Rumus Slovin
Rumus Slovin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan kebiasaan yang kerap dilakukan dengan atau tanpa bimbingan orang lain.
mencerdaskan individu yang lebih baik. Proses belajar dan kegiatan belajar adalah
kewajiban bagi peserta didik untuk menggali lebih banyak pengetahuan dan
keterampilan untuk bekal kedepan yang sesuai berdasarkan tujuan dari pendidikan.
Mata kuliah kewirusahaan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
Universitas Negeri Makassar. Harapannya dengan adanya mata kuliah ini dapat
kewirausahaan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa hari ini
sebagai basis awal dalam membangun sebuah startup usaha, dan mengurangi
ketergantungan terhadap kesempatan kerja dan dunia kerja. Oleh karena itu perlu
Salah satu metode pembelajaran yang efektif saat ini dan biasanya lazim
didik sebagai pusat dari proses belajar. Dengan metode pembelajaran SCL ini
peserta didik dapat mengembangkan kreatifitasnya tanpa batas, dan peran pengajar
memfasilitasi dari pada mengajar langsung. Akan tetapi, masih terdapat beberapa
tidak cocok dengan peserta didik yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan
formal itu adalah model TCL bukan SCL; 5) media yang digunakan dalam
pembelajaran SCL tergantung pada fasilitas yang ada di institusi tersebut; 6) dosen
menguras tenaga dan pikiran mahasiswa (Zohrabi,et, al. 2012; Rasiban, 2013;
SCL yang adaptif dan agile. Salah satunya adalah penggunaan SCL berbasis
Hal tersebut tidak terlepas dari beberapa fenomena. Pertama, pada tahun
Pembelajaran daring ini menuntut anak didik untuk dapat belajar secara mandiri
karna tidak adanya proses tatap muka antara tenaga pendidik dan anak didik. Hal
ini terjadi bukan hanya di sekolah tetapi juga diterapkan di tingkat universitas.
Seperti yang terjadi di Universitas Negeri Makassar (UNM). Namun, pada tahun
demikian, menggunaan blanded learning yaitu tatap muka dan daring masih
fenomena yang kedua adalah adanya ketidak sesuaian antara jumlah mahasiswa
yang diserap oleh kampus dengan jumlah ruangan yang cukup terbatas. Hal ini
dapat dilihat dari data di lapangan, misalnya, jumlah mahasiswa PSPT FT UNM
yang tiap tahunya mengalami peningkatan dimana pada tahun 2019 dengan
jumlah mahasiswa 140 orang, pada tahun 2020 dengan jumlah 180 orang, pada
tahun 2021 dengan jumlah 280 orang, pada tahun 2022 dengan jumlah 400 orang.
dianut oleh setiap Perguruan Tinggi (PT) haruslah berangsur diubah (dilansir
https://geotimes.co.id/opini/penerapan-kurikulum-berbasis-kkni-di-perguruan-
tinggi/). Hal ini seiring dengan kebutuhan dan tuntutan tersebut, perubahan
kurikulum ini menjadi upaya untuk pengembangan inovasi terhadap suatu tuntutan
tersebut. Respon terhadap perubahan kurikulum ini dapat dilihat dari banyaknya
4
No.14 Tahunn 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang No.12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 tentang Kerangka
Perpres No. 08 tahun 2012 dan Pemendikbud No. 73 tahun 2013 tentang Capaian
Permenristek dan Dikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Perkembangan revolusi industri yang terjadi hingga saat ini ditandai dengan
era disrupsi yaitu kemunculan industri-industri yang berbais online/ digital. Bukan
hanya komputer, teknologi mobile sudah mewabah dan hampir semua orang
terhubung secara online. Hal ini juga mempengaruhi dunia pendidikan pasca
hadirnya fenomena inovasi disrupsi diprediksi akan masuk pada era digitalisasi
sistem pendidikan, Kegiatan belajar mengajar akan berubah total. Ruang kelas
inovasi baru. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa evolusi
sebagai alat bantu komputer multimedia yang dapat digunakan dengan variasi
peserta didik tidak hanya mendengar dan melihat melainkan juga dapat melakukan
prestasi belajar peserta didik maka diperlukan seorang pendidik yang dapat
kedudukan ICT dalam dunia pendidikan berperan sangat penting, selain untuk
dalam proses penyajian yang dilakukan peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung khususnya pada jurusan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
selanjutnya.
8
c. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori.
1. Model Pembelajaran
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
mengajar.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas
atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan materi yang termasuk di dalam
pembelajaran
a. Defenisi SCL
(2009: 227) pengajaran yang berpusat pada siswa (SCL) guru secara sadar
Menurut Wina Sanjaya (2011: 99) mengajar tidak ditentukan oleh selera
guru, akan tetapi sangat ditentukan oleh siswa itu sendiri. Siswa mempunyai
kesempatan untuk belajar sesuai dengan gayanya sendiri. Sesuai pemaparan Wina
Sanjaya, dengan demikian peran guru berubah dari peran sebagai sumber belajar
menjadi peran sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak sebagai orang yang
membantu siswa untuk belajar. Guru tak lagi berperan hanya sebagai sumber
belajar, akan tetapi berperan sebagai orang yang membimbing dan memfasilitasi
agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah makna proses pembelajaran yang
tingkat materi. Dalam metode SCL, maka siswa memperoleh kesempatan dan
menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Dalam menerapkan
konsep SCL, peserta didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam
guru beralih fungsi menjadi fasilitator, termasuk sebagai mitra pembelajaran, tidak
siswa (SCL)
11
beberapa karakteristik pengajaran yang berpusat kepada siswa seperti dibawah ini:
aktivitas pembelajaran dimana siswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar
yang salah. Disini guru membuat siswa bertanggung jawab terhadap pembelajaran
Pembelajaran SCL
Salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan diskusi kelompok
kecil yang masing-masing didampingi ole tutor. Dalam diskusi ini siswa
12
kelas.
3) Case Study
Metode belajar studi kasus atau presentasi dari informasi yang detail tentang
seseorang atau kelompok kecil orang. Atau, koleksi atau presentasi tentang
suatu permasalahan yang spesifik diambil dari suatu masalah yang lebih
besar.
4) Discovery Learning
baik yang diberikan guru maupun yang dicari sendiri oleh siswa, untuk
5) Self-Directed Learning
6) Cooperative Learning
7) Collaborative Learning
8) Contextual Instruction
13
kehidupan sehari-hari.
kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.
yang salah, kurikulum standar dan sebagainya yang membuat anak tidak memiliki
pilihan sendiri tentunya tidak akan membuat peserta didik merasa sedang
metode belajar yang mengacu pada belajar secara alamiah dan mengacu pada
Collaborative Learning.
a. Pengertian ICT
14
ICT yang merupakan gabungan dari tiga suku kata yaitu informasi
hal ini, teknologi merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan.
pengirim dan penerima pesan. Sehingga secara umum ICT merupakan sebuah
teknologi yang berkaitan dengan data yang akan dikumpulkan, diolah, dan
Adapun terdapat ruang lingkup ICT atau TIK yang meliputi dua aspek yaitu
secara gamblang Martin dalam buku Rusman dkk telah memaparkan bahwa
(CMC) yang telah dipopulerkan oleh John December, bahwa teori computer-
merupakan suatu teori yang membahas mengenai komunikasi yang terjadi melalui
beberapa penelitian yang dilakukan dalam teori CMC bahwa komunikasi mampu
CMC telah memberikan dampak yang signifikan pada pola jaringan sosial serta
pola komunikasi. Hal demikian dapat dikatakan bahwa dalam pemaparan teori
inetraksi melalui komunikasi mediasi komputer dapat diakses kapan saja dan
Rusman dkk dalam bukunya telah memaparkan bahwa TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) merupakan bagian dari IPTEK yang mana secara umum
Technology) merupakan hasil gabungan dari kedua aspek yang saling berkaitan.
ICT juga dapat didefinisikan sebagai media pembelajaran berbasis teknologi. Hal
ini dikarenakan bahwa ICT sebagai sarana dalam penyebaran informasi yang
dapat di akses secara langsung melalui sistem jaringan serta dapat diikuti dengan
16
Pemaraparan tersebut juga sejalan dengan adanya teori lain menurut Behan
dan Holme dalam buku Munir yang menjelaskan bahwa teknologi informasi dan
kaitannya dengan konsep life skill, bahwa setiap anak harus memiliki
bekerja. Selain itu, media berbasis ICT sebagai alat yang diterapkan dalam proses
pembelajaran tidak lagi manual dan bersifat monoton. Dalam ICT juga tidak lepas
(hardware) yang akan lebih mempermudah pendidik dan siswa dalam proses
pembelajaran.
teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan secara optimal. Adapun yang
termasuk dalam ranah ICT yakni meliputi semua teknologi yang dapat digunakan
17
1) Teknologi Komputer
bersifat interaktif yang dapat menarik perhatian peserta didik. Selain itu,
media, seperti gambar, grafis, audio, video, animasi, scanner, flash disk,
2) Teknologi Multimedia
kamera video, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, multimedia terdiri dari
beberapa media yang berkisar lebih dari satu media yang bergabung. Selain
itu, media dapat didefinisikan sebagai komputer yang disertai dengan sound
3) Teknologi Telekomunikasi
18
memiliki kemajuan yang pesat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
pendidikan.
perangkat lunak (software) atau aplikasi jaringan yang meliputi html, php,
WEB, e-mail, java, aplikasi berbasis data, dan lain sebagainya maupun berupa
perangkat keras (hardware) yang meliputi internet, wifi, LAN, dan lain
sebagainya.
peran berbagai alat dan media yang akan diterapkan pada peserta didik. Adanya
beberapa komponen ICT secaar umum yang meliputi komputer (PC), laptop,
19
LCD, proyektor, printer, intranet, internet, televisi, hadphone, radio, dan lain
sebagainya.
pendidikan telah dipaparkan secara gamblang oleh Nizwardi Jalinus dan Ambiyar,
sebagai berikut :
cabang ilmu pengetahuan lainya yang dapat diakses dengan cepat melalui
3) ICT sebagai alat bantu dalam pembelajaran bagi tenaga pendidik, peserta
Selain itu, terdapat pemaparan lain terakit dengan fungsi ICT dalam
bahan ajar yang ingin disajikan. Seperti halnya media ICT dalam pembelajaran
akan menambah wawasan peserta didik terkait alat teknologi informasi dan
sehingga dengan ini peserta didik lebih mengetahui keterbatasan, keunggulan, dan
berakhir –an sehingga memiliki pengertian yang abstrak, yaitu hal-hal yang
jiwa yang selalu aktif, kreatif, bercipta, berkarya, dan bersahajaserta berusaha
prinsip, sikap, kiat, seni dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul
mengarah kepada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang
jiwa yang sealu aktif dalam berusaha untuk menunjukkan sebuah karya baktinya
kewirausahaan adalah kemampuan yang kreatif dan inovatif yang menjadi dasar,
sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lainnya (Create new and different)
melaui cara berpikir yang kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan
resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
teoritis. Pendidikan kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri
praktek diberikan agar mahasiswa dapat menggali lebih dalam lagi pengalaman
telah lulus dari perguruan tinggi mereka memiliki bekal untuk membuka usaha.
Islam diberikan kepada mahasiswa berupa teori dan pratek. Teori yang diberikan
Gelar Produk. Gelar produk tersebut diadakan pada akhir semester. Selain sebagai
penilaian ujian akhir mata kuliah kewirausahaan kegiatan ini dapat dimanfaatkan
hipotesis posttest dan nilai gain ternormalisasi. Hasil uji hipotesis posttest
diterima. Dan untuk nilai gain ternormalisasi antara kelas ekperimen juga lebih
tinggi daripada kelas kontrol, yaitu nilai gain ternormalisasi kelas ekperimen g
3. Penelitian ketiga, dilakukan oleh Hetty Sari Ramadhani, 2017 yang berjudul
diketahui nilai sig 0,946 > 0,05 yang artinya tidak adanya perbedaan motivasi
2014 dan 2015 yang mendapat metode pembelajaran SCL (Student Centered
pembangunan berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N
dilihat dari hasil pengamatan kinerja guru atau peneliti setiap pertemuan yang
kriteria baik yaitu 78%, dengan pertemuan pertama 61% naik hingga 77,5%
c. Kerangka Pikir
dapat dilakukan dengan kegiatan belajar-mengajar yang baik. Paradigma baru dan
pembelajaran yang efektif adalah Student Centered Learning (SCL) karena SCL
sangat pesat. Hal ini menuntut tenaga pendidik untuk mengikuti perkembangan
teknologi. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses
25
secara menyeluruh sejak terjadinya wabah virus Covid-19. Hal ini mengharuskan
peserta didik menjadi lebih mandiri, model pembelajaran SCL berbasis ICT ini
juga memiliki kekurangan antara lain kurangnya interaksi antara pengajar dan
anak didik sehingga interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang dan akan
sulit untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar
dipahami.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan ialah metode kualitatif
yang terjadi. Penelitian ini merupakan proses penelitian yang menganalisis data
yang menghasilkan berupa data deskriptif lisan atau kata – kata tertulis dari
orang orang atau pelaku yang dapat di cermati. David William, penelitian
kualitatif ialah peroses pengumpulan informasi pada suatu latar alamiah, yang
27
peneliti yang tertarik secara alamiah. Dapat dilihat dengan jelas bahwa
yang sebenarnya
Dari kedua definisi yang tertulis di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
deskriptif pada suatu konteks special dengan menggunakan bermacam tata cara
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2023 dengan rincian
Juni
Juli
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3
4
1 Pengajuan izin
penelitian
2 Penyusunan instrument
29
penelitian
3 Pengumpulan data
4 Pengecekan data
5 Pengelolaan dan
analisis data
Menurut Arikunto (2002: 118), variabel adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua
(Y) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat. Variabel dependen (X) adalah
30
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah manfaat model
yang telah menyelesaikan mata kuliah tersebut adalah angkatan 2019 hingga
sekarang.
adalah mereka yang terlibat pada kegiatan yang diteliti, mengetahui dan
yang di perlukan dan berada pada situasi social pada kasus yang di
satu semester
informan. Oleh karena itu, maka penetapan subjek penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive atau sesuai dengan tujuan atau kriteria populasi
penelitian Sementara itu, objek penelitian ini adalah Analisis pemanfaatan model
UNM" .
E. Informan penelitan
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan
lain pada situasi yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus
informan kunci (key informan) mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan dalam penelitian ini
terpenting adalah pengambilan data. Di mana data tersebut diperoleh dari subjek
seperti berbagai informasi dari beberapa orang atau responden. Oleh karena itu,
seorang informan dalam sebuah penelitian harus benar – benar kompeten mengenai
permasalahan yang sedang atau ingin diteliti. Teknik penentuan informan yang
peneliti gunakan ialah teknik yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif
tidak memberikan informasi seperti peneliti inginkan, maka dari itu peneliti
N
n=
1+ N ( e)2
Keterangan :
33
e=¿ Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel alias tingkat
Dari rumus diatas dapat ditentukan jumlah sampel yang akan di gunakan
peneliti sebagai informan. Dari 310 populasi dengan jumlah angkatan 2019 yang
telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan sebanyak 130 orang dan jumlah
angkatan 2020 sebanyak 180 orang, didapatkan jumlah sampel dibawah ini :
N
n= 2
1+ N ( e )
310
n=
1+310 ( 0,05 )2
310
n=
1+310 ( 0,0025 )
310
n=
1+0,775
310
n=
1,775
n=174,64 →175
F. Prosedur Penelitian
34
Bagian awal yang dilakukan adalah menentukan fokus penelitian, apa yang
menjadi dasar penelitian dan apa masalah yang akan ditentukan dalam suatu
penelitian.
2. Pelaksanaan Penelian
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis Data
Analisis data yang digunakan peneliti yaitu model Interaktif Miles dan
Huberman, yang dilakukan dengan tiga tahap: reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
5. Hasil Penelitian
tentunya hasil penelitian dapat ditemui pengumpulan data secara terus menerus
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus
data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Instrumen dalam
penelitian ini adalah penulis harus menguasai semua yang berkaitan dengan
penelitian, mulai dari penguasaan terhadap teori yang digunakan dan metode yang
dengan penelitian.
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab
pertanyaan terlebih dahulu, akan tetapi pelaksanaannya lebih bebas, dalam arti
tidak menutup kemungkinan untuk muncul pertanyaan baru yang masih relevan
agar mendapatkan pendapat dan ide dari narasumber secara lebih luas. Metode ini
1. Persiapan
a. Menentukan tujuan
2. Pelaksanaan
b. Mengadakan wawancara
37
3. Penutup
kewirausahaan terhadap
mahasiswa
Mengembangkan segenap
dan karsa
Mempermudah proses
transformasi pengetahuan
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, data dokumentasi, dengan cara
39
dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data kualitatif terdiri dari tiga tahapan
kegiatan yang saling terkait satu sama lain yaitu, reduksi data, penyajian (display)
data dan penarikan kesimpulan. Menurut Sugiono ada tiga tahapan dalam analisis
data kualitatif, teknik tersebut diambil dalam konsep Milles dan Huberman, yaitu:
gambaran sosial yang utuh. Selain itu untuk memeriksa sejauh mana
selain dengan teks naratif juga dapat berupa dengan grafik, matrik,
Data display yang dikemukakan diatas bila telah didukung oleh data-data
yang mantap maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Setelah data
umum”.
J. Keabsahan Data
dan kebenarannya. Oleh karena itu peneliti harus memilih dan menentukan cara-
cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Cara
pengumpulan data yang beragam tekniknya harus sesuai dan tepat untuk menggali
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, validitas dan
reabilitas data yang akan digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan
1. Triangulasi
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai salah satunya
2007: 330-331).
membuktikan data yang telah kita temukan. Sebagai contoh, data hasil
penelitian terdahulu.