Anda di halaman 1dari 25

MODUL AJAR BAB 5

Sejarah dan Peran Ulama dalam Menyebarkan Agama Islam di Indonesia


Informasi Umum Modul Ajar
Nama Penyusun :
Nama Sekolah :
Tahun Ajaran :
Fase/Kelas : X/E
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 pertemuan
A. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) Bab 5 yaitu sebagai berikut.
Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam
di Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia
adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau‘iẓat
al-ḥasanah adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan
kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai serta semangat menghargai adat istiadat dan
perbedaan keyakinan orang lain.

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) Bab 5 meliputi sebagai berikut.
5.1 Menjelaskan proses masuknya agama Islam ke Indonesia
5.2 Meyakini bahwa perkembangan agama Islam di Indonesia merupakan kehendak Allah
Swt.
5.3 Menjelaskan tentang kesultanan Islam di Indonesia
5.4 Menganalisis peran tokoh ulama penyebar agama Islam di Indonesia
5.5 Menganalisis keteladanan para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia
5.6 Mempresentasikan keteladanan para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia
5.7 Membuat lini masa sejarah tokoh ulama penyebar agam Islam di Indonesia
5.8 Meneladani kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu para tokoh penyebar
agama Islam di Indonesia
C. Kata Kunci
● Dakwah

● Islam

● Perkawinan

● Perdagangan

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 123
● Budaya

● Kesultanan

D. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia melalui
meneladani tokoh ulama penyebar agama Islam di Indonesia.
2. Berpikir kritis dalam menganalisis proses masuknya agama Islam ke Indonesia dan
menganalisis keteladanan tokoh ulama penyebar agama Islam di Indonesia.
3. Mandiri dalam kegiatan pembelajaran dan mengerjakan tugas individu.
4. Gotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman dalam kegiatan kelompok.
E. Sarana dan Prasarana
1. Komputer/laptop
2. LCD proyektor
3. Papan tulis
4. Spidol
F. Target Peserta Didik: Regular/tipikal
G. Metode Pembelajaran: Jigsaw, Think Pair Share, diskusi, presentasi, metode garis waktu
H. Moda Pembelajaran: Tatap muka
I. Asesmen
1. Individu: Tertulis
2. Kelompok: Tertulis dan performa presentasi
J. Materi Ajar
1. Masuknya Agama Islam ke Indonesia
2. Kesultanan Islam di Indonesia
3. Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesia
4. Meneladani Para Penyebar Agama Islam

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1

Topik
Proses Masuknya Agama Islam ke Indonesia
Tujuan Pembelajaran
5.1 Menjelaskan proses masuknya agama Islam ke Indonesia
5.2 Meyakini bahwa perkembangan agama Islam di Indonesia merupakan kehendak Allah
Swt.
Pemahaman Bermakna

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 124
Siswa dapat menjelaskan proses masuknya agama Islam ke Indonesia dan meyakini bahwa
perkembangan agama Islam di Indonesia merupakan kehendak Allah Swt. yang harus
disyukuri.

Metode Pembelajaran
Jigsaw learning

Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa agama Islam dapat menyebar di Indonesia?
2. Bagaimana cara masuknya agama Islam ke Indonesia?

A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)


● Siswa merespon salam dari guru.

● Guru membuka pembelajaran dan melakukan doa bersama.

● Guru mengecek kehadiran siswa.

● Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada Bab 5.
● Siswa mengamati peta konsep dan guru memberikan penjelasan bahwa peta konsep
tersebut menggambarkan alur pembelajaran yang akan dipelajari pada Bab 5.
● Guru memberikan apersepsi dengan memantik pemahaman siswa tentang masuknya
agama Islam ke Indonesia.
● Siswa diberikan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan bimbingan guru.

● Perwakilan siswa mengemukakan jawaban atas pertanyaan tersebut.

● Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa.

B. Kegiatan Inti (100 menit)


● Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok, setiap kelompok terdiri atas 4—6 orang.

● Setiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda, yaitu proses masuknya
agama Islam ke Indonesia, sumber-sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia, dan
teori masuknya Islam ke Indonesia.

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 125
● Siswa bergabung dengan siswa lain dari kelompok berbeda dengan tugas yang sama.
Kemudian siswa dengan tugas yang sama tersebut berdiskusi dan bertukar pikiran
sehingga membentuk kelompok ahli.
● Setelah selesai berdiskusi dengan “kelompok ahli”, masing-masing siswa akan kembali
kepada kelompok asalnya untuk membagi hasil diskusi mereka dengan kelompok ahli.
● Tiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi.

● Guru membimbing jalannya presentasi dengan memberikan pengarahan atau penguatan


sehingga siswa benar-benar memahami materi.
● Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan Tugas Individu 5.1 dan Latihan 5.1
pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X terbitan Grafindo Media Pratama hlm. 83.

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


● Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.

● Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran.

● Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

● Guru menutup pembelajaran dengan mengucap syukur dan salam.

PERTEMUAN 2

Topik
Kesultanan di Indonesia dan Peran Tokoh Ulama Penyebar Agama Islam di Indonesia
Tujuan Pembelajaran
5.3 Menjelaskan tentang kesultanan Islam di Indonesia
5.4 Menganalisis peran tokoh ulama penyebar agama Islam di Indonesia
Pemahaman Bermakna
Siswa dapat menjelaskan tentang kesultanan yang pernah berkembang di Indonesia serta
menganalisis peran tokoh ulama dalam perkembangan kesultanan di Indonesia.
Model Pembelajaran
Think Pair Share
Pertanyaan Pemantik
1. Sebutkan kesultanan Islam di Indonesia yang Anda ketahui.
2. Bagaimana peran tokoh ulama dalam perkembangan kesultanan?
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 126
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
● Siswa merespon salam dari guru.

● Guru membuka pembelajaran dan melakukan doa bersama.

● Guru mengecek kehadiran siswa.

● Guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada Bab 5 sub bab kesultanan Islam di Indonesia dan tokoh penyebar
agama Islam di Indonesia
● Guru bertanya tentang materi proses masuknya agama Islam ke Indonesia yang sudah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
● Siswa diberikan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan bimbingan guru.

● Perwakilan siswa mengemukakan jawaban atas pertanyaan tersebut.

● Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa.

B. Kegiatan Inti (100 menit)


● Guru menjelaskan aturan main serta menginformasikan batasan waktu untuk setiap
tahap kegiatan.
● Siswa diarahkan untuk duduk berpasangan.

● Guru melakukan presentasi dan kemudian mengajukan pertanyaan tentang materi


kesultanan Islam di Indonesia dan tokoh penyebar agama Islam di Indonesia.
● Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
secara individual.
● Siswa berdiskusi dengan pasangannya tentang jawaban dari pertanyaan yang
diajukan.
● Guru memandu pleno kecil diskusi, setiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.

● Setiap siswa mendapatkan nilai dari hasil pemikiran mereka.

● Nilai individu berdasarkan hasil jawaban saat berpikir individual, sedangkan nilai
kelompok berdasarkan jawaban pada saat diskusi dan presentasi hasil diskusi.

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 127
● Guru memberikan penguatan tentang prinsip-prinsip apa yang harus dibahas,
menambahkan pengetahuan atau konsep yang luput dari perhatian siswa saat
berdiskusi dengan pasangannya.
● Siswa diminta untuk mengerjakan Tugas Individu 5.3 dan Latihan 5.3 dalam buku
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 untuk Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
terbitan Grafindo Media Pratama hlm. 90.
C. Kegiatan Penutup (15 menit)
● Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.

● Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran.

● Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

● Guru menutup pembelajaran dengan mengucap syukur dan salam.

PERTEMUAN 3

Topik
Keteladanan Para Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesia
Tujuan Pembelajaran
5.5 Menganalisis keteladanan para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia
5.6 Mempresentasikan keteladanan para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia
Pemahaman Bermakna
Siswa dapat menganalisis keteladanan para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Pembelajaran
Diskusi dan presentasi
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa agama Islam cepat menyebar di Indoenesia?
2. Apa peran ulama dalam penyebaran Islam di Indonesia.
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
● Siswa merespon salam dari guru.

● Guru membuka pembelajaran dan melakukan doa bersama.

● Guru mengecek kehadiran siswa.

● Guru membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui kisah


inspirasi.
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 128
● Guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada Bab 5 sub bab keteladanan tokoh ulama penyebar agama Islam di
Indonesia.
● Guru bertanya kembali tentang materi tokoh penyebar agama Islam di Indonesia yang
telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
● Guru memantik pemahaman siswa tentang keteladanan tokoh penyebar agama Islam di
Indonesia melalui pertanyaan.
● Siswa diberikan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan bimbingan guru.

● Perwakilan siswa mengemukakan jawaban atas pertanyaan tersebut.

● Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa.

B. Kegiatan Inti (100 menit)


● Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok, setiap kelompok terdiri atas 4—6 orang.

● Setiap anggota kelompok diarahkan untuk membaca Kembali materi tentang tokoh
penyebar agama Islam di Indonesia dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X terbitan Grafindo Media Pratama hlm. 87
—89.
● Setiap kelompok berdiskusi tentang hal-hal yang dapat diteladani dari kisah tokoh
penyebar agama Islam di Indonesia..
● Tiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi.

● Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk bertanya kepada kelompok yang
sedang presentasi.
● Guru membimbing jalannya diskusi dengan memberikan pengarahan atau penguatan
sehingga siswa benar-benar memahami materi.
● Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan Latihan 5.4 pada buku Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X terbitan Grafindo
Media Pratama hlm. 93.
C. Kegiatan Penutup (15 menit)
● Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.

● Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran.

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 129
● Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

● Guru menutup pembelajaran dengan mengucap syukur dan salam.

PERTEMUAN 4

Topik
Membuat Lini Masa Sejarah Tokoh Ulama Penyebar Agama Islam di Indonesia dan
Meneladani Kesederhanaan dan Kesungguhan Mencari Ilmu
Tujuan Pembelajaran
5.7 Membuat lini masa sejarah tokoh ulama penyebar agama Islam di Indonesia
5.8 Meneladani kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu para tokoh penyebar agama
Islam di Indonesia
Pemahaman Bermakna
Siswa dapat membuat lini masa sejarah para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Pembelajaran
Metode Garis Waktu (Timeline Story)
Pertanyaan Pemantik
1. Apa saja keteladanan para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia?
2. Mengapa kita perlu meneladani para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia?
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
● Siswa merespon salam dari guru.

● Guru membuka pembelajaran dan melakukan doa bersama.

● Guru mengecek kehadiran siswa.

● Guru memberikan pertanyaan tentang materi pembelajaran sebelumnya mengenai peran


tokoh ulama penyebar agama Islam di Indonesia.
● Siswa diberikan waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan bimbingan guru.

● Perwakilan siswa mengemukakan jawaban atas pertanyaan tersebut.

● Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa.

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 130
● Guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada pertemuan kali ini.

B. Kegiatan Inti (100 menit)


● Guru membagi kelompok secara acak yang terdiri atas 4—5 orang.

● Guru mengarahkan setiap anggota kelompok untuk membaca ulang materi tentang
peran tokoh penyebar agama Islam di Indonesia dalam buku Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X terbitan Grafindo Media
Pratama hlm. 79—89 dan mencari tambahan referensi dari buku lain.
● Setiap kelompok membuat lini masa mulai dari proses masuknya agama Islam ke
Indonesia, Kesultanan di Indonesia, dan tokoh penyebar agama Islam di Indonesia.
● Setiap kelompok diberi kebebasan untuk membuat lini masa sesuai dengan kreativitas
masing-masing.
● Setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya berupa lini masa di depan kelas.

● Pada sesi terakhi presentasi, anggota kelompok memberi kesempatan kepada kelompok
lain untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan.
● Guru membimbing jalannya presentasi dengan memberikan pengarahan atau penguatan
sehingga siswa benar-benar memahami materi.
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
● Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.

● Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran.

● Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

● Guru menutup pembelajaran dengan mengucap syukur dan salam.

REFLEKSI

REFLEKSI GURU

Apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?

Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?


PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 131
Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?

Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?

Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA
Pada bab ini Anda telah mempelajari materi mengenai Asuransi Syariah, Bank Syariah, dan
Koperasi Syariah. Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan
bermakna, mari sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran
kali ini. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang
dapat mewakili perasaan Anda setelah mempelajari materi ini.

1. Apa yang sudah Anda pelajari?


.………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang Anda kuasai dari materi ini?
.………………………………………………………………………………………………
3. Bagian apa yang belum Anda kuasai?
.………………………………………………………………………………………………
4. Apa upaya Anda untuk menguasai materi yang belum dikuasai? Coba diskusikan dengan
teman maupun guru Anda.
.………………………………………………………………………………………………

GLOSARIUM

● Dakwah : upaya mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan atau


mengikuti petunjuk, menyeru mereka untuk berbuat baik, dan meninggalkan perbuatan
munkar agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 132
● Datuk : gelar kehormatan bagi orang yang dituakan (berpangkat tinggi atau
bermartabat tinggi)
● Kesultanan : kawasan (daerah) yang dipimpin oleh sultan

● Sufisme : nama umum bagi berbagai aliran sufi dalam agama Islam

● Sultan : gelar bagi seseorang yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam sebuah
negara Islam yang mula-mula dipakai pada zaman Dinasti Abasiah
● Tasawuf : ajaran (cara dan sebagainya) untuk mengenal dan mendekatkan diri
kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya
● Toleran : bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri
● Wali : orang-orang yang dekat dengan Alah dan menjadi kekasil Allah Swt.

LAMPIRAN
A. BAHAN BACAAN GURU

PERTEMUAN 1
Topik: Proses Masuknya Agama Islam ke Indonesia
Masuknya agama Islam adalah ketika agama Islam baru dikenal oleh bangsa
Indonesia yang dikenalkan oleh para niagawan muslim pada saat melakukan transaksi niaga
di pasar. Adapun yang dimaksud dengan masa perkembangan agama Islam adalah pada saat
umat Islam telah membangun kekuasaan politik Islam atau kesultanan.
Perlu diakui, adanya Radja Hindoe yang melakukan konversi agama menjadi
penganut Islam. Pada saat itu, sekaligus terjadi pembentukan kekuasaan politik Islam atau
kesultanan. Istilah kerjaan berubah menjadi kesultanan, sebutan raja berubah menjadi sultan.
Raja tersebut tidak kehilangan kekuasaannya dan tetap diakui oleh mayoritas rakyatnya
sebagai sultan yang sah.
Motif politik atau motivasi kekuasaan yang diwujudkan dengan konversi agama
(menjadi penganut agama Islam) merupakan bukti atau pengakuan para raja saat itu bahwa
Islam telah menjadi arus bawah yang kuat dan berpengaruh besar terhadap proses penyuburan
tanah atau lapisan masyarakat bawah. Dampaknya membentuk pandangan para penguasa saat
itu untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir imperialis barat kecuali dengan berpihak
pada agama yang dianut banyak rakyatnya, yakni Islam.

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 133
Umumnya, kita mengira bahwa Wali Songo merupakan pembawa pertama ajaran
Islam ke Nusantara. Padahal, aktivitas para Wali Songo terjadi pada periode perkembangan
agama Islam di Indonesia yang ditandai dengan berdirinya kekuasaan politik Islam atau
kesultanan.
Selanjutnya, untuk mengetahui perkembangan Mazhab Syafi’I di Indonesia dapat kita
baca dari berita perjalanan Ibnu Battutah yang berkunjung ke Samudra Pasai. Ibnu Battutah
berkunjung ke Samudra Pasai tahun 745—746 M/1345 M menjelaskan bahwa di Gujarat
bermazhab Syi’ah, sedangkan di Samudra Pasai bermazhab Syafi’i. Fakta perbedaan tersebut
dijadikan alasan dasar penolakan Buya Hamka terhadap teori Snouck Hurgronje yang
menyatakan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M.
Dengan sengaja, sejarawan Belanda pada masa pemerintah kolonial membuat
periodisasi sejarah Indonesia, memundurkan waktu masuknya agama Islam berada jauh di
belakang atau sesudah keruntuhan kekuasaan politik Hindu atau Kerajaan Hindu Majapahit.
Dengan berdasarkan periodisasi tersebut, Islam baru dibicarakan setelah Kerjaan Majapahit
runtuh pada 1478 M. Tidak dijelaskan pula bahwa sejak abad ke-7 M agama Islam sudah
mulai didakwahkan oleh para pedagang di Nusantara.

Sumber:
Suryanegara. Ahmad Mansur. 2009. Api Sejarah. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta.

PERTEMUAN 2
Topik: Kesultanan Islam di Indonesia dan Peran Tokoh Ulama Penyebar Agama Islam
di Indonesia
1. Kesultanan di Indonesia
Kehadiran kesultanan memegang peran penting, strategis bahkan menentukan
percepatan perkembangan Islam itu sendiri di wilayahnya. Paling tidak, dari perspektif
politik, terda-pat sejumlah peran signifikan Kesultanan dalam proses Islami-sasi di
Nusantara. Fakta sejarah menjelaskan sejumlah Islamisasi melalui jalur politik Kesultanan.
Pertama, keberadaan dan perkembangan kesultanan (kerajaan Islam) di Nusantara,
secara politik, menjadi penyebab langsung atau tidak langsung proses kehancuran atau
keruntuhan kerajaankerajaan Hindu atau Buddha, yang pada gilirannya mempercepat
perkembangan Islam di Nusantara.
Setelah muncul kerajaan-kerajaan Islam, para rajanya memiliki kepedulian dalam
menyebarkan Islam. Hal ini sesuai dengan politik Islam, di mana raja bertugas untuk
menyebarkan dan membela agama (Islam). Kerajaan Samudera Pasai, misalnya,
memainkan perannya dalam perkembangan Islam di Jawa dan Sulawesi pada tahun 1396
M, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin Bahian Syah (1349-1396), yang
dilakukan dengan cara mengantarkan dua orang pendakwah ke Jawa, yaitu Maulana Malik
Ibrahim dan Maulana Ishak. Contoh lain adalah Kerajaan Demak di Jawa, di mana para
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 134
penguasa kerajaan ikut serta membatu penyebaran Islam di Palembang dan Banjarmasin,
yang kemudian berhasil mempercepat Islamisasi di pesisir Barat Pulau Jawa.
Lebih jauh, kesultanan Nusantara dalam aspek politik ini, juga berhasil menjadi
“political instrument” untuk melakukan pengintegrasian atau unifikasi sejumlah kekuatan
untuk bersatu menjaga keutuhan dan persaudaraan sesame umat beragama yang berada
pada wilayah kekuasaan kesultanan yang berbeda.
Kesultanan, demikian pula, melalui pertalian pernikahan dapat menyatukan kekuatan
bersama untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme di Nusantara. Tidak hanya
pertalian antarkeluarga kesultanan di wilayah Indonesia saja, namun terjadi pula pertalian
antara kesultanan di negeri tetangga (seperti di Brunei dan Malaysia) untuk bersama
melawan Belanda.
Dalam aspek dakwah dan pendidikan, sangatlah jelas bagaimana kontribusi
Kesultanan Islam dalam pendidikan Islam dan Islamisasi pada spektrum luas.
Perkembangan pesantren sejak abad awal pertumbuhan Islam di Nusantara, memperkuat
penyebaran Islam sebagai ajaran secara sistemik dan komprehensif. Tercatat hamper di
pusat-pusat kerajaan Islam (kesultanan) terdapat lembaga Pendidikan yang serupa dengan
pesantren walau menggunakan nama yang berbeda.
Dalam aspek kebudayaan, lebih lanjut kesultanan umumnya berkontribusi besar
dalam upaya pengembangan, pelestarian, dan promosi budaya keagamaan (termasuk
tradisi ritual-peribadatan, seni dalam berbagai “genre”-nya sehingga kini masih bisa
disaksikan peninggalannya. Dengan demikian, kesultanan Nusantara, dalam sejarahnya
telah menjalankan perannya sebagai “center for cultural development andpreservation”.
Bisa dibayangkan, jika kesultanan tidak menjalankan fungsi kultural ini, maka bukan
mustahil “tinggalan budaya Nusantara” mengalami kepunahan yang luar biasa di negeri
tercinta ini.
Sumber:
Yusuf, Choirul Fuad. 2016. “Kesultanan Nusantara dan Faham Keagamaan Moderat di
Indonesia,” Jurnal Lektur Keagamaan, vol. 14, no. 2, hlm. 457-478.
PERTEMUAN 3 DAN 4
Topik: Keteladanan Para Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesia
1. Sultan Malik As-Saleh
Sultan Malik As-Saleh adalah Sultan pertama Sultan Samudra Pasai. Dia memerintah dari
tahun 1267 hingga 1326. Sultan Malikus Saleh adalah satu-satunya raja yang bisa membaca
Al-Qur'an pada abad ke-13. Karena itulah nama aslinya adalah Meurah Silu dan akhirnya
diberi gelar Malik As-Saleh. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Samudra Pasai berhasil
menguasai Selat Malaka. Ekspor barang pada saat kritis. Selain lada, Kerajaan Samudra Pasai
juga mengekspor sutra dan kapur barus. Pada masa kejayaannya, Samudra Pasai menjadi
salah satu pusat perdagangan terpenting di Asia. Karena letaknya yang strategis, kawasan
kerajaan ini sering dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai negara seperti Cina, India,
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 135
Arab, dan Persia. Samudra Pasai tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga pusat
pengembangan lslam.
Selain sebagai pendiri dan raja pertama Samudra Pasai, Malik As-Saleh juga merupakan
penyebar agama lslam di Nusantara dan Asia Tenggara pada abad ke-13. Pada masa
pemerintahan Malik As-Saleh, Samudra Pasai memberikan kontribusi besar bagi
perkembangan dan penyebaran lslam di tanah air. Samudra Pasai mengirim banyak ulama
dan untuk menyebarkan lslam ke Jawa.
2. Sultan Alaudin Riayat Syah
Sultan Alaudin Riayat Syah, merupakan Sultan Aceh pertama yang melakukan
penyerangan terhadap kerajaan-kerajaan yang ada di Semenanjung Melayu. Penyerangan ini
dilakukan sebagai sikap perlawan terhadap Portugis, sejak tahun 1511 menjadikan Malaka
sebagai pangkalan militernya. Ekspansi yang dilakukan tidak hanya menyasar daerah pesisir
pantai, tetapi juga mengarah ke daerah pedalaman di sebelah utara pulau Sumatra. Ekspansi
ini dilakukan, sebagai langkah memperluas wilayah kekuasaan dan untuk menunjukan
eksistensi kekuatan Kesultanan Aceh.
Banyaknya rangkaian pelabuhan yang berada di pantai timur Sumatra, efek dari ramainya
jalur perdagangan berdampak pada munculnya sebuah kekuatan politik dengan nama “Aru”.
Berdasarkan catatan sejarah, Kerajaan Aru mulai muncul sekitar akhir abad ke-13 M.
Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran karena kalah pamor dengan pelabuhan-pelabuhan
baru yang berada di ujung timur Sumatra pada awal abad ke-16 M. Di masa inilah, Sultan
Alauddin mengirim ekspedisi militer besar untuk menaklukan Aru. Akhirnya, Kerajaan Aru
dapat ditaklukan dan menyatakan tunduk kepada Aceh pada tahun 1539.
Setelah berhasil menguasai kerajaan Aru, Sultan Alauddin Riayat Syah mengerahkan
pasukannya untuk menyerang ke daerah pedalaman Batak (Padang Lawas), yang saat itu
didominasi oleh orang-orang yang beragama Hindu.
Sultan Alaudin Riayat Syah juga memiliki kedekatan dengan Turki utsmani. Kedekatan
hubungan antara Aceh dan Turki, sudah terjalin sejak abad ke-16 M. Pada saat itu,
Kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Alauddin Riayat Syah, sementara Turki Utsmani
diperintah Sultan Sulaiman Agung. Bukti lain yang menguatkan adanya hubungan antara
Kesultanan Aceh dan Kesultanan Turki, ditemukannya ratusan koin emas di Desa Gampong
Pande, Aceh. Dalam koin-koin tersebut, ditemukan beberapa koin bertuliskan nama Sultan
Alauddin Riayat Syah berdampingan dengan Sultan Sulaiman I (Sultan Turki).
3. Sultan Alauddin
Sultan Alauddin menyebarkann Islam ke pelosok daerah, termasuk kepada kerajaan-
kerajaan sekutu. Namun niatnya untuk menyebarkan syiar Islam tersebut terkendala oleh
penolakan beberapa kerajaan-kerajaan yang berada di daerah Bugis. Dasar penyiaran Islam
yang dilakukan oleh Sultan Alauddin adalah perjanjian persahabatan yang pernah dibuat jauh
sebelumnya. Isi perjanjian itu kurang lebih berbunyi: ”Barang siapa di antara kita yang
berjanji ini menemukan jalan kebaikan, hendaklah menyampaikan jala kebaikan itu kepada
yang lainnya”. Tetapi oleh kerajaan yang merasa dirinya kuat, menolak ajakan Kerajaan
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 136
Gowa untuk memeluk agama Islam dengan alasan bahwa sebenarnya Kerajaan Gowa
hanyalah untuk memperluas wilayah pengaruh kekuasaannya dengan berlindung di belakang
syiar agama Islam.
4. Datuk Tunggang Parangan
Ada beberapa versi tentang nama asli Tuan Tunggang Parangan. Versi pertama menurut
masyarakat setempat bahwa yang dimaksud Tuan Tunggang Parangan adalah Syekh
Abdurahman Al-Idrus (Datuk Tiro). Versi kedua menurut Mattulada bahwa Datuk Di Tiro
adalah Abd Jawad. Versi ketiga menurut Rabithah Alawiyah bahwa Tuan Tunggang
Parangan adalah Habib Hasyim bin Musayya bin Yahya, seorang ulama yang dating dari
Negeri Matan, sekarang dikenal Ketapang (Kalimantan Barat) bersama sahabatnya Datuk Ri
Bandang, berasal dari Riau yang telah lama menetap di Sulawesi Selatan bersama dua orang
temannya yaitu Khatib Sulaiman dan Khatib bungsu (Dato Di Tiro). Dari Sulawesi, Habib
Hasyim bin Yahya bersama Datuk Ri Bandang melanjutkan misinya menuju Kalimantan
Timur (Kutai Kertanegara).
Sebelum melaksanakan tugasnya dalam melaksanakan agama Islam, Tuan Tunggang
Parangan bersama sahabatnya singgah di Pulau Jawa untuk lebih memperdalam ilmu agama.
Setelah itu menjalankan misinya menuju Makassar dan berhasil mengislamkan wilayah
tersebut kemudian melanjutkan ke Kutai Kertanegara.
5. Sultan Zainal Abidin
Salah satu prestasi terbesar Sultan Zainal Abidin adalah perubahan struktur pemerintahan
yang ia lakukan setelah kerajaan Ternate menerima Islam sebagai agama resmi. Zainal
Abidin memperoleh Pendidikan formal dari Datuk Maulana Husein. Setelah itu, ia belajar di
Gresik yang di bawah asuhan Sunan Giri. Sejak hari-hari pertama bertakhta, Zainal Abidin
menetapkan sejumlah kebijakan yang berdampak pada perubahan-perubahan struktural serta
menetapkan sejumlah konvensi baru yang mendasar bagi kerajaan Ternate. Perubahan
struktural, institusional, bahkan yudisial yang ia tetapkan, antara lain:
a. Perubahan gelar raja, dari kolano yang digunakan raja-raja sebelumnya diganti dengan
gelar sultan yang menampilkan nilai Islami.
b. Peresmian Islam sebagai agama kerajaan dan peralihan ke dalam bentuk kesultanan.
c. Pembentukan lembaga baru dalam struktur pemerintahan dengan diangkatnya Lembaga
Jolebe atau Bobato berjubah putih dan ditugaskan untuk membantu sultan dalam urusan-
urusan keagamaan serta mendampingi Bobato berjubah hitam yang telah bertugas
membantu sultan dalam urusan pemerintahan.
d. Penetapan sultan sebagai pembina agama Islam atau Amir Ad-Din yang membawahi
Jolebe berjubah putih. Jolebe terdiri dari seorang Kalem (Kadi), empat orang imam,
delapan orang khatib dan 16 orang moding yang membantu Amir Ad-Din menjalankan
fungsi-fungsi keagamaan dan syariat Islam. Perubahan struktur dan kelembagaan
Kesultanan Ternate yang dilakukan oleh Sultan Zainal Abidin memberikan pengaruh
signifikan terhadap kerajaan-kerajaan lainnya di Kepulauan Maluku. Kerajaan-kerajaan

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 137
seperti Tidore dan Bacan akhirnya menerapkan struktur dan lembaga kerajaan
berdasarkan struktur dan kelembagaan baru di Kerajaan Ternate.
Sumber:
Suryanegara. Ahmad Mansur. 2009. Api Sejarah. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta.
Batubara, Taslim. 2020. “Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar:Sang Penakluk dari
Kesultanan Aceh Darussalam,” Jurnal Kajian Islam Kontemporer (JURKAM), vol. 1, no.
1, hlm. 1-6.
Fitriani, Andini, Isna Siregar, dan Supian Ramli. 2022. “Peran Sultan Malikussaleh dalam
Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai 1297-1326 M,” Jejak, vol. 2, no. 1, hlm. 11-22.
Ipaenin, Syariah. 2018. “Dakwah Kultural dan Islamisasi di Ternate,” Al-Mishbah, vol. 14,
no. 1, hlm. 57-73.
Kila, Syahrir. 2016. “Perjuangan Sultan Alauddin Raja Gowa ke-14 (1593-1639),” Walasuji,
vol. 7, no. 1, hlm. 17-32.
Samsir. 2018. “Masuk dan Berkembangnya Islam di Kerajaan Kutai Kartanegara,” Ri’ayah,
vol. 3, no. 2, hlm. 30-42.
Yusuf, Choirul Fuad. 2016. “Kesultanan Nusantara dan Faham Keagamaan Moderat di
Indonesia,” Jurnal Lektur Keagamaan, vol. 14, no. 2, hlm. 457-478.

B. LEMBAR KERJA SISWA


LEMBAR KERJA SISWA (LKS)-1
Kerjakan tugas ini secara individu.
1. Bagaimana cara masuknya agama Islam ke Indonesia?

2. Jelaskan sumber-sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia.


a. Sumber dari Pedagang Arab

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 138
b. Sumber dari Marco Polo

c. Sumber dari Batu Nisan

d. Sumber dari Sejarawan Cina

e. Sumber dari Ibnu Batuttah

3. Jelaskan secara singkat teori-teori masuknya agama Islam ke Indonesia.


a. Teori Gujarat

b. Teori Makkah

c. Teori Persia

d. Teori Cina

e. Teori Maritim

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 139
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)-2

Kerjakan tugas ini secara berkelompok.


1. Bagaimana pengaruh Kesultanan Samudra Pasai terhadap penyebaran agama Islam di
Aceh?

2. Mengapa penguasaan atas daerah Pidie, Pasai, dan Daya ikut berpengaruh terhadap
perkembangan Kesultanan Aceh?

3. Bagaimana pengaruh Kesultanan Demak terhadap perkembangan agama Islam di Jawa?

4. Uraikan secara singkat tentang Kesultanan Banten.

5. Uraikan peran penting Kesultanan Mataram dalam penyebaran dakwah Islam di Jawa.

RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)


LKS-1
Skor
1 2 3 4
Terisi, namun tidak Terisi benar Terisi benar Terisi benar
benar, atau benar sekitar >50% sekitar >75% sekitar >90%
sekitar ≤50% −≤75% −≤90%

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 140
LKS-2
Skor
1 2 3 4
Terisi, namun tidak Terisi benar Terisi benar Terisi benar
benar, atau benar sekitar >50% sekitar >75% sekitar >90%
sekitar ≤50% −≤75% −≤90%

Penilaian Presentasi
Nama Kelompok:
Penggunaan Kejelasan Kebenaran
No. Nama Siswa Komunikatif
Bahasa Menyampaikan Konsep
1.

2.

Dst.

*Kolom diisi dengan Kurang, Cukup, Baik, atau Sangat Baik

Keterangan Kriteria Penilaian Presentasi


Kriteria Kriteria Kriteria
Indikator Kriteria
No. Penilaian Penilaian Penilaian
Penilaian Penilaian ‘Baik
‘Kurang’ ‘Cukup ‘Sangat Baik
Penggunaan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang bahasa baik,
baik, kurang baik, kurang baik, baku, baku dan
1.
baku dan baku, namun namun kurang terstruktur
tidak terstruktur terstruktur
terstruktur
Kejelasan Artikulasi Artikulasi Artikulasi Artikulasi jelas,
menyampaikan kurang jelas, jelas, suara kurang jelas, suara terdengar,
2. suara tidak terdengar, suara terdengar, tidak bertele-tele
terdengar, namun tidak bertele-tele
bertele-tele bertele-tele
3. Komunikatif Sepanjang Saat Saat menjelaskan Saat
menjelaskan menjelaskan pandangan lebih menjelaskan
membaca pandangan banyak menatap pandangan lebih

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 141
catatan lebih banyak audiens daripada banyak menatap
menatap catatan, namun audiens daripada
catatan tanpa gestur catatan, disertai
tubuh gestur tubuh
sehingga audiens
memerhatikan
Kebenaran Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
konsep konsep belum konsep sudah konsep sudah seluruh konsep
benar (<50%) cukup benar benar namun sudah benar
4.
(>50% - 70%) masih ada yang
salah (>70% -
90%)

A. Latihan Akhir Bab

LEMBAR LATIHAN AKHIR BAB 5

1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X.
Bandung: Grafindo Media Pratama, Latihan Bab 5 halaman 94—98.
2. Soal-soal berikut.

A. Pilihan Ganda
1. Menurut teori Makkah, Islam masuk ke Indonesia pada adab ke-....
A. 6 Masehi D. 12 Masehi
B. 7 Masehi E. 13 Masehi
C. 9 Masehi
2. Teori masuknya Islam ke Indonesia yang menyebutkan bahwa Islam masuk dari Persia
dan bermazhab Syiah adalah ….
A. teori Makkah D. teori Persia
B. teori Maritim E. teori Cina
C. teori Gujarat
3. Pertanyaan yang benar tentang sumber masuknya Islam ke Indonesia dari Marco Polo
yaitu ….
A. bangsa Arab telah mengenal kerajaan Sriwijaya pada aba ke-9 Masehi
B. telah ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai pada tahun 1292
C. pada abad ke-14 dan ke-15 M di pesisir utara Jawa Timur sudah ada komunitas
muslim
D. dalam buku Ying-yai Sheng-lan terdapat bukti tentang keberadaan komunitas muslim
di daerah pesisir Pulau Jawa
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 142
E. pada abad ke-11 M ditemukan nisan kubur yang menyebutkan nama Fatimah binti
Maimun yang wafat tanggal 7 Rajab 475 H (1082 M)
4. Kesultanan Islam pertama di Jawa adalah ....
A. Kesultanan Aceh D. Kesultanan Mataram
B. Kesultanan Banten E. Kesultanan Samudra Pasai
C. Kesultanan Demak
5. Sultan ketiga di Kesultanan Aceh adalah ….
A. Sultan Alauddin
B. Sultan Hasanuddin
C. Sultan Zainal Abidin
D. Sultan Malik Al-Saleh
E. Sultan Alaudin Riayat Syah
6. Sultan Zainal Abidin memerintah kesultanan ….
A. Aceh D. Ternate
B. Tallo E. Kutai Kartanegara
C. Gowa
7. Syekh Abdur rauf As-Sinkili menulis beberapa kitab, di antaranya Tarjumanul Mustafid,
Mir’at Ath-Thulab, dan Mawa’iz Al-Badi. Hal yang dapat diteladani dari kisah tersebut
yaiitu ….
A. cinta damai
B. pantang menyerah
C. menghargai perbedaan
D. produktif dalam berkarya
E. menjalani hidup sederhana
8. Salah satu peran penting Kesultanan Mataram yaitu ….
A. berhasil menjadikan Islam terintegrasi ke dalam sistem budaya Jawa secara
menyeluruh
B. merupakan penghasil barang-barang komoditi yang laku di pasar internasional
C. menjadi pusat kekuasaan pada masa kekuasaan Trenggono
D. penghasil utama lada dan rempah-rempah di Sumatra
E. basis islamisasi di wilayah Sumatra
9. Ajaran Islam tidak membenarkan seseorang memaksa orang lain untuk masuk Islam
sebagaimana disebutkan dalam ….
A. Q.S. al-Baqarah [2]: 256 D. Q.S. an-Naḥ l [16]: 25
B. Q.S. al-Baqarah [2]: 56 E. Q.S. ar-Raʻd [13]: 11
C. Q.S. an-Naḥ l [16]: 125
10. Sultan Alauddin menyebarkan Islam ke pelosok daerah. Ia juga berhasil mengislamkan
Kerajaan Sindereng, Kerajaan Soppeng, Kerajaan Wado, dan Kerajaan Bone. Ia dapat
mengislamkan hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan pada abad ke-17 M.
Hal yang dapat diteladani dari kisah tersebut yaitu ....
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 143
A. produktif dalam berkarya D. hidup sederhana
B. mengajarkan kedamaian E. gigih berjuang
C. menghargai perbedaan

B. Uraian
1. Uraikan teori Gujarat secara singkat.
2. Uraikan biografi Sultan Alaudin Riayat Syah secara singkat.
3. Apa yang dilakukan Datuk Tunggang Parangan dalam penyebaran agama Islam?
4. Uraikan 3 hal yang dapat diteladani dari tokoh penyebar agama Islam di Indonesia.
5. Tuliskan dalil Al-Qur'an yang menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam menganut
agama Islam.

Kunci Jawaban Latihan Akhir Bab 5


Pilihan Ganda
1. B 6. D
2. D 7. D
3. B 8. A
4. C 9. A
5. E 10. E

Uraian
1. Teori Gujarat dikemukakan oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje. Menurutnya, Islam tidak
mungkin masuk ke Nusantara langsung dari Arab tanpa melalui ajaran tasawuf yang
berkembang di Gujarat, India. Daerah pertama yang dimasuki adalah Kesultanan
Samudra Pasai pada abad ke-13 M.
2. Sultan Alaudin Riayat Syah merupakan sultan ketiga di Kesultanan Aceh. Pada masa
kepemimpinannya, Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaannya. Sultan Alauddin juga
berhasil memperluas pengaruh Kesultanan Aceh di pesisir timur Pulau Sumatera, sampai
ke daerah pedalaman. Ia digelari Al-Qahhar (gagah perkasa). Ia menjalin hubungan baik
dengan Turki Utsmani.
3. Datuk Tunggang Parangan merombak pola hidup masyarakat Kutai yang tidak sesuai
dengan misi ajaran agama Islam. Ia berdakwah kepada raja Aji Mahkota, raja Kerajaan
Kutai saat itu.
4. Tiga hal yang dapat diteladani dari tokoh penyebar agama Islam di Indonesia yaitu sebagai
berikut.
a. Cinta damai
Agama Islam mengajarkan kedamaian, kasih sayang, dan toleransi. Penyebaran agama
Islam dilakukan dengan cara damai dan bermartabat. Dalam penyebaran agama Islam,
bukan hanya hasil yang dilihat, tetapi penyebaran agama Islam sangat memperhatikan
prosesnya. Proses penyebaran agama Islam harus dilakukan dengan mengedepankan
dakwah dengan cara damai, bukan dengan kekerasan dan memaksakan kehendak.
PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 144
b. Gigih, pantang menyerah, tawakal, dan sabar
Para penyebar agama Islam untuk meraih keberhasilan dalam menyebarkan ajaran
Islam di Indonesia sudah menerapkan sikap tersebut yang pantas kita teladani. Mereka
menunjukkan sikap bersemangat pantang menyerah dan gigih dalam memperjuangan
ajaran Islam. Dengan demikian, jelas sudah bahwa untuk meraih suatu cita-cita
dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan panjang.
c. Menghargai perbedaan
Para penyebar agama Islam di Indonesia sangat mengedepankan sikap toleran terhadap
budaya lokal yang telah ada sebelum Islam masuk. Mereka memperbolehkan
masyarakat pribumi untuk melakukan tradisi-tradisi lokal yang sudah diselaraskan
dengan ajaran agama Islam.
5. Q.S. al-Baqarah [2] ayat 256
ْ ‫ِالطاغ ُْو ِت َويُْؤ ِم ْنۢ بِالل ّ ٰ ِه َف َق ِد‬
‫استَ ْم َس َك‬ َّ ‫الر ْش ُد ِم َن ال ْ َغ ِ ّي ۚ ف ََم ْن يَّك ْ ُف ْر ب‬
ُّ ‫الديْ ِنۗ ق َْد تَّبَيَّ َن‬ ّ ِ ‫اه ِفى‬ َ ‫لَٓا اِك َْر‬
ٌ‫علِيْم‬ َ ‫بِال ُْع ْر َو ِة ال ُْوثْقٰى ل َا ان ْ ِف َصا َم ل ََها َۗوالل ّ ٰ ُه َس ِميْ ٌع‬
6. Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan
yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada
Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. al-Baqarah [2]: 256)

RUBRIK PENILAIAN AKHIR MODUL


A. Pilihan Ganda
Pedoman penskoran: Nilai = Jumlah Skor
Setiap soal dengan jawaban benar memiliki skor 10, dan salah memiliki skor 0.
Terdapat 10 soal Pilihan Ganda, maka skor tertinggi yaitu 100 (nilai 100).
Perhatikan tabel berikut untuk panduan penilaian.

Jumlah Jawaban Benar Nilai


10 100
9 90
8 80

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 145
7 70
6 60
5 50
4 40
3 30
2 20
1 10
0 0

B. Uraian
Skor
1 2 3 4
Terisi, namun tidak Terisi benar Terisi benar Terisi benar
benar, atau benar sekitar >50% sekitar >75% sekitar >90%
sekitar ≤50% −≤75% −≤90%

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 146
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Suryanegara. Ahmad Mansur. 2009. Api Sejarah. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta.
Wahyudin, Udin dan Fathurrahman. 2022. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1
untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Sumber Dokumen
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek
Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022
tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek
Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Permendikbudristek RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Standar Mutu Buku, Standar Proses
dan Kaidah Pemerolehan Naskah, serta Standar Proses dan Kaidah Penerbitan Buku.
Sumber Jurnal
Batubara, Taslim. 2020. “Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar: Sang Penakluk dari
Kesultanan Aceh Darussalam,” Jurnal Kajian Islam Kontemporer (JURKAM), vol. 1, no.
1, hlm. 1-6.
Fitriani, Andini, Isna Siregar, dan Supian Ramli. 2022. “Peran Sultan Malikussaleh dalam
Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai 1297-1326 M,” Jejak, vol. 2, no. 1, hlm. 11-22.
Ipaenin, Syariah. 2018. “Dakwah Kultural dan Islamisasi di Ternate,” Al-Mishbah, vol. 14,
no. 1, hlm. 57-73.
Kila, Syahrir. 2016. “Perjuangan Sultan Alauddin Raja Gowa ke-14 (1593-1639),” Walasuji,
vol. 7, no. 1, hlm. 17-32.
Samsir. 2018. “Masuk dan Berkembangnya Islam di Kerajaan Kutai Kartanegara,” Ri’ayah,
vol. 3, no. 2, hlm. 30-42.
Yusuf, Choirul Fuad. 2016. “Kesultanan Nusantara dan Faham Keagamaan Moderat di
Indonesia,” Jurnal Lektur Keagamaan, vol. 14, no. 2, hlm. 457-478.

PAG Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X | 147

Anda mungkin juga menyukai