Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI

KELOMPOK : 4

Nur Fajaria 211110013443023


Maria N.S.H Toby 211110013443024
Sintia Faunika 211110013443030
Bella Puspita 211110013443033
M. Luthfi Virgiawan 211110013443034
Surya Sanjaya 211110013443036
Dionisius Rio Jelivan Ngo 211110013443038
I Gusti Ayu Ari Wahyuni 211110013443042
Syukur Arya 211110013443063
Roni Rahmadi 211110013443086

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SAMARINDA

i
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................................ii
Daftar Isi ..................................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
D. Manfaat.................................................................................................................................1
Bab II Pembahasan...................................................................................................................................2
A. Pengertian Akuntansi............................................................................................................2
B. Bidang-bidang Spesialis Akuntansi.......................................................................................3
C. Jabatan Dalam Bidang Akuntansi..........................................................................................4
D. Pihak yang Berkepentingan dalam Bidang Akuntansi...........................................................5
E. yang dimaksud dengan profesi akuntansi..............................................................................6
F. Bidang-bidang Akuntansi di Indonesia.................................................................................7
G. Kode Etik Akuntansi.............................................................................................................8
Bab III Penutup........................................................................................................................................11
Kesimpulan...............................................................................................................................................11
Saran.........................................................................................................................................................11
Daftar Pustaka..........................................................................................................................................12

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul Akuntansi dengan tepat waktu. Makalah Akuntansi disusun guna memenuhi tugas pada
Pengantar Bisnis di Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Selain itu, kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Investasi.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bpk Heriyanto selaku dosen mata
kuliah Pengatar Bisnis. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akuntansi adalah sesuatu proses mencatat, mengklarifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggung jawabkan. Akuntansi dipergunakan
di hamper seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai Bahasa bisnis. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi, dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta
perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran
uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akuntansi?
2. Apa contoh bidang-bidang spesialisasi akuntansi?
3. Apa jabatan bidang spesialisasi akuntansi?
4. Apa pihak yang berkepentingan dalam bidang akuntansi?
5. Apa yang dimaksud dengan profesi akuntansi?
6. Apa saja bidang-bidang akuntansi diindonesia?
7. Bagaimana kode etik akuntansi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari akuntansi
2. Mengetahui contoh bidang-bidang spesialisasi dalam akuntansi
3. Mengetahui jabatan bidang spesialisasi akuntansi
4. Memaparkan siapa saja pihak yang berkepentingan dalam bidang akuntansi
5. Menjelaskan tentang profesi akuntansi, bidang-bidang akuntansi di Indonesia serta
mengetahui bagaimana kode etik akuntansi tersebut.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang kami dapatkan dalam proses pembuatan makalah “Akuntansi” ini,
kami dapat mengetahui informasi keuangan untuk dasar keputusan manajerial suatu perusahaan
atau organisasi serta memberikan suatu informasi terhadap perkembangan akuntansi di indonesia
berdasarkan profesi dan pihak-pihak yang berkepentingan di dalam bidang akuntansi tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi

1
Luasnya bidang kegiatan akuntansi mengakibatkan pengertian akuntansi berhantung dari
sudut pandang penekanannya.
 Pandangan dari sudut fungsi atau kegunannya, akuntansi merupakan aktivitas jasa yang
menyedikan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan, sehingga
memungkinkan pimpinan perusahaan atau pihak-pihak diluar perusahaan membuat
pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat.
 Dipandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi
identifikasi ( penentuan ), pengukuran, dan penyimpanan informasi ekonomis.
Rangkaian proses itulah yang merupakan kegiatan akuntansi dalam menjalankan fungsinya,
menyedikan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukan. Dalam pelaksanaannya,
semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu diproses dalam tahap-tahap
kegiatan sebagai berikut:
1. Pengidentifikasian dan pengukuran adalah hal pertama yang perlu dilakukan dalam proses
akuntansi. Setiap transaksi atau kejadian akan berhubungan dengan tindakan yang telah
diselesaikan, misalnya menjual barang. Sedangkan keinginan untuk menjual barang tidak
termasuk transaksi, karena belum dilaksanakan atau hanya angan-angan.Data yang telah
diidentifikasi, kemudian perlu diukur.Satuan pengukur yang tepat adalah satuan uang (rupiah,
dolar, yen, dan lain-lain). Dari pengukuran tersebut maka proses akuntansi adalah dapat
dilanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Pencatatan adalah proses pencatatan transaksi keuangan yang berkaitan dengan bisnis.
Proses akuntansi adalah mencakup meringkas, menganalisis, dan melaporkan transaksi bisnis
kepada lembaga pengawas, regulator, dan entitas pemungut pajak.
3. Penggolongan adalah  akun yang dilakukan untuk memenuhi tiga tujuan utamanya, yaitu:
Menunjukkan tempat pencatatan unsur aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban, dan
prive. Menunjukkan pertumbuhan atau pengurangan unsur-unsur harta, utang, modal,
pendapatan, beban, dan prive.
4. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah dikelompokan ke dalam bentuk
laporan seperti yang diinginkan pemakai. Bentuk dari laporan ini dapat berupa neraca saldo,
jurnal penyesuaian, jurnal penutup, hingga jurnal pembalik.
5. Penyusunan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.

2
B. Bidang – Bidang Spesialisasi Akuntansi

Bidang kegiatan akuntansi, anata lain sebagai berikut:

1. Akuntansi keuangan
Akuntansi keuangan yaitu akuntansi yang sasaran (objek) kegiatannya adalah transaksi
keuangan yang menyangkut perubahan harta, hutang dan modal suatu perusahaan. Akuntansi
keungan bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal
perusahaan ( manajemen ) dan pihak-pihak eksternal, misalnya bank, investor, pemerintah,
dan masyarakat umum.

2. Akuntansi biaya
Akuntansi biaya yaitu akuntansi yang sasaran kegiatannya adalah transaksi keuangan
yang berhubungan dengan biaya-biaya, misalnya biaya-biaya yang berhubungan dengan
proses pembuatan produk. Akuntansi biaya bertujuan menyediakan informasi biaya yang
diperlukan untuk kepentingan internal ( pimpinan perusahaan). Yaitu untuk menilai
pelaksanaan operasi perusahaan dan menentukan rencana kegiatan masa mendatang.

3. Akuntansi perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah cabang dari ilmu akuntansi Ilmu ini akan membahas segala
hal mengenai pencatatan dan penyusunan laporan semua transaksi keuangan dalam
mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar Wajib Pajak (WP). Kegiatan akuntansi
perpajakan berfungsi membantu manajemen daam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang
akan terjadi, sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Oleh karena itu,
akuntansi yang bekerja dalam bidang ini harus mengetahui benar tentang undang-undang
perpajakan yang berlaku.

4. Akuntansi anggaran
Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran
kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keungan
perusahaan (anggaran) dalam suatu periode.

5. Akuntansi pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan
pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan, yaitu untuk menguji
kelayakan laporan keuangan yang di hasilkannya. Akuntansi pemeriksaan bersifat
independen (tidak memihak) sehingga hasil pemeriksaan akuntansi dapat dijadikan
kebenarannya (obyektif).

6. Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintah adalah bidang-bidang akuntansi yang kegiatnnya berhubungan
dengan masalah pemeriksaan keungan negara, atau sering juga disebut dengan istilah
administrasi keungan negara.

3
C. Jabatan Dalam Bidang Akuntansi
Profesi akuntansi secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Akuntan Publik (Public Accountant), yaitu akuntan swasta yang menyediakan jasa
pemeriksaan kepada pihak lain. Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik merupakan
pemeriksaan yang datang dari luar badan yang diperiksa (pemeriksaan ekstern).
2. Akuntan Intern, adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta (Akuntan
Swasta). Mereka menjadi bagian dan mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Tugas akuntan intern antara lain merencanakan system akuntansi, mengatur pembukuan,
membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan, atau bertindak sebagai pemeriksaan intern (internal
auditor).
Jenjang jabatan dalam bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan, dapat dibagi menjadi:
1. Manajer Akuntansi, adalah kepala bagian atau departemen akuntansi yang bertugas antara
lain: merancang sistem pembukuan, mengatur atau mengorganisir pembukuan, mengawasi
pelaksanaan pembukuan, mengawasi pelaksanaan pembukuan, menyediakan laporan
keuangan.
2. Sistem Manajer Akuntansi, sistem yang bertugas membantu Manajer Akuntansi dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Penata Buku (Bookkeper), sebagai pelaksana pembukuan yang harus memiliki kemampuan:
 Menyiapkan bukti transaksi (dokumenakuntansi)
 Menganalisis transaksi dalam artian mampu menentukan kebenaran keabsahan
dan pengelompokkan dokumentransaksi.
 Membuat jurnal (mencatat transaksi dalam bentuk jurnal)
 Mencatat transaksi kedalam Buku Besar Pembantu
 Mencatat data jurnal kedalam Buku Besar Umum
 Membuat Neraca Saldo
 Membuat Bukti dan Jurnal Penyesuaian
 Menyusun Kertas Kerja (Neraca lajur)
 Menyusun Laporan Keuangan
4. Pembantu Penata Buku (Accounting Clerk), sebagai pembantu Penata Buku dalam
melaksanakan tugasnya.

4
D. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi serta manfaatnya bagi pihak
yang bersangkutan, antara lain sebagai berikut:
1. Pimpinan Perusahaan Laporan Keuangan bagi pimpinan perusahaan berfungsi sebagai
berikut:
a. Bukti pertanggungjawaban kepada para pemilik perusahaan atau kepercayaan yang
diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan.
b. Alat penilaian atas pelaksanaan kegiatan perusahaan, baik secara keseluruhan, bagian-
bagian, maupun secara individu yang diserahi wewenang dan tanggung jawab.
c. Alat untuk mengukur tingkat biaya dari kegiatan-kegiatan perusahaan.
d. Dasar atau bahan pertimbangan dalam menetapkan recana kegiatan perusahaan dimasa
datang.
2. Pemilik Perusahaan
Dalam perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lai, seperti dalam
perseroan terbatas, bagi pemilik perusahaan laporan keuangan berfungsi sebagai:
a. Alat untuk menilai hasil yang telah dicapai oleh pimpinan perusahaan.
b. Dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan diterima dimasa mendatang, serta harga
saham yang dimilikinya.

3. Kreditur dan Calon Kreditur


Kreditur adalah orang atau badan (misalnya Bank) yang memberikan pinjaman kepada
perusahaan dalam bentuk uang atau barang. Kreditur maupun calon kreditur perlu
mengetahui keadaan (posisi) keuangan perusahaan yang terkait (yang menjadi debiturnya)
khususnya perusahaan yang mengajukan permohonan kredit (pinjaman). Dari hasil analisis
laporan keuangan dapat diketahui tingkat kemampuan perusahaan untuk mengembalikan
pinjamannya, sehingga dapat diputuskan apakah pinjaman diberikan atau tidak. Selain itu
dapat pula diketahui nilai harta perusahaan yang menjadi jaminan, sehingga dapat ditentukan
jumlah pinjaman yang diberikan.
4. Pemerintahan
Pemerintah dimana suatu perusahaan berada (berdomisili)sangat berkepentingan terhadap
laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yaitu dalam hubungannya dengan:
a. Penentuan besarnya pajak yang menjadi tanggungan perusahaan.
b. Pengumpulan data statistik pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Biro Pusat
Statistik yang selanjutnya akan dijadikan dasar perencanaan pemerintah.
5. Karyawan
Karyawan suatu perusahaan berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan
tempat mereka bekerja, yaitu untuk:
a. Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan jaminan sosial
lainnya.

5
b. Mengetahui perkembangan serta prospek (masa depan) perusahaan sehingga karyawan
dapat menentukan pilihan langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan
kelangsungan kerjanya.
c. Mengetahui tingkat kelayakan bonus yang diterimanya, dibanding dengan keuntungan
perusahaan dalam periode yan brsangkutan.
E. Pengertian Profesi Akuntansi
Menurut Internasional Federation of Accountants (dalam Regar 2003) yang dimkasud
dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di peerintah, dan akunyan
sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi pajak dan konsultan
manajemen.
Profesi Akuntan biasanya diaanggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi
lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki
beberapa syarat sehingga ,masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi,
mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
a. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu merupakan pedoman dalam melaksanakan
keprofesiannya.
b. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya profesi itu.
c. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat atau pemerintah.
d. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
e. Bekerja bukan dengan motif komersil tapi didasarkan kepada fungsinya sebgai
kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut
sebagai salah satu profesi.
Kode Etik Profesi Akuntansi (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia
atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia – Kompertemen Akuntan Publik atau IAI-KAP)
dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja
pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP). Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-
jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan
orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi:
a. Kredibiltas. Masyarakat membutuhkan kredibiltas informasi dan sistem informasi
b. Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat didentifikasikan oleh
pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bodang akuntansi.
c. Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
d. Kepercayaan. Pemakai Jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika prefesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

6
F. Bidang-bidang akuntansi di Indonesia
a. Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada
akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan RI untuk memberikan
jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa
dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya
yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Ketentuan mengenai praktek Akuntan di
Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar
akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari
perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan RI.
Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang
akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
(USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan “Bersertifikat Akuntan Publik”
(BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Sertifikat Akuntan Publik
tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai
Akuntan Publik dari Departemen Keuangan.
b. Akuntan Pemerintah
Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti
di departemen, (BPKB dan BPK), Direktorat Jenderal Pajak dan lain-lain.

c. Akuntan Pendidik
Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu
mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang
akuntansi.
d. Akuntan Manajemen / Perusahaan
Akuntan Manajemen adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan
akuntansi kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan, penyusunan anggaran, menangani
masalah perpajakan dan melakukan pemeriksaan intern.
G. Kode Etik Akuntansi
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:
(Mulyadi, 2001 : 53)
a. Tanggung Jawab Profesi
Tanggung jawab profesi Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,
setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam
masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua
pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja
sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan
masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha
kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

7
 b. Kepentingan Publik 
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada
publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi
akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor,
dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas
akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini
menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik
didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara
keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam
menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa
jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang
diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk
menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota
harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang
tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
c. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan
patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas
mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan
oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan
perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
d. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang
memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak  memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas
dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai
kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi.
Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen.
Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit
internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan
pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi.
Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara
obyektivitas.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan

8
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung
arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan
sebaik"baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten
dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan
pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau
pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan
pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota
untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional
melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau
menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab
untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan
pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.
f. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang
berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan
luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai
kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang
diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan
setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
g. Berilaku profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku
yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung
jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
h. Standar teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar
professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.

9
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Menurut Pembahasan di atas tentang Akutansi,dapat dikatakan bahwa pengertian
akutansi menurut kegunaannya dan pengertian.Akutansi menurut kegiatannya.bidang spesialisasi
dan profesinya dan bidang spesialisasi ada 6 yaitu,Akutansi Keuangan,Akutansi Manajemen
Akutansi Anggaran,Akutansi Biaya.Akutansi Pemeriksaaan,dan Akutansi Pemerintah.selain itu
ada juga jabatan dalam bidang akutansi ada pun kode etik akutansi.
Saran
Makalah yang menulis tentang Bidang Spesialisasi Akutansi tersebuut semoga menjadi
bahan kajian di bidang mata pelajaran “Pengantar Bisnis” sehingga dengan adanya makalah
ini,mahasiswa dan mahasiswi terutama jurusan Manajemen bisa lebih menambah wawasannya
tentang akutansi ini,kami juga berterimakasih kepada bapak dosen karena beliaulah yang
memberikan tugas ini.

DAFTAR PUSTAKA
Https://id.scribd.com/Akuntansi-doc
Https://www.academia.edu/7397158

10
11

Anda mungkin juga menyukai