawarkan barang barang berupa aksesoris telepon genggam hingga
peralatan elektronik. Pada mulanya Dazzle didirikan sejak tahun 2003 dan
berlokasi di jalan timoho. Dalam kurun waktu 6 bulan, Dazzle memindahkan
tokonya ke Jalan Kaliurang kilometer 4,5, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281. Toko tersebut
dipindahkan ke lokasi baru dengan tujuan untuk kemudahan dalam melayani
target pasar yang dikehendaki oleh perusahaan. Dengan dibukanya toko di
jalan kaliurang, maka diharapkan toko Dazzle dapat lebih mudah ditemukan
oleh masyarakat.
Pada mulanya toko Dazzle hanya memiliki toko yang berukuran kecil.
Meskipun ukuran toko tersebut kecil, tetapi toko tersebut menyediakan
aksesoris telepon genggam hingga bermacam macam alat elektronik. Seiring
berjalannya waktu, toko Dazzle terus mengalami perkembangan dan memulai
untuk membuka cabang di Yogyakarta, tepatnya berada di jalan Moses
Gatotkaca dan di Ramai Family Mall Yogyakarta. Akan tetapi, dikarenakan
kedua cabang baru tersebut perkembangannya tidak sesuai dari ekspetasi,
maka pihak Dazzle memutuskan untuk menutup kedua cabang tersebut, dan
pada akhirnya Dazzle memutuskan untuk fokus mengembangkan tokonya
yang berada di jalan kaliurang kilometer 4,5.
Pada tahun 2008, Dazzle juga membuka cabang lagi yang berlokasi di
Jalan Gejayan dengan nama DazzleTM.. Sekalipun terjadi perbedaan nama,
tetapi perbedaan tersebut tidak memberikan perbedaan apapun dari toko yang
sebelumnya. Lalu pada tahun 2021, Dazzle kembali membuka cabang barunya
yang berlokasi di Jalan Affandi No. 20, Soropadan, Condongcatur, Kec.
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281. Toko baru
tersebut berlokasi tidak jauh dari toko yang lama, dan hanya berjarak sekitar
500 meter di utara toko yang lama. Meskipun di jalan affandi ada 2 toko
Dazzle, tetapi kedua toko tersebut memiliki sedikit perbedaan yang dimana
toko yang lama tidak menjual alat alat rumah tangga, sedangkan toko yang
baru memiliki nama Super Dazzle yang menawarkan barang berupa peralatan
rumah tangga. Selain itu toko Super Dazzle Gejayan juga memiliki lahan
parker yang cukup luas disbanding toko dazzle lainnya. Toko Super Dazzle
Gejayan juga menyajikan tempat khusus yang menjual makanan bernama
Warung dazzle yang berlokasi di parkiran belakang toko tersebut.
Pada tahun 2022 dazzle kembali membuka cabang baru yang berlokasi di
jalan godean, tepatnya di Jl. Godean No.KM 9, Area Sawah, Sidoagung, Kec.
Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55564. Yang
membedakan toko tersebut dengan toko yang lain adalah, toko di jalan godean
tidak menawarkan alat alat rumah tangga dan lebih fokus terhadap penjualan
telepon genggam hingga aksesoris telepon genggam. Selain di Yogyakarta,
Dazzle juga pernah membuka tokonya di Semarang, tepatnya di Ruko
Peterongan Plaza Blok. C1, Jl. MT. Haryono 719, Wonodri, Semarang
Selatan, Kota Semarang, 50242.
Dazzle adalah sebuah bentuk usaha milik pribadi dan sudah terbentuk CV
dengan nama CV Trakasindo Megatama. Dalam melakukan pemilihan nama,
pihak CV Trakasindo Megatama sendiri memilih nama Dazzle karena dirasa
mudah diingan dan terdengar unik di mata konsumen. Dazzle juga memiliki 4
cabang yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta karena Yogyakarta
memiliki banyak kampus atau universitas yang tentunya berkaitan dengan
target pasar yang ditentukan yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang berdomisili
di Yogyakarta dan sekitarnya. Dalam menggelar tokonya, tak lupa Dazzle
menyediakan tempat parkir yang memadai dan disertai tarif parkir yang
kompetitif, sebagai contoh tarif parkir motor dipatok 1000 disemua toko.
Dazzle juga selalu memastikan kalua barang yang mereka tawarkan memiliki
harga yang cukup kompetitif, sehingga dapat dijangkau oleh target konsumen
mereka. Tak lupa Dazzle juga terus menjaga ketersediaan barang mereka agar
tidak kehabisan varian maupun stok, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
maupun keinginan konsumen.
Setiap perusahaan pasti memiliki Visi dan Misinya masing masing. Untuk
Dazzle sendiri memiliki Visi yaitu, “Dazzle menjadi perusahaan yang
bermanfaat bagi karyawan dan lingkungan sekitar”. Sedangkan Misi dari
Dazzle sendiri adalah, “menjadi perusahaan multinasional di bidang
aksesoris”. Visi dan Misi tersebut dimiliki Dazzle agar Operasional toko
berjalan baik.
2. Super Dazzle Gejayan
Dari beberapa toko yang dimiliki oleh Dazzle, toko Super Dazzle yang
berada di jalan Gejayan memiliki ukuran paling luas, dan memiliki
kelengkapan produk yang lengkap. Toko Super Dazzle Gejayan berlokasi di
Jl. Gejayan CT X No.8, Karang Gayam, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Toko ini sudah
beroperasi sejak tahun 2021. Dari semua toko Dazzle, toko ini memiliki lahan
parkir yang paling luas. Tempat parkir tersebut berada di belakang toko ini.
Kategori produk yang ditoko ini dan toko lainnya cenderung memiliki
kesamaan. Beberapa kategori yang ada di toko ini diantaranya; telepon
genggam, aksesoris telepon genggam, perangkat pendukung gaming, aksesoris
computer, telepon genggam bekas, hingga peralatan rumah tangga. Ada 1
kategori yang tidak ada di toko dazzle lain, dan hanya ada di toko ini. Kategori
tersebut adalah makanan dan minuman. Super Dazzle Gejayan menjajakan
makanan dan minuman. Lapak tersebut berada di belakang tempat parkir dari
Super Dazzle Gejayan.
3. Bidang Usaha
Pada penelian ini, peneliti akan meneliti toko super dazzle. Toko ini
memiliki bidang usaha berjenis perdagangan. CV. Trakasindo Megatama
adalah pemilik dari seluruh toko Dazzle dan Super Dazzle. Pada dasarnya,
bisnis perdagangan adalah membeli sebuah produk atau barang ke produsen,
lalu menjual produk tersebut kepada konsumen dengan tujuan untuk
mendapatkan laba atau keuntungan. Dengan dilakukannya aktifitas
perdagangan, maka perusahaan dapat mendapatkan keuntungan dari menjual
produk, dan konsumen mendapatkan keuntungan ketika barang barang yang
mereka inginkan dan butuhkan dapat terpenuhi.
Tata cara jual beli online yang dilakukan juga tetap menggunakan media.
Media yang digunakan untuk aktifitas jual beli online adalah marketplace.
Definisi dari marketplace adalah media online berbasis internet (web based)
tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual.
Pembeli dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang
diinginkan, sehingga memperoleh sesuai harga pasar. Sedangkan bagi
supplier/penjual dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
produk/jasa mereka (Opiida, 2014). Diketahui salah satu marketplace yang
digunakan Dazzle dalam memasarkan produknya adalah Shopee.
https://www.worldometers.info/coronavirus/
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.
html
https://www.who.int/news/item/27-04-2020-who-timeline---covid-19
https://www.who.int/westernpacific/emergencies/covid-19/information/
transmission-protective-measures
https://www.kemkes.go.id/article/view/20040700003/-menkes-tetapkan-
psbb-untuk-dki-jakarta.html
https://covid19.go.id/p/masyarakat-umum/inilah-aturan-lengkap-ppkm-
darurat-3-20-juli-2021
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, Cet. VIII, 2007), h. 44
Journal Strategi Komunikasi Pemasaran Online Produk Busana Muslim
Queenova
Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl Dalam Meningkatkan Jumlah
Konsumen Di Kota
Totok Amin Soefijanto, Integretad Marketing Communication : Marketing
Komunikasi di Indonesia, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 9.
MAKASSAR hlm 26.
Journal Peran Corporate Social Responsibility (CSR) Dalamrevolusi
Industri 4.0 oleh Eka Megawati
Jurnal Peranan Corporate Social Responsibility sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan oleh Deasy
Wulandari.