LAPORAN AKHIR
DISUSUN OLEH :
i
UP3 TAHUNA
ii
UP3 TAHUNA
KATA PENGANTAR
iii
UP3 TAHUNA
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….…..…….ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.1 ISU STRATEGIS.....................................................................................3
1.2 LATAR BELAKANG................................................................................5
1.3 BATASAN MASALAH.............................................................................7
1.4 TUJUAN PENULISAN............................................................................7
BAB II PERMASALAHAN.....................................................................................8
2.1 LANDASAN TEORI.................................................................................8
2.1.1 PEMELIHARAAN..................................................................................8
2.1.2 DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK..........................................................12
2.1.3 GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK...........................................13
2.2 DENTIFIKASI MASALAH......................................................................17
2.2.1 GANGGUAN PENYULANG BITUNURIS............................................17
2.2.2 INSPEKSI JARINGAN PENYULANG BITUNURIS.............................18
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................22
3.1 LANGKAH PERBAIKAN............................................................................22
3.1.1 WORKPLAN.......................................................................................22
3.1.2 SURVEI LOKASI.................................................................................22
3.1.3 MEMBUAT DESIGN PKB...................................................................24
3.1.4 PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI.......................................................26
3.1.5 PEMASANGAN PKB...........................................................................27
3.2 SAVING.....................................................................................................28
3.2.1 PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN TEKEP ISOLATOR
DENGAN PKB.............................................................................................28
3.2.2 ENS (ENERGY NOT SERVED)..........................................................29
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................30
4.1 KESIMPULAN...........................................................................................30
4.2 SARAN......................................................................................................30
iv
UP3 TAHUNA
DAFTAR GAMBAR
v
UP3 TAHUNA
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAK
1
UP3 TAHUNA
Berdasarkan data gangguan bulan Oktober 2022 sampai Desember 2022
gangguan penyulang akibat katak menyebabkan energy listrik sebesar 750 Kw
tidak terjual sehingga ENSnya sebesar Rp10.160.250 Rupiah. Pemasangan PKB
diharapkan dapat menekan gangguan yang diakibatkan oleh katak pada
penyulang bitunuris sehingga mendapatkan saving sebesar Rp 10.160.250
rupiah.
2
UP3 TAHUNA
BAB I PENDAHULUAN
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Suluttenggo adalah salah satu unit
induk yang berada di Sulawesi Utara yaitu berpusat di Manado. Wilayah kerja
dari UID Suluttenggo meliputi wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan
Gorontalo. UID Suluttenggo terdiri dari Tujuh Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) yaitu UP3 Manado, UP3 Tahuna, UP3 Toli-toli, UP3 Luwuk,
UP3 Palu, UP3 Gorontalo dan UP3 Kotamobagu, pada saat ini penulis
melakukan OJT di UP3 Tahuna yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe
Sulawesi Utara. Wilayah kerja UP3 Tahuna sendiri terdiri dari tujuh ULP yang
terbagi menjadi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud (ULP Beo,
ULP Melonguane, ULP Lirung), Kabupaten Kepulauan Sangihe (ULP Petta, ULP
Tamako), dan Kabupaten Kepulauan Sitaro (ULP Siau, ULP Tagulandang).
3
UP3 TAHUNA
4
UP3 TAHUNA
Berdasarkan tabel 1.4 diatas terlihat bahwa SAIDI UP3 Tahuna
cenderung tercapai setiap bulan kecuali bulan Juli terjadi penurunan, untuk SAIFI
UP3 Tahuna bulan Juli dan Bulan Agustus juga tidak mencapai target yang
ditetapkan. Pada Gambar 1.1, 1.2, 1.3 terlihat bahwa nilai SAIDI masing-masing
ULP tercapai terkecuali ULP Lirung tidak tercapai, begitupun untuk SAIFI ULP
Lirung dan ULP Melonguane tidak tercapai dalam kurun waktu tersebut.
5
UP3 TAHUNA
Gambar 1. Data Gangguan jaringan UP3 Tahuna bulan Oktober 2022 s/d
Desember 2022
Berdasarkan data diatas dalam kurun waktu tiga Bulan terakhir terjadi
gangguan penyulang sebanyak 132 kali dengan jumlah gangguan terbanyak
yaitu berada di ULP Lirung sebanyak 31 kali mayoritas disebabkan oleh hewan
sebanyak 18 kali. Gangguan penyulang terbanyak ke dua yaitu ULP Petta
dengan jumlah gangguan 29 kali mayoritas disebabkan oleh pohon sebanyak 13
kali, untuk ULP dengan jumlah gangguan paling sedikit yaitu ULP Beo dengan
jumlah gangguan sebanyak enam kali.
6
UP3 TAHUNA
Penyulang dengan penyabab gangguan hewan mayoritas terdapat pada
penyulang Bitunuris dengan jumlah gangguan sebanyak 13 kali, selanjutnya
penyulang Kalongan dengan jumlah gangguan sebanyak tiga kali, serta
penyulang Damau dan Pangeran masing-masing satu kali.
Berdasarkan data diatas, batasan masalah pada penelitian ini yaitu hanya
berfokus pada penekanan gangguan jaringan yang disebabkan oleh hewan pada
penyulang Bitunuris di Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lirung.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu menganalisa akar
masalah gangguan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang disebabkan oleh
hewan pada penyulang Bitunuris di ULP Lirung dan membuat solusi
pemeliharaan yang tepat guna mengurangi gangguan penyulang sehingga dapat
menekan SAIDI dan SAIFI ULP Lirung.
7
UP3 TAHUNA
BAB II PERMASALAHAN
2.1.1 PEMELIHARAAN
8
UP3 TAHUNA
Pemeliharaan preventif adalah metode pemeliharaan yang melibatkan
pemeriksaan atau perbaikan secara berkala pada selang interval waktu yang
telah ditentukan (biasanya berbasis waktu atau kondisi tertentu). Tujuan dari
metode pemeliharaan preventif adalah untuk memperpanjang masa pakai suatu
sistem komponen atau mesin, selain itu mencegah terjadinya kerusakan.
Karena perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan sudah dilakukan
sebelumnya, sehingga jauh lebih dalam penanganan suatu bagian dan sumber
daya yang tepat untuk menyelesaikan setiap tugas pemeliharaan. Seperti halnya
semua jenis pemeliharaan, ada potensi kerugian jika hanya mengandalkan
pemeliharaan preventif. Jika jadwal pemeliharaan preventif tidak secara teratur
dipantau, diaudit, dan ditingkatkan, maka dapat terjadi tugas yang tidak perlu dan
menghabiskan waktu serta pengeluaran yang meningkat. Oleh karena itu jika
program pemeliharaan preventif digunakan, maka harus sejalan dengan
optimalisasi pemeliharaan preventif tersebut.
9
UP3 TAHUNA
Arena parameter yang digunakan sangat bergantung pada data dan
teknologi tinggi, sehngga dibutuhkan investasi awal yang cukup besar dalam
pembuatan sistem dan untuk memastikan pendekatan pemeliharaan prediktif ini
dapat berkembang. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan prediktif
adalah harus terlebih dahulu membangun proses dan sistem yang disediakan
oleh pemeliharaan preventif secara baik untuk membuat rencana sistem
pemeliharaan prediktif yang efektif.
10
UP3 TAHUNA
11
UP3 TAHUNA
2.1.2 DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Distribusi tenaga listrik adalah suatu proses penyaluran energi listrik dari
pusat pembangkit menuju ke beban (pelanggan). Distribusi tenaga listrik ini
memuat beberapa sistem dan proses mulai dari pembangkit, gardu induk,
jaringan tegangan menengah – rendah sampai ke pelanggan.
12
UP3 TAHUNA
2.1.2.2 JENIS-JENIS JARINGAN DISTRIBUSI
Secara umum jenis-jenis jaringan distribusi dibagi menjadi dua, yaitu
jaringan distribusi primer dan sekunder
A. Jaringan Distribusi Primer
Jaringan distribsui primer merupakan jaringan distribusi yang
menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini
merupakan jaringan tegangan menengah (JTM) yang pada umumnya
bertegangan 20 kV.
A. Faktor Manusia
Bentuk penyebab gangguan listrik yang disebabkan oleh manusia adalah
berupa kelalaian atau kesalahan dalam memberikan perlakuan pada sistem.
Misalnya salah menyambung rangkaian, salah mengoperasikan sistem dan
beberapa kesalahan sejenisnya.
B. Faktor Internal
Faktor internal yang menyebabkan gangguan listrik berarti gangguan atau
kesalahan yang berasal dari sistem itu sendiri. Minyalnya peralatan atau
komponen listrik yang sudah tua dan rusak.
13
UP3 TAHUNA
C. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang menyebabkan gangguan listrik berarti gangguan
yang berasal di luar lingkungan sistem. Misalnya pohon tumbang akibat cuaca
ekstrim, bencana, sambaran petir.
Selain itu bisa juga disebabkan oleh binatang seperti tikus yang menggigit
kabel, ular yang menyebabkan hubung singkat antara fasa dll.
A. Gangguan Sementara
Gangguan sementara atau temporer adalah suatu gangguan listrik
yang dapat hilang dan membaik dengan sendirinya atau hanya dengan
memutus beberapa bagian yang mengalami gangguan.
Dikatakan sementara karena lama waktu terjadinya gangguan tidak
berlangsung lama dan sistem akan kembali normal tanpa adanya petugas
yang memperbaiki.
B. Gangguan Permanen
Gangguan permanen atau tetap adalah suatu gangguan listrik yang
memerlukan bantuan petugas untuk menghilangkan gangguan tersebut.
Gangguan ini akan tetap ada apabila tidak dilakukan perbaikan oleh
petugas.
14
UP3 TAHUNA
kenaikan arus yang tinggi dan melewati batas maksimum yang
diperbolehkan.
Gangguan short circuit ini dapat diatasi dengan mengguanakan alat
proteksi listrik arus lebih. Misalnya pada sistem pembangkit dikenal OCR
(Over Current Relay), pada gardu distribusi ada FCO (Fuse Cut Out) dan NH
Fuse sedangkan pada instalsi perumahan ada MCB (Miniature Circuit
Breaker)
15
UP3 TAHUNA
pengkawatan pada sistem yang tidak baik sehingga mengalami penurunan
tegangan pada sistem tersebut. Untuk mengatasi gangguan under voltage
maka suatu sistem kelistrikan harus dilengkapi dengan alat proteksi tegangan
rendah berupa Under Voltage Relay yang dapat mendetksi terjadinya
tegangan rendah.
16
UP3 TAHUNA
G. Under Frequency (Frekuensi Rendah)
Gangguan under frequency atau frekuensi rendah adalah suatu
gangguan listrik yang terjadi ketika nilai frekuensi sistem mengalami
penurunan melewati nilai minimum yang diperbolehkan. Berdasarkan SPLN
nilai minimum frekuensi di Indonesia adalah 49,5 Hz. Penyebab under
frequency ini adalah adanya ketidakseimbangan beban dan pembangkit.
Ketidakseimbangan tersebut terjadi apabila konsumsi daya pada beban lebih
tinggi dibandingkan daya yang dihasilkan oleh pembangkit.
Untuk mengatasi gangguan under frequency ini maka dapat
dilakukan denga pemasangan alat proteksi yang bernema Under Frequnecy
Relay (UFR) yang akan memutuskan sistem apabila terjadi frekuensi rendah.
H. Over Frequency (Frekuensi Lebih)
Gangguan over frequency atau frekuensi lebih adalah suatu
gangguan listrik yang terjadi ketika nilai frekuensi sistem mengalami kenaikan
melewati nilai frekuensi maksimum yang diperbolehkan. Berdasarkan SPLN
nilai maksimum frekuensi di Indonesia adalah 50,5 Hz. Penyebab over
frequency ini adalah adanya ketidakseimbangan beban dan pembangkit.
Ketidakseimbangan tersebut terjadi apabila daya yang dihasilkan pembangkit
lebih besar dibandingkan komsumsi daya pada sisi beban.
Untuk mengatasi gangguan over frequency ini maka dapat dilakukan
dengan pemasangan alat proteksi yang bernema Over Frequnecy Relay
(OFR) yang akan memutuskan sistem apabila terjadi frekuensi lebih.
(Carailmu.com, 2021)
4.2 DENTIFIKASI MASALAH
17
UP3 TAHUNA
Pada tanggal 17 Desember 2022 terjadi gangguan penyulang Bitunuris
wilayah kerja ULP Lirung dengan durasi padam selama 1 jam 55 menit. Pada
saat terjadi gangguan dilakukan scaning jaringan untuk mencari penyebab dari
gangguan jaringan tersebut.
Pada saat dilakukan scaning jaringan, ditemukan seekor katak telah hangus dan
menempel pada isolator tumpu. Berikut merupakan evidence yang diperoleh
selain itu ditemukan beberapa katak menempel di tiang JTM yang tersebar di
feeder Bitunuris.
2.2.2 INSPEKSI JARINGAN PENYULANG BITUNURIS
18
Selain itu ditemukan katak tersebar di sekitaran tiang JTM Feeder Bitunuris
19
UP3 TAHUNA
20
UP3 TAHUNA
disebabkan oleh hewan pada penyulang Bitunuris ULP Lirung. Dari solusi-solusi
tersebut maka dibuatlah tabel prioritas untuk menentukan solusi mana yang
paling diunggulkan. Berikut merupakan tabel prioritas tersebut.
21
UP3 TAHUNA
3.1.1 WORKPLAN
Tabel 3. 1 Workplan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam enam tahap diantaranya yaitu tahap persiapan,
inspeksi, pembuatan design, pengujian tahanan isolasi, pemasangan dan pembuatan
laporan. Waktu penelitian selama satu Bulan yaitu pada bulan Maret 2023.
22
Berdasarkan hasil survei pada penyulang bitunuris terdapat 27 titik tiangUP3 TAHUNA
yang
berdekatan langsung dengan danau Lota, tiang-tiang tersebut yang sering terjadi
gangguan akibat katak. Dari 27 tiang tersebut terdapat 23 tiang konstruksi TM1
dengan isolator tumpu, dua tiang TM5 dengan isolator Tarik, dan dua tiang konstruksi
sudut besar dengan isolator Tarik, Konduktor yang digunakan pada penyulang
Bitunuris berdiameter 70 mm. Berikut merupakan denah lokasi JTM penyulang
bitunuris yang berdekatan langsung dengan danau Lota.
Pada gambar diatas terlihat bahwa terdapat sebanyak 23 titik yang akan
direncanakan untuk dilakukan pemasangan PKB. Setelah adanya data tersebut maka
penulis dapat membuat rencana biaya material yang digunakan untuk pembuatan
PKB.
Tabel 3. Estimasi Biaya Pembuatan PKB
Total estimasi biaya yang dubutuhkan untuk membuat PKB satu titik tiang yaitu
sebesar Rp 42.000, sehingga untuk pemasangan pada 23 titik tiang diperlukan biaya
sebesar Rp. 966.000.
24
UP3 TAHUNA
cm, pipa warna hitam berukuran diameter 0.7 inchi dengan Panjang 50 cm,
penggunaan pipa sebagai cover konduktor berfungsi
untuk memproteksi terjadinya gangguan hubung singkat fasa ke tanah Ketika ada
katak merayap pada isolator.
25
UP3 TAHUNA
Pada bagian konduktor dapat dilihat bahwa pemasangan pipa bagian dalam
bekas belahan untuk memasukan konduktor berada di bagian atas, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadi kebocoran arus yang mengakibatkan
terjadinya gangguan Ketika katak menempel pada isolator, belahan pipa bagian luar
menghadap ke bawah untuk melindungi belahan pipa bagian dalam Ketika terjadi
hujan sehingga dapat meminimalisir masuknya air kedalam pipa.
26
27
UP3 TAHUNA
Pemasangan PKB dilaksanakan pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023 oleh
tim Pemeliharaan dari PLN Tarakan, personil yang terlibat sebanyak lima orang
dengan yang masing-masing personil mempunyai target sebanyak 5 tiang dalam
pemasangan PKB.
3.2 GAIN/REVENUE
3.2.1 ENS (ENERGY NOT SERVED)
28
UP3 TAHUNA
Berdasarkan data bulan Oktober hingga Desember 2022 jumlah gangguan
yang diakibatkan oleh katak pada penyulang bitunuris adalah sebanyak 12 kali
dengan durasi padam total selama 11 jam 46 menit.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Oktober hingga
Desember 2022 total kerugian akibat gangguan penyulang yang disebabkan oleh
katak adalah sebesar Rp 10.160.250 rupiah sehingga jika PKB berhasil mengatasi
gangguan akibat katak maka dalam tiga bulan kedepan mendapat revenue sebesar
RP 10.160.250 rupiah.
29
UP3 TAHUNA
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa salah satu penyulang yang memiliki kontribusi besar terhadap
tingginya SAIDI SAIFI ULP Lirung yaitu penyulang Bitunuris dengan mayoritas
disebabkan oleh hewan (Katak). Upaya pemeliharaan yang dilakukan yaitu dengan
memasang PKB (perisai katak beracun), solusi ini merupakan solusi yang memiliki
nilai prioritas paling tinggi dan diharapkan mampu mengatasi gangguan tersebut.
Hasil pengukuran tahanan isolasi sebesar 300 Giga Ohm untuk kaki isolator dan 350
Giga Ohm untuk cover konduktor membuktikan bahwa PKB layak untuk
diimplementasikan. Pembuatan PKB memerlukan biaya yang murah, dibandingkan
pemasangan Tekep isolator penghematan dapat didapatkan sebesar Rp 150.000
rupiah untuk satu titik. Dengan pemasangan PKB diharapkan dapat mengatasi
gangguan penyulang yang diakibatkan oleh hewan (katak) sehingga dapat menekan
SAIDI SAIFI ULP Lirung.
4.2 SARAN
Adapun saran setelah dilakukannya penelitian ini yaitu diharapkan
pemasangan PKB dapat diimplementasikan pada penyulang lain sebagai pengganti
tekep isolator karena biaya pemasangan jauh lebih murah dibandingkan dengan
tekep isolator di pasaran. Selain itu PKB dapat menggantikan peran tekep isolator
karena dari sisi fungsi masih sama yaitu untuk melindungi konduktor dari jangkauan
hewan yang berada pada cross arm.
30
UP3 TAHUNA
A. SURVEI LOKASI
Pada feeder Pangeran terdapat satu lokasi yang merupakan daerah tanaman
palawija dimana pada lokasi tersebut sering terjadi gangguan yang disebabkan oleh
katak. Pada lokasi tersebut terdapat 39 titik tiang dimana 36 tiang konstruksi TM1
serta 3 tiang konstruksi TM5 sehingga titik pemasangan PKB sebanyak 36 titik tiang.
B. KEBUTUHAN BIAYA
Berdasarkan table 3.2 biaya pembuatan PKB untuk 1 titik yaitu sebesar Rp
42.000 rupiah, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk 36 titik yaitu sebesar Rp
1.512.000 rupiah.
C. JADWAL PEMASANGAN
31