Anda di halaman 1dari 9

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD

PDGK4505

TUGAS 1

NAMA : ABDUL RAHMAN


NIM : 858101818

UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2024
Tugas 1 Inovasi Pembelajaran di SD

Nama : ABDUL RAHMAN


Nim : 858101818
Soal:

1. Inovasi Pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya (1998) dapat dilihat dari empat
aspek, yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan
pengajaran, serta perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses. Jabarkan contoh
inovasi pendidikan di Indonesia dari empat aspek tersebut!

2. Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mengidentifikasi kegiatan apa saja yang
dilakukan individu selama proses itu berlangsung. Carilah sebuah inovasi untuk kemajuan
pendidikan di Indonesia, lalu analisislah bagaimana inovasi tersebut berproses agar
diterima oleh masyarakat!

3. Penyebaran inovasi sejak pertama kali diperkenalkan sampai merata penggunaannya ke


seluruh lapisan masyarakat, berlangsung selama beberapa tahun. Cepat atau lambatnya
penerimaan inovasi tergantung karakteristik inovasi itu sendiri. Rogers (1983)
menjabarkan ada lima karakteristik inovasi tersebut. Jelaskan dengan bahasa anda secara
singkat, apa saja karakteristik inovasi tersebut dan berilah contoh inovasi yang ada di
sekitar anda!

4. Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran, hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman. Sebuah inovasi harus dapat dilaksanakan agar terjadi perubahan. Dalam
penerapannya, inovasi pendidikan memiliki hambatan dalam penyebarannya. Jelaskan apa
saja faktor yang menjadi hambatan dalam inovasi di bidang pendidikan!

5. Globalisasi dan desentralisasi dalam bidang pendidikan, merupakan isu yang menarik
untuk dibicarakan di tahun 2018. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang
terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya. Globalisasi dan desentralisasi memiliki dinamika dan makna
mendasar yang menjadi bagian tidak terpisahkan. Uraikan dinamika dan makna dari
globalisasi dan desentralisasi tersebut!
Jawaban :
JAWABAN SOAL NOMOR 1 :
1. Inovasi pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya terbagi atas empat aspek,
Yaitu:

a).Tujuan Pendidikan
b).Struktur Pendidikan dan Pengajaran
c).Pembaharuan dalam dan Isi kurikulum dalam pengajaran
Cara penyampaian pengajaran dengan menggunakan multimetode dan multimedia dalam kegiatan
belajar.
•Inovasi pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya terbagi atas empat aspek, Yaitu:
a) Tujuan Pendidikan, Dengan adanya tujuan pendidikan yang jelas para pengajar dapat
memotivasi tentang bagaimana cara penyampaian materi pendidikan yang baik dan juga
para pengajar dapat menyusun kursi dan kerja kelompok supaya materi yang diberikan
dapat masuk dan diterima oleh siswa. Hal ini berguna agar siswa dapat menerapkan ilmu
atau materi yang disampaikan oleh pengajar ke masyarakat.
b) Struktur Pendidikan dan Pengajaran, Disini para pengajar atau pihak sekolah mencoba
untuk mengkaji struktur pendidikan dan pengajaran yang baik sehingga kelak siswa yang
diajar dapat menjadi sumber daya manusia yang produktif dan berguna bagi negara dan
masyarakat. Pengkajian ini meliputi: rangkaian kegiatan melihat ke masa depan dalam hal
menentukan kebijaksanaan, prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan
kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik
c) Pembaharuan dalam dan Isi kurikulum dalam pengajaran, Hal ini dilakukan agar Pengajar
dapat mengemas materi-materi sedemikian menarik agar siswa dapat tertarik dan
memahaminya dengan sangat cepat. Pembaharuan ini dilakukan agar kurikulum atau
pengajaran tidak terpaku pada satu materi atau kurikulum namun dapat berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
d) Cara penyampaian pengajaran dengan menggunakan multimetode dan multimedia dalam
kegiatan belajar, hal ini dilakukan agar pengajar dalam menyampaikan pelajaran tidak
bersifat monotone namun berkembang juga seiring perkembangan zaman. Dengan
demikian para pengajar dapat menilai pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
dan para pengajar dapat melakukan berbagai pendekatan agar para siswa dapat memahami
materi yang diberikan oleh pengajar.

JAWABAN SOAL NOMOR 2


2. Analisis Optimalisasi Pembelajaran e-learning di Sekolah Dasar

a. Pendahuluan
Salah satu kemajuan teknologi informasi yang tidak bisa dibendung adalah komputer
melalui fasilitas internet. Tentu dengan kemajuan teknologi tersebut membawa dampak
baik positif maupun negatif terhadap perkembangan mental, minat, dan kreatifitas
peserta didik di sekolah dasar. Begitu pula terhadap perkembangan pengetahuan dan
sikap peserta didik dilingkungan masyarakat
Perkembangan mental, minat dan kreativitas peserta didik usia sekolah dasar dapat
dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun ekternal. Orang tua dan guru
memiliki peran penting dalam mengembangkan kretaifitas peserta didik tersebut. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik adalah munculnya
fasilitas internet tersebut.
b. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memanfaatkan e-learning

Dalam memanfaatkan e-learning sebagai pembelajaran tentu harus mempertimbangkan


berbagai factor. Berikut ini Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemanfaatan e-learning sesuai dengan pendapat (Munir, 2009) , diantaranya sebagai
berikut:
a) Analisis kebutuhan (need analysis)
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menjawab apakah fasilitas pendukungnya
sudah memadai, apakah didukung oleh dana yang memadai dan apakah ada
dukungan dari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan analisis kebutuhan ini
diperlukan maka dalam studi kelayakan ada beberapa komponen penilaian yang
perlu dipertimbangkan,
b) Rancangan pembelajaran
Dalam menentukan rancangan pembelajaran perlu untuk dipertimbangkan,
misalnya:
1. Analisa isi pembelajaran
2. Analisa kemampuan siswa
3. Analisa keterkaitan dengan pembelajaran
4. Analisis pembelajaran
5. Tujuan pembelajaran
6. Penyusunan tes
7. Strategi pemilihan pembelajaran
8. Tahap pengembangan, Pengembangan e-learning dilakukan mengikuti
perkembangan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.
9. Pelaksanaan
10. Evaluasi
Sebelum dilaksanakan evaluasi program terlebih dahulu diuji coba dengan
mebngambil beberapa sampel orang. Dari ujicoba ini barulah dilakukan evaluasi.

c. Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran di sekolah dasar


Pada era dimana teknologi dan informasi cepat berkembang, e-learning dibutuhkan
masyarakat pendidikan, terutama peserta didik di tingkat sekolah dasar. Namun, e-
learning bukan hanya sekedar teknologi yang harus tersedia di sekolah-sekolah. Dalam
membangun e-learning, instansi pendidikan tidak boleh hanya sekedar bertujuan untuk
menyusul ketertinggalan teknologi.

Pembelajaran dengan menggunakan internet sudah tentu akan mempengaruhi tugas


pengajar dalam proses pembalajaran dan cara belajar peserta didik tersebut. Proses
pembalajaran tidak lagi didominasi oleh guru akan tetapi peserta didik sebagai subjek
belajar dapat secara bebas untuk mengakses materi pelajaran dengan dilengkapi oleh
teknologi yang berkembang dengan pesat setiap saat seperti komputer.
Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran agar pembelajarannya interaktif tentu
harus dilakukan dengan perencanaan atau kontruksi pembelajaran yang lebih baik oleh
guru.Efektifitas e-learning yang diterapkan dalam pembelajaran tergantung berbagai
aspek, misalnya e-learning yang diterapkan dalam pembelajaran yang terpisah antara
guru dengan peserta didik tanpa tatap muka sama sekali maka pada pembahasan materi
memerlukan daya nalar dan pemikiran yang tinggi sehingga tetap memerlukan
pembahasan dan bimbingan dari guru.

d. Kelebihan e-learning buat peserta didik di sekolah dasar


Beberapa kelebihan menggunakan e-learning adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan interaksi pembelajaran
2) Kreatifitas dan minat peserta didik dapat berkembang karena peserta didik dapat
mengakses beragam informasi sesuai dengan kebutuhannya
3) Peserta didik mampu memanfaatkan fasilitas internet dengan baik serta membedakan
situs-situs yang kurang baik untuk dilihat. Hal ini sesuai dengan tingkat
perkembangannya di tingkat usia sekolah dasar.
4) Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
5) Memudahkan guru untuk membuat variasi pembelajaran dengan mengkemas
pembelajaran menjadi lebih menarik disajikan kepada peserta didik.
6) Dapat dijadikan sebagai studi perbandingan materi yang disajikan karena komputer
mampu menyimpan materi pembelajaran yang telah dilakukan dari setiap tahunnnya.
7) Memiliki jangkauan yang lebih luas mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan
materi pembelajaran.
Kesimpulan
Jika dahulu materi pembelajaran hanya dapat diterima melalui buku saja. Maka, berbeda
dengan zaman sekarang. Dimana sudah ada inovasi bernama E-Learning. Dimana para
peserta didik dapat mengakses mata pelajaran melalui internet. Ditambah dengan apa yang
terjadi dua tahun ke belakang yaitu terjadinya wabah Virus Corona.
Sehingga, untuk sementara sekolah-sekolah di berhentikan. Sebagai gantinya, mereka
belajar secara online. Sehingga dapat diakses dimana saja. Selama ada listrik dan jaringan
internet yang bagus. Bahkan ada beberapa lembaga yang menyediakan les-les dengan
sistem online hingga saat ini pun sudah diterima dengan baik oleh masyarakat karena
Penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan oleh guru. Hal
ini memberikan kesempatan kepada peserta didik terutama sekolah dasar untuk belajar
lebih luas tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Tumbuhnya sikap kedisiplinan,
ketelitian, kesadaran dan motivasi yang tinggi merupakan dampak positif dari penggunaan
e-learning dalam pembelajaran. Guru dipacu untuk kreatif dalam mengemas pembelajaran
agar peserta didik tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

JAWABAN SOAL NOMOR 3


3. Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu:
1. Keunggulan Relatif (relative advantage)
2. Kesesuaian (compatibility)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
5. Kemampuan diamati (observability)
Penjelasan:Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu:

1. Keunggulan Relatif (relative advantage) adalah Keunggulan relatif adalah derajat


dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau unggul dari yang pernah ada
sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise
social, kenyamanan, kepuasan, dan lain-lain. ebagai contoh para adopter akan menilai
apakah suatu Inovasi itu relatif menguntungkan atau lebih unggul dibanding yang
lainnya atau tidak. Untuk adopter yang menerima secara cepat suatu inovasi, akan
melihat inovasi itu sebagai sebuah keunggulan

2. Kesesuaian (compatibility), yaitu tingkat kesesuaian dengan nilai (values), pengalaman


lalu, dan kebutuhan dari penerima. Kesesuaian adalah derajat dimana inovasi tersebut
dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan
kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi
dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).

3. Kerumitan (complexity) Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk


memahami dan manggunakan inovasi bagi penerima. Kompleksitas adalah derajat
dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan.
Artinya bagi individu yang lambat mamahami dan menguasainya tentu akan
mengalami tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding individu yang cepat memahaminya.
Tingkat kesulitan tersebut berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan
seseorang untuk mempelajari istilah-istilah dalam inovasi itu.
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability). Trialabilitas (trialability), yaitu dapat dicoba
atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Kemampuan untuk diuji cobakan atau
trialabilitas adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba dalam batas tertentu.
Suatu inovasi yang dapat diuji cobakan dalam pengaturan (setting) sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi
sebaiknya harus mampu menunjukkan (mendemostrasikan) keunggulannya.
Kemampuan untuk dapat diuji bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian.
Mempunyai kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu oleh para adopter untuk
mengurangi ketidakpastian mereka terhadap inovasi itu.

5. Kemampuan diamati (observability) Dapat diamati (obsevability), yaitu mudah diamati


atau tidaknya suatu hasil inovasi oleh penerima. Kemampuan untuk diamati adalah
derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah
seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau
sekelompok orang tersebut mengadopsi. Dengan kemampuan untuk diamati akan
mendorong adopter untuk memberikan penilaian apakah inovasi itu mampu
meningkatkan status sosial mereka di depan orang lain sehingga dirinya akan dianggap
sebagai orang yang inovatif.

JAWABAN SOAL NOMOR 4


4. Faktor-faktor penghambat inovasi pendidikan :
Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran, hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan perkembangan
jaman. Sebuah inovasi harus dapat dilaksanakan agar terjadi perubahan namun dalam
penerapannya, sebuah inovasi biasanya menghadapi berbagai hambatan dan sulit diterima
oleh masyarakat. Olehnya itu menurut Ibrahim, 1988, faktor penghambat inovasi antara
lain :
1. Estimasi tidak tepat terhadap inovasi
Disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam proses difusi inovasi,
antara lain tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi inovasi, kurang adanya
kerja sama antar pelaksana inovasi, tidak adanya persamaan pendapat tentang tujuan yang
akan dicapai, tidak jelas struktur pengambilan keputusan, komunikasi yang tidak lancar,
adanya tekanan dari pemerintah untuk mempercepat hasil inovasi dalam waktu yang sangat
singkat.
2. Konflik dan motivasi
Disebabkan oleh karena adanya masalah-masalah pribadi seperti pertentangan antara
anggota tim, rasa iri antara anggota, ada anggota tim yang tidak semangat kerja, pimpinan
terlalu kaku dan berpandangan sempit, kurang adanya penguatan atau hadiah terhadap
anggota yang melaksanakan tugas dengan baik.
3. Inovasi tidak berkembang
Tidak ada upaya untuk mengembangkan inovasi disebabkan oleh lambatnya material yang
diterima, alokasi dana yang tidak tepat, terjadi inflasi, pergantian pengurus yang terlalu
cepat
4. Masalah keuangan
Tidak memadainya dana dari pemerintah, kondisi perekonomian secara nasional
mengakibatkan penundaan penyampaian dana.
5. Penolakan inovasi dari kelompok tertentu
Pro dan kontra dalam memandang inovasi selalu mewarnai kehadiran sebuah inovasi
bahkan dapat menggiring opini masyarakat sehingga curiga dengan inovasi tersebut.
6. Kurang adanya hubungan sosial
Hubungan dimaksudkan disini adalah hubungan antara anggota kelompok pelaksana dan
hubungan dengan masyarakat.

JAWABAN SOAL NOMOR 5


5. Globalisasi dan desentralisasi dalam bidang pendidikan
Pada tahun 2018, globalisasi dan desentralisasi yang terjadi pada bidang pendidikan
menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan. Globalisasi dan desentralisasi juga
menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Pada globalisasi dan desentralisasi, yang
menjadi dinamika dan maknanya adalah globalisasi membuat tingkat kewenangan
pemerintah seakan menjadi berkurang, hal ini membuat adanya desentralisasi yang terjadi
dengan adanya peningkatan kemampuan pada organisasi lokal ataupun pada individu.

Penjelasan : Globalisasi adalah salah satu bentuk dari fenomena sosial yang terjadi pada
zaman modern. Globalisasi sendiri pada dasarnya bisa terjadi karena adanya kemajuan
pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi ini
membuat adanya kemudahan pada kegiatan interaksi dan komunikasi jarak jauh yang
dilakukan oleh manusia yang membuat manusia yang ada di seluruh dunia seakan menjadi
terhubung. Dengan adanya hal ini, manusia bisa mendapatkan informasi dengan jauh lebih
mudah dan menciptakan independensi terhadap pemerintah.

Oleh karena itu, salah satu pengaruh dari globalisasi adalah menurunnya tingkat kekuasaan
pada pemerintah. Hal ini membuat globalisasi seakan erat dengan desentralisasi karena
setiap manusia akan memiliki pandangan yang berbeda mengenai keyakinan dan juga
kepercayaannya masing-masing. Namun, dengan adanya desentralisasi ini kita tetap harus
menciptakan hubungan saling mengisi dan saling berhubungan sehingga globalisasi tidak
menciptakan ketidakstabilan politik pada suatu negara.
Referensi :

-http://waroenkedukasi.blogspot.com/2010/08/inovasi-dalam-pendidikan.html?m=1

-https://dosen.ung.ac.id/Sulkifly/home/2020/10/6/karakteristik-dan-strategi-inovasi-
pendidikan.html

-https://samparona.blogspot.com/2014/10/faktor-faktor-penghambat-inovasi.html?m=1

-https://www.kompasiana.com/akrie_style/5500dc29a333117c6f512447/globalisasi-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai