Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Prakerin


Praktek kerja industri (Prakerin) adalah suatu kegiatan kurikulum yang harus di ikuti
oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Idi, sebagai wahana untuk lebih
memantapkan hasil belajar sekaligus memberi kesempatan untuk mendalami dan
menghayati kemampuan hasil belajar selama di sekolah dalam situasi dan kondisi kerja
sesungguhnya.
Setiap siswa lulusan Sekolah Menengah Kejurua Negeri 1 Idi dituntut untuk
mempunyai suatu keahlian dan siap kerja dunia usaha/ industri. Oleh karena itu diadakan
suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) agar setiap siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Nageri 1 Idi
mempunyai pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut
secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan
sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang
belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian
professional seseorang tidak semata- mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan
dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang
baik. Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan
atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program
keahlian kejuruan, dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan
bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan,
sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.
Dengan pengalaman yang didapatkan saat melaksanakan Praktek Kerja Industri ini
diharapkan siswa mampu memahami dan mengerti bagaimana cara menghadapi dunia
kerja,sehingga siswa tidak terlalu asing dengan dunia kerja yang akan dihadapi nanti.

1.2 Sasaran Pokok Prakerin


Melihat kenyataan di atas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang
berdasarkan pada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadanan) Departemen
Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda.

1
Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang
Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor080/U/1992 tentang Sekloah Menengah
Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

1.3 Tujuan Prakerin


Setelah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Idi melaksanakan program
Praktek Kerja Industri secara khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang
mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan
langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan para siswa/siswi untuk belajar bekerja
secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing.
Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Idi bertujuan untuk:
a) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
pekerjaan.
b) Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.
c) Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja
berkualitas.
d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.

1.4 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin


Tujuan dari pembuatan laporan Prakerin ini adalah agar para siswa dapat melatih
jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta disiplin. Selain itu juga dapat mengkaji ilmu
terapan di lapangan dengan sekolah. Adapun isi laporan yang harus disusun para siswa
adalah hasil kegiatan selama Prakerin.
Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek Kerja Industri.
2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah kepada para siswa
sehubungan dengan pelaksanaan Prakerin.
3. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.

2
4. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek di dunia usaha/industri.
5. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional. Untuk mengetahui perkembangan siswa
selama mngikuti praktek di dunia usaha/industri.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Metode untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan
penulis mengambil metode wawancara. Metode ini merupakan metode yang
paling efektif dalalam mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dengan metode
ini penulis secara langsung melakukan wawancara dengan pembimbing di
lapangan dan karyawan.
Data-data yang diperoleh dengan metode ini antara lain :
1. Gambaran Umum Perusahaan
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Bidang Usaha
4. Proses pengerjaan
5. Tujuan dari tugas yang di berikan

1.6 Waktu dan Tempat Prakerin


Tempat pelaksanaan prakerin : BLOK M TAILOR
Alamat : Jln. T. Umar Lr. Pajak Ayam Lama No. 07
Kecamatan. Idi Rayeuk Kabupaten. Aceh Timur
Waktu pelaksanaan prakerin : 16 September 2021 sampai dengan 16 November 2021

3
BAB II

LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM BLOK M TAILOR

2.1 Sejarah Singkat Kemeja

Kemeja merupakan sebuah pakaian penutup tubuh bagian atas yang biasa
difungsikan untuk melindungi bagian tangan, bahu, dada, dan perut pemakainya. Kemeja
ini pada umumnya dilengkapi dengan kerah, saku, dan kancing dibagian depan yang
berjajar rapi dari atas ke bawah. Berdasarkan catatan sejarah, item fashion tersebut
pertama kali diperkenalkan di dataran Eropa dengan sebutan Camisa.
Jenis pakaian yang masih memiliki kemiripan dengan bentuk asli kemeja dikenal
dengan nama Blus dalam bahasa Perancis dan biasa disebut sebagai Hem dalam bahasa
Belanda. Istilah Blus sendiri lazimnya digunakan untuk menyebutkan kemeja wanita tetapi
juga dapat digunakan pada kemeja pria jika gayanya longgar dan berkesan feminim,
misalnya kemeja penyair, dan kemeja Cossack.
Dalam buku Men’s Wardrobe seri Chic Simple disebutkan para bangsawan Eropa
abad ke-17 biasa mengenakan kemeja putih yang dihias dengan dekorasi renda pada
bagian dada dan lengan. Para bangsawan Inggris bahkan terbiasa tampil dengan kemeja
putih pada saat mengenakan Tuxedo. Pada akhir abad ke-19 seorang pria yang biasa
mengenakan kemeja putih selalu dipandang sebagai orang kaya karena dianggap memiliki
banyak uang untuk mengganti kemejanya dengan pakaian yang selalu terlihat putih bersih.
Sebab keberadaan kemeja pada saat itu dianggap sebagai pakaian mewah yang berkelas
dan pretisius.
Namun seiring berjalannya waktu, pemamfaatan kemeja puitih tersebut semakin
meluas dan mulai memperlihatkan model baru yang lebih modern. Dari tangan desainer
ternama seperti Donna Karan, Isaac Mizrahi, Jil Sander, dan Ralph Lauren lahirlah
berbagai macam kemeja dari bahan kain berwarna putih polos yang disulap dalam
beraneka gaya. Beberapa diantaranya yaitu berupa kemeja putih dengan kerah nehru, baju
kurung sederhana, baju barong, serta kemeja putih yang dipenuhi dengan dekorasi pada
bagian depannya. Model dan potongannya yang simple dan unik menjadikan kemeja
sebagai salah satu item fashion yang tidak hanya bisa dipakai oleh para pria namun juga
dapat dikenakan oleh para wanita. Perpaduan kemeja putih yang dikombinasikan dengan
suit berwarna gelap akan membuat pakaiannya tampil elegan, bersih dan classy. (sumber:
https://fitinline.com/article/read /sejarah-singkat-kemeja).

4
2.2 Pengertian Kemeja Pria

Kemeja berasal dari bahasa Portugis, camisa, adalah sebuah baju atau pakaian atas,
terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut. Pada
umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari katun linen, dan lain sebagainya
(ada yang berlengan panjang, ada yang berlengan pendek). Secara garis besar, ada enam
bagian penting dari kemeja yang perlu diketahui, seperti yang dapat dilihat pada gambar
berikut:

Gambar: 2.1 Bagian Kemeja

a) Kerah
Bagian ini adalah bagian yang paling penting dari kemeja, ada berbagai jenis tipe
kerah/collar seperti button down collar, pointed collar, spread collar, pin & tab collar
serta lainnya. Masing-masing tipe kerah/collar menentukan level formalitas dari
suatu acara.

Gambar: 2.2 Macam-macam Kerah

b) Lengan
Lengan merupakan salah satu bagian kemeja pria. Lengan terdiri dari dua macam
lengan yaitu lengan panjang dan lengan pendek. Lengan panjang biasa digunakan

5
untuk acara formal atau resmi, sedangkan lengan pendek bias digunakan untuk acara
semi formal.

c) Cuff
Cuff adalah salah satu bagian yang terlihat ketika kita mengenakan jas/jacket untuk
ke acara resmi atau formal. Ukuran cuff harus lebih panjang sekitar 1-1,5 inchi dari
jas/jacket.

Gambar: 2.3 Macam-macam manset

d) Placket
Sebagian besar kemeja formal maupun casual memiliki bagian yang satu ini. Seperti
yang bisa dilihat pada gambar, placket terletak di bagian kiri depan dengan terdapat
beberapa lubang kancing yang berbaris vertikal.

e) Yoke
Yoke adalah bagian kemeja berupa bahan yang menghubungkan kemeja bagian
depan dan belakang, selain itu juga untuk menutupi tulang bahu. Ada dua model
yoke, yaitu one-piece yoke dan two-piece yoke. Kemeja formal biasanya
menggunakan one-piece yoke.

Gambar: 2.4 Macam Yoke

6
f) Pleat
Punggung seorang pria tidaklah rata, oleh karena itu banyak bagian belakang kemeja
yang didesain dengan pleat yang berfungsi untuk menyesuaikan postur punggung.
Ada 2 macam pleat, yaitu box pleat dan side pleat. Berikut ini merupakan gambar
pleat.

Gambar: 2.5 Macam-macam Pleat

g) Saku
Saku pada kemeja pria juga hal yang sangat penting dalam kemeja pria. Saku juga
salah satu hal pendukung yang sangat penting dalam kemeja pria. Ada beberapa
macam saku dalam kemeja pria saku dengan tutup kelep, saku tanpa tutup kelep,
saku paspoal. Dalam praktik pembuatan kemeja ini menggunakan saku tanpa tutup
atau saku temple biasa yang digunakan pada kemeja.

Gambar: 2.6 Macam-macam bentuk saku

7
2.3 Sejarah Singkat BLOK M TAILOR
Beranjak dari bapak Irwansyah yang kini sebagai pemilik toko Blok M Tailor yakni
usaha jasa menjahit busana, beliau menukuni bidang ini semenjak tahun 2016 yang
dulunya juga bekerja sebagai karyawan di beberapa usaha menjahit lainya, dari situ bapak
Irwansyah ini mulai berkaya dan berusaha membuka toko sendiri dengan bermodalkan
beberapa mesin jahit dan perlengkapan alat-alat menjahit lainya. Dan Alhamdulillah
seiring dengan waktu usaha bapak Irwansyah ini mulai banyak pelanggan yang menjahit
disitu. Berkat kerja keras yang selama ini beliau tekuni sehingga toko Blok M Tailor
mempunyai 2 orang karyawan untuk kelancaran usahanya.
2.4 Struktur Organisasi
Pemilik Usaha : Bpk Irwansyah
Karyawan : Aini Safira
Heriadi

8
BAB III
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK
4.1 Jenis Produk di BLOK M TAILOR
Di BLOK M TSAILOR memproduksi macam-macam jenis produk diantaranya
adalah sebagi berikut :
1. Kemeja Pria
2. Kemeja Wanita
3. Busana Wanita
4. Gamis
5. Busana muslim pria dan wanita
6. Seragam sekolah dan kerja
7. Dan lain-lain
Dari  sekian jenis produk yang dihasilkan oleh BLOK M TSAILOR, penulis akan
memaparkan 1 jenis produk yaitu proses pembuatan busana kemeja pria, yang  penulis
pilih guna menyelesaikan atau melengkapi tugas Praktik Kerja Industri (Prakerin).

4.2 Keselamatan kerja


1. Memakai pakaian kerja (wearpak)
2. Membersihkan alat sebelum dan sesudah digunakan
3. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan bahan sesuai kebutuhan
4. Bersikap hati-hati dan teliti
5.  Menyimpan  kembali  peralatan dan sisa-sisa bahan  pada  tempatnya setelah
selesai digunakan.
6. Membersihkan ruangan kerja sebelum dan sesudah bekerja.

4.3 Langkah Kerja


a) Mendesain Kemeja Pria
Sebelum membuat kemeja hal pertama yang harus di lakukan yaitu membuat
desain kemeja sesuai kebutuhan. Dalam hal ini bisa memilih Slim Fit, kemeja
Reguler, atau model kemeja lainya.
Hal-hal yang perlu di perhatikan :
1. Menyiapkan referensi model kemaja
2. Memilih bahan kain yang sesuai dengan desain kemeja dan memiliki
daya serap keringat yang baik dan tidak membuat tubuh kepanasan.

9
3. Memilih warna dasar bahan kemeja
4. Tidak mendesaian kemeja dallam ukuran yang sangat ketat, agar tubuh
tetap mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.
b) Menyiapkan Alat dan Bahan
Beberapa alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat pola maupun
menjahit kemeja pria, antara lain :
1. Alat Membuat Pola
Peralatan untuk membuat pola kemeja terdiri dari :
- Skala
- Buku kostum
- Penggaris pembentuk
- Pensil merah biru
- Kertas kopi atau kertas koran, dan
- Kertas dorslag merah biru
2. Alat Jahit Pokok
Proses pembuatan kemeja pria alat jahit pokok yang harus ada yakni
berupa mesin jahit dan mesin obras.
3. Alat Jahit Tambahan
- Pita ukur untuk mengukur bagian-bagian kemeja
- Jarum Pentul untuk menyemat bagian-bagian kemeja
- Kapur jahit untuk memberi tanda bagian-bagian kemeja yang harus
dijahit
- Gunting kain untuk memotong sisa-sisa kampuh kemeja yang sudah
di jahit dan untuk memotong benang jahit.
- Setrika untuk mengepres bagian-bagian kain dalam proses menjahit
- Pendedel untuk membongkar jahitan bila terjadi kesalahan pada saat
menjahit.
4. Bahan Kemeja
Memilih bahan kain untuk kemeja yang mudah di jahit, kain keras untuk
penegak bagian kerah dan menset kemeja, serta kancing untuk menutup
belahan kemeja. Adapun bahan kain untuk membuat kemeja pria berupa :
- Kain Oxford
- Kain Chambray
- Kain Denim

10
- Kain Flanel
- Kain Dril
- Kain Linen, dan
- Kain Batik
Sedangkan untuk penegak bagian kerah kemeja dari bahan Trubenys, dan
untuk kancing kemeja hendaknya dipilih warna dan corak sesuai dengan
warna kemeja.
c) Membuat Pola Kemeja
Membuat pola kemeja pria sesuai desain dengan mengikuti petunjuk
pembuatan pola pakaian pria. Untuk membuat sebuah kemeja pria yang
berkualitas dan terasa nyaman saat dikenakan perlu dilakukan pula
pengukuran yang tepat pada beberapa bagian badan.
1. Panjang Kemeja
Panjang kemeja di ukur pada pangkal leher samping ke bawah sampai
dengan panjang yang dikehendaki.
2. Lingkaran Badan
Lingkaran badan diukur melingkar pada badan yang terbesar melewati
bawah ketiak
3. Lebar Pundak
Lebar pundak diukur dari diukur dari batas bahu belakang kiri sampai
dengan bahu belakang kanan dengan turun dari pangkal leher belakang
kurang lebih 8 cm.
4. Lebar Bahu
Lebar bahu diukur dari batas leher samping sampai dengan batas bahu.
5. Panjang Lengan
- Panjang lengan untuk kemeja lengan pendek diukur dari batas bahu
sampai dengan panjang yang dikehendaki (kurang lebih 4-5 cm di
atas siku).
- Panjang lengan untuk kemeja lengan panjang diukur dari batas bahu
sampai dengan panjang yang dikehendaki.
6. Lingkar Ujung Lengan
Lingkar ujung lengan diukur melingkar pada batas ujung lengan kemeja +
2 cm hingga 4 cm.
7. Lingkar Leher

11
Lingkar leher diukur melingkar pada leher dengan turun pada lekuk leher
depan + 6 cm.
Selesai melakukan pengukuran selanjutnya membuat pola kemeja sesuai model
kemeja yang diinginkan. Pola kemeja ini pada umumnya tersusun atas dua
buah pola besar dan beberapa pola kecil.
1. Pola besar pada kemeja terdiri dari pola kemeja bagian muka, pola
kemeja bagian belakang, dan pola lengan.
2. Pola kecil terdiri atas berbagai bentuk pola saku, pola manset, dan pola
kerah.

Gambar: 4.1 Pola Kemeja


d) Memotong bahan kain
1. Memotong bahan yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu,
memotong bahan kain mengikuti garis kampuh yang telah dibuat
sebelunya.
2. Memotong bahan kain dari bagian pola yang besar terlebih dahulu baru
kemudian bagian pola yg kecil seperti saku, kerah, dan manset kemeja.
3. Menggunakan gunting yang tajam supaya rata dan halus.

12
Gambar: 4.2 Potongan Bahan Kain untk Kemeja
e) Melakukan penjahitan
1. Menjahit kerah dan manset
- Menjahit kain keras pada kerah
- Kampuh kerah dikecilkan, kemudian dibalik dan disetik/ditindas
- Memasang kain keras pada penegak (bord)
- Memasang kerah pada penegak (bord)
2. Menjahit saku kemeja
Jenis saku yang biasa dipakai yaitu berupa saku tempel yang mempunyai
ciri-ciri sederhana dan klasik.
- Menyiapkan bahan saku sesuai ukuran
- Menyetrika kampuh saku, sebelunya kelim saku diobras/dilipat stik
mesin
- Meletakkan posisi saku pada bagian badan kemeja bagian kiri
- Menjahit saku sesuai arah jahitan yang kuat dan tepat
3. Menjahit lengan
- Siapkan bahan pokok untuk manset beserta bahan pelapisnya
- Setrika bahan pelapis pada bahan pokok manset, lipat kebagian buruk
lalu dijahit.
- Lipat bagian kain yang tidak ada kain kerasnya supaya bagian baik
kain saling berhadapan kemudian jahit kedua sisinya dengan mesin
jahit.
- Balikkan manset ke bagian luar lalu setrika

13
- Terakhir pasang manset pada ujung lengan kemeja
4. Menjahit badan kemeja
Proses menjahit kemeja selanjutnya dapat dilaklukan dengan
menghubungkan badan bagian depan dengan bagian belakang kemeja
kemudian dijahit.
5. Menjahit sisi kemeja
Jahit bagian sisi kemeja lalu bersihkan dengan mesin obras. Jika memilih
kampuh obras untuk penyelesaian tepi kemeja sebaiknya gunakan benang
katun saat proses pengobrasan, agar obras lebih tahan lama.
6. Menjahit belahan depan kemeja
Belahan depan kemeja merupakan bagian yang biasa difungsikan sebagai
bukaan sekaligus penutup kemeja pria, belahan ini bisa dibuat dengan
model biasa sehingga kancingnya akan tampak dari luar atau bisa dibuat
menjadi belahan sembunyi.
Untuk membuat belahan kemeja yang kancingnya tampak dari luar hanya
perlu melipat bagian tengah muka ke arah buruk kain sesuai tanda pola
lalu menjahitnya dengan mesin jahit.
Lubang kancing pada belahan kemeja pria biasanya terletak pada bagian
kiri sementara kancingnya berada di sisi kanan.
7. Memasang lengan kemeja
- Beri tanda tengah lengan dan ujung bahan bagian badan
- Pasangkan lengan kemeja pada bagian kerung lengan kemudian
sematkan jarum pentul untuk menahan posisinya agar tidak bergeser
- Setelah itu jahit bagian lengan dan badan kemeja secara bersamaan
kemudian rapikan ketiak kemeja dengan cara mengobrasnya dengan
mesin obras.
8. Memasang kerah kemeja
Untuk memasang kerah kemeja cukup meletakkan kerah pada bagian
leher kemeja dengan baik kemudian menjahitnya dengan mesin jahit.
- Memberi tanda tengah pada penegak kerah yang tidak dilapisi dengan
kain keras dan tanda tengah belakang pada garis leher kemeja
- Hubungkan tanda tengah penegak dan garis leher dengan baik lalu
sematkan jarum pentul

14
- Jahit bagian kerah dari tengah ke kanan dan tengah ke kiri sampai ke
ujung garis leher
- Berilah guntingan dalam pada kampuh, kemudian arahkan penegak
yang sudah dilapisi kain kerah ke arah bawah sehingga menutup
jahitan pertama
- Tindas sepanjang pinggir kerah mengikuti bentuk penegak mulai
tengah belakang mengililingi penegak berakhir di tengah belakang
9. Menjahit ujung bawah kemeja
Selesaikan bagian bawah kemeja dengan cara melipat bagian ujung
kainya ke arah buruk kain kemudian menjahitnya dengan jahitan tindas.
10. Membuat lubang kancing, dan
11. Memasang kancing

Gambar: 4.3 Proses menjahit kemeja pria

15
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin ) ini merupakan realisasi dari kurikulum
yang berbasis kompetensi sehingga siswa di hadapkan pada keadaan yang sesungguhnya di
lapangankerja ataupun di dunia industri dan keberhasilan atau kemampuan prakerin ini
sangat tergantung pada :
1) Kemampuan siswa menguasai materi baik teori maupun praktik yang telah di
berikan oleh guru.
2) Tersedianya sarana Prakerin yang memadai.
3) Keuletan dan pengetahuan masing-masing terhadap bidang Tata Busana.
4) Siswa mempunyai pengalaman di DU/DI dan dapat memanfaatkan dengan baik di
sekolah.
Setelah penulis melaksanakan Prakti Kerja Industri (Prakerin) di BLOK M TAILOR
yang dilaksanakan mulai tanggal 16 September 2021 sampai dengan 16 November 2021,
banyak hal yang penulis dapatkan baik berupa ilmu pengetahuan tentang merancang
busana juga wawasan kewirausahaa. Dalam melakukan proses pembuatan pakaian kemeja
pria maupun yang lainnya kita harus teliti dan tidak tergesa-gesa agar dapat memperoleh
hasil yang maksimal ,dan di tempat Prakerin ini penulis juga dilatih untuk bertanggung
jawab dan bekerja sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
Pembuatan kemeja pria merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh
siswa, karena kemeja pria merupakan salah satu busana yang wajib dimiliki oleh pria dan
sangat berfungsi untuk sehari - hari.

5.2 Saran
1. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Idi supaya bisa lebih meningkatkan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Tata Busana agar tamatan
SMK Negeri 1 Idi mempunyai khususnya di bidang Tata Busana bisa di pakai
sebagai karyawan di Indutri.
2. Untuk adik kelas khususnya jurusan Tata Busana, belajarlah dengan giat dan
bersungguh-sungguh pada bidang yang kalian jalani untuk persiapan dalam
pelaksanaan prakerin.
3. Pelaksanaan Prakerin sebaiknya tidak di laksanakan pada saat kenaikan kelas
XII,karena akan menghambat kegiatan belajar untuk persiapan Ujian Nasional.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ratna Sari. (2012). Peran Praktik Industri Dalam Menunjang Kesiapan Memasuki
Dunia Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Busana SMK Karya Rini
Yogyakarta.

Dikmenjur. (2013). Pedoman Pelaksanaan Prakerin. Jakarta: Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Dwi Retnoningrum. (2008). Pelaksanaan Praktik Industri Sebagai Upaya Peningkatan


Kesiapan Kerja Pada Siswa Program Studi Keahlian Tata Busana. Laporan
Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta

https://fitinline.com/article/read/teknik-membuat-kemeja-pria-secara-otodidak-untuk-
penjahit-pemula/
http://duniaonlinesia.blogspot.com/2013/03/macam-macam-jenis-kain-yang-di-
buat.html
http://www.ekosemut-art.com/content/11-macam-macam-jenis-kain
http://susilowatiyuyun92.blogspot.com/2011/06/mengenal-alat-alat-menjahit.html

17

Anda mungkin juga menyukai