Anda di halaman 1dari 7

Lanjutan Bab 2

C. Menguraikan Maksud Dan Tujuan Kebijakan Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan diharapkan mampu membuat nilai positif bagi perusahaan,


memaksimalkan laba, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Kebijakan pengelolaan keuangan dilakukan melalui 3 langkah yaitu perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian keuangan. Dalam hal ini anggaran (budget)
dapat berfungsi sebagai pedoman (perencanaan) kerja, alat pengkoordinasian
kerja, dan alat pengawasan kerja. Jika dibandingkan dengan kelima fungsi
manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengawasan) maka terlihat bahwa budget memiliki kaitan erat dengan manajemen,
khususnya dalam hal penyusunan kerja (planning), perkoordinasian kerja
(coordinating), dan pengawasan kerja (controlling)..

Maksud dan tujuan dilakukan kebijakan pengelolaan keuangan antara lain :


1. Memaksimalkan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam periode
tertentu
2. Mengurangi adanya penggunaan anggaran yang tidak diinginkan dikemudian
hari
3. Meminimalisasi adanya bentuk penyimpangan terhadap alokasi perusahan
4. Dapat mencapai target perencanaan lebih efisien karena dana dana tersedia
dan direncanakan sehingga dapat dialokasikan dengan maksimal
5. Membuat efektif segala bentuk kegiatan yang berada di perusahaan maupun
instansi karena transparansi terhadap keuangan organisasi
6. Membuat lingkungan kerja yang sehat, sehingga siklus keuangan berjalan baik
dan terencana

Ciri-ciri kebijakan pengelolaan keuangan yang benar antara lain :


1. Kebijakan keuangan dibuat oleh semua pihak terkait pada organisasi
2. Kebijakan mengelola keuangan dapat diterima oleh semua pihak
3. Kebijakan pengelolaan keuangan tiddak merugikan organisasi
4. Kebijakan harus dibuat transparan dan benar-benar untuk memecahkan
masalah dalam instansi
5. Kebijakan pengelolaan keuangan organisasi berbeda dengan pengelolaan
keuangan organisasi kecil

Ciri- Ciri Pengelolaan Keuangan pada Perusahaan Besar dan Kecil

Bentuk Perusahaan Besar Perusahaan Kecil


Pengelolaan
Keuangan

Perencanaan Jangka pendek dan jangka Jangka pendek


panjang

Penganggaran 1. Anggaran operasional, 1. Anggaran operasional,


modal, kas, master budget modal, kas, master budget
sudah jelas dan terstruktur belum jelas dan belum
dengan baik terstruktur dengan baik

2. Anggaran dana dalam 2. Anggaran dana dalam


jumlah besar jumlah relatif kecil

Pendanaan 1. Investasi berupa saham 1. Investasi dan penanaman


penanaman modal modal jarang

2. Peminjaman modal dalam 2. Peminjaman modal relatif


skala besar kecil

Kontrol Dana Manajer keuangan Pemilik perusahaan

Audit Audit Internal dan Eksternal Audit Internal dari pemilik

Pengelolaan Pajak Ada anggaran pajak berskala Ada anggaran pajak dalam
besar oleh manajer keuangan skala kecil oleh pemilik
sendiri

D. Mengklasifikasi Kebutuhan Anggaran untuk Mengelola Keuangan


Pengelompokkan atau klasifikasi anggaran iasanya dilakukan untuk memperrmudah
petugas melakukan pengelolaan keuangan.
Pada umumnya klasifikasi anggaran dikelompokkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Ruang Lingkup
a. Anggaran komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan
ruang lingkup menyeluruh, mencakup seluruh aktivitas perusahaan
b. Anggaran parsial, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang
lingkup terbatas, yang mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan
2. Berdasarkan Fleksibilitas
a. Anggaran tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode
waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu. Berdasarkan volume ini
direncanakan revenue, cost, dan expenses, serta tidak diadakan revisi
secara periodic
b. Anggaran variable (variable budget), yaitu anggaran perusahaan yang
volumenya selalu berubah tetapi dapat dilakukan revisi secara periodik, atau
mengubah anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya.
3. Berdasarkan Jangka Waktu
a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukkan
rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi (biasanya 1
tahun) yang akan dating
b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana
investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun dan
berkelanjutan (continue)
4. Berdasarkan Isi Anggaran
a. Anggaran Operasional, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran laporan
rugi laba. Anggaran ini antara lain terdiri dari:
1) Anggaran penjualan
2) Anggaran biaya pabrik, meliputi anggaran biaya bahan baku, anggaran
biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik
3) Anggaran beban usaha
4) Anggaran laporan rugi laba
b. Anggaran keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
Anggaran ini antara lain terdiri dari anggaran kas, anggaran piutang,
anggaran persediaan, dan anggaran neraca.
Adapun anggaran-anggaran yang biasanya disusun dan harus diperhatikan
perusahaan terdiri atas anggaran variable, anggaran pengeluaran modal, anggaran
piutang, dan anggaran kas.

a. Anggaran variable
Sifatnya berubah-ubah secara proporsional dengan berubahnya tingkat produksi
yang dihasilkan oleh perusahaan. Penyusunan anggaran variable bertujuan untuk
melakukan analisis bagaimana biaya dapat dipengaruhi oleh volume produksi yang
dihasilkan. Anggaran variable dapat digunakan untuk menghitung atau merumuskan
hubungan suatu kelompok biaya dengan tingkat produksi yang dihasilkan oleh
bagian yang terkait.
Penyusunan anggaran variable sangat dipengaruhi oleh jenis biaya seperti berikut
ini:
1) Biaya Tetap (Jenis Biaya yang Sifatnya Tidak Berubah)
Biaya yang termasuk dalam kategori ini meliputi biaya jangka pendek yang tetap
dan tidak mengikuti tingkat kegiatan atau produksi yang dihasilkan. Biaya tetap
terbagi 2 (dua) macam biaya, yaitu:
a. Biaya tetap yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Contoh biaya
tetap ini diantaranya gaji karyawan dan biaya iklan
b. Biaya tetap yang tidak ditetapkan oleh kebijakan manajemen. Contoh biaya
tetap ini diantaranya biaya penyusutan, pajak, dan asuransi.
2) Biaya Variabel (Jenis Biaya yang Sifatnya Berubah-ubah)
Biaya yang tergolong ke dalam kategori ini adalah biaya yang berubah-ubah
secara total sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya variable adalah sebagai berikut:
a) Pengawasan dari manajemen
b) Berhubungan dengan operasional perusahaan
c) Berhubungan dengan tingkat relevan tertentu
d) Memiliki dasar pengukuran biaya
e) Selalu berubah dalam total yang dihasilkan dan konstan dalam rata-rata
3) Biaya Semi Variabel (Mengandung Unsur Biaya Tetap dan Biaya Variable)
Jenis biaya ini sifatnya berubah-ubah namun perubahannya tidak sebanding
dengan perubahan tingkat kegiatan atau operasional perusahaan

b. Anggaran Pengeluaran Modal


Dalam anggaran ini yang dibahas adalah cara pengelolaan modal atau
investasi, serta menyelenggarakan pengawasan terhadap keuangan
perusahaan. Anggaran ini dapat berasal dari modal sendiri atau dibiayai dari
modal asing atau pinjaman lainnya.

c. Anggaran Piutang
Merupakan salah satu bentuk anggaran investasi seperti investasi lainnya yang
berwujud dana kas dan dana di bank, bahan baku, barang setengah jadi, dan
barang jadi.

d. Anggaran Kas
Anggaran kas sangat penting bagi kelancaran usaha operasional perusahaan,
jumlah kas yang berlebih atau kurang akan berdampak negative bagi
perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran

1. Faktor Internal
a. Data penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan harga jual, syarat
pembayaran barang dagang, promosi, pemilihan saluran distribusi, dan
sebagainya
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan
g. Kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan,
baik pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi, maupun personalia
2. Faktor Eksternal
a. Keadaan persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat penyebaran penduduk
e. Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
f. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, social,
budaya maupun keamanan
g. Keadaan perekonomian mnasional maupun internasional, kemajuan
teknologi, dan sebagainya.

D. Hubungan Anggaran dengan Ilmu Pengetahuan Lain

Hubungan anggaran dengan ilmu pengetahuan lainnya antara lain:


1) Hubungan Anggaran dengan Manajemen
Hubungan antara anggaran dan manajemen antara lain anggaran sebagai tolok
ukur keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu
perencanaan keuangan perusahaan. Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu
dan seni untuk menyediakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pegkoordinasian, dan pengawasan. Adapun anggaran sangarat berkaitan
dengan kelima proses manajemen tersebut.

2) Hubungan Anggaran dengan Akuntansi


Penyajian hubungan budget dengan akuntansi memberikan data historis yang
sangat bermanfaat bagi perhitungan taksiran-taksiran yang akan dituangkan
dalam budget, yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu
akan datang. Akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget
secara lengkap dan terstruktur.
3) Hubungan Anggaran dengan Statistika dan Matematika
Budget dengan statistika dan matematika berhubungan untuk pengolahan data
(sebagai penunjang) baik saat penyusunan maupun realisasi dan
penganalisaan realisasi budget.

Anda mungkin juga menyukai