Anda di halaman 1dari 7

ORGANISASI PROFESI KEDOKTERAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. Lilis Sulistia Ningsih 2313363047


2. Joseph G.W Manurung 2313363044
3. Josua C.Sitorus 2313363045
4. Ilham Algipari 2313363043
5. Dyandra Claresta N. Mendrofa 2313363041
6. Duma Togatorop 2313363040
7. July Lidya Nibenia Gea 2313363046
8. Fitri Hayani 2313363042

Tingkat 1B D4 Manajemen Informasi Kesehatan


Universitas Imelda Medan
TAHUN AJARAN 2023/2024
1. Profesi Organisasi Kedokteran

Di Indonesia, terdapat beberapa organisasi profesi dokter yang berperan dalam mengembangkan dan
mengatur bidang kesehatan. Salah satunya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang didirikan pada tahun
1943 Selain IDI, terdapat pula organisasi lain seperti Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) dan
Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) Organisasi-organisasi ini memiliki peran penting dalam
menyatukan dokter-dokter di Indonesia, mengembangkan standar profesi, serta memberikan dukungan
dalam pengembangan kebijakan kesehatan.
Organisasi profesi dokter ini memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur dan mengembangkan
bidang kesehatan di Indonesia. Mereka juga seringkali memberikan dukungan dalam penyusunan kebijakan
kesehatan serta pengembangan sumber daya manusia di bidang Kesehatan.

2. Konsep Organisasi Kedokteran

Organisasi kedokteran adalah badan atau asosiasi yang mewadahi dan mewakili dokter serta tenaga
kesehatan lainnya. Konsep organisasi kedokteran melibatkan kolaborasi antara para profesional medis
untuk mengembangkan standar, etika, dan pedoman praktik. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah untuk
mempromosikan kepentingan bersama, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dan membentuk arah
perkembangan profesi kedokteran. Berikut adalah beberapa konsep inti yang terkait dengan organisasi
kedokteran:

a. Kolaborasi Profesional:

Organisasi kedokteran merupakan forum kolaborasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Kolaborasi ini mendorong pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif untuk meningkatkan
praktik kedokteran.

b. Pembentukan Standar Etika dan Profesionalisme:

Salah satu peran utama organisasi kedokteran adalah merumuskan dan mempromosikan standar etika
profesi. Ini mencakup kode etik, norma perilaku, dan nilai-nilai profesionalisme yang harus diikuti oleh
anggotanya.

c. Pengembangan Pedoman Praktik:

Organisasi ini terlibat dalam merancang pedoman praktik klinis dan prosedur medis. Pedoman ini
membantu menciptakan konsistensi dalam praktik kedokteran dan memastikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.

d. Pendidikan dan Pelatihan:

Organisasi kedokteran mendukung pendidikan medis dan pelatihan lanjutan untuk dokter. Mereka
dapat merancang kurikulum, mengawasi program pendidikan, dan memberikan sumber daya untuk
pengembangan profesional.
e. Advokasi Kesehatan Masyarakat:

Organisasi ini berperan sebagai suara untuk kesehatan masyarakat. Mereka terlibat dalam advokasi
untuk isu-isu kesehatan masyarakat, seperti program imunisasi, penanggulangan penyakit menular, dan
peningkatan akses ke layanan kesehatan.

f. Pengawasan Kualitas Pelayanan Kesehatan:

Menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan adalah bagian penting dari konsep
organisasi kedokteran. Mereka dapat menetapkan standar kualitas dan terlibat dalam inisiatif untuk
memastikan pasien menerima perawatan yang aman dan efektif.

g. Peran dalam Perumusan Kebijakan Kesehatan:

Organisasi kedokteran sering terlibat dalam merumuskan kebijakan kesehatan. Mereka memberikan
masukan ahli kepada pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan dalam hal perubahan kebijakan dan
regulasi.

h. Perlindungan Hak Profesional:

Menjaga hak-hak dan kepentingan dokter adalah bagian integral dari konsep organisasi kedokteran.
Ini melibatkan perlindungan terhadap hak-hak pekerja, peran dalam perundingan kontrak, dan advokasi
untuk kondisi kerja yang adil.

Melalui konsep ini, organisasi kedokteran berperan dalam membentuk dan memandu profesi kedokteran untuk
mencapai standar tertinggi dalam pelayanan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Fungsi utama dalam pengembangan praktik kedokteran.

Fungsi utama organisasi kedokteran dalam pengembangan praktik kedokteran mencakup beberapa
aspek penting yang berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan dan perlindungan
kepentingan dokter. Berikut adalah beberapa fungsi utama tersebut:

a. Pembinaan Etika Profesi:

Organisasi kedokteran berperan dalam membina dan mengembangkan etika profesi. Ini mencakup
pembentukan dan penegakan kode etik yang mengatur perilaku dan moralitas dokter. Melalui standar
etika, organisasi membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran.

b. Pengembangan Standar Praktik Kedokteran:

Membentuk dan memperbarui standar praktik klinis dan prosedur medis. Standar ini membantu
menciptakan konsistensi dalam pelayanan kesehatan, mengurangi risiko kesalahan medis, dan
memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang aman dan efektif.
c. Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran:

Memberikan dukungan untuk pendidikan medis dan pelatihan lanjutan bagi dokter. Organisasi ini dapat
merancang kurikulum, mengawasi program pendidikan, dan menyediakan sumber daya untuk
pengembangan profesional. Hal ini berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan
dokter.

d. Advokasi Kesehatan Masyarakat:

Berperan sebagai agen advokasi untuk isu-isu kesehatan masyarakat. Organisasi kedokteran dapat
memobilisasi dukungan untuk kampanye kesehatan, memberikan pandangan ahli dalam perumusan
kebijakan, dan berpartisipasi dalam inisiatif kesehatan masyarakat.

e. Pengawasan Etika dan Profesionalisme:

Mengawasi perilaku etika dan profesionalisme dokter. Melalui dewan etika atau lembaga sejenis,
organisasi ini menjaga agar anggotanya tetap beroperasi sesuai dengan norma-norma etika medis.

f. Peran dalam Kebijakan Kesehatan:

Terlibat dalam merumuskan kebijakan kesehatan dan memberikan masukan ahli kepada pemerintah dan
lembaga-lembaga kesehatan. Organisasi kedokteran dapat menjadi suara penting dalam membentuk
lingkungan kebijakan yang mendukung praktik kedokteran yang efektif dan efisien.

g. Perlindungan Hak Profesional:

Memastikan dan melindungi hak-hak dokter, termasuk hak-hak pekerja dan kebijakan praktik. Hal ini
melibatkan advokasi untuk kondisi kerja yang adil, pembayaran yang layak, dan perlindungan hukum
terhadap ancaman atau tindakan yang tidak adil.

h. Pengembangan Riset Medis:

Mendorong dan mendukung penelitian medis untuk meningkatkan pemahaman dan pengobatan penyakit.
Organisasi ini dapat memberikan hibah penelitian, fasilitasi kolaborasi penelitian, dan membentuk
forum untuk berbagi temuan.

Melalui fungsi-fungsi ini, organisasi kedokteran berperan dalam mengembangkan dan meningkatkan praktik
kedokteran untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
4. Singkatan-Singkatan Organisasi Profesi Dokter

a. IDI (Ikatan Dokter Indonesia)


Ikatan Dokter Indonesia adalah sebuah organisasi profesi dokter yang berperan dalam memajukan
dan melindungi kepentingan dokter di Indonesia. IDI juga berfungsi sebagai wadah untuk
meningkatkan etika dan standar praktik medis, serta berkontribusi dalam pembentukan kebijakan
kesehatan di Indonesia. Organisasi ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi kolaborasi
antar-dokter, menyediakan forum untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta memberikan
dukungan dalam pengembangan profesi kedokteran.

b. PB IDI: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia


PB IDI adalah singkatan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia adalah lembaga yang memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) secara keseluruhan. PB IDI memiliki tanggung jawab dalam mengelola
berbagai aspek organisasi, termasuk mengoordinasikan kebijakan, memfasilitasi program-program,
dan memastikan bahwa tujuan IDI dapat tercapai. Fungsi PB IDI mencakup koordinasi antar-cabang
dan pengambilan keputusan strategis untuk mendukung perkembangan profesi dokter di Indonesia.

c. PDUI: Perhimpunan Dokter Umum Indonesia


PDUI biasanya merujuk pada Perhimpunan Dokter Umum Indonesia. Organisasi ini adalah asosiasi
profesi yang mewadahi dokter umum di Indonesia. Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI)
memiliki tujuan untuk memajukan ilmu kedokteran umum, meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di tingkat umum, serta memperjuangkan hak dan kesejahteraan dokter umum. PDUI juga
berperan dalam berbagai kegiatan edukasi, pelatihan, dan advokasi untuk meningkatkan praktik
dokter umum di Indonesia.

d. PB IDI: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia

PB IDI adalah singkatan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia adalah lembaga yang memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) secara keseluruhan. PB IDI memiliki tanggung jawab dalam mengelola
berbagai aspek organisasi, termasuk mengoordinasikan kebijakan, memfasilitasi program-program,
dan memastikan bahwa tujuan IDI dapat tercapai. Fungsi PB IDI mencakup koordinasi antar-cabang
dan pengambilan keputusan strategis untuk mendukung perkembangan profesi dokter di Indonesia.

e. PABI: Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia


PABI adalah singkatan dari Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia. PABI adalah organisasi profesi yang
mewadahi dan mewakili dokter bedah di Indonesia. Organisasi ini memiliki tujuan untuk memajukan
ilmu bedah, meningkatkan standar pelayanan bedah, serta melindungi kepentingan dan hak-hak
dokter bedah di Indonesia. Beberapa fungsi PABI melibatkan penyelenggaraan kegiatan pendidikan
dan pelatihan bedah, advokasi untuk kebijakan kesehatan yang mendukung praktik bedah yang aman
dan efektif, serta penciptaan forum kolaborasi antara dokter bedah di Indonesia.

f. PAPDI: Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia

PAPDI adalah singkatan dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. PAPDI adalah organisasi
profesi yang mewadahi dan mewakili dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia. Organisasi ini
bertujuan untuk memajukan ilmu penyakit dalam, meningkatkan standar praktik dan pelayanan di
bidang penyakit dalam, serta melindungi kepentingan dokter spesialis penyakit dalam. PAPDI juga
berperan dalam advokasi untuk kebijakan kesehatan yang mendukung upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit dalam di Indonesia.

g. PAPRSI: Perhimpunan Ahli Paru-paru Indonesia

PAPRSI adalah singkatan dari Perhimpunan Ahli Paru-paru Indonesia. PAPRSI adalah organisasi
profesi yang mewadahi dan mewakili dokter spesialis paru-paru di Indonesia. Organisasi ini
memiliki tujuan untuk memajukan ilmu paru-paru, meningkatkan standar pelayanan di bidang paru-
paru, serta melindungi kepentingan dan hak-hak dokter spesialis paru-paru.

Kesimpulan
Profesi adalah sekelompok individu yang mendisiplinkan diri untuk mematuhi standar etik serta
berpegang teguh pada disiplin ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diakui melalui proses
pendidikan dan penelitian pada jenjang pendidikan tinggi, serta siap menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan untuk kemashlahatan pihak lain. Profesi dokter memiliki kekhususan karena
terikat kontrak sosial dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk
individu, keluarga, dan masyarakat tanpa memandang latar belakang.

Anda mungkin juga menyukai