Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN WAWASAN KEBHINEKAAN GLOBAL

DI SMPN 1 ANGKOLA SELATAN

TOPIK : DUNIA YANG BERWARNA

DISUSUN OLEH:
NILAM ULAMI SIREGAR
X902208529

PROGRAM PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 1


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
A. TEMPAT DAN WAKTU
Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 1 Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan,
Sumatera Utara pada Kamis 18 Oktober 2022.

B. PERSONALIA MAHASISWA PELAKSANA WAWASAN KEBHINEKAAN


GLOBAL
BIODATA MAHASISWA PPG DALAM JABATAN TAHUN 2022
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Nama : NILAM ULAMI SIREGAR


No. Peserta PPG : 201506146596
NIM : X902208529
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tgl Lahir : Simpang Marbau, 09 Desember 1992
Instansi : SMPN 1 Angkola Selatan
Asal Peguruan Tinggi Mahasiswa : Universitas Sebelas Maret
Program Studi : Bahasa Inggris
Alamat asal : JL. MARPINGGAN, LINGKUNGAN II RT -
RW -
Kecamatan : Angkola Selatan
Kabupaten : Tapanuli Selatan
Provinsi : Sumatera Utara
Kode Post : 22732
No. HP : 082277160356
Email : nilamsiregar6@gmail.com
C. KEGIATAN WAWASAN KEBHINEKAAN GLOBAL: DUNIA YANG
BERWARNA

Guna mencapai peningkatan kualitas pendidikan Kemendikbud meluncurkan


program Profil Pelajar Pancasila. Sekolah sebagai unit satuan pendidikan dibawah
naungan Kemendikbud menjadi ujung tombak dalam mensukseskan program Profil
Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan membentuk pelajar berkarakter nilai – nilai
Pancasila. Mengapa penting menerapkan jiwa Pelajar Pancasila pada era modern saat ini?
Pertanyaan ini muncul sebagai jawaban atas perubahan tantangan perkembangan zaman.
Akibat perkembangan zaman, banyak disrupsi pada bidang teknologi, sosiokultural dan
lingkungan yang menyebabkan lunturnya identitas anak – anak pada adat ketimuran. Nilai
Pancasil dapat dijadikan pedoman bagi para pelajar sebagai individu Indonesia guna
menghadapi disrupsi perkembangan zaman.

Terdapat enam kriteria Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; mandiri; bernalar kritis; kebinekaan global;
bergotong royong; dan kreatif. Kemendikbud melalui Pusat Penguatan Karakter
(Puspeka) mencanangkan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tujuan dari terbentuknya
Puspeka adalah mengubah paradigma (pola pikir) dan prilaku atau sikap sesuai dengan
nilai – nilai Pancasila. Dalam rangka mencapai tujuan, Puspeka menerapkan empat
tahapan diantaranya :

1. Pertama, sadar (aware) yaitu siswa lebih sadar atau peka akan lingkungan dan keadaan
di sekitarnya.
2. Kedua, siswa memahami (understand) apa yang disampaikan
3. Ketiga, ikut serta (join) anak mulai mau masuk pada sebuah proyek pendidikan
4. Keempat, mau melakukan (do) siswa mau mengimplementasikan
Pendidikan karakter ini akan dilakukan, baik dalam kurikulum, pedagogis, maupun
penilaian.

Terciptanya generasi Profil Pelajar Pancasila tidak hanya dibebankan kepada


sekolah saja. Masyarakat, keluarga bahkan siswa harus turut aktif mengambil peran
masing masing. Kemendikbud mendukung terciptanya generasi Profil Pelajar Pancasila
melalui beragam cara salah satunya melalui modul pembelajaran guna menjadi rujukan
guru dalam mensukseskan program pemerintah.
Pengembangan Karakter Berkebhinekaan Global Siswa dalam Pembelajaran
Karakter Berkebhinekaan Global menjadi tujuan utama dari Profil Pelajar Pancasila yaitu
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang
positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur. Terdapat 3 elemen kunci guna
mencapai Profil Pelajar Pancasila yang berkebhinekaan global, yaitu :

1. Mengenal dan menghargai budaya


2. Kemampuan komunikasi inter kultural dalam berinteraksi dengan sesama
3. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Kebhinekaan artinya beraneka ragam, bermacam-macam, banyak, beragam, dan lain-lain,
yang mengarah kepada banyanknya perbedaan yang ada dalam masing-masing
kehidupan, kebhinekaan lebih tertuju pada nilai nasional, yaitu beraneka ragamnya
terdapat suku bangsa, ras, agama, budaya, bahasa, dlan lain-lain yang ada pada negara
Indonesia (yang mana persatuan dan kesatuan sebagai penghubung dari kebhinekaan
tersebut). Kebhinekaan global adalah perasaan menghormati keberagaman. Kebhinekaan
global adalah toleransi terhadap perbedaan.

1. Langkah-langkah kegiatan :

Kegiatan diawali dengan menyapa siswa, menanyakan kondisi mereka serta do’a.
Selanjutnya disampaikan tujuan pembelajaran.

Capaian Pembelajaran : Setelah mempelajari topik 1 Kebinekaan Global (Tema: Dunia


yang berwarna) peseta didik diharapkan

1. Mampu memahami pentingnya menerima perbedaan.


2. Mampu menganalisis jenis-jenis kerentanan, dan implikasinya terhadap
kebinekaan.
3. Mampu memberikan contoh lewat tindakan praktik kebinekaan.

Mulai Dari Diri

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya yang dilakukan


adalah memberikan peserta didik 3 pertanyaan pemantik sebagai berikut:
 Apa jadinya jika semua manusia di dunia ini seragam? (warna kulitnya, bahasanya
dan adat istiadatnya, budayanya, semuanya sama.
 Apakah kamu pernah terpikir untuk dilahirkan kembali sebagai bangsa lain? Jika,
iya ingin dilahirkan sebagai bangsa atau warga negara mana? Jika tidak, kenapa?
 Menurut anda, apakah dunia saat ini damai-damai saja, atau sebaliknya?

Dari pertanyaan pemantik yang diberikan kepada siswa, disimpulkan bahwa siswa
sangat antusias dan semangat untuk mengikuti materi kebhinekaan global dan pendapat
mereka disimpulkan sebagai berikut.

 Apa jadinya jika semua manusia di dunia ini seragam? (warna kulitnya, bahasanya
dan adat istiadatnya, budayanya, semuanya sama)  Jika semua isi dunia ini
sama, maka dunia tidak akan seru. Manusia di dunia sulit untuk dikenal. Dunia
menjadi tidak menarik.
 Apakah kamu pernah terpikir untuk dilahirkan kembali sebagai bangsa lain? Jika,
iya ingin dilahirkan sebagai bangsa atau warga negara mana? Jika tidak, kenapa?
 Ya, para siswa berpikir bisa terlahir dibangsa lain. Salah satunya mengatakan
bahwa ia ingin dilahirkan di Jepang dengan alasan Jepang adalah negri Anime.
Siswa yang lain mengatakan ia ingin dilahirkan di Australia dikarenakan ia ingin
bermain bola disana.
 Menurut anda, apakah dunia saat ini damai-damai saja, atau sebaliknya? 
Mereka mengatakan bahwa dunia tidak baik – baik saja, karena masih ada konflik
yang terjadi dimana –mana seperti Rusia-Ukraina, Israel-Paletine, bahkan
Indonesia dengan Malaysia juga masih terjadi konflik.

Activitas

Pada kegiatan ini guru memberikan pertanyaan terlebih dahulu kepada siswa yaitu
“apa yang terjadi jika manusia dilarang bermigrasi?” Jawaban siswa adalah jika manusia
dilarang untuk bermigrasi maka disuatu tempat tidak akan terjadi perubahan dan tidak
ada kemajuan. Hal ini dikarenakan tidak ada budaya baru atau hal baru yang datang ke
tempat tersebut.

Refleksi

Pada kegiatan refleksi peserta didik dberi pertanyaan seperti dibawah ini
 Peserta didik membuat catatan dan berdiskusi bagaimana jika manusia
didunia hanya boleh tinggal ditempat asalnya saja, tidak boleh ada migrasi?
 Apa yang disebut penduduk asli?
 Jika anda memiliki wewenang, apa kebijakan tentang ini? Bagaimana agar
manusia bisa hidup berdampingan dengan damai?

Dari ketiga pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak setuju
jika manusia tidak boleh bermigrasi. Lalu mereka mengatakan bahwa penduduk asli
adalah warga yang tinggal ditempat itu, dan beberapa juga mengatakan bahwa penduduk
asli adalah mereka yang lahir di daerah tersebut. Untuk pertanyaan ketiga mereka
beranggapan bahwa tidak boleh ada peraturan yang mengatakan tidak boleh migrasi. Jika
manusia tidak boleh migrasi, maka tidak aka nada perubahan dan tidak ada kemajuan.
Untuk bisa hidup damai kita harus saling menghormati, menghargai, tolong menolong
dan menerima perbedaan.

Konsep

Pada kegiatan siswa ini disajikan video mengenai “Kita Satu Kesatuan yang
Berbeda”. Setelah selesai menonton, siswa diminta akan pendapatnya setelah menonton
video. Mereka mengatakan bahwa kita memiliki banyak nenek moyang. Lalu setelah itu
disimpulkan bahwa sangat kecil kemungkinan bahwa dalam diri seseorang terdapat 100
DNA dari satu ras. Maka dari itu kita harus saling menghargai dan menghormati orang
lain, suku lain, dan juga bangsa lain.

Aplikasi

Selanjutnya siswa juga ditanya mengenai pentingnya belajar bahasa lain, terutama
ke 5 bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa
Prancis, dan juga bahasa Jerman. Mereka menyadari jika mereka menguasi bahasa asing
ini akan membantu mereka untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dan jjuga ketika
mereka dewasa ini akan membantu mereka mendapat pekerjaan yang baik.
D. KENDALA
Kendala yang dihadapi saat melakukan pembelajaran Wawasan Kebhinekaan
Global adalah masi ada beberapa siswa yang tidak begitu tertarik dengan materi ini. Hal
ini dikarenakan materi wawasan kebhinekaan merupakan hal baru bagi mereka.

E. SOLUSI
Dari kendala yang dihadapi solusi yang dapat diambil adalah menyajikan
materi yang menarik dan tetap memotivasi siswa.

Video pelaksaan pembelajaran Wawasan Kebhinekaan Global dapat diakses delink


berikut:

https://youtu.be/GeKZ_1Go8Js

Anda mungkin juga menyukai