Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGEPRES HIDROLIK


MESIN PENCETAK BRIKET LIMBAH KULIT
BAWANG MERAH KAPASITAS 108 PCS PER JAM

OLEH:
Anamda Putra Rizki Pradana 2031240040

DOSEN PEMBIMBING:
Riswan Eko Wahyu Susanto, S.Pd., M.T.
NIDN. 0708097901

PROGRAM STUDI D III TEKNIK MESIN


PSDKU POLINEMA DI KOTA KEDIRI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KEDIRI
2023
HALAMAN LOGO
LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGEPRES HIDROLIK


MESIN PENCETAK BRIKET LIMBAH KULIT
BAWANG MERAH KAPASITAS 108 PCS PER JAM

OLEH:
Anamda Putra Rizki Pradana 2031240040

DOSEN PEMBIMBING:
Riswan Eko Wahyu Susanto, S.Pd., M.T.
NIDN. 0708097901

PROGRAM STUDI D III TEKNIK MESIN


PSDKU POLINEMA DI KOTA KEDIRI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KEDIRI
2023
HALAMAN PENGESAHAN

“RANCANG BANGUN SISTEM PENGEPRES HIDROLIK MESIN


PENCETAK BRIKET LIMBAH KULIT BAWANG MERAH
KAPASITAS 108 PCS PER JAM”

Laporan Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar


A.Md. Pada Program Studi D-III Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang

Oleh :

Anamda Putra Rizki Pradana

NIM : 2031240040

Telah di uji pada Tanggal : 20 Juli 2023

Disetujui oleh dewan penguji :


1. Riswan Eko Wahyu Susanto, S.Pd., M.T. (Pembimbing)
NIDN. 0708097901
2. Mujahid Wahyu, S.Pd., M.pd. (Penguji 1)
NIDN. 0707078901
3. Moch. Wisnu Arif Sektion, S.Si., M.Si. (Penguji 2)
NIDN. 8989930022

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Pengelola Koordinator Program Studi
PSDKU Polinema di Kota Kediri, D-III Teknik Mesin

Drs. Mohamad Arief Setiawan, Riswan Eko Wahyu Susanto, S.Pd., M.T.
M.Kom. NIP. NIDN. 0708097901
196611181993031001

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anamda Putra Rizki Pradana

NIM : 2031240040

Prodi : D-III Teknik Mesin

Judul Laporan : Rancang Bangun Sistem Pengepres Hidrolik Mesin Pencetak

Briket Limbah Kulit Bawang Merah Kapasitas 108 Pcs per Jam.

Menyatakan bahwa Laporan Akhir Studi tahun akademik 2022/2023 dengan judul

tersebut, saya susun berdasarkan norma akademik dan bukan merupakan hasil

plagiasi.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila ternyata di

kemudian hari terbukti saya melanggar pernyataan saya ini, saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku.

Kediri, 16

Juni 2023

Yang

membuat

pernyataan,

ii
Anamda

Putra Rizki

Pradana

NIM.

203124004

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas

khadirat Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas

akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem

Pengepres Hidrolik Mesin Pencetak Briket Limbah

Kulit Bawang Merah Kapasitas 108 Pcs per Jam”.

Laporan akhir ini penulis susun sebagai persyartan

untuk menyelesaikan Program Studi D-III Teknik

Mesin PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota

Kediri.

Penulis menyadari tanpa adanya dukungan dan

kerja sama dari berbagai pihak, kegiatan laporan akhir

ini tidak akan dapat berjalan baik, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:

1. Bapak Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., selaku Direktur

iii
Politeknik Negeri Malang.

2. Bapak Drs. Mohamad Arief Setiawan, M.Kom. selaku

Kordinator Pengelola Politeknik Negeri Malang PSDKU di

Kota Kediri.

3. Bapak Riswan Eko Wahyu Susanto, S.Pd., M.T. selaku

Koordinator Program Studi D-III Teknik Mesin PSDKU

Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri dan Dosen

Pembibinng 1 Laporan Akir

4. Ahmad Dzulfikri Halimi S.T., M.T selaku Dosen

Pembimbing 2 Laporan Akhir

5. Bapak Lukman selaku selaku pemilik UMKM CV. Lukman

Jaya

6. CV. Lukman Jaya yang telah bersedia bekerjasama dengan

penulis

7. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan doa dan

dukungan

8. Seluruh Mahasiswa Program Studi D-III Teknik Mesin

PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri.

9. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung

lancarnya pembuatan Laporan Akhir yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir

ini, masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang

dimiliki penulis baik itu sistematika penulisan maupun

iv
penggunaan bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan

kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi

penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi

pembaca secara umum dan penulis secara khusus. Akhir kata,

penulis ucapkan banyak terimakasih.

Kediri, 16
Mei 2023

Anamda Putra Rizki Pradana

HALAMAN MOTTO

v
“ KAYA BERMANFAAT MISKIN BERMARTABAT”

RANCANG BANGUN SISTEM PENGEPRES HIDROLIK


MESIN PENCETAK BRIKET LIMBAH KULIT BAWANG

vi
MERAH KAPASITAS 108 PCS PER JAM.

Nama : Anamda Putra Rizki


Pradana
Dosen Pembimbing : Riswan Eko Wahyu
Susanto, S.Pd., M.T.

ABSTRAK

Bawang merupakan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan


sebagai sayuran atau sebagai rempah-rempah, tergantung bagaimana kita
memandangnya, tidak hanya daging bawang bahkan kulit bawang yang
merupakan limbah sampah organik dapat juga dimanfaatkan, salah
satunya dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar
yang biasa disebut sebagai Briket. Sistem pengepres hidrolik mesin
pencetak briket ini menjadi solusi agar pengelolaan limbah kulit bawang
menjadi lebih efisien, tidak memakan banyak tempat dan dapat terukur
kuantitasnya dengan baik serta yang paling penting yaitu memanfaatkan
limbah kulit bawang agar tidak menjadi sampah.
Metode yang digunakan untuk membuat sistem pengepres
hidrolik memerlukan beberapa langkah pengerjaan. Langkah-langkah
pengerjaan yang dilakukan meliputi: pengumpulan data,
mengidentifikasi masalah, perencanaan dan perhitungan mesin sistem
pengepres hidrolik, perancangan dan perakitan kommponen hidrolik,
pengujian sistem pengepres hidrolik, penyusunan laporan.
Pada perencanaan sistem hidrolik pada mesin pencetak briket
dengan kapasitas 108 pcs per jam ini menggunakan motor yang memiliki
daya sebesar 14,9 Kw. Diameter piston yang digunakan sebesar 77,1 mm
dengan panjang langkah 10 cm dan reservoir yang digunakan sebesar 16
liter. Kapasitas pres hidrolik mencapai 100 bar dengan kebutuhan pres
sebesar 70 bar untuk mengepres briket kulit bawang dengan cukup
padat.

Kata Kunci : Briket, Hidrolik, Limbah kulit bawang, Mesin pencetak.

vii
DESIGN AND BUILDING OF HYDRAULIC SYSTEM OF
WASTE RED ONION SKIN BRICKETING MACHINE WITH
CAPACITY OF 108 PCS PER HOUR
Name : Anamda Putra Rizki Pradana
Adviser : Riswan Eko Wahyu Susanto, S.Pd., M.T.

ABSTRACT

Onions are a type of plant that can be used as vegetables or as


spices, depending on how we look at it, not only onion meat but even
onion peels which are organic waste waste can also be used, one of
which can be used as alternative energy to replace fuel commonly
referred to as Briquettes. The hydraulic pressing system of this briquette
printing machine is a solution so that onion skin waste management
becomes more efficient, does not take up much space and can be
measured in quantity properly and most importantly utilizes onion skin
waste so that it does not become waste.
The method used to make a hydraulic pressing system requires
several steps of workmanship. The steps of the work carried out include:
data collection, identifying problems, planning and calculation of
hydraulic pressing system machines, designing and assembling
hydraulic components, testing hydraulic pressing systems, preparing
reports.
In planning the hydraulic system on the
briquette printing machine with a capacity of 108 pcs
per hour, it uses a motor that has a power of 14.9 Kw.
The diameter of the piston used is 77.1 mm with a
stroke length of 10 cm and the reservoir used is 16
liters. The hydraulic press capacity reaches 100 bar
with a press requirement of 70 bar to press onion peel
briquettes quite densely.

Keywords: Briquettes, Hydraulics, Onion skin waste, Printing machines.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
HALAMAN MOTTO............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT..........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................12
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah...........................................................3
1.4 Tujuan.............................................................................................................3
1.5 Manfaat...........................................................................................................4
1.6 Sistematika Penulisan.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1 Tinjauan Terdahulu........................................................................................6
2.2 Limbah Kulit Bawang Merah.........................................................................8
2.2.1 Jenis Limbah Bawang Merah................................................................9
2.2.2 Manfaat Limbah..................................................................................10
2.2.3 Proses Pengolahan Limbah..................................................................11
2.3 Briket............................................................................................................11
2.3.1 Macam-macam Bahan Briket..............................................................12
2.3.2 Macam-Macam Briket.........................................................................15
2.3.3 Bahan Perekat Briket...........................................................................18
2.3.4 Proses Pengolahan Briket....................................................................20
2.3.5 Mesin Pengolah Briket........................................................................21

ix
2.4 Mesin Pencetak Briket Kulit Bawang Merah Kapasitas 108 Pcs per Jam
yang akan direncanakan.....................................................................................22
2.4.1 Bagian-Bagian Mesin Pencetak Briket Limbah Kulit Bawang Merah
Kapasitas 108 Pcs per Jam............................................................................23
2.4.2 Prinsip Dan Cara Kerja Mesin Pencetak Briket Kulit Bawang Merah
Kapasitas 108 Pcs per Jam............................................................................25
2.5 Sistem Hidrolik.............................................................................................25
2.5.1 Macam-macam Sistem Hidrolik..........................................................27
2.5.2 Komponen-komponen Penyususn Sistem Hidrolik.............................28
2.5.3 Lambang dan Istilah Sistem Hidrolik..................................................38
2.6 Perencanaan Sistem Hidrolik.......................................................................39
2.6.1 Skema Hidrolik....................................................................................39
2.6.2 Perencanaan Diameter Piston..............................................................39
2.6.3 Perencanaan Powerpack......................................................................40
2.6.4 Perencanaan Resevoir..........................................................................44
BAB III METODE DAN PEMBAHASAN........................................................45
3.1 Metode Perencanaan.....................................................................................45
3.1.1 Diagram Alir........................................................................................45
3.1.2 Langkah-langkah Perancangan............................................................46
3.1.3 Prinsip Kerja Mesin Pencetak Briket Kulit Bawang Kapasitas 108 Pcs
per Jam..........................................................................................................49
3.1.4 Peralatan Perancangan.........................................................................50
3.1.5 Desain Rancang Bangun Sistem Hidrolik...........................................51
3.1.6 Tempat dan Waktu Perancangan.........................................................53
3.2 Pembahasan..................................................................................................54
3.2.1 Data Awal Perhitungan........................................................................54
3.2.2 Perhitungan Perencanaan Sistem Hidrolik..........................................54
3.2.2.1 Perhitungan Diameter Silinder..................................................
3.2.2.2 Perencanaan Powerpack............................................................
3.2.3 Perencanaan Reservoir........................................................................59
3.2.4 Proses Perakitan...................................................................................59
3.2.4.1 Instalasi Motor dan Pompa........................................................
3.2.4.2 Pemasangan Control Valve.......................................................
3.2.4.3 Pemasangan Selang...................................................................
3.2.4.4 Pemasangan Silinder Piston......................................................
3.2.4 Pengujian Mesin Pencetak Briket........................................................62
BAB IV PENUTUP..............................................................................................64

x
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................64
4.2 Saran.........................................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................65
LAMPIRAN..........................................................................................................66

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...............................................................................


Tabel 2.2 Karakteristik Cairan Hidrolik................................................................
Tabel 3.3 Alat dalam proses perakitan hidrolik ....................................................
Tabel 3.4 Kesimpulan hasil pengujian mesin .......................................................

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Limbah Kulit Bawang Merah....................................................8


Gambar 2.2 Briket Kulit Bawang..................................................................11
Gambar 2.3 Briket Batu Bara........................................................................11
Gambar 2.4 Briket Sekam Padi.....................................................................12
Gambar 2.5 Briket Tempurung Kelapa.........................................................13
Gambar 2.6 Briket Jerami.............................................................................13
Gambar 2.7 Briket Kulit Bawang..................................................................14
Gambar 2.8 Briket Kotak..............................................................................14
Gambar 2.9 Briket Hexagonal.......................................................................15
Gambar 2.10 Briket Bantal/Pillow..................................................................16
Gambar 2.11 Briket Silinder...........................................................................16
Gambar 2.12 Briket Tablet..............................................................................17
Gambar 2.13 Gliserin untuk perekat Briket....................................................18
Gambar 2.14 Natrium silikat...........................................................................18
Gambar 2.15 Mesin Tipe Ulir.........................................................................20
Gambar 2.16 Mesin Tipe Stamping................................................................21
Gambar 2.17 Mesin Tipe Hidrolik..................................................................21
Gambar 2.18 Mesin Briket Sistem Hidrolik...................................................22
Gambar 2.19 Mesin Pencetak Briket..............................................................22
Gambar 2.20 Fluida dalam pipa menurut hukum Pascal................................25
Gambar 2.21 Motor Listrik.............................................................................28
Gambar 2.22 Pompa Gigi External.................................................................29
Gambar 2.23 Pompa Gigi Internal..................................................................29
Gambar 2.24 Pompa Tipe Sumbu Bengkok ...................................................30
Gambar 2.25 Pompa Tipe Plat Pengatur.........................................................30
Gambar 2.26 Relief Valve...............................................................................31
Gambar 2.27 Katup Pengatur Arah Aliran......................................................31
Gambar 2.28 Motor Servo...............................................................................32
Gambar 2.29 Single Acting Cylinder..............................................................33
Gambar 2.30 Double Acting Cylinder............................................................33
Gambar 2.31 Selang Hidrolik.........................................................................36
Gambar 2.32 Tangki Hiidrolik........................................................................36
Gambar 2.33 Skema Hidrolik.........................................................................38
Gambar 3.1 Diagram Alir.............................................................................45
Gambar 3.2 Mesin Pencetak Briket..............................................................49
Gambar 3.3 Rangkaian Fluidsim-h ..............................................................51

xii
Gambar 3.4 Desain Rancang Bangun ..........................................................52
Gambar 3.5 Tempat dan Waktu Perancangan...............................................54
Gambar 3.6 Dudukan Valve..........................................................................60
Gambar 3.7 Pemasangan Valve....................................................................61
Gambar 3.8 Pemasangan Selang...................................................................61
Gambar 3.9 Pemasangan Piston ....................................................................62

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan energi di Indonesia sangat besar seiring dengan

perkembangan perekonomian, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk

aktivitas produksi diberbagai sektor perekonomian. Sebagian besar kebutuhan

energi tersebut dipenuhi dari sumber energi minyak bumi, gas bumi, dan batu

bara masing-masing sebesar 42,99%, 18,48%, dan 34,47%, adapun pemanfaatan

sumber energi terbarukan atau energi alternatif baru mencapai angka 4,07%

(Outlook Energi Indonesia, 2016). Indonesia merupakan negara yang kaya dengan

sumber daya energi baik energi yang bersifat unrenewable resources maupun

yang bersifat renewable resources. Namun demikian, eksplorasi sumber daya

energi lebih banyak difokuskan pada energi fosil yang bersifat unrenewable

resources sedangkan energi yang bersifat renewable relatif belum banyak

dimanfaatkan. Kondisi ini menyebabkan ketersediaan energi fosil semakin langka

(Priyarsono, Tambunan, and Firdaus, 2012).

Bawang merupakan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai

sayuran atau sebagai rempah-rempah, tergantung bagaimana kita memandangnya,

tidak hanya daging bawang bahkan kulit bawang yang merupakan sampah

organik dapat juga dimanfaatkan, salah satunya dapat di gunakan sebagai energi

alternatif pengganti bahan bakar yang biasa disebut sebagai Briket. Salah satu

industri kecil menengah (IKM) atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) CV.

Lukman Jaya memanfaatkan bawang sebagai olahan rempah-rempah bawang

1
goreng. Industri tersebut menghasilkan 100 kg rempah-rempah bawang goreng

dan sampah organik kulit bawang dalam setiap minggunya. Untuk saat ini masih

tidak ada metode unutuk memanfaatkan kulit bawang tersebut sehingga

dibutuhkan suatu alat yang dapat di gunakan untuk pemanfaatan kulit bawang

tersebut sebagai Briket.

Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber

energi alternatif yang mempunyai banyak bentuk. Tipe-tipe briket dilihat dari

bentuknya antara lain, bantal (oval), sarang tawon (honey comb), silinder, telur

(egg), kotak (box). Bahan terpenting dari bahan baku yang digunakan untuk

membuat briket adalah kandungan selulosa. Semakin tinggi kandungan selulosa,

maka briket yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang bagus. Faktor lain yang

dapat mempengaruhi kualitas briket selain kandungan selulosa juga ukuran dan

distribusi briket, kekerasan bahan dari densitas briketnya dan sifat elastisitas

bahan, hal ini dapat diperoleh dengan penggunaan jenis mesin pengolah briket

yang tepat.

Mesin pengolah briket terdiri dari beberapa komponen diantaranya

rangka alat, alas rangka, tutup bawah cetakan, pemegang cetakan, tutup alas

cetakan, engsel, mesin hidrolik, motor penggerak, silinder cetakan, dan tuas

penghubung hidrolik. Beberapa komponen tersebut dirancang menjadi sebuah

mesin pengolah briket kulit bawang. Sistem kerja hidrolik menggunakan tekanan

konstan pegas untuk penggerak benda kerja melawan fluida atau menekan

material. Untuk mendapatkan hasil briket dengan kondisi yang lebih padat dan

kering sehingga briket lebih baik dalam segi kualitas dan lebih efisien maka

penulis membuat Rancang Bangun Sistem Pengepres Hidrolik Pada Mesin

2
Pencetak Briket Dengan Kapasitas 108 Pcs per Jam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai

berikut: “Bagaimana Membuat Sistem Pengepres Hidrolik Pada Mesin Pencetak

Briket Dengan Kapasitas 108 Pcs per Jam ?”.

1.3 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah

Pada proposal laporan akhir ini adapun pembahasan yang akan saya ambil

adalah sebagai berikut:

a. Hanya membahas perancangan sistem pengepres hidrolik untuk mesin

Pencetak briket berbahan baku limbah kulit bawang merah dengan kapasitas

108 Pcs per Jam.

b. Hanya membahas sistem hidrolik.

c. Hanya membahas Perencanaan sistem pengepres mengenai power pack,

diameter silinder piston, perencanaan reservoir.

d. Tidak menganalisa terkait komponen material.

e. Tidak membahas biaya pembuatan dan perawatan

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan laporan ini dibuat yaitu:

“Dapat Membuat Sistem Pengepres Hidrolik Pada Mesin Pencetak Briket Dengan

Kapasitas 108 Pcs per Jam ?”.

1.5 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

3
a. Sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan

gelar Ahli Madya Teknik D-III Prodi Teknik Mesin

b. Memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan dalam pembuatan Mesin

Pencetak Briket khususnya pada sistem hidrolik serta dapat secara

langsung menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Bagi PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri

a. Dapat dipergunakan untuk sarana pembelajaran dan praktikum mata

kuliah pneumatic dan hydraulic bagi mahasiswa.

b. Dapat dipergunakan sebagai rujukan untuk mahasiswa sebagai rujukan

untuk mengembangakan alat peraga yang telah penulis buat.

3. Bagi Masyarakat

a. Dapat dipergunakan sebagai pemecahan masalah yang dihadapi

masyarakat/ atau mitra sehingga menjadi meningkatkan

produktivitasnya..

b. Dapat dipergunakan sebagai refrensi pembuatan Mesin Pencetak Briket

sederhana.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang

lingkup dan batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu/state of the art, kajian teoritis atau

4
teori dasar yang akan dibahas, serta rancangan yang akan dibahas diserta rumus-

rumus perancangannya. Bagian Tinjauan Pustaka berfungsi sebagai dukungan

informasi dasar bagi orientasi pelaksanaan kegiatan ke arah pemecahan masalah.

Juga akan memberikan dukungan terhadap analisis dan argumentasi penulis

laporan akhir.

BAB III Metode Dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang pembuatan Sistem Pengepres Hidrolik Mesin

Pencetak Briket Dengan Kapasitas 108 Pcs per Jam berdasarkan teori dasar pada

bab II serta memuat hasil perancangan dan implementasi pemrograman.

BAB IV Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan yang diperoleh.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Terdahulu

Dalam perkembanganya riset perancangan alat pencetak briket sudah di

lakuakan oleh Michael Samuel, Lukman Adlin Harahap, Achwil Putra Munir

(2017) merancang dan memodifikasi alat pencetak briket berbahan baku limbah

teh, untuk menghitung kapasitas kerja alat, menganalisis biaya operasional alat,

serta menganalisis mutu briket yang dihasilkan dengan menentukan nilai kalor

dan keteguhan tekan. Salah satu indikator baiknya kualitas dari suatu briket arang

adalah nilai kalor. Semakin tinggi nilai kalor bakar briket arang, semakin baik

pula kualitas briket arang yang dihasilkan. Adapun hasil dari pengujian nilai kalor

dari briket arang sedangkan keteguhan tekan briket merupakan kemampuan briket

untuk memberikan daya tahan atau kekompakan briket terhadap pecah atau

hancurnya briket jika diberikan beban pada briket tersebut. Semakin tinggi nilai

keteguhan tekan briket arang berarti daya tahan briket terhadap benturan ataupun

kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian misalnya pecah karena terjatuh.

Selanjutnya Fatimah Dian Ekawati (2022) melaksanakan pembuatan

rancang bangun mesin pencetak hidraulik bearing dan bending yaitu untuk

menghasilkan mesin serta mengetahui material rancang bangun mesin pencetak

hidraulik bearing dan bending, lalu mengetahui hasil pencetak bearing dan hasil

6
pencetak bending plat pada mesin pencetak hidraulik bearing dan bending.

Sedangkan batasan masalah dalam penulisan ini adalah, pengujian yang dilakukan

hanya untuk bearing jenis sleeve bearing dan ball bearing, menggunakan mesin

hidraulik dengan maksimal tekanannya adalah 5 ton dan plat yang digunakan

untuk bending tidak lebih dari 6 mm. Adapun Hasil kesimpulan dari penelitian

terdahulu akan dirangkum dalam tabel 2.1 dibawah ini:

Selanjutnya Apriel Fernandus Nainggolan, Herisiswanto, dan Dedi Rosa

Putra Cupu (2020) pada penelitian ini diusulkan untuk mendesain komponen

asistem mesin press hidrolik untuk kapasitas maksimal 50 ton. Perancangan

dimulai dengan mengamati kebutuhan dan cara kerja sistem, dilanjutkan dengan

analisis dan perhitungan komponen sistem hidrolik, kemudian gambar teknik dan

penyelesaiannya. Hasil perancangan didapatkan sistem hidrolik kapasitas 50 ton,

kemudian ditentukan tekanan fluida kerja (P) sebesar 250 bar = 250. 105N/m2.

Gaya pembebanan diperoleh untuk menghitung hal-hal yang berkaitan dengan

sistem hidrolik yaitu dimensi silinder dan kekuatan menahan beban, tersebut cara

kerja sistem untuk menentukan komponen utama dan menentukan kapasitas laju

aliran dalam silinder.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


1. Michael Modifikasi Alat Alat pencetak briket ampas teh
Samuel, Pencetak Briket pada penelitian ini memiliki
Lukman Arang Dengan kapasitas efektif rata- rata 5,94
Adlin Sistem Pencetak kg/jam. Saat pengujian keteguhan
Harahap, Hidrolik tekan diperoleh hasil dengan beda
Achwil Putra Menggunakan yang signifikan, hal ini terjadi
Munir (2017) Bahan Baku karena tidak ada tolak ukur yang
Limbah Teh jelas untuk batas penentuan fraktur
bahan briket pada saat pengujian
keteguhan tekan sehingga

7
penentuan fraktur hanya
berdasarkan penampakan kasat
mata.
2. Fatimah Dian Rancang Bangun Rancang bangun mesin pencetak
Ekawati Mesin Pencetak bearing dan bending dengan
( 2022) Hidraulik system hidraulik yang memiliki
Bearing dan kapasitas pencetak 5 ton. Dengan
Bending rancang bangun mesin ialah besi
UNP, plat besi, baut mur, kawat
las, eye bolt, pegas Tarik, as pipa,
pipa hole,cat dan thinner. Hasil uji
fungsi pencetak bearing adalah
kerataan yang bagus, dan toleransi
kerapatan yang pas sesuai standar.
Sedangkan hasil uji fungsi pencetak
bending adalah menghasilkan sudut
siku yang baik dengan ketebalan
material dibawah 2
mm, sedangkan material diatas 2
mm menghasilkan sudut Siku yang
kurang sempurna.
3. Apriel Perancangan Berdasarkan aplikasi autodesk
Fernandus Komponen inventor didapatkan hasil anlisa
Nainggolan, Sistem Hidrolik komponen silinder kerja sistem
Herisiswanto, pada Mesin Press hidrolik dengan bahan baja krom
dan Dedi Kapasitas 50 Ton nikel molibdenum (JIS G 4103
Rosa Putra SNCM25), dilakukan pembebanan
Cupu (2020) sebesar 250 bar atau 25 Mpa
dinyatakan aman karena nilai safety
factor lebih dari 1Dari hasil
perhitungan diperoleh gaya
pembebanan maksimum = 490.500
N, tegangan tarik maksimum =
1172 N/mm2, dan material permit
stress = 116,5 N/m2, dengan
material yang digunakan adalah
nickel molybdenum chromium baja
(JIS G4103 SNCM25). Hasil
analisis menunjukkan bahwa itu
terbukti bekerja seperti yang
diharapkan.

8
2.2 Limbah Kulit Bawang Merah

Kulit bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan bagian terluar

yang melapisi umbi bawang merah. Kulit bawang merah termasuk limbah yang

dihasilkan dari bawang merah. Limbah kulit bawang merah berasal dari limbah

rumah tangga, industri, dan obat-obatan dan limbahnya belum dimanfaatkan

secara optimal (Badan pusat statistik, 2018). Kulit bawang merah mengandung

flavonoid, polifenol, saponin, alkaloid, terpenoid, tanin, kuersetin, dan kaemferol

sebagai antioksidan alami. Kulit bawang merah mengandung senyawa kimia yaitu

sulfur, antosianin, kaemferol, dan serat. Kulit bawang merah memiliki flavonoid

yang mengandung kuersetin glikosida dan merupakan antioksidan yang efektif

untuk mencegah stress oksidatif (Arung, 2011). Flavonoid biasanya ditemukan

pada tanaman yang memiliki pigmen berwarna kuning, merah, oranye, dan ungu

dari buah, daun, dan bunga. Flavonoid kulit 6 bawang merah yang tinggi memiliki

aktivitas antioksidan kuat karena memiliki gugus hidroksil. Kulit bawang merah

memiliki kandungan antosianin jenis sianidin yang memberikan warna merah atau

ungu dan flavonol (kuersetin) menghasilkan warna coklat (Ifesan, 2017). Menurut

Mardiah, (2017) ekstrak kulit bawang merah terbukti memiliki kandungan

antioksidan IC50 sebesar 15,44 ppm.

Gambar 2.1 Limbah Kulit Bawang Merah


Sumber: Dokumen Penulis, 2023

9
2.2.1 Jenis Limbah Bawang Merah

Berbagai jenis limbah bawang merah yaitu sebagai berikut :

1. Salah satu pemanfaatan limbah kulit bawang berbentuk kerajinan

tangan seperti bonsai, mawar, flower crown, bross jilbab, buket bunga

dan hiasan dinding.

2. Briket Kulit bawang merah

3. kulit bawang merah dapat dimanfaatkan menjadi POC dan berperan

sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT)

4. Pupuk organic basah

5. Manfaat kulit bawang merah lainnya dapat membantu mempertahankan

sistem kardiovaskular yang kuat dan mengurangi risiko terkena penyakit

otak. Hal ini dikarenakan kulit bawang merah mengandung quercetin yang

merupakan antioksidan yang dapat membantu melawan alergi.

2.2.2 Manfaat Limbah

Limbah adalah zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri

maupun domestik. Limbah dapat berupa sampah, air kakus, dan air buangan dari

berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah,

yang sering kali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai

ekonomis. limbah adalah berbagai barang yang dibuang karena sudah tidak

dipakai atau digunakan lagi. Limbah ini juga sering kali disebut dengan sampah.

Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari sampah padat seperti kertas, kardus,

kaca, hingga sampah organik yang berasal dari bahan makanan atau tumbuh-

tumbuhan kering. Manfaat limbah :

1. Limbah organik dimanfaatkan sebagai pupuk organik

10
2. Limbah organik dapat menyuburkan tanah

3. Limbah organik untuk pakan ternak

4. Limbah organik sebagai sumber listrik dan biogas

5. Limbah organik dimanfaatkan jadi kerajinan tangan

2.2.3 Proses Pengolahan Limbah

Secara umum Kulit bawang merah dapat diolah menjadi pupuk untuk

menyuburkan tanaman. Selain itu, jika ditambahkan dengan air, kulit bawang juga

bisa menjadi pestisida alami yang bermanfaat untuk tanaman. Cara pengolahan

limbah kulit bawang yaitu pertama-tama Kumpulkan kulit bawang merah dalam

sebuah wadah lalu tambahkan air bersih dengan perbandingan 1 : 4 ( 100 g bagian

kulit bawang merah direndam dalam 400 ml bagian air). Aduk secara perlahan

dan diamkan selama 1 x 24 jam di ruangan terhindar dari cahaya.

2.3 Briket

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai

bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket dibuat dengan

menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras. Metode ini

umum digunakan untuk bahan briket yang memiliki nilai kalori rendah. Bahan

yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar air

rendah untuk mencapai nilai kalor yang tinggi.

Pembuatan briket dilakukan dengan cara penambahan perekat pati, dimana

bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk, dicampur perekat dan

dicetak dengan system dan selanjutnya dikeringkan (Pari, 2002). Perekat pati

dibuat dari tepung tapioka ditambah dengan air. Perekat pati umum digunakan

11
sebagai bahan perekat pada briket arang, karena banyak terdapat di pasaran dan

harganya relatif murah. Pertimbangan lain bahwa perekat pati dalam

penggunaannya menimbulkan asap yang lebih sedikit dibandingkan bahan lain.

Kelemahan perekat pati adalah memiliki sifat tidak tahan terhadap kelembaban.

Hal ini disebabkan tapioka mempunyai sifat dapat menyerap air dari udara

(Goutara & Wijaya 1975, diacu dalam Suryani 1986). briket kulit bawang dapat

dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Briket Kulit Bawang


Sumber: Masturi, 2016

2.3.1 Macam-macam Bahan Briket

1. Briket Batu Bara

Briket Batubara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari

Batubara, bahan bakar padat ini merupakan bahan bakar alternatif atau

merupakan pengganti Minyak. Batubara adalah suatu batuan sedimen

tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Dalam

proses pembentukannya, batubara diselipi bebatuan yang mengandung

mineral. Bersama dengan moisture, mineral merupakan pengotor batubara

sehingga dalam pemanfaatannya, kandungan kedua materi ini sangat

berpengaruh. Adapun pemanfaatan batubara, yaitu salah satunya sebagai

12
bahan bakar briket. Bentuk briket batu bara dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Briket Batu Bara


Sumber: rumahmesin.com, 2021

2. Briket Sekam Padi

Sekam padi sering diartikan sebagai bahan buangan atau bahan yang

tersisa dari proses penggilingan padi. Proses penghancuran limbah secara

alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu

lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Oleh

karena itu salah satu alternatif yang dapat dipakai adalah memanfaatkannya

sebagai briket. Briket arang sekam bisa menjadi energi alternatif dalam

rumah tangga. Dengan dimanfaatkannya sekam padi menjadi briket arang

sekam, maka bisa mengurangi limbah hasil pertanian, menambah

pendapatan petani dan mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli

bahan bakar. Jenis briket sekam padi dapat dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Briket Sekam Padi


Sumber: rumahmesin.com, 2021

3. Briket Tempurung Kelapa

13
Pohon kelapa sendiri memiliki banyak manfaat dan kegunaan, baik

dari pohonnya hingga buahnya itu sendiri. Meskipun sekarang sudah banyak

orang melakukan pengelolaan terhadap pohon kelapa namun terdapat

beberapa potensi kelapa yang belum optimal dan dimanfaatkan dengan baik,

terutama dalam pemanfaatan limbahnya. Salah satu pemanfaatan limbah

padat kelapa adalah dengan memanfaatkannya menjadi bahan bakar

alternatif. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dijadikan briket arang.

Briket tempurung arang kelapa kalau pada umumnya biasa digunakan untuk

kebutuhan memasak. Masyarakat biasanya menggunakan briket ini untuk

memasak berbagai jenis masakan yang prosesnya memang harus dibakar

terlebih dahulu seperti Barbeque, steak, sate bakar. Jenis briket tempurung

kelapa dapat dilihat pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Briket Tempurung Kelapa


Sumber: rumahmesin.com, 2021

4. Briket Jerami

Jerami adalah hasil samping usaha pertanian berupa tangkai dan

batang tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya dipisahkan.

Massa jerami kurang lebih setara dengan massa biji-bijian yang dipanen.

Jerami memiliki banyak fungsi, diantaranya sebagai bahan bakar briket.

Jenis briket jerami dapat dilihat pada gambar 2.6

14
Gambar 2.6 Briket Jerami
Sumber: jejakrekam.com, 2022
5. Briket Kulit Bawang

Bawang merah dan bawang putih merupakan tanaman yang

mempunyai kadar selulosa, kulit bawang sebagai sampah yang belum

dimaksimalkan pemanfaatannya mudah dicari dan berpotensi menghasilkan

energi ramah lingkungan jika dibuat menjadi briket. Jenis briket kulit

bawang dapat dilihat pada gambar 2.7

Gambar 2.7 Briket Kulit Bawang


Sumber: masturi, 2016

2.3.2 Macam-Macam Bentuk Briket

Terdapat berbagai macam bentuk briket di pasaran, diantaranya :

1. Briket Kotak

Pasar ekspor ataupun lokal mempunyai permintaan yang tinggi untuk

briket berbentuk kotak / kubus. Harganya pun sedikit lebih tinggi dari

bentuk lainnya. Briket bisa digunakan untuk keperluan pembakaran

15
makanan Barbecue (BBQ), dan juga penggunaan sisha. Sisha itu adalah

sejenis rokok yang umum ditemui di Negara Timur Tengah. Berbeda

dengan rokok tembakau pada umumnya, sisha ini punya varian rasa buah

dan juga bisa digunakan secara bersama-sama. Bentuk ini mudah untuk

dicetak. Bentuk briket kotak dapat dilihat pada gambar 2.8

Gambar 2.8 Briket Kotak


Sumber: Fabiola, 2017

2. Briket Hexagonal

Untuk bentuk hexagonal/segi 6 umumnya adalah bentuk briket yang

dibuat untuk briket arang kayu. Tapi banyak permintaan yang datang untuk

memesan bentuk ini menggunakan bahan baku arang kelapa. Bentuknya

segi 6 atau hexagonal dengan diameter umum 1 mm. Panjangnya bervariasi,

5 cm hingga 10 cm. Ukuran diameter dan panjang ini bisa berubah

tergantung keinginan dari si pemesan. Briket ukuran ini umumnya dipakai

di kompor briket, tapi beberapa pemesan menggunakan briket bentuk segi

6 / hexagonal untuk membakar di tungku / boiler. Bentuk briket hexagonal

dapat dilihat pada gambar 2.9

16
Gambar 2.9 Briket Hexagonal
Sumber: Fabiola, 2017

3. Briket Bantal/ pillow

Briket bentuk bantal / pillow merupakan bentuk umum yang sering

digunakan dalam pembuatan briket batu bara. Briket bentuk bantal / pillow

biasanya digunakan untuk Barbecue skala rumah, dan juga bisa digunakan

untuk membakar tungku. Bentuk briket bantal dapat dilihat pada gambar

2.10

Gambar 2.10 Briket Bantal/Pillow


Sumber: Fabiola, 2017

4. Briket Slinder

Briket bentuk silinder ini yang mungkin sudah sering kita lihat, karena

ada banyak dipasaran yang bisa kita temukan. Kegunaannya masih sama,

yaitu biasa digunakan untuk memasak atau menjadi bahan bakar tungku

perapian. Bentuk briket silinder dapat dilihat pada gambar 2.11

17
Gambar 2.11 Briket Silinder
Sumber: Fabiola, 2017

5. Briket Tablet

Dilihat dari bentuknya, kebanyakan briket arang digunakan untuk

bahan bakar tungku. Mesin briket arang yang digunakan juga khusus untuk

mencetak briket arang untuk bisa menjadi bentuk tablet dengan cara pres.

Bentuk briket tablet dapat dilihat pada gambar 2.12.

Gambar 2.12 Briket Tablet


Sumber: Fabiola, 2017
2.3.3 Bahan Perekat Briket

Perekat adalah bahan yang ditambahkan pada komposisi zat utama untuk

memperoleh sifat-sifat tertentu, misalnya viskositas, ketahanan dan sebagainya.

Beberapa viskositas yang berfungsi menaikan viskositas adalah Carboxy Menthyl

Cellulosa (CMC), gypsum, kanji, gliseral, clay, biji jarak dan sebagainya. Adapun

penambahan briket biomassa adalah selain bahan yang didapat itu mudah dan

terbarukan, juga bisa berfungsi untuk membantu penyulutan awal dan sekaligus

perekat terhadap pembriketan biomassa. Ditinjau dari fungsi perekat dan

kualitasnya, pemilihan perekat berdasarkan sifat dan jenisnya sangat penting

18
dalam pembuatan biobriket, antara lain :

1. Berdasarkan sifat bahan baku pengikat yaitu

a. Memiliki gaya kohesi yang baik bila dicampur dengan semikokas

b. Harus mudah terbakar dan tidak berasap

c. Harus mudah diperoleh dalam jumlah banyak dan murah harganya

d. Tidak beracun dan berbahaya

2. Berdasarkan jenis perekatnya, bahan perekat dapat dibedakan menjadi 3

yaitu:

a. Perekat Organik

Perekat organik menghasilkan abu yang relatif sedikit setelah

pembakaran biobriket dan umumnya merupakan bahan perekat yang

efektif. Contoh dari pengikat organik adalah tapioka, gliserin, paraffin,

amilum, CMC, tar, aspal, molase

Gambar 2.13 Gliserin untuk perekat Briket


Sumber : hellosehat.com

b. Perekat anorganik

Pengikat anorganik dapat menjaga ketahanan biobriket selama proses

pembakaran sehingga dasar permeabilitas bahan bakar tidak

terganggu. Pengikat anorganik ini mempunyai kelemahan yaitu

adanya tambahan abu yang berasal dari bahan pengikat sehingga dapat

19
menghambat pembakaran dan menurunkan nilai kalor. Contoh dari

pengikat anorganik antara lain: tanah liat, natrium silikat, dan soda

kaustik.

Gambar 2.14 Natrium silikat


Sumber : onesearch.id

c. Perekat campuran

Misalnya, tanah liat dan limbah kayu palem, tapioka dan soda

kaustik. Sedangkan untuk briket arang ada beberapa jenis perekat

yang digunakan yaitu:

a. Perekat aci

Perekat aci terbuat dari tepung tapioka yang mudah dibeli dari

toko makanan dan di pasar. Perekat ini biasa digunakan untuk

mengelem perangko dan kertas. Cara membuatnya sangat

mudah, yaitu cukup mencampurkan tepung tapioka dengan air,

lalu dididihkan di kompor. Selama pemanasan tepung diaduk

terus - menerus agar tidak menggumpal. Warna tepung yang

semula putih akan berubah menjadi transparan setelah beberapa

menit dipanaskan dan terasa lengket di tangan. Khusus untuk

pembuatan briket dipilih yang mempunyai viskositas atau

kekentalan yang tinggi (Kurniawan and Marsono, n.d. 2019).

20
b. Sagu Aren

Sagu Aren merupakan salah satu pengikat organik selain

tepung tapioka, sagu aren memiliki kadar karbohidrat cukup

tinggi dan ketersediaannya cukup melimpah khususnya di

daerah yang memiliki usaha perkebunan aren. Sebagai sumber

karbohidrat, sagu aren juga memiliki pati dari amilosa dan

amilopektin 12 yang menjadikannya mampu mengikat karbon -

karbon dalam briket arang seperti halnya tapioka (Thoha and

Fajrin, 2010).

2.3.4 Proses Pengolahan Briket

Untuk proses pengolahan briket alat dan bahan yang di butuhkan antara lain:

1. Bahan briket kulit bawang merah

2. Tepung kanji

3. Mesin pengaduk

4. Mesin pencetak hidrolik langkah pengolahan:

Pertama-tama campur bahan/limbah yang telah dipersiapkan dengan tepung

kanji dengan 2,5 % dari total bahan/limbah. Untuk pencampuran bahan/limbah

dengan tepung kanji bisa menggunakan cara manual, tetapi akan lebih efektif jika

menggunakan alat/mesin pengaduk, setelah kedua bahan tersebut tercampur

secara homogen adonan dicetak menggunakan cetakan atau dapat menggunakan

mesin pencetak hidrolik untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.

2.3.5 Mesin Pengolah Briket

Mesin pembuat briket adalah mesin yang digunakan untuk memproses

limbah dan residu usaha kehutanan dan pertanian menjadi briket. Sebelum

21
dijadikan briket, bahan mentah harus diberikan perlakuan tertentu seperti

pemurnian dan pengecilan ukuran partikel. Mesin pres briket bekerja dengan tiga

mekanisme dasar antara lain (Mardika, Prassetiyo, & Yuniar, 2015) :

1. Tipe Ulir

Briket ditekan dengan memanfaatkan mekanisme ulir archimedes.

Gambar 2.15 Mesin Tipe Ulir


Sumber : Mannani, 2018

2. Tipe Stamping

Mekanisme menekan dengan tuas sehingga bahan baku briket terpadatkan.

Gambar 2.16 Mesin Tipe Stamping


Sumber : Mannani, 2018

3. Tipe Hidrolik

Mesin pembuat briket yang bekerja dengan sistem hidrolik

22
Gambar 2.17 Mesin Tipe Hidrolik
Sumber : Mannani, 2018

2.4 Mesin Pencetak Briket Kulit Bawang Merah Kapasitas 108 pcs per jam

Per Jam yang akan direncanakan

Mesin Pencetak briket yang akan direncanakan ini bertujuan untuk

mempermudah proses produksi briket, adapun seperti produk yang dihasilkan

lebih praktis dan efektif sehingga produsen dapat memperkirakan berapa banyak

produk yang dapat di produksi dalam kurun waktu sehari maupun mingguan.

Seperti halnya mesin yang akan di rencanakan ini telah di tentukan dalam

kapasitas 108 Pcs per Jam.

Gambar 2.18 Mesin Briket Sistem Hidrolik


Sumber : Mannani, 2018

23
2.4.1 Bagian-Bagian Mesin Pencetak Briket Limbah Kulit Bawang Merah

Kapasitas 108 pcs per jam Per Jam

Adapun bagian utama pada mesin pencetak briket limbah kulit bawang

merah kapasitas 108 pcs per jam per jam dapat dilihat pada gambar 2.19

Gambar 2.19 Mesin Pencetak Briket


Sumber: Dokumen Penulis, 2023

1. Piston, Silinder piston berfungsi untuk merubah dan meneruskan daya dari

tekanan fluida, dimana fluida akan mendesak piston untuk melakukan gerak

translasi.

2. Penekan Cetakan, penekan cetakan berfungsi untuk menekan adonan briket

agar lebih padat dan sesuai bentuknya, serta mengurangi kadar air yang

terdapat pada adonan briket.

3. Cetakan, cetakan briket fungsinya sebagai tempat masuknya adonan arang

briket kemudian tercetak briket dengan bentuk yang telah ditentukan.

4. Powerpack, digunakan sebagai perangkat pasokan minyak, yang terhubung

24
dengan pluralitas silinder hidrolik melalui sistem pipa eksternal untuk

mengontrol tindakan dari sejumlah kelompok katup. berfungsi sebagai alat

bantu untuk menggerakan dongkrak dengan memakai oli untuk menekan

dongkrak tersebut.

5. Tabung Pengaduk, berfungsi untuk menampung adonan briket yang siap

untuk di cetak agar di aduk terlebih dahulu sehingga tercampur dengan

bahan perekat

6. Motor Listrik, motor listrik berfungsi sebagai penggerak utama alat ini,

motor penggerak ini berupa motor listrik AC, karena motor ini harganya

murah dan lebih ringan dari motor bensin atau mesin diesel. Motor listrik

AC berfungsi untuk merubah energi listrik dari arus listrik AC menjadi

energi mekanis. Energi mekanis yang terbangkitkan berupa energi putaran

poros rotor motor listrik.

7. V-Belt, berfungsi untuk menggerakkan atau menghubungkan beberapa

komponen di mesin, yaitu pulley dari motor listrik ke pulley yang di

sambungkan ke besi as yang terhubung dengan pisau pengaduk.

8. Pulley

berfungsi untuk menggerakkan atau menghubungkan beberapa komponen di

mesin, yaitu putaran motor listrik yang akan dihubungkan ke besi as yang

terhubung ke pisau pengaduk.

2.4.2 Prinsip dan Cara Kerja Mesin Pencetak Briket Kulit Bawang Merah

Kapasitas 108 Pcs per Jam

Prinsip kerja alat pencetak briket adalah suatu prinsip kerja dimana tekanan

25
diperoleh dari silinder hidrolik yang digerakkan oleh motor penggerak. Motor

berputar mengerakkan tuas penghubung dan menekan silinder hidrolik, sehingga

mendorong piston silinder hidrolik keluar. Campuran briket yang telah diaduk dan

ditimbang dimasukkan kedalam cetakan dan briket siap untuk di cetak.

Selanjutnya untuk cara kerja mesin mulai dengan menekan tombol

penggerak motor supaya bisa menggerakkan silinder hidrolik untuk memulai

pencetakan, maka batang piston akan keluar menekan adukan briket didalam

cetakan dengan tekanan sesuai yang diinginkan. Setelah itu, geser penahan

kesamping, kemudian lakukan pencetakan tanpa penahan untuk mengeluarkan

hasil pencetakan sampai piston berada dibibir atas cetakan. Hasil dari pencetakan

disebut briket, kemudian briket dikeringkan di bawah sinar matahari dan briket

siap untuk digunakan

2.5 Sistem Hidrolik

Hidrolik adalah pemanfaatan fluida untuk memindahkan tenaga dari suatu

titik ke titik yang lain. Dalam sistem hidrolik fluida yang digunakan adalah fluida

dalam bentuk cair sama seperti yang digunakan pada sistem yang lama. Fluida

pada sistem hidrolik akan meneruskan tekanan dari pompa hidrolik ke piston pada

silinder hidrolik yang selanjutnya dapat mengangkat beban (Pakki, et al., 2018)

Prinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal. Pada dasarnya

menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa lubang

yang sama maka akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah

aliran yang sama. Tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai

berikut:

1. Tidak punya bentuk yang tetap, selalu berubah sesuai dengan tempatnya.

26
2. Tidak dapat dimampatkan.

3. Meneruskan tekanan ke semua arah dengan sama rata

Gambar 2.20 Fluida dalam pipa menurut hukum Pascal


Sumber: Soemitro, 1986

Gambar 2.20 memperlihatkan dua buah silinder berisi cairan yang

dihubungkan dan mempunyai diameter yang berbeda. apabila beban F diletakkan

di silinder kecil, tekanan P yang dihasilkan akan diteruskan ke silinder besar ( P =

F/A, beban dibagi luas penampang silinder ) menurut hukum ini, pertambahan

tekanan dengan luas rasio penampang silinder kecil dan silinder besar, atau F =

P.A. sesuai dengan hukum pascal, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

F1 F 2
=
A1 A2

F 1 A1
=
F 2 A2

Sehingga diperoleh : (2.1)

F1 F 2
=
A1 A2

Dengan : F1= Gaya masuk

F2 = Gaya Keluar

A1 = Diameter Piston Kecil A2 = Diameter Piston Besar

27
Persamaan di atas dapat diketahui besarnya F2 dipengaruhi oleh besar

kecilnya luas penampang dari piston A2 dan A1. Dalam sistem hidrolik, hal ini

dimanfaatkan untuk merubah gaya tekan fluida yang dihasilkan oleh pompa

hidrolik untuk menggeserkan silinder kerja maju dan mundur maupun naik/turun

sesuai letak dari silinder. Daya yang dihasilkan silinder kerja hidrolik, lebih besar

dari daya yang dikeluarkan oleh pompa. Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh

silinder hidrolik dipengaruhi besar kecilnya luas penampang silinder kerja

hidrolik. (Giles, 1986).

2.5.1 Macam-macam Sistem Hidrolik

Macam-macam Sistem Hidrolik dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Sistem hidrolik terbuka (Open Loop Hydraulic System)

Sistem Hidrolik Terbuka atau open loop hydraulic system adalah mekanisme

sistem hidrolik dimana ketika aktuator dalam kondisi diam (idle), maka aliran

fluida masih tetap mengalir dalam sistem namun fluida tersebut tidak

memiliki tekanan. Ketika sistem hidrolik terbuka, fluida bersirkulasi dari

reservoir melalui pompa kemudian mengalir menuju ke control valves atau

katup pengendali untuk disalurkan menuju aktuator. Setelah melalui aktuator

fluida tersebut akan kembali menuju reservoir dan seterusnya mengikuti

siklus tersebut.

Pada sistem hidrolik terbuka, tekanan kerja pada fluida dikendalikan dengan

menggunakan directional control valves atau katup pengendali dan relief

valve. Dalam keadaan netral, sistem terbuka tidak ada tekanan yang bekerja

dalam sistem. Lain halnya ketika control valves terhubung atau posisi katup

menjadi terbuka, maka akan terjadi tekanan pada fluida untuk menggerakan

28
aktuator atau suatu mekanisme tertentu.

Kelebihan sistem hidrolik terbuka :

a. Menghasilkan panas yang lebih rendah

b. Sistem hidrolik terbuka sangat efisien dan relatif murah.

2. Sistem Hidrolik Tertutup (Closed Loop Hydraulic System)

Sistem hidrolik tertutup atau closed loop hydraulic system adalah mekanisme

sistem hidrolik dimana pada sistem ini ketika pompa bekerja akan

menghasilkan tekanan pada fluida yang akan mengalir secara terus menerus

melalui pompa dan aktuator tanpa melalui reservoir. Cara kerjanya Meskipun

bekerja tanpa melalui reservoir, namun pada sistem hidrolik tertutup

menggunakan pompa tambahan berupa charge pump atau feed pump.

Kelebihan Sistem Hidrolik Tertutup :

a. Memiliki respon kerja yang baik

b. Dapat digunakan pada aplikasi hidrolik cakupan kompleks yang

bekerja secara independent dengan beberapa subsistem

2.5.2 Komponen-komponen Penyususn Sistem Hidrolik

1. Motor Listrik

Motor Motor berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik menjadi

tenaga mekanis. Dalam sistem hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak

utama dari semua komponen hidrolik. Kerja dari motor itu dengan cara

memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input motor. 2.

merupakan gambar dari motor listrik.

29
Gambar 2.21 Motor Listrik
Sumber: insinyoer.com, 2020

2. Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik digerakkan secara mekanis oleh motor listrik.

Permulaan dari pengendalian dan pengaturan sistem hidrolik selalau terdiri

atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut

dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah

energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida

hidrolik kedalam sistem. Dalam sistem hidrolik, pompa merupakan suatu

alat untuk menimbulkan atau membangkitkan aliran fluida (untuk

memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk memberikan daya

sebagaimana diperlukan. Apabila pompa digerakkan motor (penggerak

uatama), pada dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama:

a. Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada sluran masuk pompa.

Vakum ini memungkinkan tekanan atmospher untuk mendorong fluida

dari tangki (reservoir) kedalam pompa.

b. Gerakan mekanik pompa menghisap fluida kedalam rongga

pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong

dan menekannya ke dalam sistem hidrolik. Pompa yang banyak

digunakan yang dibagi menjadi sebagai berikut:

30
3. Pompa Gigi (Gear Pump)

a. Pompa Gigi External (External Gear Pump) Pompa mempunyai

konstruksi yang sederhana, dan pengoperasionalnya juga mudah,

banyak digunakan dalam peralatan konstruksi dan mesin-mesin

perkakas. 2.16 merupakan gambar pompa gigi external.

Gambar 2.22 Pompa Gigi External


Sumber: teknisimobil.com, 2010

b. Pompa Gigi Internal (Internal Gear Pump) Pompa tidak mengeluarkan

bunyi keras serta ukurannya kecil dan dapat dipakai pada instalasi ruang

yang sempit. 2.17 merupakan gambar pompa gigi internal.

Gambar 2.23 Pompa Gigi Internal


Sumber: teknisimobil.com, 2010

4. Pompa Piston Axial

a. Tipe sumbu bengkok (bend axial type) piston dan silinder blok pada

Pompa tipe ini tidak sejajar dengan as penggerak tapi dihubungkan

pada suatu sudut. Dengan mengubah sudut dan sumbu maka keluarnya

31
minyak dan arah hisap dapat diatur. 2.18 merupakan gambar pompa

tipe sumbu bengkok.

Gambar 2.24 Pompa Tipe Sumbu Bengkok


Sumber: teknisimobil.com, 2010

b. Tipe plat pengatur ( Swash plate type) dalam type ini letak piston dan

silinder blok sejajar dengan as dan Pengeluaran minyak dapat distel

bebas dengan merubah sudut, serta saluran hisap dan keluar dapat

dibalik. 2.19 merupakan gambar pompatipe plat pengatur.

Gambar 2.25 Pompa Tipe Plat Pengatur


Sumber: teknisimobil.com, 2010
5. Head Pompa

Head pompa adalah panjang selang dari sisi hisap atau biasa disebut Hs, dan

panjang selang dari sisi tekan Hp. ( Sumber penulis 2020 ).

6. Katup

Katup (Valve) Katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan aliran

fluida yang mengalir ke silinder kerja. Menurut pemakainnya, katup hidrolik

dibagi menjadi tiga macam, antara lain:

32
1. Katup Pengatur Tekanan (Relief Valve)

Katup pengatur tekanan digunakan untuk mengontrol kelebihan

tekanan, katup ini akan membuka saat tekanan fluida lebih besar dari

tekanan katupnya, dan begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.26 Relief Valve


Sumber: rekayasalistrik.com, 2015

2. Katup Pengatur Arah Aliran (Directional Control Valve)

Katup pengontrol arah berfungsi untuk menghidupkan, mengontrol

arah, mempercepat dan memperlambat suatu gerakan dari silinder

kerja hidrolik.

Gambar 2.27 Katup Pengatur Arah Aliran


Sumber: Mas Sugeng, 2015

3. Katup Pengatur Jumlah Aliran (Flow Control Valve) Katup ini

merupakan sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur kapasitas

aliran fluida dari pompa ke silinder atau mengatur kecepatan aliran

fluida dan kecepatan gerak piston dari silinder.

33
7. Motor Servo

Motor Servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di

mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol

yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor,

serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer

berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo (Hilal, 2012).

Gambar 2.28 Motor Servo


Sumber: Hilal, 2012

8. Silinder Kerja Hidrolik

Silinder hidrolik adalah sebuah silinder mekanik yang menghasilkan

gaya searah melalui gerakan stroke yang searah. Silinder ini merupakan

komponen untuk merubah dan meneruskan daya dari tekanan fluida, dimana

fluida akan mendesak piston untuk melakukan gerak translasi. Menurut

kontruksi, silinder kerja hidrolik dibagi menjadi dua macam antara lain :

1 Silinder kerja penggerak tunggal (single acting)

Silinder ini memiliki satu buah ruang fluida kerja. Kondisi ini

mengakibatkan silinder kerja hanya bisa melakukan gerakan tekan.

untuk kembali ke posisi semula menggunakan tenaga dari luar

34
Gambar 2.29 Single Acting Cylinder
Sumber: Maswie2000, 2007

2 Silinder kerja penggerak ganda (double acting)

Silinder ini memiliki dua buah ruang fluida kerja yaitu pada ruang

silinder di atas piston dan di bawah piston. Dengan begitu silinder

kerja dapat melakukan gerakan bolak-balik atau maju-mundur

Gambar 2.30 Double Acting Cylinder


Sumber: Maswie2000, 2007

9. Cairan Hidrolik

Pada bidang yang selalu bergesekan, cepat atau lambat akan timbul

panas dan apabila panas tersebut tidak dikurangi, maka bidang tersebut akan

memuai. Pemuaian akan mengakibatkan kesulitan dalam meluncur/berputar

yang akan menimbulkan keausan komponen, untuk mengurangi keausan

tersebut diperlukan pelumasan yang baik.

a. Minyak hidrolik

Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan

secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin

industri. Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan

35
karakteristik serta komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3)

kelas, antara lain adalah:

Tabel 2.2 Karakteristik Cairan Hidrolik

Kode Sifat Khusus Penggunaan


HL Meningkatkan Digunakan pada
kemampuan system hidrolik yang
mencegah korosi dan bekerja pada suhu
kestabilan olitinggi dan untuk
hidrolik. tempat yang mungkin
tercelup air.
HLP Meningkatkan Seperti pada
ketahanan terhadap pemakaian HL, juga
aus. digunakan untuk
sistem yang
gesekannya tinggi.
HV Meningkatkan indeks Seperti pemakaian
viskositas ( VI ) HLP, juga digunakan
secara luas untuk
sistem yang fluktuasi
perubahan
temperaturenya cukup
tinggi.
Sumber: Sumbodo, et al., 2017

b. Minyak Pelumas

Minyak pelumas banyak digunakan untuk mengurangi gesekan,

menghindarkan keausan, membuang panas yang timbul, memberikan

perlindungan terhadap timbulnya karat dan juga untuk membersihkan

permukaan benda yang bergesekan. Viskositas atau kekentalan

merupakan hal penting pelumasan. Minyak pelumas dengan viskositas

rendah maksudnya adalah minyak tersebut encer, lapisan minyak

sangat tipis dan mudah mengalir. Minyak pelumas dengan viskositas

tinggi maksudnya adalah minyak tersebut kental, lapisan minyak

sangat tebal dan sulit mengalir tetapi tahan terhadap beban yang berat.

Jenis minyak pelumas ditentukan menurut kekentalannya, berdasarkan

36
angka indeks yang disebut SAE (Society of Automotive Engineer)

yang terdapat di USA, antara lain:

1. Minyak pelumas peringkat tunggal Minyak ini mempunyai

karakteristik viskositas tunggal. Misalnya minyak pelumas

SAE 10, SAE 20, SAE 30 dan SAE 40. Minyak pelumas tipe

ini digunakan pada peralatan mesin yang rentang temperatur

lingkungan operasinya relatif pendek.

2. Minyak pelumas peringkat ganda Minyak pelumas ini

mempunyai karakteristik ganda dan digunakan pada mesin

yang rentang suhu operasi lingkunganya relatif panjang.

Minyak pelumas tersebut antara lain: SAE 10 W-30, SAE 15

W-40 dan lain sebagainya.

10. Selang Hidrolik

Saluran Fluida berfungsi untuk meneruskan fluida kerja yang

bertekanan tinggi dari pompa pembangkit tekanan ke silinder kerja.

Pemilihan pipa saluran minyak harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1. Mampu menahan tekanan yang tinggi dari fluida.

2. Koefisien gesek dari dinding bagian dalam pipa harus kecil.

3. Dapat menyalurkan panas dengan baik.

4. Tahan terhadap perubahan tekanan dan suhu.

5. Tahan terhadap perubahan cuaca

6. Berumur relatif panjang.

7. Tahan terhadap korosi. Tangki Hidrolik

37
Gambar 2.31 Selang Hidrolik
Sumber:www.etsworlds.id, 2020

11. Tangki Hidrolik

Tangki hidrolik (reservoir) merupakan bagian dari instalasi unit

tenaga yang konstruksinya ada bermacam-macam, ada yang berbentuk

silindris dan ada pula yang berbentuk kotak. Gambar berikut ini

menunjukkan salah satu konstruksi tangki hidrolik

Gambar 2.32 Tangki Hiidrolik


Sumber: Sumbodo W, et al., 2017

Adapun fungsi tangki hidrolik adalah sebagai tempat atau tandon

cairan hidrolik, tempat pemisahan air, udara dan partikel-partikel padat yang

hanyut dalam cairan hidrolik, menghilangkan panas dengan menyebarkan

panas ke seluruh badan tangka, tempat memasang komponen unit tenaga

seperti pompa, penggerak mula, katup-katup akumulator dan lain-lain.

Ukuran tangki Hidrolik berkisar antara 3 sampai dengan 5 kali

38
penghasil pompa dalam liter/menit dan ruang udara di atas permukaan

cairan, maksimum berkisar antara 10 sampai dengan 15% (Sumbodo, et al.,

2017).

12. Unit Pompa Hidrolik (Power Pack)

Unit pompa adalah kombinasi dari tangki minyak, pompa, motor dan

relief valve. Disamping itu hand control valve dan peralatan perlengkapan

dipakai sesuai keperluan. Syarat-syarat pembuatan unit pompa hidrolik

antara lain sebagai berikut: (Handoko, et al., 2013)

a. Tangki minyak harus dirancang untuk mencegah masuknya debu dan

kotoran- kotoran lain dari luar.

b. Tangki minyak harus dapat dilepaskan dari unit utama untuk

keperluan maintenance dan memastikan akurasinya. Untuk

membebaskan udara.

c. Kapasitas dan ukuran tangki minyak harus cukup besar untuk

mempertahankan tingkat yang cukup dalam langkah apapun.

d. Plat pemisah (Bufflu plate) harus dipasang antara pipa kembali dan

pipa hisap untuk memisahkan kotoran.

e. Pipa pengembali dan pipa hisap pompa harus dibawah level minyak.

2.5.3 Lambang dan Istilah Sistem Hidrolik

Dalam pembuatannya, rangkaian sistem hidrolik diperlukan banyak

komponen penyusunnya dan apabila dilakukan langsung dalam lapangan akan

memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pada sistem hidrolik terdapat

lambang-lambang atau tanda penghubung sistem hidrolik. Tujuan lambang atau

simbol yang diberikan pada sistem hidrolik adalah:

39
a. Memberikan suatu sebutan yang seragam bagi semua unsur hidrolik.

b. Menghindari kesalahan dalam membaca skema sistem hidrolik.

c. Memberikan pemahaman dengan cepat laju fungsi dari skema sistem

hidrolik

d. Menyesuaikan literatur yang ada dari dalam negeri maupun luar negeri.

Gambar serta keterangan dari Lambang dan Istilah Sistem Hidrolik terletak di

lampiran.

2.6 Perencanaan Sistem Hidrolik

Suatu sistem akan dapat berfungsi dengan baik jika perencanaan dilakukan

secara matang dan teliti. Berikut adalah proses prencanaan sistem hidrolik mesin

pres:

2.6.1 Skema Hidrolik

Skema hidrolik pres merpakan gambar rangkaian dari suatu sistem hidrolik

pada mesin pres. Dimana skema ini menunjukan fungsi dan cara kerja sistem

hidrolik.

Gambar 2.33 Skema Hidrolik


Sumber : ciptahydropower.com, 2022

40
2.6.2 Perencanaan Diameter Piston

Perencanaan silinder hidrolik disesuaikan dengan kapasitas yang dihasilkan

dar mesin pres. Hal-hal yang mempengaruhi yaitu tekanan dan gaya yang bekerja.

Berikut rumus untuk mencari besar diameter silinder (Bansal, 1983 ):

F=mxg (2.2)

Dengan:

m = massa benda

g = percepatan gravitasi(9,8m/s2)

Selanjutnya mencari luas lingkaran (batang piston) dengan rumus:

F
p= A (2.3)

Untuk menghitung diameter silinder dapat menggunakan rumus persamaan

berikut:
2
d
A= π (2.4)
4

d= √
4A
π

Dengan :

A = Luas penampang

d = diameter piston

2.6.3 Perencanaan Powerpack

1. Kerugian

Kerugian aliran terjadi karena adanya gesekan pada saat fluida mengalir

dengan permukaan selang, katup, belokan selang dan lainnya, maka rumus

41
yang digunakan sebagai berikut :

a. Kerugian gesekan selang

i. Kecepatan aliran dalam selang ( Raswari, 1986 )

Q
𝑉 =A (2.5)

Dengan:

V = Kecepatan aliran dalam selang(m/s)

Q = Kapasitas aliran(m3/s)

A = Luas penampang dalam selang (m2)

ii. Bilangan Renold (Re) ( White, 1986 )

vL
Re = (2.6)
μ

Dengan :

Re = Bilangan Renold

V = Kecepatan aliran dalam selang(m/s2)

µ = Viskositas fluida (m2/s)

L = Panjang selang (m)

iii. Koefisien kerugian(f)

64
f = fe (2.7)

Dengan :

f = Koefisien kerugian

Re = Bilangan Renold

b. Kerugian ujung masuk selang ( Raswari, 1986 )

L v4
Hf = (2.8)
D 2g

42
Dengan :

Hf = Kerugian head

L = Panjang selang

D = Diameter selang

g = Percepatan gravitasi

v = Kecepatan aliran dalam selang

c. Kerugian pencabangan selang ( Raswari, 1986 )

4
hf 2 = f 1 v 1 (2.9)
2. g

Dengan :

Hf = Kerugian Head (m)

F = Koefisien kerugian ujung masuk selang

V = Kecepatan aliran(m/s)

g = gravitasi(9,8 m/s2)

d. Kerugian Lain-lain ( Raswari, 1986 )

Kerugian lainnya yang terjadi ketika sistem hidrolik beroperasi ada 3

kerugian yaitu kerugian pengecilan selang, kerugian ujung keluar dan

kerugian katup. Adapun nilai dan rumus dari kerugian tersebut sama

dengan nilai kerugian ujung masuk selang.


2
v
Hf = f (2.10)
2. g

Dengan:

Hf = Kerugian head(m)

F = Koefisien kerugian

43
V = Kecepatan aliran(m/s2)

g = gravitasi

2. Kerugian Total

Adalah jumlah seluruh kerugian yang terjadi saat sistem hidrolik beroperasi.

( Gusti, 2020 )

H = 𝐻𝑓1 + 𝐻𝑓2 (2.11)

Dengan :

H = Kerugian Total

𝐻𝑓1 = Kerugian ujung masuk selang

𝐻𝑓2 = Kerugian pencabangan selang

3. Daya Pompa

Pompa berfungsi sebagai pemberi daya fluida sebagai transfer energi untuk

melakukan kerja. Daya pompa harus lebih besar dari daya yang dibutuhkan.

Adapun rumus perhitungannya yaitu ( Gusti, 2020 ) :

Pp = 0,163 x Q x H x γ (2.12)

Dengan :

Pp = Daya Pompa(HP)

Q = Kapasitas Pompa(m3/s)

H = Head total(m)

γ = Berat jenis fluida(kgf/m3)

4. Daya Motor Listrik

Motor sebagai penggerak utama yang memutar pompa untuk memompa

fluida hidrolik menuju piston. Adapun rumus perhitungannya yaitu

menentuukan Daya Shaft terlebih dahulu ( Faizal Rizaldi, 2016 ):

44
HP = Pp : µ (2.13)

HP = Daya Shaft

Pp = Daya Pompa

µ = Efisiensi Daya

Selanjutnya menentukan tenaga motor listrik dengan rumus :

Electric Motor Power = HP : µ (2.14)

HP = Daya Shaft

µ = Efisiensi Daya

2.6.4 Perencanaan Resevoir

Perencanaan reservoir digunakan untuk menentukan dimensi tabung yang akan

menampung cairan fluida hidrolik. Perhitungan dimensi reservoir menyesuaikan

dengan volume reservoir yang ditentukan dari 2-3 kali debit aliran yang

dibutuhkan ditambah dengan volume ruangan. Volume reservoir dapat dihitung

dengan formula ( April Fernandus, dkk. 2020 ):

𝑉𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 2(Vs + Vp) (2.15)

Dengan :

V = Volume reservoir

Vs = Volume selang

Vp = Volume piston

45
BAB III
METODE DAN PEMBAHASAN

3.1 Metode Perencanaan

3.1.1 Diagram Alir

Dalam proses pembuatan rancang bangun sistem hidrolik mesin pencetak

briket kapasitas 108 Pcs per Jam melalui beberapa tahapan sehingga desain alat

dapat selesai dengan baik dan tepat waktu, adapun diagram alir kegiatan seperti

yang ditunjukkan oleh gambar 3.1

46
Gambar 3.1 Diagram Alir
Sumber: Dokumen Penulis, 2023

3.1.2 Langkah-langkah Perancangan

Adapun penjelasan mengenai proses diagram alir tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Pengumpulan Informasi

Merupakan tahapn yang dilakukan sebelum membuat rancang bangun sistem

47
pengepres hidrolik mesin pencetak briket limbah kulit bawang merah

kapasitas 108 pcs per jam. Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan

kegiatan sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Studi literatur adalah mempelajari sumber-sumber informasi yang

berkaitan dengan materi yang dibahas. Pada tahap ini juga dilakuka

pencarian mengenai teori-teori yang digunakan untuk membuat mesin

yang akan dirancang agar dapat bekerja dan berfungsi sebagaimana

mestinya.

b. Observasi

Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan informasi tentang

bagaimana kondisi pengolahan limbah kulit bawang pada UMKM

Lukman Jaya. Yang mana data ini diperlukan untuk menentukan

spesifikasi mesin pencetak briket yang akan dibuat.

13. Perencanaan Mesin

Pada tahapan ini penulis mulai merencanakan komponen mesin hidrolik yang

akan digunakan serta mendesain secara sederhana mengenai proses rancang

bangun sistem pengepres hidrolik mesin pencetak briket limbah kulit bawang

merah kapasitas 108 Pcs per Jam. Setelah desain secara sederhana selesai

kemudian dilakukan pendesainan sistem hidrolik menggunakan software

desain.

14. Perencanaan dan Perhitungan Elemen

Pada tahapan ini peulis mulai melakukan perencanaan sistem hidrolik rancang

bangun sistem pengepress hidrolik mesin pencetak briket limbah kulit

48
bawang merah kapasitas 108 Pcs per Jam. Dalam perencanaan sistem hidrolik

ada beberapa perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan power pack,

perencanaan reservoir dan perencanaan diameter piston.

15. Perancangan Sistem

Pada tahap ini penulis melakukan percobaan perancangan menggunakan

software di komputer apakah sistem hidrolik yang nantinya dirakit dapat

bekerja secara normal. Dalam percobaan ini sistem harus mampu berjalan

sesuai dengan perencanaan, maka dari itu proses instalasi setiap

komponennya harus tepat.

16. Perakitan Komponen Hidrolik

Apabila sudah mendapat hasil dari perhitungan dan komponen yang

digunakan, maka lagkah selanjutnya adalah melakukan pembentukan dan

perakitan sistem hidrolik pada mesin yang meliputi perakitan katup, motor,

pompa hidrolik, selang, dan silinder hidrolik.

17. Pengujian Sistem Hidrolik

Dalam tahap ini dilakukan pengujian yang brtujuan untuk mengetahui apakah

perencanaan sistem hidrolik yang dibuat dapat berfungsi dengan baik dan

sesuai dengan data-data perencanaan meliputi tidak adanya kebocoran,

kapasitas tekan <100 bar, mampu mengepres dengan baik briket kulit bawang

dan dipastikan mesin beroperasi dengan aman.

18. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini merupakan akhir dari sebuah proses yang telah dilakukan

mulai dari perencanaa, pembuatan, dan pengujian yang telah dilakukan. Data-

data mengenai mekanisme, komponen-komponen dan perhitungan dimuat

49
dalam laporan ini

3.1.3 Prinsip Kerja Mesin Pencetak Briket Kulit Bawang Kapasitas 108 Pcs

per Jam

Prinsip kerja rancang bangun sistem hidrolik mesin pencetak briket limbah

kulit bawang merah kapasitas 108 Pcs per Jam terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Proses pengadukan

Pada proses ini limbah kulit bawang akan di campur dengan bahan perekat

kemudian dimasukkan ke wadah pengaduk . Kemudian mesin pengaduk

dinyalakan dan akan berputar hingga limbah kulit bawang tercampur secara

sempurna dengan bahan perekat.

2. Proses Penuangan ke Cetakan

Setelah dilakukan pengadukan limbah kulit bawang yang sudah tercampur

dengan bahan perekat dituangkan ke dalam ruang cetakan. Penuangan

dilakukan secara manual dengan memasukkan limbah ke tabung yang

berjumlah 9 pada cetakan.

3. Proses Pengepresan

Setelah limbah kulit bawang dimasukkan kedalam ruang cetakan

selanjutnya akan dilakukan pengepresan dengan cara piston digerakkan

turun untuk menekan limbah kulit bawang guna menghilangkan kadar air

pada limbah.

50
Gambar 3.2 Mesin Pencetak Briket
Sumber: penulis, 2023

3.1.4 Peralatan Perancangan

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan dan perakitan komponen

hidrolik pada rancang bangun sistem pengepres hidrolik mesin pencetak briket

limbah kulit bawang merah kapasitas 108 Pcs per Jam sebagai berikut :

51
Tabel 3.3 Alat Dalam Proses Perakitan Hidrolik

No Nama Alat Spesifikasi Fungsi Gambar Alat

1 Kunci Inggris 8 inch Untuk melepas


dan
mengencangkan
baut dan mur

2 Obeng + dan Plus dan Untuk membuka


obeng - minus atau
mengencangkan
baut atau sekrup

3 Tang jepit 8 inch Memegang atau


mencengkeram
komponen yang
akan dibuka denga
cara memutar
benda kerja
4 Kunci L set Kunci L set Mengencangkan
ataupun
mengendurkan
baut yang
berbentuk bulat,
tapi memiliki
lubang segi enam
pada bagian
dalamnya

3.1.5 Desain Rancang Bangun Sistem Hidrolik

Sebelum dilakukakan pengerjaan dan perakitan sistem hidrolik perlu

adanya desain dan simulasi menggunakan software Fluidsim-h agar

mempermudah proses perencanaan dan perakitannya. Komponen hidrolik

meliputi powerpack dan piston. Berikut ini desain dan simulasi sistem hidrolik

mesin pencetak briket kulit bawang dengan kapasitas 108 Pcs per Jam.

52
Gambar 3.3 Rangkaian Fluidsim-h
Sumber: Dokumen Penulis, 2023

Gambar 3.4 Desain Rancang Bangun


Sumber: penulis, 2023

1. Directional Control Valve

salah satu bagian yang merupakan pondasi dari sistem hidrolik. Fungsi

dari valve ini adalah untuk mengarahkan fluida (oli hidrolik) menuju

53
sirkuit yang berbeda pada sistem hidrolik.

2. Pressure Valve

Untuk mengatur tekanan

3. Motor Listrik

komponen yang digunakan untuk mengubah energi kinetik aliran dan

tekanan fluida menjadi gerakan berputar. Daya motor listrik yang

digunakan pada rancang bangun sistem pengepres hidrolik briket kulit

bawang ini yaitu 14,9 Kw.

4. Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi

hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik kedalam system

5. Reservoir

Sebagai tempat atau tandon cairan hidrolik, kapasitas ruang yang

digunakan pada rancang bangun sistem pengepres hidrolik briket kulit

bawang ini yaitu 16 liter.

6. Silinder Piston

Silinder ini merupakan komponen untuk merubah dan meneruskan daya

dari tekanan fluida, dimana fluida akan mendesak piston untuk melakukan

gerak translasi.

3.1.6 Tempat dan Waktu Perancangan

Pelaksanaan pembuatan mesin ini dilakukan dirumah salah satu mahasiswa

anggota kelompok. Untuk waktu pelaksanaan pembuatan tugas akhir dapat dilihat

pada tabel berikut.

No Jenis Januari Februari Maret April Mei


Kegiatan I II III I I II III I I II III I I II III I I II III I

54
V V V V V
1. Konsultasi
Dospem
2. Studi
Literatur
3. Persiapan
alat
4. Persiapan
bahan
5. Pengerjaan
6. Pengujian
7. Pembuatan
Laporan
8. Revisi &
Gladi
Sidang
9. Pendaftaran
Sidang Gel.
1
10. Sidang Gel.
x

Gambar 3.5 Tempat dan Waktu Perancangan


Sumber: penulis, 2023

3.2 Pembahasan

Pembahasan pada perencanaan rancang bangun sistem hidrolik mesin

pencetak briket limbah kulit bawang merah kapasitas 108 Pcs per Jam ada

beberapa perhitungan perencanaan rancang bangun hidrolik yang meliputi

perencanaan powerpack, perhitungan perencanaan silinder, reservoir dan

perencanaan katup.

3.2.1 Data Awal Perhitungan

Pada perencanaan perakitan sistem hidrolik menggunakan komponen

hidrolik seperti selang, valve, piston hidrolik, motor, pompa,pressure valve.

3.2.2 Perhitungan Perencanaan Sistem Hidrolik

Perhitungan perencanaan pada sistem hidrolik sangatlah penting, karena

55
pada dasarnya mesin yang akan digunakan menggunakan sistem hidrolik. Berikut

adalah beberapa hal yang perlu diperhitungkan pada sistem perencanaan sistem

hidrolik :

3.2.2.1 Perhitungan Diameter Silinder

Untuk mencari diameter silinder harus menghitung terlebih dahulu gaya

yang bekerja pada proses pengepresaan dengan masa benda yang sudah

ditimbang yaitu 96 gram (1 tabung) dikali 9 (jumlah tabung) yaitu 864 gram,

proses penimbangan bisa dilihat pada lampiran:

F=mxg (2.2)

F = 864 x 9,8

F = 8.467,2 N

F (2.3)
p= A
5 8.467 , 2
70 x 10 =
A
8.467 , 2
A= 5
70 x 10
A = 0,00121 m2
= 12,1 cm2

A = π x r^2 (2.4)

12,1 = 3,14 x r^2


r = √(12,1/3,14)
r = 3,85 cm
D =2xr
D = 2 x 3,85
D = 77,1 mm

56
Dari rumus di atas dapat dinyatakan bahwa gaya diperoleh dari massa benda kali

gravitasi yang berarti bahwa percepatan gravitasi (9,8m/s²). Dengan massa benda

yang belum diketahui maka rumusnya menjadi volume dikali massa jenis benda.

Volume diperoleh dari sau tabung cetakan dikali jumlah cetakan. Maka diperoleh

nilai sebesar 8.467,2 newton untuk massa bendanya. Setelah itu mencari luas

lingkaran (batang piston) dengan rumus: p = F/A diperoleh jumlah lingkaran

piston yaitu 12,1 cm². Selanjutnya mencari diameter silinder dengan perhitungan

seperti di atas dan memperoleh hasil 77,1 mm.

3.2.2.2 Perencanaan Powerpack

1. Kerugian head

a. Kerugian Gesekan Selang

Dalam mencari kerugian gesekan selang diperlukan hitungan kecepatan

aliran (V), bilangan renold (Re), dan Koefisien kerugian (f). Berikut ini

hitungan dari kecepatan aliran (V):

Q (2.5)
V=
A

Q adalah kapasitas pompa yang dicari melalui pengujian dan manual

book yang didapat dengan hasil 0,16 m3/s. Sedangkan luas penampang

selang didapat melalui hitungan berikut: (diameter selang 0.0095m)

𝐴 = 1⁄4 . 𝜋. 𝐷2

𝐴 = 1⁄4 . 3,14. (0,0095)2

A = 0,00745m2
Q
V=
A

0 , 16
57
V=
0,00745

V = 21,5 m/s
Hasil dari kecepatan aliran (V) tersebut digunakan untuk mencari bilangan

reynold (Re)dengan penyelesaian :

V.L (2.6)
Re =
μ

21 ,5 x 1 , 5
Re =
10

Re = 3,22

Selanjutnya mencari koefisien kerugian(f) dengan penyelesaian:

64 (2.7)
f= ℜ

64
f=
3 ,22

f = 19,9

L V2
hf = f .
D 2. g
2
1 ,5 20 , 5
hf = 19.9 .
0,0095 2. 9 ,8

hf = 19,9 x 157,9 x 21,45

hf = 72.650,2 m

Dari berbagai perhitungan diatas dapat diketahui kerugian gesekan selang

dengan penyelesaian:

58
b. Kerugian Ujung masuk selang

Berikut ini perhitungan untuk mengetahui ujung masuk selang:


2
V (2.8)
hf = f
2. g
2
20 , 5
hf = f
2. 9 ,8

hf = 426,8 m

c. Kerugian percabangan

Pada mesin pres hidrolik ini terdapat dua percabangan. Sehingga rumus

perhitungannya adalah sebagai berikut:


2
V (2.9)
hf = 2 f
2. g

20 ,5
hf = 2. 19,9
2. 9 ,8

hf = 853,7 m

2. Kerugian lain-lain

Kerugian lainnya yang terjadi ketika sistem hidrolik beroperasi ada 3

kerugian yaitu kerugian pengecilan selang, kerugian ujung keluar dan

kerugian katup. Adapun nilai dari kerugian tersebut sama dengan nilai

kerugian ujung masuk selang (426,8 m).

3. Total Kerugian

Dari perhitungan tersebut diatas didapatkan nilai total kerugian sebagai

berikut:

(2.11)
H = 𝐻𝐹1 + 𝐻𝐹2

= 1280,5 m
4. Daya Pompa Hidrolik

59
Daya pompa hidrolik(Pp) Perhitungannya adalah sebagai berikut:

(2.12)
𝑃𝑝 = 0,163 𝑥 𝑄 𝑥 𝐻 𝑥 𝛾

= 0,163 x 0,16 x 1.280,5 x 449

= 14.994 watt

= 14,9 Kw

5. Daya Motor Listrik

(2.13)
Hp Shaft = 14,9 Kw/(80%)

= 18,6 Kw
(2.14)
Hp Motor = (Daya shaft)/µ

= 18,6 Kw/(80%)

= 23,25 Kw = 31 Hp

3.2.3 Perencanaan Reservoir

Besarnya kapasitas tangki yang dibutuhkan dalam sistem hidrolik mesin press ini

adalah 2-3 kali kapasitas aliran fluida dalam sistem, maka:

𝑉𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 2(Vs + Vp) (2.15)

3 ,14
𝑉𝑠 = x 0,00475 x 1 ,5
4

= 0,0056 m3

314
𝑉p = x 0,032 x 0,1
4

= 0,0025 m3

V tangki = 2 (0,0056 + 0,0025)

= 0,016 m3

= 16 liter

60
3.2.4 Proses Perakitan

Pada tahap ini seluruh komponen yang meliputi control valve, selang, pressure

gauge dan check valve dirakit menjadi satu untuk menjalankan suatu sistem agar

dapat bekerja sesuai fungsinya.

3.2.4.1 Instalasi Motor dan Pompa

Motor sebagai penggerak utama yang memutar pompa untuk

memompa fluida hidrolik menuju piston. Adapun motor yang digunakan

memiliki daya sebesar 14,9 Kw. Pada tahap ini motor dipasang pada

dudukannya dengan dibaut. Perhatikan kelurusan (alignment) motor

dengan pompa saat melakukan pemasangan, agar tidak terjadi vibrasi yang

cukup besar.

3.2.4.2 Pemasangan Control Valve

Control valve berfungsi sebagai pengatur arah aliran fluida hidrolik.

Dalam hal ini pengoperasian mesin press hidrolik berpusat pada control

valve. Pada poses pemasangan controlvalve pastikan posisi lubang atau

jalurnya tidak terbalik agar dapat berfungsi secara normal.

61
Gambar 3.6 Dudukan Valve
Sumber : Penulis, 2023

Gambar 3.7 Pemasangan Valve


Sumber : Penulis, 2023

3.2.4.3 Pemasangan Selang

Selang berfungsi sebagai penghubung yang mengalirkan fluida dari

tangki reservoir yang di pompa menuju piston selanjutnya kembali lagi ke

tangki rservoir.

Gambar 3.8 Pemasangan Selang

62
Sumber : Penulis, 2023
3.2.4.4 Pemasangan Silinder Piston

Piston berfungsi untuk menerima tekanan hidrolik dan mengubahnya

menjadi geraan (dalam hal ini naik dan turun) atau tenaga mekanis. Pada

perakitan mesin pres hidrolik ini pemasangan piston dilakukan secara

vertical dengan arah pengepresan searah gravitasi guna mengefisiensikan

gaya yang bekerja.

Gambar 3.9 Pemasangan Piston


Sumber : Penulis, 2023

3.2.4 Pengujian Mesin Pencetak Briket

Uji coba mesin dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah mesin bekerja dengan

baik atau mengalami kegagalan kerja dengan cara melakukan percobaan menjalankan

mesin. Ketika mesin mengalami kegagalan kerja dan hasil uji coba mesin tidak sesuai

dengan yang diharapkan maka langkah perbaikan pada komponen yang mengalami

63
kegagalan kerja kemudian melakukan uji coba kembali. Pembuatan mesin dinyatakan

selesai apabila hasil pengujian berjalan dengan baik atau semua komponen berjalan

sesuai apa yang diharapkan untuk memaksimalkan proses produksi.

Hasil uji coba mesin pengepres hidrolik briket kulit bawang dapat di simpulkan ke

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 6 Kesimpulan Hasil Pengujian Mesin


No Pengujian Hasil Pengujian
1 Motor Listrik Motor listrik bisa menyala dan
berjalan sesuai yang di harapkan
dengan menghasilkan 14,9 Kw
2 Pompa Hidrolik Pada pengujian pompa hidrolik fluida
yang di pompa mampu menghasilkan
tekanan yang di harapkan yaitu <100
bar
3 Directioanal Control Valve Pada pengujian Directional Control
Valve arah aliran fluida sesuai dengan
yang di harapkan atau sesuai handle
yang telah di tekan.
5 Piston Pada pengujian piston gerak yang di
perolah sesuai dengan yang di
harapkan yaitu bergerak maju mundur
dengan panjang piston 10 cm.
6 Kebocoran Kebocoran terjadi di bagian
sambungan ulir pipa, hal itu di
karenakan tekanan pompa hidrolik
yang sangat besar, cara mengatasinya
yaitu dengan memberi sealtape pada
bagian ulir.
Sumber : Penulis, 2023

64
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa

sistem pengepres hidrolik pada mesin pencetak briket limbah kulit bawang merah

kapasitas 108 pcs per jam direncanakan dalam simulator Fluidsim-h untuk

memastikan sistem dapat bekerja atau tidak. Setelah dipastikan bekerja pada hasil

perhitungan didapatkan perencanaan sistem hidrolik pada mesin pencetak briket

menggunakan motor dengan daya sebesar 14,9 Kw. Diameter piston yang

digunakan sebesar 77,1 mm dengan panjang langkah 10 cm dan reservoir yang

digunakan sebesar 16 liter. Kapasitas pres hidrolik mencapai 100 bar dengan

kebutuhan pres sebesar 70 bar untuk mengepres briket kulit bawang dengan

cukup padat.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan saran

sebagai berikut :

1. Mesin Pencetak Briket Limbah Kulit Bawang Merah Kapasitas 108 Pcs per

Jam masih menggunakan pengoperasian mesin secara manual maka hal ini

dapat dikembangkan lebih baik lagi pada peneilitian selanjutnya.

2. Karena pada mesin pencetak briket masih menggunakan satu silinder piston,

maka sebaikanya silinder piston dapat di tambah menjadi dua agar mesin

dapat bekerja dengan efisien mengepres dan mengeluarkan briket secara

65
bersamaan, serta valve diubah menjadi 4 jalur.

DAFTAR PUSTAKA

Bansal. RK.(1983) Fluids Mechanic and Hydraulics Machines. New Delhi: Delhi

Collage and Engineering.

Fadhlul, Inu (2016). Perancangan Mesin Pres Hidrolik Kapasitas 80 Ton. Tugas

Akhir. Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Mesin. Malang: Universita

Muhammadiyah Malang.

Handoko, Wahyu (2013). Rancang Bangun Power Pack untuk Aktuasi Dongkrak

Buaya 1 Ton. Tugas Akhir. Fakultas Teknik. Program Studi Diploma III

Teknik Mesin. Semarang: Universitas Diponegoro.

Laskar Teknik. (2010). Cara Menentukan Head Pompa. Diakses dari Cara

Menentukan Head Total Pompa | LASKAR TEKNIK 4 April 2023

Muchta, Amri. (2018). 8 Komponen Utama Sistem Hidrolik Beserta Fungsinya.

Diakses dari 8 Komponen Utama Sistem Hidrolik Beserta Fungsinya -

AutoExpose 1 Maret 2023

Sambodo, Wirawan (2017). Pneumatik dan Hidrolik. Yogyakarta: Deepublish

Soemitro, Herman Widodo (1986). Teori dan Soal-soal Mekanika Fluida dan

Hidraulika.

White, Frank M. (1994). Fluids Mechanics. New York : Mc. Graw Hill.

66
LAMPIRAN

Lampiran 1. Simbol-Simbol Pipa Hidrolik

Lampiran 2. Simbol Katup Pengarah Menurut Jumlah Lubang Dan Posisi


Control

67
Lampiran 3. Simbol-Simbol Untuk Melayani Katup-Katup

68
Lampiran 4. Beberapa Lambang Komponen Penyusun Dalam Sistem Hidrolik

69
Lampiran 5. Gambar Penimbangan Massa Benda Adonan Limbah Kulit Bawang

70
Lampiran 6. Gambar Etiket Mesin Pencetak Briket

71
Lampiran 7. Gambar Etiket Power Pack

72
Lampiran 8. Komponen – komponen Power Pack

73
Lampiran 9. Motor Listrik

74
Lampiran 10. Hydraulic Pump

75
Lampiran 11. Reservoir

76
Lampiran 12. Directional Control Valve

77
Lampiran 13. Pressure Valve

78
Lampiran 14. Gambar Mesin Pencetak Briket

Lampiran 15. Gambar Hasil Bahan Adonan Yang Telah Di Aduk Dan Di Press

79
Lampiran 16. Daftar riwayat hidup

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dari keluarga sederhana di

Tulungagung ,27 Januari 2002, merupakan anak kedua dari

pasangan Bapak Selo Loai dan Ibu Eko Siti Nur Sumiatin

yang beralamat di Dusun Bolo, RT 23/rw 09 , Desa

Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.

Pendidikan Formal pertama adalah SDN 2 Bolorejo, SMPN

1 Kauman Kabupaten Tulungagung, dan SMK 3

Boyolangu Kabupaten Tulungagung, kemudian penulis

lulus dan diterima di jurusan Teknik Mesin Politeknik Negri Malang melalui jalur seleksi

mandiri 2020. Di jurusan Teknik Mesin Politeknik Negri Malang ini penulis mengambil

di progam studi D-3 Teknik Mesin PSDKU POLINEMA KOTA KEDIRI. Penulis

dikenal aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin, dan penulis sempat merasakan

magang di PT. Swadaya Graha di Kabupaten Gresik di bidang produksi di lingkup

Swadaya Graha.

80

Anda mungkin juga menyukai