Anda di halaman 1dari 2

Pelayanan Konseling Gizi Pada Pasien Baru Dengan Penyakit Degeneratif.

Judul Pelayanan Konseling Gizi Pada Pasien Baru


Dengan Penyakit Degeneratif.

Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang upaya
perbaikan gizi dan buku panduan pelayanan
gizi di puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan, kualitas, kepuasan
Tujuan Untuk meningkatkan derajad Kesehatan
masyarakat melalui upaya Kesehatan prevemtif,
promotive dan kuratif yang dilakukan secara
terpadu, terarah dan terus menerus
Definisi Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak
Operasional menular (PTM) yang didefinisikan sebagai
penyakit yang disebabkan oleh proses
penurunan fungsi organ tubuh yang pada
umumnya terjadi pada usia tua, namun saat ini
penyait degeneratif sudah banyak dialami oleh
orang– orang dengan usia produktif. PTM
sejauh ini merupakan penyebab utama
kematian di dunia, yang mewakili 63% dari
semua kematian tahunan.
Penyakit degeneratif termasuk obesitas,
kardiovaskular, diabetes, ginjal kronis, penyakit
pernapasan kronis, radang usus, osteoporosis,
sarcopenia, neurodegeneratif, dan banyak jenis
kanker.
Konseling gizi merupakan jenis pendidikan gizi
yang ditujukan pada individu, kelompok,
ataupun masyrakat untuk dapat merubah
pengetahuna, sikap dan prilaku terkait gizi
sehingga kualitas hidup dapat meningkat dan
maslaah Kesehatan terkait gizi dapat diatasi. 6
Intervensi konseling gizi dapat dilakukan secara
tatap muka per seorangan yang dapat berisi
informasi, memotivasi dengan teknik
wawancara, dan perubahan prilaku seperti
menetapkan tujuan, pemecahan masalah, dan
monitoring diri.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan dengan benar.
Denumerator Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
Target ≥ 85%
Pencapaian
Kriteria Kriteria Inklusi: Seluruh peluang yang dimiliki
oleh pemberi pelayanan terindikasi harus
melakukan kebersihan tangan Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Formula Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan Jumlah total peluang kebersihan
tangan yang seharusnya dilakukan dalam
periode observasi x 100 %
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber data Hasil observasi
Instrumen Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Pengumpulan
data
Besar Sampel Minimal 200 Peluang
Cara Non probability Sampling – Consecutive
Pengambilan sampling
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian data  Tabel  Run chart
Periode Analisa Triwulanan
dan Pelaporan
Data
Penanggungjawa Penanggungjawab PPI
b

Anda mungkin juga menyukai