Anda di halaman 1dari 25

Peraturan Jabatan PPAT

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016

1
Pendahuluan

● Kepastian Hukum
○ Hak-hak atas Tanah

● Pendaftaran Tanah
○ Pasal 6 ayat (2) PP Nomor 24 Tahun 1997 jo PP Nomor 18 Tahun 2021

● Perintah Pasal 7 PP Nomor 24 Tahun 1997


○ Peraturan jabatan PPAT diatur dengan PP tersendiri

2
Siapa itu PPAT?

Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik


mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun.

PPAT Sementara

Perpanjangan
Pindah
Calon PPAT PPAT Pemberhentian
Pembinaan
Pengawasan

PPAT Khusus

3
Calon PPAT

Persyaratan (Pasal 6):

1. Warga Negara Indonesia;


2. Usia 22 tahun;
3. surat keterangan berkelakuan baik dari Instansi Kepolisian setempat;
4. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih;
5. sehat jasmani dan rohani;
6. berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang S2 atau lulusan program
pendidikan khusus PPAT;
7. lulus ujian;
8. telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan
pada kantor PPAT paling sedikit 1 tahun setelah lulus pendidikan
kenotariatan

4
Permen ATR Nomor 20 Tahun 2018

Permen ATR mengenai Tata Cara Ujian, Magang, Pengangkatan, Pengangkatan


Kembali, dan Perpanjangan Masa Jabatan PPAT:

1. Ujian;
2. Peningkatan kualitas;
3. Magang;
4. Pengangkatan PPAT;
5. Pengangkatan kembali sebagai PPAT; dan
6. Perpanjangan masa jabatan PPAT.

5
6
Larangan Merangkap Jabatan PPAT

PPAT dilarang merangkap jabatan atau profesi (Pasal 7):

1. Advokat, konsultan atau penasehat hukum;


2. Pegawai negeri, pegawai BUMN, pegawai BUMD, pegawai swasta ;
3. Pejabat negara atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK);
4. Pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi negeri, atau perguruan
tinggi swasta;
5. Surveyor berlisensi;
6. Penilai tanah;
7. Mediator; dan/atau;
8. Jabatan lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan.

7
Berhenti Menjadi PPAT

PPAT berhenti menjabat sebagai PPAT karena: (Pasal 8)


1. Meninggal dunia;
2. telah mencapai usia 65 tahun;
3. Diberhentikan oleh Menteri sesuai ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah ini;

Usia jabatan PPAT 65 tahun tersebut dapat diperpanjang


paling lama 2 tahun sampai dengan usia 67 tahun dengan
mempertimbangkan kesehatan yang bersangkutan.

PPAT Sementara dan PPAT Khusus berhenti apabila tidak lagi


memegang jabatan atau diberhentikan oleh Menteri.

8
Perpanjangan Masa Jabatan

● Penambahan jangka waktu jabatan bagi PPAT yang telah mencapai usia
pensiun dan memenuhi syarat tertentu.

● Permohonan diajukan kurang dari 6 bulan sebelum masa jabatan


berakhir.

● Persyaratan administratif seperti 1. fotokopi surat keputusan pengangkatan


dan penunjukan daerah kerja PPAT terakhir yang dilegalisir; 2. fotokopi surat
keputusan pengangkatan dan penujukan daerah kerja Notaris terakhir yang
dilegalisir, bagi PPAT yang merangkap jabatan sebagai Notaris; 3. surat keterangan
sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba dari dokter rumah sakit pemerintah;
dan surat keterangan dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota daerah kerja
PPAT yang bersangkutan, yang menerangkan bahwa PPAT yang bersangkutan
selama menjabat PPAT tidak pernah mendapat sanksi administratif dan telah
melaksankan jabatan secara nyata.

● Wawancara oleh Direktur yang mempunyai tugas di bidang pembinaan


PPAT atau pejabat yang ditunjuk.
9
Pindah - Pengangkatan Kembali

Tempat kedudukan berbeda dengan daerah kerja Notaris:

● wajib mengajukan pindah tempat kedudukan PPAT; atau


● wajib berhenti sebagai Notaris pada tempat kedudukan yang berbeda

10
Pemberhentian PPAT

Diberhentikan dengan hormat Pasal 10 ayat (2)

Diberhentikan dengan tidak


Pasal 10 ayat (3)
hormat

Diberhentikan sementara Pasal 10 ayat (4)

11
Pemberhentian dengan hormat:
1. Permintaan sendiri;
2. Tidak lagi mampu menjalankan tugasnya karena keadaan kesehatan
badan atau kesehatan jiwanya, setelah dinyatakan oleh tim pemeriksa
kesehatan yang berwenang atas permintaan Menteri/Kepala atau
pejabat yang ditunjuk;
3. Merangkap jabatan;
4. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap; dan/atau
5. Berada di bawah pengampuan secara terus menerus lebih dari 3 tahun.

Pemberhentian dengan tidak hormat:


1. Melakukan pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban
sebagai PPAT; dan/atau
2. Dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.
12
Pemberhentian sementara:
1. Sedang dalam pemeriksaan pengadilan sebagai terdakwa suatu
perbuatan pidana yang diancam dengan hukuman kurungan atau
penjara selama-lamanya 5 tahun atau lebih berat;
2. Tidak melaksanakan jabatan PPAT secara nyata untuk jangka
waktu 60 hari terhitung sejak tanggal pengambilan sumpah;
3. Melakukan pelanggaran ringan terhadap larangan atau kewajiban
sebagai PPAT;
4. Diangkat dan mengangkat sumpat jabatan atau melaksanakan
tugas sebagai Notaris dengan tempat kedudukan di
kabupaten/kota yang lain daripada tempat kedudukan sebagai
PPAT;
5. Dalam proses pailit atau penundaan kewajiban pembayaran utang;
6. Berada di bawah pengampuan; dan/atau
7. Melakukan perbuatan tercela.

13
Daerah Kerja dan Tempat Kedudukan

PPAT : satu wilayah provinsi


PPAT Sementara dan PPAT Khusus : wilayah kerjanya

PPAT mempunyai tempat kedudukan di Kabupaten/Kota di


provinsi yang menjadi bagian dari daerah kerja.

Pindah Kewajiban

Alamat Kantor dalam Kabupaten/Kota yang Pelaporan kepada Kepala Kantor


sama Pertanahan

Tempat Kedudukan Permohonan perpindahan kepada


Menteri

14
Pemekaran Wilayah

Pemekaran Perubahan

Kabupaten/Kota Tempat Kedudukan

Provinsi Daerah Kerja

● Daerah kerja tetap sesuai dengan yang tercantum dalam


keputusan pengangkatan atau mengajukan permohonan
pindah.

● Batas Waktu 90 Hari

15
Sumpah Jabatan

● 60 hari setelah pengambilan sumpah jabatan, wajib:

1. Menyampaikan alamat kantornya, contoh tanda


tangan, contoh parah, dan teraan cap/stempel
jabatannya kepada Kepala Kantor Wilayah BPN,
Bupati/Walikota, Ketua Pengadilan Negeri, dan
Kepala Kantor Pertanahan yang wilayahnya meliputi
daerah kerja PPAT yang bersangkutan; dan

2. Melaksanakan jabatannya secara nyata.

16
Kantor, Pembuatan Akta

● Satu kantor, yaitu di tempat kedudukannya;


● Berkantor yang sama dengan tempat kedudukan Notaris;
● Papan nama dan menggunakan stempel yang bentuk dan
ukurannya ditetapkan oleh Menteri;
● Pembuatan Akta:
1. Bentuk Akta ditetapkan oleh Menteri;
2. diberi satu nomor urut yang berulang pada permulaan tahun
takwim;
3. 2 lembar (lembar pertama disimpan, lembar kedua
disampaikan ke Kantah;
● Pembacaan/penjelasan isi akta kepada para pihak dengan dihadiri
sekurangnya 2 orang saksi sebelum ditandatangani seketika itu
juga oleh para pihak, saksi-saksi dan PPAT.

17
Larangan Jabatan

Pertama, PPAT dilarang membuat akta untuk: 1. diri sendiri, 2. suami atau
istrinya, 3. keluarganya sedarah atau semenda, dalam garis lurus tanpa
pembatasan derajat dan dalam garis ke samping sampai derajat kedua;
Baik dengan cara bertindak sendiri maupun melalui kuasa, atau menjadi
kuasa dari pihak lain.
Kedua, dilarang meninggalkan kantornya lebih dari 6 hari kerja
berturut-turut kecuali cuti.

Kewajiban PPAT
1. Penyimpanan dan penjilidan akta (sebulan sekali, terdiri dari 50
lembar akta), pada sampul buku hasil penjilidan dicantumkan daftar
akta di dalamnya;
2. Membuat satu buku daftar untuk semua akta, yang diisi setiap hari
kerja dan ditutup setiap akhir hari kerja dengan garis tinta yang
diparaf oleh PPAT ybs;
3. Mengirim Laporan Bulanan;
4. PPAT yang berhenti menjabat wajib menyerahkan protokol ke PPAT
lain di daerah kerjanya, jika tidak ada maka diserahkan ke Ka Kantah;
18
PPAT Pengganti

● Persyaratan :

1. Telah lulus program pendidikan kenotariatan dan


telah menjadi pegawai kantor PPAT paling sedikit
selama 1 tahun; atau

2. Telah lulus program pendidikan khusus PPAT


yang diselenggarakan oleh kementerian ATR

19
Honorarium

● Tidak boleh melebihi 1% dari harga transaksi yang tercantum di dalam


akta;
● Tanpa biaya bagi yang tidak mampu;
● Pelanggarannya dikenakan sanksi administrasi

● Yang diatur lebih lanjut dalam Permen ATR Nomor 33 Tahun 2021
tentang Uang Jasa PPAT, dimana terdapat ketentuan mengenai
persentase uang jasa ppat berdasarkan nilai ekonomis dari akta PPAT:
1. kurang atau sama dengan Rp500jt uang jasa ppat paling banyak 1%
dari harga transaksi yang tercantum dalam akta;
2. lebih dari Rp500jt sampai dengan Rp1M paling banyak 0,75%;
3. lebih dari Rp1M sampai dengan Rp2,5M paling banyak 0,5%;
4. lebih dari Rp2,5M paling banyak 0,25%

20
Pembinaan dan Pengawasan

● Menteri melaksanakan pembinaan dan


pengawasan
● Permen ATR / Kepala BPN Nomor 2 Tahun 2018
tentang Pembinaan dan Pengawasan PPAT

Pembinaan Usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan Menteri terhadap


PPAT secara efektif dan efisien untuk mencapai kuaitas PPAT
yang lebih baik

Pengawasan Kegiatan administratif yang bersifat preventif dan represif oleh


Menteri yang bertujuan untuk menjaga agar para PPAT dalam
menjalankan jabatannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

21
Menteri:
a. Penentuan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas jabatan PPAT;
b. Pemberian arahan pada semua pihak yang berkepentingan terkait dengan kebijakan
di bidang ke-PPAT-an;
c. Menjalankan tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan pelayanan PPAT tetap
berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
d. Memastikan PPAT menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan Kode Etik;

Pembinaan Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor Pertanahan:


a. Penyampaian dan penjelasan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Menteri terkait
pelaksanaan tugas PPAT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Sosialisasi, diseminasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan pertanahan;
c. Pemeriksaan ke kantor PPAT dalam rangka pengawasan secara periodik; dan/atau
d. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi PPAT sesuai Kode Etik.

Pemeriksaan atas akta yang dibuat oleh PPAT pada saat pendaftaran pemindahan hak dan
pembebanan hak.

22
Pengawasan

Pelaksanaan Jabatan: Penegakan Aturan Hukum


● Tempat kedudukan kantor; ● Dilaksanakan atas temuan dari
● Stempel jabatan; Kementerian terhadap pelanggaran
● Papan nama, dan kop surat; pelaksanaan jabatan PPAT atau
● Penggunaan formulir akta, terdapat pengaduan atas dugaan
pembuatan akta dan penyampaian pelanggaran
akta;
● Penyampaian laporan bulanan akta;
● Pembuatan daftar akta;
● Penjilidan akta, warkah pendukung
akta, protokol atau penyimpanan
bundel asli akta; dan
● Pelaksanaan jabatan lainnya yang
ditetapkan oleh Menteri.

23
Peraturan Perundang-undangan Lainnya

1. Peraturan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 11 Tahun


2017 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa PPAT

2. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak


Daerah dan Restribusi Daerah

24
- Terima Kasih -

25

Anda mungkin juga menyukai