Anda di halaman 1dari 3

BIMBEL KAK NINA 1

Fase Siklus Menstruasi pada Wanita dan Faktor yang Memengaruhinya


Fase Siklus Menstruasi pada Wanita dan Faktor yang Memengaruhinya

Menstruasi adalah peristiwa peluruhan dinding rahim (endometrium) karena sel telur yang tidak dibuahi.
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang
menyusun dinding rahim. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui
organ vitalnya.
Menstruasi atau haid menjadi penanda seorang wanita memasuki usia pubertas, antara usia 11 sampai
dengan 14 tahun.
Menstruasi  pada wanita akan terjadi secara berkala setiap bulannya. Siklus menstruasi dapat berbeda-beda
antara wanita satu dengan lainnya.
Pada umumnya, satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Ada wanita yang siklus menstruasinya
pendek dan pula yang siklus menstruasinya panjang.
Siklus menstruasi yang pendek biasanya berlangsung selama kurang lebih 18 hari. Sedangkan siklus
menstruasi panjang bisa mencapai 40 hari lamanya.
Meskipun terjadi secara periodik, akan ada masa dimana seorang wanita akan berhenti menstruasi karena
sudah tidak lagi memproduksi sel telur.
Masa tersebut dinamakan menopause. Menopause biasanya akan dialami oleh wanita yang sudah lanjut usia.
Proses menstruasi terjadi dikarenakan sel telur pada organ wanita tidak dibuahi. Hal ini
menyebabkan endometrium atau lapisan dinding rahim yang menebal menjadi luruh.
Apabila waktu luruh lapisan dinding rahim telah tiba, maka akan mengeluarkan darah melalui saluran
reproduksi wanita.
Menstruasi normal akan mengeluarkan darah sekitar 10 hingga 80 ml tiap harinya. Selain itu, warna darah haid
yang normal adalah terang. Menstruasi normal juga ditandai dengan tidak adanya gumpalan pada darah haid.

A. Fase-fase Menstruasi
Menstruasi pada wanita terbagi ke dalam empat fase, yaitu fase mentruasi (hari 1 sampai 5) fase
folikular (hari 1 sampai 13), fase ovulasi (hari 14), dan fase luteal (hari 15 sampai 28).

Fase Siklus Menstruasi pada Wanita


dan Faktor yang Memengaruhinya

1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi jika sel telur
(ovum) tidak dibuahi oleh sperma,
sehingga korpus luteum akan
menghentikan produksi
hormon estrogen dan
hormon progesteron.
Menurunnya kadar estrogen dan
progesteron ini menyebabkan
lepasnya ovum dari dinding rahim
(endometrium) yang disertai
meluruhnya endometrium tersebut,
sehingga terjadi pendarahan.
Efek psikis dari menurunnya hormon
estrogen adalah wanita menjadi
sensitif dan mudah marah selama
menstruasi berlangsung.
2 BIMBEL KAK NINA

Fase menstruasi ini berlangsung selama kurang lebih akan memerintah hormon Luteinizing Hormone (LH)
lima hari. Banyaknya darah yang keluar selama masa untuk melepaskan sel telur yang sudah matang dari
menstruasi berkisar antara 30 – 40 ml tiap hari. folikel ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan
Darah menstruasi akan keluar lebih banyak pada hari bertahan selama 24 jam.
pertama hingga ketiga. Pada rentang waktu tersebut, Pada fase ovulasi, hormon estrogen dan
biasanya wanita akan mengalami nyeri perut. progesteron berada di puncaknya, sehingga
meningkatkan efek psikis dari fase sebelumnya
Nyeri di bagian perut ini disebabkan karena konstraksi
(folikuler). Hal tersebut berdampak pada
pada rahim akibat peningkatan
meningkatnya percaya diri serta libido.
hormon prostaglandin selama berlangsungnya
menstruasi. 4. Fase Luteal
Kontraksi yang kuat pada rahim dapat menyebabkan
Fase terakhir dari siklus menstruasi adalah fase
suplai oksigen ke organ tersebut tidak berjalan lancar.
luetal. Fase ini terjadi pada hari kelima belas sampai
Kurangnya asupan oksigen ini yang menyebabkan dengan siklus menstruasi terakhir.
kram atau nyeri perut selama menstruasi. Sebenarnya
Pada fase ini, bekas folikel yang telah ditinggalkan sel
kontraksi ini juga berperan dalam mendorong
telur pada masa ovukasi akan membentuk korpus
meluruhnya endometrium keluar menjadi darah
luteum yang menghasilkan hormon progesteron.
menstruasi.
Pada fase luteal, hormon estrogen akan mengalami
Pada saat terjadi penurunan hormon estrogen dan
penurunan dan sebagai gantinya tubuh mulai
progesteron, maka di waktu yang sama, hormon
memproduksi progesteron.
perangsang folikel (FSH) mulai meningkat dan
memancing perkembangan folikel (kantong indung Hormon progesteron merupakan hormon anti
telur) baru di dalam ovarium. kecemasan alami, sehingga wanita akan berada pada
suasana perasaan yang lebih stabil dibanding
Akan tetapi, dari beberapa folikel yang berkembang
fase ovulasi.
tersebut, hanya ada satu folikel yang terus
berkembang akan memproduksi estrogen. Rendahnya jumlah hormon
estrogen dan hormon progesteron akan
2. Fase Folikular menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim
(endometrium) rusak dan pecah, sehingga menstruasi
Fase folikular merupakan langkah untuk pemulihan
akan terjadi kembali.
dari fase menstruasi yang pertama. Fase folikular
ditandai dengan pelepasan hormon Follicle
Stimulating Hormone (FSH) oleh kelenjar hipofisis B. Faktor yang Memengaruhi
yang terletak di otak. Hormon FSH akan merangsang Menstruasi
sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh dan
matang.
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh adanya
peran beberapa hormon tubuh berikut ini.
Sel telur akan matang di dalam kantung yang
disebut folikel. Sel telur akan mencapai kematangan
 Estrogen;  hormon yang berperan dalam pada
pada hari ketiga belas.
pelepasan sel telur (ovulasi) dalam siklus reproduksi
Pada saat sel telur matang, folikel mengeluarkan
wanita dan membantu penebalan dinding rahim.
hormon estrogen yang merangsang rahim untuk
 Progesteron; hormon yang menjaga siklus
membentuk kembali lapisan pembuluh darah dan
reproduksi dan menjaga kehamilan, serta . berperan
jaringan lunak baru yang disebut endometrium.
dalam penebalan dinding rahim.
Fase folikuler dimulai dari hari pertama sampai  Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-
dengan hari ketiga belas selama siklus menstruasi. releasing hormone-GnRh);  horman yang diproduksi
Pada fase ini, hormon estrogen dan oleh otak dan membantu memberikan rangsangan
progesteron yang pada fase sebelumnya menurun, pada tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang
perlahan mulai meningkat kembali. folikel dan hormon pelutein.
Peningkatan kedua hormon tersebut akan  Hormon Pelutein (Luteinizing  hormone-
memberikan dorongan energi, meningkatkan percaya LH); hormon yang merangsang pembentukan sel telur
diri dan suasana hati. dan proses ovulasi.
 Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating
3. Fase Ovulasi hormone-FSH);  hormon yang berfungsi membantu sel
Fase ovulasi terjadi pada hari ke-14. Pada fase ini, otak
BIMBEL KAK NINA 3

telur di dalam ovarium matang dan siap untuk dilepaskan dan diproduki pada bagian bawah otak.

Anda mungkin juga menyukai