Anda di halaman 1dari 82

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI KULIT WAJAH UNTUK

MENENTUKAN JENIS PRODUK PERAWATAN KULIT UNTUK

PEMBELI YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH PT. NATURAL

NUSANTARA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

(STUDI KASUS STOCKIST N-2288 PT. NATURAL NUSANTARA)

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MENEMPUH UJIAN SARJANA

PADA STMIK YADIKA BANGIL

DIMAS ARYA RAJASA

NIM. 118228008

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) YADIKA BANGIL

2022
MOTTO

 “Lebih baik menjadi orang kuat dengan titik lemah, daripada menjadi orang

lemah tanpa titik kuat. Berlian dengan cacat lebih berharga daripada batu bata

tanpa cacat.”

(William J.H. Boetcker)

--//--

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dimas Arya Rajasa

NIM : 118228008

Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 22 April 2000

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Kulit

Wajah untuk menentukan jenis Produk Perawatan Kulit untuk Pembeli yang di

Distribusikan oleh PT. Natural Nusantara menggunakan Metode Forward

Chaining (Studi kasus Stockist N-2288 PT. Natural Nusantara)” adalah benar-

benar hasil karya penulis sendiri dan bukan merupakan hasil peniruan atau

penjiplakan dari karya orang lain. Dalam skripsi inti tidak terdapat karya atau

pendapat yang telah ditulis atau di publikasikan orang lain, secara tertulis dengn

jelas di cantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan di

cantumkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benernya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis

Bangil 7 Agustus 2022


Yang Menyatakan,

iii
Dimas Arya Rajasa
NIM.118228008
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Sistem Pakar Identifikasi Kulit Wajah untuk menentukan jenis

Produk Perawatan Kulit untuk Pembeli yang di Distribusikan oleh

PT. Natural Nusantara menggunakan Metode Forward Chaining

(Studi kasus Stockist N-2288 PT. Natural Nusantara)

Disusun Oleh : Dimas Arya Rajasa

NIM : 118228008

Jurusan : Teknik Informatika

Ketua Program Studi Pasuruan, 7 Agustus 2022


S1 Teknik Informatika Dosen Pembimbing

Abdul Rokhim, M.Kom Teguh Pradana, M.Kom


NIDN. 0702028504 NIDN. 0716027302

iv
LEMBAR PENGESAHAN

TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN MAJELIS PENGUJI SKRIPSI,

JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) YADIKA BANGIL, PADA :

Hari : RABU

Tanggal : 23 Agustus 2022

Jam : 16.15

Judul : Sistem Pakar Identifikasi Kulit Wajah untuk menentukan jenis

Produk Perawatan Kulit untuk Pembeli yang di Distribusikan oleh

PT. Natural Nusantara menggunakan Metode Forward Chaining

(Studi kasus Stockist N-2288 PT. Natural Nusantara)

DAN DINYATAKAN LULUS

MAJELIS PENGUJI

PENGUJI I PENGUJI II

Kurniawan W.H, S.Kom, M.MT Teguh Pradana, M.Kom


NIDN. 0707117802 NIDN. 0716027302

Mengetahui
Ketua STMIK Yadika Bangil

Erri Wahyu Puspitarini, S.Kom, M.MT

v
NIDN. 0705088301
ABSTRAK

Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang melindungi tubuh dari paparan
penyakit, oleh karenanya sangat penting merawat kesehatan kulit. Khususnya kulit
wajah yang merupakan aset terpening yang memerlukan tidak sedikit produk
perawatan wajah demi melindungi aset terpenting bagi manusia khususnya kaum
hawa. Dengan adanya produk perawatan wajah yang di buat oleh seorang pakar
yang menguasai bidang kesehatan kulit. Kehadirannya sangat di butuhkan di
kalalangan masyarakat. Karena keterbatasan tersebut maka pemanfaatan
teknologi Aplikasi sistem pakar menjadi solusi untuk mempermudah kinerja
seorang pakar dalam melakukan diagnosa kulit masyarakat dan menjadikan
perawatan wajah menjadi lebih terjangkau di masyarakat.

Kata Kunci. : Kulit, Kulit wajah, Perawatan Kulit, Teknologi, Aplikasi, Sistem
Pakar

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subahanahu

Wata’alah. Dzat yang hanya kepada-nya memohon pertolongan. Alhamdullillah

atas segala pertolongan, rahmat, dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Kulit

Wajah untuk menentukan jenis Produk Perawatan Kulit untuk Pembeli yang di

Distribusikan oleh PT. Natural Nusantara menggunakan Metode Forward

Chaining (Studi kasus Stockist N-2288 PT. Natural Nusantara)”. Sebagai salah

satu persyaratan yang diperlukan dalam menyelesaikan program studi strata satu

(S-1) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Yadika

Bangil. Selain itu laporan skripsi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan

bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Shalawat dan salam kepada Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dan

teladan terbaik untuk umat manusia.

Penulis mempersembahkan skripsi ini sebagai ucapan terimakasih yang

tidak dapat diucapkan dengan lisan kepada ayahanda Agus Kambali dan ibunda

tercinta Rusmiyati yang telah tulus mengasuh, membesarkan, dan membimbing,

serta bantuan dan bimbingan, saran dan kerja sama dari berbagai pihak. Atas

semua bantuannya serta dukungannya, pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

vii
1. Keluarga, khusunya Orang tua yang yang senantiasa memberi nasehat,

semangat , serta dukungan kepada penulis,

2. Ibu Erri Wahyu Puspitarini, S.Kom, M.MT selaku ketua Sekolah tinggi

Manajemen Informatika Dan Komputer STMIK Yadika Bangil.

3. Bapak Abdul Rohim, M.Kom selaku ketua Program Studi S-1 Teknik

Infromatika STMIK Yadika Bangil.

4. Bapak Teguh Pradana, M.Kom selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan

skripsi ini.

5. Kepada Muhammad Bahruddin, S.Gz., CH., CHt. Selaku Ahli dalam

Produk Kesehatan dan Kecantikan PT. Natural Nusantara yang telah

menjadi narasumber dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. Kepada Ibu Wiwik Suaibah Selaku Pemilik Di Stockist N-2288 yang

telah menjadi narasumber dalam menyelesaikan penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam meyelesaikan

skripsi ini

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

dapat dijadikan referensi demi pengembangan ke arah yang lebih baik. Kebenaran

datangnya dari Allah SWT dan kesalahan datangnya dari diri penulis. Semoga

Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-nya kepada kita semua.

viii
Bangil, 7 Agustus 2022

Penulis,

Dimas Arya Rajasa

Nim. 118228008

ix
x
DAFTAR ISI

MOTTO ii
LEMBAR PERNYATAAN iii
LEMBAR PERSETUJUAN iv
LEMBAR PENGESAHAN v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................4
1.4 Tujuan........................................................................................................4
1.5 Manfaat......................................................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI8
2.1 Sistem pakar..............................................................................................8
2.2 Android....................................................................................................10
2.3 Kecerdasan Buatan..................................................................................11
2.4 Kulit.........................................................................................................12
2.5 Konteks Diagram.....................................................................................13
2.6 Data Flow Diagram.................................................................................14
2.7 Flowchart.................................................................................................15
2.8 Use case Diagram....................................................................................17
2.9 Forward Chaining....................................................................................19
2.10 Black-box Testing................................................................................20

x
BAB III METODE PENELITIAN 22
3.1 Rancangan penelitian..............................................................................22
3.2 Analisis, Perancangan dan Implementasi................................................23
3.3 Metode Pengujian....................................................................................28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.1 Sistem Diagnosa Menggunakan Forwad Chaining.................................30
4.2 Perancangan Perangkat Lunak................................................................48
4.3 Sistem Operasi.........................................................................................48
4.4 Bahasa Pemrograman..............................................................................48
4.5 User Interface..........................................................................................48
4.6 Tahapan Pengujian..................................................................................56
BAB V PENUTUP 60
5.1 Kesimpulan..............................................................................................60
5.2 Saran........................................................................................................61
LAMPIRAN 62
DAFTAR PUSTAKA 63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 65

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol DFD Menurut Gane and Sarson....................................14


Tabel 2.2 Simbol DFD Menurut Yourdon and De Marco.........................15
Tabel 2.3 Simbol Flowchart.......................................................................16
Tabel 4.1 Tabel diagnosa Kulit/ Dasar pengetahuan Sistem.....................32
Tabel 4.1 Hasil pengujian pada Menu Utama............................................57
Tabel 4.2 Hasil pengujian pada Menu Diagnosa.......................................58
Tabel 4.3 Hasil pengujian pada Tampilan Tatacara Menggunakan Skincare
....................................................................................................................58
Tabel 4.4 Hasil pengujian pada Tampilan Tatacara Menggunakan Aplikasi
....................................................................................................................58
Tabel 4.5 Hasil pengujian pada Tampilan Info Aplikasi...........................59

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Android.............................................................................10


Gambar 2.2 Lapisan Aplikasi Android..........................................................11
Gambar 2.3 Struktur Lapisan Kulit................................................................12
Gambar 2.4 Use Case Model.........................................................................17
Gambar 2.5 Forward Chaining.....................................................................19
Gambar 3.1 Diagram Konteks.......................................................................24
Gambar 3.2 Data Flow Diagram....................................................................25
Gambar 3.3 Flowchart Aplikasi.....................................................................26
Gambar 3.4 Use Case Diagram......................................................................27
Gambar 3.5 Blok Diagram Sistem.................................................................28
Gambar 4.1 Rangkaian produk SC1..............................................................33
Gambar 4.2 Rangkaian Produk SC2..............................................................34
Gambar 4.3 Rangkaian Produk SC3..............................................................35
Gambar 4.4 Rangkaian Produk SC4..............................................................36
Gambar 4.5 Rangkaian Produk SC5..............................................................37
Gambar 4.6 Rangkaian Produk SM1.............................................................38
Gambar 4.7 Rangkaian Produk SM2.............................................................39
Gambar 4.8 Rangkaian Produk SM3.............................................................40
Gambar 4.9 Rangkaian Produk SM4.............................................................41
Gambar 4.10 Rangkaian Produk SM1...........................................................42
Gambar 4.11 Rangkaian Produk SL1............................................................43
Gambar 4.12 Rangkaian Produk SL2............................................................44
Gambar 4.13 Rangkaian Produk SL3............................................................45
Gambar 4.14 Rangkaian Produk SL4............................................................46
Gambar 4.15 Rangkaian Produk SL5............................................................47
Gambar 4.16 Splash Screen...........................................................................49
Gambar 4.17 Tampilan Menu awal................................................................50

xiii
Gambar 4.18 Tampilan Menu Diagnosa........................................................51
Gambar 4.19 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Penuaan Dini.........................51
Gambar 4.20 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Penuaan.................................52
Gambar 4.21 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Kering Berjerawat.................53
Gambar 4.22 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Berjerawat.............................53
Gambar 4.23 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Kering Dehidrasi...................54
Gambar 4.24 Tampilan Urutan Pemakaian....................................................55
Gambar 4.25 Tampilan Tata cara Menggunakan Aplikasi............................55
Gambar 4.26 Tampilan Info Aplikasi............................................................56
Lampiran 1.1 Wawancara Stockist N-2288...................................................62
Lampiran 1.2 Wawancara M. Bahruddin, S.Gz, CH.CHt..............................62

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

.1 Latar belakang

Teknologi merupakan suatu cabang ilmu yang perkembangannya begitu

pesat. Kita dalam hal ini tidak bisa menghindari perkembangan tersebut sehingga

bermunculan inovasi inovasi baru dalam bidang teknologi dalam kurun waktu

singkat. Dalam hal ini teknologi bisa merambah dan berkolaborasi dengan banyak

bidang lain untuk memberikan perkembangan ilmu pengetahuan di segala lini.

Sistem pakar adalah contoh kecil dari perkembangan teknologi yang memberikan

solusi untuk banyak bidang seperti bidang Kesehatan dan juga bidang komersial.

Sistem pakar merupakan kemampuan sistem komputer yang bisa

menyamai kemampuan manusia atau seorang pakar. Pengertian seorang pakar

disini merupakan manusia yang memiliki ilmu pengetahuan untuk memecahkan

suatu permasalahan. Dalam hal ini Sistem pakar memiliki efisiensi dalam

menyelesaikan masalah meskipun seorang pakar tidak berada di tempat.

Dalam bidang kesehatan, telah banyak aplikasi komputer yang diciptakan

untuk membantu efisiensi kerja. Salah satu aplikasi tersebut adalah sistem pakar

yang merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan atau Artificial

Intelligent (AI). Sistem pakar mempunyai kemampuan untuk memecahkan

masalah-masalah

1
2

praktis saat sang pakar berhalangan (Hernawan & Sidiq, 2018). Knowledge

(pengetahuan) dalam sistem pakar bisa dari seorang ahli, atau knowledge pada

umumnya yang terdapat dalam buku, majalah, dan orang yang mempunyai

pengetahuan tentang suatu bidang.

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Hanya saja dalam hal ini masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya

menjaga Kesehatan terutama kulit wajah. Masih kurangnya kesadaran orang

dalam merawat kesehatan wajah menyebabkan banyak orang yang memiliki

masalah kulit wajah.

Kulit wajah merupakan bagian paling sensitif dibandingkan kulit bagian

(Wardah, Sugiarto, & Wibowo, 2019). Wajah mengalami berbagai perubahan

yang disebabkan pengaruh lingkungan luar seperti pengaruh sinar matahari, iklim,

polusi, penggunaan AC, trauma pada kulit, dan penggunaan produk perawatan

atau tata rias yang tidak sesuai, maupun perubahan dari dalam tubuh misalnya

pengaruh perubahan hormonal pada saat pubertas, menstruasi,kehamilan, pil KB,

pengaruh zat gizi (nutrisi), dan lain-lain.

Dalam kasus lain banyak juga pembeli yang salah membeli Produk

perawatan wajah karena tidak mengerti cara mengidentifikasi peermasalahan

kulit, hal ini menyebabkan timbulnya masalah baru pada wajah seperti Breakout

atau munculnya jerawat, komedo yang meradang dan juga Iritasi pada kulit wajah.

PT. Natural Nusantara (NASA) merupakan perusahaan yang didirikan

pada tahun 2002 oleh Hana Indra Kusuma, SP, MP di Yogyakarta. NASA
3

bergerak di berbagai bidang dari Pertanian, Peternakan, Kesehatan, Kecantikan,

dan Kebutuhan sehari hari. Produk perawatan kulit mulai di rilis sejak tahun

dengan berbagai macam merk dari moreskin hingga lacoco.

Stockist N-2288 di bawah naungan PT. Natural Nusantara berdiri pada

Bulan Februari 2019 yang dipimpin oleh Ibu Wiwik Suaibah. Stockist N-2288

merupan salah satu Ranting penghubung Perusahaan dengan Mitra usaha maupun

Pembeli. Disinilah permasalahan muncul, kurangnya edukasi tentang pengetahuan

Produk kepada Mitra usaha dan stockist membuat pembeli sering kali

mendapatkan produk perawatan wajah yang kurang sesuai dengan permasalahan

kulit wajah pembeli. Dan semakin berfariasinya produk membuat stockist dan

Mitra usaha kewalahan menghapal fungsi masing masing produk.

Hal ini membuat Penulis ingin membuat Aplikasi Sistem pakar yang

bertujuan untuk memberikan solusi yang tepat bagi pembeli. Aplikasi sistem

pakar ini akan berfokus kepada permasalahan kulit wajah pelanggan sehingga

dapat memberikan beberapa referensi paket perawatan kulit wajah yang ramah di

kantong bagi pembeli.

Alasan peneliti menggunakan metode forward chaining karena penelitian

ini memakai indikator fakta permasalahan yang muncul pada kulit wajah pembeli

dan memberikan solusi yang sesuai dengan indikator yang dipilih sebagai

kesimpulan atau solusi untuk pembeli atau bisa disebut Problem solving/

memberikan solusi berdasarkan premis-premis yang muncul pada suatu

permasalahan.
4

.2 Rumusan Masalah

Berdasar dari paparan latar belakang yang ada maka dapat di rumuskan

Bagaimana merancang dan membangun sistem aplikasi untuk menentukan produk

perawatan kulit yang sesuai untuk pembeli dengan metode forward chaining ?

.3 Batasan Masalah

Batasan masalah secara umum yang dapat digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

1. Aplikasi yang dibangun hanya dapat digunakan pada Platform Android

2. Metode yang digunakan adalah Forward Chaining.

3. Penelitian dilakukan di Stockist N-2288

4. Solusi hanya menggunakan 2 Merk skincare yang di distribusikan PT.

Natural Nusantara yaitu (Moreskin dan LACOCO)

5. Pengguna Aplikasi ini hanya terdapat pada Stockist dan Mitra Usaha.

6. Aplikasi hanya menampilkan Ouput berupa 3 paket perawatan kulit

yaitu paket Cepat / Mahal, Sedang, Lambat / Murah.

7.

.4 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem aplikasi

untuk menentukan produk perawatan kulit yang sesuai untuk pembeli dengan

metode forward chaining.


5

.5 Manfaat

Manfaat Penelitian :

1. Bagi Penjual / Stockist N-2288

a) Memberikan platform aplikasi untuk rekomendasi produk

perawatan meskipun penjual kurang memiliki edukasi tentang

produk

b) Dapat memudahkan penjual dalam menyalurkan produk yang

sesuai kepada pembeli

2. Bagi Pembeli

a) Dapat memudahkan pembeli dalam menentukan paket perawatan

yang sesuai dengan kondisi keuangan pembeli

b) Memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan kulit yang di

alami oleh pembeli.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan penelitian dengan judul Sistem Pakar Identifikasi Kulit Wajah

Untuk Menentukan Jenis Produk Perawatan Kulit Untuk Pembeli Yang

Didistribusikan Oleh PT. Natural Nusantara Menggunakan Metode Forward

Chaining (Studi Kasus Stockist N-2288 Pt. Natural Nusantara) disusun dengan

sistematika sebagai berikut :


6

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, Batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Dalam bab ini memuat tentang teori dan konsep dasar yang berkaitan

dengan topik yang sedang di teliti dan bersumber dari referensi-referensi dan

sumber pustaka yang menjadi landasan dalam perancangan, analisis, implementasi

hingga pengujian sistem.

BAB III : METODE PENELITIAN


Bab ini berisi jenis penelitian, Teknik penganmbilan data, Teknik studi

literatur, metode yang digunakan selama penelitian, rencana perancangan dan

pembuatan sistem perangkat lunak, serta menjelaskan rencana pengujian sistem

perangkat lunak yang akan digunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang penjelasan tentang analisis, perancangaan dan

pembuatan, perancangan interface, implementasi, serta pembahasan mengenai

pengujian sistem perangkat lunak.


7

BAB V : PENUTUP
Disini dimuat hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan setra saran

penelitian yang nantinya akan dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi daftar referensi yang dimuat dan dijadikan acuan

dalam penulisan penelitian ini.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pada bagian ini memuat bahan bahan rujukan seperti lampiran data yang

menjadi pendukung penelitian yang telah di lakukan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem pakar

Sistem pakar merupakan seleksi pendekatan yang baik dan efektif

untuk suatu permasalahan (Artificial Intelligence) AI klasik dari

pemrograman cerdas. Professor Edward Feigenbaum dari Stanford

University merupakan pionir dalam teknologi sistem pakar yang

mendefinisikan sistem pakar sebagai sebuah program komputer pintar

yang memanfaatkan pengetahuan dan prosedur penyelesaian untuk

memecahkan permasalahan yang cukup sulit sehingga membutuhka

keahlian khusus dari seorang pakar atau manusia.(Yanto, Werdiningsih, &

Sari, 2017)

Menurut (Durkin, 1994), sistem pakar adalah program komputer

yang didesain untuk meniru kemampuan memecahkan masalah dari

seorang pakar. Pakar adalah orang yang memiliki kemampuan atau

mengerti dalam menghadapi suatu masalah lewat pengalaman, seorang

pakar mengembangkan kemampuan yang membuatnya dapat memecahkan

permasalahan dengan hasil yang baik dan efisien. Sistem pakar yang baik

dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan

meniru kerja dari ahli (Diah & Murti, 2014)

8
9

Jadi kesimpulannya, sistem pakar merupakan sistem komputer

yang di buat untuk meniru aspek keahlian pengambilan keputusan yang

dimiliki oleh seorang pakar. Sistem pakar memanfaatkan pengetahuan

khusus secara maksimal layaknya seorang pakar yang mampu

memesahkan permasalahan.

Pakar (Ekspert) dapat diartikan sebagai manusia yang memiliki

keahlian atau pengetahuann khusus yang tidak dimiliki orang kebanyakan.

Dengan kata lain, dapat memecahkan masalah dengan lebih efisien.

Pengetahuan dasar yang di masuukan kedalam sistem aplikasi merupakan

pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang pakar ataupun dari buku,

jurnal, majala, dan dokumen-dokumen yang telah di publikasikan

sebelumnya, serta orang yang memiliki pengetahuan yang relevan

meskipun bukan ahli. Istilah lain dari sistem ini, sering di samakan dengan

sistem berbasis pengetahuan.(Irawan dan Fitrialdy, 2020)

Sistem pakar dapat diterapkan dan digunakan untuk mengetahui

jenis permasalahan kulit yang terjadi pada seorang pembeli. Cara kerja

sistem pakar ini dimulai dari memasukkan informasi data diri, lalu

memilih indikator-indikator yang tersedia seputar pemasalahan kulit yang

dialami pembeli. Kemudian jawaban akan diproses oleh aplikasi

berdasarkan basis pengetahuan dari literatur kesehatan kulit wajah juga

dari pakar dokter spesialis kulit wajah. Hasil yang di berikan kepada
10

User/Pembeli berisi solusi produk perawatan kulit sesuai dengan

permasalahan kulit sesuai dengan yang pembeli alami.

2.2 Android

Gambar 2.1 Logo Android

Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang

dimodifikasi dengan sedemikian rupa untuk perangkat mobile yang terdiri

dari Sistem operasi, Middleware, dan aplikasi-aplikasi utama. Pada awalnya

android dikembangkan oleh Android inc yang kemudian di akuisisi oleh

Google pada tahun 2005. Sistem operasi ini kemudian diluncurkan

bersamaan dengan berdirinya organisasi Operasi Handset Alliance pada

tahun 2007. Organisasi ini diikuti oleh beberapa perusahaan besar seperti

Google, LG, Ericsson, T-Mobile, Vodavone, Tpshiba, dan Intel. (Huda &

Apriyanto, 2019)
11

Gambar 2.2 Lapisan Aplikasi Android

2.3 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence(AI) merupakan

suatu penemuan dalam bidang keilmuan komputer yang dapat

merepresentasikan kecerdasan manusia kedalam program komputer untuk

menyelesaikan pekerjaan sama bahkan lebih baik dari manusia.

Kecerdasan buatan adalah suatu kemampuan atau kecerdasan yang

dimasukkan kedalam sistem teknologi yang dapat diatur dan


12

dikembangkan dalam konteks ilmiah, bentukan dari kecerdasan makhluk

hidup yang ada.

Pada dasarnya Kecerdasan Buatan ini merupana suatu ilmu yang

membuat mesin atau komputer bisa meniru kecerdasan manusia sehingga

dapat mengerjakan hal-hal yang dikerjakan oleh manusia di mana

membutuhkan suatu kecerdasan misal saja mengerjakan analisis penalaran

untuk mengambil suatu keputusan atau kesimpulan atau menerjemahkan

dari suatu bahasa ke bahasa lain. (Hani dkk, 2022)

2.4 Kulit

Gambar 2.3 Struktur Lapisan Kulit

Setiap orang memiliki fungsi dan struktur kulit yang sama, tapi

karakteristik kulit setiap orang dapat memiliki perbedaaan yang signifikan

satu dengan yang lain. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
13

maupun eksternal, seperti lingkungan hidup, iklim, aktifitas sosial, jenis

kelamin, pola makan, usia. Secara umum kulit manusia terbagi dalam 4

jenis kulit yaitu : (a) normal, (b) kering, (c) berminyak, (d) kombinasi.

(Fajrina S, 2016)

2.5 Konteks Diagram

Konteks diagram berfungsi untuk merancang fungsi-fungsi yang

akan dijalankan pada suatu peragkat lunak. Maka fungsinya sangat penting

untuk menyesuaikan perancangan kode dengan sistem yang akan

dibangun. Sehingga saat sistem aplikasi telah berada pada pihak

pengembang selanjutnya maka sistem aplikasi tersebut tetap dapat

dikembangkan sesuai dengan kode program sebelumnya

(Sukamto&Shalahudin, 2015)

Tabel 2.1 Simbol Konteks Diagram


14

2.6 Data Flow Diagram

Menurut Kristanto (2011), “DFD merupakan model logika arus

data atau proses yang di buat untuk menjelaskan asal muasal data dan

menjelaskan kemana tujuan data tersebut keluar dari sistem, dimana data

tersebut disimpan, proses apakah yang dapat menghasilkan sebuah data

tersebut, dan apa interaksi data yang tersimpan dan proses yang dilakukan

pada data tersebut.”. Kristanto (2011) juga menyebutkan ada 2 teknik

penyusunan DFD yang sering digunakan secara umum yaitu Teknik Gane

and Sarson dan Yourdon and De Marco, antara lain :

1. Teknik Gane and Sarson

(Sumber: Kristanto, 2011)


Tabel 2.1 Simbol DFD Menurut Gane and Sarson
15

2. Teknik Yourdon and De Marco

(Sumber: Kristanto, 2011)


Tabel 2.2 Simbol DFD Menurut Yourdon and De Marco

2.7 Flowchart

Flowchart adalah sebuah bagan atau diagram alir dalam suatu

program atau prosedur sistem secara logika. Flowchart merupakan metode

yang digunakan untuk menggambarkan tahap demi tahap pemecahan suatu

masalah dengan menggunakan symbol-simbol tertentu yang mudah untuk

dimengerti, mudah digunakan dan standar. Penggunaan flowchart

bertujuan untuk menyelesaikan gambaran suatu tahap penyelesaiaan


16

masalah dengan cara yang cukup sederhana, terurai, rapi, dan jelas dengan

memakai symbol-simbol yang standar. Tahapan yang disajikan untuk

menyelesaikan suatu masalah harus jelas, sederhana, dan tepat.(Jogiyanto,

2005)

Sumber (Jogiyanto, 2005)


Tabel 2.3 Simbol Flowchart
17

2.8 Use case Diagram

Use case Diagram adalah informasi kegunaan dari suatu sistem

menggunakan sudut pandang pengguna/user. Cara kerja Use case yaitu

dengan cara mendeskripsikan interaksi interaksi antara pengguna dengan

sistem melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem tersebut dugunakan.

Alur-alur yang menjelaskan hubungan antara pengguna dengan sistem

disebut scenario. Disini dapat kita simpulkan, use case merupakan sebuah

rangkaian-rangkaian scenario yang digabungkan Bersama dengan tujuan

umum pengguan (Munawar, 2005). Setidaknya, dalam diagram use case

terdapat 4 aspek yaitu actor, use case system/subsystem, relationship, dan

boundary (Munawar, 2005).

Gambar 2.4 Use Case Model

1. Actor adalah suatu peran yang dimainkan oleh pengguna untuk

berinteraksi didalam sistem. Actor dapat berupa orang, peralataan atau

sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang dibuat oleh peneliti.

2. Use case sistem atau subsistem menjelaskan tentang fungsi interaksi

yang dapat dimainkan actor dalam sebuat sistem.


18

3. Relationship menjelaskan garis yang menghubungkan antara actor

dengan use case ataupun menjelaskan hubungan antara use case

dengan use case lain dalam sebuah sistem.

4. Boundary merupakan Batasan atnara use case dengan actor.

Tabel 2.4 Simbol Usecase Diagram


19

2.9 Forward Chaining

Forward Chaining adalah metode pencarian yang dimulai dengan

fakta yang telah diketahui kemudian fakta-fakta tersebut dicocokkan

dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Jika fakta ada yang sesuai maka

rule tersebut akan dieksekusi atau dijalankan. Setelah itu fakta baru akan

di tambahkan kedalam database. Setiap pencocokan dimulai dari rule

paling atas. Setiap rule hanya boleh dijalankan sekali saja. Proses

pencocokan berhenti jika tidak ada rule yang dijalankan lagi. (Kusrini,

2008)

Metode Forward chaining merupakan metode penelusuran atau

Teknik pencarian kedepan yang berawal dari informasi yang ada kemudian

digabungkan dengan rule untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Pelacakan

mau merupakan metode yang sangat baik bekerja dengan permasalahan

yang dimulai dengan perekaman informasi di awal yang digunakan untuk

mencapai penyelesaian akhir, karena keseluruhan proses akan dikerjakan

secara berurutan maju. Berikut merupakan diagram Forward Chaining

Observasi A Aturan R1 Fakta Aturan


Fakta Kesimpulan
Observasi B Aturan R2

Aturan R2
Fakta

secara umum untuk menghasilakn sebuah goal. (Tati dan Luthfi, 2013)
20

Gambar 2.5 Forward Chaining

Agar lebih memahami metode ini, akan ada ilustrasi kasus

pembuatan sistem pakar menggunakan aturan sebagai berikut :

R1 : jika A dan B dan C maka Konklusi 1

R2 : jika A dan C dan D maka Konklusi 2

R3 : jika B dan C dan E maka Konklusi 3

R4 : jika A dan D dan E dan F maka Konklusi 4

Penelusuran maju pada kasus ini adalah untuk mengetahui apakah

suatu fakta yang dialami user merupakan konklusi 1, 2, 3, atau 4 atau

bahkan bukan salah satu dari konklusi tersebut, dalam hal ini sistem

belum mampu menarik kesimpulan karena keterbatasan aturan. Jika user

memilih A, B, dan C maka aturan yang digunakan adalah aturan R1

dengan konklusinya yaitu konklusi 1. Jika user memilih A, dan F, maka

sistem akan memberlakukan aturan R4 dengan konklusinya yaitu

konklusi 4, tetapi karena aturan tersebut premisnya adalah A, D, E, dan F

maka premis-premis yang dipilih user tidak cukup untuk menarik

kesimpulan konklusi 4 sebagai kesimpulan akhir.(Kusrini, 2006)


21

2.10 Black-box Testing

Black-box testing (pengujian kotak hitam) merupakan Teknik

pengjian suatu sistem atau perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsi

tanpa menghiraukan atau menguji desain dan kode program. Pengujian ini

bertujuan untuk melihat input, proses dan output dari perangkat lunak atau

sistem sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan atau belum.

(Salahudin, 2013).

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan melakukan uji yang

memiliki sifat mencoba semua fungsi sistem perangkat lunak apakah

sudah sesuai dengan kebutuhan. Uji coba yang di buat untuk melakukan

pengujian kotak hitam ini menggunakan indikator kasus benar dan salah.

Misalkan kasus proses diagnose maka kasus uji coba yang dibuat adalah :

1. Jika user memasukkan gejala sesuai dengan pengetahuan dasar

sistem aplikasi.

2. Jika User memasukkan gejala yang tidak sesuai dengan

pengetahuan dasar sistem sistem aplikasi.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan penelitian

Penelitian pada Tugas Akhir ini adalah “Sistem pakar identifikasi kulit

wajah untuk menentukan jenis Produk perawatan kulit untuk pembeli yang

Didistribusikan oleh PT. Natural Nusantara menggunakan metode Forward

Chaining (Studi kasus Stockist N-2288 PT.Natural Nusantara).” Aplikasi ini akan

dirancang berbasis android. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi aplikasi

yang mudah dipahami oleh pembeli maupun penjual, dan juga menambah

pengetahuan penjual tentang produk yang sesuai dengan permasalahan kulit wajah

pembeli.

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data untuk melakukan penelitian

dengan metode Studi pustaka dan wawancara seorang pakar Dokter Kecantikan

dam Kesehatan PT. Natural Nusantara melalui media sosial. Karena informasi-

informasi produk dan kombinasinya lebih banyak dan lengkap melalui sumber-

sumber internet yang relevan berdasarkan testimoni pribadi pembeli, peneliti, dan

pengetahuan pakar Dokter Kecantikan perusahaan PT. Natural Nusanta

22
23

3.2 Analisis, Perancangan dan Implementasi

3.2.1 Analisis

Analisis kebutuhan spesifikasi menjabarkan tentang kebutuhan

sistem agar berjalan dengan lancar pada suatu perangkat. Analisis ini

bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perangkat keras (Hardware)

dan Perangkat lunak (Software) seperti apa yang harus di persiapkan

untuk merancang aplikasi yang di buat oleh peneliti.

3.2.1.1 Analisis Kebutuhan Hardware

a. Prosesor : Intel Core i3-1005G1 1.2GHz

b. Hardisk : SSD M2 256 GB + SSD 512 GB

c. Memori : 8 Giga Byte

3.2.1.2 Analisis Kebutuhan Software

Analisis kebutuhan software dilakukan untuk menganalisa

kebutuhan perangkat lunak yang di butuhkan untuk merancang dan

membuat Aplikasi. Berikut adalah beberapa perangkat lunak yang

dibutuhkan :

a. Sistem Operasi Windows 11 Enterprise 64-Bit

b. Microsoft Office LTSC Professional Plus 2021

c. Android Studio Chipmunk 2021.2.1

d. Google Chrome
24

3.2.2 Perancangan Sistem

Dalam pembuatan suatu aplikasi pastinya dibutuhkkan suatu

rancangan dasar sistem aplikasi tersebut disini peneliti menggunakan

beberapa desain rancangan sistem yang menurut peneliti sesuai.

3.2.2.1 Diagram Konteks

Urutan cara pakai Skincare

Urutan cara pakai Skincare

Gambar 3.1 Diagram Konteks

Dari gambar 3.1. Dapat dijelaskan sistem aliran Data

informasi secara luas antara Aplikasi, User, dan Admin. Dapat

dilihat apa saja yang diinputkan User dan informasi apa saja

yang di dapatkan user tersebut. Admin disini berperan sebagai

developer aplikasi yang bertugas menginputkan. Pengetahuan

dasar pakar kedalam aplikasi.

3.2.2.2 Data Flow Diagram


25

Gambar 3.2 Data Flow Diagram

Pada diagram Gambar 3.2. Dijelaskan proses Input yang

dilakukan User berdasarkan premis-premis kondisi kulit yang

disediakan pada tampilan aplikasi. Kemudian jawaban tersebut

diproses menggunakan data F_Aturan atau bisa disebut sebagai

dasar pengetahuan pakar yang di inputkan oleh admin kedalam

aplikasi. Kemudian user akan mendapatkan hasil diagnosa

yang sesuai dengan kondisi yang dipilih pada proses input

jawaban.
26

3.2.2.3 Flowchart

Gambar 3.3 Flowchart Aplikasi

Pada Gambar 3.3 dijelaskan secara umum bagaimana alur

kerja proses aplikasi yang akan dibuat. Langkah pertama User


27

di sajikan halaman yang menampilkan daftar kondisi kulit

kemudian user menandai kondisi kulit tersebut sesuai dengan

apa yang dialaminya. Selanjutnya inputan tersebut akan di

proses menggunakan metode forward chaining untuk

mendapatkan hasil diagnosa yang akurat beserta solusi produk

perawatan kulit yang di berikan.

3.2.2.4 Use Case Diagram

Gambar 3.4 Use Case Diagram

Pada gambar 3.4 dijelaskan hubungan-hubungan yang

terjadi antara User dengan aktivitas didalam aplikasi tersebut.

Menu Utama menampilkan halaman dengan menu Diagnosa,

Tata cara pemakaian, Bantuan, dan Tentang. Yang masing-

masing memiliki fungsi dan tampilan masing-masing jika di

klik.
28

3.2.2.5 Blok Diagram Sistem

Tata cara
pemakaian
skincare

Menampilkan
Tata cara
pemakaian
skincare

Gambar 3.5 Blok Diagram Sistem

Pada gambar 3.5 disuguhkan lebih jelas lagi gambaran

Proses pada aplikasi yang akan di buat oleh peneliti. User akan

melakukan akses aplikasi dengan memberikan inputan

kedalam aplikasi tersebut untuk mendapatkan Informasi yang

diinginkan sesuai menu yang dipilih user.

3.3 Metode Pengujian

Metode pengujian yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan

metode Black-Box Testing. Metode Black-box Testing merupakan metode

pengujian program perangkat lunak tanpa melihat kode program maupun desain

aplikasi dan lebih menitik beratkan pada berfungsinya program tersebut atau tidak
29

dan juga bagaimana reaksi program jika diberikan input yang tidak sesuai dengan

prosedur seharusnya.

Alasan penulis menggunakan metode Black-Box Testing yaitu menitik

beratkan kepada hasil aplikasi yang bermanfaat dan mudah di operasikan bagi

pengguna yang rata-rata berumur diatas 30 tahun. Sehingga tidak memunculkan

kendala atau permasalahan baru pada pengguna perangkat lunak tersebut.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV peneliti akan menjabarkan hasil implementasi rencana

penelitian yang telah di rumuskan pada BAB III. Aplikasi sudah dapat di instal

pada android dan sesuai dengan harapan peneliti dan pengguna. Berikut

penjabaran sistem aplikasi Diagnosa Kulit wajah menggunakan Metode Forward

Chaining.

4.1 Sistem Diagnosa Menggunakan Forwad Chaining

Sistem diagnosa merupakan sistem yang memberikan solusi dari

permasalahan yang dialami oleh kulit wajah manusia, salah satu metode diagnosa

ini yaitu Forward chaining. Metode forward chaining memberikan solusi yang

dialami kuit wajah yang fokusnya berdasarkan permasalahan-permasalahan yang

muncul pada kulit wajah dan kemudian di sesuaikan dengan aturan aturan premis

yang sesuai dengan base pengetahuan sistem yang bersumber dari kumpulan

pengetahuan seorang pakar.

Untuk melakukan proses tersebut tentunya dibutuhkan pengumpulan

aturan-aturan yang sesuai untuk diagnosa suatu permasalahan. Cara yang

digunakan pada penelituan ini adalah:

1. Wawancara digital dengan pakar kecantikan PT. Natural Nusantara.

30
2. Wawancara Stockist N-2288 untuk mengumpulkan data penyakit dan

permasalah yang sering terjadi di lingkup Stockis N-2288

31
32

3. Dan Studi Literatur untuk menambah beberapa permasalahan yang

sesuai dan sering terjadi.

Setelah itu didapatkan premis-premis yang dapat digunakan sebagai acuan

penelitian ini.

4.1.1. Proses penentuan Premis

Dari hasil wawancara dan riset. Didapat 2 kelompok umur dan 10

premis besar yaitu:

1. Up30 = Umur diatas 30 Tahun

2. Un30 = Umur dibawah 30 Tahun

3. P1 = Terdapat kerutan wajah

4. P2 = Terdapat garis halus pada wajah

5. P3 = Mudah Berjerawat

6. P4 = Kulit terasa kering dan mudah iritasi

7. P5 = Kulit terasa basah dan berminyak

8. P6 = Sering makan makanan berlemak

9. P7 = Warna Kulit tidak merata (Bekas jerawat Hitam, Flek

Hitam Dsb)

10. P8 = Bekas jerawat berlubang

11. P9 = Beruntusan

12. P10 = Banyak Komedo pada Wajah


33

4.1.2. Forward Chaining

Pengelompokan jenis kulit wajah yang umum dialami oleh manusia.

Ada 3 jenis :

1. A1 = Kulit Kering

2. A2 = Kulit Berminyak

3. A3 = Kulit Kombinasi/Normal

Tabel 4.1 Tabel diagnosa Kulit/ Dasar pengetahuan Sistem

Dari pengelompokan di atas, didapat 5 hasil diagnosa yang sering

terjadi pada kulit pelanggan sehingga peneliti menggunakan acuan tersebut

sebagai dasar pengetahuan sistem pakar sistem perangkat lunak yang

digunakan pada aplikasi android. Pada tabel tersebut terdapat 3-4 solusi

yang dapat dipilih sesuai kemampuan pelanggan untuk menggunakan

produk. Berikut penjelasan solusi yang ditawarkan :


34

1. SC1 = Solisi Cepat 1

Gambar 4.1 Rangkaian produk SC1

Terdiri dari LACOCO Ultimate Golden Swallow Facial Foam,

LACOCO Aloe vera Soothing Mist, LACOCO 2% Bakuchiol Day

Cream, LACOCO 2% Bakuchiol Night Cream, Dan LACOCO Daily

UV Counter SPF 50 PA++. Merupakan rangkaian produk perawatan

wajah untuk usia dibawah 30 tahun yang mengalami penuaan dini.

Membantu mengurangi garis-garis halus pada wajah.


35

2. SC2 = Solusi Cepat 2

Gambar 4.2 Rangkaian Produk SC2

Terdiri dari LACOCO Ultimate Golden Swallow Facial Foam,

LACOCO Aloe vera Soothing Mist, LACOCO 2% Bakuchiol Day

Cream, LACOCO 2% Bakuchiol Night Cream, LACOCO Intense

Treatment Eye Serum dan LACOCO Daily UV Counter SPF 50 PA+

+.

Rangkaian produk perawatan wajah untuk usia diatas 30 tahun

yang mengalami penuaan dini. Membantu mengurangi kerutan-

kerutan pada wajah.


36

3. SC3 = Solusi Cepat 3

Gambar 4.3 Rangkaian Produk SC3

Terdiri dari LACOCO Ultimate Golden Swallow Facial Foam,

LACOCO Aloe vera Soothing Mist, LACOCO 2% Bakuchiol Day

Cream, LACOCO 2% Bakuchiol Night Cream, LACOCO Amazonial

Charcoal Glow Mask, LACOCO Grape Fruit Acne Fighter Serum

dan LACOCO Watermelon Glow Hydrating Toner.

Rangkaian Skincare ini di formulasikan untuk mengurangi

jerawat di kulit kering dan kombinasi karena kulit harus di hidrasi

menggunakan hydrating toner.


37

4. SC4 = Solusi Cepat 4

Gambar 4.4 Rangkaian Produk SC4

Terdiri dari LACOCO Ultimate Golden Swallow Facial Foam,

LACOCO Aloe vera Soothing Mist, LACOCO 2% Bakuchiol Day

Cream, LACOCO 2% Bakuchiol Night Cream, LACOCO Amazonian

Charcoal Glow Mask, LACOCO Grape Fruit Acne Fighter Serum

dan LACOCO Daily UV Counter SPF 50 PA++.

Rangkaian produk perawatan ini di khususkan untuk kulit

berminyak yang berjerawat. Sering kali banyak di keluhkan oleh

remaja yang memiliki kulit mudah berminyak dan berjerawat,

bahkaan hingga peradangan. Maka perlu adanya pembersihan

mendalam menggunakan masker charchoal yang dapat mengurangi

produksi minyak pada kulit.


38

5. SC5 = Solusi Cepat 5

Gambar 4.5 Rangkaian Produk SC5

Moreskin Pink Series yang terdiri dari Transparant Whitening

Soap, Cleanser Whitening, Whitening Serum, Whitening Day Cream

dan Whitening Night Cream. Merupakan paket Rangkaian yang di

formulasikan untuk Kulit normal dan kulit kering. Sehingga sangat

cocok untuk orang yang memiliki kulit kering, karena dapat

menghidrasi kulit lebih baik lagi.


39

6. SM1 = Solusi Menengah/Sedang 1

Gambar 4.6 Rangkaian Produk SM1

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin First Premium Facial

Foam Anti Aging, First Day Cream Whitening & Anti Aging, First

Night Cream Whitening & Anti Aging, dan Moreskin Sunblock SPF

50+.

Merupakan rangkaian Skincare yang yang berfokus pada

masalah penuan pada kulit. Rangkaian ini bisa di pakai di semua

jenis kulit sehingga aman digunakan untuk wajah berminyak ataupun

kering sekalipun.
40

7. SM2 = Solusi Menengah/Sedang 2

Gambar 4.7 Rangkaian Produk SM2

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin Acne Series, Moreskin

Sunblock SPF 50+, dan Moreskin Moisturizer Cream. Moreskin Acne

series sendiri terbagi menjadi 3 jenis produk yaitu Moreskin Facial

Foam for Acne++, Moreskin Acne++ Essence, dan Moreskin Acne

Cream++.

Rangkaian produk ini di formulasikan untuk kulit berjerawat

pada tipe kulit kering untuk meredakan iritasi kulit pada jerawat aktif

yang sering memberikan rasa perih karena kondisi kulit yang kering
41

dan membantu membersihkan pori-pori dari sumbatan kotoran

sehingga dapat mengurangi jerawat dan juga beruntusan pada kulit.

8. SM3 = Solusi Menengah/Sedang 3

Gambar 4.8 Rangkaian Produk SM3

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin Facial Wash Cream,

Moreskin Anti Acne, Moreskin Micellar Water, Moreskin Serum

Vitamin C 30%, dan Moreskin Sunblock SPF 50+.

Rangkaian ini merupakan rangkaian yang sesuai untuk kulit

berjerawat di kulit berminyak. Karena adanya fungsi pembersihan

ganda dari Micellar Water dan Facial wash cream yang dapat

mengurangi kotoran-kotoran yang dapat menyumbat pori-pori. Serum

Vitamin C 30% juga dapat membantu mengembalikan kondisi bekas

jerawat seperti bekas berlubang maupun bekas jerawat yang

menghitam,
42

9. SM4 = Solusi Menengah/Sedang 4

Gambar 4.9 Rangkaian Produk SM4

Rangkaian ini terdiri dari paket Glass Skin Yoghurt Series.

Dimana produk ini berisi Moreskin Facial Foam Glass Skin,

Moreskin Face Mist Glass Skin, Serum Yoghurt, Moreskin Day

Cream Glass Skin, dan Moreskin Night Cream Glass Skin.


43

Rangkaian ini di formulasikan untuk kulit Kombinasi hingga

Normal. Karena memiliki Ekstrak Yoghurt yang membantu

memberikan Stimulasi kepada kulit agar memberikan Kelembaban

secara Nanural dan membuat kulit lebih sehat.

10. SM5 = Solusi Menengah/Sedang 5

Gambar 4.10 Rangkaian Produk SM1

Rangkaian ini terdiri dari paket Moreskin Nature Series.

Dimana produk ini berisi Moreskin Nature Transparant Soap,


44

Moreskin Nature Cleanser, Moreskin Nature Whitening Serum,

Moreskin Nature Day Cream, dan Moreskin Nature Night Cream.

Rangkaian ini di formulasikan dengan Ekstrak tamanu Oil

yang dapat menjaga dan membuat kulit tetap dalam kelembaban yang

stabil. Dengan begitu kulit terasa lebih sehat dan terawatt dengan

baik. Skincare ini dapat di gunakan di kulit kombinasi hingga kulit

normal.

11. SL1 = Solusi Lambat 1

Gambar 4.11 Rangkaian Produk SL1

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin Facial Wash Cream,

Serum Whitening Gold, Moreskin Soft&White, dan Moreskin

Sunblock SPF 50+.


45

Pada rangkaian produk ini memiliki fungsi memudarkan

penuan-penuaan dini pada kulit dengan estrak gold yang trdapat pada

serum dan menstabilkan kelembaban kulit agar kulit tetap terhidrasi

dan mengurangi garis- garis halus.

12. SL2 = Solusi Lambat 2

Gambar 4.12 Rangkaian Produk SL2

Rangkaian Produk ini terdiri dari Moreskin Facial Wash

Cream Moreskin Salmon Serum, Moreskin Soft&White, dan Moreskin

Sunblock SPF 50+

Pada rangkaian diatas memiliki Formula Collagen Ikan salmon

yang dapat membantu mengencangkan kulit dan mengurangi efek-

efek penuaan seperti flek hitam, kerutan dan kulit kering yang
46

ditimbulkan pada usia lanjut. Rangkaian ini dapat menghidrasi kulit

agar tetap lembab dan sehat setiap saat.

13. SL3 = Solusi Lambat 3

Gambar 4.13 Rangkaian Produk SL3

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin Acne Series, dan Moreskin

Moisturizer Cream. Moreskin Acne series sendiri terbagi menjadi 3

jenis produk yaitu Moreskin Facial Foam for Acne++, Moreskin

Acne++ Essence, dan Moreskin Acne Cream++. Rangkaian ini di


47

formulasikan untuk mengatasi jerawat yang timbul di kulit kering.

Moisturizer di tambahkan berfungsi untuk melembabkan kulit.

14. SL4 = Solusi Lambat 4

Gambar 4.14 Rangkaian Produk SL4

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin Acne Series, dan Moreskin

Sunblock SPF50+. Moreskin Acne series sendiri terbagi menjadi 3

jenis produk yaitu Moreskin Facial Foam for Acne++, Moreskin


48

Acne++ Essence, dan Moreskin Acne Cream++. Rangkaian ini di

formulasikan untuk mengatasi jerawat yang timbul di kulit

berminyak.

15. SL5 = Solusi Lambat 5

Gambar 4.15 Rangkaian Produk SL5

Rangkaian ini terdiri dari Moreskin Facial Wash Cream,

Moreskin Serum Glow, dan Moreskin Soft&White. Rangkaian Produk

ini cocok untuk orang yang memiliki Kulit Kombinasi hingga kulit

normal karena rangkaian ini merupakan rangkaian skincare dasar


49

yang dapat menghidrasi kulit dan menjaga kulit agar tetap tampak

sehat dan terawat.

4.2 Perancangan Perangkat Lunak

Implementasi atau penerapan pada penelitian ini menjelaskan hasil

rancangan dan desain antar muka yang telah di rumuskan sebelumnya untuk

memenuhi kebutuhan. Diharapkan dengan implementasi ini pengguna dapat

memahami dan menggunakan perangkat lunak yang telah di rancang oleh peneliti.

4.3 Sistem Operasi

Sistem Operasi yang digunakan pada implementasi perangkat lunak yaitu

Sistem Operasi Android dimana dengan penggunaan Android sebagai media

sistem operasi dapat dijangkau oleh pengguna karena perangkatnya yang sudah

sangat umum dan lazim digunakan oleh pengguna.

4.4 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman yang di gunakan untuk membangun sistem ini

adalah Java. Dimana bahasa pemrograman lazim digunakan untuk membangun

sistem program aplikasi berbasis android dan merupakan mata kuliah bahasa

pemrograman yang di berikan sebagai mata kuliah.


50

4.5 User Interface

Aplikasi Sistem Pakar ini dapat di gunakan oleh semua Mitra Usaha PT.

Natural Nusantara dibawah Naungan Stockist N-2288. User akan mendapatkan

Interface yang sejenis dalam setiap tampilan. Ini menyesuaikan dengan User yang

mayoritas Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang berusia diatas 40 Tahun yang memiliki

sikap tidak ingin menggunakan aplikasi yang sulit digunakan.

4.5.1 Splash Screen

Gambar 4.16 Splash Screen

Splash Screen merupakan Tampilan pembuka pada aplikasi

Android yang memerlukan waktu beberapa saat sebelum memasuki Menu


51

utama. Pada tampilan ini tidak memerlukan interaksi apapun untuk masuk

ke menu Utama.

4.5.2 Tampilan Menu awal

Gambar 4.17 Tampilan Menu awal

Pada tampilan ini memuat menu utama yang didalamnya terdapat

tombol yang memiliki fungsinya masing-masing. Terdapat 4 menu yang

dapat di tampilkan yaitu Tampilan Menu Diagnosa, Tampilan Urutan

Pemakaian Skincare, Tata Cara Menjalankan Aplikasi, dan Info Aplikasi

4.5.3 Tampilan Menu Diagnosa


52

Pada menu ini menampilkan kumpulan Premis dan tombol

diagnosa. Metode input yang digunakan yaitu check box yang kemudian di

sesuaikaan dengan tabel Dasar Pengetahuan Sistem Pakar. Untuk

mendapatkan Hasil diagnosa yang mendekati atau sesuai dengan kondisi

pelanggan.

Gambar 4.18 Tampilan Menu Diagnosa

4.5.4 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Penuaan Dini

Pada menu ini menampilkan hasil dari diagnosa Kulit yang

mengalami Penuaan Dini. Terdapat 3 solusi sehingga pelanggan dapat

memilih sesuai kebutuhan dan kondisi keuangannya.


53

Gambar 4.19 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Penuaan Dini

4.5.5 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Penuaan

Pada tampilan ini menunjukkan hasil diagnosa pada kulit yang

mengalami Penuaan. Terdapat 3 solusi sehingga pelanggan dapat

memilih sesuai kebutuhan dan kondisi keuangannya.


54

Gambar 4.20 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Penuaan

4.5.6 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Kering Berjerawat

Pada tampilan ini menunjukkan hasil diagnosa pada kulit yang

mengalami kering dan berjerawat. Terdapat 3 solusi sehingga pelanggan

dapat memilih sesuai kebutuhan dan kondisi keuangannya.

Gambar 4.21 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Kering Berjerawat

4.5.7 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Berjerawat

Pada tampilan ini menunjukkan hasil diagnosa pada kulit yang

mengalami kondisi berjerawat. Terdapat 3 solusi sehingga pelanggan dapat

memilih sesuai kebutuhan dan kondisi keuangannya.


55

Gambar 4.22 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Berjerawat

4.5.8 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Kering Dehidrasi

Pada tampilan ini menunjukkan hasil diagnosa pada kulit yang

mengalami kering dehidrasi. Terdapat 3 solusi sehingga pelanggan dapat

memilih sesuai kebutuhan dan kondisi keuangannya.

Gambar 4.23 Tampilan Hasil Diagnosa Kulit Kering Dehidrasi


56

4.5.9 Tampilan Urutan Pemakaian

Pada tampilan ini menampilan tata cara urutan pemakaian skincare

yang tepat. Ini bertujuan agar pelanggan dapat menggunakan skincare

dengan urutan yang tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Gambar 4.24 Tampilan Urutan Pemakaian

4.5.10 Tampilan Tatacara Menggunakan Aplikasi


57

Gambar 4.25 Tampilan Tata cara Menggunakan Aplikasi

Pada tampilan Ini menunjukkan alur atau tata cara menjalankan

aplikasi Sistem Pakar.

4.5.11 Tampilan Info Aplikasi

Gambar 4.26 Tampilan Info Aplikasi

Pada tampilan ini terdapat informasi Stockist dan informasi Pembuat

Aplikasi Sistem Pakar ini.

4.6 Tahapan Pengujian

Pengujian menggunakan Metode Black Box merupakan pengujian fungsi

Input dan Output suatu perangkat lunak. Penguji melakukan kondisi Input dengan
58

berbagai macam cara untuk mendapatkan hasil output yang nilainya dapat

dievaluasi. Berikut tabel hasil pengujian yang telah di lakukan :

4.6.1 Pengujian pada menu Utama

Tabel 4.1 Hasil pengujian pada Menu Utama

4.6.2 Pengujian pada menu Diagnosa


59

Tabel 4.2 Hasil pengujian pada Menu Diagnosa

4.6.3 Pengujian pada menu Tampilan Tatacara menggunakan

Skincare
60

Tabel 4.3 Hasil pengujian pada Tampilan Tatacara Menggunakan Skincare

4.6.4 Pengujian pada menu Tampilan Tatacara menjalankan

Aplikasi

Tabel 4.4 Hasil pengujian pada Tampilan Tatacara Menggunakan Aplikasi

4.6.5 Pengujian pada menu Tampilan Info Aplikasi

Tabel 4.5 Hasil pengujian pada Tampilan Info Aplikasi


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari Hasil Penelitian “Sistem Pakar Identifikasi Kulit Wajah untuk

menentukan jenis Produk Perawatan Kulit untuk Pembeli yang di

Distribusikan oleh PT. Natural Nusantara menggunakan Metode Forward

Chaining (Studi kasus Stockist N-2288 PT. Natural Nusantara)” dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1. Dalam Pembuatan Aplikasi didapati semua fungsi Menu dan fitur

setelah dilakukan Testing dapat digunakan sebagaimana mestinya dan

sesuai dengan harapan.

2. Dari hasil Pengujian didapat bahwa aplikasi tidak dapat mendiagnosa

jika tidak sesuai pengetahuan dasar Sistem Pakar. Sehingga Pengguna

harus memahami terlebih dahulu dasar Pengetahuan tersebut sebelum

melakukan diagnosa kepada Pelanggan.

3. Aplikasi Sistem pakar dapaat berjalan tanpa menggunakan Koneksi

Internet

61
62

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari kesimpulan pada penelitian ini maka Peneliti

memberikan saran demi perkembangan apliksi ini kepada pengembang

selanjutnya yaitu :

1. Aplikasi Sistem pakar ini perlu dikembangkan dengan Metode lain

demi meningkatkan keakuratan hasil diagnosa.

2. Aplikasi ini hanya bisa berjalan di Platform Android perlu adanya

pengembangan agar lebih banyak platform yang bisa di gunakan untuk

menunjang diagnosa.
63
64

LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Wawancara Stockist N-2288

Lampiran 1.2 Wawancara M. Bahruddin, S.Gz, CH.CHt.


65

DAFTAR PUSTAKA

Diah, S., & Murti, H. (2014). Sistem Pakar Diagnosa Virus Komputer
Berbasis Web Setiyani Diah. Dinamika Informatika, 6(2), 110–118

Durkin, J. (1994). Expert Sistem Design and Development (Prentice H).


London.

Fajrina S. (2016) Hubungan pengetahuan jenis kulit dengan pemilihan


kosmetik rias wajah siswa kelas x smk negeri 8 medan, Hal. 2

Hernawan, H., & Sidiq, P. (2018). Pengembangan Sistem Pakar sebagai


Bahan Ajar dalam Pembelajaran Fisiologi Hewan sub Materi
Fisiologi Sirkulasi. Jurnal Petik, 2(2), 17.

Huda, B., Apriyanto, S.(2019). Aplikasi sistem informasi lowongan


pekerjaan berbasis android dan web monitoring (Penelitian dilakukan
di Kab. Karawang) Vol. 4 No.1

Kusrini (2006), Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta :Andi


Offset.

Kusrini (2008), Aplikasi Sistem Pakar, Yogyakarta : Andi Offset.

Harihayati, T dan Kurnia, L (2013). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit


Umum Yang Sering Diderita Balita Berbasis Web Di Dinas
Kesehatan Kota Bandung. Jurnal Komputer dan Informatika
(KOMPUTA) Edisi I Volume I Maret 2012
66

Wardah, N. N., Sugiarto, A., & Wibowo, A. H. (2019). Sistem Pakar


Identifikasi Kerusakan Kulit Wajah untuk Proses Aesthetic and Anti
Aging. Prosiding Seminar Nasional Sisfotek (Sistem Informasi Dan
Teknologi Informasi), Vol . 3(1), 37–43

Kristanto, A., (2011). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya


Gava Media, Yogyakarta .

Jogiyanto. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan


terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi.

Munawar. (2005). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Rosa & Salahuddin, (2013) ‘UML, Use Case Diagram, Activity Diagram,
Class Diagram’, in Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur.
67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri :

1. Nama : Dimas Arya Rajasa

2. NIM : 118228008

3. Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 22 April 2000

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Email : darmaz.darmaz55@mhs.stmik-

yadika.ac.id

7. Alamat : Jl. Kemiri Dusun Babat RT.01

RW.11 Desa Randupitu Kec.Gempol

Kab.Pasuruan

8. Pekerjaan : Mahasiswa

9. No. HP : 081233431011

Anda mungkin juga menyukai