Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS HUBUNGAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS ORANG ACEH DI

KECAMATAN JOHAR BARU, JAKARTA PUSAT

CASE STUDY OF SOCIAL RELATION ACEH COMMUNITY IN KECAMATAN JOHAR


BARU, JAKARTA PUSAT

Achmadi Jayaputra
Puslitbangkesos, Kementerian Sosial RI
Jl. Dewi Sartika No. 200 Jakarta Timur
E-mail: jachmadi@yahoo.co.id

Diterima: 31 Agustus 2014; Direvisi: 17 Oktober 2014; Disetujui terbit: 30 Desember 2014.

Abstract
Every community near from their origin always forming a social Organization that aims to unite several
group or ethnics from the same region. There was Aceh community in Johar Baru District, Central Jakarta;
Aceh ethnic dan Gayo ethnic. Commonly, the ethnic or people from the same region have closer social
relationship. Data collection method of this study using interview and observation. Based on result study,
social relationship among ethnic Aceh dan ethnic Gayo have a different social relationship pattern.

Keyword: study, social relation, community.

Abstrak
Tiap masyarakat yang berada di rantau selalu membentuk organisasi sosial dengan tujuan menyatukan
beberapa kelompok atau beberapa suku bangsa yang berasal dari daerah yang sama. Di Kecamatan
Johar Baru, Jakarta Pusat terdapat komunitas yang berasal dari daerah Aceh yaitu; orang Aceh dan orang
Gayo. Biasanya suku bangsa atau orang yang berasal dari daerah yang sama hubungan sosialnya lebih
akrab. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu; wawancara dan pengamatan langsung.
Berdasarkan hasil studi, hubungan sosial antara orang Aceh dan orang Gayo memiliki pola hubungan sosial
yang berbeda.
Kata kunci: studi, hubungan sosial, komunitas.

PENDAHULUAN sosial secara terus menerus. Sementara ada juga


Kota Jakarta dihuni oleh berbagai suku yang tidak membina hubungan sosial setara.
bangsa. Keberadaannya memenuhi wilayah
Mereka datang dari berbagai daerah
permukiman yang paling banyak terbilang
diantaranya orang Aceh yang disebut sebagai
padat. Kehidupan di Jakarta disesuaikan dengan
suku bangsa Aceh dan dalam tulisan ini
kondisi sosial dan ekonomi, sehingga masih
disebut orang Aceh. Di perantauan mereka
ada orang yang tinggal di permukiman yang
memiliki perkumpulan sosial dengan tujuan
sempit karena penduduknya terlalu banyak.
mengakrabkan hubungan sosial antar orang
Kehidupan di rantau kadang-kadang dapat
Aceh dan meningkatkan kesejahteraan. Mereka
menyatukan orang-orang yang berasal dari
disatukan dalam kelompok-kelompok pengajian
kampung atau daerah yang sama. Akan tetapi
dan perkumpulan sosial. Hubungan sosial antar
sering pula dijumpai, pertemuan antar suku
suku bangsa menjadi penting dalam mengeratkan
bangsa di Jakarta menimbulkan hubungan yang
hubungan secara individu atau kelompok. Orang
berbeda-beda. Ada yang membina hubungan
Aceh dikenal sebagai penganut Islam yang terikat

Studi Kasus Hubungan Sosial dalam Komunitas Orang Aceh di Kecamatan Johar Baru,
221
Jakarta Pusat, Achmadi Jayaputra
dengan nilai-nilai dan norma-norma agamanya. tersebut. Sebagaimana ditemukan di lokasi
Berdasarkan konsep agama Islam, hubungan penelitian masih ada yang belum tahu kiprah
sosial disebut juga ukhuwah Islamiyah. perkumpulan perantau tersebut. Oleh karena itu
dianggap penting untuk melakukan penelitian
Ukhuwah Islamiyah (Thoyib IM dan
atau studi tentang hubungan sosial orang Aceh,
Sugiyanto, 2002, h.171–174) adalah gambaran
khususnya di Kecamatan Johar Baru.
tentang hubungan antara orang-orang Islam
sebagai suatu ikatan persaudaraan antara yang Berdasarkan pengamatan awal, komunitas
satu dengan yang lain seakan-akan berada dalam orang Aceh yang berada di lokasi penelitian
satu ikatan. Ukhuwah memperkuat persatuan dan terbagi menjadi dua kelompok. Di satu sisi,
kesatuan yang menjelmakan kerukunan hidup ada yang dapat membina hubungan sosial
umat dan bangsa juga untuk kemajuan, agama, sesama perantau. Namun di sisi lain, ada yang
negara, dan kemanusiaan. Realisasi makna dan berbeda pandangan dalam membina hubungan
hikmah ukhuwah Islamiyah ditanamkan dalam sosial. Permasalahannya; mengapa hubungan
jiwa masyarakat. Kemudian dijabarkan dalam sosial di kalangan orang Aceh ada yang tidak
hidup dan kehidupan, sehingga potensi-potensi sefaham, dan apa faktor yang mempengaruhi
dasar seperti kepekaaan moral sosial dapat pemahamannya? Penelitian ini bertujuan
tumbuh menjadi perilaku hidup positif dalam memahami latar belakang hubungan sosial
masyarakat. orang Aceh dan orang Gayo, dan menjelaskan
faktor-faktor yang berpengaruh. Manfaatnya
Biasanya hubungan sosial dapat terjadi
sebagai bahan studi dalam melakukan penelitian
dalam kelompok-kelompok atau komunitas.
yang lebih mendalam.
Secara khusus orang Aceh yang tinggal
di Jakarta terbentuk dalam komunitas- Penelitian ini bersifat studi kasus (case
komunitas karena tempat tinggalnya yang study) suatu teknik eksplorasi dan analisis dalam
saling berdekatan. Menurut Soekanto (1990) penyelidikan mengenai sebuah kesatuan sosial
komunitas suatu kelompok sebagai bagian tertentu. Studi kasus pada galibnya menuntut
masyarakat yang didasarkan pada perasaan yang eksplorasi yang mendalam dan intensif karena
sama, sepenanggungan dan saling memerlukan, itu maka biasanya hanya beberapa peristiwa
serta bertempat tinggal di suatu wilayah tempat saja yang dapat diangkat untuk menjadi bahan
kediaman tertentu. Kriteria utama adalah adanya penyelidikan dengan cara ini (Komaruddin;
social relation antara anggota-anggota suatu 1984, h. 41; Afrizal; 2005).
kelompok, dan mempunyai ikatan solidaritas
Oleh karena itu kasus yang dibahas terbatas
yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat
pada aspek sosial yang dialami orang Aceh dan
tinggal yang tetap dan permanen. Perasaan
Orang Gayo di lokasi tersebut. Pengumpulan
demikian dinamakan community sentiment.
data dilakukan selama dua bulan yaitu; Juni
Unsur-unsurnya; seperasaan, sepenanggungan,
dan Juli 2014. Cara yang digunakan dalam
dan saling memerlukan (Jayaputra, 2012, h.
pengumpulan data melalui pedoman wawancara
15–16).
dan pengamatan. Pedoman wawancara terbuka
Dilihat dari keberadaan orang Aceh di berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
Jakarta, ternyata masih ditemukan orang- dengan situasi kehidupan masyarakat dan sosial
orang yang berasal dari daerah Aceh belum budaya informan. Data verbal tersebut dicatat
terwadahi seluruhnya dalam organisasi sosial dan dianalisis. Pengamatan atau mengadakan

222 INFORMASI Vol. 19, No. 3, September - Desember, Tahun 2014


pengamatan adalah proses aktif. Peneliti berbuat Kedatangan mereka untuk menetap karena
sesuatu dan memilih apa yang diamati, peneliti pekerjaan atau perkawinan. Suku bangsa lain
terlibat didalamnya secara aktif (Prastowo, diantaranya yaitu komunitas Aceh. Sarana
2010, h. 34–35; 148–153). yang ada di Kecamatan Johar Baru terbagi
dua. Pertama, sarana umum terdiri dari sarana
Informan untuk keperluan analisis dipilih
pemerintah dan sarana masyarakat. Sarana
secara sengaja (purposive sampling) dengan
pemerintah yaitu; satu Kantor Kecamatan, satu
syarat; orang Aceh, orang Gayo, tinggal di
kompleks Kantor Kementerian Kesehatan, satu
Kecamatan Johar Baru, dan sudah berkeluarga.
Kantor PT. Telekomunikasi, satu Kodim dan
Dipilihlah tiga orang Gayo dan tiga orang Aceh.
satu Polisi Sektor. Selain itu ada sekitar 20
Informan lainnya dua tokoh masyarakat yang
masjid dan 26 musholla, dua kantor pos, dua
tinggal di Kecamatan Johar Baru yaitu; seorang
gereja, dan satu vihara. Selain itu ada enam
ulama dan Ketua Rukun Tetangga.
Puskesmas, tujuh pasar tradisional dan 16 pasar
modern skala kecil. Khusus sarana pendidikan
PEMBAHASAN
terdiri dari; 16 SD Negeri dan lima SD Swasta,
Bagian ini akan membahas antara lain 10 SMP Negeri dan tiga SMP Swasta, tiga SMA/
tentang lokasi penelitian, aspek sosial budaya SMK, dan satu Perguruan Tinggi Swasta.
orang Aceh dan orang Gayo, serta situasi dan
kondisi hubungan sosial. Keadaan tersebut Menurut keterangan tokoh masyarakat
menunjukkan kasus yang dialami selama Gayo, keberadaan orang Aceh dan orang
kegiatan ini berlangsung. Kecamatan Johar Baru Gayo sejak tahun 1962 yang ditandai dengan
berada dalam wilayah Kota Administratif Jakarta kedatangan para pemuda untuk melanjutkan
Pusat. Batas wilayahnya; bagian utara batasnya sekolah dan mencari pekerjaan. Waktu itu
Jalan Suprapto, bagian timur dan selatan dengan di ibukota Kabupaten Aceh Tengah sarana
Kecamatan Cempaka Putih, dan bagian barat pendidikan yang ada hanya ada tiga SMP dan
dibatasi Rel Kereta Api rentang Stasiun Senen satu SMA, sehingga melanjutkan ke jenjang
- Jatinegara atau berbatasan dengan Kecamatan yang lebih tinggi harus keluar dari daerah
Senen. Kecamatan Johar Baru terdiri dari empat tersebut. Diantaranya ada yang mencari
kelurahan yaitu; Johar Baru, Kampung Rawa, pekerjaan. Data dan informasi tentang orang
Tanah Tinggi, dan Galur. Kecamatan Johar Aceh dan orang Gayo dapat dilihat dari jumlah
Baru luasnya 2,38 Km2 dihuni sebanyak 116.21 kepala keluarga, pekerjaan, pendidikan, dan
jiwa dengan kepadatan penduduk 48,84 jiwa/ perkawinan.
Km2 (Sumarno dan Roebyantho; 2013; hal 27).
Tabel 1. Orang Aceh dan Orang Gayo
Pengelompokkan penduduk beradasarkan asal
No. Kelurahan Aceh Gayo Jumlah
usul terbagi dua kelompok. Pertama, sebagian
1. Johar Baru 3 9 12
besar penduduk setempat yang dimaksudkan 2. Tanah Tinggi 9 - 9
orang Betawi dan orang-orang yang lahir di 3. Kampung Rawa - - -
Jakarta. Kedua, penduduk pendatang yang 4. Galur - - -
dimaksud penduduk yang berasal dari berbagai Jumlah 12 9 21
suku bangsa di Indonesia menetap dalam Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014
keempat kelurahan dan kecamatan tersebut.
Pendatang yang terbanyak seperti orang Jawa, Mereka berjumlah 21 Kepala Keluarga (KK)
orang Sunda, orang Padang, dan orang Batak. tinggal dalam dua kelurahan; Johar Baru 12 KK

Studi Kasus Hubungan Sosial dalam Komunitas Orang Aceh di Kecamatan Johar Baru,
223
Jakarta Pusat, Achmadi Jayaputra
terdiri dari orang Gayo 9 KK dan orang Aceh lagi suami isteri sama-sama berasal dari daerah
tiga KK, dan Tanah Tinggi 9 KK semuanya Gayo. Di lingkungan rumah tangga masing-
orang Aceh. Jenis pekerjaan terdiri atas; masing mempertahankan unsur kebudayaan
Pegawai Negeri Sipil (4 KK), Pegawai Swasta yang dimiliki. Namun dalam berhubungan
(4 KK), wiraswasta (8 KK), dan pensiunan (4 dengan orang lain tidak terjadi hubungan
KK). Sebagai Pegawai Negeri Sipil bekerja harmonis. Misalnya orang Aceh secara terus
pada dua kementerian dan satu pemerintah menerus berhubungan dengan sesama orang
daerah. Wiraswasta yang dilakukan berkaitan Aceh. Demikian sebaliknya, keluarga yang
dengan berdagang ikan asin, dan kios yang berasal dari daerah Gayo hanya bergaul dengan
menjual kebutuhan hidup sehari-hari. Ada tiga orang-orang dari daerah asal yang sama.
orang pensiunan guru dan seorang pensiunan
Pegawai Negeri Sipil. Aspek Budaya
Orang Aceh berasal dari daerah Provinsi
Pendidikan tertinggi yang ditempuh
Aceh yang berada di ujung utara Pulau
terbanyak SMA (16 KK). Diantaranya
Sumatera. Wilayah orang Aceh dimulai dari
pendidikan SD sudah ditempuh di daerah asal,
bagian barat, utara sampai ke timur yang berada
namun pendidikan lebih tinggi ditempuh sejak
di pesisir. Selanjutnya wilayah asal orang Gayo
di Jakarta. Selebihnya berpendidikan magister
berada di Dataran Tinggi Gayo yang biasa
(2 KK), dan doktoral (3 KK). Profesinya
disebut daerah Gayo atau Tanoh Gayo. Alamnya
empat orang sebagai Pegawai Negeri di dua
merupakan rangkaian Bukit Barisan terdiri dari
kementerian dan merangkap sebagai pengajar
pegunungan, perbukitan, dan terdapat Danau
di perguruan tinggi. Seorang lagi sebagai dokter
Laut Tawar (Melalatoa, 2006; hal 16-20).
ahli yang bekerja di beberapa rumah sakit dan
membuka dokter di rumahnya. Berdasarkan aspek sosial budaya, di daerah
Aceh terdiri dari tujuh suku bangsa (orang)
Ada dua macam perkawinan yang terjadi
yang masing-masing memiliki bahasa tersendiri
dalam komunitas orang Aceh dan orang Gayo.
sesuai dengan sebutannya. Suku bangsa yang
Sebagian besar atau sebanyak 15 KK pasangan
dimaksud (Puteh 2012; hal 123-17; Jayaputra;
tersebut kawin atau beristerikan suku bangsa
2012; hal 44-45) yaitu;
seperti dari; Jawa (9 KK), Sunda (4 KK),
Betawi dan Batak masing-masing satu KK. 1. Suku bangsa Aceh berasal dari beberapa
Oleh karena itu dalam keluarga tersebut terjadi kabupaten; Aceh Barat, Aceh Barat Daya,
perubahan antara lain; bahasa dan hubungan Aceh Jaya, Aceh Besar, Bireun, Aceh Pidie,
sosial. Penggunaan bahasa lebih sering Nagan Raya, Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota
Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, dan Kota
berbahasa Indonesia, namun sebagian anggota
Langsa.
keluarga hanya mengerti istilah tertentu dalam
bahasa Aceh atau Gayo. Hubungan sosial 2. Gayo berasal dari dua kabupaten; Aceh
semakin renggang karena lebih dekat dengan Tengah dan Bener Meriah.
unsur budaya tertentu misalnya hanya Jawa dan 3. Alas berasal dari dua kabupaten; Aceh
Sunda. Dengan demikian, unsur kebudayaan Tenggara dan Gayo Lues.
Aceh tidak lagi diamalkan. 4. Simeulue atau disebut juga Defayan berasal
dari Kabupaten Simeulue di Pulau Simeulue.
Sebagian lagi ada tiga keluarga suami isteri
5. Aneuk Jame berasal dari Kabupaten
sama-sama dari daerah Aceh. Ada tiga keluarga
Aceh Selatan. Di kabupaten ini ada yang

224 INFORMASI Vol. 19, No. 3, September - Desember, Tahun 2014


berbahasa Kluet disebut juga orang Kluet. Orang Aceh, Pertama, mereka menggunakan
6. Tamiang berasal dari Kabupaten Aceh Utara bahasa Aceh sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa
dan Tamiang. Bahasa Tamiang dianggap Aceh berbeda dengan bahasa yang digunakan
sebagai campuran antara bahasa Melayu enam suku bangsa lainnya. Kedua, organisasi
dengan bahasa Aceh. sosial misalnya bentuk perkampungan dan
7. Singkil berasal dari Kabupaten Aceh perkawinan. Perkampungan (Gampong)
Singkil. Suku bangsa tersebut berbahasa dipimpin seorang Keusyik dibantu tiga orang
Singkil merupakan campuran dengan lain yang disebut peut sago. Perkawinan hanya
bahasa Batak Karo. satu macam dimulai dengan mulai melamar
(jeuname). Pasangan yang baru kawin tinggal
Menganalisis kebudayaan perlu diketahui
di rumah keluarga perempuan. Ketiga, kesenian
unsur-unsur budaya (Koentjaraningrat; 1996:
rapai menggunakan rebana diiringi dengan seni
80 – 82) seorang ahli antropologi membagi
suara. Tari seudati merupakan tari pergaulan
tujuh unsur kebudayaan universal yaitu;
yang dimainkan kaum laki-laki dengan cara
bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial,
berputar yang diiringi seni suara secara bersama
sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem
dan seorang penyairnya (Jayaputra: 2012; hal
mata pencaharian hidup, sistem religi, dan
50 - 51).
kesenian. Penentuan bagian-bagian suatu
kebudayaan biasanya menggunakan pendekatan Orang Gayo. Pertama, mereka
holistik yaitu mengamati kebudayaan yang menggunakan bahasa Gayo sebagai bahasa
bersangkutan secara menyeluruh. sehari-hari. Bahasa Gayo serumpun dengan
bahasa Alas, sehingga penggunanya dapat
Unsur kebudayaan tersebut menjadi
saling mengerti. Bahasa Gayo terbagi dalam
pembeda dalam menentukan perbedaan
tiga dialek; Gayo Lut, Gayo Deret, dan Gayo
kebudayaan, baik dalam suatu komunitas
Serbejadi. Kedua, organisasi sosial misalnya
dan dengan kebudayaan lain. Oleh karena itu
bentuk perkampungan dan perkawinan.
hanya beberapa unsur kebudayaan yang akan
Perkampungan (Kampung) dipimpin seorang
dipelajari dalam menganalisis perbedaan antara
Reje dibantu tiga orang lain yang disebut sarak
orang Aceh dan orang Gayo. Berdasarkan
opat. Perkawinan terdiri dari tiga macam; juelen,
unsur kebudayaan antara orang Aceh dan
angkap, dan kuso kini. Tempat tinggal pasangan
orang Gayo ada perbedaan. Dilihat dari tujuh
yang baru menikah tergantung dari macam
unsur kebudayaan yang ada tiga perbedaan
perkawinan. Kawin juelen, ditentukan bahwa
yaitu; bahasa, organisasi sosial, dan kesenian.
isteri harus tinggal di keluarga suaminya. Kawin
Sedangkan empat unsur kebudayaan lainnya
angkap, justru suami harus tinggal di tempat
hampir sama.
isteri. Ketiga, didong merupakan kesenian
Tabel 2. Perbedaan Unsur Kebudayaan gabungan seni suara dan seni tari dengan
No. Unsur Aceh Gayo cara memukul bantal kecil oleh sekelompok
1. Bahasa Aceh Gayo Lut, Gayo orang yang berjumlah 20–25 orang. Kesenian
Deret
didong selalu dimainkan dua kelompok yang
2. Organisasi Gampong Kampung
Sosial Mukawin Mungerje
berkompetisi atau mencari kemenangan dengan
3. Kesenian Rapai, Didong, Tari penilaian tertentu. Kesenian ini dimainkan
Sendati Guel secara bergantian semalam suntuk. Selain
Sumber: MJ Melalatoa (2006), Achmadi Jayaputra itu tari guel merupakan tari penghormatan
(2012), 2014

Studi Kasus Hubungan Sosial dalam Komunitas Orang Aceh di Kecamatan Johar Baru,
225
Jakarta Pusat, Achmadi Jayaputra
yang dilakukan secara sendiri dalam rangka bergaul dengan sesama orang Aceh. Bertemu
menyambut tamu yang tertentu atau upacara dengan orang Aceh selalu menggunakan
resmi (Melalatoa: 2006; hal 34-35; hal 43-45; bahasa Aceh. Pandangan, orang Aceh lebih
Jayaputra: 2012; hal 51 - 52). dominan dalam berbagai hal.
3. MA, lahir di Bereunun (56 tahun, laki-laki),
Hubungan Sosial pensiunan Pegawai Negeri, kawin dengan
Hubungan sosial dikaitkan dengan identitas orang Sunda. Pernah menjadi pengurus
informan yang dihubungi. Informan yang Taman Iskandar Muda Cabang Cempaka
diwawancarai terdiri dari empat orang Gayo Putih – Johar Baru. Ketika aktif selalu
dan enam orang Aceh. Identitas yang dicatat mengikuti kegiatan organisasi, tetapi sejak
nama samaran, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pensiun beralih menjadi pedagang makanan
dan minuman. Hubungan, hanya bergaul
dan perkawinan. Pendapat yang dicatat
dengan sesama orangAceh. Bergaul dengan
terkait dengan; kegiatan organisasi sosial
orang Gayo hanya beberapa orang yang
Taman Iskandar Muda, hubungan sosial dan
dikenal baik, bahkan lebih sering dengan
pandangannya terhadap sesama orang Aceh di orang lain yang terkait dengan usahanya.
lokasi penelitian. Di rumah menggunakan bahasa Indonesia,
Informan orang Aceh; sesama orang Aceh selalu menggunakan
bahasa Aceh. Pandangan, orang Aceh selalu
1. JH, lahir di Sigli (60 tahun, laki-laki).
menjadi perhatian.
Tinggal di Jakarta sudah 12 tahun, profesinya
sebagai dokter ahli penyakit dalam. Isterinya 4. JA, lahir di Sigli (56 tahun, laki-laki),
orang Aceh dan bekerja sebagai Pegawai pedagang, isterinya orang Jawa. Organisasi,
Negeri Sipil, dikaruniai tiga orang anak. selalu mengikuti kegiatan organisasi.
Ia mengetahui organisasi Taman Iskandar Hubungan, bergaul dengan orang Aceh
Muda dan Musara Gayo, tetapi jarang dan orang Gayo. Selalu menggunakan
mengikuti kegiatan organisasi. Hubungan bahasa Indonesia karena isteri dan anak-
sosial, kalau ada acara resmi sering datang. anak kurang mengerti berbahasa Aceh.
Penggunaan bahasa disesuaikan dengan Pandangan, semua orang Aceh sama.
lawan bicara. Berbicara dengan isteri 5. AB, lahir di Meulaboh (56 tahun, laki-
selalu menggunakan bahasa Aceh, tetapi laki), pensiunan Pegawai Negeri, kawin
dengan orang yang bukan berasal dari Aceh dengan orang Betawi dikaruniai tiga
menggunakan bahasa Indonesia. Rumahnya anak. Organisasi, selalu ikut organisasi.
dijadikan sebagai tempat praktek dokter. Hubungan, jarang menggunakan bahasa
Kalau yang berobat saudara sekampung Aceh karena sudah lama berada di Jakarta.
dan orang kurang mampu tidak memungut Pandangan, semua orang sama.
bayaran. Hubungan sosial, biasa saja tidak 6. ZF, lahir di Banda Aceh (45 tahun, laki-laki),
suka membeda-bedakan. pengusaha, belum kawin. Organisasi, jarang
2. MR, lahir di Sigli (52 tahun, laki-laki). mengikuti organisasi karena sibuk dengan
Tinggal di Jakarta sejak 20 tahun lalu, bekerja pekerjaan sebagai penyedia alat kesehatan.
sebagai pedagang yang menjual kebutuhan Tetapi dalam pertemuan resmi bersedia
tertentu seperti makanan dan minuman menjadi tuan rumah, menyiapkan makanan
ringan. Isterinya orang Aceh, dikarunia lima dan minuman. Hubungan, lebih sering
orang anak. Organisasi, aktif mengikuti bergaul dengan bukan orang Aceh karena
kegiatan organisasi. Hubungan, hanya memanfaatkan hubungan dengan rumah

226 INFORMASI Vol. 19, No. 3, September - Desember, Tahun 2014


sakit dan dokter. Pandangan, pergaulan Munculnya pemahaman tersebut karena ada
sesama harus selalu dilakukan. aspek yang dianggap biasa dan sepaham,
Informan Orang Gayo; sehingga kedua pihak saling menghargai dan
mengetahui. Sebaliknya masih ada aspek yang
1. AC, lahir di Takengon (56 tahun, laki-
laki), Pegawai Negeri, isterinya orang Jawa dipertentangkan karena perbedaan pandangan
dikaruniai empat anak. Aktif dalam kegiatan yang berlangsung secara terus menerus. Kondisi
Taman Iskandar Muda dan organisasi demikian muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Musara Gayo seperti melalui rapat-rapat,
Hubungan selaras dimaksudkan hubungan
pengajian, dan kegiatan sosial lainnya.
yang terjadi secara timbal balik dan saling
Hubungan, bergaul dengan semua orang
karena menguasai bahasa Aceh, Gayo, dan memahami satu sama lainnya. Hanya sebagian
Jawa, sehingga tidak mengalami kesulitan. kecil orang Aceh yang menganggap orang
Pernah tinggal di Banda Aceh. Pandangan, Gayo sebagai sesama perantau. Pihak yang
semua orang sama. mengakuinya dari keluarga yang bekerja sebagai
2. RS, lahir di Takengon (52 tahun, laki-laki), Pegawai Negeri Sipil dan yang berpendidikan
Pegawai Negeri, isteri orang Gayo dikaruniai tinggi. Mereka berpikiran luas dilatar belakangi
tiga orang anak. Aktif berorganisasi dalam pendidikan dan pengetahuan yang luas. Oleh
Taman Iskandar Muda Jakarta Raya dan karena itu tidak terlalu memasalahkan hal-hal
Musara Gayo. Hubungan sosial, bergaul yang dianggap sepele.
dengan semua orang karena pernah tinggal
dan kuliah di Banda Aceh. Pandangan, Tiga kepala keluarga saling mengetahui
semua sama. profesi masing-masing, sehingga menimbulkan
3. SA, lahir di Takengon (60 tahun, laki-laki), perasaan seasal dari daerah Aceh. Bahkan
pensiunan, isteri orang Gayo dikaruniai adakalanya saling membantu misalnya
tiga anak. Organisasi, kurang berorganisasi mendatangi kepala keluarga yang menjadi
karena orang Aceh dan orang Gayo sangat dokter untuk berobat atau konsultasi. Sudah
berbeda. Masing-masing punyai organisasi. saling mengenal jasa dokter tidak dibayar,
Hubungan, membatasi diri bergaul dengan kecuali resep yang harus ditebus dengan uang
orang Gayo dan jarang bergaul. Pandangan, sendiri di apotik. Pernah terjadi ada acara
orang Aceh karena perbedaan budaya dan perkawinan, mereka saling mengundang.
kasar, seingga sulit dipahami. Pandangan,
membatasi diri dalam pergaulan sehari-hari Hubungan semu dimaksudkan hubungan
4. AB, lahir di Takengon (45 tahun, laki- antara orang Aceh dan orang Gayo sangat
laki), pegawai swasta, isteri orang Gayo. terbatas. Bahkan menimbulkan perbedaan
Organisasi, hanya berorganisasi orang karena masing-masing pihak sudah mengetahui
Gayo. Tidak pernah ikut perkumpulan orang perbedaan asal usul dan unsur kebudayaan.
Aceh. Hubungan, hanya bergaul dengan Terutama orang Aceh dan orang Gayo yang
orang Gayo. Pandangan, orang Aceh agak berpendidikan rendah. Antar mereka tidak
kasar dan tidak mengerti bahasanya. seiring. Orang Aceh tetap menamakan dirinya
Pola Hubungan sebagai orang Aceh. Tetapi orang Aceh
memandang orang Gayo sebagai bukan orang
Berdasarkan pengamatan hubungan sosial
Aceh, sebabnya perbedaan penggunaan bahasa.
yang terjadi dikelompokkan menjadi dua
Memang semua kepala keluarga orang Aceh
yaitu; hubungan selaras, dan hubungan semu.
tidak paham atau tidak tahu bahasa Gayo.

Studi Kasus Hubungan Sosial dalam Komunitas Orang Aceh di Kecamatan Johar Baru,
227
Jakarta Pusat, Achmadi Jayaputra
Sebaliknya ada empat kepala keluarga orang dalam pertemuan lebih sering berbahasa Aceh,
Gayo dapat berbahasa Aceh, karena mereka dan bantuan sosial banyak diterima orang Aceh.
pernah tinggal dan kuliah di Banda Aceh. Sebenarnya tidak semua benar karena dalam
dalam pertemuan-pertemuan resmi dan rapat-
Organisasi rapat menggunakan bahasa Indonesia. Hanya
Perantau dari daerah Aceh yang tinggal di kadang-kadang muncul istilah dalam bahasa
Jakarta secara otomatis tergabung dalam satu Aceh yang dijadikan sebagai tambahan kosa
perkumpulan yaitu Taman Iskandar Muda kata kearifan lokal bahasa Aceh untuk nasehat
(TIM). Orang yang berasal dari daerah Aceh dan pepatah. Hal ini dilakukan untuk lebih
yang tinggal di Jakarta diperkirakan berjumlah penjelasan saja, sehingga semua orang akan
120.000 jiwa. Memang pada umumnya orang mengerti maknanya. Jadi jelas perbedaan antara
Aceh, dan hanya sebagian orang Gayo. orang Aceh dan orang Gayo, ada perbedaan
Organisasi tersebut mempunyai cabang di tiap perlakuan. Hal ini paling sering muncul di
kecamatan yang ada di Jakarta. Pengurusnya antara orang Aceh dan orang Gayo yang
kebanyakan orang Aceh yang berasal dari berpendidikan rendah yang selalu memulai
beberapa kabupaten di daerah Aceh. Kenyataan dengan perbedaan dari unsur kebudayaan.
hampir semua orang Aceh terdaftar dalam
Apalagi dikaitkan dengan pergolakan di
organisasi tersebut. Sedangkan orang Gayo,
Aceh yang dikenal dengan Daerah Operasi
hanya sebagian yang menjadi anggotanya.
Militer (1990-2000) dan Darurat Militer (2002-
Orang Gayo dan orang Alas mempunyai 2004) (Jayaputra: 2012; hal. 54). Hubungan
organisasi kedaerahan sendiri. Orang Gayo sosial orang Aceh dan orang Gayo yang tinggal
yang berasal dari Kabupaten Aceh Tengah di Jakarta umumnya dan di Kecamatan Johar
dan Kabupaten Bener Meriah masuk dalam Baru khususnya dapat dikatakan semu. Dua
organisasi Musara Gayo. Organisasi yang peristiwa tersebut telah menimbulkan saling
bernama Keluarga Gayo Lues Jakarta anggota curiga, terutama orang Gayo terhadap orang
berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh.
Kabupaten Gayo Lues. Keanggotaan secara
otomatis sebagai masing-masing organisasi, Perkawinan.
sehingga keberadaan anggotanya di Jakarta dan Ada dua macam perkawinan yang terjadi
sekitarnya atau di Bogor, Depok, Tangerang, dalam komunitas orang Aceh dan orang Gayo.
dan Bekasi. Sebagian besar atau sebanyak 15 KK pasangan
tersebut kawin atau beristerikan suku bangsa
Di kalangan orang Gayo belum sepenuhnya
seperti dari; Jawa (9 KK), Sunda (4 KK),
mengakui Taman Iskandar Muda sebagai
Betawi dan Batak masing-masing satu KK.
sarana untuk berorganisasi sesama orang Aceh
Oleh karena itu dalam keluarga tersebut terjadi
di Jakarta. Hal tersebut disebabkan adanya
perubahan antara lain; bahasa dan hubungan
perbedaan pandangan yang dimulai dari unsur
sosial. Penggunaan bahasa lebih sering
kebudayaan. Kesannya Taman Iskandar Muda
berbahasa Indonesia, namun sebagian anggota
lebih banyak mengurusi orang Aceh ditandai
keluarga hanya mengerti istilah tertentu dalam
antara lain; umumnya pengurus organisasi
bahasa Aceh atau Gayo. Hubungan sosial
tersebut dijabat orang-orang yang berasal dari
semakin renggang karena lebih dekat dengan
orang Aceh, hanya mengurusi orang Aceh,
unsur budaya tertentu misalnya hanya Jawa dan

228 INFORMASI Vol. 19, No. 3, September - Desember, Tahun 2014


Sunda. Dengan demikian, unsur kebudayaan Koentjaraningrat. (1996). Pengantar
Aceh tidak lagi diamalkan. Antropologi Jilid I. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ada tiga keluarga suami isteri sama-sama
dari daerah Aceh. Ada tiga keluarga lagi suami Komaruddin. (1984). Kamus Riset. Bandung:
isteri sama-sama berasal dari daerah Gayo. Angkasa.
Di lingkungan rumah tangga masing-masing
Melalatoa, M.J. (2006). Gayo Budaya Malu.
mempertahankan unsur kebudayaan yang
Jakarta: Lembaga Kajian Budaya
dimiliki. Namun dalam berhubungan dengan
Indonesia.
orang lain tidak terjadi hubungan harmonis.
Misalnya orang Aceh secara terus menerus Prastowo, Andi. (2010). Menguasai Teknik-
berhubungan dengan sesama orang Aceh. teknik Koleksi Data penelitian Kualitatif.
Demikian sebaliknya, keluarga yang berasal Yogjakarta: Diva Press.
dari daerah Gayo hanya bergaul dengan orang-
orang dari daerah asal yang sama. Puteh, MJ. (2012). Sistem Sosial Budaya dan
Adat Masyarakat Aceh. Banda Aceh:
KESIMPULAN Grafindo Litera Media.
Hubungan sosial bertujuan untuk
Soekanto, Soerjono. (1990). Pengantar
memperkokoh persatuan suku bangsa dan
Sosiologi. Jakarta: UI Press.
umat beragama. Kerukunan dan keharmonisan
merupakan syarat terjadinya hubungan sosial Sumarno, Setyo., & Roebyantho, Haryati.
yang selaras. Namun hubungan sosial yang (2013). Evaluasi Program Keserasian
terjadi antara orang Aceh dan orang Gayo di Sosial dalam Penanganan Konflik
lokasi penelitian menunjukkan masih adanya Sosial. Jakarta: P3KS Press.
perbedaan pandangan. Hal itu muncul dilatar
belakangi perbedaan unsur kebudayaan dan Thoyib, IM & Sudiyanto. (2002). Islam dan
kurangnya pengalaman dalam bermasyarakat. Pranata Sosial Kemasyarakatan.
Kondisi tersebut sangat dipengaruhi individu Bandung: Remaja Rosdakarya.
yang bependidikan rendah dan kedatangannya
langsung dari kampung ke ibukota. Dibanding
dengan mereka yang berpendidikan tinggi
terlihat berpandangan luas dalam menanggapi
aspek-aspek yang mengurangi hubungan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. (2005). Pengantar Metode Penelitian
Kualitatif. Padang: LS FISIP Unand.

Jayaputra, Achmadi. (2012). Keragaman Suku


Bangsa dan Pranata Sosial Masyarakat
Indonesia. Jakarta: UMJ Press.

Studi Kasus Hubungan Sosial dalam Komunitas Orang Aceh di Kecamatan Johar Baru,
229
Jakarta Pusat, Achmadi Jayaputra

Anda mungkin juga menyukai