NIM : 2100874201048
UNIVERSITAS BATANGHARI
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
............................................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Permasalahan
............................................................................................................................................................
1
H. Surat Dakwaan
............................................................................................................................................................
6
A. Kesimpulan
............................................................................................................................................................
8
B. Saran
............................................................................................................................................................
8
Daftar pustaka
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan
hidayanya saya dapat menyelesaikan Makalah yang Berjudul Hukum Acara Pidana. Makalah ini
disusun melalui berbagai sumber yang aktual dari beberapa media serta perturan perundang
undangan yang tentunya menjadi subjek dalam penyusunan makalah ini. Tujuan penulisan
makalah ini ialah untuk memberikan pengertian kepada kita tentang tinjauan kondisi serta
mengenal lebih dalam tentang aturan yang secara jelas mengatur tentang mekanisme proses
Hukum Acara Pidana. Karena dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, makasegala
masukan, kritik dan saran yang bertujuan membangun makalah ini sangat diharapkan dan
diterima secara terbuka. Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan hukum yang demokratis,
berdasarkan pancasila dan UUD 1945, bukan berdasarkan atas kekuasaan semata-mata.
Makadari itu, Indonesia membutuhkan yang namanya sebuah hukum yang hidup atau yang
berjalan,dengan hukum itu diharapkan akan terbentuk suasana yang tentram dan teratur bagi
kehidupan masyarakan Indonesia. Tak lepas dari itu, hukum tersebut juga butuh ditegakkan,
demi membela dan melindungi hak-hak setiap warga Negara.
Hukum Acara Pidana adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur bagaimana
Negaradengan menggunakan alat-alatnya dapat mewujudkan wewenangnya untuk memidana
atau membebaskan pidana.
Didalam KUHAP disamping mengatur ketentuan tentang cara proses pidana juga
mengaturtentang hak dan kewajiban seseorang yang terlibat proses pidana. Proses pidana
yang dimaksud adalah tahap pemeriksaan tersangka (interogasi) pada tingkat penyidikan.
Latar belakang yang melandasi munculnya KUHAP yaitu :
- HIR yang hanya mengatur tentang landraad dan raad van justitie
- UUD
- Pengakuan HAM
- Jaminan bantuan hukum dan ganti rugi
B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan makalah ini, penulis merumuskan beberapa kriteria yang akan dibahas
dalam makalah ini. Kiranya dengan rumusan masalah ini, telah sedikit mewakili dari seluruh
isi makalah ini. Diantaranya yaitu :
1. Apa sebenarnya tujuan dari adanya Hukum Acara Pidana ?
2. Siapa-siapa sajakah Orang-orang yang terlibat dalam Hukum Acara Pidana ?
3. Bentuk atau proses beracara dalam perkara pidana ?
4. Seperti apa surat dakwaan ?
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan dari makalah yang penulis buat ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan dari adanya Hukum Acara Pidana dan hal-hal
yang ada dalam pelaksanaan Hukum Acara Pidana.
2. Guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa mengenai proses
pembentukan suatu hukum pidana dengan mengetahui lebih dalam tentang Hukum Acara
Pidana,serta beberapa permasalahannya.
3. Dapat bermanfaat dan memberikan informasi dalam tentang Hukum Acara Pidana dan
permasalannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ilmu : logika berguna untuk membuat hipotesa yang dicocokan dengan fakta
yang ada sesudahnya sehinggaakan membentuk konstruksi logis tentang ada atau tidak
adanya TP.
2. Psikologi : ilmu yang mempelajari jiwa manusia yang sehat. Ilmu ini diperlukan
karena setiap orang akan mempunyai keadaan jiwa berbeda dengan manusia lain
karena perbedaan lingkungan maupunyang lainnya.
3. psikiatri : ilmu yang mempelajari jiwa manusia yang sakit. Jika seseorang
melakukan tindak pidana dalam keadaan sakit jiwa, maka dia tidak bisa dipidana.
Tersangka: orang yang diduga melakukan tp sebelum masuk sidang pengadila. Jika
sudah masuk pengadilan statusnya menjadi terdakwa, dan apabila sudah diputus maka
statusnya sebagai terpidana.
Saksi ahli: seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk
membuatterang suatu perkara pidana guna kepentingan peradilan.Penyidik: pejabat
polisi negara republik Indonesia yang diberi wewenang menurut UU untukmelakukan
penyidikan.
Penyelidik: pejabat polisi negara republik Indonesia yang diberi wewenang menurut
UU untuk melakukan penyelidikan.
Jaksa: pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai
penuntutumum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Hukum Acara Pidana adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur bagaimana
Negara dengan menggunakan alat-alatnya dapat mewujudkan wewenangnya untuk
memidana ataumembebaskan pidana.
Proses beracara dalam acara pidana adalah sebuah pedoman untuk mengumpulkan
data,mengolahnya, menganalisa serta mengkonstruksikannya. Proses beracara dalam
hukum pidana mencakup tiga hal, yaitu sah tidaknya suatu penangkapan atau penahanan
(Pasal & KUHAP), pemeriksaaan sah tidaknya suatu penghentian penyidikan atau
penuntutan (Pasal 80 KUHAP), pemeriksaan tentang permintaan ganti kerugian atau
rehabilitasi akibat tidak sahnya penangkapan atau penahanan atau akibat sahnya
penghentian penyidikan (Pasal 81 KUHAP)
B. Saran
Saran dari penyusun yaitu sebaiknya dalam bercara pidana prosesnya lebih diperbaik lagi
karena masih ada yang merasa bahwa dalam beracara pidana masih sangat merepotkan
dan menghabiskan biaya yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, andi,1984. bunga rampai hukum pidana dan acara pidana.Jakarta: Ghalia Indonesia
Hamzah, Andi. 1987. Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Petranse, Syarifudin H.Ap dan Sabuan Ansori. 2000. Hukum Acara Pidana.
Indralaya:Universitas Sriwijaya.