Anda di halaman 1dari 1

Fisiologi bladder

Persarafan simpatis : nervus hipogastrik yang berasal dari T10-L2, untuk mediasi fase filling (pengisian)
dari bladder. Perangsangan simpatis akan menyebabkan relaksasi detrusor.

Persarafan parasimpatis berasal dari nervus splancnicus pelvis yang berasal dari S2-S4. Perangsangan
parasimpatis akan menyebabkan fase emptying (pengosongan) bladder

Nervus pudendal juga berasal dari S2-S4 yang mempersarafi M. Sfingter uretra externa dan otot dasar
panggul lewat control volunter dan somatic

Fase filling

Pada fase pengisan bladder, reseptor pada detrusor akan mengirimkan sinyal lambat via saraf aferen
menuju medulla spinalis S2-S4. Sinyal tersebut dikirim ke pusat berkemih di pons dan korteks bahwa
bladder sedang dalam pengisian, atau apakah ada keinginan untuk buang air kecil. Jika belum waktunya
berkemih, maka korteks akan menghambat pons, yang kemudian akan menghambat persarafan
parasimpatis dan merangsang persarafan simpatis lewat N. hipogastrik menyebabkan relaksasi m.
detrusor dan kontraksi m. sfingter uretra interna. Hal ini akan menyebabkan fase pengisian dari bladder.

Fase voiding

Pada saat bladder mulai terisi, maka reseptor pada M. detrusor akan mnegirimkan sinyal cepat via
persarafan aferen menuju medulla spinalis dan otak. Cortex frontal di otak akan melepaskan inhibisi
kepada pusat berkemih di pons. Pons kemudian akan mengirimkan sinyal dan menyebabkan penurunan
persarafan simpatis yang menyebabkan relaksasi bladder neck dan m.sfingter uretra interna, serta
menyebabkan perangsangan parasimpatis yang menyebabkan kontraksi m.detrusor.

Spinal cord injury

Terbagi atas suprasacral, infrasacral atau mixed. Injury pada level suprasacral akan menyebabkan jalur
reflex sacral dan pons tetap intak, tetapi adanya trauma medulla spinalis akan mencegah komunikasi di
antara mereka, dan menyebabkan lesi Upper Motor Neuron (UMN). Detrusor menjadi hiperrefleksia,
dan juga sfingter uretra eksternal, menyebabkan dissinergi sfingter detrusor (DSD) dan tekanan yang
sangat tinggi di dalam detrusor menyebabkan retensi urin. Dalam spinal cord injury campuran dapat
menyebabkan inkontinensia urin. Pada Spinal cord injury sakral / infrasakral, Lower Motor Neuron
(LMN) rusak, dan jalur refleks berkemih terganggu, menyebabkan otot detrusor areflexia dan sfingter
uretra eksternal yang relaksasi. Hal ini menyebabkan overflow incontinensia.

Perez, N.E.; Godbole, N.P.; Amin, K.; Syan, R.; Gater, D.R., Jr. Neurogenic Bladder Physiology,
Pathogenesis, and Management after Spinal Cord Injury. J. Pers. Med. 2022, 12, 968.
https://doi.org/10.3390/jpm12060968

Anda mungkin juga menyukai