Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Alergi Protein Hewani Pada Anak


Sub Topik : 1. Pengertian Alergi
2. Macam – macam Alergi
3. Alergi Protein Hewani pada anak
4. Tips Olahan Makanan Bebas Protein Hewani

Waktu : Pukul .... (15 menit)

Hari / Tanggal : .... / ... Juni 2023

Tempat : Rumah Bapak Rachmad Agung

Sasaran : Keluarga Bapak Raachmad Agung

Tujuan

a) Tujuan Intruksional Umum


Setelah peserta mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15 menit
diharapkan sasaran dapat memahami tentang ...
b) Tujuan Instrusional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, sasaran mampu
mamahami tentang:
1. Pengertian Alergi
2. Macam – macam alergi pada anak
3. Alergi protein hewani pada anak
4. Tips olahan makanan bebas protein hewani

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : 1. Materi SAP

2. Poster/leaflet
MATERI SAP

KENALI ALERGI PROTEIN HEWANI PADA ANAK

1. PENGERTIAN ALERGI
Alergi adalah reaksi tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat atau benda yang
umumnya tidak menimbulkan penyakit atau kondisi tertentu. Zat yang dapat memicu
reaksi alergi disebut juga alergen. Saat terjadi kontak dengan alergen, reaksi alergi
akan muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap alergen tersebut sebagai
sesuatu yang bisa membahayakan tubuh, meski sebenarnya zat tersebut tidaklah
berbahaya.
Alergi merupakan sebuah respon sistem kekebalan terhadap zat asing yang
biasanya, tidak berbahaya bagi tubuh kebanyakan orang. Reaksi tersebut dapat
menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak
napas. Alergi umum terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun. Reaksi alergi pada anak
yang muncul bisa bermacam-macam, mulai dari reaksi ringan hingga reaksi berat.
Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan upaya pencegahan dengan menghindarkan
anak dari pemicu alergi.
Penyebab munculnya alergi belum diketahui secara pasti. Namun, ada sejumlah
faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko anak terkena alergi. Salah satunya
adalah faktor keturunan. Jika salah satu orang tua memiliki alergi, kemungkinan anak
mengalami alergi adalah sebesar 30–50%. Namun, jenis alergi yang diderita anak bisa
saja berbeda dengan jenis alergi yang diderita orang tuanya.
2. MACAM – MACAM ALERGI PADA ANAK
1) Alergi makanan
Alergi makanan terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu yang dapat
memicu alergi, sepertii telur, susu, kacang, gandum, kedelai, dan makanan laut
seperti ikan dan kerang. Reaksi alergi makanan dapat berupa kulit dan mulut
terasa gatal, bibir dan wajah mengalami pembengkakan, pusing, mual dan muntah,
hingga sulit bernapas.
2) Alergi kulit
Alergi kulit terjadi saat zat alergen yang memicu alergi bersentuhan dengan kulit.
Reaksi alergi ini dapat berupa kulit memerah, muncul ruam, gatal-gatal, hingga
bengkak. Zat alergen yang bisa memicu alergi kulit sangat beragam, mulai dari
serbuk sari, logam nikel, tanaman tertentu, bahan lateks, hingga produk
kecantikan atau produk pembersih yang mengandung zat tertentu.
3) Alergi debu
Debu bisa menjadi zat yang dapat menyebabkan alergi. Selain debu, reaksi alergi
juga dapat disebabkan tungau atau kutu, kotoran hewan peliharaan, bangkai kecoa
mati, dan spora. Penderita alergi debu biasanya akan mengalami gejala mata
berair, mata merah, gatal pada kulit, bersin, serta hidung gatal dan tersumbat,
setelah terpapar oleh zat yang memicu alergi. Untuk mengatai alergi debu, Anda
disarankan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan baik.
Jangan lupa pula untuk menggunakan masker ketika membersihkan rumah.
4) Alergi obat
Alergi obat merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap
obat yang dikonsumsi. Ada banyak jenis obat yang bisa memicu alergi, termasuk
obat antibiotik seperti penisilin, obat pereda nyeri seperti aspirin, obat kemoterapi
untuk mengobati kanker, dan obat untuk mengatasi penyakit autoimun. Sebaiknya
segera konsultasi ke dokter bila Anda merasakan adanya reaksi alergi setelah
mengonsumsi obat, seperti ruam kulit, gatal-gatal, demam, pembengkakan, mengi,
mata berair, dan sesak napas.
3. ALERGI PROTEIN HEWANI PADA ANAK
Protein merupakan salah satu nutrisi penting bagi tubuh. Namun, bagi penderita
alergi protein, nutrisi ini justru bisa memicu munculnya reaksi alergi yang
mengganggu atau bahkan berisiko membahayakan nyawanya. Semua makanan yang
mengandung protein berpotensi menyebabkan reaksi alergi pada penderita alergi
protein. Dan ada beberapa jenis makanan berprotein yang lebih umum menyebabkan
alergi, contohnya:
1) Telur
Baik putih maupun kuning telur, keduanya mengandung protein yang bisa
memicu reaksi alergi. Alergi telur bisa terjadi pada siapa saja, tetapi
cenderung lebih umum dialami oleh anak-anak. Selain itu, bayi yang masih
diberi ASI juga dapat mengalami reaksi alergi protein jika ibunya
mengonsumsi telur.
2) Ikan
Alergi ikan adalah salah satu jenis alergi protein yang sering terjadi pada
orang dewasa. Reaksi alergi ini disebabkan oleh protein yang terdapat pada
jenis ikan tertentu, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Alergi protein ikan
bisa terjadi saat penderita alergi protein mengonsumsi atau bersentuhan
dengan ikan.
3) Protein dalam susu atau produk yang mengandung susu juga dapat
menimbulkan alergi. Alergi protein susu sering terjadi pada anak-anak dan
biasanya disebabkan oleh susu sapi. Terkadang, gejala alergi susu bisa mirip
dengan intoleransi laktosa, padahal kedua kondisi tersebut berbeda.
4. TIPS OLAHAN MAKANAN BEBAS PROTEIN HEWANI
1) Opor tempe
Meskipun identik dengan ayam, opor juga bisa dibuat menggunakan tempe.
Cara memasaknya pun cukup mudah, pertama siapkan bahan – bahannya
yaitu:
 10 potong tempe
 ½ butir kelapa
 ½ sdm ketumbar
 5 siung bawang merah
 5 siung bawang putih
 5 butir kemiri
 2 lembar daun salam
 5 cm lengkuas
 2 batang serai

Cara membuatnya yaitu:

1. Cuci bersih tahu. Goreng setengah matang.


2. Tumis bumbu halus. Masukkan iga atau kerewed dan beri sedikit air.
3. Masukkan tempe, tahu, gula merah, daun salam, lengkuas, serai.
Biarkan bumbu meresap.
4. Setelah bumbu meresap, masukkan santan. Masak hingga mendidih.
5. Tambahkan bumbu penyedap.

Olahan opor tempe ini bisa menjadi kreasi masakan bebas protein hewani
dan anak – anak yang mempunyai alergi protein hewani pun bisa merasakan
opor walaupun tanpa ayam.

Anda mungkin juga menyukai