Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI RAPAT KOORDINASI IDI WILAYAH JAWA TIMUR

Sikap dan Langkah setelah RUU OBL Kesehatan Disahkan


Oleh: DR. Dr. Sutrisno, SpOG (K)
1. Percaya diri dan meningkatkan kemampuan diri sendiri
2. Menjadi dokter yang adaptif
3. Banyak masalah, selesaikan satu per satu
4. Memperkuat diri dengan kolaborasi, menyerang dengan inovasi
5. Sikap kita cerminan nilai kita:
a. Menghormati, jangan reaktif dan emosional. Koreksi internal
b. Prioritas: IDI solid
c. Pahami naskah UU
d. PB membentuk tim perjuangan
e. Menyiapkan langkah hukum sesuai aturan ketatanegaraan
f. Kerjasama makin inten dengan organisasi profesi dan kelompok masyarakat
g. Langkah politik: menggandeng parpol yang sejalan, kesepakatan tertulis dengan caleg, nakes
membentuk parpol
h. Tetap action
6. Mengawal bersama peraturan turunan UU
7. Menjadi super team
8. Kaderisasi terus dijalankan

=====
Diskusi Sesi 1
DR. Dr. Carolina Kuntardjo, Sp.B., FINACS., SH, MH.

Pada pasal terbaru, dokter diposisikan sebagai pekerja.


1. Peran IDI dalam memberikan audiensi terhadap Rumah Sakit.
OP berbeda-beda akan menyebabkan kesulitan dalam keterlibatan suatu kasus
2. Koordinasi IDI dengan Kolegium untuk mencegah perpecahan dokter.
3. Penyusunan peraturan turunan dapat memicu kekacauan. Misal, bagaimana pengurusan STR yang
mati? karena akan berpengaruh pada klaim BPJS
STR yang sudah ada sekarang, teruskan sampai selesai. Setelahnya akan mendapatkan STR
seumur hidup.
Bagi yang belum: yang sudah diverifikasi, dikeluarkan untuk 5 tahun kedepan, yang belum
diverifikasi/baru lulus mengikuti aturan sesudah UU disahkan.
4. IDI harus berkoalisi dengan organisasi lain seperti PERSI.
5. Usulan membuat program unggulan IDI yang dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota.
Misal: Program persiapan dokter di era Omnibus Law, perlindungan hukum
6. Peran IDI sebagai mitra pemerintah dalam memberikan usulan dan mengingatkan.
7. Cara mempertahankan kualitas SKP sesuai standar perhimpunan meskipun SKP dari Kemenkes.
8. Anggota IDI masuk memegang jabatan struktural penting di pemerintahan.
9. Pengajuan STR PDSRI selalu ditolak sistem sementara kompetensi sudah sesuai dengan P2KB.
PB IDI ikut membantu menyelesaikan permasalahan dualisme pengurusan STR di Radiologi.
Tugas PB menanyakan untuk memastikan anggota PDSRI dan PDSRKI lolos administrasi
10. Memikirkan ulang sikap dan gesture IDI terhadap anggota, dinas kesehatan, kepolisian, rumah
sakit
11. Memikirkan strategi untuk meretensi anggota meskipun tanpa rekom dan SKP IDI.
12. Memperbaiki kualitas untuk meningkatkan minat dokter yang baru lulus untuk masuk IDI dengan
berkoordinasi dengan FK di Jawa Timur.
13. Melakukan survei apakah jika tanpa rekom IDI tetap ikut IDI
14. Masuk bagian dalam sistem dan mempelajari syarat2 agar bisa mengeluarkan SKP
15. IDI menjadi top of mind sebagai solusi ketika ada permasalahan di bidang kesehatan
16. Dalam implementasi UU yang baru, apakah peraturan dibawah permenkes masih tetap berlaku?
17. Untuk masalah IDI yaitu apa yang dipahami pengurus tidak seluruhnya dipahami anggota.
Diperlukan media (tim media) agar memberikan edukasi kepada anggota IDI lainnya.
18. Pada “perhimpunan” masih ada kesulitan perihal rekomendasi. Mohon dipermudah agar tidak
muncul stigma baru yang membuat anggota meninggalkan perhimpunan.
19. Perpecahan berawal dari komunikasi yang tidak efektif dan ketidakpahaman.

=====

Diskusi Sesi 2
Tenaga Medis Asing, Etik, dan Hukum

(Dr. Hj. Yessi Rahmawati, Sp.OG(K), MH


& Kolonel Laut (K) DR. Dr. Hisnindarsyah, SE., M.Kes, MH., Sp.KL (K))

1. Bolehkah dokter asing menjadi anggota IDI?


● Dokter asing sebagai anggota kehormatan berbatas waktu menurut AD/ART Muktamar.
● Dokter asing yang berada di Indonesia dan telah mengurus STR diperbolehkan menjadi
anggota IDI dengan hak yang sama.

2. Apakah gaji dokter asing yang ditempatkan di Indonesia sama?


● Beberapa dokter ada yang memiliki gaji lebih tinggi, sedangkan yang lain sama.

3. Syarat dokter asing bekerja di Indonesia


● Dokter Indonesia lulusan luar bisa bekerja di Indonesia dengan penyetaraan.
● Dokter asing lulusan luar bisa bekerja di Indonesia selama 2 tahun, bisa diperpanjang 1x
(maks 4 tahun).

4. Dokter asing lebih menguasai kemampuan digital dibandingkan dokter Indonesia, apakah
tidak ada potensi kolonisasi terkait migrasi dokter dari negara yang sudah maju teknologinya?
● Negara maju seperti China atau Amerika menggunakan efisiensi sumber daya manusia
dalam praktik kedokteran, kelebihan sumber daya yang ada bisa migrasi ke Indonesia.
Peran dokter selain dalam kesehatan juga sebagai agen pertahanan di Indonesia.

5. Peran dokter Indonesia di Media harus terus disuarakan


● IDI dianggap organisasi yang menghalangi investasi kesehatan di Indonesia.
● Framing negatif Kementerian Kesehatan menyudutkan peran IDI, tugas kita berperan
aktif dalam hal tersebut karena tidak ada perjuangan yang sia-sia.
● Perjuangan yang dilakukan telah membuahkan hasil, adanya independensi yang dijamin
untuk konsil dan kolegium secara tertulis melalui UU.
● Perlunya merangkul kolegium untuk mencegah perpecahan dalam anggota IDI.
● Perlunya platform untuk mengakomodir anggota IDI dan menyediakan pelatihan maupun
kegiatan variatif yang tidak mampu dilakukan oleh Rumah Sakit.
● Menawar syarat universitas, kemampuan bahasa, dan standar kompetensi untuk dokter
asing yang bekerja di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai