Tabad 21
Tabad 21
PEMBELAJARAN ABAD 21
OLEH :
ARNAYANTI
A1J120042
REVIEW MATERI
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
REVIEW MATERI
KETERAMPILAN BERKOLABORASI
REVIEW MATERI
LITERASI DIGITAL
REVIEW MATERI
LITERASI TEKNOLOGI
REVIEW MATERI
KEMAMPUAN FLEKSIBEL DAN ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN
REVIEW MATERI
INISIATIF DAN PENGENDALIAN DIRI
ANALISIS MATERI
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
Keterampilan komunikasi yang baik ini harus dimiliki oleh semua orang dalam
kehidupannya yang secara teratur berinteraksi dengan orang lain, sehingga tujuan yang
disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Untuk itu, setiap individu harus menguasai
keterampilan komunikasi dasar untuk dapat memulai, mengembangkan dan memelihara
komunikasi yang baik, ramah, hangat, dan proaktif. Dalam komunikasi tentunya harus ilmiah
dan berbasis fakta sehingga yang dikomunikasikan bukanlah persepsi diri melainkan
berdasarkan realita. Komunikasi juga harus bersifat dua arah atau langsung, artinya dalam
komunikasi perlu adanya interaksi langsung antara pembicara dan pendengar agar apa yang
disampaikan dapat diterima dengan baik.
Dalam pembelajaran abad 21, keterampilan komunikasi merupakan salah satu
keterampilan yang sangat penting. Karena komunikasi dalam pembelajaran akan membuat
kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif karena komunikasi terjalin antara guru dengan
siswa atau antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan berkomunikasi
merupakan syarat penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu dan
memudahkan pengungkapan ide siswa dan pertukaran informasi dengan guru atau siswa
lainnya. Kemampuan komunikasi siswa juga akan menciptakan suasana yang mendukung
pembelajaran yang positif, dimana siswa dengan percaya diri menyampaikan argumentasinya
dan menjadi wahana untuk mengembangkan empati, menghargai perbedaan, perspektif yang
akan mereka temukan di lingkungan masyarakat.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI
ANALISIS MATERI
KETERAMPILAN BERKOLABORASI
ANALISIS MATERI
LITERASI DIGITAL
Di abad ke-21, pembelajaran diperlukan untuk literasi digital. Dimana guru perlu
mempelajari dan memahami literasi digital untuk dapat memberikan literasi digital kepada
siswanya. Literasi digital merupakan pengetahuan dan keterampilan pengguna dalam
penggunaan media digital, sebenarnya literasi digital dalam pembelajaran diperlukan. Dalam
praktik pembelajaran, diperlukan sumber belajar untuk menggunakan pengetahuan digital,
seperti Google, web, dll. Misalnya, siswa lain dapat berkomunikasi satu sama lain,
berkolaborasi dalam pengetahuan digital untuk mempelajari sesuatu, mengumpulkan
informasi lainnya. Misalnya, gunakan kelompok di Australia Barat untuk belajar bersama.
Literasi digital berguna untuk memperoleh sumber belajar.
Mengenai literasi digital, terdapat 3 penilaian (penilaian kinerja, penilaian alternatif dan
penilaian otentik) terkait erat di mana kinerja disebutkan sebagai seorang guru harus
menguasai pengetahuan digital ini untuk mengajar siswanya. Ada delapan elemen dalam
literasi digital, yaitu: budaya, kognitif, konstruktif, kreatif, percaya diri, komunikatif, kritis
dan bertanggung jawab secara sosial. Dalam literasi digital, delapan elemen ini harus ada atau
dibutuhkan. Mengenai literasi digital juga terdapat tiga basis pengetahuan, yaitu:
1. Bertanya pada diri sendiri apa pentingnya topik penelitian (dasar epistemologis);
2. Bagaimana kita mempelajari literatur, apa model, metode dan pendekatannya (fondasi
ontologi)
3. Bagaimana mengetahui apakah materi tersebut relevan atau layak dipelajari dan tidak
sesuai (basis aksioma).
Di abad 21, literasi digital harus mampu mengembangkan kemampuan komunikasi,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, membangun kepercayaan diri dalam
mengelola suasana yang akan ditransmisikan. Literasi digital ini juga mencakup delapan
komponen yang dibutuhkan untuk menghadapi literasi digital ini, yaitu: keterampilan
fungsional, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, kemampuan mencari dan memilih informasi,
berpikir kritis dan evaluasi, pemahaman budaya dan sosial, keamanan elektronik.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI
ANALISIS MATERI
LITERASI TEKNOLOGI
Menurut jurnal penelitian, pemahaman literasi IT masih sangat luas, sehingga sarana
teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk mendukung proses pembelajaran program. Untuk itu, penting bagi guru
untuk memiliki keterampilan IT yang memadai. Dalam hal ini, literasi tidak hanya terbatas
pada kemampuan mengakses (membaca) informasi melalui IT, tetapi juga menggunakan
teknologi sebagai alat untuk meneliti, mengatur, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan
informasi kepercayaan masyarakat secara luas. seperti memiliki pemahaman dasar tentang
etika atau hukum dalam penggunaan akses TIK. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
literasi bergerak dari tingkat pengenalan (recognition) dan perbandingan (understanding)
informasi belaka ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kemampuan berpikir kritis secara implisit.
Jika guru fasih dalam pengetahuan IT, maka pembelajaran kontekstual adalah usia
pendidikan
Kehidupan anak-anak di abad 21 tidak bisa lepas dari teknologi, mereka merasa
teknologi sudah menjadi bagian yang tak terelakkan dari kehidupan mereka. Dengan
demikian, cara belajarnya juga harus menyesuaikan dengan gaya hidup siswa saat ini. Untuk
itu, seorang guru abad 21 harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode
pembelajaran atau mencari solusi dari permasalahan pembelajaran, sehingga meningkatkan
pembelajaran berbasis TIK. 4.0 lebih mudah dilakukan. Dapat dilihat bahwa, dalam kondisi
saat ini, TI merupakan salah satu konsep kontekstual yang perlu diperkenalkan oleh guru
kepada siswa sehingga materi pembelajaran yang abstrak sulit untuk disajikan secara lebih
realistis dan kontekstual dibandingkan dengan TI.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI
ANALISIS MATERI
KEMAMPUAN FLEKSIBEL DAN ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN
Setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
pengajaran yang fleksibel ini dapat membantu guru memberikan dukungan dan bimbingan
yang lebih tepat dan efektif kepada siswa. Hal ini akan membantu siswa dengan tingkat
kemampuan yang berbeda, sehingga mereka dapat menerima pengajaran sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Selain fleksibilitas, guru juga harus mampu beradaptasi,
karena prioritas utamanya adalah memastikan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Oleh karena itu, memahami karakteristik siswa dan meningkatkan keterampilan
digital menjadi sangat penting bagi guru di era digital. Menjadi guru tidak hanya
menanamkan isi pembelajaran kepada siswa tetapi juga memastikan potensi siswa dapat
tumbuh dan berkembang.
Dalam pembelajaran abad 21 penting untuk dapat belajar secara fleksibel dan adaptif,
karena siswa dapat belajar kapan saja, dimana saja sesuai dengan jadwal yang mereka
inginkan, proses pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan lingkungan
mereka untuk menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan. terjadi. Siswa di era digital
memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Situasi dan kondisi zaman
yang dialaminya memaksa para mahasiswa untuk membiasakan diri bersentuhan langsung
dengan berbagai instalasi digital. Untuk itu, fleksibilitas belajar diperlukan agar guru dapat
memiliki keleluasaan untuk mengajar semua siswanya untuk mencapai tingkat kecakapan
minimal dengan menyesuaikan metode dan strategi pembelajaran dengan kebutuhan mereka
masing-masing.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI
ANALISIS MATERI
INISITAIF DAN PENGENDALIAN DIRI
Dalam pembelajaran di abad 21 ini diperlukan adanya inisiatif dan pengendalian diri
karena setiap individu perlu mengatur dirinya sendiri baik pikiran, sikap maupun tindakan
dengan cara memperbaiki dirinya menjadi lebih baik terutama dalam menghadapi tantangan
perkembangan teknologi saat ini. Untuk itu, siswa harus menekankan pengendalian diri
dalam penggunaan teknologi secara tepat dan benar. Dengan inisiatif dan pengendalian diri
ini, siswa memiliki kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu, mampu
mengenali perasaan dirinya dan perasaan orang lain, serta memahami orang lain secara
bijaksana dalam hubungan antar manusia.
Pengendalian diri memang tidak mudah, tetapi banyak keuntungannya, seseorang yang
mandiri tunduk dan patuh pada norma dan aturan yang berlaku sehingga hidupnya selaras
dengan standar yang ada di masyarakat. Dengan mengembangkan pengendalian diri sebaik
mungkin, seseorang akan mampu menjadi pribadi yang lebih baik, hidup lebih produktif,
mampu merencanakan dan memilih tindakan dalam konteks masa depan, dapat dihormati dan
diterima serta dicintai dan mudah diterima dalam lingkungannya. mana yang ditemukan
sendiri.