Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN ABAD 21

TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5


SMP NEGERI 22 KENDARI

TUGAS REVIEW DAN ANALISI MATERI

PEMBELAJARAN ABAD 21

TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5

SMP NEGERI 22 KENDARI

OLEH :

ARNAYANTI
A1J120042

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

REVIEW MATERI
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

Keterampilan berkomunikasi merupakan aspek keterampilan yang penting untuk


dikuasai siswa, khususnya dalam menghadapi abad 21. Pada abad 21 ini, setidaknya ada
empat keterampilan belajar yang perlu dikuasai, yaitu keterampilan pemahaman tinggi,
keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkolaborasi dan keterampilan komunikasi, dan
keterampilan berpikir kreatif. Dengan demikian, komunikasi berperan sangat penting dalam
proses pembelajaran (Marfuah, 2017: 149). Selanjutnya, jika proses pembelajaran dipandang
sebagai proses sosial, maka perlu diupayakan untuk membangun suasana belajar yang
mendorong hubungan positif antara guru dan siswa maupun antar siswa, yang pada akhirnya
dapat mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
Keterampilan komunikasi siswa SMP Negeri 22 Kendari menciptakan suasana yang
mendorong pembelajaran positif, dimana siswa dengan percaya diri menyampaikan
argumentasinya dan menjadi wahana untuk mengembangkan perspektif empati dan
menghargai orang lain yang akan mereka temukan di lingkungan masyarakat. Menurut
Santrock (dalam Astiti, 2013), aspek keterampilan komunikasi adalah:
1. Keterampilan berbicara, meliputi berbicara di depan kelas dan berbicara kepada teman
dengan gaya komunikasi yang tidak menghakimi dan tegas.
2. Keterampilan menyimak adalah kemampuan menyimak secara aktif. 3. Keterampilan
komunikasi non verbal yaitu keterampilan komunikasi melalui ekspresi wajah, mata,
sentuhan, ruang dan keheningan.
Komunikasi antara siswa dengan kami, Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 5 yang
ditugaskan di SMP Negeri 22 Kendari, tidak terlepas dari proses pembelajaran. Kemampuan
berkomunikasi antara peserta didik dengan kita sebagai pendidik sangat menentukan
keberhasilan pembelajarannya, karena kemampuan komunikasi yang baik akan dapat
membantu dan memudahkan dalam bertukar pikiran dan bertukar informasi dalam proses
pembelajaran. Kami telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi siswa di SMP Negeri 22 Kendari, antara lain dengan menggunakan metode
Everyone is a Teacher here dan pembelajaran kooperatif Jigsaw dimana setiap siswa
bertanggung jawab untuk menguasai beberapa praktik materi pembelajaran dan harus dapat
mengajarkan bagian ini kepada anggota kelompok lainnya.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

REVIEW MATERI
KETERAMPILAN BERKOLABORASI

Pembelajaran kooperatif atau kolaborasi adalah proses dimana siswa dengan


kemampuan atau tingkat pencapaian yang berbeda bekerja sama dalam kelompok kecil untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif ini, siswa harus dapat bekerja
sama dan saling mendorong. Pembelajaran kolaboratif siswa di SMP Negeri 22 Kendari
khususnya kelas VII ditandai dengan pembelajaran dimana setiap anggota tim melakukan
tugas dan kontribusi yang berbeda. Salah satu contoh pembelajaran kolaborasi yang
dilakukan yaitu pada mata pelajaran Agama dengan menggunakan metode marketplace.
Dalam metode tersebut siswa di kelas VII dibentuk menjadi 5 kelompok, setiap kelompok
diberi sub pokok materi yang berbeda – beda. Kemudian setiap kelompok mencari materi
tersebut pada modul yang diberikan dan menuliskan poin – poin pentingnya di kertas HVS.
Kertas yang berisi materi oleh setiap kelompok kemudian ditempel di dinding. Kemudian
setiap kelompok diarahkan untuk membaca semua materi yang ditempel oleh setiap
kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif yaitu untuk memaksimalkan kerja sama tim dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, misalnya pada mata
kuliah inkubasi buncis, memaksimalkan kemampuan kerja kelompok setiap siswa. Menurut
Reid (2014), untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif terdapat lima tahapan yaitu
partisipasi, penemuan, transformasi, presentasi dan refleksi. Brandt (2004) menunjukkan
bahwa ada lima elemen dasar yang diperlukan untuk kerja sama yang berhasil dalam proses
pembelajaran, yaitu saling ketergantungan, interaksi langsung, tanggung jawab pribadi,
keterampilan kerja sama, dan efektivitas buah.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

REVIEW MATERI
LITERASI DIGITAL

Manfaat penerapan literasi digital adalah mencari informasi untuk melengkapi


wawasan, meningkatkan kemampuan individu dalam berpikir dan memahami informasi
secara lebih kritis. Konsep literasi digital sejalan dengan istilah yang dikembangkan oleh
UNESCO pada tahun 2011, merupakan kecakapan hidup yang tidak hanya mencakup
kemampuan menggunakan teknologi, perangkat informasi dan komunikasi tetapi juga
keterampilan sosial, kemampuan belajar dan sikap, berpikir kritis, kreativitas dan inspirasi
sebagai keterampilan digital. Literasi digital pada siswa SMP Negeri 22 Kendari masih
sangat minim, hal tersebut disebabkan oleh tidak tersedianya jaringan di lingkungan sekolah.
Namun, keterampilan literasi digital baik bagi pendidik dan terutama siswa di lingkungan
SMP Negeri 22 Kendari sangat diperlukan mengingat mereka sangat rentan ketika
menggunakan media digital. Literasi digital di SMP Negeri 22 Kendari dicapai melalui
metode pelatihan yang berkesinambungan untuk mengatasi tantangan era digital.
Keterampilan dasar merupakan aspek yang harus dimiliki guru dan siswa. Keahlian tingkat
lanjut juga diperlukan untuk menafsirkan setiap informasi yang diperoleh dari media digital.
Keterampilan literasi digital dasar dan lanjutan dirangkum dalam sepuluh langkah berikut:
mengakses, memilih, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi,
mendistribusikan, memproduksi, melibatkan, dan berkolaborasi.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

REVIEW MATERI
LITERASI TEKNOLOGI

Pengetahuan teknologi bermanfaat bagi proses pembelajaran siswa sehingga siswa


dapat menyaring berita/informasi yang diperoleh dari media sosial/internet tanpa mudah ikut
menyebarkan berita/informasi dari sumber yang tidak terpercaya dan tidak terpercaya.
beberapa berita/informasi. Untuk itu, terdapat beberapa upaya untuk mewujudkan literasi
teknologi ini dengan 7 elemen. Literasi teknologi ini, antara lain: mendefinisikan, mengakses,
mengevaluasi, mengelola, mengintegrasikan, beradaptasi, dan berkomunikasi. Pengetahuan
teknologi mencakup lima aspek, yaitu: merumuskan kebutuhan informasi, mencari dan
mengakses informasi, memilih dan mengatur informasi, mengevaluasi informasi sesuai
kebutuhan, dan mengikuti etika terkait akses dan penggunaan sumber informasi.
Menurut Maryland State Curriculum for Technology Education, literasi teknologi
adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, mengelola, dan mengevaluasi inovasi
yang berkaitan dengan proses dan pengetahuan untuk memecahkan masalah, masalah dan
mengembangkan kemampuan seseorang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat
teknologi siswa dan guru SMP Negeri 22 Kendari tidak hanya pengenalan dan perbandingan,
tetapi juga memiliki kemampuan memberikan informasi atau kemampuan yang lebih tinggi
yaitu kemampuan berpikir umpan balik implisit dengan mengajukan pertanyaan,
menganalisa, mengevaluasi informasi dan kemudian merancang, membuat, dan menghasilkan
informasi baru dalam berbagai bentuk dan format.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

REVIEW MATERI
KEMAMPUAN FLEKSIBEL DAN ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN

Pembelajaran fleksibel memiliki 5 unsur, yaitu: Sumber belajar yang lengkap,


fasilitator pembelajaran, metode pembelajaran yang efektif, layanan pendukung yang efektif
dan kerjasama yang sinergis. Pentingnya pembelajaran yang fleksibel adalah dapat
memberikan akses ke pendidikan dan pengalaman belajar berkualitas tinggi bagi siswa yang
mungkin tidak memiliki kesempatan. Dengan pendekatan pembelajaran ini, siswa dapat
berkonsultasi dengan materi dan sumber daya yang diperlukan, dapat mengejar konten
dengan kecepatan mereka sendiri, dan memilih kursus yang sesuai dengan pengetahuan dan
kemampuan mereka saat ini. Sedangkan dalam pembelajaran adaptif, sangat penting bagi
guru dan siswa untuk bersifat dermawan, yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan
terkini. Tanpa menyesuaikan diri dengan dunia pendidikan, maka proses pembelajaran di
sekolah tidak akan berlangsung secara optimal. Dalam pembelajaran adaptif ini terdapat 6
unsur penting, yaitu: identifikasi materi pembelajaran, literasi dan numerasi, pendidikan
keterampilan, pemahaman dasar, pelatihan proses berpikir, dan pelatihan pengambilan
keputusan.
Pembelajaran yang fleksibel, artinya siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja sesuai
dengan jadwal yang mereka inginkan. Pembelajaran yang fleksibel di SMP Negeri 22
Kendari memungkinkan siswa untuk menyesuaikan pembelajarannya dengan kegiatan lain.
Pembelajaran adaptif adalah metode pengajaran yang mengimplementasikan kemajuan
teknologi seperti algoritma komputer dan kecerdasan buatan. Pembelajaran adaptif atau yang
lebih dikenal dengan fungsi pengajaran adaptif bertujuan untuk menyesuaikan pola interaksi
siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, namun hal tersebut belum terlaksana
dengan baik secara optimal di sekolah penempatan Campus Teaching Lot 5 khususnya di
SMP Negeri 22 Kendari .
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

REVIEW MATERI
INISIATIF DAN PENGENDALIAN DIRI

Proaktivitas dan pengendalian diri adalah kemampuan untuk memutuskan dan


melakukan sesuatu, kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang
lain, serta memahami orang lain secara bijak dalam hubungan antarmanusia. . Inisiatif dan
otonomi yang kami perjuangkan di sekolah terpadu memiliki tiga komponen, yaitu:
manajemen tujuan dan waktu, ketika menetapkan tujuan, kita harus mengikuti kriteria
keberhasilan yang nyata dan tidak terlihat siswa SMP Negeri 22 Kendari, mampu
menyeimbangkan antara taktis (jangka pendek) dan strategis (jangka panjang), serta mampu
menggunakan waktu dan mengelola dokumen secara efektif. Belajar mandiri, termasuk
memantau, mengidentifikasi, memprioritaskan, dan menyelesaikan tugas tanpa pengawasan
langsung. Yang terakhir kemudian menjadi pembelajar mandiri, mampu melampaui
penguasaan dasar keterampilan dan/atau program untuk mengeksplorasi dan memperluas
belajar mandiri dan peluang untuk memperoleh pengetahuan pengetahuan profesional,
menunjukkan inisiatif untuk memajukan keterampilan di tingkat profesional, menunjukkan
komitmen untuk belajar sebagai proses seumur hidup, dan secara kritis mempertimbangkan
pengalaman masa lalu untuk menginformasikan kemajuan masa depan.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

ANALISIS MATERI
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

Keterampilan komunikasi yang baik ini harus dimiliki oleh semua orang dalam
kehidupannya yang secara teratur berinteraksi dengan orang lain, sehingga tujuan yang
disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Untuk itu, setiap individu harus menguasai
keterampilan komunikasi dasar untuk dapat memulai, mengembangkan dan memelihara
komunikasi yang baik, ramah, hangat, dan proaktif. Dalam komunikasi tentunya harus ilmiah
dan berbasis fakta sehingga yang dikomunikasikan bukanlah persepsi diri melainkan
berdasarkan realita. Komunikasi juga harus bersifat dua arah atau langsung, artinya dalam
komunikasi perlu adanya interaksi langsung antara pembicara dan pendengar agar apa yang
disampaikan dapat diterima dengan baik.
Dalam pembelajaran abad 21, keterampilan komunikasi merupakan salah satu
keterampilan yang sangat penting. Karena komunikasi dalam pembelajaran akan membuat
kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif karena komunikasi terjalin antara guru dengan
siswa atau antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan berkomunikasi
merupakan syarat penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu dan
memudahkan pengungkapan ide siswa dan pertukaran informasi dengan guru atau siswa
lainnya. Kemampuan komunikasi siswa juga akan menciptakan suasana yang mendukung
pembelajaran yang positif, dimana siswa dengan percaya diri menyampaikan argumentasinya
dan menjadi wahana untuk mengembangkan empati, menghargai perbedaan, perspektif yang
akan mereka temukan di lingkungan masyarakat.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

ANALISIS MATERI
KETERAMPILAN BERKOLABORASI

Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran kolaboratif karena pembelajaran perlu aktif


dan konstruktif tidak hanya tentang teks tetapi juga tentang konteks untuk memiliki kehadiran
sosial di sana. Pembelajaran abad 21 harus bersifat konstruktivis, khususnya cara guru
mengkomunikasikan pelajaran, sehingga siswa harus membuat konsep berdasarkan fakta
yang ada. Siswa didorong untuk belajar sendiri. Karena setiap siswa memiliki latar
belakang/karakteristik masing-masing. Sebagai seorang guru, Anda perlu memahami
keberadaan inklusi di dalam kelas. Penguatan ada 2 yaitu verbal dan non verbal. Jadi ketika
ada anak (siswa) yang tertinggal, itu harus menjadi prioritas. Pembelajaran bersifat sosial,
pembelajaran tidak hanya berbasis teks tetapi berbasis konteks.
Pembelajaran kooperatif adalah bekerja sama dan saling mendorong antara guru dengan
siswa dan antara siswa dengan teman sebayanya. Pembelajaran kooperatif tentunya
melibatkan keterampilan komunikasi. Adapun cara komunikasinya, yaitu: tatap muka, ramah
dan sopan. Metode kerjasama berikut ini adalah:
1. Pembelajaran aktif dan konstruktif
2. Pembelajaran bergantung pada konteks, bukan hanya teks
3. Siswa dari berbagai latar belakang/karakteristik
4. Belajar bersifat sosial
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

ANALISIS MATERI
LITERASI DIGITAL

Di abad ke-21, pembelajaran diperlukan untuk literasi digital. Dimana guru perlu
mempelajari dan memahami literasi digital untuk dapat memberikan literasi digital kepada
siswanya. Literasi digital merupakan pengetahuan dan keterampilan pengguna dalam
penggunaan media digital, sebenarnya literasi digital dalam pembelajaran diperlukan. Dalam
praktik pembelajaran, diperlukan sumber belajar untuk menggunakan pengetahuan digital,
seperti Google, web, dll. Misalnya, siswa lain dapat berkomunikasi satu sama lain,
berkolaborasi dalam pengetahuan digital untuk mempelajari sesuatu, mengumpulkan
informasi lainnya. Misalnya, gunakan kelompok di Australia Barat untuk belajar bersama.
Literasi digital berguna untuk memperoleh sumber belajar.
Mengenai literasi digital, terdapat 3 penilaian (penilaian kinerja, penilaian alternatif dan
penilaian otentik) terkait erat di mana kinerja disebutkan sebagai seorang guru harus
menguasai pengetahuan digital ini untuk mengajar siswanya. Ada delapan elemen dalam
literasi digital, yaitu: budaya, kognitif, konstruktif, kreatif, percaya diri, komunikatif, kritis
dan bertanggung jawab secara sosial. Dalam literasi digital, delapan elemen ini harus ada atau
dibutuhkan. Mengenai literasi digital juga terdapat tiga basis pengetahuan, yaitu:
1. Bertanya pada diri sendiri apa pentingnya topik penelitian (dasar epistemologis);
2. Bagaimana kita mempelajari literatur, apa model, metode dan pendekatannya (fondasi
ontologi)
3. Bagaimana mengetahui apakah materi tersebut relevan atau layak dipelajari dan tidak
sesuai (basis aksioma).
Di abad 21, literasi digital harus mampu mengembangkan kemampuan komunikasi,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, membangun kepercayaan diri dalam
mengelola suasana yang akan ditransmisikan. Literasi digital ini juga mencakup delapan
komponen yang dibutuhkan untuk menghadapi literasi digital ini, yaitu: keterampilan
fungsional, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, kemampuan mencari dan memilih informasi,
berpikir kritis dan evaluasi, pemahaman budaya dan sosial, keamanan elektronik.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

ANALISIS MATERI
LITERASI TEKNOLOGI

Menurut jurnal penelitian, pemahaman literasi IT masih sangat luas, sehingga sarana
teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk mendukung proses pembelajaran program. Untuk itu, penting bagi guru
untuk memiliki keterampilan IT yang memadai. Dalam hal ini, literasi tidak hanya terbatas
pada kemampuan mengakses (membaca) informasi melalui IT, tetapi juga menggunakan
teknologi sebagai alat untuk meneliti, mengatur, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan
informasi kepercayaan masyarakat secara luas. seperti memiliki pemahaman dasar tentang
etika atau hukum dalam penggunaan akses TIK. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
literasi bergerak dari tingkat pengenalan (recognition) dan perbandingan (understanding)
informasi belaka ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kemampuan berpikir kritis secara implisit.
Jika guru fasih dalam pengetahuan IT, maka pembelajaran kontekstual adalah usia
pendidikan
Kehidupan anak-anak di abad 21 tidak bisa lepas dari teknologi, mereka merasa
teknologi sudah menjadi bagian yang tak terelakkan dari kehidupan mereka. Dengan
demikian, cara belajarnya juga harus menyesuaikan dengan gaya hidup siswa saat ini. Untuk
itu, seorang guru abad 21 harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode
pembelajaran atau mencari solusi dari permasalahan pembelajaran, sehingga meningkatkan
pembelajaran berbasis TIK. 4.0 lebih mudah dilakukan. Dapat dilihat bahwa, dalam kondisi
saat ini, TI merupakan salah satu konsep kontekstual yang perlu diperkenalkan oleh guru
kepada siswa sehingga materi pembelajaran yang abstrak sulit untuk disajikan secara lebih
realistis dan kontekstual dibandingkan dengan TI.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

ANALISIS MATERI
KEMAMPUAN FLEKSIBEL DAN ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN

Setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
pengajaran yang fleksibel ini dapat membantu guru memberikan dukungan dan bimbingan
yang lebih tepat dan efektif kepada siswa. Hal ini akan membantu siswa dengan tingkat
kemampuan yang berbeda, sehingga mereka dapat menerima pengajaran sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Selain fleksibilitas, guru juga harus mampu beradaptasi,
karena prioritas utamanya adalah memastikan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Oleh karena itu, memahami karakteristik siswa dan meningkatkan keterampilan
digital menjadi sangat penting bagi guru di era digital. Menjadi guru tidak hanya
menanamkan isi pembelajaran kepada siswa tetapi juga memastikan potensi siswa dapat
tumbuh dan berkembang.
Dalam pembelajaran abad 21 penting untuk dapat belajar secara fleksibel dan adaptif,
karena siswa dapat belajar kapan saja, dimana saja sesuai dengan jadwal yang mereka
inginkan, proses pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan lingkungan
mereka untuk menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan. terjadi. Siswa di era digital
memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Situasi dan kondisi zaman
yang dialaminya memaksa para mahasiswa untuk membiasakan diri bersentuhan langsung
dengan berbagai instalasi digital. Untuk itu, fleksibilitas belajar diperlukan agar guru dapat
memiliki keleluasaan untuk mengajar semua siswanya untuk mencapai tingkat kecakapan
minimal dengan menyesuaikan metode dan strategi pembelajaran dengan kebutuhan mereka
masing-masing.
PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI KAMPUS MENGAJAR BATCH 5
SMP NEGERI 22 KENDARI

ANALISIS MATERI
INISITAIF DAN PENGENDALIAN DIRI

Dalam pembelajaran di abad 21 ini diperlukan adanya inisiatif dan pengendalian diri
karena setiap individu perlu mengatur dirinya sendiri baik pikiran, sikap maupun tindakan
dengan cara memperbaiki dirinya menjadi lebih baik terutama dalam menghadapi tantangan
perkembangan teknologi saat ini. Untuk itu, siswa harus menekankan pengendalian diri
dalam penggunaan teknologi secara tepat dan benar. Dengan inisiatif dan pengendalian diri
ini, siswa memiliki kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu, mampu
mengenali perasaan dirinya dan perasaan orang lain, serta memahami orang lain secara
bijaksana dalam hubungan antar manusia.
Pengendalian diri memang tidak mudah, tetapi banyak keuntungannya, seseorang yang
mandiri tunduk dan patuh pada norma dan aturan yang berlaku sehingga hidupnya selaras
dengan standar yang ada di masyarakat. Dengan mengembangkan pengendalian diri sebaik
mungkin, seseorang akan mampu menjadi pribadi yang lebih baik, hidup lebih produktif,
mampu merencanakan dan memilih tindakan dalam konteks masa depan, dapat dihormati dan
diterima serta dicintai dan mudah diterima dalam lingkungannya. mana yang ditemukan
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai