Bagi anda yang saat ini sedang belajar mengenai lembaga- lembaga kenegaraan berkaitan dengan sistem
ketatanegaraan anda juga perlu mengetahui tentang bagiaman sistem pemerintahan di daerah seperti kota
maupun desa. Tentunya sistem pemerintahan desa maupun kota sangat berbeda dengan sistem pemerintahan
provinsi. Perbedaan ini terletak pada luasnya daerah serta banyaknya penduduk.
Dalam menyelenggarakan suatu pemerintahan tentunya anda perlu melihat contoh perlindungan preventif, ada
sebuah lembaga bernama BPD jika di daerah seperti desa. Memiliki nama panjang yaitu Badan
Permusyawaratan Desa dan disingkat dengan nama BPD, lembaga ini merupakan salah satu lembaga
kenegaraan. Selain itu lembaga BPD ini merupakan salah satu lembaga yang hanya ada di desa saja dimana
lembaga ini merupakan perwujudan dari sistem demokrasi dalam menyelenggarakan sistem pemerintahan
desa.
Bisa dibilang bahwa BPD ini merupakan sistem parlemem yang ada di desa- desa dan BPD juga merupakan
salah satu lembaga baru dimana lembaga ini tercipta pada era otonomi daerah di Indonesia. Pada masa itu
banyak sekali permasalahan- permasalahan mengenai kependudukan di setiap desa di Indonesia, untuk
mengatasi permasalahan tersebut maka dibentuklah BPD pada pasca kemerdekaan disertai dengan dasar
Pada pasca kemerdekaan tahun 1945 berbeda dengan faktor penyebab terjadinya perilaku toleransi, tampaknya
pengaturan pemerintahan di desa kurang mendapatkan landasan konstitusional kecuali masyarakat penganut
hukum ada kental dan jauh sebelum adanya kemerdekaan. Dengan ini maka diciptakan UU no. 22 tahun 1948
yang mengatur desa sebagai lokus otonomi tingkat 3 dengan alasan bahwa desa merupakan sendi- sendi
Negara sehingga dibutuhkan sebuah perluasan serta dinamisasi untuk mendorong kemajuan negara secara
Selain itu UU no. 19 tahun 1965 tentang desapraja juga menjadi sebuah landasan hukum diciptakannya BPD.
Desa praja sendiri merupakan sebuah kesatuan masyarakat di daerah- daerah dengan perbatasan tertentu yang
berhak mengurusi rumah tangganya sendiri dengan hak kekuasaan serta harta benda sendiri bukan dari
pemerintah. Dalam hal ini adapun Badan Musyawarah Desa praja secara khusus menjadi badan perwakilan
masyarakat desa praja dimana cara memilih maupun mengangkat anggotanya ditentukan langsung oleh
Untuk batasan pemerintah desa sendiri menurut UU no. 6 tahun 2014 yaitu terdiri dari kepala desa beserta
perangkatnya tanpa posisi BPD berbeda dengan perbedaan pemilu Orde Baru dan Reformasi, dengan adanya
batasan tersebut tentunya sangat berbeda jika dibanding dengan pengaturan sebelumnya. Dalam pengaturan
sistem pemerintahan sebelumnya yaitu pemerintahan desa terdiri dari pemerintah desa dan BPD. Walaupun
tidak memiliki hak untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan desa BPD juga memiliki fungsi penting bagi
desa.
Salah satu fungsi penting dari BPD di desa yaitu memiliki posisi penting untuk turut menyelenggarakan
adanya kegiatan di desa dimana BPD ini memiliki kesetaraan dengan kepala desa. Dalam mengambil
kebijakan- kebijakan yang ada di desa berbeda dengan hak dan kewajiban camat, harus disertai dengan
persetujuan BPD. Dengan sistem seperti ini maka terciptalah sistem pemerintahan yang lebih modern, selain
itu BPD juga tidak hanya menjadi perwakilan masyarakat secara demokratis tapi juga membahas kebijakan
saat ini. dalam pembentukan BPD nyatanya tidak semudah membentuk lembaga- lembaga pemerintahan
Negara lainnya dimana lembaga ini menyangkut daerah pedesaan. Selain itu landasan- landasan pembentuknya
juga harus kuat agar lembaga dapat berdiri kokoh. Dalam menjalankan tugasnya sebagai sebuah lembaga
Itulah kewajiban- kewajiban utama dari BPD sebagai lembaga pemerintahan desa berbeda dengan perbedaan
Mahkamah Agung dan Hakim Agung, selain itu dalam menjalankan tugasnya BPD tidak harus seragam. Hal
ini berarti BPD dapat menggunakan nama maupun istilah lain untuk menyebut dirinya. Sehingga tidak heran
pula jika setiap BPD di desa yang berbeda memiliki nama berbeda pula. Selain menjalankan kewajiban-
kewajiban seperti di atas, BPD juga memiliki hak- hak istimewa seperti berikut ini.
Meminta Keterangan Kepada Pemerinta Desa.
Menyatakan Pendapat.
Mengajukan Rancangan PERDA.
Mengajukan Pertanyaan.
Memilih dan Dipilih.
Memperoleh Tunjangan.
Itulah hal- hal penting mengenai hak- hak dari BPD yang perlu anda ketahui, dalam hal ini dengan
menjalankan kewajiban- kewajibannya sebagai lembaga pemerintahan desa tampaknya BPD juga berhak untuk
memiliki anggota. Tentunya anggota- anggota ini tidak dipilih secara sembarangan karena ada prosedur yang
harus dilakukan. Dan berikut ini merupakan informasi penting mengenai poin- poin penting keanggotaan BPD
Itulah 3 poin penting dan harus anda perhatikan jika anda ingin menjadi seorang anggota BPD, tentunya poin-
poin di atas tidaklah cukup. Ada syarat menjadi anggota BPD yang perlu anda ketahui juga. Syarat menjadi
anggota BPD tentunya sangat penting dimana tidak bisa sembarang orang menjadi anggota BPD, tentunya
Selain itu dalam pasal 10 mengenai syarat menjadi anggota BPD, panitia akan melakukan penyaringan calon
anggota BPD dalam waktu 6 bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir dan setelah itu barulah diadakan
penetapan anggota baru. Adapun masa pemilihan calon anggota BPD yaitu paling lambat 3 bulan sebelum
masa keanggotaan BPD berakhir. Dan berikut ini merupakan beberapa syarat menjadi anggota BPD.
Itulah hal- hal terkait dengan BPD beserta syarat menjadi anggota BPD, untuk masa kerja seorang anggota
BPD yaitu selama 6 tahun setelah mengucapkan sumpah masa kerja. Pastikan anda membaca dengan cermat