3.5.1 Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi
bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan
memasukkan jarum ukuran tertentu, beban dan waktu ke dalam pada
suhu tertentu.
3.5.2 Peralatan
a. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik
turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1
mm.
b. Pemegang jarum seberat (47,4±0,05) gr yang dapat dilepas
dengan mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.
c. Pemberat dari (50±0,005) gr dan (100±0,05) gr masing-masing
dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100
gr dan 200gr.
d. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu tinggi 14oC
atau HRC 54 sampai 60 dengan ukuran dan bentuk menurut
gambar No. 2 ujung jarum harus berbentuk kerucut
terpancung.
e. Cawan terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan
dasar yang rata-rata berukuran sebagai berikut:
Penetrasi Diameter Kedalaman
Dibawah 200 55 mm 35 mm
200 - 300 70 mm 45 m
f. Bak perendam (water bath)
Terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 lt dan dapat
menahan suhu tertentu dengan ketelitian lebih kurang 0,1oC.
Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang-lubang
terletak 50 mm diatas dasar bejana dan tidak kurang dari 100
mm dibawah permukaan air dalam bejana.
g. Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi.
Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml, dan
tinggi yang cukup untuk merendam benda uji tanpa bergerak.
h. Pengukur waktu
Untuk pengukuran penetrasi dengan tangan dperlukan stop
watch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang
dari kesalahan tertinggi 0,1 detik per detik. Untuk pengukuran
penetrasi dengan alat otomatis kesalahan alat tersebut tidak
boleh melebihi 0,1 detik.
i. Termometer.
3.5.5 Pelaporan
Laporkan angka penetrasi rata-rata dalam bilangan bulat
sekurang-kurangnya dari 3 pembacaan dengan ketentuan bahwa
hasil-hasil pembacaan tidak melampaui ketentuan di bawah ini:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LAB. JALAN RAYA
Pengamatan : A B
1 68 66
2 67 65
3 64 62
66,33 64,33
Rata - Rata 65,33
3.5.6 Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
Dengan diketahui penetrasi = 65,33 maka angka toleransinya
adalah 4.Karena angka penetrasi aspal masih berada pada kisaran
harga 65,33.
b. Saran
1. Pembacaan terhadap nilai-nilai di dalam pengambilan data-data
percobaan, hendaknya dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang
sebagai pembanding sehingga peluang suatu kesalahan dapat
diminimalisir.
2. Sebagai hasil analisa perhitungan,sebaiknya perlu memperhatikan
satuan-satuan yang dipergunakan.
3.6 DAKTILITAS BAHAN-BAHAN BITUMEN
(AASHTO T-51-74) (ASTM D-113-69)
3.6.1 Maksud
Maksud pemeriksaan ini adalah mengukur jarak terpanjang
yang dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi dua bitumen keras
sebelum putus, pada suhu dan kecepatan tarik tertentu.
3.6.2 Peralatan
a. Termometer
b. Cetakan daktilitas kuningan
c. Bak perendam isi 10 liter yang dapat menjaga suhu tertentu
selama pengujian dengan ketelitian 0,1oC dan benda uji dapat
direndam sekurang-kurangnya 10 cm, dibawah permukaan air.
Bak tersebut dilengkapi dengan pelat dasar yang berlubang
diletakkan 5 cm dari dasar bak perendam untuk meletakkan
benda uji.
d. Mesin uji dengan ketentuan sebagai berikut:
Dapat menarik benda uji dengan kecepatan yang
cepat
Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak
menimbulkan getaran selama pemeriksaan
e. Methyl alkohol teknik dan sodium klorida teknik.
3.7.1 Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetukan berat jenis
bitumen keras dan ter dengan piknometer. Berat jenis bitumen atau
ter adalah perbandingan antara berat air suling dengan isi yang
sama pada suhu tertentu.
3.7.2 Peralatan
a. Thermometer
b. Bak perendam yang dilengkapi dengan pengatur suhu (25±
0,1)oC
c. Piknometer
d. Air suling sebanyak 1000 m3
e. Bejana gelas
Material : Aspal
Dikerjakan : Kelompok 2
b. Saran
1. Proses penghitungan diharapkan lebih teliti di dalam penggunaan
satuan karena akan berakibat fatal pada perhitungan-perhitungan
lainnya.
2. Mahasiswa hendaknya menyiapkan diri terlebih dahulu dalam
penguasaan materi, sehingga dalampelaksanaannya, mahasiswa
dapat lebih cekatan dan kreatif dalam melaksanakan praktikum
tersebut.