Disusun oleh:
Nawal Ahmad Fatmi
212200097
KARAWANG
2022
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SEDIAAN SUPPOSITORIA DAN OVULA
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SEDIAAN SUPPOSITORIA DAN OVULA
NAWAL AHMAD FATMI
NIS: 212200097
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan
banyak kenikmatan dan Alhamdulillah, setelah serangkaian drama mengerjakan
tugas laporan PKL selama satu bulan Laporan PKL ini memiliki banyak
kekurangan. Saran dan kritik sangat bermanfaat untuk laporan ini.
Semoga Laporan Prakerin ini dapat bermanfaat, baik sebagai sumber informasi maupun
sumber inspirasi, bagi para pembaca
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
2.2.12. Kualifikasi dan validasi ................................................................................8
2.2.13. Pembuatan produksi steril .........................................................................8
2.2.14. Pembuatan produk biologi .........................................................................8
2.2.15. Pembuatan inhalasi dosis terukur brtakaran (Aerosol) ..............................9
BAB III ................................................................................................................. 10
PROFIL PERUSAHAAN ................................................................................... 10
3.1. Sejarah perusahaan Kalbe Farma ................................................................10
3.2. Visi dan Misi ...................................................................................................12
3.2.1. Visi ............................................................................................................12
3.2.2. Misi ...........................................................................................................12
3.3. Moto ................................................................................................................12
3.4. Struktur organisasi PT Kalbe Farma ...........................................................13
3.5. Fasilitas perusahaan .......................................................................................14
BAB IV ................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN TUGAS KHUSUS .................................................................. 15
4.1 Kegiatan Di Tempat Prakerin .......................................................................15
4.2 Sediaan Suppositoria dan Ovula ...................................................................19
4.2.1. Pengertian Suppositoria ...........................................................................19
4.2.2. Golongan suppositoria berdasarkan tempat pemberiannya : .....................19
4.2.3. Definisi ovula ...........................................................................................29
BAB V ................................................................................................................... 32
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 32
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................32
5.2 Saran ...............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 38
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
memberikan pengajaran serta wawasan yang lebih luas kepada siswi dalam
dunia industry atau dunia usaha yang relevan terkait kompetensi keahlian
kegiatan dari sekian banyak visi dan misi SMK Wirasaba Karawang dalam
usaha nantinya. Maka dari itu siswa/siswi bukan hanya di bekali teori saja
dunia usah atau dunia industry dalam upaaya pendekatan ataupun untuk
yang berkualitas
1
d) Memberi pengetahuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
proses pendidikan
kerja
melaksanakan tugas.
diperoleh di sekolah.
sampai 16 September 2022. Pada hari senin sampai hari jum’at Dimulai
Learning Centre yang beralamat di Jl. Rawa Gatel Blok IIIS KAV
2
BAB II
sebagai obat yang akan diberikan (atau dikelola sendiri) kepada pasien dari
pemasaran obat-obatan.
morfin dan kina ke pembuatan grosir pada pertengahan tahun 1800, dan
yang sengaja dari tanaman dimulai dengan isolasi antara 1830 dan 1805
morfin - agen analgesik dan penginduksi tidur – dari opium oleh asisten
individu dan sumber mineral lainya dan juga telah menetapkan metode
3
memvariasikan stuktur zat kimia, dan pertumbuhan dalam ilmu
bahwa obat dibuat dan dijadikan secara konsisten untuk mencapai setandar
mutu yang sesuai dnegan tujuan penggunaan dan dipersaratkan dalam izin
Persetujuan Uji Klinik. Selain itu, obat yang dibuat oleh industri
farmasi harus menjaga keamanan, mutu dan efektifitas obat agar tidak
2.2.2. Personalia
4
(CPOB) dan memperoleh pelatihan awal dan keseimbangan, termasuk
desain, kontruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisi dan
Tata letak dan ddesn ruangan harus dibuat dengan sedemikian rupa untuk
2.2.4. Peralatan
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta
perawatan.
pada setiap aspek pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan kebersihan
5
2.2.6. Produksi
baik) CPOB yang menjamin senantiasa ketentuan izin pembuatan dan izin
edar.
obat yang baik untuk memberikan kepastian bhwa produk secara konsisten
penarikan kembali obat jadi atau terjadi penolakan yang berulang. Semua
6
inspeksi diri hendaklah didokumentasikan dan dibuat program tindak
system. Bila perlu mencakup penrikan kembali yang diketahui atau diduga
adalah dilakukan apabila ditemukan produk yang cacat mutu atau bila ada
laporan mengenai reaksi yang merugikan. Prdouk kembali adalah obat jadi
yang telah beredar, yang kerusakan, kadaluarsa, atau alsan lain misalanya
2.2.10. Dokumentasi
bahwa setiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas dan
rinci sehingga memperkecil resiko terjadi slaah tafsir dan kekeliruan yang
7
2.2.11. Pembuatan dan Analisa berdasarkan kontrak
memuaskan.
berkaitan dengan sifat alami produksi dan proses. Cara yang digunakan
yang di buat menggnakan bahan kimia serta Teknik fisik yang dapat
8
2.2.15. Pembuatan inhalasi dosis terukur brtakaran (Aerosol)
kelembaban rendah)
9
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
10
proses transformasi. Perusahaan ini juga mulai mengekspor produknya ke semua
negara ASEAN, kecuali Laos. Perusahaan ini lalu mendirikan Stem Cell dan
Cancer Institute. Pada tahun 2008, perusahaan ini mengakuisisi PT Renalmed 10
Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan alat kesehatan. Perusahaan
ini juga mendapat izin untuk mengedarkan Thera CIM di Indonesia dan Filipina.
Perusahaan ini lalu meresmikan Klinik Mitrasana pertama di Cikarang. Pada
tahun 2010, perusahaan ini membentuk sebuah perusahaan patungan yang diberi
nama Asiawide Kalbe Phippines di Filipina. Perusahaan ini juga mendivestasi
PT Kageo Igar Jaya Tbk yang bergerak di bidang produksi kemasan
11
3.2. Visi dan Misi
3.2.1. Visi
3.2.2. Misi
3.3. Moto
12
3.4. Struktur organisasi PT Kalbe Farma
13
3.5. Fasilitas perusahaan
1. Laboratorium Kimia
2. Produksi
3. Pengemsasan Sekunder
4. Logistik
14
BAB IV
15
Tabel 4.1.2 Laporan Kegiatan
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 29 Agustus 2022 1. K3 (kesehatan dan keselamatan
kerja)
2. Rekonsiliasi
3. IPC( in process control)
4. Alur pengemasan
5. Alur pembuatan obat
Selasa, 30 Agustus 2022 1. Rumus rekonsiliasi
2. Proses pengemasan sekunder
3. Problem dan trouble shooting
4. Line clearance
Rabu, 31 Agustus 2022 1. Praktek blister
2. Praktek injeksi
3. Praktek strip
4. Praktek sisip
5. Praktek cap
6. Evaluasi materi
Kamis, 01 September 2022 1. Ujian lisan/Teori
2. Praktek blister
3. Praktek injeksi
4. Praktek strip
5. Praktek sisip
6. Praktek cap
Jumat, 02 September 2022 1. Alur proses pembuatan obat
2. Pembagian area Gudang
3. Alat di Gudang
4. Heading manual
5. Opname
16
Tabel 4.1.3 Laporan Kegiatan
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 05 September 2022 1. Evaluasi materi
2. Serah terima obat jadi
3. Pemusnahan produk
4. K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja)
5. Rumus verifikasi
6. APD (Alat pelindung diri)
Selasa 06 September 2022 1. Prektek opname
2. Evaluasi materi
3. Pengecekan bahan
4. Alur pemusnahan bahan
Rabu, 07 September 2022 1. Praktek penimbangan
2. Praktek troli
3. Pengecekan barang
4. Ujian lisan
Kamis, 08 September 2022 1. IPC (in process control)
2. Line clearance
3. Alur penimbangan
Jumat, 09 September 2022 1. Presentasi
2. Pengisian dokumen
17
Tabel 4.1.4 Laporan Kegiatan
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 12 September 2022 1. Isi dokumen
2. Cetak tablet
3. Pemgujian tablet
Selasa, 13 Septeember 2022 1. Isi dokumen
2. Line clearance
3. Pencetakan tablet
4. Bongkar pasang mesin
Rabu, 14 September 2022 1. Tips dan trik psikotes
2. Praktek interview
Kamis, 15 September 2022 1. Presentasi tugas khusus
Jumat, 16 September 2022 2. Presentasi tugas khusus
18
4.2 Sediaan Suppositoria dan Ovula
bobot dan bentuk yang biasanya digunakan dalam pengobatan dengan cara
dari bahasa Latin supponere yang terdiri atas ‘sub’ yang berarti bawah dan
digunakan pada bagian bawah tubuh seperti rektum. (Ansel et al., 2014).
dalam suatu basis yang larut atau meleleh pada suhu tubuh (Remington,
1. Supositoria rectal
19
suppositoria ini biasanya di sebut jenis pasaran. (ansel, 2005) . contoh
2. Supositoria vaginal
Supositoria vaginal biasanya berbentuk bulat,bulat telur dan
berbobot lebih 0,5 g di buat dari zat pembawa yang larut dalam air
seperti FLAGYSTATIN OVULA, obat ovula dengan kandungan
metronidazole dan nystatin, obat ini efektif terhadap amoeba dan
trichomonas vaginalis
3. Uretral Suppositoria (Bacilla, Bougies )
Digunakan lewat uretra dalam bentuk batang Panjang antara 7cm -14cm .
4.4.3. Cara penggunan suppositoria
2. Keluarkan suppositoria dari kemasan dan basahi dikit dengan air bersih
lemari es dalam jangka waktu 30 menit, atau rendam dalam air dingin
20
Gambar 4.4 Cara penggunaan obat Suppositoria
betul betul masuk ke bagian otot sfingter rektum (sekitar 0,5 – 1 inci dari
7. Tahan posisi tubuh anak agar tetap berbaring menyamping dengan kedua
21
Gambar 4.6 Cara penggunaan obat suppositoria
memiliki panjang 32 mm (1,5 inci) dengan bentuk silinder dan ujung yang
runcing pada salah satu atau kedua sisinya. Beberapa suppositoria ada
lemak coklat, sedangkan untuk bayi dan anak-anak sekitar setengah dari 8
anestesi lokal (Langley dan Dawn, 2012). Suppositoria uretra atau bougies
22
bobot 2 gram. Bougies dapat digunakan untuk terapi disfungsi ereksi pada
rute parenteral.
local
effect.
5. Suppositoria mudah meleleh pada suhu yang hangat (> 300C) sehingga
23
4.2.1.3 Syarat Suppositoria
dari 5% dan tidak lebih dari 7,5% bobot rata-rata (Sunarti dkk, 2013).
4. Kekerasan sediaan yang ideal yaitu dapat menahan beban sekitar 1,8-
6% (Allen, 2008).
2014).
1. Basis lemak
24
asam lemak terhidrogenasi yang berasal dari minyak nabati, seperti
minyak kelapa sawit dan minyak biji kapas. Selain itu juga terdapat
seperti asam palmitat dan asam stearat. Basis lemak yang digunakan
Salah satu contoh basis larut air yang banyak digunakan adalah
memperpanjang efek lokal terapi yang diinginkan. Basis ini juga lebih
coklat sehingga pelepasan obat yang terjadi juga lama. Selain itu,
penarikan air oleh basis dari membran mukosa (Ansel et al., 2014).
25
Kelemahan dari suppositoria basis ini yaitu karena sifatnya yang
dibuat baru dan disimpan dalam wadah tertutup rapat (Voight, 1971).
molekul seperti PEG 300, 400, dan 600 yang berupa cairan jernih; serta
PEG 1000, 1.500, 1.540, 3.350, 4.000, 6.000, dan 8.000 yang berupa
pada suhu tubuh tetapi terlarut secara perlahan ketika kontak dengan
3. Basis Miscellaneous
Basis yang termasuk kelompok ini adalah campuran antara basis lemak
dan basis larut air. Bahan-bahan ini diantaranya berbentuk emulsi,
umumnya bertipe air dalam minyak. Polioksi 40 stearat merupakan
contoh basis Miscellaneous dimana basis ini menyerupai lilin, dengan
warna putih kecoklatan, berbentuk padat, serta larut dalam air dengan
titik leleh antara 390-450C (Ansel, 1985). Basis ini 14 mampu menyebar
dalam cairan, tidak toksik dan tidak menyebabkan iritasi (Ramya et
al.,2013).
26
4.2.1.5 Metode Pembuatan Suppositoria
Terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam pembuatan
suppositoria, yaitu pencetakan dengan tangan, kompresi, dan cetak tuang
(Remington, 2006).
1. Pencetakan Dengan Tangan
Metode pencetakan dengan tangan merupakan metode tertua dan paling
sederhana dibandingkan dengan metode lain pada pembuatan
suppositoria. Metode dengan pencetakan tangan biasanya digunakan
pada suppositoria berbasis lemak coklat, dengan tujuan menghindari
adanya pemanasan lemak coklat. Pembuatan dilakukan dengan
mencampurkan lemak coklat yang telah dihancurkan dengan bahan aktif
di dalam mortir.Kemudian dibentuk menjadi bentuk bola dengan tangan,
dan digulung menjadi bentuk silinder dengan menggunakan spatula besar
atau papan kecil yang datar. Bentuk silinder ini kemudian dipotong
menjadi beberapa bagian dan salah satu ujungnya diruncingkan sepeti
kerucut dengan menggunakan spatula atau tangan (Remington, 2006).
2. Cetak Kompresi
Metode kompresi merupakan metode pembuatan suppositoria
dengan cara mencampurkan basis suppositoria yang telah dihancurkan
dengan bahan aktif kemudian dilakukan penekanan atau kompresi
menggunakan alat. Massa dari suppositoria ditekan oleh mulut piston
sehingga massa terdorong ke dalam cetakan dan terbentuk
suppositoria.15 Pada skala besar, mesin kompresi dingin menggunakan
water-jacketed untuk proses pendinginan (Remington, 2006).
3. Cetak Tuang
27
suppositoria dalam jumlah besar pada satu waktu. Metode cetak tuang
(Remington, 2006).
Macam-Macam suppositoria
1. Suppositoria Rektal
A. Berbentuk peluru
gram
3. Suppositoria uretra
28
A. Digunakan melalui uretra
B. Berbentuk tabung
Uji di replikasi sebanyak tiga kali (Bhandari et al., 2007; Depkes RI,
1995)
umumnya berentuk telur, dapat melarut , meleleh pada suhu tubuh (FI III
digunakannya nama ovula agar merujuk pada bentuk sediaan dan rute
pemberiannya yang hanya lewat vaginal. Ovula berbentuk bulat dari zat
29
vaginal insert atau table vaginal, kadang juga disebut pessaries yang
vagina dengan bantuan alat khusus (Ansel, 1989). Bobot ovula berkisar
3-6 gram, umumnya adalah 5 gram. Bahan dasar untuk ovula harus dapat
larut dalam air atau meleleh pada suhu tubuh. Bahan dasar yang
1. Kelebihan ovula
1. Dapat digunakan untuk obat yang tidak bisa diberikan secara oral,
2. Kekurangan ovula
30
Pembuatan sediaan dengan menggunakan alat yang dapat mencetak
31
BAB V
5.1 Kesimpulan
adalah suatu cara yang terbaik. Sehingga siswa bisa mengerti apa arti kerja
laporan ini dan selanjutnya kami siap jika laporan ini dipresentasikan
5.2 Saran
32
5.2.2 Saran Untuk Sekolah
Untuk kegiatan prakerin berikutnya diharap dapat dilaksanakaan
secara maksimal dengan memberikan bekal kepada murid yang
akan mengikuti kegiatan prakerin berupa pengajaran materi-materi
dasar tentang industri .Tujuanya agar para murid tidak merasa
kebingungan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Suyono Rizki Amaliah, dan Dewi Ariani (2015) Latar belakang prakerin
34
LAMPIRAN
35
Lampiran 5.1 Kegiatan pengemasan
36
Lampiran 5.2 Kegiatan Penimbangan Granul
37
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
38