Materi:
Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila merupakan bentuk ideologi negara Indonesia yang terwujud dari berbagai
nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Karena itu ideologi tersebut sangat
menentukan pribadi suatu bangsa.
Pada masa modern kini yang terkenal memiliki dinamisasi dan transformasi tinggi
membutuhkan ideologi negara terbuka yang bisa menyesuaikan nilai dalam masyarakat
terhadap perkembangan zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka selalu berkembang seiring berjalannya waktu dan
memiliki sifat tidak kaku, dinamis dan reformatif serta mampu beradaptasi dengan
tujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Ideologi terbuka terdiri dari nilai dasar, nilai instrumen, dan nilai praktis. Nilai dasar
adalah nilai yang tidak dapat diubah. Nilai instrumen adalah nilai yang dinamis sesuai
perkembangan zaman. Sementara itu, nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan secara
nyata.
1. Dimensi Idealistis
Bagian ini menyangkut nilai dasar yang sebelumnya disebutkan, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Keberadaan Pancasila disebutkan Soeryanto dalam Pancasila sebagai Ideologi Ditinjau
dari Segi Pandangan Hidup Bersama.
Dalam “Pancasila Sebagai Indonesia” (1991:59) sebagai ideologi yang bersumber pada
nilai filosofis.
Selain itu, Koento Wibisono dalam Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Makalah pada
Lokakarya Dosen-dosen Pancasila di PTN dan PTS se Kopertis Wilayah V (1989)
menerangkan, idealistis dari Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme, dan
memotivasi masyarakat sesuai cita-cita bangsa.
2. Dimensi Normatif
Nilai dasar yang terdapat dalam Pancasila musti diperjelas dengan aturan atau sistem
norma negara. Masih menurut Soeryanto, bagian ini mengartikan bahwa Pancasila bisa
mengatur sesuatu secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang dibuat
atau diubah.
3. Dimensi Realistis
Poin ini mencerminkan Pancasila bisa hidup dalam segala keadaan yang sedang terjadi
di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang ada di Indonesia bisa diselesaikan dengan
keterbukaan ideologi negara.
Dengan nilai dasar (yang disebutkan universal) dan norma-norma normatif yang bisa
diubah, Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan nyata menghadapi berbagai
dinamika masyarakat Indonesia.