Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

PERHITUNGAN EVALUASI DAN OPTIMASI ESP DENGAN ANALISA


NODAL MENGGUNAKAN VARIASI STAGES SECARA MANUAL DAN
SOFTWARE PIPESIM PADA SUMUR “DET-979” DAN “DET-1097”

Dalam penelitian skripsi penulis, data yang ada pada Sumur “DET-979” dan Sumur
“DET-1097” di Lapangan Exploitation – Tanjung, Sangasanga & Sangatta pada
tanggal 4 Agustus 2021 – 4 September 2021 yaitu data reservoir, data sumur, data
produksi dan data pompa. Pengevaluasian Electrical Submersible Pump dilakukan
dengan cara menentukan efisiensi volumetrik dan efisiensi pompa. Kemudian
pengoptimasian Electrical Submersible Pump dilakukan dengan, yaitu : dengan analisa
nodal menggunakan variasi Stages.

4.1 Data Sumur Kajian


4.1. Data Reservoir
No. Parameter Sumur Sumur Satuan
DET-979 DET-1097

1 o
API 35 40
2 SG Water 1,02 1,03
3 SG Gas 0,65 0,65
4 Reservoir 850 500 psia
Pressure
5 Reservoir 194 127 degF
Temperature
7 Pwf 764 481 psi
Tabel IV.1. Data Reservoir3)

78
79

4.2. Data Sumur


Tabel IV.2. Data Sumur3)
No. Parameter Sumur Sumur DET- Satuan
DET-979 1097
1 Kedalaman Sumur 696,5 366 mMD
2 Ketebalan lapisan 3 6 meter
2 Mid Perforasi 695 363 meter
4 Top Perforasi 693,5 360 Meter
5 Bottom Perforasi 696,5 366 Meter
6 Casing OD 7 7 inch
7 Casing ID 6,366 6,366 inch

4.3. Data Produksi


No. Parameter Sumur Sumur Satuan
DET-979 DET-1097
1 Gross 2823 1236 BLPD
2 Laju Alir Minyak (Qo) 30 86 BOPD
3 Gas 0 0 Mscf
4 Water Cut 0,9894 0,9304
5 Tubing To MD 649 350 meter
6 Tubing ID 2,129 2,129 inch
Tabel IV.3. Data Produksi3)
80

4.4. Data Tes Produksi Untuk IPR


Tabel IV.4. Data Tes Produksi Untuk IPR3)

No. Parameter Sumur Sumur Satuan


DET-979 DET-1097

1 Gross 2370 704 BLPD


2 Pwf 764 481 Psi
3 Ps 850 500 Psi
4.5. Data Pompa Terpasang

Tabel IV.5. Data Pompa Terpasang3)


NO Parameter Sumur Sumur Satuan
DET-979 DET-1097
1 Outlet Pressure 150 18 psi
2 Constanta Friction (C) 120 120
3 Tipe Pompa Terpasang REDA REDA
SN2600 DN1750
4 Frekuensi 50 32 Hz
5 Stage 61 91 Stages
6 Range Capacity 20-65 15-97 BFPD
7 Pump Setting Depth 2129,269 1148,294 ft
(PSD)
81

Gambar 4.1. Profil Sumur “DET-979”


82

Gambar 4.2. Profil Sumur “DET-1097”


BAGAN ALIR
DATA

DATA DATA POMPA


DATA DATA SUMUR PRODUKSI TERPASANG
RESERVOIR

EVALUASI ESP TERPASANG

EFISIENSI VOLUMETRIK & EFISIENSI POMPA


SECARA MANUAL
83
PEMBUATAN IPR INPUT DATA

OPTIMASI ESP

4.2 Perhitungan Dan Analisa Untuk Evaluasi ESP Terpasang Dengan Cara
HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISA SECARA
Manual Sumur “DET-979”
MANUAL DAN SOFWARE PIPESIM
A. Penentuan gradien fluida
SGw = water cut x SG water
KESIMPULAN
= 0,99 x 1,01
= 1,009
SGo SELESAI
= oil content x SGoil
= (1- 0,99 ) x 35
= 0,371
SGfluida = SGw + SGo
= 0,999 + 0,35
= 1,380
Gradien fluida (GF) = SG fluid x 0,433
= 1,35 x 0,433
= 0,598 psi/ft
B. Penentuan pump intake pressure (PIP)
Perbedaan kedalaman = mid perforasi – PSD
= 695 – 649
= 150 ft
Perbedaan Tekanan = perbedaan kedalaman x GF
= 150 x 0,585
= 90,188 psi
Pump intake pressure = Pwf – perbedaan tekanan
= 764 – 87,75
= 673,812 psi
C. Penentuan vertical lift (HD)
PIP
Fluid over pump =
GF
84

676,25
=
0,585
= 1127,490 ft
Vertical Lift (HD) = Pump setting depth (PSD) – FOP
= 2129,269-1155,98
= 1001.779 ft
D. Penentuan tubing friction loss (HF)
100 1,85 Qt 1,85 4,8655
Friction loss = 2,083( ) ( ¿ :ID
C 34,3

( ) ( )
1,85 1,85
100 2823
= 120 34,3
2,083 4,8655
2,129
= 131,518 ft / 1000 ft
Tubing Friction loss (Hf) = friction loss x PSD
131,518
= x 2129,269
1000
= 280,038 ft

E. Penentuan tubing head (Ht)


Pwh
Tubing head (Ht) =
GF
150
=
0,598
= 250,995 ft
F. Penentuan total dynamic head (TDH)
TDH = HD + HF + HT
= 1001.779 + 280,038 + 250,995
= 1532,812 ft
G. Penentuan head per stages
TDH
Head / stages =
STAGES
1532,812
=
61
85

= 25,128 ft/stages

1532,812 ft

2400 BFPD

Gambar 4.3. Evaluasi Pump Performance Curve Reda SN-2600 Sumur “DET-979”

Gambar 4.3. di atas, didapatkan nilai TDH 1373,659 ft didapatkan 2


data sebagai berikut:

 Qactual = 2823 BFPD

 Qtheoritical = 2400 BFPD

 Effisiensi Pompa = 35 %

H. Penentuan efisiensi volumetris (%EV)


Qactual
Efisiensi volumetris (%EV) = x 100 %
Qtheoritical
86

2823
= x 100 %
2400
= 117,625 %

Hasil perhitungan evaluasi ditunjukkan pada tabel IV.6. di bawah ini.

Tabel IV.6. Tabel Data Evaluasi Pada Reda SN2600

Pompa Frekuensi Jumlah Qactual Qteori Head Effisiensi Effisiensi


Terpasang (Hz) Stage (BFPD) (BFPD) (ft) Pompa Volumetris

REDA 50 61 2823 2400 1532,812 35 % 117.625 %


SN2600

4.3 Perhitungan dan analisa Produktivitas Formasi (PI dan IPR).


Sebelum melakukan perubahan speed ESP, terlebih dahulu
menentukan produktifitas formasi yang dapat disajikan dalam bentuk
kurva IPR.
Penentuan produktifitas formasi dilakukan pada dua laju alir,
yaitu Laju alir total (Qt) dan laju alir minyak (Qo). Laju alir total
(Qt) adalah laju alir keseluruhan fluida baik itu minyak, gas terlarut
dan air, sedangkan Qo hanya untuk laju alir minyak saja.
Sesuai dengan data yang tersedia, bahwa tekanan statik lebih
besar dari tekanan jenuh dan tekanan aliran dasar sumur dari uji
produksi lebih besar d ari tekanan jenuh atau (Ps > Pb) dan (Pwf >
Pb), maka pembuatan kurva IPR dilakukan dengan metode 2 fasa
metode Vogel. Langkah pembuatan Kurva IPR sebagai berikut:
87

1. Menentukan Productivity Index (PI) Sumur “DET-979”.


Menentukan IPR
q

( ) ( )¿
2
Qmax = 1−0,2 pwf −0,8 pwf
ps ps
¿
2370
= 1−0,2 764 −0,8
850 ( ) ( ) 764 2
850 ¿
¿
= 13626,3 BFPD

Qo = q max (1−0,2 ( ) ( ) 764


850
−0,8
764 2
850
) Qtarget =
70
100
x Qmax

= 13626,3 (1−0,2 ( )−0,8 (


850 )
2
764 764 70
) = x 13626,3
850 100
= 2370 BOPD = 9538,409 BFPD

IPR 2 FASA
900

800

700

600

500 Pwf =420


Pwf, psi

400

300

200 Q max =13626,3

100 Q target =
9538,409
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
Q, bfpd

Gambar 4.4. Kurva IPR Sumur “DET-979”

Qtarget = 9538 BFPD


Pwf = 420 psi

Q 9538
PI = =
( Ps−Pwf ) ( 850−420 )
88

= 22,182 BFPD
No. Diameter Tubing (In) Q (BFPD) Pwh (Psi) Pwf(Psi)
1
4.3.1. Mengoptimasi 1,995Analisa Nodal800
ESP dengan 150 805
  1,995 900 150 815
  1,995 1000 150 830
  1,995 1200 150 845
2 2,441 2000 150 810
  2.441 2500 150 830
  2,441 3000 150 850

Perhitungan optimasi produksi berdasarkan titik nodal di dasar sumur


menggunakan grafik pressure traverse (Lampiran). Dengan Pwh 150 Psi,
panjang tubing 2,129 ft menggunakan ukuran tubing ID 1,995” dan ID 2,441”.

Tabel IV.7. Hasil Perhitungan Tubing Intake Dasar Sumur “DET-979”

Pwf = 810 Kurva IPR vs Tubing Intake


900

800

700

600

500 qo
Pwf, Psi

1.995
400
2
300

200 Q = 1300 BFPD

100

0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
Q, bfpd

Gambar 4.5. Kurva IPR vs Tubing Intake Sumur “DET-979”


89

Gambar 4.3 memperlihatkan perpotongan kurva IPR dan tubing intake maka
ukuran tubing yang dipilih adalah tubing dengan ID 1,995” yang menghasilkan
laju produksi sebesar 1300 BFPD dengan Pwf sebesar 810 Psi.

4.4. Optimasi Pompa Dengan Analisa Nodal Pada “DET-979” Menggunakan


Stages Secara manual
1. Menentukan densitas fluida campuran
a. Psfc = (350 x wc x SGwater) + (350(1-wc)SGoil)
= (350x 0,9894x1,01)+(350x(1-0,9894)x35
= 349,7529 + 129,85
= 479,603 lb/STB
2. Menentukan tekanan di charge (P2) dan head/stage pada berbagai
asumsi laju produksi
Misalkan Q = 9538 BFPD
Q
a. Pwf = Ps−
PI
9538
= 850 - =420,012 Psi
22,182
b. PIP = Pwf-((mid perforasi-psd)x0,585)
= 420,012-((2280,184-2129,265)x0,585)
= 420,012-88,288
= 329,739 Psi
PIP
c. HD = PSD -
GF
329,739
= 2129,269 -
0,585
= 2129,269 – 567,010 = 1577,862 ft
90

100 1,85 Q 1,85 4,8655


d. Friction loss = 2,0830( ) ( ¿ :ID
C 34,3

( ) ( )
1,85 1,85
100 9538
= 120 34,3
2,0830
2,129 4,8655
50016,307
= = 1265,823 ft/1000 ft
2,441 4,8655
e. Tubing friction loss (HF) = friction loss x PSD
650,730
= x 2129,265
1000
=2695,272 ft
pwh
f. Tubing Head (Hr) =
GF
150
= =250,836 ft
0,585
g. TDH = HD+HF+Hr
= 1562,259 + 1385,576 + 256,410
= 4523,970 ft
h. ∆P = TDH x GF
= 3204,245 x 0,585
= 2705,334 psi
i. P2 = PIP + ∆P
= 329,739 + 2705,334
= 3035,073 psi

3. Menentukan tekanan intake P3 berdasarkan jumlah stage


ρfsc x head / stage
P3 = P2 - xstages
808,3141
479,603 x 93,443
= 3035,073 - x 61
808,3141
= 540,138 psi

Tabel IV.8. Hasil Perhitungan Pump Intake Pressure (P3) pada Berbagai Variasi Stages
Sumur “DET-979”
91

Kurva IPR vs Pump Intake Pressure Berdasarkan Jumlah Stages


900

800

700
IPR
600
45 stages
500 Pwf = 420 psi
Pwf, Psi

48 stages
400 50 stages
300 61 stages

N 200
Q = 9538 BFPD
100

0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
Q, bfpd

Gambar 4.6. Kurva IPR vs Pump Intake Pressure Berdasarkan Stages Sumur “DET-
979”

Tabel IV.9. Hasil Tiap Stages Terhadap Perpotongan Kurva IPR Sumur “DET-979”

Stages Pwf(psi) Q (bfpd)


48 380 9500
50 280 9600
92

4.5. Perhitungan Dan Analisa Untuk Evaluasi ESP Terpasang dengan


PIPESIM “DET-979”

4.5.1 Input Data Sumur “DET-979” Tubing Dan Casing

Gambar 4.7. Casing dan Tubing Sumur “DET-979”


93

4.5.2. Gambar sumur “DET-979” yang mencari IPR pada esp terpasang gambar
IPR di PIPESIM mengalami error jadi untuk melihat IPR dapat di lihat di gambar
5.10

Gambar 4.8. IPR ESP Terpasang Sumur “DET-979”

4.5.3. Gambar mencari hasil GOR


94

Gambar 4.9. Fluid Model Sumur “DET-979”

Menentukan GOR (gas oil rasio) pada sumur “DET-979”

GOR= gas:net(bopd)
= (0:30 )
=0

4.5.4. Hasil input data performance curve esp terpasang pada sumur “DET-979”

Gambar 4.10. Performance Curve ESP Terpasang “DET-979”3)

Dari Gambar 4.10. di atas, di dapatkan nilai Head nya 800 ft didapatkan
2 data yang sebagai berikut:
95

 Qactual = 2823 BFPD


 Effisiensi Pompa = 38 %

Tabel IV.10. Model ESP Terpasang3)


Flowrat Efficienc 96
e Head y Power
bbl/d ft % hp
0,81018 2542,78
0,060274 25,16386
3 9
109,737 2510,57
8,004784 25,33908
9 4
218,665 2487,17
15,57686 25,70499
7 4
327,593 2466,45
22,64691 26,267
4 7
436,521 2444,58
29,08092 27,01545
2 1
545,448
2419,5 34,7879 27,92944
9
654,376 2390,53
39,74024 28,98027
7 1
763,304 2357,94
43,97214 30,13452
4 4
872,232 2322,61
47,56509 31,35677
2 3
2285,70
981,16 50,62836 32,6119
1
1090,08 2248,39
53,28032 33,86704
8 1
1199,01 2211,66
55,63292 35,09317
5 3
1307,94 2176,10
57,77996 36,26627
4.5.5. 3 8 Gambar Hasil
nodal 1416,87 2141,79 analysis dengan
59,78845 37,36817
1 6
menggunakan 1525,79 2108,17
beberapa range
stages pada 61,6923 38,38699 sofware
9 7
PIPESIM 1634,72 2074,03
63,48764 39,31719
6 4
1743,65 2037,47
65,12942 40,15927
4 3
1852,58 1995,96
66,52957 40,91906
2 2
1961,51 1946,41 67,55729 41,60669
2070,43 1885,29
68,04203 42,23514
7 1
2179,36 1808,81
67,78042 42,81838
5 4
2288,29
1713,13 66,54735 43,36925
3
2397,22 1594,59
64,11138 43,89681
1 1
2506,14 1450,04
60,25357 44,40346
8 7
2615,07 1277,18
54,78749 44,88157
6 7
2724,00 1074,92
47,57782 45,30981
4 5
2832,93 843,833
38,55422 45,64903
2 1
2941,85 586,609
27,71771 45,83786
9 4
3050,78
308,598 15,13789 45,78786
7
3166,45 0,40040
0,020581 45,35296
1 2
97

Gambar 4.11. Hasil Nodal Analysis Menggunakan Beberapa Range Stages Sumur
“DET-979”

4.5.6. Gambar produksi vs stages

Tabel IV.11. Tabel Range Stages vs Produksi Sumur “DET-979”

Produks
Stages i
1128,89
20 7
1955,58
25 4
2280,40
30 5
2441,08
35 9
2540,94
40 6
2587,14
43 5
2645,96
48 6
SUMUR "DET-979"
3000 2699,21
54 8
2500 2727,48
58 1
2000
2745,82
PRODUKSI , bbl

1500
61 1
2757,39
1000 63 6
2767,79
500 65 2

0
10 20 30 40 50 60 70

STAGES
Gambar 4.12. Stages vs Produksi Sumur “DET-979”
98

4.6. Menentukan Optimum


pada Sumur “DET-979” Secara sofware PIPESIM dengan menggunakan
beberapa range stages

Gambar 4.13. Nodal Analysis Number of Stages Sumur “DET-979”

Tabel IV.12. Tabel Range Stages vs Produksi Sumur “DET-979”


Stages Produksi
20 1128,897
25 1955,584
30 2280,405
35 2441,089
40 2540,946
43 2587,145
48 2645,966
54 2699,218
58 2727,481
61 2745,821
63 2757,396
65 2767,792
99

SUMUR "DET-979"
3000

2500

2000
PRODUKSI, bbl

1500

1000

500

0
10 20 30 40 50 60 70
STAGES

Gambar 4.14. Stages vs Produksi Sumur “DET-979”

Efek penambahan stages keproduksi pada sumur “DET-979” dapat dilakukan


running nodal analysis saat melakukan running terdapat 12 data yang saya coba terdiri
20,25,30,35,40,43,48,54,58,61,63 dan 65 stages dapat di lihat di atas grafik stages vs
produksi pada stages 40 dan 50 terdapat area di mana menambah stages meningkatkan
produksi yang signifikan lalu pada stages 58 sampai 65 area di mana menambah stages
tidak menambah produksi yang signifikan jadi untuk rekomendasi range stages untuk
sumur “DET-979” terdapat di stages 40-50. Pada sumur “DET-979” laju produksi
optimal nya untuk kondisi sekarang pada stages 40-50 sangat optimal
100

4.7. Perhitungan Dan Analisa Untuk Evaluasi ESP Terpasang Dengan Cara
Manual “DET-1097”
A. Penentuan gradien fluida
SGw = water cut x SG water
= 0,93 x 1,03
= 0.958
SGo = oil content x SGoil
= (1- 0,93 ) x 40
= 2,784
SGfluida = SGw + SGo
= 0,958 + 2,784
= 3,742
Gradien fluida GF = SG fluid x 0,433
= 3,742 x 0,433
= 1,62 psi/ft
B. Penentuan pump intake pressure (PIP)
Perbedaan kedalaman = mid perforasi – PSD
= 363 – 350
= 13 m / 42,646 ft
Perbedaan Tekanan = perbedaan kedalaman x GF
= 42,651 x 1,62
= 69,104 psi
Pump intake pressure = Pwf – perbedaan tekanan
= 481 – 69,104
= 411,896 psi
C. Penentuan vertical lift (HD)
PIP
Fluid over pump =
GF
411,896
=
1,63
= 254,19 ft
101

Vertical Lift (HD) = Pump setting depth (PSD) – FOP


= 350-254,19
= 95,8096 psi
D. Penentuan tubing friction loss (HF)
100 1,85 Qt 1,85 4,8655
Friction loss = 2,083( ) ( ¿ :ID
C 34,3

( ) ( )
1,85 1,85
100 1236
= 120 34,3
2,083 4,8655
2,129
= 28,537 ft / 1000 ft
Tubing Friction loss (Hf) = friction loss x PSD
28,537
= x 1148,294
1000
= 32,769 ft
E. Penentuan tubing head (Ht)
Pwh
Tubing head (Ht) =
GF
18
=
1,62
= 11,108 ft
F. Penentuan total dynamic head (TDH)
TDH = HD + HF + HT
= 95,8096 + 32,769 + 11,108
= 139,686 ft
G. Penentuan head per stages
TDH
Head / stages =
STAGES
120,446
=
91
= 1,324 ft/stages
102

139,686 ft 1490 BFPD

Gambar 4.15. Evaluasi Pump Performance Curve REDA DN1750 Sumur “DET-1097”

Dari Gambar 4.15. di atas, di dapatkan nilai TDH 120,446 ft didapatkan 2


data yang berwarna kuning sebagai berikut:

 Qactual = 1236 BFPD


 Qtheoritical = 1490 BFPD
 Effisiensi Pompa = 30 %

H. Penentuan efisiensi volumetris (%EV)


Qactual
Efisiensi volumetris (%EV) = x 100 %
Qtheoritical
1236
= x 100 %
1490
= 82,953 %
103

Hasil perhitungan evaluasi ditunjukkan pada tabel IV.13. di bawah ini.

Tabel IV.13. Tabel Data Evaluasi Pada REDA DN175“ DET 1097” 3)
Pompa Frekuensi Jumlah Qactual Qteori Head Effisiensi Effisiensi
Terpasang (Hz) Stage (BFPD) (BFPD) (ft) Pompa Volumetris

REDA 32 91 1236 1490 139,686 28 % 82,953 %


DN1750

4.8 Perhitungan dan analisa Produktivitas Formasi (PI dan IPR).


Sebelum melakukan perubahan speed ESP, terlebih dahulu menentukan
produktifitas formasi yang dapat disajikan dalam bentuk kurva IPR.
Penentuan produktifitas formasi dilakukan pada dua laju alir, yaitu Laju
alir total (Qt) dan laju alir minyak (Qo). Laju alir total (Qt) adalah laju alir
keseluruhan fluida baik itu minyak, gas terlarut dan air, sedangkan Qo hanya
untuk laju alir minyak saja.
Sesuai dengan data yang tersedia, bahwa tekanan statik lebih besar dari
tekanan jenuh dan tekanan aliran dasar sumur dari uji produksi lebih besar
dari tekanan jenuh atau (Ps > Pb) dan (Pwf > Pb), maka pembuatan kurva IPR
dilakukan dengan metode 2 fasa metode Vogel. Langkah pembuatan Kurva IPR
sebagai berikut:

1. Menentukan Productivity Index (PI) Sumur DET-1097


Menentukan IPR
q

( ) ( )
2
Qmax = 1−0,2 pwf −0,8 pwf
ps ps ¿
¿
104

704

( ) ( )
2
= 1−0,2 481 −0,8 481
500 500 ¿
¿
= 10469,211 BFPD

Qo = q max (1−0,2 ( ) ( ) 481


500
−0,8
481 2
500
) Qtarget =
80
100
x Qmax

= 10469,211 (1−0,2 (
500 )
−0,8 (
500 )
2
481 481 80
) Qtarget = x 10469,211
100
= 704 BOPD = 8375,369 BFPD

IPR 2 FASA
600

500
pwf,psi

400

300
Pwf = 180
200 q max = 10469,211

100
Q target = 8375,369

0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
q,bfpd

Gambar 4.16. kurva IPR Sumur “DET-1097”3)

Qtarget = 8375 BFPD


Pwf = 180 psi

Q 8375
PI = =
( Ps−Pwf ) ( 500−180 )
= 26,172 BFPD

4.8.1 Mengoptimasi ESP dengan Analisa Nodal


105

Perhitungan optimasi produksi berdasarkan titik nodal di dasar sumur


menggunakan grafik pressure traverse (Lampiran). Dengan Pwh 18 Psi, panjang
tubing 2,129 ft menggunakan ukuran tubing ID 1,995” dan ID 2,441”.

Tabel IV.14. Hasil Perhitungan Tubing Intake Dasar Sumur “DET-1097”


No. diameter tubing (in) Q (BFPD) Pwh (psi) pwf(psi)
1 1,995 800 18 450
  1,995 900 18 470
  1,995 1000 18 490
  1,995 1200 18 520
2 2,441 2000 18 480
  2,441 2500 18 510
  2,441 3000 18 520

Kurva IPR vs Tubing Intake


600
Pwf = 480
500

400

qo
Pwf,psi

300 1.995
2.441
Q = 1100 BFPD
200

100

0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Q,BFPD
106

Gambar 4.17. Kurva IPR vs Tubing Intake Sumur “DET-1097”

Dari kurva tersebut maka ukuran tubing yang dipilih adalah tubing dengan
ID 1,995” yang menghasilkan laju produksi sebesar 8400 BFPD dengan Pwf
sebesar 180 Psi.

4.9. Optimasi Pompa Dengan Analisa Nodal “DET-1097” Menggunakan Stages


1. Menentukan densitas fluida campuran
a. Psfc = (350 x wc x SGwater) + (350(1-wc)SGoil)
= (350x 0,9304x1,03)+(350x(1-0,9304)x40
= 335,409 + 974,4
= 1309,809 lb/STB
2. Menentukan tekanan di charge (P2) dan head/stage pada berbagai
asumsi laju produksi
Q asumsi = 8375 BFPD
Q
a. Pwf = Ps−
PI
8375
= 500 - =180 Psi
26,25
b. PIP = Pwf-((mid perforasi-psd)x0,585)
= 180-((1190,945-1148,294)x1,63)
= 180-69,521
= 110,905 psi
PIP
c. HD = PSD -
GF
110,479
= 1148,294 -
1,63
= 1148,294 – 67,779 = 1079,834 ft
107

100 1,85 Q 1,85 4,8655


d. Friction loss = 2,0830( ) ( ¿ :ID
C 34,3

( ) ( )
1,85 1,85
100 8375
= 120 34,3
2,0830
2,129 4,8655
39068,481
= =988,753 ft/1000 ft
2,129 4,8655
e. Tubing friction loss (HF) = friction loss x PSD
508,295
= x 1148,294
1000
= 1135,379 ft
pwh
f. Tubing Head (Hr) =
GF
18
= =11,111 ft
1,63

g. TDH = HD+HF+Hr
= 1079,834 + 1135,379 + 11,111
= 2226,324 ft
h. ∆P = TDH x GF
= 2226,324 x 1,63
= 3606,645 psi
i. P2 = PIP + ∆P
= 110,905 + 3606,645
= 3717,551 psi

3. Menentukan tekanan intake P3 berdasarkan jumlah stage


ρfsc x head / stage
P3 = P2 - xstages
808,3141
1309,809 x 26,374
= 3717,551 - x 91
808,3141
= 213,168 psi
108

Tabel IV.15 Hasil Perhitungan Pump Intake Pressure (P3) pada Berbagai Variasi Stages
Sumur “DET-1097”

Q = 8375 BFPD

Gambar 4.18. Kurva IPR vs Pump Intake Pressure Berdasarkan Stages Sumur “DET-
1097”

Tabel IV.16. Hasil Tiap Stages Terhadap Perpotongan Kurva IPR Sumur “DET-1097”

Pwf(psi Q
Stages
) (bfpd)
83 180 8400
84 140 8350
109

4.10. Perhitungan Dan Analisa Untuk Evaluasi ESP Terpasang dengan PIPESIM

4.10.1 Input Data Sumur DET-1097 Casing dan Tubing

Gambar 4.19. Tubing Dan Casing Sumur “DET-1097”

4.10.2. Input data Deviation Survei


110

Gambar 4.20. Deviation survei Sumur “DET-1097”

4.10.3. Gambar sumur “DET-1097" yang mencari IPR pada esp terpasang gambar IPR
diPIPESIM mengalami error jadi untuk melihat IPR dapat di lihat di gambar 4.24

Gambar 4.21. Completions ESP Terpasang Sumur “DET-1097”

4.10.4. Gambar mencari hasil GOR


111

Gambar 4.22. Fluid Model Sumur “DET-1097”

Menentukan GOR (gas oil rasio) pada sumur “DET-1097”


GOR= gas:net(bopd)
= (0:86 )
=0

Gambar 4.23. Performance Curve ESP Terpasang Sumur “DET-1097”3)

Dari Gambar 4.23. di atas, di dapatkan nilai Head nya 270 ft didapatkan 2
data yang sebagai berikut:
112

 Qactual = 1236 BFPD


 Effisiensi Pompa = 54 %

Tabel IV.17. Performace Curve3)

Flowrat
e Head Efficiency Power
bbl/d ft % hp
0,518517 739,0531 0,0801583 3,519663
43,41242 746,9403 6,600213 3,617034
86,30632 745,9666 12,88327 3,679143
129,2002 738,513 18,89066 3,718646
172,0941 726,5719 24,57596 3,745801
214,988 711,776 29,89381 3,768661
257,8819 695,4276 34,80727 3,793268
300,7758 678,5266 39,29342 3,823848
343,6697 661,8 43,34644 3,863005
386,5636 645,7305 46,97794 3,911912
429,4575 630,5853 50,21444 3,970509
472,3514 616,445 53,09294 4,037695
515,2453 603,2323 55,65534 4,111521
558,1392 590,7411 57,94286 4,189387
601,0331 578,6649 59,99129 4,268232
643,927 566,6261 61,82741 4,34473
686,8209 554,2045 63,46667 4,415487
4.10.5 729,7148 540,9665 64,91201 4,477227 Gambar
Hasil nodal 772,6087 526,4933 66,15355 4,526994 analysis
dengan 815,5026 510,4103 67,16881 4,562342
858,3965 492,416 67,92352 4,58153
901,2904 472,31 68,37306 4,583715
944,1843 450,023 68,46476 4,569147
987,0782 425,6446 68,14197 4,539361
1029,972 399,4529 67,35077 4,497375
1072,866 371,9426 66,05095 4,44788
1115,76 343,8547 64,23282 4,397435
1158,654 316,2045 61,94097 4,354662
1201,548 290,311 59,3039 4,33044
1754,883 0,244663 0,07136765 4,429202
menggunakan beberapa range stages pada sofware PIPESIM
113

Gambar 4.24. Hasil Nodal Analysis Menggunakan Beberapa Range Stages Sumur
“DET-1097”3)

4.10.6. Gambar Produksi vs Stages


Tabel IV.18. Tabel Range Stages vs Produksi Sumur “DET-1097”3)

Stages Produksi
15 491,2641
20 816,0858
30 1071,484
40 1198,843
50 1285,047
60 1347,101
70 1393,846
80 1430,394
91 1462,415
93 1467,603
95 1472,499
97 1477,23

1600 SUMUR "DET-1097"


1400

1200

1000
PRODUKSI, bbl

800

600

400

200
STAGES

114

Gambar 4.25. Stages vs Produksi Sumur “DET-1097”

4.11 Menentukan Optimum pada Sumur “DET-1097” Secara sofware


PIPESIM dengan menggunakan beberapa range stages

Gambar 4.26. Nodal Analysis Number Of Stages Sumur “DET-1097”

Produks
Tabel IV.19. Tabel Range Stages i Stages vs Produksi Sumur
“DET-1097”3) 15 491,2641
20 816,0858
30 1071,484
40 1198,843
50 1285,047
60 1347,101
70 1393,846
80 1430,394
91 1462,415
93 1467,603
95 1472,499
97 1477,23
115

1600
SUMUR "DET-1097"
1400

1200
P R O D U K S I, b b l

1000

800

600

400

200

0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
STAGES

Gambar 4.27. Stages vs Produksi Sumur “DET-1097”

Efek penambahan stages keproduksi pada sumur “DET-1097” dapat dilakukan


running nodal analysis saat melakukan running terdapat 12 data yang saya coba terdiri
15,20,30,40,50,60,70,80,91,93,95 dan 97 stages dapat di lihat di atas grafik stages vs
produksi pada stages 80 terdapat area di mana menambah stages meningkatkan
produksi yang signifikan lalu pada stages 91 sampai 97 area di mana menambah stages
tidak menambah produksi yang signifikan jadi untuk rekomendasi range stages untuk
sumur det-1097 terdapat di stages 80. Pada sumur “DET-1097” laju produksi optimal
nya untuk kondisi sekarang pada stages 80 lumayan optimal
116

Anda mungkin juga menyukai