3. Implementasi dari teori belajar behavioristik dalam pandangan Edward Thorndike yang
berkaitan dengan Merdeka belajar adalah dengan system pembelajaran inquiri, guru
hanya berperan sebagai fasilitator dengan membagikan sebuah gambar untuk kegiatan
pembelajaran siswa, siswalah yang memutuskan untuk menggabungnkan gambar yang
telah diberikan pada pembelajaran itu sehingga menimbulkan persepsi yang beda-beda
pada masing-masing peserta didik, guru hanya mengawasi jalannya pembelajaran
tersebut dan memastikan tempat kegiatan belajar tersebut nyaman bagi siswa dan
mengamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari implementasi kegiatan
pembelajaran diatas, bisa kita analisis kelebihan dan kekurangan teori behaviorisme
dalam pandangan edwan thorndike.
a. Kelebihan
1) Siswa lebih mudah mendapatkan pengalaman belajar yang berharga, karena
siswa sudah didik untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis.
2) Mendidik siswa untuk berpikir lebih linier dan konvergen, karena siswa di
didik untuk mencapai target tertentu.
3) Membantu pendidik untuk menyelesaikan indicator pembelajaran.
b. Kelemahan
1) Teori ini tidak bisa menjelaskan situasi pembelajaran yang kompleks,
karena banyak hal-hal yang ada kaitannya dengan Pendidikan yang tidak
bisa diubah hanya dengan stimulus dan respon
2) Teori ini tidak bisa menjelaskan yang menjadi alasan cakupan hubungan
antara stimulus dan respon dan tidak bisa menjawab hal-hal yang menjadi
penyebab terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan
respon yang telah diberikan.
3) Melihat pembelajaran hanya asosiasi saja antara stimulus dan respon yang
telah diberikan. Sehingga yang terpenting dalam kegiatan belajar adalah
memperkuat asosiasi tersebut dengan cara melatih, atau mengulang dengan
terus menerus.
4) Karena belajar berlangsung secara mekanistik,maka pengertian tidak
dipandang sebagai suatu hal yang utama dalam belajar. Mereka
mengabaikan pengertian sebagai unsur yang utama dalam kegiatan belajar.
Berkaitan dengan kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran yang
menggunakan teori behaviorisme dalam pandangan edwan Thorndike dalam kebijakan
Merdeka Belajar semestinya pendidik lebih selektif dalam memilih metode dan strategi
yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga akan menghasilkan
pembelajaran yang bermakna seperti kolaborasi, belajar aktif (active learning),
pengalaman belajar, menekankan proses belajar yang bebas aktif, dan penilaian hasil
beajar yang lebih komprehensif sejalan dengan Merdeka Belajar.
4. Berdasarkan teks pada tautan https://www.matrapendidikan.com/2022/06/teori-
kognitif-implikasi-pembelajaran.html ada beberapa kekuatan dan kelemahan yang
terkait dengan pembelajaran dengan kurikulum Merdeka, yaitu:
a. Kelebihan teori belajar kognitivisme
1) Siswa terbiasa berpikir kreatif dan mandiri. Pada kurikulum Merdeka, siswa
dan diberi kebebasan dalam memilih sumber pembelajaran yang akan mereka
gunakan yang sesuai dengan kondisi lingkungan belajar mereka, dengan
kebebasan tersebut diharapkan kegiatan pembelajaran lebih tercapai dan lebih
mendalam dalam memahami materi yang diajarkan.
2) Memudahkan siswa menemukan bahan pembelajaran. Aplikasi-aplikasi yang
ditawarkan oleh pemerintah terkait dengan terlaksananya kurikulum Merdeka
sangat memudahkan siswa dalam mendapatkan bahan pembelajaran. Jadi
siswa tidak perlu terbebani dengan kegiatan belajar yang telah di siapkan oleh
pendidik, karena semua bisa diperoleh melalui aplikasi pembelajaran tersebut.
b. Kelemahan teri belajar kognitivisme
1) Teori ini tidak sepenuhnya bisa dipraktekkan pada semua jenjang Pendidikan,
hanya bisa diprakkan pada satuan Pendidikan dasar saja. Hal inilah yang
menjadi kendala jika teori belajar kognitivisme ini akan diterapkan secara
berkelanjutan.
2) Tidak dapat diterapkan pada pendiikan tingkat lanjut, karena teori ini hanya
bisa dipraktekkan pada individu yang masih berkembang pola pikirnya dari
abstrak ke konkrit.
3) Beberapa prinsip seperti tingkat kecerdasan yang masih susah dimengerti dan
pemahamannya masih belum tuntas sepenuhnya.
Implikasi dari teori belajar kognitif pada pembelajaran tematik kelas IV SD/MI ini
adalah:
a. Pendahuluan/ Kegiatan Awal
1) Guru masuk kedalam kelas dengan mengucapkan salam dan siswa terbiasa
untuk menjawab salam dengan tertib.
2) Guru menanyakan kabar siswa, dan tak lupa mengabsen kehadiran siswa.
3) Guru memberikan apersepsi dan motivasi belajar kepada siswa, dan
mengaitkan dengan pembelajaran yang akan di pelajari.
b. Kegiatan inti
1) Guru membagikan gambar kue ulang tahun untuk dipahami oleh siswa
2) Siswa menyampaikan berapa bagian kue ulang tahun yang sudah terpotong
tersebut dengan seksama.
3) Kemudian guru memberikan penjelas kepada siswa mengenai besaran
potongan kue ulang tahun tersebut sesuai dengan gambar yang telah
dibagikan.
4) Guru meminta siswa untuk mengamati dan menyebutkan hal-hal apa saja yang
ditemukan dalam pembagian kue ulang tahun tersebut.
5) Siswa menyebutkan contoh kejadian yang sama yang pernah mereka alami
sama dengan gambar yang mereka amati.
6) Guru memberi penguatan terhadap materi gambar yang dibagikan dan
menjelaskan ulang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan operasi
pecahan sesuai dengan gambar yang dipelajari,
c. Kegiatan penutup
1) Guru memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan tugas dengan
tertib
2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.