Anda di halaman 1dari 93

BAB I

PENDAHULUAN KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)

A. Latar belakang

SMP YPPK YOANES XXIII Merauke adalah salah satu SMP Yayasan Persekolahan
Katolik yang hadir untuk memberikan pelayanan kepada umat pada bidang pendidikan. Sekolah
SMP YPPK YOANES XXIII, ber alamat di jalan Kimam Kelurahan Maro Distrik Merauke.
Sekolah ini berdiri pada tahun 1975. Yang melatarbelakangi berdirinya sekolah adalah
dikarenakan banyaknya siswa-siswi dari lokasi (daerah transmigrasi) yang bersekolah di kota
Merauke.

Pada awal nya, Sekolah menggunakan gedung SMA YPPK John 23, maka sekolah hanya
bisa digunakan di sore hari. Dengan bertambahnya siswa dari tahun ke tahun, warga menghendaki
supaya didirikan gedung khusus untuk SMP. Keinginan warga tersebut disambut baik oleh YPPK
dengan melalui koordinasi dengan guru-guru SMA YPPK Yoanes XXIII Merauke.

Pada tahun 1974 tercetuslah niat mulia itu dan pada tahun 1975 mulai membuka kelas untuk
SMP dan diberi nama SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke. Pada awal berjalannya SMP YPPK
Yoanes XXIII Merauke, proses belajar - mengajar ditangani langsung oleh guru-guru SMA YPPK
Yoanes XXIII Merauke, bersama dengan Kepala Sekolah pada saat itu Bp. Frans Maturbongs.
Awalnya kelas SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke dimulai dengan 2 kelas dan berjalan
menggunakan gedung SMA YPPK Yoanes XXIII Meruke.

Sejak tahun 1990 SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke melaksanakan proses belajar
mengajar pagi dan sore hari. Dari waktu ke waktu, sekolah mengalami perkembangan terus
menerus, sehingga pihak Keuskupan Agung Merauke memberikan lokasi tanah yang bersebelahan
dengan pemakaman Tionghoa (kuburan cina) dengan luas ± 14.157 m². untuk tempat didirikannya
gedung SMP. Setelah lokasi tanah diberikan mulailah dibangun ruang kelas sebanyak 6 ruangan
yang merupakan hasil swadaya dan partisipasi orang tua siswa. Pada tahun 1995 SMP YPPK
Yoanes XXIII Merauke akhirnya resmi menggunakan gedung baru.

Melihat animo dan perhatian masyarakat yang begitu besar untuk menyekolahkan putra-
putrinya, di SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke terus meningkatkan, maka ditingkatkanlah
pelayanan dalam bentuk penambahan ruang belajar. Pada tahun 2005 mencapai 12 ruang kelas.
Ruangan tersebut adalah sebagai berikut; 1 ruang pertemuan (Aula), 1 ruang Lab. Komputer, dan 1
ruang perpustakaan.

Pada tahun 2005 tepatnya tanggal 10 Oktober jam 20.00 SMP YPPK Yoanes XXIII
Merauke mengalami musibah kebakaran dan menghanguskan seluruh ruangan yang ada. Setahun
kemudian melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke, kembali melaksanakan pembangunan
gedung sekolah. Saat ini pada 2019, SMP YPPK YOANES XXIII Merauke sudah memiliki 19

jdih.kemdikbud.go.id
ruang kelas. Hal itu terdiri dari; 1 ruang guru, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang wakil kepala
sekolah , 1 ruang tata usaha ,1 ruang BP/BK ,1 ruang labaratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1
ruang penjaga sekolah,1 ruang audio visual, 1 Laboratorium Komputer, 1 ruang Perpustakaan, 1
ruang seni, 1 ruang kantin sekolah, 1 ruang pertemuan (Aula) 1 ruang dapur. Sarana prasarana
Sekolah menjadi semakin lengkap dengan ditunjang adanya lapangan olahraga, lapangan volly,
basket, bulutangkis, dan tennis meja.

Keadaan siswa SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke pada tahun pelajaran 2022/2023
berjumlah 630 siswa, dengan rincian 270 siswa untuk Kelas VII , siswa kelas VIII 200 dan 162
untuk kelas IX. Terdiri dari 7 (tujuh ) rombongan belajar kelas VII, 6 (enam) rombongan belajar
kelas VIII dan 7 (tujuh) rombongan belajar kelas IX .

Setiap awal tahun pelajaran, SMP YPPK YOANES XXIII Merauke, selalu melaksanakan
sistem tes CALISTUNG, dengan tujuan supaya mengetahui siswa yang harus di bantu secara
prioritas pada awal tahun pelajaran. Setelah seluruh siswa lancar CALISTUNG, diharapkan seluruh
siswa, dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan guru-guru juga bisa mengajar dengan baik.

SMP YPPK YOANES XXIII Merauke merupakan salah satu sekolah Swasta Favorit yang
mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri yang ada di kota Merauke. Hal itu terbukti dengan
minat orang tua untuk menyekolahkan putra-putri mereka pada SMP YPPK YOANES XXIII
Merauke. Dari tahun ke tahun ke tahun, minat terhadap Sekolah YPPK Yoanes XXIII, mengalami
peningkatan. Hal itu ditandai dengan berbagai bukti fisik berupa piala, medali, piagam penghargaan,
sebagai bukti prestasi yang diraih siswa-siswi SMP John XXIII.

Seiring berjalan nya waktu, SMP YPPK YOANES XXIII Merauke terus melakukan
pembenahan disegala aspek termasuk melengkapi kebutuhan tenaga pengajar (guru) dan tata usaha.
Sampai saat ini T.P. 2022-2023 SMP JOHN XXIII, telah memiliki tenaga pendidik dan
kependidikan sebagai berikut; tenaga guru sejumlah 35 orang dan tenaga tata usaha 4 orang. Dari
jumlah 35 guru terdiri dari 11 orang guru PNS, dan 24 orang guru honor yayasan, 1 orang pegawai
tata usaha PNS, 3 orang pegawai tata usaha tidak tetap. Kulifikasi pendidikan tenaga pendidik
terdiri dari 2 orang berkualifikasi S2, 32 orang guru berkualifikasi ijazah S1, 1 orang berkualifikasih
ijasah SMA.
Guna meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan amanat undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional, perlu disusun seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang disebut dengan Kurikulum.

Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII Merauke adalah Kurikulum Operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum dikembangkan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan ini meliputi tujuan Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, Oleh sebab itu Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII Merauke disusun untuk
jdih.kemdikbud.go.id
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di SMP
YPPK YOANES XXIII Merauke.

Yang menjadi dasar penyusunan KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)

1. UUD 1945. (Khususnya alinea ke 4).


Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

2. Tujuan Pendidikan Menurut UU No 20 Tahun 2003

Berdasarkan Bab II Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003, dasar pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional yang
berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Secara normatif, ketentuan dasar
pendidikan nasional ini memiliki kemiripan dengan undang-
undang sebelumnya.

jdih.kemdikbud.go.id
Selanjutnya, merujuk pada pasal 3 Undang Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik supaya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Nasional yang terdapat dalam Undang-undang


No. 20 Tahun 2003 merupakan tujuan pendidikan yang
menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai dasar untuk
menyelenggarakan pendidikan.

UU Nomor 20 Tahun 2003 dapat disimpulkan bahwa tujuan


pendidikan Indonesia yaitu untuk mengembangkan potensi para
pelajar dalam hal ini peserta didik agar bisa menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa.
Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mempunyai kepribadian
yang berakhlak mulia, berilmu, mandiri, mulia, kreatif, sehat, dan
yang paling penting adalah membentuk pelajar menjadi warga
negara yang memiliki sikap demokratis dan juga bertanggung
jawab.

Pemerolehan dan pengembangan pendidikan dapat membuat


peserta didik memiliki kemauan atau motivasi untuk menjadi
pribadi yang lebih baik di dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan yang baik dari taman kanak-kanak hingga perguruan
tinggi juga merupakan suatu syarat utama yang dibutuhkan untuk
membantu memajukan bangsa Indonesia. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 juga memberikan batasan soal apa
itu pengertian pendidikan. Pembatasan itu ditegaskan
bahwa pendidikan adalah usaha secara sadar dan telah
terencana yang dilaksanakan untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat
berperan aktif untuk mengembangkan potensi di dalam
dirinya.
jdih.kemdikbud.go.id
Usaha dalam upaya mengembangkan potensi tersebut akan
membantu pelajar untuk mempunyai kekuatan spiritual
dalam urusan keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia, kepribadian, dan juga keterampilan yang
dibutuhkan oleh pelajar secara pribadi, masyarakat, bangsa,
dan juga negara
3. "NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN"

LEMBAGA PENDIDIKAN KATOLIK :

“MEDIA PEWARTAAN KABAR GEMBIRA, UNGGUL DAN LEBIH


BERPIHAK KEPADA YANG MISKIN”

1. PENGANTAR
a. Pelayanan Lembaga Pendidikan Katolik (LPK), sebagai berkat dan perwujudan
iman, kini menghadapi tantangan.
b. Sadar akan pentingnya pendidikan, para uskup mengadakan hari studi tentang
LPK, pada Sidang KWI 3-4 November 2008.
c. Hasil studi berbentuk Nota Pastoral dengan tujuan menyadarkan gereja akan
kondisi LPK dan perlunya gerakan pembaruan LPK.

2. TEMA HARI STUDI


Tema: “Lembaga Pendidikan Katolik: Media Pewartaan Kabar Gembira, Unggul
dan Lebih Berpihak kepada yang Miskin.”
a. LPK didirikan dengan asas, nilai, serta tradisi sehat kekatolikan. Peran uskup,
penyelenggara LPK, orang tua, dan peserta didik bersifat otonom; namun harus
bekerjasama.
b. LPK Media Pewartaan Kabar Gembira
1) Ciri khas pendidikan Katolik: - dijiwai oleh semangat kebebasan dan cinta
kasih injili.
2) LPK merupakan sarana penting pewartaan melalui penghayatan nilai-nilai
luhur manusia yang sejiwa dengan nilai-nilai injili.
c. LPK menyelenggarakan pendidikan yang unggul, yang terletak pada:
1) komitmen dan loyalitas terhadap misinya.
jdih.kemdikbud.go.id
2) diwujudkan melalui pembinaan utuh pribadi manusia.
3) peserta didik mampu mengembangkan tanggungjawab yang benar,
menggunakan kebebasan secara tepat dan terlibat aktif dalam kehidupan
masyarakat
d. LPK lebih berpihak kepada yang miskin merupakan kebijakan asasi untuk
mewujudkan amanat Yesus yang mendahulukan orang miskin dan menjunjung
tinggi asas keadilan.

3. PENDEKATAN DAN RUMUSAN MASALAH


a. Nota Pastoral disusun berdasarkan pengolahan data, tukar-menukar pikiran dan
pengalaman peserta. Para Uskup melihat bahwa masalah yang dihadapi
sebagian besar LPK ialah kemerosotan mutu pendidikan.
4. ALASAN PENERBITAN NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN
a. Para uskup, sebagai gembala iman dan moral umat beriman memperhatikan
pendidikan nilai, menghargai dan mengembangkan martabat manusia.
b. Para Uskup menegaskan bahwa LPK merupakan mitra pemerintah dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Para Uskup mewujudkan kepeduliannya bahwa LPK merupakan wujud bakti
Gereja pada masyarakat.
5. SISTEMATIKA NOTA PASTORAL
a. Nota Pastoral terdiri dari tiga bagian:
1) pemetaan dan analisis masalah;
2) keunggulan LPK; dan
3) menatap ke depan dengan melakukan perubahan.
6. PEMETAAN DAN ANALISIS MASALAH
a. LPK sebagai salah satu karya Gereja memiliki kekhasan dan inti Pendidikan:
1) Setia pada usaha mencerdaskan bangsa;
2) Setia pada ketentuan-ketentuan Gereja; dan
3) Setia spiritualitas pendiri.
b. Adapun tantangan penyelenggaraan LPK dewasa ini:
1) Etatisme; membelenggu LPK sehingga kurang loyal terhadap ketentuan-
ketentuan gereja maupun spirituaitas pendiri.

jdih.kemdikbud.go.id
2) Sulit mengadakan perubahan sehingga tidak profesional, kehilangan visi,
idealisme dan panggilan merasul.
3) Adanya perubahan tata nilai kehidupan. Dengan tantangan tersebut,
kepemimpinan LPK dituntut memiliki: integritas, profesionalitas,
kemampuan komunikasi dan visioner.

jdih.kemdikbud.go.id
7. TUJUAN
- Tujuan pendidikan selalu bermuara pada pembentukan manusia
seutuhnya pendidikan pada dasarnya adalah pembentukan generasi
muda yaitu para peserta didik. Lembaga pendidikan ikut serta dalam
pembentukan karakter yang sehat dan kuat bagi generasi masa depan.
Modernisasi yang ditandai dengan era globalisasi menuntut generasi
yang memiliki kecakapan hidup (life skill). Sehingga mereka akan
menjawab tantangan zaman. Indonesia sebagai Negara yang ingin maju
dan berkembang setara dengan Negara maju lainnya, membutuhkan
SDM yang handal. pribadi yang cakap dan trampil, serta berkepribadian
utuh.
- Lembaga Pendidikan Katolik menyadari bahwa pendidikan bertujuan
membentuk manusia secara holistik:  intetelektual, religious,
emosional, moral, dan sosial. Dan juga dapat bertujuan untuk
menggabungkan karya pendidikan mereka dengan pemakluman Injil
yang eksplisit, merupakan sumber daya yang sangat berharga untuk
mewartakan Kabar Baik kepada budaya-budaya, bahkan di negara-
negara, dan kota-kota, di mana situasi-situasinya yang memusuhi,
menantang kita agar lebih kreatif dalam mencari metode-metode yang
cocok

8. Keadaan LP
Berkat pengalaman pendahulu dan tradisi Gereja, LPK dikenal sebagai lembaga
pendidikan yang baik, pelopor pendidikan, unggul dalam disiplin, berhasil
melahirkan tokoh masyarakat; memperjuangkan pendidikan anak-anak keluarga
miskin. Namun, kini LPK kurang memperhatikan apa yang dulu diunggulkan;
kurang tanggap terhadap tuntutan zaman.
Para Uskup melihat tantangan tersebut: kurang memahami filosofi pendidikan;
lemahnya reksa pastoral; politisasi pendidikan; manajemen belum profesional;
kualitas SDM lemah; dana terbatas; dan berkurangnya jumlah peserta didik.

9. Kualitas Pendidikan

jdih.kemdikbud.go.id
Kualitas pendidikan tercapai apabila peserta didik mengalami perkembangan
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara harmonis.
Salah satu pendekatan yang kiranya cocok untuk mencapai kualitas adalah
Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR).
Selama ini, praktik sistem pendidikan cenderung mengukur kecerdasan hanya dari
segi kecerdasan intelektual yang berorientasi mengejar kelulusan ulangan atau
ujian; sukses lahiriah; pola pikir peserta didik cenderung materialistis,
konsumeristis, dan hedonistis. Praktik ini ditemukan juga di LPK.

10. Filosofi Pendidikan

Filosofi pendidikan LPK mendahulukan pembinaan integral manusia,


mengupayakan kesejahteraan umum, mengembangkan bakat fisik, emosional,
moral-intelektual-budaya secara harmonis, menumbuhkan sikap tanggungjawab
dan kebebasan yang tepat, serta berperan serta dalam kehidupan sosial secara
aktif.
Berdasarkan filosofi tersebut buah yang diharapkan dari lulusan LPK adalah
menjadi subyek didik yang memiliki sikap religius, berbudi luhur, adil,
demokratis, toleran, mandiri, tanggungjawab, disiplin, solider, loyal, tangguh,
dinamis, dan optimis; serta memiliki kecerdasan dan keterampilan.
Namun filosofi pendidikan yang sebenarnya diharapkan merupakan dasar
pemikiran dan pembangunan pendidikan di Indonesia, direduksi menjadi
pengajaran dan dibelenggu oleh peraturan yang mengarah pada keseragaman,
pengaturan, etatisme, otoriter, iman dan takwa. Akibatnya filosofi ini belum
menjadi visi LPK.

11. Sumber Daya Manusia

a. Guru merupakan unsur penting bagi keberhasilan pendidikan.


b. Gereja pernah merintis LPTK yang menghasilkan guru-guru yang memilki
panggilan jiwa, idealisme, komitmen, dan dedikasi tinggi. Masalahnya,
pemerintah menutup LPTK, sehingga LPK kesulitan merekrut guru bermutu.
c. Penurunan mutu guru disebabkan oleh kurangnya pembinaan dan penghargaan
yang memadai. Hal ini menyebabkan dedikasi guru menurun, bahkan ada yang
keluar dari LPK.

jdih.kemdikbud.go.id
12. Keuangan

a. Dalam penyelenggaraan pendidikan, LPK memerlukan biaya operasional dan


investasi.
b. LPK mengalami kesulitan dalam pendanaan, a.l. karena: ketidakmampuan
orang tua membiayai pendidikan anak, ketidaksanggupan pemerintah
menanggung seluruh biaya pendidikan, dsb.
c. Belum berfungsinya jejaring dan solidaritas antar LPK secara optimal.
d. Komdik KWI, MNPK, APTIK, PAPKI, IIPKN belum berfungsi sebagai
koordinator LPK-LPK dalam usaha mencari jalan dan menciptakan instrumen-
instrumen pendanaan alternatif.

13. Tata Kelola

Di jaman informasi ini kepemimpinan dan manajemen LPK dituntut memiliki


integritas, profesionalitas, kemampuan berkomunikasi dan bersikap visioner
Namun, ada kesan sejumlah LPK dikelola secara tidak profesional; bersikap
mempertahankan kemapanan; lemah membangun jejaring; belum memiliki
semangat korps yang komunikatif, tata kelola keuangan yang transparan dan
akuntabel; kurang menangkap peluang baru; belum memfungsikan unsur-unsur
manajemen; lemah melaksanakan manajemen kepegawaian.

14. Kependudukan

Mobilitas penduduk menyebabkan turunnya jumlah peserta didik di suatu tempat.


Turunnya jumlah keluarga muda di pedesaan/pemukiman kota lama berakibat
menurunnya jumlah anak usia sekolah. Banyak LPK mengalami penurunan
jumlah peserta didik, bahkan sejumlah LPK terpaksa ditutup.
Selain itu program Keluarga Berencana berhasil menekan jumlah kelahiran,
sehingga jumlah anak usia sekolah juga turun.
Berkurangnya jumlah peserta didik di LPK diperparah oleh mutu LPK yang tidak
terjamin, sehingga banyak LPK tidak lagi menjadi pilihan utama orang tua dalam
memilih sekolah untuk anaknya.

15. KEUNGGULAN LPK

jdih.kemdikbud.go.id
a. Gereja berharap, LPK memiliki keunggulan yang meliputi pembinaan pribadi
manusia secara utuh dan warisan budaya:
1) Pembinaan pribadi peserta didik secara utuh bertujuan memperhatikan
tujuan akhir manusia sekaligus kesejahteraan umum. LPK membina peserta
didik agar dapat mengembangkan kemampuan, bakat-bakat fisik,
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan budaya secara harmonis.
2) LPK memperkenalkan harta warisan budaya bangsanya kepada peserta
didik dengan meningkatkan kesadaran mereka akan tata nilai, memupuk
persahabatan dan mengembangkan sikap saling memahami. LPK sebagai
pusat kegiatan budaya melibatkan keluarga, para guru, lembaga-lembaga
kebudayaan, kemasyarakatan dan keagamaan.
3) LPK menciptakan, membangun dan mengembangkan prinsip-prinsip ajaran
Gereja tentang pendidikan, a.l.: mendasarkan karya perutusannya pada Injil
Yesus Kristus; membentuk manusia seutuhnya; menanamkan watak sesuai
dengan iman kristiani; berprinsip kebhinekaan dan terbuka untuk
bekerjasama dengan pelbagai lembaga; memberikan pelayanan kepada
Gereja dalam dialog kebudayaan.
4) Dalam kenyataan, banyak LPK menjaga keunggulan-keunggulan tersebut
dengan:
- Menjunjung dan melaksanakan etos kerja tinggi yang nampak dalam
penyelenggaraan pendidikan.
- Mengedepankan pluralitas yang mengakui keberagaman dan perbedaan
latar belakang peserta didik dalam hal suku, bahasa, budaya, agama, ras,
dan status sosial.
- Memiliki loyalitas iman, menciptakan lingkungan hidup bersama yang
dijiwai oleh semangat kebebasan dan cinta kasih injili.

16. MENATAP KE DEPAN DENGAN MELAKUKAN PERUBAHAN

a. Dunia pendidikan tidak luput dari perubahan yang menyentuh jati diri
pendidikan yaitu proses memanusiakan manusia. Oleh karena itu, upaya
menatap ke depan menuntut keberanian untuk berubah sesuai tuntutan
perkembangan masyarakat serta tuntutan kekhasan pendidikan Katolik sbb:
b. Inti dan Kekhasan LPK yakni:

jdih.kemdikbud.go.id
- Setia pada pencerdasan kehidupan bangsa yang terwujud dalam partisipasi
LPK mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945;
- Setia terhadap ciri khas Katolik dengan mengindahkan pedoman dan
arahan Gereja Katolik pada tingkat universal, nasional, regional dan lokal;
dan
- Setia terhadap semangat luhur (spiritualitas) pendiri dengan mengemban
visi dan misi pendiri sesuai dengan kondisi dan situasi zaman ini.
c. Kerjasama antar-LPK
1) LPK hendaknya membangun kerjasama dengan pihak-pihak:
- Koordinasi antar LPK di tingkat keuskupan, nasional, maupun
internasional, dalam rangka meningkatkan mutu LPK.
- Pemerintah dalam menentukan kebijakan pendidikan dan mendapatkan
subsidi;
- Masyarakat untuk mendapat dukungan material, moral, dan kultural;
- Pemangku kepentingan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2) Kerjasama diwujudkan dalam berbagai bentuk tanpa memandang ikatan
agama, melainkan demi perkembangan sejati umat manusia.
d. Penataan Ulang LPK
1) Agar LPK kian bermutu perlu dilakukan penataan ulang LPK yang
didasarkan pada ciri khas Katolik, unggul dalam pendampingan,
keberpihakan pada yang miskin; dan kaidah manajemen yang baik.
2) Penataan ulang diarahkan kepada:
- penyelenggara dengan menjalankan fungsi manajemen secara akuntabel,
kredibel, dan transparan;
- pengelola dengan meningkatkan mutu akademik dan kurikulum;
- pelaksana dengan meningkatkan mutu pembelajaran, pembimbingan dan
pelatihan serta penilaian.
- Peningkatan mutu pendidikan dan memenuhi harapan peserta didik,
guru/dosen, orang tua, masyarakat, dan pihak lain.Peningkatkan
pengabdian LPK bagi masyarakat kebanyakan melalui pendidikan
kejuruan; bagi daerah-daerah tertentu melalui pelayanan asrama.

jdih.kemdikbud.go.id
17. Menciptakan dan Memanfaatkan Peluang untuk Perubahan

a. LPK perlu berubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman.


Keberanian berubah akan berdampak bagi pembinaan generasi muda dalam
rangka persiapan mengisi masa depan mereka. Perubahan itu mengandaikan
pembaruan pola pikir.
b. Dalam upaya menciptakan dan memanfaatkan peluang untuk perubahan, lima
unsur berikut perlu mendapat perhatian:
1) Kesetiaan terhadap kekhasan pendidikan Katolik,
2) Komitmen terhadap inti aktivitas layanan,
3) Pendidikan yang lebih berpihak pada orang miskin,
4) Peningkatan kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan,
5) Dana pendidikan yang memadai.

18. Kesetiaan terhadap Kekhasan Pendidikan Katolik

a. Semangat kemanusiaan yang bersumber pada Kristus merupakan ciri khas


pendidikan Katolik. Injil menjadi inspirasi pengelolaan LPK.
b. Pendidikan Katolik mengusahakan cita-cita budaya, mengintegrasikan iman
dan kebudayaan, iman dan kehidupan melalui pengajaran.
c. LPK berusaha mewujudkan suasana kekeluargaan di sekolah yang dijiwai oleh
semangat kebebasan dan cinta kasih injili; serta membimbing anak-anak
berkembang secara utuh.
d. Sekolah mengaitkan manusia, kebudayaan dan warta gembira penyelamatan,
agar cahaya iman menerangi dunia, kehidupan dan pribadi manusia yang
dipelajari siswa.
e. Sekolah Katolik memberikan nilai-nilai kristiani a.l. dalam wujud kedisiplinan,
kasih dan persaudaraan, kepedulian, serta solidaritas.

19. Komitmen terhadap Inti Aktivitas Layanan

Komitmen terhadap inti aktivitas layanan meliputi:


a. Tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan,
b. Terpenuhinya kepentingan peserta didik dan orangtua,
c. Terpenuhinya pemahaman terhadap UU, PP, dan dokumen Gereja tentang
pendidikan,

jdih.kemdikbud.go.id
d. Pengadopsian dan pemanfaatan perkembangan Iptek untuk pendidikan dan
kesiapan memasuki dunia kerja.

20. Pendidikan yang lebih Berpihak pada Orang Miskin

a. LPK harus berkomitmen untuk lebih berpihak pada orang miskin melalui
pendidikan yang terjangkau. Misinya ialah membawa kabar pembebasan dari
kebodohan dengan menyelenggarakan pendidikan yang peduli kepada orang
miskin sesuai dengan amanat Tuhan Yesus.
b. Seluruh biaya pendidikan sebaiknya tidak sepenuhnya dibebankan pada peserta
didik. LPK dapat mencari terobosan dan pembaruan dalam penggalian dana
melalui prinsip subsidiaritas dan solidaritas pendidikan untuk membantu
mereka yang kurang mendapatkan kesempatan pendidikan karena faktor
ekonomi, sosial, intelektual, kesehatan, fisik, dan emosional.
c. Pelayanan pendidikan bagi orang miskin dapat dijalankan melalui
penyelenggaraan LPK yang terjangkau dan bermutu bagi orang miskin; sistem
pendidikan yang memiliki peserta didik dari keluarga-keluarga mampu agar
peduli dan membela orang kecil dan tersingkir.

21. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidik

dan Tenaga Kependidikan


Mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan.
a. Pendidik yang berkualitas dan profesional mampu:
1) mengelola pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.
2) merencanakan kegiatan belajar mengajar atas dasar pemahaman terhadap
potensi dan kebutuhan peserta didik;
3) mengelola proses pembelajaran sehingga dapat mendorong peserta didik
untuk menjadi manusia ‘pembelajar’;
4) melakukan evaluasi demi peningkatan mutu pembelajaran;
5) melakukan inovasi dan menghidupi semangat belajar sepanjang hayat.
b. Tenaga Kependidikan yang berkualitas dan profesional mampu:
1) menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada
kegiatan di tingkat manajemen lembaga pendidikan.

jdih.kemdikbud.go.id
2) melakukan inovasi dan menjadi proses pendukung keberhasilan pendidikan.

22. Dana Pendidikan yang Memadai

a. Peningkatan mutu pendidikan dapat berjalan jika didukung dana pendidikan


yang memadai baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Setiap keuskupan hendaknya menggerakkan penggalangan dana untuk
kemajuan pendidikan. Penggalangan dana pendidikan dapat berupa sumbangan
sukarela dari umat beriman, pengusaha, alumni, dan usaha lainnya yang
diketahui oleh uskup setempat.
c. Penggalangan dana solidaritas pendidikan hendaknya menjadi gerakan umat di
keuskupan dengan memperhatikan asas keadilan, perdamaian dan keutuhan
ciptaan.

23. PENUTUP

a. Nota Pastoral ini disampaikan:


1) Agar menjadi bahan pembelajaran bersama tentang pendidikan Katolik di
wilayah masing-masing;
2) Agar mengilhami semua pihak di LPK guna menemukan jalan terbaik bagi
LPK di masing-masing keuskupan;
3) Agar Gereja sadar akan fungsi strategis dan pentingnya LPK dalam
mewujudkan tugas perutusan Gereja di tengah masyarakat.
b. Para uskup menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dalam LPK, a.l.
para guru, orangtua, umat, warga masyarakat, dan LPK-LPK yang bekerja
dengan penuh dedikasi serta berpihak pada masyarakat kebanyakan.
c. Dengan semangat baru dan gerak bersama ini semoga kehadiran dan karya
luhur LPK semakin mempertegas sikap Gereja Katolik untuk mengambil
bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yang pada gilirannya
menjadi Kabar Gembira bagi semua, unggul dan lebih berpihak kepada yang
miskin, sebab “Merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

jdih.kemdikbud.go.id
Pengembangan Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII Merauke mengacu
pada Standar Pendidikan Nasional. Standar Pendidikan Nasional terdiri atas standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar
Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi SMP YPPK YOANES XXIII Merauke dalam
mengembangkan kurikulum.

Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII Merauke disusun dengan tujuan agar
dapat:
a Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b Memahami dan menghayati ilmu pengetahuan dan teknologi.
c Mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan efisien.
d Berinteraksi dengan orang lain.
e Membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
inovatif, efektif dan menyenangkan.

Kurikulum di kembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan


pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

jdih.kemdikbud.go.id
Pengembangan Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas (K.13) mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.
Standar Nasional Pendididkan terdiri atas delapan yaitu : Standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar
Nasional Kependidikan tersebut, yaitu standar isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan Kurikulum.
Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas, (K.13), memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Belajar untuk memahami dan menghayati.
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Komponen Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas (K.13) terdiri dari :
a) Tujuan Pendidikan Sekolah
b) Struktur dan Muatan Kurikulum
c) Kalender Pendidikan
d) Silabus
e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas (K.13)
Kurikulum SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke disusun sebagai acuan dan
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, untuk mencapai tujuan
pendidikan pada SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke.
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas (K.13).
Pengembangan K.13 ini dilaksanakan mengacu pada prinsip-prinsip :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2. Memperhatikan keragamamn peserta didik, kondisi daerah dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi dan gender.
jdih.kemdikbud.go.id
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (Stake holder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan masyarakat, dunia kerja dan dunia usaha di kota
Merauke.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar sepanjang hayat.
7. Memperhatikan kepentingan Nasional dan daerah.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 56/M/2022
TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN
PEMBELAJARAN

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,

Menimbang : a. bahwa implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan harus


memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik pada
satuan pendidikan dalam kondisi khusus;
b. bahwa penerapan kurikulum pada masa kondisi khusus
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
belum dapat mengatasi ketertinggalan pembelajaran (learning
loss) sehingga perlu disempurnakan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6053);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

6. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Sistem Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6408);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6762);
8. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 156);
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 963);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG PEDOMAN
PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN.

KESATU : Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran


(learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus, satuan
pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi

jdih.kemdikbud.go.id
-4-

daerah, dan peserta didik.

KEDUA : Pengembangan kurikulum satuan pendidikan sebagaimana


dimaksud dalam Diktum KESATU mengacu pada:
a. Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar secara utuh;
b. Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
disederhanakan; atau
c. Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara
utuh.

KETIGA : Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA


mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

KEEMPAT : Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA huruf a dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KELIMA : Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA huruf b ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang
membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.

KEENAM : Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA huruf c tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.

KETUJUH : Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru


bersertifikat pendidik dalam implementasi pembelajaran pada
Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 yang disederhanakan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

KEDUA huruf a dan huruf b dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEDELAPAN : Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru


bersertifikat pendidik dalam implementasi pembelajaran pada
Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA huruf c tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.

KESEMBILAN : Bagi satuan pendidikan yang ditetapkan sebagai pelaksana


Program Sekolah Penggerak dan Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, kurikulum yang digunakan
mengacu pada Kurikulum Merdeka dan pemenuhan beban
kerja guru serta linieritas sesuai dengan Keputusan Menteri
ini.

KESEPULUH : Pelaksanaan Kurikulum 2013 yang disederhanakan


sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf b dapat
diberlakukan secara serentak mulai kelas I sampai dengan
kelas XII.

KESEBELAS : Pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud


dalam Diktum KEDUA huruf c diberlakukan secara bertahap
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. tahun pertama dilaksanakan bagi peserta didik dengan
usia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam) tahun pada
pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I,
kelas IV, kelas VII, dan kelas X pada jenjang pendidikan
dasar dan pendidikan menengah;
b. tahun kedua dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia
4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun pada pendidikan
anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas
IV, kelas V, kelas VII, kelas VIII, kelas X, dan kelas XI
pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
dan

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

c. tahun ketiga dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia


3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) tahun tahun pada
pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I,
kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, kelas VI, kelas VII,
kelas VIII, kelas IX, kelas X, kelas XI, dan kelas XII pada
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

KEDUABELAS : Pelaksanaan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA menggunakan buku teks utama yang ditetapkan oleh
pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen,
dan perbukuan atas nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.

KETIGABELAS : Buku teks utama yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran


sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUABELAS,
dievaluasi secara berkala sebagai dasar revisi dan ditetapkan
kembali oleh pemimpin unit utama yang membidangi
kurikulum, asesmen, dan perbukuan.

KEEMPATBELAS : Ketentuan pemenuhan beban kerja minimal 24 (dua puluh


empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu dikecualikan
bagi guru pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.

KELIMABELAS : Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA huruf c mulai berlaku pada tahun ajaran 2022/2023.

KEENAMBELAS : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku:

a. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus; dan

jdih.kemdikbud.go.id
-1-

b. ketentuan yang mengatur tentang kurikulum dan


beban kerja guru serta linieritas pada Program
Sekolah Penggerak dan Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUHBELAS : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 10 Februari 2022

MENTERI PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

I. ACUAN POKOK
Akan ada dua peristiwa yang diperingati pada tahun
2015, yaitu: ulang tahun kelima puluh Gravissimum
Educationis2, dokumen tentang pendidikan yang
diterbitkan oleh Konsili Vatikan II pada 26 Oktober
1965, dan ulang tahun kedua puluh lima Ex Corde
Ecclesiae3. Konstitusi Apostolik tentang identitas dan
misi universitas Katolik, yang dipromulgasikan oleh

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 1
-2-

Yohanes Paulus II pada 15 Agustus 1990. Terlepas


dari perbedaan sifat keduanya, kedua dokumen itu
merupakan acuan penting bagi Kongregasi untuk
Pendidikan Katolik. Instrumentum Laboris ini
bertujuan untuk menyediakan pedoman bagi Gereja
dan perkumpulan-perkumpulan dalam
menyelenggarakan prakarsa pendidikan, termasuk juga
dalam menyelenggarakan kegiatan gerejawi dan
budaya. Diharapkan, Instrumentum Laboris ini juga
memberikan inspirasi bagi kegiatankegiatan
pendidikan di masa mendatang.
1. Deklarasi Gravissimum Educationis Tujuan
Gravissimum Educationis (GE) adalah untuk
mengingatkan semua orang yang dibaptis akan
pentingnya pendidikan dengan menyediakan garis
pedoman dasar tentang tema-tema pendidikan.
Deklarasi GE tidak bisa dipisahkan dari pokok-pokok
ajaran Konsili dan perlu dibaca bersama-sama dengan
teks-teks lain yang yang telah disetujui oleh Konsili.
Gravissimum Educationis, sebagaimana dinyatakan
dalam pendahuluan, sebaiknya tidak dipandang
sebagai jawaban akhir terhadap segala permasalahan
yang berkaitan dengan pendidikan, melainkan sebagai
dokumen yang perlu diolah lebih lanjut oleh Panitia
khusus pasca-Konsili –yang kemudian menjadi Kantor
Kongregasi untuk Pendidikan Sekolah Katolik–untuk
mengembangkan lebih lanjut prinsip-prinsip
pendidikan Katolik, juga oleh Konferensi-konferensi
Waligereja sehingga dapat diterapkan dalam berbagai
situasi setempat. Di antara berbagai keterkaitan antara
GE dengan dokumen-dokumen Konsili lainnya (yang
menyangkut liturgi, pelayanan para uskup,
ekumenisme, peran serta kaum awam, komunikasi
sosial...), barangkali yang paling penting adalah

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 2
-3-

keterkaitan dengan dua Konstitusi pokok yaitu Lumen


Gentium (yang dipromulgasikan pada 21 November
1964) serta Gaudium et Spes (7 Desember 1965).
Gravissimun Educationis seringkali merujuk pada
Konstitusi Dogmatis tentang Gereja Lumen Gentium,
sedangkan Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam
dunia modern Gaudium et Spes, menyebut
Gravissimun Educationis pada Bagian II, Bab II (yang
membahas Pengembangan Kemajuan dan Budaya).
Pembacaan bersama tiga dokumen ini terutama
memberi inspirasi untuk menghargai dua dimensi yang
harus dimasukkan dalam pendidikan, bilamana
dianalisis dari sudut pandang iman: yakni dimensi
sekuler dan dimensi teologis-spiritual.

Konteks Historis dan Sosial. Peran Umat Kristiani Sejak


Konsili,
konteks historis dan sosial telah berubah secara luar biasa,
baik dalam istilah-istilah yang terkait dengan visi dunia
maupun konsep-konsep etis dan politis. Era 1960-an, sesudah
pengumuman Konsili adalah waktu yang penuh pengharapan
karena pengumuman Konsili serta tumbuhnya hubungan
antarnegara yang lebih damai. Dibandingkan waktu itu,
skenario soal ini telah berubah. Dorongan kepada sekularisasi
telah menjadi lebih nyata. Semakin cepatnya proses
globalisasi, alih-alih mendukung meningkatnya
perkembangan individu dan integrasi yang lebih besar di
antara bangsa-bangsa, tampaknya justru membatasi
kebebasan individu dan memperuncing konflik berbagai cara
pandang pada tataran kehidupan pribadi maupun bersama
(dengan rentang posisi dari fundamentalisme kaku hingga
relativisme skeptis). Perkembangan ekonomi dan politik juga
memiliki pengaruh penting seperti serangan terhadap Negara
Kesejahteraan (welfare state) serta hak-hak sosial atau
kemenangan liberalisme, dengan dampak yang mengerikan
pada

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 3
-4-

sekolah-sekolah dan pendidikan. Meskipun demikian,


semua perubahan yang telah terjadi sejak 1960-an
tidak hanya tidak melemahkan ajaran-ajaran yang
disampaikan Konsili tentang tematema pendidikan,
tetapi justru memperbesar lingkup kenabiannya. Baik
Gravissimum Educationis maupun Gaudium et Spes
(no. 59-60) memuat petunjuk-petunjuk yang visioner
dan bermanfaat, yang dapat membantu kita
menghadapi tantangan-tantangan zaman sekarang:
Menegaskan kesediaan Gereja untuk bekerja demi
mendukung terciptanya masyarakat yang semakin
manusiawi dan pengembangan pribadi. Mengakui
pendidikan sebagai suatu “kebaikan bersama.”
Menyatakan hak universal pendidikan dan sekolah
bagi semua, yang juga ditegaskan oleh deklarasi
internasional yang dikeluarkan oleh organisasi-
organisasi semacam UNESCO (EFA: Education for
All). Secara implisit mendukung semua individu dan
lembaga internasional untuk menentang liberalisme
yang merajalela melalui perjuangan akan hak untuk
pendidikan. Menegaskan bahwa budaya dan
pendidikan tidak dapat tunduk pada kekuatan ekonomi
dan cara kerjanya. Mengingatkan kembali tugas setiap
orang –sebagai komunitas atau perseorangan– untuk
mendukung peran serta perempuan dalam kehidupan
budaya. Merancang konteks budaya “humanisme baru”
(GS, no. 55), yang terus-menerus ditegaskan
Magisterium4.

Latar belakang Geografis. Demografis


Merauke terletak di dataran rendah, dan
banyak rawa-rawa. Maka kalau musim
hujan, gampang banjir dan tergenang.
Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 4
-5-

Akibatnya banyak siswa datang ke


sekolah dengan sandal dan bahkan ada
yang datang ke sekolah tanpa alas kaki.
Latar Belakang Ekonomi.
Mengenai ekonomi orang tua siswa,
bermacam ragam. Mulai dari kelas
ekonomi yang tinggi, sedang, menengah
dan bawah. Kebanyakan orang tua yang
memiliki ekonomi sedang. Sebagian
orang tua berbisnis dengan toko di
sekitar Merauke, kemudian PNS, dan
sebagian kecil petani dan nelayan.
Dan bagi yang memiliki ekonomi rendah
atau kurang, mereka ini bebas dari
bayaran uang sekolah, dan juga
pembayaran yang lainnya.
Latar belakang social budaya.
Orang tua siswa dan siswa, banyak dari
suku Kei, NTT, dan Papua. Kemudian
sebagian lagi ada suku china, jawa,
Toraja, Batak. Dengan kekayaan suku,
etnis dan budaya, maka terjadi rasa
toleransi dan saling menghargai.
Latar Belakang Agama.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 5
-6-

Siswa mayoritas beragama Katolik,


kemudia Protestan, dan sebagian kecil
ada yang beragama Islam.

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan
Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan pada SMP YPPK Yoanes
XXIII Merauke. Dengan mengacu pada tujuan pendidikan, maka
penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan SMP YPPK
Yoanes XXIII Merauke dijalankan sesuai dengan nilai, Visi dan Misi yang
telah ditetapkan. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 5 s.d 18 dan pasal 25 s.d 27.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan kepribadian, ahlak mulia, ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

VISI MISI SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE


TAHUN 2022/2023

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 6
-7-

VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN


Gambaran Ideal Satuan Pendidikan di Masa Depan

Setiap Satuan Pendidikan memberikan ruang yang lebih terbuka bagi para
peserta didik untuk mengggali minat dan bakat mereka masing-masing serta
dapat mengembangkannya berdasarkan kearifan lokal yang ada di daerah
setempat sehingga mampu mengimplementasikan/mengaktualisasikan sesuai
dengan perubahan zaman dalam bidang teknologi, lingkungan, budaya serta
berwawasan global.
Visi :
Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa, Berbudaya Lingkungan
Hidup, Kreativitas dan Inovatif serta Berwawasan Global.

Misi :
1. Menghayati ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga
membentuk siswa yang berkarakter.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga siswa
dapat mengembangkan kemampuan sesuai minat dan bakat.
3. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi (IPTEK) dan budaya.
4. Menghasilkan lulusan yang berkarakter, berwawasan global, berbudaya
lingkungan serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Mewujudkan sekolah yang beradiwiyata.
6. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang mengedepankan 6 dimensi
utama profil pelajar Pancasila.
7. Mewujudkan manusia Indonesia yang mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dalam peradaban dunia.

Tujuan

Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)

1. Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter keimanan dan


ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta produktif, kreatif, inovatif
dan efektif.
2. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik, non-
akademik, peduli lingkungan serta berkarakter Pancasila.
3. Tercapainya peserta didik yang berprestasi dalam bidang akademik,
olahraga, dan seni.

Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


1. Tercapainya sekolah yang bersih, hijau, asri dan nyaman.
2. Tercapainya pengelolaan pendidikan yang berkualitas dan profesional.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 7
-8-
3. Terwujudnya sekolah yang mengedepankan budaya local di daerah
setempat.

Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


1. Terwujudnya branding sekolah yang mengkover kolaborasi antara budaya
dan lingkungan.

Visi – Misi dan Tujuan SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke

Visi
“Unggul Dalam Berprestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa, dan Berbudaya
Lingkungan Hidup, Tanggap Bencana, serta berwawasan Global.

Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Visi ini menjiwai warga sekolah, untuk selalu bisa mewujudkan setiap saat dan berkelanjutan
dalam mencapai tujuan sekolah.
Misi
1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sehingga membentuk siswa yang kompeten.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal, dan mengetahui hak dan kewajibanya.
3. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beriman pada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Mewujudkan Sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
6. Mewujudkan Sekolah yang peduli keselamatan bumi, dengan meminimalis
sampah yang merusak kelestarian bumi.
7. Mewujudkan sumber daya manusia yang tanggap dan peduli terhadap bencana
alam, serta bisa bekerja-sama menanggulangi bencana alam.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 8
-9-
8. Mewujudkan manusia Indonesia yang mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyrakat, berbangsa, bernegara, dalam peradaban dunia.

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa
kegiatan yang memiliki tujuan lebih detail dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang
diuraikan dari Visi dan Misi di atas.

Tujuan
Kondisi sekolah turut mempengaruhi perancangan dan operasionalisasi Kurikulum
secara baik dan memenuhi harapan semua pihak. Dengan demikian tujuan penyusunan
Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas, (K.13) pada SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke
merupakan penjabaran dari tujuan sekolah yang terkandung pada Visi dan Misi sekolah yang
komunikatif.
Tujuan sekolah secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi dan dikendalikan setiap
kurun waktu tertentu, untuk mencapai standar kompetensi kelulusan (SKL) yang dibakukan
secara nasional sebagai berikut;
1. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang di yakini dalam kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggungjawap.
3. Menyenangi dan menghargai seni.
4. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah serta
berkomunikasi melalui berbagai media.
5. Tercapainya Sekolah yang bersih, asri, dan meminimalis hasil sampah yang merusak
lingkungan.
6. Tercapainya Sekolah yang peduli keselamatan bumi, dengan meminimalis sampah yang
merusak kelestarian lingkungan hidup.
7. Tercapainya manusia Indonesia, yang mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyrakat, berbangsa, bernegara, dalam peradaban dunia.

Selanjutnya sesuai dengan keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih
dirinci lagi sebagai profil SMP YPPK YOANES XXIII sebagai berikut ;
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai
cerminan iman Katolik.
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olahraga sesuai
pilihannya.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 9
-
3 Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target
pilihan yang ditentukan sendiri.
4 Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetensi akademik dan non akademik di
tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
5 Mampu menerapkan cinta lingkungan, dengan menjaga kebersihan dan mengupayakan
penghijauan.
6 Menjadi pribadi yang peduli lingkungan, dengan mengatasi pencemaran lingkungan
dengan melestarikannya.
7 Menjadi pribadi yang berkontribusi pada bangsa dan negara, dalam peradaban dunia yang
terus maju.

BAB III

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 10
-

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktrur dan muatan Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE


tertuang dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, sebagai berikut :

Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran

1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


2. Kewarganegaraan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan Kepribadian
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,


jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 11
-

Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran

dan Teknologi pada SMP dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi


dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


4. Estetika
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan


pada SMP dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
dan Kesehatan
serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan


perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.

Muatan Kurikulum
a. Pendidikan Agama Khatolik
1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria
dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan untuk
berelasi dengan sesama dan lingkungannya.
2. Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan
bagaimana meneladani Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 12
-
3. Peserta didik dapat menguraikan makna Gereja sebagai sakramen keselamatan
dan bagaimana mewujudkannya dalam hidup nyata.
4. Peserta didik dapat menguraikan pamahaman tentang hidup bermasyarakat dan
bagaimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman Allah
dan pengajaran Yesus Kristus.

b. Pendidikan Kewarganegaraan.
1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan,
adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai
dengan suasana kebatinan konstitusi pertama.
3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat
dengan bertanggung jawab.
4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan
kedaulatan rakyat.
6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat
dan daerah.
7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi.
8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya

c. Bahasa Indonesia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian
berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan
berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair,
kutipan, dan sinopsis novel.
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara,
presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya
sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan drama.
3. Membaca

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 13
-
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk
wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama,
novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan.
4. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan
singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster,
iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca,
dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan
cerpen.

d. Bahasa Inggris
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari.
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari.
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari.

e. Matematika
1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif,
asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-
sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 14
-
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya,
persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan
operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan
penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan
pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan
membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema
Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam
segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya,
kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel,
gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan
dalam pemecahan masalah.
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan.
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
mempunyai kemampuan bekerja sama.

f. Ilmu Pengetahuan Alam


1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan
sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan
grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara
lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh.
2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri,
cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di
dalam ekosistem.
3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup.
4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat,
perubahan, dan kegunaannya.
5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik,
magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 15
-
g. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan
2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
manusia
3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe
untuk mendapatkan informasi keruangan
4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan
5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan
sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa
6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan
lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat
dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial
sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya
pencegahannya.
9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan
pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur
geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang.
10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional
dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi
dalam memenuhi kebutuhannya.
12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan
kesejahteraan.

h. Seni Budaya
1. Seni Rupa

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 16
-
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar
bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat.
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/
lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara.
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa yang dikembangkan
dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara.

2. Seni Musik
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat
secara perseorangan dan berkelompok.
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional
nusantara secara perseorangan dan kelompok.
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara
secara perseorangan dan kelompok.

3. Seni Tari
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat.
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari Nusantara.
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari mancanegara.

4. Seni Teater
a. Mengapresiasi dan bereksplorasi teknik olah tubuh, pikiran dan suara.
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan
dan pesan moral seni teater daerah setempat.
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan
dan pesan moral seni teater Nusantara.
d. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional, modern
dan kreatif terhadap keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat,
Nusantara dan mancanegara.

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 17
-
 Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta
atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
 Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat.
 Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya
punggung.
 Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat
sederhana.
 Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan,
penjelajahan alam sekitar dan piknik.
 Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan
tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya
serta menjauhi narkoba.

j. Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi


 Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di
masa datang.
 Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer.
 Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan
dokumen sederhana.
 Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh informasi.

B. Muatan Lokal
Pengertian Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada.
Substansi mata pelajaran muatan lokal dapat ditentukan oleh satuan pendidikan dan
tidak terbatas pada mata pelajaran ketrampilan
Ruang Lingkup
a. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah.
b. Lingkup isi/jenis muatan lokal
Berdasarkan ruang lingkup, maka muatan lokal yang diberikan pada SMP YPPK
Yoanes XXIII Merauke meliputi :
 Kesenian daerah (Papua/Merauke)

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 18
-
 PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup)
Hal yang dianggap perlu karena Sekolah sebagai tempat pendidikan, harus mengerti
arti kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup.
Alokasi Waktu dan Pendistribusian Kelas
Muatan lokal yang menjadi ciri khas adalah daerah (Propinsi DKI Jaya) dan
diterapkan di sekolah kami adalah :
a. Pra karya untuk kelas IX, Alokasi waktu selama 2 Jam pelajaran
b. Prakarya kelas VIII, alokasi waktu selama 2 jam pelajaran.
c. Prakarya untuk kelas VII, alokasi waktu selama 2 jam pelajaran.
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang diselenggarahkan di
SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke :

Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran Muatan Lokal (JP)
VII VIII IX
1 Prakarya 2 2 2
2 Prakarya 2 2 2
Jumlah 2 2 2

C. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
a. Pengembangan Diri Terprogram
1. Kegiatan Pelayanan Konseling meliputi :
a. Masalah kesulitan belajar siswa.
b. Pengembangan karir siswa.
c. Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d. Masalah dalam kehidupan sosial siswa.
2. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa bertujuan untuk :
a. Melatih siswa dalam berorganisasi.
b. Mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin yang handal.
c. Melatih siswa untuk bersikap demokratis.
d. Melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat.
3. Kepramukaan
a. Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 19
-
b. Melatih siswa untuk trampil dan mandiri.
c. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup.
d. Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
e. Memiliki sikap kerjasama kelompok.
f. Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
4. Kegiatan Olahraga Seni dan Budaya.
a. Pengembangan Olahraga Prestasi.
 Sepak Bola
 Bola Basket
 Bola Volley
b. Pengembangan Seni Rupa, Musik, dan Tari.
Bermain Angklung.
c. Pengembangan Majalah Dinding Siswa.
5. Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja
a. Melatih siswa berpikir kritis.
b. Melatih siswa terampil dalam menulis karya ilmiah.
c. Mampu berkompetisi dalam berbagai lomba IPTEK.

b. Pengembangan Diri Pembiasaan


Meliputi :
1. Pembiasaan Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi :
a. Upacara bendera.
b. Doa bersama.
c. Literasi.
d. Cerdas Cermat bahasa Inggris (CC ).
e. Pentas seni.
f. Ibadah sabda.
g. Kesehatan diri/ senam.
h. Pemeliharaan kebersihan.
2. Pembiasaan Spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus,
meliputi :
a. Pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Ketertiban
d. Antri

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 20
-
e. Mengatasi silang pendapat (pertengkaran)
f. Saling mengingatkan ketika melihat pelangaran tata tertib sekolah
g. Kunjungan rumah
h. Kesetiakawanan sosial
i. Anjangsana
3. Pembiasaan Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari,
meliputi :
a. Berpakaian rapi.
b. Berbahasa yang baik.
c. Rajin membaca.
d. Memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain.
e. Datang tepat waktu.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 21
-
Komponen Muatan Kurikulum Mata Pelajaran
Kelas dan Alokasi Waktu

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 3 3 3
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
3 3 3
Kesehatan
10.Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
8. Prakarya / Muatan Lokal
2 2 2

C. Pengembangan Diri/Pramuka 2*) 2*) 2*)

Jumlah 42 42 42

Untuk merealisasikan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, SMP YPPK YOANES XXIII

MERAUKE melakukan penambahan jumlah jam sebanyak 6 jam pelajaran. Penambahan

jumlah jam pelajaran ini difokuskan pada pembinaan terhadap peserta didik melalui

pendekatan MOTIVASI serta peningkatan mutu pada pelajaran yang di-UN kan. Karena

melihat banyaknya anak didik yang kurang minat belajar yang mengakibatkan mereka

menggampangkan untuk tidak hadir ke sekolah di saat ada kegiatan-kegiatan lain di luar

sekolah.

Struktur muatan kurikulum perubahan selengkapnya adalah sebagai berikut :

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 22
-

Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri

N Penanggung
Nama Kegiatan Hari Waktu Tempat
o Jawab Kegiatan

1 Kegiatan pelayanan Senin Mulai pukul Kelas VII – - FransiskaNovi.S.Psi


Konseling – 07.30 s.d. IX sesuai
Sabtu 13.00 jadwal

2 Kegiatan Sabtu 11.30 – 12.30 Halaman / - Bp. Stiven Tethool


Kepramukaan/ Lapangan S.Pd
Kepemimpinan Sekolah
3 Kegiatan Apresiasi Jumat Menyesuaika Ruang kelas - Steven Tethool
Seni dan Budaya/ n jadwal S.Pd
Vocal Group sekolah
4  Pengembangan
Olahraga Prestasi
 Sepak Bola Rabu 15.30 – 17.00 - Lap. SMP - Aloysius O. S.Pd
 Bola Basket Sabtu 15.00 – 17.00 - Lap. - Bp. Kayafas
Basket -Theobaldus .D.
 Bola Volley Rabu 15.30 – 17.00 SMP S.Pd
- Lap. Voll
Jumat 15.30 – 17.00 SMP
Lap. SMP

Keterangan :
 Setiap siswa wajib mengikuti satu macam kegiatan pengembangan diri dengan
memilih jenis pengembangan diri yang tersedia.
 Khusus pengembangan diri kepramukaan wajib diikuti oleh siswa kelas VII dan
VIII.

5. Alokasi Waktu
Untuk kelas VII dan kelas VIII diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit)
6. Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan
orang tua dalam bentuk kualitatif :

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 23
-

Katagori Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

D. Beban Belajar

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk SMP YPPK YOANES XXIII
MERAUKE tergambar dalam tabel berikut:
Satu jam
pembelajaran
Satu jam Kegiatan Minggu Waktu
Jumlah jam
pembelajaran Terstruktur + efektif pembelajaran /
Kelas pembelajaran
tatap muka/ Kegiatan Per Tahun minggu efekti
perminggu
menit Tidak Pelajaran per tahun
Terstruktur/
menit
44
VII 40 20 42 41 Minggu/thn
dan 254 hari
44
VIII 40 20 42 36 Minggu/thn
dan 254 hari

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 24
-
44
IX 40 20 42 36 Minggu/thn
dan 254 hari

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE adalah antara 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan


kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.

Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.

Bentuk tugas terstruktur maupun mandiri tidak terstruktur dirancang oleh guru
melalui kegiatan diskusi kelompok mata pelajaran didasarkan pada Kompetensi Dasar
yang ditetapkan atau dipilih guru. SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE
memfasilitasi kegiatan ini pada awal tahun pelajaran sehingga tugas terstruktur berupa
PR tiap mata pelajaran dan tugas mandiri tidak struktur berupa tugas praktik atau
persiapan praktik sudah dibuat pada awal tahun pelajaran.

E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata
pelajaran dengan mempertimbangkan materi kompleksitas, intake siswa, dan daya
dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Penentuan KKM menggunakan format
berikut:

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 25
-

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kompetensi dasar Kriteria Penetapan Ketuntasan


dan Indikator Nilai KKM
Daya
Kompleksitas Intake
dukung

KRITERIA PENENTUAN KKM


Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan :
1) Kompleksitas : - Tinggi =1
- Sedang =2
- Rendah =3
2) Daya dukung : - Tinggi =3
- Sedang =2
- Rendah =1
3) Intake : - Tinggi =3
- Sedang =2
- Rendah =1
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan
(3 + 3 + 2 ) x 100
intake siswa sedang;  nilainya adalah : 9 = 88.89

Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria:


1. Kompleksitas : - Tinggi = 50-64
- Sedang = 65-80
- Rendah = 81-100
2. Daya dukung : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
3. Intake : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 26
-
- Rendah = 50-64
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas sedang, daya dukung tinggi dan
intake sedang;  nilainya adalah rata-rata setiap nilai dari kriteria yang kita
tentukan.
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria perlu
kesepakatan dalam forum MGMP di Sekolah.
Dengan memberikan pertimbangan professional judgment pada setiap criteria ntuk
menetapkan nilai :
4. Kompleksitas :
- Tinggi
- Sedang
- Rendah
5. Daya dukung :
- Tinggi
- Sedang
- Rendah

6. Intake :
- Tinggi
- Sedang
- Rendah
Contoh : Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya Dukung
tinggi dan intake siswa sedang  maka dapat dikatakan hanya satu
komponen yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan maksimal
100 yaitu intake sedang. Jadi guru dapat mengurangi nilai menjadi
antara 90 – 80.

ANALISIS KD DAN INDIKATOR


Kriteria Ketuntasan Minimal
Sarana Penen
No SK dan KD Indikator Komplek Intake SDM
Pendu tuan
sitas siswa Guru
kug KKM

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 27
-

Kompleksitas:
 Sangat Kompleks = Kurang dari 60
 Cukup Kompleks = 60 s.d. 79
 Sederhana = 80 s.d. 100

Intake Siswa :
(Kemampuan Rata-rata Siswa/Input) :
 Tinggi = 80 s.d. 100
 Sedang = 60 s.d. 79
 Rendah = Kurang dari 60

Sarana Pendukung:
 Sangat Mendukung = 80 s.d. 100
 Mendukung = 60 s.d. 79
 Kurang Mendukung = Kurang dari 60

SDM Guru :
 Sangat Kompeten = 80 s.d. 100
 Cukup Kompeten = 60 s.d. 79
 Kurang Kompeten = Kurang dari 60

KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


Nilai KKM
No. Mata Pelajaran VII VIII IX
1 Agama 73 75 78
2 Pendidikan Kewarganegaraan 73 75 76
3 Bahasa Indonesia 73 74 75
4 Bahasa Inggris 76 77 78
5 Matematika 71 72 73
6 IPA 70 72 75
7 IPS 70 71 72
8 Seni Budaya 74 76 79
9 Pendidikan Jasmani 74 75 76
10 Teknologi Informasi dan Komunikasi
11 Prakarya/Muatan Lokal 78 80 80

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 28
-
Bagi siswa yang tidak memenuhi KKM pada mata pelajaran tertentu perlu
diberikan remidial oleh guru mata pelajaran. Remidial bisa dilakukan dalam bentuk
tugas dan program. Remedial dilakukan antara dua sampai dengan empat kali atau
sampai mencapai KKM.

Bagi siswa yang sudah mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat
pengayaan oleh guru dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai didasarkan
pada nilai tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk pengayaan
dirancang oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Rambu-rambu Pembelajaran
Untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, SMP YPPK YOANES
XXIII MERAUKE menggunakan beberapa metode pembelajaran dan bahan ajar
sebagai berikut :

a. Metode kuantum (penciptaan lingkungan belajar)


b. Metode konstruktif (belajar menemukan dan memecahkan masalah)
c. Metode kontekstual (dunia nyata/ otentik)
d. Metode kooperatif
e. Metode partisipatori
1. keterlibatan siswa secara penuh
2. menemukan sendiri hasil belajar
3. siswa sebagai subjek
4. guru sebagai fasilitator
f. Metode langsung
1. penjelasan
2. demonstrasi
3. bimbingan
4. pengecekan
5. pelatihan lanjutan
g. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan
siswa untuk belajar.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 29
-
Bentuk bahan ajar yang digunakan di SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE
adalah
1. Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart,
2. Audio Visual seperti: video/film,VCD, LCD Projector
3. Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
4. Visual: foto, gambar, model/maket.
5. Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di
SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE berlaku setelah siswa memenuhi
persyaratan berikut, yaitu :
a. Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kreteria
ketuntasan minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar (KD) dan Standar
kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.

b. Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :


1. Memiliki Akhlak dan budi pekerti yang baik.
2. Kehadiran siswa minimal 80%
3. Jumlah mata pelajaran yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran.
4. Tidak terdapat nilai ¿ 50.
5. Tidak melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin sekolah.

Poin Sanksi terhadap pelanggaran sekolah

Bobot
No Jenis Pelanggaran
Sanksi
1 Terlambat datang < 15 menit 3
Memakai sandal/kaos oblong/pakaian tidak
2 3
sopan/tertib
3 Tidak masuk tanpa keterangan 5
4 Menyontek/tidak jujur dalam ujian 10
5 Berbicara kotor/mencaci maki 15
6 Mencuri/pemalakan/ melompat pagar/ jendela 40
7 Berkelahi/ merusak fasilitas sekolah 50
Merokok/membawa miras di lingkungan
8 50
sekolah
9 Melakukan tindak asusila 100
... ... ...

Kriteria Pelanggaran Per Semester:


Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 30
-
0 – 20 : Amat ringan Sanksi : Peringatan lisan
21 – 40 : Ringan Sanksi : Peringatan tertulis ke rumah
41 – 60 : Cukup Sanksi : Orang tua dipanggil
61 – 80 : Agak berat Sanksi : Orang tua dipanggil dan diskors selama 3
hari
81 – 100 : Berat Sanksi : Orang tua dipanggil dan diskors selama
10 hari
100 < ...... : Amat berat Sanksi : Dikeluarkan dari sekolah

c. Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama:


- Jika siswa tersebut tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi
dasar lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun
pelajaran.
- Jika karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi
atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan

d. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua indikator,
kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ketuntasan belajar minimal sama
dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
Penjelasan :
Pada buku rapor semester dua, tercantum pernyataan berdasarkan hasil yang di capai pada
semester 1 dan 2 Berdasarkan pernyataan tersebut penetapan kenaikan kelas dihitung dari
hasil semester 1 dan 2 dengan ketentuan sebagai berikut :
 Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran tersebut
dinyatakan tuntas.
 Jika semester 1 dan 2 mata pelajaran tidak tuntas, mata pelajaran itu dinyatakan
tidak tuntas.
 Jika salah satu dari semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, harus
dilakukan perhitungan pada mata pelajaran tersebut.
Cara penghitungan ketuntasan mata pelajaran tersebut sebagai berikut :
 Hitunglah nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut.
 Hitunglah rata-rata KKM semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut.
 Jika nilai rata-rata semester 1dan 2 mata pelajaran tersebut sama atau lebih
besar dari KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.

Contoh Perhitungan 1 :
Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 31
-
Semester 1 Rata-Rata KKM*) Rata-Rata Nilai **)
1 70 75
2 70 65
Rata-rata 70 70
*) Rata-rata KKM adalah rerata KKM semua aspek dalam satu mata pelajaran
**) Rata-rata Nilai adalah rerata Nilai semua aspek dalam satu mata pelajaran.

Contoh Perhitungan 2 :
Semester 1 Rata-Rata KKM*) Rata-Rata Nilai **)
1 70 60
2 70 75
Rata-rata 70 67,5

Kesimpulan untuk mata pelajaran tersebut tidak tuntas


Jika lebih dari empat mata pelajaran tidak tuntas, maka peserta didik tersebut
dinyatakan tidak naik kelas

b. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19 Tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta


didik dinyatakan lulus dari SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE apabila
telah:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) kehadiran siswa minimal 80%

3) memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

A+ B+C
Rumus penentuan nilai akhir : 3

A = Nilai Rata-rata Raport Semester 1, 2, 3, 4, 5

B = Nilai Rata-rata Ujian Sekolah

C = Nilai Rata-rata Ujian Nasional

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 32
-
Kriteria :

No. Rentang Nilai Rata-rata Kategori

1 ..... – 62 Kurang
2 62 – 84 Baik
3 85 – 100 Amat Baik

4) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan

5) lulus Ujian Nasional sesuai dengan aturan yang berlaku.

6) tidak melakukan pelanggaran berat di sekolah;

7) hal-hal yang belum tertulis pada kriteria tersebut akan diputuskan kemudian
sesuai dengan hasil musyawarah dewan guru dalam pleno.

C. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)


Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan sesuai
dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya di masa mendatang secara menyeluruh.
Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah :
a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan berbagai masalah, misalnya narkoba dan sosial.
b. Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karier peserta didik.
c. Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
d. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas (broad based education).
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah dan di masyarakat
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Kecakapan hidup dikembangkan melalui pembelajaran :


1) Kecakapan personal, meliputi : beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggung jawab,
menghargai dan menilai diri.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 33
-
2) Kecakapan sosial, meliputi : kecakapan bekerja sama, menunjukkan tanggung jawab
sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya lokal dan global, berinteraksi
dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif,
membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat.
3) Kecakapan akademik, meliputi : menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan
penelitian ilmiah, bersikap ilmiah, mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar
sepanjang hayat, mengembangkan berpikir strategis, berkomunikasi secara ilmiah,
memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan dan teknologi, membudayakan
berpikir dan berperilaku ilmiah, membudayakan berpikir kreatif, membudayakan
berpikir dan berperilaku ilmiah secara mandiri, menggunakan teknologi,
menggunakan pengetahuan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
4) Kecakapan vokasional, meliputi : keterampilan yang berkaitan dengan kejuruan,
keterampilan bekerja, keterampilan kewirausahaan, keterampilan menguasai teknologi
informasi dan komunikasi (TIK),
5) Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam seluruh mata pelajaran yang ada
di SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE.
6) Implementasi pendidikan kecakapan hidup di SMP YPPK YOANES XXIII
MERAUKE adalah melalui pengembangan silabus, pembelajaran CTL (Contexstual
Teaching dan Learning), pembelajaran tematik, pemilihan mata pelajaran mulok
sekolah dan pengembangan diri siswa.

H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global yang dilaksanakan di SMP YPPK
YOANES XXIII MERAUKE bertujuan untuk memanfaatkan keunggulan lokal dan daya
saing global dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi, ekologi dan lain sebagainya yang diintegrasikan dalam mata pelajaran tertentu
yang relevan. Misalnya
a. Potensi ukiran suku Malind Anim yang diintegrasikan dengan mata pelajaran Seni
Budaya, Bahasa Indonesia,dan Bahasa Inggris.
b. Potensi Sumber Kelautan Seperti Udang dan Ikan yang diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran IPS , Bahasa Indonesia,dan Bahasa Inggris.
c. Potensi Flora dan Fauna yang ada dalam Taman Nasional Wasur yang diintegrasikan
dalam mata pelajaran IPA dan IPS

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 34
-
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendididkan
sebagai berikut :
 Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan
oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
 Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya.
 Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, di
tambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
 Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan atau menteri agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat kabupaten/ kota, dan/ atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
 Waktu libur dapat berbentuk jeda tangan semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari- hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
 Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 35
-
 Sekolah sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
 Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
 Hari libur umum/ nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/ Propinsi/ Kabupaten/
Kota.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 36
-
PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23
BULAN JULI, T.A 2021/2022

TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN KEGIATAN SEKOLAH


1 Kamis  
2 Jumat  
3 Sabtu  
4 Minggu  
5 Senin  
6 Selasa  
7 Rabu
8 Kamis  
9 Jumat  
10 Sabtu  
11 Minggu  
12 Senin
13 Selasa
14 Rabu
15 Kamis
16 Jumat
17 Sabtu
18 Minggu  
19 Senin  
20 Selasa  
21 Rabu  
22 Kamis  
23 Jumat  
24 Sabtu  
25 Minggu  
26 Senin  
27 Selasa  
28 Rabu  
29 Kamis  
30 Jumat  
31 Sabtu  

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 37
-
BULAN AGUSTUS , T.A 2021/2022

TG
L HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
Mingg
1 u    
2 Senin    
3 Selasa    
4 Rabu    
5 Kamis  
6 Jumat  
7 Sabtu  
Mingg
8 u  
9 Senin  
10 Selasa  Tahun Baru Hijjriyah
11 Rabu
12 Kamis
13 Jumat  
14 Sabtu Injil Masuk Papua, Selatan Hari Pramuka
Mingg
15 u    
16 Senin    
17 Selasa HUT Negara Republik Indonesia  
18 Rabu    
19 Kamis    
20 Jumat    
21 Sabtu    
Mingg
22 u   Hari Ulang tahun YPPK
23 Senin    
24 Selasa    
25 Rabu    
26 Kamis
27 Jumat
28 Sabtu
Mingg
29 u
30 Senin
31 Selasa

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 38
-

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


BULAN SEPTEMBER , T.A 2021/2022

TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN KEGIATAN RUTIN


1 Rabu Supervisi Kelas
2 Kamis Supervisi Kelas
3 Jumat Supervisi Kelas
4 Sabtu Supervisi Kelas
5 Minggu
6 Senin   Supervisi Kelas
7 Selasa   Supervisi Kelas
8 Rabu   Supervisi Kelas
9 Kamis Hari Olah Raga Nasional Supervisi Kelas
10 Jumat   Supervisi Kelas
11 Sabtu   Supervisi Kelas
12 Minggu  
13 Senin   Supervisi Kelas
14 Selasa   Supervisi Kelas
15 Rabu   Supervisi Kelas
16 Kamis   Supervisi Kelas
17 Jumat   Supervisi Kelas
18 Sabtu   Supervisi Kelas
19 Minggu  
20 Senin    Penilaian Tengah Semester
21 Selasa    Penilaian Tengah Semester
22 Rabu    Penilaian Tengah Semester
23 Kamis   Penilaian Tengah Semester
24 Jumat   Penilaian Tengah Semester
25 Sabtu  
26 Minggu  
27 Senin  
28 Selasa  
29 Rabu    
30 Kamis Hari Pahlawan  Penerimaan Raport PTS

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 39
-

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


BULAN OKTOBER , T.A 2021/2022
       
TG
L HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Jumat   Hari Kesaktian Pancasila
2 Sabtu   Hari Batik Nasional
3 Minggu    
4 Senin    
5 Selasa    
6 Rabu    
7 Kamis    
8 Jumat    
9 Sabtu  Pelantikan Pengurus OSIS  
10 Minggu    
Siswa Lomba buat Vidio tentang
11 Senin St.John 23. Perayaan Sint John 23
12 Selasa    
13 Rabu    
14 Kamis    
15 Jumat    
 Lomba dalam rangka Hari Pangan
16 Sabtu Sedunia Hari Pangan Sedunia
17 Minggu    
18 Senin    
19 Selasa  
20 Rabu    
21 Kamis  
22 Jumat  
23 Sabtu    
24 Minggu    
25 Senin    
26 Selasa    
27 Rabu    
28 Kamis    
29 Jumat    
30 Sabtu    
   
 

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 40
-

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


BULAN NOPEMBER, T.A 2021/2022
       
TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Senin  Pelatihan Organisasi Penggerak (POP)  
2 Selasa  Pelatihan Organisasi Penggerak (POP)  
3 Rabu  Pelatihan Organisasi Penggerak (POP)  
4 Kamis  Pelatihan Organisasi Penggerak (POP)  
5 Jumat  Pelatihan Organisasi Penggerak (POP)  
6 Sabtu  Pelatihan Organisasi Penggerak (POP)  
7 Minggu    
8 Senin    
9 Selasa  
10 Rabu   Hari Pahlawan
11 Kamis    
12 Jumat   Hari Ayah Nasional
13 Sabtu    
14 Minggu    
15 Senin  
16 Selasa  
17 Rabu  
18 Kamis  
19 Jumat  
20 Sabtu  
21 Minggu  
22 Senin  
23 Selasa    
24 Rabu    
25 Kamis   Hari Guru Nasional
26 Jumat    
27 Sabtu    
28 Minggu  
29 Senin   Ujian Semester
30 Selasa   Ujian Semester
       

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 41
-

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


BULAN DESEMBER, T.A 2021/2022
       
TG
L HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Rabu    Ujian Semester
2 Kamis   Ujian Semester
3 Jumat   Ujian Semester
4 Sabtu   Ujian Semester
5 Minggu    
6 Senin    
7 Selasa    
8 Rabu    
9 Kamis    
10 Jumat    
11 Sabtu    Pembagian Raport Semester
12 Minggu    
13 Senin    
14 Selasa  
15 Rabu  
16 Kamis  
17 Jumat  
18 Sabtu  Pembagian Raport Sem.Ganjil
19 Minggu  
20 Senin  
21 Selasa  
22 Rabu  
23 Kamis  
24 Jumat Cuti Bersama Natal
25 Sabtu Hari Raya Natal
26 Minggu  
27 Senin  
28 Selasa  
29 Rabu  
30 Kamis  
31 Jumat  
       

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 42
-

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


BULAN JANUARI, T.A 2021/2022
           
PENANGGUNGJAWA
TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN B
1 Sabtu  Libur Tahun Baru
2 Minggu  
3 Senin Hari Pertama Sekolah
4 Selasa  
5 Rabu    
6 Kamis    
7 Jumat    
8 Sabtu    
9 Minggu    
10 Senin    
11 Selasa  
12 Rabu    
13 Kamis    
14 Jumat  
15 Sabtu  
16 Minggu  
17 Senin  
18 Selasa  
19 Rabu  
20 Kamis  
21 Jumat  
22 Sabtu  
23 Minggu  
24 Senin
25 Selasa
26 Rabu  
27 Kamis  
28 Jumat  
29 Sabtu  
30 Minngu  
31 Senin  
   

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 43
-

     
TGL HARI PERAYAAN/K
1 Sabtu Libur Tahun Baru
2 Minggu  
3 Senin  
4 Selasa  
5 Rabu  
6 Kamis  
7 Jumat  
8 Sabtu  
9 Minggu  
10 Senin  
11 Selasa  
12 Rabu  
13 Kamis  
14 Jumat  
15 Sabtu  
16 Minggu  
17 Senin  
18 Selasa  
19 Rabu  
20 Kamis  
21 Jumat  
22 Sabtu  
23 Minggu  
24 Senin  
25 Selasa  
26 Rabu  
27 Kamis  
28 Jumat  
29 Sabtu  
30 Minggu  
31 Senin  

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 44
-

PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23


BULAN FEBRUARI , T.A 2021/2022
       
TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Selasa  Tahun Baru Imlek  
2 Rabu    
3 Kamis    
4 Jumat    
5 Sabtu   Injil Masuk Papua
6 Minggu    
7 Senin    
8 Selasa    
9 Rabu    
10 Kamis    
11 Jumat    
12 Sabtu Ulang tahun Merauke  
13 Minggu    
14 Senin   Hari Valentine
15 Selasa    
16 Rabu    
17 Kamis  
18 Jumat  
19 Sabtu  
20 Minggu  
21 Senin  Penilaian Tengah Semester
22 Selasa  Penilaian Tengah Semester
23 Rabu  Penilaian Tengah Semester  
24 Kamis  Penilaian Tengah Semester  
25 Jumat Penilaian Tengah Semester  
26 Sabtu  Penilaian Tengah Semester.  
27 Minggu    
28 Senin  Isra Mikraj Nabi Muhammad  
   

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 45
-
PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23
BULAN MARET, T.A 2021/2022
       
TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Selasa    
2 Rabu    
3 Kamis  Hari Suci Nyepi (Thn Baru Saka)  
4 Jumat    
5 Sabtu    
6 Minggu  
7 Senin  
8 Selasa  
9 Rabu  
10 Kamis  
11 Jumat  
12 Sabtu  
13 Minggu  
14 Senin  Libur Paskah
15 Selasa  Libur Paskah  
16 Rabu  Libur Paskah  
17 Kamis  Libur Paskah  
18 Jumat  Libur Paskah  
19 Sabtu  Libur Paskah  
20 Minggu    
21 Senin    
22 Selasa  
23 Rabu    
24 Kamis    
25 Jumat  
26 Sabtu    
27 Minggu    
28 Senin    
29 Selasa    
30 Rabu    
31 Kamis    

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 46
-
PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23
BULAN APRIL, T.A 2021/2022
       
TGL HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Jumat    
2 Sabtu    
3 Minggu    
4 Senin  Perkiraan libur awal puasa
5 Selasa  
6 Rabu  
7 Kamis  
8 Jumat  
9 Sabtu  
10 Minggu  
11 Senin
12 Selasa
13 Rabu
14 Kamis  
15 Jumat  Wafat Isa Almasih
16 Sabtu  
17 Minggu  
18 Senin  
19 Selasa   Perkiraan Ujian Sekolah Kls 9
20 Rabu   Perkiraan Ujian Sekolah Kls 9
21 Kamis Hari Kartini Perkiraan Ujian Sekolah Kls 9
22 Jumat Hari Bumi Perkiraan Ujian Sekolah Kls 9
23 Sabtu Perkiraan Ujian Sekolah Kls 9
24 Minggu  
25 Senin  
26 Selasa  
27 Rabu  
28 Kamis Hari puisi Nasional
29 Jumat    
30 Sabtu    

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 47
-
PROGRAM SEKOLAH SMP SINT JOHN 23
BULAN MEI, T.A 2021/2022

TG
L HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Minggu Hari Buruh  
2 Senin HARDIKNAS
3 Selasa  Hari Idul Fitri  
4 Rabu    
5 Kamis    
6 Jumat    
7 Sabtu Hari Raya Waisak  
8 Minggu    
9 Senin    
10 Selasa    
11 Rabu    
12 Kamis    
13 Jumat    
14 Sabtu    
15 Minggu    
16 Senin  Hari Raya Waisak  
17 Selasa    
18 Rabu  
19 Kamis  
20 Jumat  
21 Sabtu
22 Minggu
23 Senin
24 Selasa
25 Rabu
26 Kamis Kenaikan Isa Almasih
27 Jumat
28 Sabtu Ujian Semester Genap
29 Minggu    
30 Senin  Ujian Semester Genap  
31 Selasa  Ujian Semester Genap  

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 48
-
BULAN JUNI, T.A 2019/2020

TG
L HARI PERAYAAN/KEGIATAN PENANGGUNGJAWAB
1 Senin Hari Lahir Pancasila  
2 Selasa  Ujian Semester Genap
3 Rabu  Ujian Semester Genap
4 Kamis  Ujian Semester Genap
5 Jumat  
6 Sabtu  
Mingg
7 u    
8 Senin  
9 Selasa  
10 Rabu  
11 Kamis    
12 Jumat    
13 Sabtu    
Mingg
14 u    
15 Senin    
16 Selasa    
17 Rabu    
18 Kamis    
19 Jumat  
20 Sabtu  
Mingg
21 u    
22 Senin RAKER + pembagian tugas 2020/2021 Libur Semester siswa/i
23 Selasa Pembuatan perangkat pembelajaran 2020/2021 Libur Semester siswa/i
24 Rabu Pembuatan perangkat pembelajaran 2020/2021 Libur Semester siswa/i
25 Kamis Pembuatan perangkat pembelajaran 2020/2021 Libur Semester siswa/i
26 Jumat Pembuatan perangkat pembelajaran 2020/2021 Libur Semester siswa/i
27 Sabtu Pembuatan perangkat pembelajaran 2020/2021 Libur Semester siswa/i
Mingg
28 u    
29 Senin   Libur Semester siswa/i
30 Selasa   Libur Semester siswa/i

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 49
-
       

BULAN MINGGU HARI CATATAN KHUSUS


EFEKTIF EFEKTIF
JULI 2019 4 MINGGU 15 HARI ADA 2X PEMBINAAN
GURU/PEGAWAI:
AGUSTUS 2019 4 MINGGU 25 HARI 1. KARAKTER BANGSA
SEPTEMBER 2019 5 MINGGU 25 HARI
OKTOBER 2019 4 MINGGU 26 HARI
NOPEMBER 2019 4 MINGGU 21 HARI
DESEMBER 2019 4 MINGGU 11 HARI
JUMLAH : 22 MINGGU 123 HARI

BULAN MINGGU 14 HARI ADA 2X PERTEMUAN:


EFEKTIF
JANUARI 2020 4 MINGGU 23 HARI CATATAN

PEBRUARI 2020 4 MINGGU 22 HARI 1. Rekreasi Guru/Pegawai

MARET 2020 4 MINGGU 25 HARI 2. PAKEM

APRIL 2020 4 MINGGU 22 HARI

MEI 2020 3 MINGGU 22 HARI

JUNI 2020 3 MINGGU 16 HARI

JUMLAH : 22 MINGGU 130 HARI

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 50
-
BAB V
PENUTUP

A. HARAPAN
Dengan tersusunnya Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE ini
diharapkan dapat memberikan acauan di dalam proses pembelajaran yang benar-benar aktif-
kreaktif, inovatif bermutu dan menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga Kurikulum yang
baru pertama kali dibuat diharapkan dapat mewujudkan dan merealisasikan apa yang menjadi
Visi dan Misi dari sekolah.
Visi sekolah yang penuh dengan makna diharapkan dapat menumbuh suburkan etos
kerja bagi dewan guru sehingga menjadi tenaga pendidik yang lebih profesional pada
bidangnya seiring dengan tuntutan ilmu dan teknologi informasi dan komunikasi. Guru yang
profesional juga diharapkan mampu menterjemahkan paradigma pendidikan bukan hanya
sekedar mentransfer ilmu dan ICT belaka akan tetapi bagaimana mengkomukasikan
bidangnya kepada peserta didik.
Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE ini disusun dengan
memperhatikan seluruh ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian siswa-
siswi diharapkan memiliki ilmu pengetahuan , nilai sikap dan juga ketrampilan yang dapat
dipakai sebagai bekal di kemudian hari, baik untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi maupun sebagai bekal hidup di masyarakat. Ini terbukti bahwa kurikulum SMP ini
dalam penyusunanya sangat memperhatikan potensi daerah serta mengedepankan Pendidikan
yang berbasis Keunggulan Lokal maupun Global. Selain itu yang menjadi kurikulum ini juga
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas (K.13). Sesuai dengan
harapan dan tujuan sekolah baik untuk jangka pendek, menengah maupun untuk jangka
panjang.
Pada akhirnya, sebaik apaun sebuah rancangan kurikulum di sekolah, keberhasilannya
akan sangat ditentukan oleh semua komponen pendidikan yang terlibat di dalamnya. Sehingga
diperlukan keterlibatan dan kerja keras semua pihak untuk mengimplementasikan kurikulum
ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 51
-

B. KRITIK DAN SARAN


Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE ini bukanlah harga mati yang
bersifat statis, tetapi senatiasa dinamis dan terbuka untuk dilakukan penyesuaian sesuai
dengan perkembangan pendidikan dan kemajuan zaman.

Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII MERAUKE masih dari jauh sempurna.
Oleh karena itu, kami tim Pengembang Kurikulum memohon kepada Dinas Pendidikan
Menengah Kabupaten Merauke, Dewan Pendidikan, Komite dan para praktisi Pendidikan
dapat memberikan kritik dan saran, yang bersifat positif dan konstruktif untuk perbaikan
dimasa-masa mendatang. Tim pengembang Kurikulum SMP YPPK YOANES XXIII
MERAUKE mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam
penyusunan kurikulum. Kami tim pengembang kurikulum ini tidak cepat merasa puas dengan
apa yang kami peroleh, namun ini baru sebagian kecil dari jabatan profesional guru masih
penuh dengan tantangan ke depan .

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 52
-

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Format pemetaan Bahasa Indonesia.
2. Format pemetaan B. Inggris.
3. Format pemetaan Agama, PKN, dan IPS
4. Format pemetaan IPA
5. Format pemetaan Matematika
6. Format pemetaan TIK
7. Format SK-KD, muatan lokal.
8. Format Pengembangan Diri yang merupakan eksrakurikuler
9. Format kegiatan Penugasan terstruktur dan mandiri, tidak
terstuktur.
10. Tata tertip sekolah, SMP YPPK St. Yohanes XXIII
11. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Katolik.
12. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
13. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Bahasa
Indonesia.
14. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan B.Inggris.
15. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Matematika
16. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
17. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Seni Budaya.
18. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Olah Raga
19. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan TIK
20. Silabus dan RPP Mata pelajaran Lingkungan Hidup.
21. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Kesbud Papua.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 53
-

FORMAT PEMETAAN

BAHASA INDONESIA

Aspek Penilaian
Pelajaran/ Alokasi
Tema Waktu
Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis 1 2 3 4 5

Keterangan:
1. Tes lisan/tulis
2. Unjuk Kerja
3. Proyek
4. Produk

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 54
-
5. Portofolio.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 55
-
FORMAT PEMETAAN

BAHASA INGGRIS

Penilaian
Unsur
SK KD Jenis Teks Keterangan
Bahasa
1 2 3 4 5

Keterangan:
1. Tes lisan/tulis
2. Unjuk Kerja
3. Proyek
4. Produk
5. Portofolio

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 56
-
FORMAT PEMETAAN

AGAMA, PKn, dan IPS

Aspek Penilaian
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Pemahaman
Penerapan 1 2 3 4 5
Konsep

Keterangan:
1. Tes lisan/tulis
2. Unjuk Kerja
3. Proyek
4. Produk
5. Portofolio

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 57
-
FORMAT PEMETAAN

IPA
Aspek Penilaian
Pemahaman
SK
KD dan Kinerja
Penerapan
1 2 3 4 5
Ilmiah
Konsep

Keterangan:
1. Tes lisan/tulis
2. Unjuk Kerja
3. Proyek
4. Produk
5. Portofolio

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 58
-
FORMAT PEMETAAN

MATEMATIKA

ASPEK Penilaian
SK KD Indikator
P. Kon Penerapan PM 1 2 3 4 5

Keterangan:
1. Tes lisan/tulis
2. Unjuk Kerja
3. Proyek
4. Produk
5. Portofolio

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 59
-

FORMAT PEMETAAN

TIK
SK KD Indikator Aspek Penilaian
PP
Etika PP 1 2 3 4 5
Info

Keterangan:
1. Tes lisan/tulis
2. Unjuk Kerja
3. Proyek
4. Produk
5. Portofolio

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 60
-
MUATAN LOKAL

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup

FORMAT SK-KD MUATAN LOKAL

Nama Muatan Lokal :


Kelas/Semester :
N
SK KD
O

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 61
-
PENGEMBANGAN DIRI YANG MERUPAKAN EKSTRAKURIKULER

Pengembangan Diri: ...............................................................................

A. Latar Belakang berisi alasan memilih Pengembangan diri tersebut


B. Target
C. Tujuan
D. Kegiatan per pertemuan

FORMAT KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Nama Kegiatan :
Kelas/Semester :

N Pertemuan
Kegiatan
O Ke...........

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 62
-
Beban Balajar Pada Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (maksimal 50% bersamaan
dengan Penugasan Terstruktur)

FORMAT KEGIATAN PENUGASAN TERSTRUKTUR DAN


MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR

Mata Pelajaran : ...............................................................................


Kelas/Semester : ...............................................................................

SK KD Kegiatan Waktu Keterangan

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 63
-

SMP YPPK St. Yoanes XXIII MERAUKE


Tp. 2020/2021

PERTAMA
MENGENAI WAKTU, SANKSI, DAN KEBIJAKAN SEKOLAH

22. SELURUH PESERTA DIDIK WAJIB MENGIKUTI APEL PAGI TEPAT PADA
JAM 07.15 WIT.
1.1 Peserta didik yang tiga kali (3x) berturut-turut terlambat mengikuti apel pagi secara sengaja
atau dengan alasan pribadi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan akan mendapat surat
peringatan pertama ( selanjutnya disingkat SP-1) dari sekolah.
1.2 Batas toleransi sekolah dalam mengusahakan pembinaan displin waktu bagi para peserta
didiknya ditentukan dengan pemberiaan SP-1, SP-2, dan di akhiri dengan pemberian SP-3.
1.3 Orang tua / wali dari peserta didik bersangkutan akan dipanggil oleh pihak sekolah dan
diminta peran-sertanya untuk bertanggung jawab membina peserta didik yang sering
terlambat tanpa alasan pribadi yang kuat.
1.4 Peserta didik yang terlambat mengikuti apel pagi karena alasan teknis lain dan masih biasa
dipertanggungjawabkan (alasan rasional) akan diperkenankan mengikuti kebijakaan lain
yang ditentukan oleh guru bimbingan dan konseling ( selanjutnya disingkat, guru BK) tanpa
disertai pemberian SP-1, SP-2 dan SP-3.

23. PESERTA DIDIK WAJIB HADIR DAN MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN


SESUAI WAKTU RESMI YANG DITENTUKAN/ DIATUR OLEH SEKOLAH.
2.1 Peserta didik yang tidak hadir dikelas tanpa keterangan tertulis (surat ijin) maupun
keterangan lisan (pemberitahuan) dari orang tua /wali harus dinyatakan ALPA dalam daftar
absensi kelas.
2.2 Sehubungan dengan poin 2.1 di atas maka peserta didik yang jumlah ALPA nya sampai 20
kali atau lebih akan langsung dinyatakan tidak naik kelas pada saat pertemuan naik kelas.
2.3 Peserta didik yang secara sengaja, tanpa ijin , dan tanpa alasan jelas tidak mengikuti proses
pembelajaran dan atau meninggalkan kelas saat berlangsungnuya proses pembelajaran akan
diproses /ditangani oleh wali kelas guru piket harian dan guru BK.
Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 64
-

2.4 Peserta didik yang dengan sengaja telah melakukan tindakan pelanggaran sebagaimana
disebutkan pada point 2.3 diatas sebanyak 3 kali (3x) akan diberikan SP-3 (Peringatan
terakhir). Apabila peserta bersangkutan tidak menghargai usaha pembinaan yang telah
diberikan sekolah dan dengan sengaja mengulangi pelanggaran yang sama untuk keempat
kalinya maka sekolah dengan tanpa ragu-ragu dan secara tegas akan mengeluarkan peserta
didik bersangkutan.

24. PESERTA DIDIK SUDAH HARUS BERADA DIDALAM KELAS UNTUK SIAP
MENGIKUTI PEMBELAJARAN BERIKUTNYA SAAT BEL WAKTU ISTIRAHAT
( BREAKING TIME) BERBUNYI.
3.1 Ketua kelas atau pengurus kelas diwajibkan untuk segera memanggil guru bidang studi di
ruang guru apabila dalam lima (5) menit pertama setelah bunyi bel masuk guru bidang
studi belum tiba di kelas. Pengurus kelas yang keluar untuk memanggil guru bidang studi
tidak lebih dari dua (2) orang.
3.2 Lima menit setelah bunyi bel masuk, guru piket harian berhak memberikan hukuman/
ganjaran bagi peserta didik yang didapati masih berkeliaraan diluar kelas tanpa alasan
jelas.

KEDUA
SERAGAM SEKOLAH
25. SEPATU SEKOLAH DAN TALI SEPATU ( WARNA)
a. SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik untuk mengenakan
sepatu sekolah berwarna hitam.
b. Sehubungan dengan poin 4.1 di atas, dan dengan pertimbangan teknis tertentu, maka
sekolah bisa mentoleransi beberapa hal sebagai berikut :
a. Sepatu sekolah berwarna hitam berdasar ban putih (bukan warna lain).
b. Sepatu sekolah berwarna hitam dan bertali putih ( bukan warna lain).
c. SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MELARANG peserrta didik untuk mengenakan :
b. Sepatu sekolah dengan kombinasi warna seperti : hitam-biru, hitam-merah, hitam-
coklat, hitam-ungu, hitam-pink, hitam-orange, dst.
c. Tali sepatu berwarna merah, kuning, hijau, biru, pink, orange, coklat,ungu, dst.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 65
-

d. Sandal pada jam belajar aktif (tidak sedang melaksankan bakti sosial di sekolah ) ,
kecuali disertai alasan yang jelas.
d. SANKSI/GANJARAN yang diberikan oleh sekolah kepada peserta didik yang melanggar
tata tertib nomor 5 (warna sepatu dan tali sepatu ) yakni :
a. Sepatu sekolah berwarna kombinasi atau campuran dikenai sanksi diambil.
b. Sepatu sekolah berwarna kombinasi disertai tali berwarna lain dikenai sanksi.
c. Kaos kaki lain (bukan kaos kaki SMP Jhon 23 Merauke) akan di ambil pihak sekolah
d. Mengenakan sandal ( tanpa alasan yang jelas) dikenai sanksi diambil.
2. KAOS KAKI
a. SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke mewajibkan peserta didik untuk mengenakan kaos
kaki yang berlogo SMP Yoanes XXIII Merauke.
b. Sanksi yang diberikan sekolah kepada peserta didik yang melanggar tata tertib yakni kaos
kakinya diambil dan dibuang/dibakar.
3. CELANA DAN ROK
6.1. SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik perempuan untuk
mengenakan rok sekolah dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Panjang rok sekolah 5 cm di bawah lutut.
b. Model rok SMP dengan lipit dua di depan bagian bawah.
6.2. Peserta didik laki-laki diwajibkan mengenakan :
a.Celana sekolah dengan panjang 5 cm dibawah lutut.
b. Model celana dengan saku dua di samping dan satu di belakang tanpa “ modifikasi”
tambahan yang tidak perlu.
6.3. Peserta didik yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa dipertanggung
jawabkan) melanggar tata tertib ini akan disita oleh pihak sekolah.
7. IKAT PINGGANG
• SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik untuk mengenakan
sabuk/ikat pinggang beratribut SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke.
• Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenai sanksi dengan diambil
oleh sekolah.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 66
-

9. BAJU SERAGAM DAN ATRIBUT SEKOLAH


• SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik untuk mengenakan
baju seragam yang dilengkapi dengan atribut SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke.
• Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi denda Rp.
5000.
10. DASI SMP
• SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik untuk mengenakan
dasi SMP mulai dari hari senin-kamis.
• Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi denda Rp.
5000.
11. TOPI SMP
• SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik untuk mengenakan
topi SMP mulai dari hari senin-jumat.
• Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi denda Rp.
5000.
12. SERAGAM PRAMUKA
• SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik untuk mengenakan
seragam pramuka setiap hari sabtu.
• Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi denda Rp.
5000.
13. PITA BIRU
• SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik perempuan untuk
mengenakan pita berwarna biru di rambut setiap hari senin-sabtu.\
• Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi denda Rp.
5000.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 67
-

KETIGA
MENGHORMATI/MENGHARGAI GURU & GEDUNG SEKOLAH
13.PESERTA DIDIK WAJIB MENGHORMATI/MENGHARGAI GURU
13.1 SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik perempuan untuk
mengekspresikan rasa hormat/penghargaan kepada guru dengan cara :
a. Memberi salam kepada guru saat bertemu di sekolah maupun di luar sekolah.
b. Mengikuti proses belajar-mengajar di kelas dengan tetap menjaga ketertiban dan
sikap santun.
c. Tidak melakukan tindak kekerasan terhadap guru baik fisik (memukul/melempar, dll)
maupun non fisik (mencaci-maki guru) entah secara pribadi maupun bersama orang
lain (keluarga/teman/kenalan).
d. Apabila ada masalah di sekolah, peserta didik WAJIB menempuh proses
penyelesaian masalah secara baik dan benar di sekolah (bukan di rumah).
13.2 Kebijakan/sikap sekolah terhadap peserta didik yang secara sengaja ( sadar, tahu, dan
mau) melakukan tindak kekerasan terhadap guru yakni :
a. Mencari akar masalah terjadinya tindak kekerasan siswa terhadap guru,
b. Mengusahakan tercipta rekonsiliasi internal antara guru dan murid (sikap
konstruktif/positif).
c. Memberikan peringatan terakhir kepada peserta didik bersangkutan dan atau langsung
dikeluarkan dari sekolah (sikap destruktif/negatif).
14 PESERTA DIDIK WAJIB MENCIPTAKAN DAN MEMELIHARA KEBERSIHAN
SEKOLAH.
SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke MEWAJIBKAN peserta didik perempuan untuk
mengekspresikan rasa hormat/penghargaan kepada guru dengan cara :
a. Melaksanakan tugas piket harian dengan baik dan benar.
b. Turut aktif membersihkan sekolah terutama saat kerja bakti /umum di sekolah.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d Tidak melakukan pengrusakan terhadap sarana dan prasarana di sekolah dan juga
fasilitas sekolah lainnya.
e.Tidak mengotori tembok-tembok sekolah dengan coretan-coretan.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 68
-

Kebijakan sekolah terhadap peserta didik yang melanggar tata tertib ini, yakni:
a. Pemberlakuan denda Rp. 1000 bagi peserta didik yang didapati membuang sampah
bukan pada tempatnya.
(Tambahan teknis: Kebijakan ini berlaku untuk tempat umum/terbuka di halaman SMP
YPPK Yoanes XXIII Merauke).
b.Peserta didik wajib mengganti fasilitas sekolah yang dirusak.
c.Peserta didik yang mencoret/mengukir nama, garis, atau gambar apa saja pada tembok
sekolah wajib menyerahkan 5 kg cat tembok kepada sekolah.

15 PESERTA DIDIK WAJIB MASUK DAN KELUAR MELALUI HALAMAN SEKOLAH


DAN MELALUI PINTU GERBANG UTAMA.
15.1 Peserta didik DILARANG masuk dan atau keluar halaman sekolah dengan cara
melompati pagar sekolah.
15.2 Peserta didik yang melanggar tata tertib ini akan diberikan SP-1, SP-2 dan SP-3
oleh pihak sekolah melalui guru BK.
15.3 Apabila peringatan dari pihak sekolah (sebagaimana disebutkan pada point 1,4,2
di atas) tidak diindahkan oleh peserta didik, maka sekolah dengan tanpa ragu-ragu akan
mengeluarkan peserta didik bermasalah tersebut dari sekolah.

KEEMPAT
PENGGUNAAN ALAT ELEKTRONIK
16 ALAT ELEKTRONIK (HANDPHONE, DAN SEJENISNYA)
16.1 SMP YPPK Yoanes XXIII Merauke melarang kepada seluruh siswa membawa alat
elektronik berupa Handphone (HP) dan sejenisnya.
16.2 Peserta yang dengan sengaja (tanpa alasan yang jelas /tak bisa
dipertanggungjawabkan) melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi denda Rp
250.000 untuk Handphone (HP) biasa dan Rp. 500.000 untuk Handphone (HP) Android.

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 69
-

TATA TERTIB DISIPLIN GURU DAN TATA USAHA

1.Hadir minimal 15 menit sebelum kegiatan sekolah dimulai dan sesudah kegiatan.
2.Mengindahkan kode Etik Guru.
3. Mengisi daftar hadir setiap hari. (Electrik dan manual)
4.Mengikuti apel pagi,UPB dan kegiatan sekolah lainnya.
5.Memohon ijin kepada kepala sekolah jika membutuhkan.
6. Menyelesaikan Administrasi dengan tertib ,baik ,jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
7. Berpakaian rapi dan sopan.
8. Memelihara 7K
9.Dapat bekerja sama dengan sesama warga sekolah.
10.Mempunyai dedikasi yang tinggi dan loyalitas yang baik.

MERAUKE, 31 Juli, 2020


KEPALA SEKOLAH

ROMASI SIHOMBING, S.Ag

Kurikulum Merdeka Belajar, dan K. 13. SMP YPPK YOANES XXIII-Merauke. Tahun 2022/2023 Page 70

Anda mungkin juga menyukai