Muhammad Marsan Hidasia. S (4622106080), Makalah Landasan Pendidikan
Muhammad Marsan Hidasia. S (4622106080), Makalah Landasan Pendidikan
DI SUSUN OLEH
MUHAMMAD MARSAN HIDASIA. S
NIM: 4622106080
1
KATA PENGANTAR
1 ii
DAFTAR ISI
1iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Cipta, Rasa dan Karsa yang ketiga hal tersebut harus dikonversi kedalam proses
pembelajaran di sekolah. Ketiga hal tersebut mencakup bagaimana seorang guru
mampu menciptakan hal-hal yang baru (Creativity), bagaimana caranya seorang guru
memiliki sifat kepekaan yang tinggi (Sensitivity) dan bagaimana caranya seorang
guru mempunyai determinasi atau daya dorong untuk melakukan sesuatu (Desirous).
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian cipta, rasa dan karsa ?
b. Seberapa penting sikap cipta, rasa, dan karsa bagi seorang guru?
c. Bagaimana penerapan cipta, rasa dan karsa dalam pendidikan di sekolah ?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian cipta, rasa dan karsa
b. Untuk mengetahui pentingnya cipta, rasa dan karsa bagi seorang guru dalam
mengajar
c. Untuk mengetahui penerapan cipta, rasa dan karsa dalam pendidikan di sekolah.
12
BAB II
PEMBAHASAN
31
merupakan inner power yang Allah SWT berikan kepada manusia sebagai pembeda
dari mahluk-mahluk lainnya. Dengan demikian bisa merupakan sebuah kekuatan
yang dapat berjalan sendiri karena merupakan energi. Cipta pada prinsipnya
berkembang dalam pikiran (akal) manusia, dengan segala perangkatnya berupa
sensor-sensor motorik yaitu: mata, telinga, hidung dan mulut. Melalui keempat pintu
inilah dapat mempengaruhi proses penciptaan yang dilakukan manusia, menuju
kepada proses penciptaan yang baik maupun yang buruk.
Rasa secara definisi mempunyai arti hasil atau tanggapan dari sistem sensorik
yang dapat merasakan sebuah kondisi-kondisi tertentu baik secara fisik maupun non-
fisik. Hasil tanggapan merupakan sebuah nilai-nilai empirik yang kemudian
dinyatakan secara visual, ucapan, perbuatan dan lainnya. Sebagai contoh, pada saat
manusia merasakan hawa dingin malam hari di pegunungan, karena tidak biasanya
sedingin ditempat tinggalnya, setelah merasakan akan menghasilkan sebuah tata-nilai
secara empirik baik secara visual, ucapan ataupun perbuatan. Demikian pula bila
merasakan enaknya makanan, maka akan timbul sebuah reaksi yang merupakan rasa
dengan nilai empirik yang berbeda antara manusia-manusia lainnya, walaupun
merasakan resep makanan yang sama. Munculah keberagaman pendapat yang juga
merupakan rasa sebagai reaksi atau tanggapan dari masakan yang dirasakan,
munculah suka, biasa, amat suka, favorit. Disinilah letak keberagaman manusia,
sehingga munculah yang namanya rasa secara nisbi atau relatif dan rasa secara hakiki.
Karsa secara sederhana dapat diartikan sebagai kehendak yang ada pada diri
“Manusia”, juga merupakan sebuah kekuatan tersendiri yang diberikan oleh Allah
SWT kepada manusia sebagai pembeda dari mahluk-maluk ciptaNya yang lain.
Karsa sangat erat kaitannya dengan proses untuk bergerak, beraktifitas atau bereaksi
untuk berupaya mewujudkannya. Salah satu contoh bila perut kita “terasa” lapar, yang
merupakan hasil dari merasakan dari sensor-sensor motorik, maka akan bisa berlanjut
menjadi “Karsa” secara langsung tanpa didahului oleh “Cipta”. Bergerak langsung
ingin mewujudkannya dengan segala cara mulai dari yang baik, sampai dengan
terjerumus menjadi hal-hal yang tidak baik. Sekali lagi “baik” juga sebagai hasil dari
perwujudan “Rasa” yang juga sangat-sangat relatif penilaiannya.
41
Jadi dapat disimpulkan bahwa cipta rasa dan karsa merupakan bagian
terpenting dalam diri manusia, Dikatakan penting karena ketiga hal tersebut
merupakan tiga bagian yang saling melengkapi untuk menyongsong kehidupan
kedepan. Cipta memotivasi manusia untuk melakukan hal yang baru, Rasa adalah
bagian untuk menanggapi rangsangan yang datang dan Karsa adalah kehendak atau
kekuatan yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu.
2. Pentingnya Cipta, Rasa dan Karsa Bagi Seorang Guru
Cipta, rasa dan karsa adalah bagian penting bagi seorang manusia, sebab
ketiga hal tersebut yang menjadi inner power kita menjalani kehidupan. Timbul
pertanyaan seberapa penting cipta rasa dan karsa ini baggi seorang guru ?,
Jawabannya sederhana, seseorang yang biasa saja tentu melakukan sesuatu
berlandaskan cipta rasa dan karsa apalagi seorang guru yang notabene sebagai rahim
bangsa.
Cipta, rasa, dan karsa adalah komponen penting dalam kehidupan seseorang.
Cipta merujuk pada kemampuan kreatifitas, imajinasi, dan daya cipta seseorang.
Rasa berkaitan dengan kepekaan emosional, kemampuan merasakan, dan
menghargai hal-hal di sekitar kita. Sedangkan karsa mengacu pada pemikiran yang
mendalam, kebijaksanaan, dan tujuan hidup.
Bagi seorang guru, cipta, rasa, dan karsa memiliki peran yang sangat penting
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Berikut adalah penjelasan
mengenai pentingnya ketiga hal tersebut bagi seorang guru:
I. Cipta:
a) Kreativitas: Seorang guru perlu memiliki daya cipta yang kuat dalam
merancang dan menyajikan materi pembelajaran yang menarik dan
inovatif. Dengan kemampuan cipta yang baik, mereka dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa,
mendorong minat dan motivasi belajar mereka.
b) Inovasi: Cipta membantu seorang guru untuk mengembangkan
metode dan pendekatan baru dalam mengajar. Mereka dapat mencari
cara yang kreatif untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit dan
memastikan pemahaman siswa.
15
II. Rasa:
a) Empati: Seorang guru yang memiliki rasa yang tinggi dapat
memahami perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran siswa. Mereka
dapat membantu menciptakan iklim kelas yang inklusif,
mendengarkan siswa dengan empati, dan memberikan perhatian yang
tepat terhadap setiap individu.
b) Motivasi: Rasa yang baik memungkinkan seorang guru untuk
menginspirasi dan memotivasi siswa mereka. Dengan memahami dan
merasakan kebutuhan siswa, guru dapat menyesuaikan pendekatan
mereka untuk membangkitkan minat dan semangat belajar siswa.
III. Karsa:
a) Visi: Seorang guru perlu memiliki karsa yang jelas tentang tujuan
pendidikan dan visi masa depan siswa mereka. Karsa membantu
mereka untuk memberikan arah dan mengarahkan siswa menuju
prestasi yang lebih tinggi.
b) Etika dan kebijaksanaan: Karsa memainkan peran penting dalam
membentuk moralitas dan nilai-nilai yang dipegang oleh seorang
guru. Mereka harus menjadi contoh yang baik dan menunjukkan
kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi
siswa.
Dalam kesimpulannya, cipta, rasa, dan karsa sangat penting bagi seorang
guru. Dengan daya cipta yang kuat, kemampuan merasakan dan empati yang tinggi,
serta pemikiran yang mendalam, seorang guru dapat memberikan pengajaran yang
bermakna, memotivasi siswa, dan membantu mereka mencapai potensi terbaik
mereka.
3. Penerapan Cipta Rasa dan Karsa di Sekolah
Dalam menjalankan tugas mereka, seorang guru bukan hanya menyampaikan
pengetahuan, tetapi juga berperan sebagai panutan dan pembimbing bagi siswa.
Sikap dan jiwa cipta, rasa, dan karsa membantu seorang guru dalam menyediakan
lingkungan belajar yang menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan siswa
untuk mencapai kesuksesan akademik dan pribadi.
16
Melalui kreativitas, seorang guru dapat menciptakan pengalaman
pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa. Melalui empati, mereka dapat
memahami kebutuhan individu siswa dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Melalui visi dan kebijaksanaan, mereka dapat memberikan arah yang jelas dan
membantu siswa mengembangkan nilai-nilai dan keterampilan yang penting untuk
kehidupan.
Dalam kesimpulannya, sikap dan jiwa cipta, rasa, dan karsa adalah penting
dan sangat fundamental bagi seorang guru. Hal-hal ini membantu guru dalam
memenuhi tanggung jawab mereka untuk mendidik, mencerdaskan, dan membekali
siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk masa
depan.
Penerapan cipta, rasa, dan karsa di sekolah sangat penting untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang holistik dan mendukung perkembangan siswa secara
menyeluruh. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana cipta, rasa, dan karsa dapat
diterapkan di sekolah:
I. Cipta (Kreativitas):
a) Mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan menarik,
seperti penggunaan teknologi pendidikan, proyek berbasis seni, atau
simulasi.
b) Mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif dalam
memecahkan masalah.
c) Membuka ruang untuk ekspresi kreatif siswa melalui seni, musik,
menulis, atau proyek-proyek kolaboratif.
II. Rasa (Sensitivity):
a) Membangun hubungan yang positif dan empatik antara guru dan
siswa.
b) Mendengarkan dengan aktif dan menghargai perspektif siswa.
c) Menciptakan iklim kelas yang inklusif, di mana setiap siswa merasa
diterima dan didukung.
III. Karsa (Desirous)
a) Menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan bermakna bagi siswa.
71
b) Mengembangkan kurikulum yang mencakup pengembangan karakter,
nilai-nilai, dan keterampilan abad ke-21.
c) Menggunakan penilaian yang beragam dan menyeluruh untuk
melacak perkembangan siswa dalam berbagai aspek.
Selain itu, cipta, rasa, dan karsa juga dapat diterapkan dalam kegiatan
ekstrakurikuler, seperti klub seni, teater, olahraga, atau kegiatan sukarela. Ini
memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi minat mereka,
mengembangkan kreativitas, berkolaborasi dengan orang lain, dan memperdalam
pemahaman mereka tentang nilai-nilai.
Dalam penerapan cipta, rasa, dan karsa di sekolah, penting juga melibatkan
semua anggota komunitas sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah.
Kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak dapat membantu menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inspiratif, inklusif, dan mendukung pertumbuhan
holistik siswa.
Penerapan cipta, rasa, dan karsa di sekolah bukan hanya mempengaruhi
pencapaian akademik siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan
keterampilan sosial, emosional, dan kognitif yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan memadukan kecerdasan intelektual dan emosional, siswa dapat
menjadi individu yang lebih seimbang dan siap menghadapi tantangan masa depan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cipta Rasa dan Karsa merupakan tiga komponen penting dalam diri
manusia yang kemudian harus dimiliki oleh seorang guru. Cipta menyangkut
(Creativity) inovasi atau hal yang baru kita ciptakan, Rasa menyangkut
(Sensitivity) kepekaan kita terhadap suatu rangsangan atau sensorik dan Karsa
menyangkut (Desirous) keinginan, kehendakan atau daya dorong untuk
melakukan sesuatu.
Cipta, rasa, dan karsa sangat penting bagi seorang guru. Dengan daya cipta
yang kuat, kemampuan merasakan dan empati yang tinggi, serta pemikiran yang
mendalam, seorang guru dapat memberikan pengajaran yang bermakna,
memotivasi siswa, dan membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka.
Dalam menjalankan tugas, seorang guru bukan hanya menyampaikan
pengetahuan, tetapi juga berperan sebagai panutan dan pembimbing bagi siswa.
Sikap dan jiwa cipta, rasa, dan karsa membantu seorang guru dalam menyediakan
lingkungan belajar yang menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan siswa
untuk mencapai kesuksesan akademik dan pribadi.
Hal-hal ini membantu guru dalam memenuhi tanggung jawab mereka
untuk mendidik, mencerdaskan, dan membekali siswa dengan pengetahuan dan
keterampilan yang mereka butuhkan untuk masa depan. Penerapan cipta, rasa, dan
karsa di sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
holistik dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh
B. Saran
Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, perlu pengetahuan dan mental
yang sangat kuat. Olehnya itu, menjadi seorang guru harus memiliki sikap cipta
rasa dan karsa. Guru harus memiliki kraetivitas dan berinovasi menciptakan hal-
hal yang baru, guru harus memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap siswa-
siswanya, dan guru harus harus memiliki determinasi atau daya dorong kuat untuk
mendidik siswa-siswa menjadi lebih baik.
81
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Hamka Abdul. (2012). Karater Guru Profesional. Jakarta : Al-Mawardi Prima.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2014). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dwipayana, at.al (1989). Soeharto Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Jakarta:
PT. Citra Lamtoro Gung Persada.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan).
di akses pada 17 Juli 2023. https://kbbi.web.id/didik.
1
9