Anda di halaman 1dari 9

136 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No.

3, Maret 2012

Disiplin Beribadah: Alat Penenang Ketika Dukungan Sosial


Tidak Membantu Stres Akademik
Aliah B. Purwakania Hasan

Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,


Universitas Al Azhar Indonesia, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, 12110

E-mail: aliah@uai.ac.id

Abstrak - Penelitian ini mendiskusikan with good result. Data analysis on this university
hubungan antara disiplin beribadah dan students showed that the religious ritual
dukungan sosial terhadap stres akademik discipline had a negative correlation
mahasiswa pada perguruan tinggi swasta with academic stress, but social support did not
berbasis nilai-nilai keislaman di Jakarta. have a significant correlation with academic
Penelitian ini adalah survey yang menggunakan stress. These results indicate the existence of
pendekatan kuantitatif dengan teknik statistik contextual differences on variables that affect
korelasi. Sebagai alat pengumpulan data academic stress. In this research, religious ritual
dipergunakan kuesioner dengan skala tipe discipline served more influence than social
Likert yang mengukur disiplin beribadah, support to the students in dealing with academic
dukungan sosial dan stres akademik yang stress they experienced. Thus, the cultivation
dirasakan mahasiswa dan disiplin beribadah of religious values that emphasizes the
mahasiswa yang sebelumnya telah diuji validitas importance of human relationships in an
dan reliabilitasnya dengan hasil baik. Analisis academic context becomes very important in this
data pada mahasiswa ini menunjukkan bahwa environment.
disiplin beribadah memiliki korelasi yang
negatif dengan stres akademik, tetapi dukungan Keyword - Academic Stress, Social Support,
sosial tidak memiliki korelasi yang signifikan Religious Ritual Discipline
dengan stres akademik. Hasil ini menunjukkan
adanya perbedaan kontekstual pada variabel
yang memengaruhi stres akademik. Dalam hal I. PENDAHULUAN
ini, disiplin beribadah lebih memengaruhi
mahasiswa dibandingkan dengan dukungan
sosial dalam mengatasi stres akademik yang
mereka miliki. Dengan demikian, penanaman
M ahasiswa adalah generasi penerus yang
diharapkan peran sertanya di masa yang akan
datang. Namun, menjadi mahasiswa tidaklah
nilai-nilai agama yang mementingkan mudah. Mereka menghadapi berbagai tuntutan atau
pentingnya hubungan antar manusia dalam beban dalam kehidupannya sehari-harinya.
konteks akademik menjadi sangat penting Tekanan ini dikenal dengan istilah stres. Stres
dalam lingkungan ini. merupakan keadaan objektif dan subjektif ketika
seseorang menghadapi tuntutan yang harus mereka
selesaikan. Dengan demikian, stres merupakan hal
Abstract - This study discussed on the relation- yang dialami oleh setiap orang dalam kehidupannya
ship between religious ritual discipline, social sehari-hari, namun respon seseorang ketika
support and academi stress in Islamic based menghadapi stres berbeda-beda. Stres tidak hanya
private university in Jakarta. This study was a dialami oleh setiap mahasiswa, tetapi juga oleh
quantitative survey with correlational statistical semua orang dalam menghadapi kehidupannya
techniques. As data collection tools, Likert type sehari-hari.
scale questionnaire was used measuring the
religious ritual discipline, social support and Sebagai mahasiswa yang hidup dalam lingkungan
perceived academic stress of students, which akademik, stres utama yang mereka hadapi disebut
previously had validity and reliability testing sebagai stres akademik. Secara objektif, stres
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012 137

akademik dapat dilihat sebagai tekanan yang demikian, masalah umum yang akan dibahas dalam
mereka dapatkan dalam menyelesaikan pendidikan penelitian ini adalah: (1) Apakah ada hubungan
mereka untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. antara disiplin beribadah dengan stres akademik
Secara subjektif, tekanan ini menghasilkan respon mahasiswa?, (2) Apakah ada hubungan antara
yang bersifat pribadi, untuk menghadapi tekanan dukungan sosial dengan stres akademik
yang mereka hadapi. Respon ini dapat bermacam- mahasiswa?, (3) Apakah ada hubungan antara
macam, apakah berusaha untuk menyelesaikan disiplin beribadah dan dukungan sosial dengan stres
masalah, atau lari dari masalah tersebut, atau akademik mahasiswa secara bersama-sama?
bahkan juga hanya dapat terpaku tidak dapat
melakukan apa-apa. Respon ini dikenal sebagai Penelitian ini diharapkan bermanfaat memberikan
respon tempur, terbang atau terpaku (fight, flight or sumbangan data dan informasi terhadap teori yang
freeze responses). Untuk dapat menyelesaikan berhubungan dengan disiplin beribadah, dukungan
tekanan dengan baik, mereka harus mengumpulkan sosial dan stres akademik. Jika terdapat hubungan
dan menilai sumber daya yang mereka miliki dalam yang signifikan, penanaman disiplin beribadah
membuat strategi mengatasi tekanan yang diharapkan dapat membantu intervensi masalah
dihadapinya. stres akademik, disamping pemberian keterampilan
untuk mendapatkan dukungan sosial. Selain itu,
Dalam menghadapi stres akademik, mahasiswa penelitian ini juga diharapkan dapat membantu
membutuhkan dukungan dari manusia lain di mahasiswa, dosen dan pihak manajemen untuk
lingkungan sekitarnya. Dukungan ini disebut membantu mengatasi stres akademik yang dihadapi
dengan dukungan sosial. Dukungan sosial dikenal oleh mahasiswa.
sebagai variabel mediator antara stres dan
mekanisme mempertahankan diri (coping
mechanism). Dukungan sosial merupakan sejenis II. KERANGKA TEORI/TINJAUAN
komunikasi verbal dan nonverbal antara penerima PUSTAKA
dan penyedia yang mengurangi ketidakpastian
tentang situasi, diri sendiri, orang lain atau Dukungan sosial sering dilihat sebagai variabel
hubungan lain yang berfungsi untuk meningkatkan moderator yang memiliki peran dalam stres yang
persepsi kontrol diri dalam pengalaman seseorang. dialami seseorang (Albrecht & Adelman, 1987).
Dukungan sosial merupakan salah satu sumber Menurut penelitian sebelumnya terdapat indikasi
daya yang penting dalam menghadapi stres. bahwa dukungan sosial yang baik dapat membuat
Dengan adanya dukungan sosial, seseorang akan seseorang lebih dapat mengontrol stres yang
lebih baik dalam menghadapi stres yang ia hadapi. dialaminya. Dengan demikian, dukungan sosial
dapat memperkuat kemampuan mekanisme
Selain dukungan yang bersifat horizontal, yaitu dari pertahanan diri (coping mechanism) yang dimiliki
manusia dengan manusia lain, dalam menghadapi seseorang.
masalah yang dihadapinya, penting juga bagi
manusia untuk menjaga hubungan vertikal dengan DISIPLIN
Tuhannya. Hubungan ini dapat dilihat dari BERIBADAH
bagaimana seseorang menjaga kelangsungan Tanggung jawab
hubungan yang bersifat vertikal ini. Keteraturan pelaksanaan
dalam menjaga keberlangsungan hubungan dengan Kepatuhan pada tata
Tuhan setiap harinya dikenal disebut dengan cara ibadah STRES
disiplin beribadah. Dalam beribadah ini, manusia Ketepatan waktu AKADEMIK
Masalah individu
dapat menyampaikan kesulitannya dengan
dengan sosial
komunikasi yang intensif dengan Tuhannya. Tekanan keuangan
Beban studi &
Mekanisme pertahanan diri (coping mechanism) DUKUNGAN SOSIAL pengaturan waktu.
tidak dapat dilepaskan dengan stres yang dialami Dukungan instrumental
seseorang. Mekanisme pertahanan diri merupakan Dukungan informasional
respon khas dari stres yang diterima. Dalam situasi Dukungan penimbangan
Dukungan emosional
akademik, stres yang dihadapi mahasiswa
berhubugan dengan lingkungan perguruan tinggi
tempat ia menuntut ilmu. Stres dalam lingkungan Gambar 1. Hubungan Disiplin Beribadah dan Dukungan
ini dikenal dengan istilah stres akademik. Dengan Sosial terhadap Stres Akademik
138 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012

2.1 Disiplin Beribadah (badaniyah qalbiyah) meliputi shalat, zakat, haji,


dan jihad. Selain itu, masih banyak lagi macam-
Secara etiomologi, disiplin berasal dari bahasa macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati,
Latin “disibel” yang berarti pengikut. Seiring lisan dan badan. Ibadah ini yang menjadi tujuan
dengan perubahan zaman, kata tersebut berubah penciptaan manusia.
menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau
yang berhubungan dengan tata tertib. Disiplin Berdasarkan uraian di atas, disiplin beribadah
merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai- adalah perasaan taat dan patuh terhadap perbuatan
nilai yang dipercaya. Termasuk di dalamnya adalah atau pernyataan bakti terhadap Allah yang didasari
melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi oleh peraturan agama. Secara khusus, disiplin
tanggung jawabnya. beribadah akan dibagi atas tanggung jawab
pelaksanaan ibadah, kepatuhan pada tata cara
Ibadah berasal dari bahasa Arab yang berarti ibadah dan ketepatan waktu ibadah. Tanggung
perbuatan atau pernyataan bakti terhadap Allah jawab pelaksanaan ibadah adalah kesiapan untuk
yang didasari oleh peraturan agama. Ibadah juga melaksanakan kewajiban yang harus dilakukan.
berarti segala usaha lahir dan batin yang sesuai Kepatuhan pada tata cara ibadah adalah
dengan perintah agama yang harus dituruti oleh kesempurnaan pelaksanaan ibadah sesuai dengan
pemeluknya. Secara umum, ibadah juga dapat prosedur yang ditentukan oleh agama yang
diartikan sebagai upacara yang berhubungan bersangkutan. Ketepatan waktu ibadah adalah
dengan agama. Pengertian ibadah didasari oleh kesesuaian antara waktu yang ditentukan dengan
kesadaran beragama pada manusia yang membawa waktu pelaksanaan ibadah.
konsekuensi manusia itu melakukan penghambaan
pada Tuhannya. Manusia yang menjalani hidup 2.2 Dukungan Sosial
beribadah adalah manusia yang menjalani hidupnya
sesuai dengan pegangan yang teguh kepada apa Albrecht & Adelman (1987; dalam Irawati, 2005)
yang dipercayainya diwahyukan Allah. Secara menyatakan bahwa dukungan sosial adalah
etimologi ibadah berarti merendahkan diri serta komunikasi verbal dan nonverbal antara penerima
tunduk (Jawas, 2008). Sedangkan menurut syar’a, dan penyedia yang mengurangi ketidakpastian
ibadah mempunyai beberapa pengertian yang tentang situasi, diri sendiri, orang lain atau
mencakup taat kepada Allah SWT dengan hubungan lain, dan berfungsi untuk meningkatkan
melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para persepsi kontrol diri dalam pengalaman seseorang.
Rasul-Nya, merendahkan diri kepada Allah SWT Dengan demikian, definisi ini menyatakan bahwa
dengan ketundukan yang disertai dengan rasa dukungan sosial bekerja karena dua hal, yaitu
mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi, serta mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan
segala perilaku yang mencakup seluruh apa yang kontrol diri. Selain itu, dukungan sosial merupakan
dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa sesuatu yang bersifat subjektif, seseorang tidak
ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang dapat mendukung orang lain, kecuali orang tersebut
bathin. benar-benar merasakan mendapatkan dukungan.
Secara esensial, dukungan sosial merupakan proses
Pengertian ibadah menurut Islam tidak hanya komunikatif. Proses ini terjadi terutama dari pihak
terbatas pada ibadah pokok atau ibadah mahdhah lain yang berarti (significant others) yang berada
saja, melainkan seluas aspek kehidupan yang ada dalam lingkungan kehidupan seseorang. Sumber
selama wahyu Allah memberikan pegangan dalam dukungan sosial dapat berasal dari berbagai pihak,
persoalan itu. Namun, dalam penelitian ini, ibadah seperti keluarga, teman dekat, rekan kerja, dan lain-
dibatasi pada ibadah pokok, yang berkaitan lain.
langsung dengan tata cara yang berhubungan
langsung dengan penghambaan pada Tuhannya. Terdapat berbagai jenis dukungan sosial, yang
Ibadah terbagi menjadi ibadah kalbu, lisan, dan meliputi dukungan instrumental (instrumental
anggota badan. Ibadah kalbu (qalbiyah) mencakup support), dukungan informasional (informational
rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah support), dukungan penimbangan (appraisal
(cinta), tawakkal (menggantungkan diri), raghbah support), dan dukungan emosional (emotional
(senang), dan rahbah (takut). Ibadah lisan yang support).
dilandasi kalbu (lisaniyah qalbiyah) meliputi
tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan Dukungan instrumental didapat apabila seseorang
lisan dan hati. Ibadah lisan yang dilandasi kalbu menyediakan peralatan, material atau jasa langsung
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012 139

kepada mereka yang membutuhkan. Dukungan ini aktif, tetapi orang dapat terperangkap dalam
diberikan dengan memberikan alat yang dapat ventilasi emosi yang tidak berkontribusi secara
dipergunakan langsung untuk menghadapi masalah langsung pada perasaan kontrol situasi yang lebih
yang dihadapi. baik.

Dukungan informasional didapat ketika seseorang Selain itu, juga terdapat resiko dari usaha mencari
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk dukungan sosial. Orang lain akan menilai pencari
bertindak dan mengambil keputusan dalam dukungan sosial secara negatif. Kerahasiaan atau
memecahkan masalah. Informasi yang diberikan privasi dapat dilanggar. Aturan tentang apa yang
tidak hanya informasi langsung tentang masalah sesuai untuk dijelaskan dapat dilanggar. Orang lain
tersebut, namun dapat juga berupa akses terhadap dapat terbebani sumber daya atau energi mereka
informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain, dapat terkuras. Orang lain mungkin meributkan
dukungan ini didapat tidak hanya dengan masalah anda (social contagion). Orang lain dapat
memberikan informasi secara langsung, namun memberikan nasihat yang buruk. Orang lain dapat
juga memberi rujukan untuk mendapatkan memberikan pengaruh lebih banyak daripada yang
informasi tersebut. diharapkan

Dukungan penimbangan didapat ketika seseorang 2.3 Stres Akademik


menyediakan umpan balik yang bermanfaat dan
akurat tentang kinerja dan perilaku seseorang. Stres yang berasal dari bahasa Latin strictus,
Dukungan ini juga diberikan untuk membuat merupakan konsep yang komplikatif dan terkadang
seseorang dapat membuat perbandingan terhadap membingungkan. Sekitar akhir tahun 1600-an,
harapan yang dimilikinya. Robert Hooke membuat konsep stres berdasarkan
prinsip mekanika dari beban (tenaga eksternal),
Dukungan emosional didapat ketika seseorang stres (daerah yang mendapatkan tenaga), dan
memberi keyakinan, dengan mengekspresikan ketegangan (strain, kerusakan sebagai hasil beban
minat, perhatian, atau kasih sayang kepada kita dan stres). Penelitian ilmiah tentang stres semula
yang menunjukkan pemahamannya terhadap dilakukan untuk menguji bagaimana reaksi
pengalaman kita. Dukungan emosional merupakan makhluk hidup menggunakan sumber dayanya
dukungan yang paling sering diasosiasikan dengan untuk melawan atau lari dari stimulus yang
dukungan sosial. mengancam, baik menghadapi ketegangan fisik
(seperti beban yang di luar kemampuannya), atau
Selanjutnya Albrecht & Adelman (1987) juga ketegangan psikologis (seperti kesulitan atau emosi
menjelaskan fungsi dari dukungan sosial. Menurut negatif yang dihasilkan dari konflik hubungan
mereka, suatu pesan akan bersifat suportif jika sosial).
menghasilkan perubahan perspektif sebab dan
akibat, dengan membantu kita melihat tujuan yang Namun, dalam perkembangannya kata stres
diinginkan sebagai lebih mudah untuk dicapai, hasil semakin meluas. Stres yang semula merupakan
yang tidak diinginkan lebih mudah untuk konstruk fisika, kemudian dipergunakan juga pada
dihindarkan, tujuan yang dapat dicapai lebih biologi, kedokteran dan psikologi untuk
diinginkan, dan tujuan yang tidak dapat dicapai menggambarkan manusia. Orang awam bahkan
kurang diinginkan. Dukungan sosial membantu banyak yang mengatakan bahwa mereka berada
memperoleh keterampilan-keterampilan tertentu dalam keadaan stres ketika mereka hanya sedang
dan memberikan bantuan atau usaha yang berada dalam keadaan penurunan emosi karena
berwujud. Dukungan sosial juga menyediakan kelelahan atau marah. Istilah stres semakin populer.
penerimaan atau penguatan, dengan membantu jika Stres kemudian dianggap sebagai gejala umum
memulihkan keyakinan diri tetapi dengan tidak masyarakat pada abad modern.
membantu jika membuat seseorang mengalami
ketergantungan berlebihan terhadap hal tersebut. Mendefinisikan stres merupakan masalah yang
Dukungan sosial memungkinkan pelepasan tidak mudah, bahkan untuk pakar ilmu psikologi.
emosional, yang merupakan fungsi papan Peneliti merumuskannya dalam berbagai cara.
pengumuman, verbalisasi perhatian verbal selama Namun, setidaknya terdapat tiga macam
waktu stres dapat menjernihkan perasaan, untuk pendekatan; stres dapat dipandang sebagai
mengembangkan strategi untuk mengelolanya lebih stimulus, sebagai tanggapan psikologis atau
efektif dan memulai pemecahan masalah secara
140 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012

fisiologis terhadap stimulus, atau interaksi antara membedakan antara pandangan subyektivitas dan
keduanya. obyektivitas dari stres, sementara yang lainnya
mengukur stres sebagai pengalaman dengan cara
Pendekatan stres sebagai stimulus berfokus pada yang sama dari masing-masing individu. Dalam
lingkungan, yakni bila individu yang bersangkutan pandangan subyektif, stres diukur dari pandangan
mengidentifikasikan sumber atau penyebab stres masing-masing orang berdasarkan pengetahuan,
yang dialaminya adalah karena kejadian-kejadian familiaritas, dan latar belakang masing-masing
atau peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Kejadian orang. Sementara peneliti lain juga membuat
atau peristiwa yang dianggap mengancam atau pengukuran obyektif berdasarkan jumlah stres yang
merugikan dengan sendirinya akan menghasilkan dihubungkan dengan kejadian kehidupan tertentu
perasaan tertekan yang disebut stresor. Jenis stresor yang disimpulkan dari pendapat sejumlah besar
yang terjadi misalnya kejadian kehancuran yang orang. Penelitian menunjukkan bahwa penilaian
tiba-tiba (catastrophic atau calamity event) seperti subyektif dan obyektif dalam stres penting dalam
gempa bumi, perubahan penting dalam kehidupan memperkirakan kesehatan fisik sebagai hasilnya.
seperti kehilangan orang yang dicintai, serta
pengalaman dalam lingkungan kronik seperti Lazarus (dalam DiMatteo, 2002) mengembangkan
menderita penyakit kanker. teori penilaian kognitif (cognitive appraisal) untuk
memberikan penjelasan tentang stres dalam lingkup
Fokus pendekatan stres sebagai respon atau yang luas. Ia memberikan definisi stres yang
tanggapan adalah pada reaksi individu terhadap mencakup berbagai faktor, yang terdiri dari
stresor. Ketika seseorang menggunakan kata stres, stimulus, tanggapan, penilaian kognitif terhadap
maka yang dimaksudkannya adalah keadaan ancaman, gaya pertahanan (coping styles),
tegangnya itu sendiri. Respon atau reaksi individu perlindungan psikologis dan situasi sosial. Lazarus
tersebut mengandung dua komponen yang saling (1983) menilai bahwa ancaman (threat) merupakan
berhubungan, yaitu psikologis dan fisiologis. kata kunci dari stres, yang dinilai secara subyektif
Reaksi psikologis meliputi perilaku, pola pikir dan ketika seseorang mempersepsikan efek negatif
emosi dalam ruang lingkup yang luas. Sementara potensial dari stresor. Dalam teorinya ini Lazarus
reaksi fisiologis meliputi reaksi tubuh yang mengatakan bahwa terdapat dua tahap penilaian
meningkat, seperti jantung berdebar-debar, mulut dari stresor potensial. Penilaian utama (primary
terasa kering, perut kembung dan sebagainya. appraisal) merupakan penilaian pribadi apakah
Kedua jenis respon tersebut juga disebut kejadian memiliki hubungan dan memiliki
ketegangan. implikasi negatif. Penilaian sekunder (secondary
appraisal) melibatkan determinasi pribadi apakah
Sebagai interaksi pendekatan di atas, stres dapat ia memiliki kemampuan dan sumber daya yang
dilihat sebagai proses yang mencakup stresor dan memadai untuk mengatasi potensi ancaman dan
ketegangan, ditambah dimensi penting lain yaitu bahaya. Menurut teori ini, seseorang baru
hubungan di antara individu dan lingkungannya. mengalami stres sebagai reaksi setelah penilaian
Proses ini mencakup interaksi dan penyesuaian diberikan.
yang terus menerus di antara individu dan
lingkungannya yang saling mempengaruhi yang Selain penelitian Lazarus (1983) yang mengkaji
disebut transaksi. Menurut pendekatan ini stres dari stres dari segi penilaian pribadi, para ilmuwan
bukan hanya merupakan stimulus atau respon tetapi juga mengadakan penelitian yang lebih berorientasi
lebih merupakan suatu proses dimana seseorang pada stresor yang dihadapi seseorang secara
adalah agen yang aktif yang dapat mempengaruhi obyektif. Beberapa peneliti melihat stresor sebagai
dampak stresor melalui strategi perilaku, kognitif suatu yang dinamik, yang dihasilkan secara
dan emosional yang dimilikinya. Oleh sebab itu, episodik, berlangsung terus menerus atau menetap.
setiap individu akan memberikan reaksi stres yang Sementara yang lain mengkaji stres sebagai suatu
berbeda terhadap stresor yang sama karena yang statik, yang terjadi pada suatu peristiwa yang
dipengaruhi oleh berbagai perbedaan yang dimiliki tersendiri.
masing-masing individu, baik dari aspek biologi,
mental, spiritual maupun sosialnya. Penelitian stres sebagai sesuatu yang dinamik
banyak mengkaji mengenai stres kronik (chronic
Di tengah perbedaan definisi dasar tentang stres, stress) dan keruwetan sehari-hari (daily hassles)
para ilmuwan juga mengembangkan konsep stres yang menyebabkan stres. Stres kronik terjadi pada
dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa pakar situasi hidup yang membutuhkan penyesuaian yang
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012 141

signifikan dan persisten. Salah satu sumber stres yang dipergunakan adalah random sampling.
kronik terbesar saat ini adalah stres kerja. Beban Teknik ini dipilih berdasarkan kemungkinan
kerja yang terlalu berlebihan, waktu lembur yang pelaksanaan dan kemampuan generalisasi yang
panjang, kontrol yang kurang, hubungan buruk dimilikinya. Subjek penelitian ini lebih banyak
dengan supevisor dapat menyebabkan kecelakaan yang berjenis kelamin perempuan dibandingkan
kerja, distres emosional, dan masalah kesehatan dengan yang laki-laki. Sejumlah 152 orang, atau
fisik. Jenis stresor lain adalah keruwetan sehari- 84,4% dari subjek berjenis kelamin perempuan,
hari. Keruwetan sehari-hari merupakan kejadian sementara hanya sejumlah 26 orang atau 15,6%
kecil yang mengecewakan dimana tidak terdapat dari subjek berjenis kelamin laki-laki. Namun hal
tanggapan adaptif yang otomatis, terjadi secara ini menunjukkan pola umum, di mana jumlah
tiba-tiba tapi membutuhkan penyesuaian. Misalnya, mahasiswa perempuan biasanya memang lebih
tiba-tiba terjebak kemacetan lalu lintas, kehilangan banyak daripada mahasiswa laki-laki pada program
kunci mobil, memecahkan botol susu, dan lain-lain. ini. Dari sisi rentang usia, subjek yang mengikuti
penelitian ini juga cukup bervariasi. Sebagian besar
Salah satu jenis stresor yang paling sering dihadapi subjek atau sekitar 93,9% berada pada rentang usia
oleh mahasiswa adalah stres akademik. Stres perkuliahan pada umumnya, yaitu pada rentang
akademik adalah stres yang dialami seseorang usia 17-24 tahun. Sekitar 4,9% berada di atas usia
ketika menjadi peserta dalam suatu lingkungan 35 tahun ke atas, dengan usia yang tertua adalah 65
akademik. Dengan kata lain, mereka mengalami tahun.
stresor yang berasal dari lingkungan akademiknya.
Jenis stresor akademik tersebut meliputi masalah Penelitian ini dilakukan selama kira-kira satu
individu dengan sosial (personal and social semester (enam bulan). Sebelum kuesioner
stressor), tekanan keuangan (financial pressure), digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
beban studi (workload) dan pengaturan waktu. penelitian sesungguhnya, maka dilakukan
Masalah individu dan sosial terjadi ketika pengujian validitas dan reliabilitas item. Pengujian
mahasiswa memasuki lingkungan akademik. validitas bertujuan untuk mengetahui nilai
Seorang mahasiswa tidak hanya berhadapan dengan diskriminasi item, yaitu berapa besar nilai antar
pelajaran yang dihadapinya, namun juga dengan individu yang memiliki skor tinggi dan skor rendah
lingkungan sosial dalam kampusnya. Interaksi pada suatu kriteria. Pengujian ini menggunakan
sosial yang baik dapat merupakan sumber teknik inter item consisteny, yaitu dengan
dukungan sosial dalam menghadapi masalah, menghitung korelasi skor item dengan skor total
namun sebaliknya interaksi sosial yang buruk dapat item. Teknik statistik yang digunakan adalah
menimbulkan berbagai masalah bagi individu formula korelasi Pearson’s Product Moment.
tersebut. Tekanan keuangan terjadi ketika Sedangkan pengujian reliabilitas kuesioner dilihat
penyelesaian kuliah membutuhkan banyak biaya. untuk melakukan seberapa jauh alat memberikan
Biaya tersebut tidak hanya meliputi pembayaran hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
biaya penyelenggaraan pendidikan yang diminta pengukuran kembali terhadap gejala yang sama.
pihak administrasi dan buku-buku kuliah, namun Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan
juga untuk bersosialisasi dalam lingkungan menggunakan teknik statistik Alpha Cronbach.
tersebut. Selain itu, beban studi dan pengaturan Metode analisis yang digunakan untuk
waktu juga menimbulkan stres akademik pada mendapatkan gambaran objek penelitian adalah
mahasiswa. Dunia perguruan tinggi terdiri dari teknik perhitungan statistik deskriptif dengan
berbagai penyelesaian tugas kuliah dan ujian yang menggunakan frekuensi. Untuk menjawab masalah
diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan penelitian dipergunakan teknik yang akan menguji
kelulusan seseorang. Tugas dan ujian tersebut korelasi dengan menggunakan formula Pearson’s
bukan hal yang mudah dan membutuhkan Product Moment.
pengaturan waktu bagi para mahasiswa.
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner, yang merupakan
III. METODE PENELITIAN salah satu jenis alat pengumpulan data yang
disampaikan kepada responden atau subyek
Sesuai dengan tujuan peneltian ini, maka individu penelitian melalui sejumlah daftar pertanyaan atau
yang menjadi subyek penelitian ini adalah pernyataan yang tertulis mengenai suatu hal.
mahasiswa suatu perguruan tinggi swasta berbasis Metode ini merupakan self-report yang digunakan
nilai-nilai keIslaman di Jakarta. Teknik sampling karena kemudahan pelaksanaan, dimana subjek
142 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012

dapat mempertahankan anonimitasnya. Kuesioner orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
dalam penelitian ini terdiri dari pertanyaan tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
kuesioner isian dan tertutup (fixed alternative dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
question). Pertanyaan isian digunakan untuk tenteram.” Secara empirik, Pargament (dalam
mendapatkan data kontrol yang menggambarkan Hasan, 2008) menyatakan dalam bukunya “The
keadaan subjek, sedangkan data tertutup digunakan Psychology of Religion and Coping” alasan
untuk mengukur dukungan sosial, stres akademik bagaimana agama dapat mendukung manusia. Ia
dan perilaku sabar. Dalam penelitian ini akan melihat bahwa agama dapat memberikan jawaban
digunakan bentuk skala yang memiliki berbagai terhadap masalah kekurangan manusia, terutama
alternatif pilihan jawaban. Pertanyaan-pertanyaan ketika manusia mencoba meraih sekuat tenaga hal
dalam kuesioner terdiri dari pernyataan yang yang penting melalui pemahaman diri dan
disusun secara acak. Alat tersebut disusun pengalaman pribadi atau melalui yang lainnya,
berdasarkan teori yang dipergunakan dalam tetapi manusia tetap terbatas dan tidak sempurna.
penelitian ini, untuk mengukur disiplin beribadah, Pada saat manusia ditekan melampaui sumber daya
dukungan sosial dan stres akademik. Secara umum, langsung yang mereka miliki, manusia akan
hasil uji coba validitas dan reliabiltas ketiga alat terpapar pada kerapuhan mendasar dari diri mereka
ukur tersebut tergolong baik. Untuk alat ukur yang dan dunianya. Untuk hal krisis eksistensial yang
mengukur disiplin beribadah, hasil pengolahan uji paling mendasar, agama dapat memberikan
validitas menunjukkan r=0,181-0,740 dan jawaban. Jawaban masalah dapat muncul dalam
reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,891. Untuk bentuk dukungan spiritual ketika bentuk dukungan
alat ukur yang mengukur dukungan sosial, hasil sosial kurang memadai, memberi penjelasan ketika
pengolahan uji validitas r=0,454-0,745 dan penjelasan lain kurang meyakinkan, dan
reliabilitas alpha cronbach 0,868. Sementara. untuk memberikan perasaan kontrol akhir melalui yang
alat ukur yang mengukur stres akademik, hasil suci ketika kehidupan terasa di luar kontrol, atau
pengolahan uji validitas r=0,343-0,766 dan sebagai inspirator baru yang penting ketika yang
reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,918. lama tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan. Jadi,
disiplin beribadah dapat mengantarkan pada
komunikasi reguler dengan Tuhan, yang pada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN waktunya memberi ketenangan ketika manusia
menghadapi stres dari masalah yang mereka
Penelitian ini memperlihatkan bahwa disiplin hadapi.
beribadah memiliki hubungan yang signifikan yang
berbanding terbalik dengan stres akademik Dari sisi dukungan sosial, hasil penelitian ini
mahasiswa (dengan r=-0,240), data pada tabel 1. berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
Artinya, semakin tinggi disiplin beribadah, semakin menunjukkan bahwa dukungan sosial berhubungan
rendah stres akademik yang dialami mahasiswa. dengan stres akademik. Perbedaan ini
Sementara itu, dukungan sosial tidak memiliki memperlihatkan adanya perbedaan kontekstual dari
hubungan yang signifikan dengan stres akademik lingkungan penelitian yang mempengaruhi
mahasiswa (dengan r=-0,136). Dengan demikian, hubungan antar kedua variabel ini. Terdapat hal
tidak terdapat hubungan interaksi antara disiplin lain yang lebih mempengaruhi stres akademik
beribadah dan dukungan sosial pada stres akademik dibandingkan dukungan sosial. Hal ini menujukkan
mahasiswa bahwa pola interaksi kelompok tidak harus
mendukung satu sama lainnya dalam menghadapi
Penelitian ini menunjukkan pentingnya disiplin stres akademik. Dapat terjadi kesenjangan dan
beribadah dalam menghadapi stres akademik. kemajemukan pola interaksi dalam kelompok yang
Disiplin beribadah dapat mendatangkan ketenangan membuat anggota kelompok memilih untuk lebih
dalam menghadapi beban dan masalah yang terjadi mengandalkan kemampuan individual
di lingkungan akademik di tempat penelitian ini dibandingkan kelompoknya. Perbedaan anggota
dilakukan. Hal ini sesuai dengan kepercayaan kelompok bahkan dapat dianggap sebagai sumber
agama yang tercantum dalam Al Qur’an, seperti stres dalam lingkungan akademik.
yang tercantum dalam QS Ar Ra'd 13:28 “(yaitu)
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012 143

Tabel 1. Pengolahan Data SPSS Korelasi Antar Variabel

Rtot MSPSStot ESSAAtot


**
Rtot Pearson Correlation 1.000 .333 -.240**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 180.000 180 180
MSPSStot Pearson Correlation .333** 1.000 -.136
Sig. (2-tailed) .000 .068
N 180 180.000 180
ESSAAtot Pearson Correlation -.240** -.136 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .068
N 180 180 180.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin Melihat hal tersebut, maka dapat disarankan hal
beribadah justru lebih berpengaruh dibandingkan berikut ini:
dukungan sosial dalam menghadapi stres akademik. 1) Mahasiswa perlu dilibatkan dalam berbagai
Hal ini menunjukkan keberhasilan institusi ini kegiatan yang lebih melibatkan kerjasama
dalam menekankan pentingnya ibadah keagamaan kelompok.
dalam kehidupan sehari-hari. Namun di sisi lain hal a. Perlu penanaman nilai religius akan
ini memperlihatkan bahwa dalam lingkungan ini pentingnya membina hubungan antar
penanaman nilai untuk menjalankan ibadah dengan manusia, disamping utamanya membina
penuh disiplin lebih dominan daripada penanaman hubungan dengan Allah SWT, dalam
nilai agar mahasiswa saling memahami dan saling menyelesaikan masalah akademik.
membantu dalam menyelesaikan studinya. Pentingnya membina hubungan antar
manusia memang telah ditanamkan dalam
sistem pendidikan, tetapi perlu penjelasan
V. KESIMPULAN lagi bagaimana membina hubungan antar
manusia dalam konteks menghadapi stres
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan akademik.
sebagai berikut: b. Sistem pembelajaran perlu dibuat dengan
1) Disiplin beribadah dapat memberikan lebih mementingkan pembelajaran
ketenangan ketika menghadapi stres akademik, koloboratif (coloborative learning). Dengan
terlihat dari adanya hubungan yang signifikan demikian, mereka dapat lebih saling
antar kedua variabel dalam penelitian ini mamahami satu sama lainnya.
(dengan r=-0,240). c. Kegiatan ekstrakurikuler yang membuat
2) Hasil penelitian, ini yang tidak mendukung mahasiswa dapat bekerja dalam suatu tim
teori yang menyatakan terdapat hubungan perlu ditingkatkan. Dengan demikian,
antara dukungan sosial dan stres akademik, mahasiswa dapat belajar lebih berempati
menunjukkan beragamnya variabel yang dengan sesama rekannya.
mempengaruhi stres berdasarkan lingkungan 2) Perlu dilakukan penelitian ulang yang
penelitian. melibatkan subjek lebih banyak untuk
3) Penelitian ini mendukung pendapat sebelumnya mahasiswa atau populasi lain yang memiliki
yang menyatakan bahwa agama (dalam hal ini pola keberagamaan yang sama sehingga
disiplin beribadah) dapat menjadi alat untuk hasilnya lebih representatif.
menghadapi stres (terutama stres akademik)
ketika dukungan sosial tidak membantu
manusia menghadapi stres yang dimilikinya.
144 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 3, Maret 2012

DAFTAR ACUAN/PUSTAKA [20] Khawajah Nashiruddin Ath Thusi. 2003.


Menyucikan Hati Menyempurnakan Jiwa. Jakarta:
[1] Achmad Mubarok. 2000. Jiwa dalam Al Qur'an. Pustaka Zahra
Jakarta: Penerbit Paramadina [21] McKeonn, T. dan Lowe, C.R. 1973. An
[2] Al Ghazali. 2003. Manajemen Hati. Jakarta: Introduction to Social Medicine. New York: F.A.
Pustaka Progresif Davis Company.
[3] ____. 1995. Metode Menaklukan Jiwa. Jakarta: [22] Muhammad Utsman Najati. 2001. Jiwa Manusia
Penerbit Karisma dalam Sorotan Al Qur'an. Jakarta: Penerbit
[4] Albrecht, T dan Adelman, M. 1987. Cendekia
Communicating Social Support. Newbury Park: [23] ____. 2000. Psikologi dalam Tinjauan Hadits Nabi.
Sage. Jakarta: Penerbit Mustaqiim
[5] Amir An-Najar. 2001. Ilmu Jiwa dalam Tasawuf. [24] Neely, M.E.,et al. 2008. Self-kindness when facing
Jakarta: Pustaka Azzam stress: The role of self-compassion, goal
[6] Amru Muhammad Khalid. 2003. Sabar dan regulation, and support in college students’ well-
Bahagia: Tiga Metode Nabi Menata Hati dan being. Motivation And Emotion. Volume 33,
Mencerdaskan Emosi. Jakarta: Serambi Number 1, 88-97.
[7] Arraiyah. H. 2002. Sabar: Kunci Surga. Jakarta: [25] Qardhawi, Y. 2003. Sabar: Sifat Orang Beriman.
Khazanah Baru Jakarta: Robbani.
[8] Atwater E. 1983. Psychology of Adjustment. [26] Qomari Anwar. 2003. Manajemen Stres Menurut
Personal Growth in a Changing World. New Pandangan Islam. Jakarta: Al Mawardi Prima
Jersey: Prentice Hall. [27] Sarafino, E. 2002. Health Psychology. London:
[9] Aurbach, S.M., dan Grammling, S.E. 1998. Stress Wiley & Sons
Management: Psychological Foundation. New [28] Sa'id Hawwa. 1998. Mensucikan Jiwa. Jakarta:
Jersey: Prentice Hall. Robbani Press.
[10] Baron, R. A. dan Bynne, D. 2000. Social [29] Selye, H. 1969. Stress: It's a General Adaption
Psychology. New York: McGraw Hill. Syndrome. Psychology Today, bulan September
[11] DiMatteo, M.R. & Martin, L.R. 2002. Health 1969, hal. 25 - 56.
Psychology. Boston: Allyn & Bacon [30] Shahid Athar. 2000. Modern Stress and Its Cure
[12] Goleman, D. 1999. Kecerdasan Emosi untuk from Qur'an Islamic Medicine Article.
Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia. Indianapolis: Indiana University School of
[13] Greenberg, J.S. 2002. Comprehensive Stress Medicine
Management. New York: McGraw Hill. [31] Syekh Ibnu Taimiyah. 1998. Terapi Penyakit Hati.
[14] Gulford, J.B. dan Fruchter, B. 1985. Fundamental Jakarta: Gema Insani Press
Statistic in Psychology and Education. New York: [32] Stoltz, P. G, 2000. Adversity Quotient. Mengubah
McGraw Hill. Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo.
[15] Ibnu Qayyim Al Jauziyah. 2004. Rahasia Hati, [33] Taylor, S. E. 1999. Health Psychology. Boston:
Penyakit Hati dan Obatnya. Jakarta. Penerbit McGraw Hill Company
Cendekia [34] Verger P., et al. 2008. Psychological distress in
[16] ____. 2005. Kemuliaan Sabar dan Keagungan first year university students: socioeconomic and
Syukur. Jakarta: Mitra Pustaka. academic stressors, mastery and social support in
[17] Imam Ar-Razi. 2000. Ruh dan Jiwa. Tinjauan young men and women. Social psychiatry and
Filosofis dalam Perspektif Islam. Surabaya: Risalah psychiatric epidemiology. Volume 44, Number
Gusti 8, 643-650.
[18] Intan Irawati. 2005. Peranan Konsep Diri dan Stres [35] Yazid bin Abdul Qadir Jawas. 2008. Prinsip Dasar
Akademik terhadap Perilaku Sabar Mahasiswa/i Islam Menutut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang
Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah – Shahih. Bogor: Penerbit Pustaka At-Taqwa
UIN Jakarta. Thesis. Jakarta: Universitas
Indonesia.
[19] Khamenei. A. 2003. Menghias Iman dengan Sabar.
Jakarta: Pustaka Zahra.

Anda mungkin juga menyukai